Anda di halaman 1dari 13

cabang-cabang pembuluh darah A.subclavia dan A.

carotis communis dan


mekanisme pembuluh balik

Oktaviana Linda Fermina 102013133 Junaedi 102013463 Novita Anggraeni 102015105


Alfandy Mamuaja 102016048 Kisi Wulandari 102016057 Sonia Dwi ReinaTumanggor
02016118 Larin Laudita 102016172 Nathaniel Sugiarto 102016209

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta


Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510, Indonesia

Abstrak

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari jantung, komponen
darah dan pembuluh darah yang berfungsi untuk mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi
keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh. Dalam sistem
kardiovaskuler terdapat sistem vaskularisasi (pembuluh darah). Pembuluh darah terdiri atas
arteri, arteriol, kapiler, venula, dan vena. Satiap pembuluh darah memiliki struktur yang
berbeda sesuai dengan ukuran dan otot yang melapisi dinding pembuluh darah tersebut. Salah
satu cabang dari sistem vaskularisasi adalah a. subclavia dan a. carotis communis.

Kata kunci : kardiovaskuler, vaskularisasi, arteri subclavia, arteri carotis communis

Abstract

The cardiovascular system is the organ of blood circulation, which consists of the heart, blood vessels
and blood components which serve to drain the supply of oxygen and nutrients throughout the body
tissues in need in the metabolic processes of the body. In the cardiovascular system, there is a system
of Vascularity (veins). Blood vessels are made up of arteries, arterioles, capillaries, venules, and
veins. Satiap blood vessels have different structures according to the size and muscle that lines the
walls of the blood vessels. One branch of the system is the a. subclavia vascularity and a. carotis
communis.

Key words : cardiovascular, vascularity, subclavia artery, artery carotis communicans

1
Pendahuluan
arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung. Fungsi ini
bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung.
Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah
menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi
karbon dioksida. Arteri merupakan pembuluh yang bertugas membawa darah menjauhi
jantung. Tujuannya adalah sistemik tubuh, kecuali a.pulmonalis yang membawa darah
menuju paru untuk dibersihkan dan mengikat oksigen. Sedangkan vena merupakan pembuluh
yang mengalirkan darah dari sistemik kembali ke jantung (atrium dextra), kecuali
v.pulmonalis yang berasal dari paru menuju atrium sinistra. Arteri terbesar yang ada dalam
tubuh adalah aorta, yang keluar langsung dari ventrikel kiri jantung. Arcus aorta memiliki
tiga percabangan yaitu, truncus brachiocephalica atau a.anonyma, a.carotis communis
sinistra, dan a.subclavia sinistra.

Aorta
Aorta merupakan pembuluh darah arteri terbesar yang ada ditubuh manusia. Aorta
dapat dibagi menjadi aorta ascendens, arcus aorta, dan aorta thoracica (aorta descendens).
Arcus aorta akan bercabang menjadi truncus brachiocephalica, a.carotis communis sinistra,
dan a.subclavia sinistra.1

Gambar 1. Pembuluh darah jantung.2 gambar 2. Pembuluh aorta.3

A. carotis communis
Arteri carotis communis dibedakan oleh letaknya yaitu arteri carotis communis dextra
dan arteri carotis communis sinistra. Arteri carotis communis dextra berasal dari cabang arcus
aorta yaitu truncus brachiocephalica atau arteri anonyma yang akan memperdarahi kepala dan
leher bagian dextra, sedangkan arteri carotis communis sinistra merupakan cabang langsung
dari arcus aorta yang akan memperdarahi leher dan kepala bagian sinistra. Arteri carotis
communis baik yang dextra dan sinistra akan bercabang menjadi arteri carotis interna yang

2
masuk kedalam kepala dan akan memperdarahi otak dan arteri carotis eksterna yang akan
memperdarahi bagian leher dan kepala.1

Gambar 3. Arteri carotis communis dextra dan sinistra4

A. carotis interna
Arteri carotis interna adalah pembuluh darah yang memperdarahi bagian otak
manusia. Muncul sebagai salah satu cabang arteri carotis communis. Arteri ini berjalan terus
ke superior menuju basis cranii dan keduanya memasuki canalis caroticus. Saat masuk ke
cavitas cranii, arteri carotis interna akan mempercabangkan arteri ophtalmica, arteri
communicans posterior, arteri cerebri media, dan arteri cerebri anterior.5

Gambar 5. Percabangan arteri carotis interna6

A. carotis eksterna
Arteri carotis externa letaknya di medial, memiliki dua cabang posterior dan lima
cabang anterior. Cabang posterior dari arteri carotis externa adalah arteri occipitalis dan arteri
auricularis posterior. Cabang anterior dari carotis externa adalah arteri thyroidea superior,
3
arteri lingualis, arteri facialis, arteri maxillaris interna, dan arteri temporalis superficial.
Diantara arteri carotis interna dan externa terdapat sebuah percabangan yang sangat kecil,
yaitu arteri pharyngea ascendens yang memperdarahi kelenjar parotis. Berikut penjabaran
percabangan dari arteri carotis externa bagian posterior dan anterior:5
1. Arteri occipitalis
Arteri occipitalis memperdarahi kulit kepala dan meninges. Arteri occipitalis berasal
dari aspek posterior arteri carotis externa. Letaknya superior terhadap arteri facialis.
Arteri occipitalis berjalan bersama arteri carotis interna dan N. IX-XI.

2. Arteri auricularis posterior


Arteri auricularis posterior berjalan naik ke posterior antara meatus acusticus externus
dan processus mastoideus. Arteri auricularis posterior memperdarahi kelenjar parotis,
cavum timpani, dan kulit kepala.

3. Arteri thyroidea superior


Arteri thyroidea superior merupakan cabang dari arteri carotis externa yang letaknya
paling anterior. Arteri thyroidea superior memperdarahi glandula thyroidea dan
musculus infrahyoideus.

4. Arteri lingualis
Arteri lingualis mempercabangkan arteri dorsalis linguae yang turut mensuplai darah
untuk kelenjar parotis.

5. Arteri facialis
Arteri facialis memperdarahi wajah, palatum, dan pharynx (faring). Arteri facialis
mempercabangkan arteri palatina ascendens, arteri tonsillaris, arteri submentalis,
arteri labialis superior, dan arteri labialis inferior. Arteri palatina ascendens
beranastomosis dengan arteri pharyngea ascendens dan arteri tonsillaris (cabang II
dari arteri facialis) untuk memperdarahi kelenjar parotis. Arteri labialis superior dan
inferior berperan dalam vaskularisasi musculus orbicularis oris.

6. Arteri maxillaris interna


Arteri maxillaris interna merupakan cabang terbesar dari arteri carotis externa. Arteri
maxillaris interna keluar dari dorsal collum mandibulae. Menurut perjalanannya,
pembuluh ini dibagi menjadi pars mandibularis, pars pterygoidea, dan pars
pterygopalatina.
 Pars mandibularis
Terdapat lima cabang, masing-masing masuk ke dalam foramen ossa : arteri
auricularis profunda (memasuki fissura squamotympanic), arteri timpani
anterior (memasuki fissura squamotympanic), arteri meningea media
(memasuki foramen spinosum), arteri meningea aksesori (memasuki foramen
ovale), dan arteri alveolaris inferior (memasuki foramen mandibula) yang
kemudian mempercabangkan arteri mylohyoid.

4
 Pars pterygoidea
Terdapat lima cabang, namun tidak teratur jumlah dan asalnya : arteri
temporalis profunda (pars anterior dan posterior), arteri pterygoidea, arteri
masseterica, dan arteri buccalis.

 Pars pterygopalatine
Terdapat enam cabang, termasuk cabang terminalnya : arteri alveolaris
superior posterior (memperdarahi gigi molar), arteri infraorbitalis (memasuki
fissura orbitalis inferior), arteri canalis pterygoidei, arteri pharyngea
(memasuki canal palatovaginal), arteri palatina magna (memasuki foramen
palatina magna), dan arteri sphenopalatina (cabang terminal; memasuki
foramen sphenopalatina).

7. Arteri temporalis superficialis


Arteri temporalis superficialis memperdarahi 1/3 kulit kepala dan 1/3 depan wajah.
Pembuluh ini mempercabangkan arteri transversa facialis yang turut memperdarahi
kelenjar parotis. Arteri ini berjalan ke atas melalui arcus zygomaticus, bersama
dengan nervus auriculotemporalis, dapat diraba tepat di depan auricula.

Gambar 6. Percabangan arteri carotis eksterna7

A. subclavia dextra dan sinistra


Arteri subclavia dextra merupakan hasil percabangan dari trunkus brachiocephalica
yang terletak di belakang articulatio sternoclavicula. Arteri subclavia sinsitra merupakan
cabang langsung dari arcus aorta. Arteri subclavia berperan untuk memperdarahi ekstermitas
superior, leher, dan otak. Arteri subclavia berawal dari posterior articulatio sternocostae I ke
superolateral kemudian melengkung ke bawah dan menyilang costae I. Setelah menyilang
costae I, arteri subclavia menjadi arteri axillaris. Arteri axillaris melanjutkan perjalanannya
menuju os humerus. Setelah melewati caput humeri, arteri axillaris menjadi arteri brachialis.

5
Arteri brachialis memperdarahi ekstremitas superior. Cabang-cabang dari arteri subclavia
ditentukan berdasarkan letaknya terhadap otot scalenus anterior. Medial terhadap otot
scalenus anterior, arteri subclavia mempercabangkan arteri vertebralis, trunkus
thyrocervicalis, dan arteri mammaria atau arteri thoracica interna sebagai satu-satunya cabang
yang arahnya ke bawah. Posterior terhadap otot scalenus anterior, arteri subclavia
mempercabangkan trunkus costocervicalis. Lateral terhadap otot scalenus anterior, arteri
subclavia mempercabangkan arteri dorsalis scapula atau arteri transversa colli. Berikut
penjabaran dari cabang-cabang arteri subclavia :8
1. Arteri Vertebralis
Arteri vertebralis berjalan ke atas menuju foramen transversarium vertebra. Saat
setinggi pons arteri vertebralis membentuk arteri basilaris. Arteri vertebralis
memberikan suplai darah untuk otak.

2. Trunkus Thyrocervicalis
Trunkus thyrocervicalis mempercabangkan empat pembuluh, yaitu arteri
suprascapularis, arteri transversa cervicalis, arteri thyroidea inferior, dan arteri
cervicalis ascendens. Trunkus thyrocervicalis mensuplai darah ke area glandula
thyroidea, regio cervicalis lateral, dan os scapula.

3. Arteri Mammaria/Thoracica Interna


Arteri mammaria interna berjalan turun ke dalam toraks di belakang cartilago costalis
I dan di depan pleura. Arteri ini berjalan vertikal ke bawah satu jari lateral dari
sternum. Kemudian pembuluh ini bercabang dua menjadi arteri epigastrica superior
dan arteri musculophrenicus pada sela iga IV. Arteri mammaria interna memperdarahi
otot-otot toraks dan intercostal, mediastinum, dan diafragma.

4. Trunkus Costocervicalis
Trunkus costocervicalis dipercabangkan dari arteri subclavia pada aspek posterior
musculus scalenus anterior. Trunkus costocervicalis mempercabangkan arteri
intercostalis superior dan arteri cervicalis profunda. Pembuluh ini bertugas mensuplai
darah ke otot-otot regio cervicalis posterior.

5. Arteri Dorsalis Scapula/Transversa Colli


Pembuluh ini berjalan tepat di belakang musculus levator scapulae dan musculus
rhomboideus. Arteri dorsalis scapula berperan dalam memperdarahi musculus levator
scapulae dan musculus rhomboideus.

6
Gambar 7. Percabangan arteri subclavia.9

Struktur mikroskopis pembuluh darah


Struktur dinding dari pembuluh darah dibentuk oleh tiga dinding atau lapisan yaitu
tunika intima yang terletak paling dalam, tunika media, dan tunika adventitia yang terletak
paling luar.10 berikut adalah penjelasannya:
1) Tunika intima
Tunika intima terdiri atas satu lapis sel endotel, yang ditopang oleh lapisan subendotel
jaringan ikat longgar yang kadang-kadang mengandung sel otot polos. Pada arteri,
intima dipisahkan dari tunika media oleh lamina elastika interna yaitu komponen
terluar dari tunika intima lamina ini terdiri atas elastin, memiliki celah-celah yang
memungkinkan terjadi difusi zat untuk memberikan nutrisi ke sel-sel bagian dinding
pembuluh. Adanya tekanan darah dan kontraksi pembuluh tidak terjadi pada saat
kematian, tunika intima arteri pada umumnya tampak berombak-ombak pada sedian
jaringan.

2) Tunika media
Tunika media lebih banyak terdiri atas lapisan kosentris sel-sel otot polos yang
tersusun secara berpilin. Diantara sel-sel otot polos terdapat serat dan lamela elastin,
serat retikulin, proteoglikan, dan glikopotein dalam jumlah bervariasi. Sel otot polos
menjadi sumber sel dari matriks ekstrasel ini. Pada arteri, tunika media memiliki
lamina elastika eksterna yang lebih tipis, yang memisahkannya dari tunika adventisia.

3) Tunika adventisia
Tunika adventisia lebih banyak terdiri atas serat kolagen dan elastin. Lapisan
adventisia berangsur menyatu dengan jaringan ikat organ tempat pembuluh darah
berada. Pada arteri, terlihat vasa vasorum pada tunika adventitia.

7
Gambar 8. Mikroskopis lapisan pembuluh darah.11

Pembuluh darah pada arteri digolongkan sesuai dengan diameternya menjadi arteriol,
arteri berdiameter sedang dan arteri berdiameter besar, sedangkan vena dibagi menjadi venula
atau vena kecil, vena sedang, dan vena besar12,13
4) Arteriol
Arteriol umumnya berdiameter kurang dari 0,5 mm, tebal dindingnya kira-kira 0,2
mm dan memiliki lumen yang relatif sempit. Arteriol berfungsi untuk
mendistribusikan darah ke jaringan dan mengontrol aliran darah dalam kapiler.
Lapisan subendotelnya tersebut sangat tipis. Pada arteriol yang sangat kecil, tidak
terdapat lamina elastika interna dan lamina elastika eksterna. Arteriol umumnya
terdiri atas satu atau dua lapis sel otot polos pada tunika media. Sedangkan arteri kecil
memiliki delapan lapis otot polos pada tunika media. Arteriol berlumen bundar atau
agak lonjong. Tunika adventitianya tipis dan kurang berkembang.12,13

5) Arteri sedang
Arteri sedang dapat mengendalikan banyaknya darah yang menuju organ dengan
mengontraksi atau merelaksasi sel-sel otot polos tunika media. Arteri sedang juga
berfungsi untuk membagi darah ke organ yang membutuhkan. Arteri sedang berlumen
bulat atau lonjong, dindingnya tampak tebal untuk ukuran lumennya. Tunika intima
terdiri atas selapis sel endotel dengan jaringan ikat yang tipis dibawahnya. Tunika
medianya tebal, terdiri atas banyak otot polos yang tersusun melingkar. Dalam tunika
media sudah dapat ditemukan kapiler darah yang mendarahi tunika media yang
disebut vasa vasorum. Tunika elastika eksterna juga jelas terlihat, tetapi tidak
membentuk lapisan sepadat tunika elastika interna. Unsur serat elastin pembuluh ini
tidak saja terdapat pada kedua lapisan tambahan ini, tetapi terdapat juga diantara serat
otot polos tunika media. Serat-serat ini dapat dilihat dengan mudah pada sajian
pulasan orcein. Tunika adventisia terdiri atas jaringan ikat jarang dengan vasa
vasorum yang lebih jelas.12,13

8
6) Arteri besar
Arteri besar membantu menstabilkan aliran darah, menyalurkan darah, dan meredam
tekanan yang disebabkan sistol jantung. Contoh dari arteri besar adalah aorta, a.
carotis communis, a. subclavia, dan lain-lain. Warnanya kekuningan karena
banyaknya elastin dibagian medianya. Tunika intima lebih tebal daripada tunika
intima pada arteri sedang. Lamina elastika interna meskipun ada tidak jelas terlihat
karena serupa dengan lamina-lamina elastis di tunika media. Tunika media terdiri atas
serat-serat elastin dan sederetan lamina elastis yang berlubang-lubang dan tersusun
melingkar, yang jumlahnya bertambah dengan meningkatnya usia. Diantara lamina-
lamina elastis terdapat sel-sel otot polos, serat retikulin, proteoglikan dan
glikoprotein. Tunika adventitia terdiri atas jaringan ikat dan fibroblas. Lamina elastis
membantu fungsi penting, yaitu agar influks darah lebih merata.12,13

7) Kapiler
Dinding kapiler terdiri atas sel endotel yang sangat tipis, dengan lamina basalnya
ditunjang anyaman serat retikuler longgar. Lumen kapiler lebih besar sedikit daripada
eritrosit, sehingga lumen hanya dapat dilalui oleh satu eritrosit. Di bagian luar kapiler
terdapat banyak sekali perisit yang memiliki cabang primer panjang terbujur
memanjang sepanjang dinding kapiler dan juga cabang sekunder yang terjulur dari
cabang primer yang melingkari pembuluh. Sedangkan sel endotel menonjol ke dalam
lumen. Kapiler darah digunakan sebagai tempat pertukaran zat.12
Kapiler darah dibagi menjadi tiga jenis yaitu, kapiler tipe viseral (fenestrated
capillary), kapiler tipe muskular (continuous capillary), sinusoid (discontinous
capillary). Kapiler fenestrata terdiri dari beberapa sel endotel yang memiliki pori-pori,
biasanya terdapat di usus kecil, glomerolus ginjal dan beberapa kelenjar endokrin.
Kapiler kontinu berfungsi untuk membentuk sawar darah otak. Sinosoid berbentuk
rongga (lumen relatif besar), biasanya terdapat di hati, lien, dan korteks adrenal.13

8) Venula dan Vena Kecil


Venula berfungsi untuk pertukaran zat antara jaringan. Venula memiliki endotel yang
sangat tipis ( mirip dengan kapiler darah). Sel otot polos tersusun melingkar dan agak
terpisah sehingga terbentuk celah-celah, namun celah pemisah ini makin kecil dengan
membesarnya pembuluh tersebut. Pada vena kecil otot polos ini membentuk lapis
yang dikatakan utuh, namun bentuknya kurang teratur. Tidak semua pertukaran antara
darah dan jaringan berlangsung dikapiler. Ada venul pascakapiler yang juga berfungsi
sama bahkan dindingnya lebih permeabel. Dimana merupakan tempat terpilih untuk
emigrasi leukosit dari darah ke dalam jaringan. Pembuluh ini teristimewa peka
terhadap efek histamin, serotonin, dan substansi lain yang dikenal meningkatkan
permeabilitas vaskuler. Jika salah satu substansi salah satu di suntikan maka partikel
menumpuk pada celah-celah kecil yang terbentuk oleh retraksi sel endotel dari
venul.12,13

9
9) Vena Sedang
Tunika intima terdiri dari atas endotel, lamina basalnya dan serat-serat retikuler
terkait. Kadang-kadang dibagian luarnya terdapat anyaman serat elastin dengan
kepadatan sedang, namun tidak jelas ada elastika interna. Pada tunika media tersusun
atas lapis otot polos melingkar, namun lebih tipis dan longgar daripada arteri.
Terdapat banyak serat kolagen memanjang dan beberapa fibroblast bercampuran,
cenderung memisahkan sel-sel otot polos. Tunika adventisianya adalah lapisan paling
tebal dan terdiri atas berkas-berkas kolagen serta anyaman serat elastin. Sedikit sel
otot polos terorientasi memanjang terdapat diantara tunika adventisia dan media.12,13

10) Vena Besar


Tunika intima punya struktur yang mirip dengan vena sedang, namun dalam
pembuluh yang lebih besar ini, jaringan ikat subendotelnya jauh lebih tebal.
Mengandung fibroblast dan dibatasi jalinan serat elastin. Jumlah otot polosnya
bervariasi. Kebanyakan pada vena besar tidak terdapat tunika media dan adventitia
tebal yang membentuk sebagian besar ketebalan dinding, kecuali pada vena pulmoner
yang tunika medianya berkembang baik dengan otot polos melingkar. Tunika
adventitia tebal dari vena yang lebih besar mengandung banyak serat elastin dan
berkas kolagen yang terorientasi memanjang. Pada vena cava inferior serat-serat
kolagen berjalan berpilin yang diduga memudahkan berkontraksi saat turun naiknya
diafragma. Disekitarnya terdapat pembuluh-pembuluh kecil yang disebut vasa
vasorum. Berjalan menembus dinding arteri dan vena besar untuk memasukkan
oksigen pada jaringannya. Mereka lebih banyak terlihat pada dinding pembuluh vena
daripada arteri.12,13

Faktor yang mempengaruhi tekanan darah


Berikut adalah beberapa factor yang mempengaruhi tekanan darah manusia:14
1. Tekanan darah bergantung pada curah jantung dan resistensi perifer total.
2. Curah jantung bergantung pada kecepatan jantung dan isi sekuncup
3. Kecepataan denyut jantung bergantung pada keseimbangan relatif aktivitas
parasimpatis
4. Yang menurunkan kecepatan jantung, dan aktivtas simpatis (epinefrin) yang
meningkatkan kecepatan jantung
5. Aliran balik vena yang ditingkatkan oleh vasokontriksi vena yang diinduksi oleh
saraf simpatis
6. Pompa otot rangka
7. Pompa pernapasan
8. Pengisapan jantung
9. Jumlah sel darah merah
10. Aktivitas simpatis
11. Keseimbangan garam dan air

10
Reflex baroreseptor
Reflex baroreseptor adalah reseptor tekanan didalam system sirkulasi yang memantau
tekanan arteri rerata secara terus-menerus. Setiap perubahan pada tekanan arteri rerata
memicu reflex baroreseptor untuk menyesuaikan curah jantung dan resistensi perifer total
dalam upaya untuk memulihkan tekanan darah ke normal. Baroreseptor memiliki letak
strategis untuk memberi informasi tentang tekanan arteri rerata dipembuluh-pembuluh yang
menuju ke otak (baroreseptor sinus karotikus) dan di trunkus arteri utama untuk pembuluh-
pembuluh lainnya (baroreseptor arkus aorta).16
Jika tekanan arteri rerata meningkat diatas normal, baroreseptor sinus karotikus dan
arkus aorta meningkatkan frekuensi lepas muatan di neuron-neuron aferen mereka. Aktivitas
simpatis akan dikurangi dan aktivitas parasimpatis akan ditingkatkan sehingga tekanan darah
akan kembali turun hingga normal. Sebaliknya, jika tekanan darah turun dibawah normal,
aktivitas baroreseptor menurun, memicu pusat kardiovaskular untuk meningkatkan aktivitas
simpatis dan akan mengurangi aktivitas parasimpatis sehingga tekanan darah anak naik
kembali menjadi normal.16

Aliran balik vena


Vena memiliki jari – jari besar sehingga resistensinya terhadap aliran darah
rendah.selain itu vena juga berfungsi untuk mengembalikan darah dari jaringan ke jantung,
vena sistemik juga berfungsi sebagai reservoir darah dan karena kapasitas penyimpanannya
vena sering disebut pembuluh kapasintasi. Kapasitas vena bergantung pada distensibilitas
dinding vena dan pengaruh tekanan eksternal yang memeras vena.Penyimpanan di vena ini
mengurangi volume darah efektif dalam sirkulasi, yaitu volume darah yang dikembalikan dan
dipompa keluar oleh jantung. Sebaliknya ketika kapasitas vena berkurang maka lebih banyak
darah yang dikembalikan ke jantung dan kemudian dipompa keluar.16
Istilah aliran balik vena merujuk pada volume darah tiap menit yang masuk ke masing
– masing atrium dari vena.Besar aliran melalui suatu pembuluh berbanding lurus dengan
gradien tekanan. Selain tekanan pendorong yang ditimbulkan oleh kontraksi jantung, terdapat
lima faktor yang mengingkatkan aliran balik vena, yaitu:16

 Vasokontriksi vena yang dipicu oleh saraf simpatis


Otot polos vena menerima banyak serat saraf simpatis. Stimulasi simpatis
menyebabkan vasokontriksi vena , yang secara moderat meningkatkan tekanan vena,
hal ini, dapat menyebabkan pengingkatan gradien tekanan untuk mendorong lebih
banyak darah yang tersimpan divena ke dalam atrium kanan sehingga aliran balik
vena meningkat. Meningkatnya aliran balik vena yang ditimbulkan oleh rangsangan
simpatis menyebabkan peningkatan curah jantung karena bertambahnya volume
diastolik akhir. Stimulasi simpatis pada jantung juga meningkatkan curah jantung
dengan meningkatnya kecepatan dan kontraktilitas jantung.
 Aktivitas otot rangka

11
Vena pada ektermitas terletak diantara otot rangka sehingga kontraksi otot akan
menekan vena. Kompresi vena eksternal ini mengurangi kapasitas vena dan
meningkatkan tekanan vena, efek pompa ini dikenal sebagai pompa otot rangka yang
merupakan cara untuk pengembalian darah ekstra dari vena ke jantung selama
olahraga. Meningkatnya aktivitas otot mendorong lebih banyak darah keluar dari vena
dan masuk kejantung. Serta otot rangka juga melawan efek gravitasi pada sistem
vena.
 Efek katup vena
Vasokontriksi vena dan kompresi vena eksternal mendorong darah menuju jantung.
Darah hanya dapat terdorong maju karena vena – vena besar dilengkapi oleh katup –
katup satu arah yang berjarak 2 hingga 4 cm antara satu dengan yang lainya. Katup
lah yang memungkinkan darah mengalir maju menuju jantung tetapi menghambatnya
mengalir balik ke jaringan. Katup vena juga berperan melawan efek gravitasi pada
posisi tegak dengan membantu meminimalkan aliran balik darah yang cenderung
terjadi ketika seseorang berdiri. Vena Varisoka, yang terjadi ketika katup vena
menjadi inkompeten dan tidak dapat menunjang kolom darah diatasnya.

 Aktivitas pernapasan
Ketika aktivitas bernapas, tekanan vena didalam rongga dada relatif lebih rendah
daripada tekanan atmosfer. Sistem vena berjalan melewati rongga dada, tempat
pembuluh darah ini mendapat tekanan subatmosfer tersebut. Karena sistem vena
ditungkai dan abdomen mendapat tekanan atmosfer normal, bentuk gradien tekanan
eksternal antara vena – vena bawah dan vena – vena dada meningkatkan aliran balik
vena. Mekanisme fsilitas aliran balik vena ini disebut pompa respirasi karena terjadi
akibat aktivitas bernapas.
 Efek penghisapan oleh jantung
Jantung berperan dalam proses pengisian jantung. Selama kontraksi ventrikel, katup
AV tertarik ke bawah, memperbesar rongga atrium. Akibatnya tekanan atrium secara
transien turun dibawah 0 mm Hg sehingga gradien tekanan vena terhadap atrium
meningkat dan aliran balik vena bertambah. Selain itu expensasi cepat rongga
ventrikel selama relaksasi verntrikel menciptakan tenakan negatif sesaat diventrikel
sehingga darah tersedot dari atrium dan vena yaitu tekanan negatif di ventrikel
meningkatkan gradien tekanan vena terhadap atrium dan ventrikel, semakin
meningkatkan aliran balik vena. Oleh sebab itu, jantung berfungsi sebagai pompa isap
untuk mempermudah pengisian jantung.

kesimpulan
system kardiovaskular kita yang merupakan sirkulasi darah memiliki peran yang
penting dalam menyuplai oksigen untuk metabolism tubuh kita. System kardiovaskular juga
mempunyai pembuluh darah yang merupakan tempat oksigen mengalir ke seluruh tubuh kita.

12
Pembuluh darah ini memiliki tekanan yang harus selalu dijaga agar tetap dalam keadaan
normal karena banyak factor yang dapat menyebabkan tekanan darah kita naik atau turun

Daftar Pustaka
1. Richard L.drake, vogl A.W, Mitchell A.W.M. gray : dasar-dasar anatomi. Singapore:
Elsevier:2012. h. 118-9
2. Gambar 2. Diunduh dari: http://healthsiswealth.blogspot.com/2011/04/human-heart-
anatomy-pics.html. Online: 11 juni 2017
3. Gambar 3. Diunduh dari: http://medicalpicturesinfo.com/aorta/. Online: 11 juni 2017
4. Gambar 4. Dinduh dari: http://anatomia.uw.hu/ora-037/ora-037.htm: online 11 juni
2017
5. Sloane E, Veldman J. Anatomi dan fisiologi. Jakarta: EGC; 2008. h.218,237-
44.
6. Gambar 5. Diunduh dari: http://cerebralcirculation.wordpress.com/about/karotis-
interna/. Online: 11 juni 2017
7. Gambar 6. diunduh dari: http://www.healthhype.com/what-and-where-is-the-neck-
carotid-artery-common-internal-external.html. Online: 12 juni 2017
8. Moore KL, Dalley AF. Anatomi berorientasi klinis. Edisi 5. Jakarta: Erlangga; 2013.
h.43-50
9. Gambar 7. Diunduh dari: http://accweb.itr.maryville.edu/myu/image/Subclavian.gif.
Online: 12 juni 2017
10. Eroschenko P. Atlas histologi difiore dengan korelasi fungsional. Edisi 11. Jakarta:
EGC; 2010.h.231-43.
11. Gambar 8. Diunduh dari: http://www.britannica.com/science. Online: 12 juni 2017
12. Mescher AL. Histologi dasar junqueira teks dan atlas. Edisi 12. Jakarta: EGC; 2012.
13. Gartner LP. Textbook of histology. Edisi 4. Amsterdam: Elsevier; 2016. h.287-302.
14. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC. 2008.h.596-9.
15. Sherwood L. Fisiologi Manusia dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta : EGC ; 2014.h.
230-49

13

Anda mungkin juga menyukai