Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan adalah sebaik-baik sesuatu yang disukai, sepenting-penting sesuatu yang
dicari dan merupakan sesuatu yang paling bermanfaat, dari pada selainnya. Kemuliaan akan didapat bagi
pemiliknya dan keutamaan akan diperoleh oleh orang yang memburunya. Dalam kehidupan dunia, ilmu
mempunyai peranan yang sangat penting. Perkembangan dan kemajuan ilmu memberikan kemudahan bagi
kehidupan baik dalam kehidupan individu maupun kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan beragama,
ilmu adalah sesutau yang wajib dimiliki, karena tidak akan mungkin seseorang mampu melakukan ibadah yang
merupakan tujuan diciptakannya manusia oleh Allah, tanpa didasari ilmu. Minimal, ilmu yang akan
memberikan kemampuan kepada dirinya, untuk berusaha agar ibadah yang dilakukan tetap berada dalam
aturan- aturan yang telah ditentukan. Dalam agama, ilmu, adalah kunci menuju keselamatan dan kebahagiaan
akhirat selama-lamanya.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian menuntut ilmu ?

2. Bagimana kewajiban menuntut ilmu menurut hadits ?

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian menuntut ilmu

Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk merubah tingkah laku dan perilaku
kearah yang lebih baik,karena pada dasarnya ilmu menunjukkan jalan menuju kebenaran dan meninggalkan
kebodohan. Seseorang harus memulai dengan ilmu sebelum beramal. Maksud dari beramal adalah
melakukan kegiatan atau melakukan suatu pekerjaan. Dalam melakukan pekerjaan manusia dituntut
mengetahui ilmunya dari pekerjaan tersebut. Karena dengan mengetahui ilmunya pekerjaan akan lebih
terarah dan tidak berantakan. Menuntut ilmu merupakan ibadah sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw
yang diriwayatkan oleh Mu’adz bin Jabal, Rasulullah saw bersabda, "Pelajarilah ilmu karena mempelajarinya
membuatmu takut kepada Allah, mencarinya adalah ibadah, mengingatnya adalah tasbih dan mengkajinya
adalah jihad. Mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui adalah sedekah. (HR. Ibn Abdul Barr)
Dengan demikian perintah menuntut ilmu tidak di bedakan antara laki-laki dan perempuan. Hal yang paling di
harapkan dari menuntut ilmu ialah terjadinya perubahan pada diri individu ke arah yang lebih baik yaitu
perubahan tingkah laku, sikap dan perubahan aspek lain yang ada pada setiap individu.1 1 M. Ikhsan Hadi
Saputra.Anjuran untuk Menuntut Ilmu Pengetahuan Pendidikan dan Pengalamannya.(Surabaya:Al –
Ikhlas,1981)hlm5-8

B. Hukum Menuntut Ilmu Menurut Hadits

Ilmu adalah jendela dunia, yang dapat membuka cakrawala baru, teori baru bahkan memunculkan tekhnologi
yang sangat modern juga digapai dengan ilmu pengetahuan. Dalam kitab Taklimul Muta’allim dijelaskan
bahwa yang menjadikan manusia memiliki kelebihan diantara makhluk -makhluk Allah yang lain adalah
karena manusia memilki ilmu.2 Islam sebagai agama yang sangat sempurna memandang bahwa menuntut
ilmu adalah sebagai keharusan bagi umatnya. Di dalam Islam, menuntut ilmu merupakan perintah sekaligus
kewajiban. Sebagaimana yang ada dalam hadits-hadits berikut ini : ‫اَشَه‬
ُ
َ‫ناَمَيَلَس نَب ُصَفَحَرَاَمَع نَب مَََي س ن‬.‫عَََيَظَنَش نَب ُرَيَثَك‬,َ‫اَنَث دَحَن‬
ُ ُ ُ ُ
‫الَمَلَسَم لَك‬.‫عَنَأَنَب سَنَما لَكَق‬,َ‫ب دََمَََمَنَي‬
ُ ُ ُ
‫قالَوََ َاَوَملَلعَا‬: ‫ىَلَع ٌةَضَيَرَف مَلعَلَا ُبَلَط( وسلم عليه هلال صىل هلال ُلَوَسَر‬
ُ ُ ُ
‫ غَدَنَعَبَهََالذَو ُؤَلَلؤََلاَوَرَهَوَََلا رَيَزاَفََلَا هََلَقَمَك هَلَهَا َي)جماه ابن‬.
Artinya:“Rosulullah Saw. bersabda : Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim dan orang yang ) ‫اهو(ر‬
meletakkan ilmu kepada orang yang bukan ahlinya (orang yang enggan untuk menerimanya dan orang yang
menertawakan ilmu agama) seperti orang yang mengalungi beberapa babi dengan beberapa permata, dan
emas. (H.R. Ibnu Majah)3 Adapun hukum menuntut ilmu menurut hadist tersebut adalah wajib. Karena
melihat betapa pentingnya ilmu dalam kehidupan dunia maupun akhirat. Manusia tidak akan bisa menjalani
kehidupan ini tanpa mempunyai ilmu selain itu juga manusia memiliki kelebihan diantara makhluk -makhluk
Allah yang lain adalah karena manusia itu memiliki ilmu. Dan janganlah memberikan ilmu kepada orang yang
enggan menerimanya, karena orang 2 Az-zarnuzi.Ta’limul Muta’allim.)Surabaya: Al -Hidayah) hlm4 3 Sunan
Ibnu Majah.Kitab al-ilmi, Bab Keutamaan Ulama’ dan anjuran mencari ilmu. (Beriut: Dar Al Fikri,2001) Jilid
. Hal 183. 1

yang enggan menerima ilmu tidak akan mau untuk mengamalkan ilmu itu bahkan mereka akan
menertawakannya.4 Hukum wajibnya perintah menuntut ilmu itu adakalanya wajib 'ain dan adakalanya wajib
kifayah. Sedang ilmu yang wajib kifayah hukum mempelajarinya, ialah ilmu-ilmu yang hanya menjadi
pelengkap, misalnya ilmu tafsir, ilmu hadist dan sebagainya. Ilmu yang wajib 'ain dipelajari oleh mukallaf
yaitu yang perlu diketahui untuk meluruskan aqidah yang wajib dipercayai oleh seluruh muslimin, dan yang
perlu di ketahui untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang difardhukan atasnya, seperti shalat, puasa,
zakat dan haji. Menuntut ilmu tidak hanya terbatas pada hal-hal ke akhiratan saja tetapi juga tentang
keduniaan. Jelaslah kunci utama keberhasilan dan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat adalah ilmu.
Sebagimana Nabi Muhammad saw bersabda : ‫مَلَعَلاَب هَيَلَعَف‬, ‫ادََرأ نَمَو‬
ُ ُ ُ
‫اَيَََنالد ادََرأ نَمَهَيَلَعَف اَََهَادََرأ نَمَو‬
Artinya: "Barang siapa menginginkan soal-soal yang ‫مَلَعَلاَب هَيَلَعَف ةَر َخألاَمَلَعَلاَب‬,
berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya ; da n barang siapa yang ingin (selamat dan
berbahagia) diakhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang meginginkan kedua -
duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula". (HR.Bukhari dan Muslim) Untuk kehidupan dunia kita
memerlukan ilmu yang dapat menopang kehidupan dunia, untuk persiapan di akhirat kita juga memerlukan
ilmu yang sekiranya dapat membekali kehidupan akhirat. Dengan demikian, kebahagiaan di dunia dan di
akhirat sebagai tujuan hidup inshaa Allah akan tercapai. 4 Al -Mundiri Hafidz.Terjemah Attarghib wat
tarhib.(Surabaya: Al-Hidayah,2000)hlm1-3

Selain itu menuntut ilmu itu tidak mengenal batas usia, sejak kita terlahir sampai kita masuk kuburpun kita
senentiasa mengambil pelajaran dalam kehidupan, dengan kata lain Islam mengajarkan untuk menuntut ilmu
sepanjang hayat,seperti pada hadits
ُ ُ ُ
berikut: Artinya : “Carilah ilmu dari buaian )‫دَحََلال َلَا دَهَمَلا نَم مَلَعَلااَوَبَلَطَا(اهورمسلم‬
, sampai liang lahat” )H. R. Muslim) Menuntut ilmu tidak saja dapat dilaksanakan di lembaga-lembaga formal
tetapi juga dapat dilakukan lembaga non formal. Begitu juga masa lah tempat, kita dianjurkan untuk
menuntut ilmu dimana saja, baik di tempat yang dekat maupun di tempat yang jauh, asalkan ilmu tersebut
bermanfaat bagi kita. Nabi pernah memerintahkan kepada umatnya untuk menuntut ilmu walaupun sampai
: di tempat yang jauh seperti negeri China. Sebagaimana yang tertuang dalam hadits berikut
ُ ُ ُ
‫مََلَسَو هَيَلَع ُهلال‬: ‫الصَب وَلَو مَلَعَلااَوَبَلَطَا‬
ُ ُ
‫ىََلَص هلال ُلَوَسَر الَقَيىَلَع ٌةَض ُبَلَطَي اََابَََر مَلَعَلا بَالَطَل‬
ُ ُ ُ
Artinya: “Tuntutlah ilmu walaupun di negeri ‫اَهَتَحَنَجَا َُ ضَت ةَكَئَالَمَلا نَا مَلَسَم لَك‬
Cina, karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Sesungguhnya para malaikat
. meletakkan sayap-sayap mereka kepada para penuntut ilmu karena senang (rela) dengan yang ia tuntut
(HR. Ibnu Abdil Bar) Selain kewajiban menuntut ilmu,seseorang juga dianjurkan untuk menjaga
:ilmu,sebagimana yang tertuang dalam hadits berikut

Artinya :Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin Ash. Katanya : aku pernah mendengar Rosulullah bersabda :
Allah tidak mengambil ilmu islam itu dengan cara mencabutnya dari manusia sebaliknya Allah mengambilnya
dengan mengambil para ulama sehingga tidak tertinggal walaupun seorang. Manusia melantik orang jahil
menjadi pemimpin, menyebabkan apabila mereka ditanya mereka memberi fatwa tanpa berdasarkan kepada
ilmu pengetahuan , akhirnya merekasesat dan menyesatkanorang lain pula (H.R. Bukhori – Muslim)
Rasulullah mengucapkan hadist ini pada saat Haji Wada’. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad
dan Tabrani dari hadist Abu Umamah bahwa pada saat haji Wada’ Nabi bersabda : “Pelajarilah ilmu sebelum
datang masa punahnya ilmu”. Hadist ini berisi anjuran menjaga ilmu, peringatan bagi pemimpin yang bodoh,
dan peringatan bahwa yang berhak mengeluarkan fatwa adalah pemimpin yang benar – benar mengetahui
dan larangan bagi orang-orang yang berani mengeluarkan fatwa tanpa berdasarkan ilmu. Dengan
demikian,ilmu merupakan syarat mutlak bagi seorang pemimpin dan ulama. Tanpa ilmu,seseorang tidak
berhak menjadi pemimpin dan tidak boleh memberikan tentang fatwa apapun. Apabila hal itu terjadi, maka
pemimpin dan rakyat akan mengalami kesesatan.5 5 Bukhari Umar.Hadits Tarbawi (Pendidikan dalam
Perspektif Hadits).(Jakarta: AMZAH,2012)hlm 21-23

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Dari penjelasan hadist – hadist diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa menuntut ilmu adalah
wajib bagi setiap muslim dan jangan memberikan ilmu kepada orang yang enggan menerima ilmu. Ilmu akan
musnah jika sudah tidak ada lagi para ulama sehingga banyak para pemimpin yang memberi fatwa tanpa
menggunakan ilmu, sehingga mereka saling menyesatkan satu sama lain. Dengan ilmu manusia akan
mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Orang yang menempuh perjalanan untuk mencari
ilmu sama dengan orang yang sedang menempuh perjalanan menuju surga. Hal ini merupakan kemuliaan
yang diberikan Allah kepada orang yang mencari ilmu. Ilmu mempunyai peranan sangat penting dalam dunia
pendidikan, yang mana pendidikan adalah universal, ada keseimbangan antara aspek intelektual dan
spiritual, antara sifat jasmani dan rohani. Dengan pendidikan yang benar dan akhlak yang kuat, maka akan
tumbuh generasi penerus bangsa yang beradab dan bermartabat.

B. Saran Kita sebagai golongan terpelajar jangan hanya menjadikan kitab- kitab hadist sebagai buku hiasan
saja atau buku pelengkap referensi, tetapi hendaklah kita baca, maknai, dan ditafsiri dengan baik dan
selanjutnya di amalkan dengan segenap kemampuan kita.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Mundiri Hafidz.2000. Terjemah Attarghib wat tarhib. Surabaya: Al-Hidayah. Az-zarnuzi.Ta’limul


Muta’allim.Surabaya: Al-Hidayah Saputra,M. Ikhsan Hadi.1981.Anjuran untuk Menuntut Ilmu Pengetahuan
Pendidikan dan Pengalamannya.Surabaya: Al – Ikhlas. Sunan Ibnu Majah.2001. Kitab al-ilmi, Bab Keutamaan
Ulama’ dan anjuran mencari ilmu. Beriut: Dar Al Fikri Jilid 1 Umar,Bukhari.2012.Hadits Tarbawi )Pendidikan
dalam Perspektif Hadits).Jakarta: AMZAH.

Anda mungkin juga menyukai