Oleh : Yori Rizki Akbar Pembimbing : Nobel Aqualdo dan Eka Armas Pailis
Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia
Email : yrizkiakbar@gmail.com
Analyze of effects factors the productivity of glass and aluminum furniture
industry in Pekanbaru
ABSTRACT
The purpose of this study is to examine the effects of factors the
productivity of glass and alumunium furniture industry.The population used on this study is the entrepreneurship of glass and aluminum furniture industry in Pekanbaru. The sample was selected by all of population study, there is 15 glass and aluminum furniture industry. Collecting data was conducted by distributing 15 questionary to respondents.The data were analyzed using instrument testing comprising validity testingand reliability testing. Classical assumption testing consisted of normality testing,multicolinearity testing, and heterocdasticity testing.The analytical tool used in this study was Statistical Package for the Social Science (SPSS) version 16.0.The results of this study prove that capitalshas a significant effect on productivity with significant level of 0,000. Workers has a significant effect on productivity with significant level of 0,025. And materialshas a significant effect on productivity with significant level of 0,003. Overall, the capitals, workers, and materials did effect productivity by 93,9%. While 6,1% are influenced by other variables that did not examined on this research.
Keywords : productivity, capitals, workers, and materials.
PENDAHULUAN
Pertumbuhan ekonomi suatu ditandai dengan tingginya pendapatan
bangsa merupakan pilar penting bagi perkapita masyarakat tersebut. terselenggaranya proses Dengan tingginya pendapatan pembangunan disegala bidang. perkapita masyarakat, maka negara Karena jika pertumbuhan ekonomi dan masyarakat akan dapat lebih suatu bangsa baik, maka bidang- leluasa dalam menjakankan berbagai bidang lain seperti bidang hukum, aktivitas pada berbagai bidang yang politik, dan pertanian akan terbantu. lain.Sektor Industri merupakan salah Suatu masyarakat yang satu sektor yang berperan penting pertumbuhan ekonominya baik dalam pertumbuhan ekonomi. Sektor
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 434
Industri diharapkan dapat menjadi etalase. Selain itu masyarakat Kota motor untuk meningkatkan Pekanbaru sudah tidak asing lagi pertumbuhan ekonomi dan salah satu dengan produk ± produk yang sektornya adalah industri kecil dan diproduksi industri furniture kaca dan rumah tangga. alumunium seperti aquarium, lemari Menurut undang-undang No 9 piring ataupun jemuran pakaian. Tahun 1995, yang dimaksud dengan Selain itu salah satu hal yang usaha kecil termasuk didalammnya mendorong tingkat penggunaan adalah usaha kecil informal/non furniture kaca dan alumunium di formal dan usaha kecil tradisional. Pekanbaru adalah naiknya populasi Yang dimaksud dengan usaha kecil penduduk setiap tahunnya. Dengan non formal disini adalah usaha yang bertambahnya jumlah penduduk belum terdaftar, belum tercatat dan setiap tahunnya maka secara tidak belum berbadan hukum, termasuk di langsung kebutuhan akan furniture dalamnya industri rumah tangga. juga meningkat seiring dengan Di Kota Pekanbaru kita dapat kebutuhan masyarakat dalam mengisi menemukan berbagai produk lokal ruangan tempat tinggalnya. Hal ini yang pada umumnya merupakan hasil membuktikan bahwa adanya peluang indsutri kecil.Salah satu industri kecil bagi perusahaan furniture kaca dan yang ada di Kota Pekanbaru adalah alumunium di Kota Pekanbaru untuk industri furniture kaca dan berkembang lebih besar lagi.Selain alumunium. Industrikaca dan itu desain dari furniture kaca dan alumunium dimana jenis alumunium jelas terlihat lebih pekerjaannya adalah industri yang modern dari pada furniture dari kayu. mengolah kaca dan alumunium dari Jika diukur dari tingkat populasi barang setengah jadi menjadi barang di Kota Pekanbaru yang terus jadi setelah dilakukannya proses meningkat dan taraf kehidupan produksi. Jika dilihat dari manfaat masyarakat juga meningkat, harusnya dari industri ini telah memberikan permintaan terhadap produk furniture dampak yang positif terhadap kaca dan alumunium juga akan penigkatan pendapatan masyarakat meningkat. Terlebih lagi dengan karena merupakan sumber sulitnya bahan-bahan kayu yang akan pendapatan serta mampu menyerap menghambat proses produksi tenaga kerja sehingga mampu furniture dari kayu dan juga saat ini mengurangi pengangguran.Barang masyarakat juga lebih paham dengan yang diproduksi oleh industri kelestarian lingkungan diyakini furniturekaca dan alumunium itu masyarakat saat ini akan beralih dari sendiri seperti etalase, lemari piring, furniture kayu ke furniture kaca dan jemuran pakaian dan aquarium. alumunium. Serta modelnya yang Industri kaca dan alumunium di lebih modern juga menjadi salah satu Kota Pekanbaru memiliki pangsa pertimbangan masyarakat untuk pasar yang sangat luas. Baik memilih produk dari furniture kaca perusahaan besar sampai dengan dan alumunium.Pada umumnya perusahaan ± perusahaan kecil permasalahan yang dialami oleh memakai produk ± produk yang industri furniture kaca dan dihasilkan oleh industri kaca dan alumunium adalah pada faktor-faktor alumunium, seperti lemari kaca dan produksi seperti modal. Industri yang JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 435 biasanya masih mengandalkan modal Tujuan penelitian ini adalah sendiri untuk menjalankan usaha untuk: 1) Untuk mengetahui akan terhambat dalam membiayai pengaruh masing ± masing variabel kebutuhan produksinya. modal, jumlah tenaga kerja, dan Kegiatan produksi tidak akan bahan baku, terhadap produksi terwujud dan terlaksana tanpa adanya furniture kaca dan alumunium di alat atau benda yang digunakan untuk Kota Pekanbaru. 2) Untuk memproduksi suatu barang. Dalam mengetahui variabel mana yang kegiatan produksi dibutuhkan tempat paling dominan dalam mempengaruhi untuk produksi, peralatan produksi tingkat produksi industri furniture dan orang yang melakukan produksi. kaca dan alumunium. Benda-benda atau alat-alat yang digunakan untuk terselenggaranya TINJAUAN PUSTAKA DAN proses produksi tersebut faktor-faktor HIPOTESIS produksi. Jadi faktor produksi adalah setiap benda atau alat yang digunakan Teori Fungsi Produksi untuk menciptakan, mengahasilkan Fungsi produksi adalah benda atau jasa.Faktor-faktor hubungan antara output fisik dengan produksi disebut juga sumber daya input-input fisik. Konsep tersebut ekonomi atau alat produksi yang didefinisikan sebagai skedul atau meliputi faktor produksi alam, faktor persamaan matematika yang produksi tenaga kerja, faktor menunjukkan kuantitas maksimum produksi modal dan faktor produksi output yang dapat dihasilkan dari keterampilan (Mintopurwo, 2000). serangkaian input (Roger Leroy Dalam proses produksi, faktor-faktor Miller, Roger E Meiners, 2000). produksi harus digabungkan, artinya Dalam pengertian umum, fungsi antara faktor produksi yang satu produksi tersebut dapat ditunjukkan dengan yang lainnya tidak dapat dengan rumus berikut : Q = f (K,L) berdiri sendiri tetapi harus dikombinasikan. Faktor-faktor yang Fungsi Produksi Cobb-Douglas mempengaruhi berkembangnya suatu Fungsi produksi adalah industri meliputi modal, tenaga kerja, hubungan fisik antara masukan bahan mentah/bahan baku, produksi (input) dengan produksi transportasi, sumber energi atau (output). Fungsi produksi Cobb- bahan bakar, tenaga kerja dan Douglas adalah suatu fungsi atau pemasaran (Godam, 2006). persamaan yang melibatkan dua atau Adapun perumusan masalah lebih variabel, di mana variabel satu dari penelitian ini adalah: 1) Apakah disebut variabel dependen (Y) dan variabel modal, jumlah tenaga kerja, yang lain disebut variabel independen dan bahan baku, masing-masing (X). Penyelesaian hubungan antara X berpengaruh positif dan signifikan dan Y adalah biasanya dengan cara terhadap produksi industri furniture regresi, di mana variasi dari Y akan kaca dan alumunium di Kota dipengaruhi variasi dari X. Dengan Pekanbaru? 2) Variabel apa yang demikian kaidah-kaidah pada garis paling dominan mempengaruhi regresi juga berlaku dalam produksi industri furniture kaca, dan penyelesaian fungsi Cobb-Douglas alumunium? (Soekartawi, 2003).
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 436
Fungsi produksi Cobb-Dougals Bahan Baku dapat ditulis sebagai berikut Bahan baku merupakan faktor b1 (Soekartawi, 2003): Y = a X1 , X2b2, produksi yang dibutuhkan dalam .... Xnbn eu setiap proses produksi. Semakin besar jumlah bahan baku yang Modal dimiliki, maka semakin besar pula Modal adalah sebagian dari kemungkinan jumlah produk yang aktiva lancar yang benar-benar dapat dihasilkan, sehingga kemungkinan digunakan untuk membiayai pendapatan yang diterima semakin operasinya usaha yang diharapkan besar dari hasil penjualan dapat kembali lagi. Uang masuk yang produksinya. Bahan baku berasal dari hasil penjualan produk merupakan jumlah bahan yang akan dikeluarkan lagi untuk diperlukan untuk melaksanakan membiayai operasi produksi proses produksi dalam jangka waktu selanjutnya. tertentu.
Tenaga Kerja Pengaruh Modal Terhadap
Pengertian tenaga kerja yang Produktivitas dimuat dalam Undang ± Undang No. Besarnya modal yang dimiliki, 13 Tahun 2003 Tentang akan sangat berpengaruh terhadap Ketenagakerjaan, tenaga kerja adalah produktivitas. Adanya pesanan atau setiap orang yang mampu melakukan order dalam partai besar jika tidak pekerjaan guna menghasilkan barang didukung dengan modal yang besar, dan atau jasa baik untuk memenuhi jelas tidak akan dapat memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk pesanan tersebut.Pengusaha dengan kebutuhan masyarakat. modal kerja yang lebih banyak dapat Tenaga kerja merupakan faktor menyediakan bahan baku dan faktor pendapatan yang sangat penting dan produksi lainnya secara memadai. diperhatikan dalam proses produksi Modal yang lebih besar juga dan dalam jumlah yang cukup, bukan dapat mengurangi resiko kekurangan saja dilihat dari ketersediaannya tapi modal apabila pelanggan belum kualitas dan macam-macamnya. melunasi pembayarannya atas barang Setiap proses produksi harus yang telah dibeli dari para pengusaha. disediakan tenaga kerja yang cukup H1:Modal berpengaruh pada memadai, jumlah tenaga kerja yang tingkat produktivitas digunakan harus disesuaikan dengan kebutuhan sampai tingkat tertentu Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap sehingga optimal. Produktivitas Jam kerja menurut Kamus Tenaga kerja merupakan faktor Besar Bahasa Indonesia (2001) produksi terpenting dalam suatu unit adalah waktu yang dijadwalkan untuk usaha, Tenaga kerjalah yang perangkat peralatan yang mengolah secara langsung bahan dioperasikan atau waktu yang baku menjadi barang setengah jadi dijadwalkan bagi pegawai untuk atau barang jadi. Besar kecilnya hasil bekerja. Jam kerja bagi seseorang produksi sangat ditentukan oleh sangat menentukan efisiensi dan jumlah tenaga kerja yang produktivitas kerja. dipekerjakan dan jumlah jam kerja
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 437
yang telah ditetapkan oleh sebuah dari penyebaran kuesioner kepada perusahaan. responden yaitu pengusaha kaca dan Setiap proses produksi harus alumunium .Dalam hal ini, data disediakan tenaga kerja yang cukup primer yang digunakan adalah hasil memadai dan jumlah jam kerja yang jawaban responden atas kuesioner efisien sehingga dapat berproduksi yang dibagikan. Data sekunder dalam secara optimal. penelitian ini diperoleh dari instansi- H2 :Tenaga kerja berpengaruh instansi yang terkait dengan studi pada tingkat produktivitas kepustakaan terhadap bahan-bahan publikasi secara resmi, buku-buku, Pengaruh Bahan Baku Terhadap majalah, serta laporan lain yang Produktivitas berhubungan dengan penelitian. Bahan baku merupakan jumlah Teknik pengumpulan data yaitu bahan yang diperlukan untuk dengan melakukan penelitian di melaksanakan proses produksi dalam lapangan dengan menggunakan jangka waktu tertentu. Persediaan metode sensus dan wawancara. bahan baku di dalam perusahaan merupakan hal yang sangatpenting Metode Analisis Data untuk dikendalikan dengan baik, Metode analisis data dilakukan sehingga perusahaan dapat dengan menggunakan analisis regresi menghasilkan pendapatan yang linear berganda.Pengujian instrument optimal. Semakin besar jumlah bahan penelitian ini dengan menggunakan baku yang dimiliki, maka semakin uji validitas dan uji besar pula kemungkinan jumlah reliabilitas.Pengujian hipotesis dalam produk yang dihasilkan, sehingga penelitian ini dilakukan dengan kemungkinan pendapatan yang menggunakan uji t dan uji diterima semakin besar dari hasil f.Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan hipotesis yang penjualan produksinya. diajukan, apakah masing-masing H3 : Bahan Baku berpengaruh variabel independen berpengaruh pada tingkat produktivitas terhadap variabel dependen secara individual, dan untuk mencari METODOLOGI PENELITIAN variabel independen mana yang paling berpengaruh terhadap variabel Penelitian ini dilakukan di Kota dependen Pekanbaru yaitu pada Industri Furniture Kaca dan Alumunium yang Definisi Operasional tersebar di seluruh wilayah Kota Variabel dependenpenelitian ini Pekanbaru. Yang menjadi responden yaitu produktivitas yang merupakan dalam penelitian ini adalah semua nilai produksi yang dihasilkan para pengusaha kaca dan alumunium industri furniture kaca dan yang ada di Kota Pekanbaru yang alumunium dalam satu bulan yang berjumlah lima belas dinyatakan dengan satuan rupiah. industri.Penelitian ini menggunakan Variabel independen yang populasi menjadi sebagai seluruh digunakan dalam penelitian ini sampel penelitian. adalah modal (X1) yaitu sebagian dari Sumber data dalam penelitian aktiva lancar yang benar-benar dapat ini meliputi data primer yang berasal digunakan untuk membiayai
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 438
operasinya perusahaan dan diukur pola distribusi normal, berarti model dalam satuan rupiah. regresi memenuhi asumsi normalitas. Tenaga Kerja (X2) merupakan tenaga kerja yang secara langsung Gambar 1 terlibat dalam usaha produksi, diukur Hasil Uji Normalitas dalam satuan orang. Dalam penelitian ini tenaga kerja dinyatakan sebagai curahan jam kerja tiap tenaga kerja industri alumunium dan kaca di Kota Pekanbaru selama satu bulan. Curahan jam kerja tiap tenaga kerja industri alumunium dan kaca di Kota Pekanbaru ini diperoleh dari jumlah jam kerja tiap pekerja per hari dikalikan jumlah hari kerja pekerja dalam satu bulan. Bahan baku (X3) merupakan faktor produksi yang dibutuhkan dalam setiap proses produksi. Sumber :Data Olahan, 2016 Semakin besar jumlah bahan baku yang dimiliki, maka semakin besar Gambar di atas terlihat data pula kemungkinan jumlah produk tersebardisekitar garis diagonal. Oleh yang dihasilkan, sehingga karena itu dapat disimpulkan bahwa kemungkinan pendapatan yang persyaratan normalitas data dapat diterima semakin besar dari hasil terpenuhi. penjualan produksinya. Bahan baku merupakan jumlah bahan yang Hasil Uji Multikolinearitas diperlukan untuk melaksanakan Uji multikolinearitas proses produksi dalam jangka waktu dimaksudkan untuk mengetahui tertentu. apakah antar variabel independen berkolerasi dengan variabel HASIL PENELITIAN DAN independen lainya. Apabila hal ini PEMBAHASAN terjadi maka terjadi masalh multikolinearitas. Model regresi yang Uji Asumsi Klasik baik seharusnya tidak terjadi korelasi Hasil Uji Normalitas diantara variabel independennya. Uji normalitas data bertujuan Untuk mendeteksi ada tidaknya untuk menguji apakah dalam model multikolinieritas di dalam model regresi, variabel bebas dan variabel regresi, dapat dilihat dari nilai terikat keduanya memiliki distribusi tolerance dan nilai variance inflation normal atau tidak (Sugiyono,2013). factor (VIF). Apabila nilai VIF<10 Untuk melihat normalitas rata-rata dan tolerance>0,10 berarti tidak ada jawaban responden yang menjadi multikolinearitas antar variabel dalam data dalam penelitian ini dapat dilihat model regresi. Dari hasil perhitungan, dari normal probability plot. diperoleh nilai VIF untuk seluruh Jika data menyebar di sekitar variabel bebas ( 2.305, 1.146, 2.124 garis diagonal sebagai representasi )<10 dan tolerance ( 0.434, 0.873,
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 439
0.471 ) >0,10. Hal ini dapat membentuk pola tertentu dan disimpulkan bahwa model regresi menyebar diatas dan dibawah angka tersebut bebas dari multikolinearitas. 0 pada sumbu Y. Dapat diartikan bahwa tidak terdapat Hasil Autokorelasi heterokedastisitas dalam model Uji autokorelasi yang dilakukan regresi penelitian ini. Artinya model pada penelitian ini menggunakan Uji penelitian adalah model regresi yang Durbin Watson. Uji autokorelasi baik karena tidak terjadi bertujuan untuk mengetahui apakah heterokedastisitas. dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu Hasil Analisis Regresi Berganda dengan kesalahan sebelumnya. Secara matematis, hasil analisis Adapun kritik pengujiannya adalah regresi berganda untuk menjawab jika du<d<4-du maka Ho ditolak hipotesis yang ada dapat ditunjukkan yang berarti tidak ada autokorelasi dengan persamaan di bawah ini: baik positif maupun negatif. Dari hasil analisis regresi linear Y = D+E1 X1 + E2 X2 + E3 X3+ H berganda diperoleh nilai DW hitung 1,942 terletak pada titik pengujian Y = -17,150 + 4,631-7X1 + 0,067 X2 du<d<4-du maka koefisien + 0,020 X3+ H autokorelasi sama dengan nol, artinya tidak terjadi masalah autokorelasi. Dimana: Y = Jumlah Produksi Uji Heteroskedastisitas Gejala heteroskedastisitas D = konstanta dideteksi dengan menggunakan E1, E2, E3, E4 = koefisien regresi grafik scatterplot. Hasil dari uji X1 = Modal heteroskedastisitas dapat dilihat pada X2 = Jam Kerja Gambar 2. X3 = Bahan Baku H = error Gambar 2 Hasil Uji Heteroskedasitas Dari hasil persamaan diatas dapat diartikan bahwa: 1.Konstanta sebesar -17,150 menyatakan bahwa apabila semua variabel independen ( modal, jam kerja dan bahan baku ) dianggap konstan (bernilai 0 ), maka tingkat produksi sebesar -17,150 2.Koefisien regresi untuk variabel modal ( X1 ) sebesar 0,000004631 menyatakan bahwa setiap peningkatan modal sebesar 1 satuan Sumber :Data Olahan,2016. maka akan terjadi peningkatan tingkat produksi furniture kaca dan Dari gambar Scatterplot diatas alumunium sebesar 0,000004631 terlihat bahwa titik-titik tidak dengan asumsi variabel lain tetap.
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 440
3.Koefisien regresi untuk variabel 1. Jika thitung< ttabel atau thitung> -ttabel jam kerja ( X2 ) sebesar maka H0 diterima dan Ha ditolak 0.067menyatakan bahwa setiap (tidak ada pengaruh). ttabeldilihat peningkatan jam kerja sebesar 1 dengan derajat bebas = n ± k-1, satuan maka akan terjadi daQ DSDELOD WLQJNDW VLJ W ! . peningkatan jumlah produksi maka variabel independen sebesar 0.067dengan asumsi tersebut tidak ada hubungan yang variabel lain tetap. signifikan terhadap variabel 4.Koefisien regresi untuk variabel dependen. (ttabel pada penelitian bahan baku ( X3 ) sebesar 0.020 ini adalah sebesar 2,2621) menyatakan bahwa setiap 2. Jika thitung> ttabel atau thitung< -ttabel peningkatan bahan baku sebesar 1 maka H0 ditolak dan Ha diterima satuan maka akan terjadi (ada pengaruh). ttabeldilihat peningkatan tingkat jumlah dengan derajat bebas = n±k- produksi sebesar 0.020dengan 1:alpha/ 2 = 15-3-1: 0,05/2 = 11 : asumsi variabel lain tetap. 0,025, dan apabila tingkat sig t < . PDND YDULDEHO LQGHSHQGHQ Hasil Uji f tersebut ada hubungan yang Berdasarkan pada tabel anova signifikan terhadap variabel di lampiran diperoleh nilai F hitung dependen. untuk produksi industri furniture kaca dan alumunium dengan taraf Maka dapat diambil kesimpulan VLJQLILNDQ . DGDODK bahwa: 73,350 dan F-tabel 3,20 dan tingkat 1. Modal. Diketahui t hitung probabilitas (sig) adalah 0,000. 6,198>2,2621 dan Sig. 0,00<0,05. Dengan membandingkan F Artinya variabel modal hitung dengan F tabel dapat diketahui berpengaruh signifikan terhadap bahwa F hitung lebih besar dari F produksi. tabel yaitu 73,350 > 3,20. Sehingga 2. Tenaga kerja. Diketahui t hitung dinyatakan bahwa H0 ditolak dan Ha 2,583>2,2621 dan Sig. diterima, hal ini dapat disimpulkan 0,025<0,05. Artinya variabel bahwa variabel independen (modal, tenaga kerja berpengaruh jam kerja dan bahan baku) secara signifikan terhadap produksi. bersama±sama berpengaruh 3. Bahan baku. Diketahui t hitung signifikan terhadap variabel 3,879>2,2621 dan Sig. dependen (produksi). 0,003<0,05. Artinya variabel bahan baku berpengaruh signifikan Hasil Uji t terhadap produksi. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dari setiap Pembahasan variabel independen (modal, jam Hasil Pengujian Hipotesis Pertama kerja, dan bahan baku) terhadap (Modal Berpengaruh Terhadap variabel dependen (jumlah produksi) Jumlah Produksi) secara parsial. Uji t digunakan untuk Berdasarkan uji regresi, menguji signifikansi konstanta dan didapat bahwa nilai thitung variabel setiap variabel independen dengan modal sebesar 6,198 dengan nilai kriteria sebagai berikut: signifikansi sebesar 0,000. Dengan
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 441
demikian, thitung(6,198) >ttabel(2,0129) positif terhadap jumlah produksi dengan signifikansi 0,000 < 0,05. pengasapan ikan di Kota Semarang. Jadi dapat dikatakan H01 ditolak dan Ha1 diterima. Hal ini menunjukkan Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga bahwa modal berpengaruh secara (Bahan BakuBerpengaruh positif signifikan terhadap komitmen Terhadap Jumlah Produksi) jumlah produksi. Artinya, saat jumlah Berdasarkan uji regresi, modal yang digunakan naik maka menghasilkan nilai thitungvariabel produksi yang dihasilkan juga akan bahan baku sebesar 3,879 dengan meningkat. nilai signifikansi sebesar 0,020. Hasil penelitian ini sejalan Dengan demikian, thitung(3,879)> dengan penelitian yang dilakukan ttabel(2,2621) dengan signifikansi oleh Bowo (2010) dan Herawati 0,003 < 0,05. Jadi dapat dikatakan (2008).Menurut Herawati (2008) H02 ditolak dan Ha2 diterima. Hal ini bahwa modal berpengaruh positif menunjukkan bahwa bahan baku terhadap tingkat produksi glycerine. berpengaruh secara positif signifikan terhadap jumlah produksi. Hasil Pengujian Hipotesis Kedua $GDQ\D NRHILVLHQ VHEHVDU (Tenaga Kerja Berpengaruh 0,020 menyatakan adanya pengaruh Terhadap Jumlah Produksi) positif antara bahan baku terhadap Berdasarkan uji regresi, jumlah produksi. Sehingga dapat menghasilkan nilai thitungvariabel jam dikatakan bahwa semakin banyak kerja sebesar 2,583 dengan nilai bahan baku digunakan, maka akan signifikansi sebesar 0,025. Dengan terjadi peningkatan jumlah produksi demikian, thitung(2,583)> ttabel(2,2621) dan sebaliknya jika semakin sedikit dengan signifikansi 0,025 < 0,05. bahan baku maka akan terjadi Jadi dapat dikatakan H02 ditolak dan penurunan dalam jumlah produksi. Ha2 diterima. Hal ini menunjukkan Hasil penelitian ini sama dengan bahwa jam kerja berpengaruh secara penelitian yang dilakukan oleh positif signifikan terhadap jumlah Iryadini (2010), Wiwit (2006) dan produksi. Bowo (2010) menurut Iryadini $GDQ\D NRHILVLHQ VHEHVDU variabel yang berpengaruh dalam 0,067 menyatakan adanya pengaruh produksi industri kerupuk adalah positif antara jam kerja terhadap bahan baku. jumlah produksi. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin lama Koefisien Determinasi tenaga kerja bekerja, maka akan Digunakan untuk menguji terjadi peningkatan jumlah produksi seberapa besar pengaruh variabel dan sebaliknya jika semakin sedikit indipenden terhadap variabel jam kerja maka akan terjadi dependen. penurunan dalam jumlah produksi. Diperoleh nilai R produksi Hasil penelitian ini sama dengan industri furniture kaca dan penelitian yang dilakukan oleh Wiwit alumunium sebesar 0,952 dan (2006), Bowo (2010) dan Ramadhan Adjusted R Square (R2) sebesar 0,939 (2013). Menurut Wiwit (2006) bahwa atau 93,9%. Hal ini memberi variabe; jam kerja berpengaruh pengertian bahwa 93,9% jumlah produksi industri furniture kaca dan
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 442
alumunium dipengaruhi variabel mengembangkan industri kecil modal, jam kerja dan bahan baku yang ada di Kota Pekanbaru, sedangkan 6,1% dipengaruhi variabel khususnya industri furnitur dari lainya. alumunium dan kaca, karena sangat jelas industri ini mampu SIMPULAN DAN SARAN berkembang dan memberikan pengaruh terhadap penyerapan Simpulan tenaga kerja. Sehingga industri ini Berdasarkan hasil penelitian diharapkan akan mampu berperan yang telah dilakukan, maka dapat dalam mengurangi angka diambil kesimpulan sebagai berikut : pengangguran. 1. Faktor-faktor yang 2. Pemerintah juga diharapkan agar mempengaruhi produksi industri dapat menyediakan dana/modal furnitur kaca dan alumunium di untuk mengembangkan usaha ini Kota Pekanbaru adalah modal, karena rata-rata industri furnitur tenaga kerja, dan bahan baku. dari alumunium dan kaca ini 2. Pengaruh modal, tenaga kerja, masih bersifat perseorangan. dan bahan baku terhadap 3. Usaha pengembangan produksi furniture kaca dan produktivitas juga tidak lepas dari alumunium yang ada di Kota peran aktif pemerintah dan pihak Pekanbaru adalah sebesar 93,9% terkait seperti mengadakan dari seluruh faktor-faktor yang penyuluhan dan pelatihan serta mempengaruhi produksi lemari bimbingan kegiatan produksi piring yang ada di Kota pada industri furnitur dari Pekanbaru, sedangkan sisanya alumunium dan kaca. sebesar 6,1% merupakan faktor- 4. Peran pihak perbankan dalam faktor yang dapat dijelaskan oleh memberikan pinjaman modal variabel lain yang berpengaruh kepada para pengusaha kecil juga terhadap tingkat produksi. sangat diharapkan karena melalui 3. Pengujian secara simultan secara perbankan pengusaha kecil bersama-sama modal, tenaga dapatmemperoleh modal untuk kerja, dan bahan baku mengembangkan usahanya. berpengaruh signifikan terhadap 5. Upaya pengembangan industri produksi furniture kaca dan kecil ini sebaiknya didukung oleh alumunium di Kota Pekanbaru, industri menengah dan industri sehingga hipotesis terbukti. besar dengan melaksanakan 4. Pengujian secara parsial hubungan kemitraan dengan menunjukkan bahwa faktor industri kecil. modal, tenaga kerja, dan bahan baku berpengaruh positifdan DAFTAR PUSTAKA signifikan terhadap produksi furniture kaca dan alumunium di Godam, 2006. Organisasi Bisnis Kota Pekanbaru. Perusahaan. Bandung Saran Kamus Besar Bahasa Indonesia 1. Diharapkan kepada pemerintah Online. Kota Pekanbaru untuk terus dapat http://kbbi.web.id/jam-kerja. JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 443 Diakses 01 September 2016, Sugiyono. 2013. Metode Penelitian pukul 20.30 WIB. Bisnis. Cetakan ke 17,Penerbit: PT. Alfabeta Miller, Roger Le Roy, Meiners, Cipta, Bandung. Roger E. 2000. Teori Ekonomi Intennediate. Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun Terjemahan Hans 2003 tentang Munandar. PT Raja Ketenagakerjaan. Grafindo Persada. Jakarta. _______________ Nomor 9 Tahun MintoPurwo, 2000. Pelajaran 1995 tentang Usaha Kecil Ekonomi. Yudistira: Jakarta dan Koperasi.
Soekartawi. 2006. Teori Ekonomi
Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb Douglas. CV Rajawali. Jakarta.