Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS FAKTOR ± FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PRODUKSI INDUSTRI FURNITURE KACA DAN


ALUMUNIUM DI KOTA PEKANBARU

Oleh :
Yori Rizki Akbar
Pembimbing : Nobel Aqualdo dan Eka Armas Pailis

Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


Email : yrizkiakbar@gmail.com

Analyze of effects factors the productivity of glass and aluminum furniture


industry in Pekanbaru

ABSTRACT

The purpose of this study is to examine the effects of factors the


productivity of glass and alumunium furniture industry.The population used on
this study is the entrepreneurship of glass and aluminum furniture industry in
Pekanbaru. The sample was selected by all of population study, there is 15 glass
and aluminum furniture industry. Collecting data was conducted by distributing
15 questionary to respondents.The data were analyzed using instrument testing
comprising validity testingand reliability testing. Classical assumption testing
consisted of normality testing,multicolinearity testing, and heterocdasticity
testing.The analytical tool used in this study was Statistical Package for the Social
Science (SPSS) version 16.0.The results of this study prove that capitalshas a
significant effect on productivity with significant level of 0,000. Workers has a
significant effect on productivity with significant level of 0,025. And materialshas
a significant effect on productivity with significant level of 0,003. Overall, the
capitals, workers, and materials did effect productivity by 93,9%. While 6,1% are
influenced by other variables that did not examined on this research.

Keywords : productivity, capitals, workers, and materials.

PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi suatu ditandai dengan tingginya pendapatan


bangsa merupakan pilar penting bagi perkapita masyarakat tersebut.
terselenggaranya proses Dengan tingginya pendapatan
pembangunan disegala bidang. perkapita masyarakat, maka negara
Karena jika pertumbuhan ekonomi dan masyarakat akan dapat lebih
suatu bangsa baik, maka bidang- leluasa dalam menjakankan berbagai
bidang lain seperti bidang hukum, aktivitas pada berbagai bidang yang
politik, dan pertanian akan terbantu. lain.Sektor Industri merupakan salah
Suatu masyarakat yang satu sektor yang berperan penting
pertumbuhan ekonominya baik dalam pertumbuhan ekonomi. Sektor

JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 434


Industri diharapkan dapat menjadi etalase. Selain itu masyarakat Kota
motor untuk meningkatkan Pekanbaru sudah tidak asing lagi
pertumbuhan ekonomi dan salah satu dengan produk ± produk yang
sektornya adalah industri kecil dan diproduksi industri furniture kaca dan
rumah tangga. alumunium seperti aquarium, lemari
Menurut undang-undang No 9 piring ataupun jemuran pakaian.
Tahun 1995, yang dimaksud dengan Selain itu salah satu hal yang
usaha kecil termasuk didalammnya mendorong tingkat penggunaan
adalah usaha kecil informal/non furniture kaca dan alumunium di
formal dan usaha kecil tradisional. Pekanbaru adalah naiknya populasi
Yang dimaksud dengan usaha kecil penduduk setiap tahunnya. Dengan
non formal disini adalah usaha yang bertambahnya jumlah penduduk
belum terdaftar, belum tercatat dan setiap tahunnya maka secara tidak
belum berbadan hukum, termasuk di langsung kebutuhan akan furniture
dalamnya industri rumah tangga. juga meningkat seiring dengan
Di Kota Pekanbaru kita dapat kebutuhan masyarakat dalam mengisi
menemukan berbagai produk lokal ruangan tempat tinggalnya. Hal ini
yang pada umumnya merupakan hasil membuktikan bahwa adanya peluang
indsutri kecil.Salah satu industri kecil bagi perusahaan furniture kaca dan
yang ada di Kota Pekanbaru adalah alumunium di Kota Pekanbaru untuk
industri furniture kaca dan berkembang lebih besar lagi.Selain
alumunium. Industrikaca dan itu desain dari furniture kaca dan
alumunium dimana jenis alumunium jelas terlihat lebih
pekerjaannya adalah industri yang modern dari pada furniture dari kayu.
mengolah kaca dan alumunium dari Jika diukur dari tingkat populasi
barang setengah jadi menjadi barang di Kota Pekanbaru yang terus
jadi setelah dilakukannya proses meningkat dan taraf kehidupan
produksi. Jika dilihat dari manfaat masyarakat juga meningkat, harusnya
dari industri ini telah memberikan permintaan terhadap produk furniture
dampak yang positif terhadap kaca dan alumunium juga akan
penigkatan pendapatan masyarakat meningkat. Terlebih lagi dengan
karena merupakan sumber sulitnya bahan-bahan kayu yang akan
pendapatan serta mampu menyerap menghambat proses produksi
tenaga kerja sehingga mampu furniture dari kayu dan juga saat ini
mengurangi pengangguran.Barang masyarakat juga lebih paham dengan
yang diproduksi oleh industri kelestarian lingkungan diyakini
furniturekaca dan alumunium itu masyarakat saat ini akan beralih dari
sendiri seperti etalase, lemari piring, furniture kayu ke furniture kaca dan
jemuran pakaian dan aquarium. alumunium. Serta modelnya yang
Industri kaca dan alumunium di lebih modern juga menjadi salah satu
Kota Pekanbaru memiliki pangsa pertimbangan masyarakat untuk
pasar yang sangat luas. Baik memilih produk dari furniture kaca
perusahaan besar sampai dengan dan alumunium.Pada umumnya
perusahaan ± perusahaan kecil permasalahan yang dialami oleh
memakai produk ± produk yang industri furniture kaca dan
dihasilkan oleh industri kaca dan alumunium adalah pada faktor-faktor
alumunium, seperti lemari kaca dan produksi seperti modal. Industri yang
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 435
biasanya masih mengandalkan modal Tujuan penelitian ini adalah
sendiri untuk menjalankan usaha untuk: 1) Untuk mengetahui
akan terhambat dalam membiayai pengaruh masing ± masing variabel
kebutuhan produksinya. modal, jumlah tenaga kerja, dan
Kegiatan produksi tidak akan bahan baku, terhadap produksi
terwujud dan terlaksana tanpa adanya furniture kaca dan alumunium di
alat atau benda yang digunakan untuk Kota Pekanbaru. 2) Untuk
memproduksi suatu barang. Dalam mengetahui variabel mana yang
kegiatan produksi dibutuhkan tempat paling dominan dalam mempengaruhi
untuk produksi, peralatan produksi tingkat produksi industri furniture
dan orang yang melakukan produksi. kaca dan alumunium.
Benda-benda atau alat-alat yang
digunakan untuk terselenggaranya TINJAUAN PUSTAKA DAN
proses produksi tersebut faktor-faktor HIPOTESIS
produksi. Jadi faktor produksi adalah
setiap benda atau alat yang digunakan Teori Fungsi Produksi
untuk menciptakan, mengahasilkan Fungsi produksi adalah
benda atau jasa.Faktor-faktor hubungan antara output fisik dengan
produksi disebut juga sumber daya input-input fisik. Konsep tersebut
ekonomi atau alat produksi yang didefinisikan sebagai skedul atau
meliputi faktor produksi alam, faktor persamaan matematika yang
produksi tenaga kerja, faktor menunjukkan kuantitas maksimum
produksi modal dan faktor produksi output yang dapat dihasilkan dari
keterampilan (Mintopurwo, 2000). serangkaian input (Roger Leroy
Dalam proses produksi, faktor-faktor Miller, Roger E Meiners, 2000).
produksi harus digabungkan, artinya Dalam pengertian umum, fungsi
antara faktor produksi yang satu produksi tersebut dapat ditunjukkan
dengan yang lainnya tidak dapat dengan rumus berikut : Q = f (K,L)
berdiri sendiri tetapi harus
dikombinasikan. Faktor-faktor yang Fungsi Produksi Cobb-Douglas
mempengaruhi berkembangnya suatu Fungsi produksi adalah
industri meliputi modal, tenaga kerja, hubungan fisik antara masukan
bahan mentah/bahan baku, produksi (input) dengan produksi
transportasi, sumber energi atau (output). Fungsi produksi Cobb-
bahan bakar, tenaga kerja dan Douglas adalah suatu fungsi atau
pemasaran (Godam, 2006). persamaan yang melibatkan dua atau
Adapun perumusan masalah lebih variabel, di mana variabel satu
dari penelitian ini adalah: 1) Apakah disebut variabel dependen (Y) dan
variabel modal, jumlah tenaga kerja, yang lain disebut variabel independen
dan bahan baku, masing-masing (X). Penyelesaian hubungan antara X
berpengaruh positif dan signifikan dan Y adalah biasanya dengan cara
terhadap produksi industri furniture regresi, di mana variasi dari Y akan
kaca dan alumunium di Kota dipengaruhi variasi dari X. Dengan
Pekanbaru? 2) Variabel apa yang demikian kaidah-kaidah pada garis
paling dominan mempengaruhi regresi juga berlaku dalam
produksi industri furniture kaca, dan penyelesaian fungsi Cobb-Douglas
alumunium? (Soekartawi, 2003).

JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 436


Fungsi produksi Cobb-Dougals Bahan Baku
dapat ditulis sebagai berikut Bahan baku merupakan faktor
b1
(Soekartawi, 2003): Y = a X1 , X2b2, produksi yang dibutuhkan dalam
.... Xnbn eu setiap proses produksi. Semakin
besar jumlah bahan baku yang
Modal dimiliki, maka semakin besar pula
Modal adalah sebagian dari kemungkinan jumlah produk yang
aktiva lancar yang benar-benar dapat dihasilkan, sehingga kemungkinan
digunakan untuk membiayai pendapatan yang diterima semakin
operasinya usaha yang diharapkan besar dari hasil penjualan
dapat kembali lagi. Uang masuk yang produksinya. Bahan baku
berasal dari hasil penjualan produk merupakan jumlah bahan yang
akan dikeluarkan lagi untuk diperlukan untuk melaksanakan
membiayai operasi produksi proses produksi dalam jangka waktu
selanjutnya. tertentu.

Tenaga Kerja Pengaruh Modal Terhadap


Pengertian tenaga kerja yang Produktivitas
dimuat dalam Undang ± Undang No. Besarnya modal yang dimiliki,
13 Tahun 2003 Tentang akan sangat berpengaruh terhadap
Ketenagakerjaan, tenaga kerja adalah produktivitas. Adanya pesanan atau
setiap orang yang mampu melakukan order dalam partai besar jika tidak
pekerjaan guna menghasilkan barang didukung dengan modal yang besar,
dan atau jasa baik untuk memenuhi jelas tidak akan dapat memenuhi
kebutuhan sendiri maupun untuk pesanan tersebut.Pengusaha dengan
kebutuhan masyarakat. modal kerja yang lebih banyak dapat
Tenaga kerja merupakan faktor menyediakan bahan baku dan faktor
pendapatan yang sangat penting dan produksi lainnya secara memadai.
diperhatikan dalam proses produksi Modal yang lebih besar juga
dan dalam jumlah yang cukup, bukan dapat mengurangi resiko kekurangan
saja dilihat dari ketersediaannya tapi modal apabila pelanggan belum
kualitas dan macam-macamnya. melunasi pembayarannya atas barang
Setiap proses produksi harus yang telah dibeli dari para pengusaha.
disediakan tenaga kerja yang cukup H1:Modal berpengaruh pada
memadai, jumlah tenaga kerja yang tingkat produktivitas
digunakan harus disesuaikan dengan
kebutuhan sampai tingkat tertentu Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap
sehingga optimal. Produktivitas
Jam kerja menurut Kamus Tenaga kerja merupakan faktor
Besar Bahasa Indonesia (2001) produksi terpenting dalam suatu unit
adalah waktu yang dijadwalkan untuk usaha, Tenaga kerjalah yang
perangkat peralatan yang mengolah secara langsung bahan
dioperasikan atau waktu yang baku menjadi barang setengah jadi
dijadwalkan bagi pegawai untuk atau barang jadi. Besar kecilnya hasil
bekerja. Jam kerja bagi seseorang produksi sangat ditentukan oleh
sangat menentukan efisiensi dan jumlah tenaga kerja yang
produktivitas kerja. dipekerjakan dan jumlah jam kerja

JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 437


yang telah ditetapkan oleh sebuah dari penyebaran kuesioner kepada
perusahaan. responden yaitu pengusaha kaca dan
Setiap proses produksi harus alumunium .Dalam hal ini, data
disediakan tenaga kerja yang cukup primer yang digunakan adalah hasil
memadai dan jumlah jam kerja yang jawaban responden atas kuesioner
efisien sehingga dapat berproduksi yang dibagikan. Data sekunder dalam
secara optimal. penelitian ini diperoleh dari instansi-
H2 :Tenaga kerja berpengaruh instansi yang terkait dengan studi
pada tingkat produktivitas kepustakaan terhadap bahan-bahan
publikasi secara resmi, buku-buku,
Pengaruh Bahan Baku Terhadap majalah, serta laporan lain yang
Produktivitas berhubungan dengan penelitian.
Bahan baku merupakan jumlah Teknik pengumpulan data yaitu
bahan yang diperlukan untuk dengan melakukan penelitian di
melaksanakan proses produksi dalam lapangan dengan menggunakan
jangka waktu tertentu. Persediaan metode sensus dan wawancara.
bahan baku di dalam perusahaan
merupakan hal yang sangatpenting Metode Analisis Data
untuk dikendalikan dengan baik, Metode analisis data dilakukan
sehingga perusahaan dapat dengan menggunakan analisis regresi
menghasilkan pendapatan yang linear berganda.Pengujian instrument
optimal. Semakin besar jumlah bahan penelitian ini dengan menggunakan
baku yang dimiliki, maka semakin uji validitas dan uji
besar pula kemungkinan jumlah reliabilitas.Pengujian hipotesis dalam
produk yang dihasilkan, sehingga penelitian ini dilakukan dengan
kemungkinan pendapatan yang menggunakan uji t dan uji
diterima semakin besar dari hasil f.Pengujian ini dilakukan untuk
membuktikan hipotesis yang
penjualan produksinya.
diajukan, apakah masing-masing
H3 : Bahan Baku berpengaruh variabel independen berpengaruh
pada tingkat produktivitas terhadap variabel dependen secara
individual, dan untuk mencari
METODOLOGI PENELITIAN variabel independen mana yang
paling berpengaruh terhadap variabel
Penelitian ini dilakukan di Kota dependen
Pekanbaru yaitu pada Industri
Furniture Kaca dan Alumunium yang Definisi Operasional
tersebar di seluruh wilayah Kota Variabel dependenpenelitian ini
Pekanbaru. Yang menjadi responden yaitu produktivitas yang merupakan
dalam penelitian ini adalah semua nilai produksi yang dihasilkan
para pengusaha kaca dan alumunium industri furniture kaca dan
yang ada di Kota Pekanbaru yang alumunium dalam satu bulan yang
berjumlah lima belas dinyatakan dengan satuan rupiah.
industri.Penelitian ini menggunakan Variabel independen yang
populasi menjadi sebagai seluruh digunakan dalam penelitian ini
sampel penelitian. adalah modal (X1) yaitu sebagian dari
Sumber data dalam penelitian aktiva lancar yang benar-benar dapat
ini meliputi data primer yang berasal digunakan untuk membiayai

JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 438


operasinya perusahaan dan diukur pola distribusi normal, berarti model
dalam satuan rupiah. regresi memenuhi asumsi normalitas.
Tenaga Kerja (X2) merupakan
tenaga kerja yang secara langsung Gambar 1
terlibat dalam usaha produksi, diukur Hasil Uji Normalitas
dalam satuan orang. Dalam penelitian
ini tenaga kerja dinyatakan sebagai
curahan jam kerja tiap tenaga kerja
industri alumunium dan kaca di Kota
Pekanbaru selama satu bulan.
Curahan jam kerja tiap tenaga kerja
industri alumunium dan kaca di Kota
Pekanbaru ini diperoleh dari jumlah
jam kerja tiap pekerja per hari
dikalikan jumlah hari kerja pekerja
dalam satu bulan.
Bahan baku (X3) merupakan
faktor produksi yang dibutuhkan
dalam setiap proses produksi. Sumber :Data Olahan, 2016
Semakin besar jumlah bahan baku
yang dimiliki, maka semakin besar Gambar di atas terlihat data
pula kemungkinan jumlah produk tersebardisekitar garis diagonal. Oleh
yang dihasilkan, sehingga karena itu dapat disimpulkan bahwa
kemungkinan pendapatan yang persyaratan normalitas data dapat
diterima semakin besar dari hasil terpenuhi.
penjualan produksinya. Bahan baku
merupakan jumlah bahan yang Hasil Uji Multikolinearitas
diperlukan untuk melaksanakan Uji multikolinearitas
proses produksi dalam jangka waktu dimaksudkan untuk mengetahui
tertentu. apakah antar variabel independen
berkolerasi dengan variabel
HASIL PENELITIAN DAN independen lainya. Apabila hal ini
PEMBAHASAN terjadi maka terjadi masalh
multikolinearitas. Model regresi yang
Uji Asumsi Klasik baik seharusnya tidak terjadi korelasi
Hasil Uji Normalitas diantara variabel independennya.
Uji normalitas data bertujuan Untuk mendeteksi ada tidaknya
untuk menguji apakah dalam model multikolinieritas di dalam model
regresi, variabel bebas dan variabel regresi, dapat dilihat dari nilai
terikat keduanya memiliki distribusi tolerance dan nilai variance inflation
normal atau tidak (Sugiyono,2013). factor (VIF). Apabila nilai VIF<10
Untuk melihat normalitas rata-rata dan tolerance>0,10 berarti tidak ada
jawaban responden yang menjadi multikolinearitas antar variabel dalam
data dalam penelitian ini dapat dilihat model regresi. Dari hasil perhitungan,
dari normal probability plot. diperoleh nilai VIF untuk seluruh
Jika data menyebar di sekitar variabel bebas ( 2.305, 1.146, 2.124
garis diagonal sebagai representasi )<10 dan tolerance ( 0.434, 0.873,

JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 439


0.471 ) >0,10. Hal ini dapat membentuk pola tertentu dan
disimpulkan bahwa model regresi menyebar diatas dan dibawah angka
tersebut bebas dari multikolinearitas. 0 pada sumbu Y. Dapat diartikan
bahwa tidak terdapat
Hasil Autokorelasi heterokedastisitas dalam model
Uji autokorelasi yang dilakukan regresi penelitian ini. Artinya model
pada penelitian ini menggunakan Uji penelitian adalah model regresi yang
Durbin Watson. Uji autokorelasi baik karena tidak terjadi
bertujuan untuk mengetahui apakah heterokedastisitas.
dalam suatu model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan pengganggu Hasil Analisis Regresi Berganda
dengan kesalahan sebelumnya. Secara matematis, hasil analisis
Adapun kritik pengujiannya adalah regresi berganda untuk menjawab
jika du<d<4-du maka Ho ditolak hipotesis yang ada dapat ditunjukkan
yang berarti tidak ada autokorelasi dengan persamaan di bawah ini:
baik positif maupun negatif.
Dari hasil analisis regresi linear
Y = D+E1 X1 + E2 X2 + E3 X3+ H
berganda diperoleh nilai DW hitung
1,942 terletak pada titik pengujian Y = -17,150 + 4,631-7X1 + 0,067 X2
du<d<4-du maka koefisien
+ 0,020 X3+ H
autokorelasi sama dengan nol, artinya
tidak terjadi masalah autokorelasi.
Dimana:
Y = Jumlah Produksi
Uji Heteroskedastisitas
Gejala heteroskedastisitas D = konstanta
dideteksi dengan menggunakan E1, E2, E3, E4 = koefisien regresi
grafik scatterplot. Hasil dari uji X1 = Modal
heteroskedastisitas dapat dilihat pada X2 = Jam Kerja
Gambar 2. X3 = Bahan Baku
H = error
Gambar 2
Hasil Uji Heteroskedasitas Dari hasil persamaan diatas dapat
diartikan bahwa:
1.Konstanta sebesar -17,150
menyatakan bahwa apabila semua
variabel independen ( modal, jam
kerja dan bahan baku ) dianggap
konstan (bernilai 0 ), maka tingkat
produksi sebesar -17,150
2.Koefisien regresi untuk variabel
modal ( X1 ) sebesar 0,000004631
menyatakan bahwa setiap
peningkatan modal sebesar 1 satuan
Sumber :Data Olahan,2016. maka akan terjadi peningkatan
tingkat produksi furniture kaca dan
Dari gambar Scatterplot diatas alumunium sebesar 0,000004631
terlihat bahwa titik-titik tidak dengan asumsi variabel lain tetap.

JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 440


3.Koefisien regresi untuk variabel 1. Jika thitung< ttabel atau thitung> -ttabel
jam kerja ( X2 ) sebesar maka H0 diterima dan Ha ditolak
0.067menyatakan bahwa setiap (tidak ada pengaruh). ttabeldilihat
peningkatan jam kerja sebesar 1 dengan derajat bebas = n ± k-1,
satuan maka akan terjadi daQ DSDELOD WLQJNDW VLJ W ! .
peningkatan jumlah produksi maka variabel independen
sebesar 0.067dengan asumsi tersebut tidak ada hubungan yang
variabel lain tetap. signifikan terhadap variabel
4.Koefisien regresi untuk variabel dependen. (ttabel pada penelitian
bahan baku ( X3 ) sebesar 0.020 ini adalah sebesar 2,2621)
menyatakan bahwa setiap 2. Jika thitung> ttabel atau thitung< -ttabel
peningkatan bahan baku sebesar 1 maka H0 ditolak dan Ha diterima
satuan maka akan terjadi (ada pengaruh). ttabeldilihat
peningkatan tingkat jumlah dengan derajat bebas = n±k-
produksi sebesar 0.020dengan 1:alpha/ 2 = 15-3-1: 0,05/2 = 11 :
asumsi variabel lain tetap. 0,025, dan apabila tingkat sig t <
. PDND YDULDEHO LQGHSHQGHQ
Hasil Uji f tersebut ada hubungan yang
Berdasarkan pada tabel anova signifikan terhadap variabel
di lampiran diperoleh nilai F hitung dependen.
untuk produksi industri furniture kaca
dan alumunium dengan taraf Maka dapat diambil kesimpulan
VLJQLILNDQ . DGDODK bahwa:
73,350 dan F-tabel 3,20 dan tingkat 1. Modal. Diketahui t hitung
probabilitas (sig) adalah 0,000. 6,198>2,2621 dan Sig. 0,00<0,05.
Dengan membandingkan F Artinya variabel modal
hitung dengan F tabel dapat diketahui berpengaruh signifikan terhadap
bahwa F hitung lebih besar dari F produksi.
tabel yaitu 73,350 > 3,20. Sehingga 2. Tenaga kerja. Diketahui t hitung
dinyatakan bahwa H0 ditolak dan Ha 2,583>2,2621 dan Sig.
diterima, hal ini dapat disimpulkan 0,025<0,05. Artinya variabel
bahwa variabel independen (modal, tenaga kerja berpengaruh
jam kerja dan bahan baku) secara signifikan terhadap produksi.
bersama±sama berpengaruh 3. Bahan baku. Diketahui t hitung
signifikan terhadap variabel 3,879>2,2621 dan Sig.
dependen (produksi). 0,003<0,05. Artinya variabel
bahan baku berpengaruh signifikan
Hasil Uji t terhadap produksi.
Uji t digunakan untuk menguji
signifikansi konstanta dari setiap Pembahasan
variabel independen (modal, jam Hasil Pengujian Hipotesis Pertama
kerja, dan bahan baku) terhadap (Modal Berpengaruh Terhadap
variabel dependen (jumlah produksi) Jumlah Produksi)
secara parsial. Uji t digunakan untuk Berdasarkan uji regresi,
menguji signifikansi konstanta dan didapat bahwa nilai thitung variabel
setiap variabel independen dengan modal sebesar 6,198 dengan nilai
kriteria sebagai berikut: signifikansi sebesar 0,000. Dengan

JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 441


demikian, thitung(6,198) >ttabel(2,0129) positif terhadap jumlah produksi
dengan signifikansi 0,000 < 0,05. pengasapan ikan di Kota Semarang.
Jadi dapat dikatakan H01 ditolak dan
Ha1 diterima. Hal ini menunjukkan Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga
bahwa modal berpengaruh secara (Bahan BakuBerpengaruh
positif signifikan terhadap komitmen Terhadap Jumlah Produksi)
jumlah produksi. Artinya, saat jumlah Berdasarkan uji regresi,
modal yang digunakan naik maka menghasilkan nilai thitungvariabel
produksi yang dihasilkan juga akan bahan baku sebesar 3,879 dengan
meningkat. nilai signifikansi sebesar 0,020.
Hasil penelitian ini sejalan Dengan demikian, thitung(3,879)>
dengan penelitian yang dilakukan ttabel(2,2621) dengan signifikansi
oleh Bowo (2010) dan Herawati 0,003 < 0,05. Jadi dapat dikatakan
(2008).Menurut Herawati (2008) H02 ditolak dan Ha2 diterima. Hal ini
bahwa modal berpengaruh positif menunjukkan bahwa bahan baku
terhadap tingkat produksi glycerine. berpengaruh secara positif signifikan
terhadap jumlah produksi.
Hasil Pengujian Hipotesis Kedua $GDQ\D NRHILVLHQ VHEHVDU
(Tenaga Kerja Berpengaruh 0,020 menyatakan adanya pengaruh
Terhadap Jumlah Produksi) positif antara bahan baku terhadap
Berdasarkan uji regresi, jumlah produksi. Sehingga dapat
menghasilkan nilai thitungvariabel jam dikatakan bahwa semakin banyak
kerja sebesar 2,583 dengan nilai bahan baku digunakan, maka akan
signifikansi sebesar 0,025. Dengan terjadi peningkatan jumlah produksi
demikian, thitung(2,583)> ttabel(2,2621) dan sebaliknya jika semakin sedikit
dengan signifikansi 0,025 < 0,05. bahan baku maka akan terjadi
Jadi dapat dikatakan H02 ditolak dan penurunan dalam jumlah produksi.
Ha2 diterima. Hal ini menunjukkan Hasil penelitian ini sama dengan
bahwa jam kerja berpengaruh secara penelitian yang dilakukan oleh
positif signifikan terhadap jumlah Iryadini (2010), Wiwit (2006) dan
produksi. Bowo (2010) menurut Iryadini
$GDQ\D NRHILVLHQ VHEHVDU variabel yang berpengaruh dalam
0,067 menyatakan adanya pengaruh produksi industri kerupuk adalah
positif antara jam kerja terhadap bahan baku.
jumlah produksi. Sehingga dapat
dikatakan bahwa semakin lama Koefisien Determinasi
tenaga kerja bekerja, maka akan Digunakan untuk menguji
terjadi peningkatan jumlah produksi seberapa besar pengaruh variabel
dan sebaliknya jika semakin sedikit indipenden terhadap variabel
jam kerja maka akan terjadi dependen.
penurunan dalam jumlah produksi. Diperoleh nilai R produksi
Hasil penelitian ini sama dengan industri furniture kaca dan
penelitian yang dilakukan oleh Wiwit alumunium sebesar 0,952 dan
(2006), Bowo (2010) dan Ramadhan Adjusted R Square (R2) sebesar 0,939
(2013). Menurut Wiwit (2006) bahwa atau 93,9%. Hal ini memberi
variabe; jam kerja berpengaruh pengertian bahwa 93,9% jumlah
produksi industri furniture kaca dan

JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 442


alumunium dipengaruhi variabel mengembangkan industri kecil
modal, jam kerja dan bahan baku yang ada di Kota Pekanbaru,
sedangkan 6,1% dipengaruhi variabel khususnya industri furnitur dari
lainya. alumunium dan kaca, karena
sangat jelas industri ini mampu
SIMPULAN DAN SARAN berkembang dan memberikan
pengaruh terhadap penyerapan
Simpulan tenaga kerja. Sehingga industri ini
Berdasarkan hasil penelitian diharapkan akan mampu berperan
yang telah dilakukan, maka dapat dalam mengurangi angka
diambil kesimpulan sebagai berikut : pengangguran.
1. Faktor-faktor yang 2. Pemerintah juga diharapkan agar
mempengaruhi produksi industri dapat menyediakan dana/modal
furnitur kaca dan alumunium di untuk mengembangkan usaha ini
Kota Pekanbaru adalah modal, karena rata-rata industri furnitur
tenaga kerja, dan bahan baku. dari alumunium dan kaca ini
2. Pengaruh modal, tenaga kerja, masih bersifat perseorangan.
dan bahan baku terhadap 3. Usaha pengembangan
produksi furniture kaca dan produktivitas juga tidak lepas dari
alumunium yang ada di Kota peran aktif pemerintah dan pihak
Pekanbaru adalah sebesar 93,9% terkait seperti mengadakan
dari seluruh faktor-faktor yang penyuluhan dan pelatihan serta
mempengaruhi produksi lemari bimbingan kegiatan produksi
piring yang ada di Kota pada industri furnitur dari
Pekanbaru, sedangkan sisanya alumunium dan kaca.
sebesar 6,1% merupakan faktor- 4. Peran pihak perbankan dalam
faktor yang dapat dijelaskan oleh memberikan pinjaman modal
variabel lain yang berpengaruh kepada para pengusaha kecil juga
terhadap tingkat produksi. sangat diharapkan karena melalui
3. Pengujian secara simultan secara perbankan pengusaha kecil
bersama-sama modal, tenaga dapatmemperoleh modal untuk
kerja, dan bahan baku mengembangkan usahanya.
berpengaruh signifikan terhadap 5. Upaya pengembangan industri
produksi furniture kaca dan kecil ini sebaiknya didukung oleh
alumunium di Kota Pekanbaru, industri menengah dan industri
sehingga hipotesis terbukti. besar dengan melaksanakan
4. Pengujian secara parsial hubungan kemitraan dengan
menunjukkan bahwa faktor industri kecil.
modal, tenaga kerja, dan bahan
baku berpengaruh positifdan
DAFTAR PUSTAKA
signifikan terhadap produksi
furniture kaca dan alumunium di Godam, 2006. Organisasi Bisnis
Kota Pekanbaru. Perusahaan. Bandung
Saran Kamus Besar Bahasa Indonesia
1. Diharapkan kepada pemerintah Online.
Kota Pekanbaru untuk terus dapat http://kbbi.web.id/jam-kerja.
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 443
Diakses 01 September 2016, Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
pukul 20.30 WIB. Bisnis. Cetakan ke
17,Penerbit: PT. Alfabeta
Miller, Roger Le Roy, Meiners, Cipta, Bandung.
Roger E. 2000. Teori
Ekonomi Intennediate. Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun
Terjemahan Hans 2003 tentang
Munandar. PT Raja Ketenagakerjaan.
Grafindo Persada. Jakarta.
_______________ Nomor 9 Tahun
MintoPurwo, 2000. Pelajaran 1995 tentang Usaha Kecil
Ekonomi. Yudistira: Jakarta dan Koperasi.

Soekartawi. 2006. Teori Ekonomi


Produksi dengan Pokok
Bahasan Analisis Fungsi
Cobb Douglas. CV
Rajawali. Jakarta.

JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 444

Anda mungkin juga menyukai