Anda di halaman 1dari 8

ORBITH VOL 16 NO.

2 Juli 2020 : 139-146

KEBENARAN ILMIAH
(PERSPEKTIF ILMU EKONOMI ISLAM)
Oleh : Wildana Latif Mahmudi¹, Faishol Luthfi.²
¹ Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang, ²KSPPS BMT Airlangga Bakti Persada
Jln. Prof. Soedarto, SH, Tembalang. Semarang 50275
E-mail : latifwildana@gmail.com1, ishol2107@gmail.com2

Abstrak

Makalah ini bertujuan untuk menganalisis mengenai kebenaran Ilmiah dan pandangan kebenaran ilmiah
dalam perspektif Ilmu Ekonomi Islam. Jenis penelitian ini adalah analisis literatur. Data dikumpulkan
melalui studi penelitian sebelumnya yang terkait dengan Kebenaran Ilmiah dalam perspektif Ilmu
Ekonomi Islam. Para penulis berpendapat bahwa kebenaran ternyata sangat luas cakupannya, tidak
hanya sebatas “apa yang sesuai dengan fakta”. Kebenaran ilmiah sendiri adalah pernyataan yang sesuai
dengan fakta yang diperoleh melalui metode-metode ilmiah tertentu. Ilmu Ekonomi Islam memandang
kebenaran ilmiah sebagai suatu bagian yang tak terpisahkan. Begitu juga ilmu ekonomi Islam itu sendiri,
letaknya tidak hanya pada tataran “kebenaran” saja, tetapi ranahnya sudah masuk ke dalam “kebenaran
ilmiah” karena telah mampu dibuktikan secara ilmiah.

Kata kunci : Kebenaran Ilmiah,Perspektif Ilmu Ekonomi Islam

Abstract

This paper aims to analyse the scientific truths and scientific truths in perspective of Islamic economics.
This type of research is the analysis of literature. Data was collected through previous research studies
related to the scientific truths in the perspective of Islamic economics. The authors argue that the truth
turns out to be very broad in scope, not just as "what is according to the fact". Scientific truths themselves
are statements that match the facts gained through certain scientific methods. Islamic economics sees
scientific truths as an integral part. As well as the Islamic economics itself, its location is not only on the
"truth" level only, but the pack has entered into "scientific truth" because it has been scientifically
proven.

Keywords : Scientific correctness, Islamic economics

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang bidang pendidikan tidak mungkin seorang
Manusia selalu berusaha menemukan guru melakukan pendidikan dan
kebenaran. Beberapa cara ditempuh untuk pengajaran terhadap peserta didik jika
memperoleh kebenaran, antara lain dengan tidak meyakini sebuah kebenaran.
menggunakan rasio seperti para rasionalis Sebagaimana ilustrasi yang
dan melalui pengalaman empiris. menggambarkan seorang peserta didik yang
Pengalaman-pengalaman yang diperoleh mogok tidak mau belajar walaupun orang
manusia membuahkan prinsip-prinsip yang tuanya sudah merayunya, memberikan
lewat penalaran rasional, kejadian-kejadian iming-iming hadiah, bahkan hukuman fisik
yang berlaku di alam itu dapat dimengerti agar anaknya mau belajar matematika.
(Sinaulan, 2017). Ketika ditelusuri alasan anak tersebut
Kebenaran ilmiah merupakan sesuatu yang mogok belajar karena seorang guru
krusial dalam kehidupan ini. Sering kali matematika di sekolahnya dianggap sebagai
dengan dalih sebuah kebenaran seseorang, pembohong. Pada suatu hari guru tersebut
kelompok, lembaga, atau bahkan negara mengatakan bahwa 3 + 4 = 7, pada hari
akan menghalalkan tindakan terhadap orang berikutnya 5 + 2 = 7, kemudian pada hari
lain karena dianggap sudah melakukan lainnya 6 + 1 = 7 dan seterusnya. Menurut
tindakan yang benar. Begitu pula dalam pemikiran anak tersebut dengan

139
KEBENARAN ILMIAH ……………………………………….… Wildana Latif Mahmudi¹, Faishol Luthfi.²

keterbatasan pikirannya, guru matematika perspektif Ekonomi Islam, serta sebagai


yang mengajarnya tidak konsisten dengan motivasi kepada pembaca agar lebih giat
apa yang dikatakan sebelumnya sehingga dalam mengembangkan ekonomi Islam.
dianggap sebagai pembohong
(Suriasumantri, 2010). 2. Metodologi
Kebenaran dan ilmu punya korelasi yang Penelitian ini menggunakan metode
erat. Ilmu dapat menuntun manusia ke jalan kualitatif. Jenis penelitian adalah literature
kebenaran atau dapat mendekatkan manusia analysis (Jalal, dkk, 2016). Literatur
kepada kebaikan atau mencapai digunakan untuk memberikan suatu
kemaslahatan dirinya dan membentengi gambaran hal-hal yang telah diketahui dan
dirinya dari kemafsadatan (Qardhawi, yang belum diketahui dari suatu fenomena
1991). Ilmu ekonomi Islam adalah bagian khusus. Khususnya pada penelitian
dari hasil pengembangan ilmu ekonomi. kualitatif, penggunaan literatur memiliki
Sebagian ekonom di berbagai belahan dunia berbagai tujuan berdasarkan jenis
memang masih memperdebatkan kajian penelitian kualitatif yang dilakukan
mengenai ekonomi Islam itu sendiri. (Afiyani, 2005). Data dikumpulkan dan
Sebagian ekonom mengatakan bahwa dianalisis dari studi penelitian terdahulu
ekonomi Islam belum bisa menjadi suatu terkait Kebenaran Ilmiah dalam perspektif
keilmuwan sendiri karena beberapa hal Ilmu Ekonomi Islam.
diantaranya adalah belum ilmiahdan masih
mengadopsi teori-teori ekonomi 3. Pembahasan
konvensional. Sebagian yang lain 3.1 Definisi dan Teori Kebenaran
mengatakan bahwa ekonomi Islam sudah Horold H. Titus menyatakan bahwa
bisa dijadikan suatu cabang keilmuwan kebenaran adalah sesuatu yang sesuai
tersendiri. Perdebatan ini tentu saja dengan faktaatau sesuatu yang selaras
berkorelasi pada apa yang dinamakan dengan situasi aktual.Kebenaran ialah
dengan “kebenaran ilmiah”.Ketika ekonomi kesesuaian (agreement) antara pernyataan
Islam sudah bisa dijadikan cabang ilmu (statement) mengenai fakta dengan fakta
tersendiri maka tentu saja berimplikasi pada aktual atau antara keputusan (judgement)
harus adanya kebenaran ilmiah di dalam dengan situasi di seputar (environmental
ilmu ekonomi Islam. situatioan) yang diberikan interpretasi
(Amien, 1983). Di dalam Islam pun ada
1.2 Rumusan Masalah dalil mengenai pentingnya kebenaran yaitu
Berdasarkan latar belakang masalah di Surat Al-Hujurat ayat 6 yang
yang telah dipaparkan di atas, dapat ditarik mengatakan:
rumusan masalah sebagai berikut: ٍ ‫س قٌ ب ِ ن َ ب َ إ‬ ِ ‫ج ا َء ك ُ ْم ف َ ا‬ َ ‫ي َ ا أ َ ي ُّ ه َ ا ال َّ ذِ ي َن آ مَ ن ُ وا إ ِ ْن‬
1. Apakah pengertian kebenaran ilmiah? ‫ح وا‬ ُ ِ‫ص ب‬ ْ ُ ‫ص ي ب ُوا ق َ ْو مً ا ب ِ َج ه َ ا ل َ ة ٍ ف َ ت‬ ِ ُ ‫ف َ ت َ ب َ ي َّ ن ُ وا أ َ ْن ت‬
2. Bagaimana kebenaran ilmiah dalam ‫عَ ل َ ىٰ مَ ا ف َ عَ ل ْ ت ُ ْم ن َا دِ ِم ي َن‬
perspektif ekonomi Islam? Artinya: “Hai orang-orang yang beriman,
jika datang kepadamu orang fasik
1.3 Tujuan Penulisan membawa suatu berita, maka periksalah
1. Menganalisis pengertian kebenaran dengan teliti agar kamu tidak menimpakan
ilmiah. suatu musibah kepada suatu kaum tanpa
2. Menganalisis pandangan kebenaran mengetahui keadaannya yang menyebabkan
ilmiah dalam perspektif ekonomi Islam. kamu menyesal atas perbuatanmu itu”
Kebenaran pada awalnya berada dalam diri
1.4 Manfaat Penulisan sipengenal. Kebenaran diberi batasan
Makalah ini diharapkan dapat sebagai kesesuaian akal dengan kenyataan
memberikan manfaat dan menjadi referensi yang terjadi pada taraf pengalaman
tambahan tentang Kebenaran Ilmiah dalam inderawi maupun akal budi, tanpa pernah

140
ORBITH VOL 16 NO. 2 Juli 2020 : 139-146

sampai pada kesamaan yang sempurna yang oleh suatu pendapat dengan fakta. Suatu
dituju kebenaran dalam pengalaman proposisi adalah benar apabila terdapat
manusia. Dalam ilmu pengetahuan suatu fakta yang sesuai dan menyatakan
kebenaran selalu bersifat sementara/relatif apa adanya.
(Verhaak dan Haryono, 1989). Kebenaran Teori korespondensi ini pada umumnya
ilmiah lahir pada proses penelitian ilmiah dianut oleh para pengikut realisme. Di
dan harus melalui prosedur yang baku antara pelopor teori ini adalah Plato,
dengan tahapan-tahapan tertentu yang Aristoteles, Moore, dan Ramsey. Teori
disebut dengan istilah metodologi sesuai ini banyak dikembangkan oleh Bertrand
dengan objek yangdihadapi. Russell (1972-1980). Teori ini sering
Kebenaran dalam ilmu pengetahuan adalah diasosiasikan dengan teori-teori empiris
kebenaran yang sifatnya objektif, yakni pengetahuan. Teori kebenaran
kebenaran yang harus didukung oleh fakta- korespondensi adalah teori kebenaran
fakta, kenyataan dalam objektifitasannya. yang paling awal sehingga dapat
Kebenaran tersebut harus lepas dari digolongkan ke dalam teori kebenaran
keinginan subjek. Secara ontologis, pada tradisional karena Aristoteles sejak awal
dasarnya kebenaran ilmu pengetahuan (sebelum abad Modern) mensyaratkan
digolongkan kepada dua jenisteori yaitu kebenaran pengetahuan harus sesuai
teori kebenaran korespondensi untuk ilmu- dengan kenyataan atau realitas yang
ilmu kealaman dan teori kebenaran diketahuinya.
koherensi, untuk ilmu-ilmu humaniora dan Problem yang kemudian muncul adalah
sosial. Sifat kebenaran ilmu adalah apakah realitas itu obyektif atau
universal sejauh kebenaran tersebut dapat subyektif. Terdapat dua pandangan
dipertahankan, oleh karena itu kebenaran dalam permasalahan ini, realisme
ilmu akan diakui bila mampu melewati epistemologis dan idealisme
proses eliminasi terhadap kemungkinan epistemologis. Realisme epistemologis
kekeliruan dan kesalahan (Verhaak dan berpandangan bahwa terdapat realitas
Haryono, 1989). yang independen (tidak tergantung),
Ada banyak teori mengenai kebenaran di yang terlepas dari pemikiran dan kita
dalam filsafat. Beberapa teori tentang tidak dapat mengubahnya bila kita
kebenaran (Atabik, 2014), yaitu: mengalaminya atau memahaminya.
1. Teori Korespondensi (Correspondence Itulah sebabnya realisme epistemologis
Theory of Truth) kadangkala disebut objektivisme.
Teori kebenaran korespondensi, Sedangkan idealisme epistemologis
Correspondence Theoryof Truth yang berpandangan bahwa setiap tindakan
kadang disebut dengan accordance berakhir dalam suatu ide, yang
theory of truth,adalah teori yang merupakan suatu peristiwa subyektif.
berpandangan bahwa pernyataan- Kedua bentuk pandangan realistas di
pernyataan adalah benar jika atas sangatlah beda. Idealisme
berkorespondensi terhadap fakta atau epistemologi lebih menekankan bahwa
pernyataan yang ada di alam atau objek kebenaran itu adalah apa yang ada
yang dituju pernyataan tersebut. didunia ide. Karenanya melihat merah,
Kebenaran atau keadaan benar itu rasa manis, rasa sakit, gembira, berharap
apabila ada kesuaian (correspondence) dan sebagainya semuanya adalah ide.
antara arti yang dimaksud oleh suatu Oleh sebab itu, idealisme epistemologis
pernyataan atau pendapat dengan objek sebagaimana didefinisikan di atas sama
yang dituju oleh pernyataan atau dengan subyektivitas.
pendapat tersebut. Kebenaran atau suatu Kesimpulan dari teori korespondensi
keadaan dikatakan benar jika ada adalah adanya dua realitas yang berada
kesesuaian antara arti yang dimaksud dihadapan manusia, pernyataan dan

141
KEBENARAN ILMIAH ……………………………………….… Wildana Latif Mahmudi¹, Faishol Luthfi.²

kenyataan. Menurut teori ini, kebenaran berhubungan (koheren) dengan


adalah kesesuaian antara pernyataan proposisi-proposisi lain yang benar atau
tentan sesuatu dengan kenyataan sesuatu pernyataan tersebut bersifat koheren atau
itu sendiri. Misal, Semarang ibu kota konsisten dengan pernyataan-pernyataan
Jawa Tengah. Pernyataan ini disebut sebelumnya yang dianggap benar.
benar apabila pada kenyataannya Dengan demikian suatu putusan
Semarang memang ibukota propinsi dianggap benar apabila mendapat
Jawa Tengah. Kebenarannya terletak penyaksian (pembenaran) oleh putusan-
pada pernyataan dan kenyataan. putusan lainnya yang terdahulu yang
Signifikansi teori ini terutama jika sudah diketahui,diterima dan diakui
diaplikasikan pada dunia sains dengan benarnya. Karena sifatnya demikian,
tujuan mencapai suatu kebenaran yang teori ini mengenal tingkat-tingkat
dapat diterima oleh semua orang. kebenaran. Disini derajat koherensi
Seorang ilmuan akan selalu berusaha merupakan ukuran bagi derajat
meneliti kebenaran yang melekat pada kebenaran. Misal, Semua manusia
sesuatu secara sungguh-sungguh membutuhkan air, Ahmad adalah
sehingga apa yang dilihatnya itu benar- seorang manusia, jadi, Ahmad
benar nyata terjadi. Sebagai contoh, membutuhkan air.
gunung dapat berjalan. Untuk Suatu proposisi itu cenderung benar jika
membuktikan kebenaran pernyataan ini proposisi itu coherent (saling
harus diteliti dengan keilmuan yang lain berhubungan) dengan proposisi-
yaitu ilmu tentang gunung (geologi), proposisi lain yang benar, atau jika arti
ternyata gunung mempunyai kaki yang dikandung oleh proposisi coherent
(lempeng bumi) yang bisa bergerak dengan pengalaman kita. Bakhtiar
sehingga menimbulkan gempa bumi dan sebagai mana dikutip dari Aholiab
tsunami. Dengan demikian sebuah Watholi, memberikan standarisasi
pertanyaan tidak hanya diyakini kepastian kebenaran dengan sekurang-
kebenarannya, tetapi harus diragukan kurangnya memiliki empat pengertian,
dahulu untuk diteliti, sehingga dimanasatu keyakinan tidak dapat
mendapatkan suatu kebenaran hakiki. diragukan kebenarannya sehingga
2. Teori Koherensi (Coherence Theory of disebut pengetahuan. Pertama,
Truth) pengertian yang bersifat psikologis.
Teori kebenaran koherensi atau Kedua, pengertian yang bersifat logis.
konsistensi adalah teori kebenaran yang Ketiga, menyamakan kepastian dengan
didasarkan kepada kriteria koheren atau keyakinan yang tidak dapat dikoreksi.
konsistensi. Suatu pernyataan disebut Keempat, pengertian akan kepastian
benar bila sesuai dengan jaringan yang digunakan dalam pembicaraan
komprehensif dari pernyataan- umum, di mana hal itu di artikan sebagai
pernyataan yang berhubungan secara kepastian yang didasarkan pada nalar
logis. Menurut teori ini kebenaran tidak yang tidak dapat diragukan lagi.
dibentuk atas hubungan antara putusan Berbeda dengan teori korespondensi
dengan sesuatu yang lain, yaitu fakta dan yang dianut oleh penganut realism dan
realitas, tetapi atas hubungan antara matrealisme, teori koherensi atau
putusan-putusan itu sendiri. konsistensi ini berkembang pada abad
Teori ini berpendapat bahwa kebenaran ke-19 dibawah pengaruh hegel dandi
ialah kesesuaian antara suatu pernyataan ikuti oleh pengikut madzhab idealism.
dengan pernyataan-pernyataan lainnya Dia antaranya seorangfilsuf Britania F.
yang sudah lebih dahulu diketahui, M Bradley (1864-1924). Idealisme
diterima dan diakui sebagai benar. Suatu epistemologi berpandangan bahwa
proposisi benar jika proposisi itu obyek pengetahuan, atau kualitas yang

142
ORBITH VOL 16 NO. 2 Juli 2020 : 139-146

kita serap dengan indera kita itu tidaklah ke-19, yang menekankan pentingnya
berwujud terlepas dari kesadaran tentang akal budi (rasio) sebagai sarana
objek tersebut. Karenanya, teori ini lebih pemecahan masalah (problem solving)
sering disebut dengan istilah dalam kehidupan manusia baik masalah
subjektivisme. Pemegang teori ini,atau yang bersifat teoritis maupun praktis.
kaum idealism berpegang bahwa Tokoh pragmatism awal adalah Charles
kebenaran itu tergantung pada orang Sander Pierce (1834-1914) yang dikenal
yang menentukan sendiri kebenaran juga sebagai tokoh semiotic, William
pengetahuannya tanpa memandang James (1842-1910) dan John Dewey
keadaan riill peristiwa-peristiwa. (1859-1952).
Manusia adalah ukuran segala-galanya, Amsal menyatakan, menurut teori
dengan cara demikianlah interpretasi pragmatis, kebenaran suatu pernyataan
tentang kebenaran telah dirumuskan diukur dengan kriteria apakah
kaum idealisme. pernyataan tersebut bersifat fungsional
Jika ditimbang dan dibandingkan dengan dalam kehidupan praktis manusia.
teori korespondensi, teori koherensi pada Dalam artian, suatu pernyataan adalah
kenyataannya kurang diterima secara benar, jika pernyataan itu atau
luas dibandingkan teori pertama tadi. konsekuensi dari pernyataan itu
Teori ini punya banyak kelemahan dan mempunyai kegunaan praktis bagi
mulai ditinggalkan. Misalnya, astrologi kehidupan manusia.Teori, hipotesa atau
mempunyai sistem yang sangat koheren ide adalah benar apabila ia membawa
tetapi kita tidak menganggap astrologi kepada akibat yang memuaskan, apabila
benar. Kebenaran tidak hanya terbentuk ia berlaku dalam praktik, apabila ia
oleh hubungan antara fakta atau realitas mempunyai nilai praktis. Misal teori
saja tetapi juga hubungan antara pragmatisme dalam dunia pendidikan, di
pernyataan-pernyataan itu sendiri. STAIN Kudus, prinsip kepraktisan
Dengan kata lain, suatu pernyataan (practicality) dalam memperoleh
adalah benar apabila konsisten dengan pekerjaan telah mempengaruhi jumlah
pernyataan-pernyataan yang terlebih mahasiswa baru pada masing-masing
dahulu kita terima dan kita ketahui Jurusan. Tarbiyah menjadi favorit,
kebenarannya. karena menurut masyarakat lulus dari
3. Teori Pragmatisme (The pramagtic Jurusan Tarbiyah bisa menjadi guru dan
theory of truth.) mendapatkan sertifikasi guru. Misal lain,
Pramagtisme berasal dari bahawa Yunan mengenai pertanyaan wujud Tuhan yang
pragmai,artinya yang dikerjakan, yang Esa. Dalam al-Qur’an surat al-Baqarah
dilakukan, perbuatan, tindakan, sebutan 163-164, 34 Allah menjelaskan tentang
bagi filsafat yang dikembangkan oleh wujud-Nya yang Esa serta menjelaskan
William James di Amerika Serikat. Teori tentang penjelasan praktis terhadap
kebenaran pragmatis adalah teori yang pertanyaan tersebut.
berpandangan bahwa arti dari ide Menimbang teori pragmatisme dengan
dibatasi oleh referensi pada konsekuensi teori-teori kebenaran sebelumya,
ilmiah, personal atau sosial. Benar pragmatisme memang benar untuk
tidaknya suatu dalil atau teori tergantung menegaskan karakter praktis dari
kepada berfaedah tidaknya dalil atau kebenaran, pengetahuan, dan kapasitas
teori tersebut bagi manusia untuk kognitif manusia. Tapi bukan berarti
kehidupannya. Kebenaran suatu teori ini merupakan teori yang terbaik
pernyataan harus bersifat fungsional dari keseluruhan teori. Kriteria
dalam kehidupan praktis. pragmatisme juga digunakan oleh
Pragmatism merupakan aliran filsafat ilmuan dalam menentukan kebenaran
yang lahir di Amerika serikat akhir abad ilmiah dalam prespektif waktu. Secara

143
KEBENARAN ILMIAH ……………………………………….… Wildana Latif Mahmudi¹, Faishol Luthfi.²

historis pernyataan ilmiah yang sekarang pernyataan tertentu, orang berusaha


dianggap benar suatu waktu mungkin mewujudkan apa yang di nyatakannya.
tidak lagi demikian. Dihadapkan dengan Misal, “Saya bersumpah akan menjadi
masalah seperti ini maka ilmuan bersifat dosen yang baik”. Tetapi secara negatif,
pragmatis selama pernyataan itu orang dapat pula terlena dengan
fungsional dan mempunyai kegunaan pernyataan atau ungkapannya seakan
maka pernyataan itu dianggap benar, pernyataan tersebut sama dengan realitas
sekiranya pernyataan itu tidak lagi begitu saja. Misalnya, “Saya doakan
bersifat demikian, disebabkan setelah lulus S1 kamu menjadi orang
perkembangan ilmu itu sendiri yang yang sukses”, ungkapan ini bagi
menghasilkan pernyataan baru, maka sebagian orang adalah doa padahal bisa
pernyataan itu ditinggalkan, demikian saja sebagai basa-basi ucapan belaka.
seterusnya. Atau, “saya bersumpah, saya berjanji
4. Teori Performatif menjadi karyawan yang setia pada
Teori ini berasal dari John Langshaw pimpinan”, seakan-akan dengan janji itu
Austin (1911-1960) dan dianut oleh ia setia pada pimpinan. Bisa jadi kita
filsuf lain seperti Frank Ramsey, dan semua terjebak dengan pernyataan
Peter Strawson. Filsuf-filsuf ini mau seperti itu seolah-olah dengan dengan
menentang teori klasik bahwa “benar” pernyataan-pernyatan itu tercipta realitas
dan “salah” adalah ungkapan yang hanya seperti yang dinyatakan. Padahal apa
menyatakan sesuatu (deskriptif). yang dinyatakan, belum dengan
Proposisi yang benar berarti proposisi itu sendirinya menjadi realitas.
menyatakan sesuatu yang memang 5. Agama sebagai Teori Kebenaran
dianggap benar. Demikian sebaliknya. Pada hakekatnya, manusia hidup di
Namun justru inilah yang ingin ditolak dunia ini adalah sebagai makhluk yang
oleh parafilsuf ini. suka mencari kebenaran. Salah satu cara
Teori performatif menjelaskan, suatu untuk menemukan suatu kebenaran
pernyataan dianggap benar jika ia adalah agama. Agama dengan
menciptakan realitas. Jadi pernyataan karakteristiknya sendiri memberikan
yang benar bukanlah pernyataan yang jawaban atas segala persoalanasasi yang
mengungkapkan realitas, tetapi justru dipertanyakan manusia; baik tentang
dengan pernyataan itu tercipta realitas alam, manusia, maupun tentang Tuhan.
sebagaimana yang diungkapkan dalam Dalam mendapatkan kebenaran menurut
pernyataan itu. Teori ini disebut juga teori agama adalah wahyu yang
“tindak bahasa” mengaitkan kebenaran bersumber dari Tuhan.
satu tindakan yang dihubungkan dengan Manusia dalam mencari dan menentukan
satu pernyataan. Misalnya, “Dengan ini kebenaran sesuatu dalam agama dengan
saya mengangkat anda sebagai manager cara mempertanyakan atau mencari
perusahaan “Species S3”. Dengan jawaban berbagai masalah kepada kitab
pernyataan itu tercipta sebuah realitas Suci. Dengan demikian, sesuatu hal
baru yaitu anda sebagai manager dianggap benar apabila sesuai dengan
perusahaan “Species S3”, tentunya ajaran agama atau wahyu sebagai
setelah SKnya turun. Di sini ada penentuk kebenaran mutlak.
perbuatan yang dilakukan bersamaan Secara sederhana, kebenaran ilmiah
dengan pengucapan kata-kata itu. adalah sesuatu yang sesuai dengan
Dengan pernyataan itu suatu penampilan faktaatau sesuatu yang selaras dengan
atau perbuatan (performance) dilakukan. situasi aktual yang di dalamnya terdapat
Teori ini dapat di implementasikan metode-metode ilmiah.
secara positif, tetapi dipihak lain dapat
pula negatif. Secara positif, dengan

144
ORBITH VOL 16 NO. 2 Juli 2020 : 139-146

3.2 Kebenaran Ilmiah Dalam Perspektif sedangkan dalam ekonomi Islam,


Ilmu Ekonomi Islam keseimbangan pendapatan nasional terjadi
Kebenaran ilmiah sendiri adalah jika :
sesuatu yang sesuai dengan fakta atau Yi = Cd + Ca
sesuatu yang selaras dengan situasi aktual dimana :
yang di dalamnya terdapat metode-metode Yi = pendapatan nasional dalam
ilmiah. Kebenaran ilmiah dan ilmu ekonomi Islam
ekonomi Islam sangatlah berkorelasi. Cd = konsumsi untuk kepentingan
Tidaklah dikatakan suatu ilmu pengetahuan dunia
ilmiah ketika di dalamnya tidak ada Ca = konsumsi untuk kepentingan
kebenaran ilmiahnya. akhirat, yang terdiri dari konsumsi zakat
Contoh kongkritnya adalah dalam hal (Cz)ditambah dengan konsumsi infaq dan
Islamic social finance (zakat, infaq, shadaqah (Cis),
shadaqah). Seseorang yang mengeluarkan Ca = Cz + Cis
harta di jalan Allah akan ditambah Sebagai contoh jika diasumsikan bahwa
rezekinya sesuai Surat al-Baqarah ayat fungsi konsumsi C = 10 + 0,5Y, dimana
261: dengan zakat sebesar 2,5% ditambah infaq
َّ ‫مَ ث َ ُل ا ل َّ ذِ ي َن ي ُ ن ْ ف ِ ق ُ و َن أ َ ْم َو ا ل َ ه ُ ْم ف ِ ي سَ ب ِ ي ِل‬
ِ ‫َّللا‬ dan shadaqah sebesar 1% justru akan
ْ َ ‫كَ مَ ث َ ِل َح ب َّ ة ٍ أ َ ن ْ ب َ ت‬
ٍ ‫ت س َ ب ْ عَ س َ ن َا ب ِ َل ف ِ ي ك ُ ِّل سُ ن ْ ب ُ ل َ ة‬ meningkatkan pendapatan nasional.
ُ ‫َّللا‬َّ ‫ف ل ِ َم ْن ي َ شَ ا ُء ۗ َو‬ ُ ‫ع‬ ِ ‫ضا‬ َّ ‫ِم ا ئ َ ة ُ َح ب َّ ة ٍ ۗ َو‬
َ ُ ‫َّللا ُ ي‬ Konsumsi zakat (Cz) dengan konsumsi
ٌ‫س عٌ عَ ل ِ ي م‬ ِ ‫َو ا‬ infaq dan shadaqah (Cis) dibedakan karena
Artinya:“Perumpamaan (nafkah yang cara penyalurannya pun berbeda. Zakat
dikeluarkan oleh) orang-orang yang merupakan kewajiban bagi muslim yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah memiliki kekayaan yang telah mencapai
adalah serupa dengan sebutir benih yang nishab dan haul, sedangkan infaq dan
menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap shadaqah tidak terikat nishab dan haul.
bulir seratus biji. Allah melipat gandakan Secara matematis efektifitas zakat, infaq,
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan shadaqah dapat dibuktikan melalui
Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi persamaan keseimbangan pendapatan
Maha Mengetahui.” nasional.
Dalam konteks ini zakat, infaq, shadaqah a. Dalam ekonomi konvensional
akan mampu meningkatkan rezeki keseimbangan terjadi pada saat Y = C
(pendapatan) bagi pihak yang Y = 10 + 0,5Y
mengeluarkannya. Hal tersebut tentu belum Y - 0,5Y = 10
dikategorikan kebenaran ilmiah karena Y = 20 (keseimbangan)
belum bisa dibuktikan dengan metode- b. Dalam ekonomi Islam (teori konsumsi
metode ilmiah. Maka dari itu perlu Islam), konsumsi merupakan hasil
pembuktian secara ilmiah, salah satunya jumlah dari konsumsi dunia (Cd) dan
dalam pendekatan model keseimbangan konsumsi akhirat (Ca) atau bisa
pendapatan nasional, zakat, infaq, dan ditulis Ci = Cd + Ca. Karena
shadaqah. Keseimbangan pendapatan konsumsi akhirat (Ca = Cz + Cis), maka
nasional dalam ekonomi konvensional konsumsi Islam menjadi Ci = Cd + Cz
(Pujiyono, 2006) : + Cis.
Y=C Cd = 10 + 0,5Y
dimana : Cz = 0,025Y
Y = pendapatan nasional dalam Cis = 0,01Y
ekonomi konvensional Keseimbangan dalam ekonomi Islam
C = konsumsi dalam ekonomi terjadi jika Y = Cd + Ca
konvensional Cd = a + bY(1 - z - is)
= 10 + 0,5(Y - 0,025Y - 0,01Y)

145
KEBENARAN ILMIAH ……………………………………….… Wildana Latif Mahmudi¹, Faishol Luthfi.²

= 10 + 0,5(0,965Y) Amien, Miske Muhammad. 1983.


= 10 + 0,4825Y Epistemologi Islam. Jakarta: UI Press.
Ca = Cz + Cis Atabik, Ahmad. 2014. “Teori Kebenaran
= 0,025Y + 0,01Y Perspektif Filsafat Ilmu: Sebuah
= 0,035Y Kerangka Untuk Memahami
Ci = 10 + 0,4825Y + 0,035Y Konstruksi Pengetahuan
= 10 + 0,5175Y Agama”.Fikrah, Vol. 2, No. 1, Juni
Karena dalam konsumsi Islam Y = Ci, 2014, hal 253-271.STAIN Kudus.
maka : Jalal, Raja Nabeel-Ud-Din, Naveeda Zeb,
Y = 10 + 0,5175Y Hammad Anas Khan, Um-E-Roman
Y - 0.5175Y = 10 Fayyaz. 2016. Earnings Management
Y = 20,7253886 (keseimbangan) In Terms Of Islam: A Literature
Hasil menunjukkan bahwa dengan adanya Analysis. International Journal of
zakat, infaq, dan shadaqah, maka Management Sciences and Business
pendapatan nasional (Y keseimbangan) Research, Feb-2016 ISSN (2226-
naik dari 20 ke 20,7253886. Secara logika 8235) Vol-5, Issue 2. Diakses pada 6
sederhana memang jika mengeluarkan Mei 2020.
zakat, infaq, shadaqah maka ada uang Pujiyono, Arif. 2006. “Teori Konsumsi
keluar sehingga konsumsi bertambah dan Islami”. Jurnal Dinamika
akan mengurangi jatah persentase Pembangunan. Vol.3 No.2 /
pembelanjaan pemerintah. Tetapi ternyata Desember 2006 :196-207. Diakses
dengan persamaan Ci = Cd + Ca justru tanggal 14 Agustus 2017.
terjadi kenaikan Y (Pendapatan Nasional) Qardhawi, Yusuf. 2001. Norma dan Etika
sehingga hal ini tidak akan mengurangi Ekonomi Islam. Penterjemah: Zainal
jatah pembelanjaan pemerintah. Arifin, Lc,dkk.(hal. 10). Jakarta :
Gema Insani Press.
4. PENUTUP Sinaulan, Ramlani Lina. 2017. Berfikir
4.1 Kesimpulan Filsafat Menuju Filsafat Ilmu.
a. Kebenaran ternyata sangat luas Jakarta: Daulat Press
cakupannya, tidak hanya sebatas “apa Suriasumantri, Jujun S. 2010. Filsafat Ilmu
yang sesuai dengan fakta”.Kebenaran sebuah Pengantar Populer
ilmiah sendiri adalah pernyataan yang Cet.22.H.53. Jakarta: Pustaka Sinar
sesuai dengan fakta yang diperoleh Harapan
melalui metode-metode ilmiah tertentu. Verhaaak C.,Imam R. Haryono.
b. Ilmu Ekonomi Islam memandang 1989. Filsafat Ilmu Pengetahuan.
kebenaran ilmiah sebagai suatu bagian Jakarta: Gramedia
yang tak terpisahkan. Begitu juga ilmu
ekonomi Islam itu sendiri, letaknya
tidak hanya pada tataran “kebenaran”
saja, tetapi ranahnya sudah masuk ke
dalam “kebenaran ilmiah” karena telah
mampu dibuktikan secara ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA

Afiyani, Yati.2005. Penggunaan Literatur


Dalam Penelitian Kualitatif. Jurnal
Keperawatan Indonesia, Vol. 9,
No.1, 32–35. Universitas Indonesia.

146

Anda mungkin juga menyukai