Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MANDIRI

KEWIRAUSAHAAN

17B11C505

SEMESTER GANJIL

ANALISIS USAHA DEPOT AIR ‘INTI WATER’

MU’JIZAH

1921042011

S1-01

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2021
Business Model Canvas terhadap Usaha Depot Air ‘Inti Water’

Dalam dunia bisnis, ada beberapa hal yang menjadi faktor keberhasilan suatu usaha.
Hl tersebut tersebut dapat dilihat dari data dibawah ini:

1 3
KOMUNIKASI &
TARGET PASAR DISTRIBUSI
SEMUA RUMAH TANGGA
& TOKO BARANG
CAMPURAN
2 TOKO BARANG
CAMPURAN DAN DIRECT
SALE
SOLUSI

4 KUALITAS AIR BAIK


HARGA TERJANGKAU
5
TIPE RELASI MUDAH DIDAPAT METODE
DENGAN PEMASUKAN
KONSUMEN
PENDAPATAN DARI
VIA CHAT DI MEDIA SETIAP AIR GALON
SOSIAL YANG TERJUAL

7
KEGIATAN UTAMA

8
PRODUKSI AIR RO &

6 PEMELIHARAAN MESIN
RO
PARTNERS
ASET
MESIN RO & PEGAWAI
9 PEMILIK TOKO
BARANG CAMPURAN
PENGELUARAN
GAJI KARYAWAN &
OPERASIONAL

1
Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis

1. Aspek Pasar dan Pemasaran


Menurut Kasmir dan Jakfar (2004:65), “aspek pasar dan pemasaran bertujuan untuk
mengetahui berapa besar pasar yang akan dimasuki, struktur dan peluang pasar yang ada,
prospek pasar di masa yang akan datang, serta bagaimana strategi

pemasaran yang harus dilakukan.” Aspek ini menyajikan tentang peluang pasar,
perkembangan permintaan produk di masa mendatang, kendala-kendala yang dihadapi
seperti keberadaan pesaing, serta beberapa strategi yang dilakukan dalam pemasaran.
Dalam hal ini, letak produksi dan penjualan cukup strategis karna Inti Water
merupakan satu-satunya produsen air galon di desa.

2. Aspek Teknis dan Produksi


(Kamaluddin, 2004:27) “Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkaitan
dengan proses pembangunan fisik usaha secara teknis dan pengoperasiannya setelah
bangunan fisik selesai dibangun”. Adapun pembahasan dalam aspek teknis meliputi
penentuan lokasi proyek atau usaha, perolehan bahan baku produksi, serta pemilihan mesin
dan jenis teknologi yang digunakan untuk menunjang proses produksi.
Inti Water memiliki mesin yang dapat memproduksi sehingga hasil yang dihasilkan
tiap harinya akan sama dan tetap stabil.

3. Aspek Organisasi dan Manajemen


Kasmir dan Jakfarm enjelaskan , 2004:12, “Aspek manajemen dan organisasi
digunakan untuk meneliti kesiapan sumber daya manusia yang akan menjalankan usaha
tersebut, kemudian mencari bentuk struktur organisasi yang sesuai dengan usaha yang akan
dijalankan”. Dalam Aspek ini mencakup manajemen dalam pembangunan proyek dan
manajemen dalam operasi. Aspek ini juga mengkaji tentang pembangunan proyek secara
fisik, sedangkan manajemen dalam operasi mencakup pengadaan SDM, jumlah tenaga
kerja serta kualifikasi yang diperlukan untuk mengelola dan mengoperasikan suatu proyek.

4. Aspek Finansial
Berdasarkan Sofyan (2004:105), “analisis finansial adalah kegiatan melakukan
penilaian dan penentuan satuan rupiah terhadap aspek-aspek yang dianggap layak dari
keputusan yang dibuat dalam tahapan analisis usaha.” Pembahasan dalam aspek finansial ini

2
yaitu sumber dan penggunaan dana, modal kerja, pendapatan, biaya usaha, serta aliran kas
atau arus kas (cash flow).

5. Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan mengulik tentang kesesuaian lingkungan sekitar (baik lingkungan


operasional, lingkungan dekat, dan lingkungan jauh) dengan ide bisnis yang akan
dijalankan. Dalam aspek ini dampak bisnis bagi lingkungan juga dianalisis. Sebuah ide
bisnis dinyatakan layak berdasarkan aspek lingkungan jika kondisi lingkungan sesuai
dengan kebutuhan ide bisnis dan ide bisnis tersebut mampu memberikan manfaat yang
lebih besar dibandingkan dampak negatifnya.

6. Aspek Manajemen dan SDM

Aspek ini menganalisis tahap-tahap pelaksanaan bisnis dan kesiapan tenaga kerja, baik
tenaga kerja kasar maupun tenaga kerja terampil yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.
Adapun hal-hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan aspek ini ialah penentuan
lokasi bisnis, tata letak (layout) bisnis, pemilihan peralatan dan teknologi.

Analisis Kelayakan Usaha

Analisis kelayakan aspek finansial dalam usaha depot air ini menggunakan beberapa
kriteria investasi sebagai tolak ukur kelayakan, salah satu yang paling sering dan mudah
untuk dijadikan tolak ukur kelayakan bisnis yaitu jangka waktu pengembalian (Payback
Period).

Analisis kelayakan merupakan salah satu cara untuk menilai investasi yang digunakan
layak atau tidak dan berdasarkan penelitian yang telah saya lakukan, maka hasil perhitungan
analisis kelayakan financial Usaha Pengolahan Depot Air ‘Inti Water’ dilihat dari kriteria
kelayakan usaha dapat dilihatdari data berikut:

Pay Back Period

Pay Back Period yang merupakan jangka waktu yang digunakan untuk menilai
pengembalian modal dalam suatu usaha, atau untuk mengetahui berapa lama usaha yang
dijalankan baru dapat mengembalikan investasi (Ibrahim, 2009).

3
Proyeksi Pendapatan Per Bulan

Jumlah
Jumlah
Bulan Permintaan Harga
Pendapatan
(Galon)
Januari 1000 Rp4.000 Rp4.000.000
Februari 1300 Rp4.000 Rp5.200.000
Maret 1700 Rp4.000 Rp6.800.000
April 1900 Rp4.000 Rp7.600.000
Mei 2500 Rp4.000 Rp10.000.000
Juni 2600 Rp4.000 Rp10.400.000
Juli 3000 Rp4.000 Rp12.000.000
Agustus 3500 Rp4.000 Rp14.000.000

Proyeksi Biaya

Biaya-biaya yang dikeluarkan Inti water adalh untuk biaya transportasi, listrik dan
gaji karyawan. Berikut penjabarannya:
Tabel 4. Proyeksi Biaya Operasional Inti Water

Biaya Upah
Bulan Listrik
Transportasi Karyawan
Januari Rp 700.000 Rp 200.000 Rp 2.000.000
Februari Rp 800.000 Rp 230.000 Rp 2.000.000
Maret Rp 900.000 Rp 250.000 Rp 2.000.000
April Rp 950.000 Rp 260.000 Rp 2.000.000
Mei Rp 1.100.000 Rp 280.000 Rp 2.000.000
Juni Rp 1.150.000 Rp 300.000 Rp 2.000.000

Berdasarkan data di atas, usaha depot air ini pay back period yang diperoleh sekitar 9
bulan, dan ini merupakan waktu yang relatif tidak lama untuk pengembalian modal usaha,
karena semakin cepat pengembalian biaya investasi, maka akan makin cepat juga perputaran
modal untuk keberlangsungan usaha yang dijalankan.

KESIMPULAN

Business Model Canvas pada inti water terdiri dari 9 komponen yaitu target pasar,
solusi, komunikasi, tipe relasi dengan konsumen, metode pemasukan, aset, kegiatan, partner

4
dan pengeluaran. Komponen tersebut digunakan sebagai pemetaan jalannya usaha sehingga
arah usaha jelas, terarah dan terukur.

Selain itu, salah satu cara sederhana untk mengukur keberhasilan dari suatu usaha
dengan memperhatikn Pay Back Period. Pay back period diukur untuk mengetahui berapa
lama usaha dijalankan hingga mengembalikan seluruh model yang telah digunakan dalam
pendirian usaha.

DAFTAR PUSTAKA

Kamaluddin, 2004. Studi Kelayakan Bisnis. Malang: DIOMA

Kasmir dan Jakfar. 2004. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana

5
Sofyan, Iban. 2004. Studi Kelayakan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilm

6
vii

Anda mungkin juga menyukai