OLEH :
MENYEKOLAHKANKU.
ANAKNYA.
A. Identitas
3. Suku/Bangsa : Tolaki/Indonesia
5. Agama : Islam
B. Pendidikan
2017.
ABSTRAK
Wawan Adi Saputra Nim P00320014099 Faktor Resiko Kejadian Gastritis Pada
Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Poasia Kota Kendari Tahun 2017 di bimbing
oleh Hj. Sitti Rachmi Misbah.,S.Kp,.M.Kes dan Akhmad,.SST,.M,.Kes.
Jumlah penderita gastritis setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Hal ini
dapat disebabkan karena penderita tidak menghindari faktor resiko kejadian
gastritis. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah “’Apa Saja Faktor Resiko
Kejadian Gastritis Pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Poasia Kota Kendari
Tahun 2017?. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui faktor resiko
kejadian gastritis pada pasien rawat jalan di Puskesmas Poasia Kota Kendari
tahun 2017. Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung yang berkembang
bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau iritan lain. Jenis
penelitian ini adalah deskriftif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien
yang terdiagnosa gastritis di Puskesmas Poasia Kota Kendari. Pengamlilan data
awal pada bulan Februari adalah 105 penderita dan jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah 31 orang yang diambil secara Accidental Sampling.
Instrument dalam penelitian ini adalah koesioner. Berdasarkan hasil penelitian
menggambarkan bahwa faktor resiko kejadian gastritis di Puskesmas Poasia Kota
Kendari tahun 2017 berdasarkan kebiasaan makan faktor resiko berjumlah 24
responden (77%) dan bukan faktor resiko berjumlah 7 responden (23%).
Kebiasaan merokok faktor resiko berjumlah 3 responden (9%) dan bukan faktor
resiko berjumlah 28 responden (91%). kebiasaan mengkonsumsi alkohol faktor
resiko berjumlah 1 responden (3%) dan bukan faktor resiko berjumlah 30
responden (97%). kebiasaan minum kopi faktor resiko berjumlah 9 responden
(29%) dan yang bukan faktor resiko berjumlah 22 responden (71%). Dari hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor resiko kejadian gastritis pada pasien
rawat jalan di puskesmas poasia kota kendari tahun 2017 adalah kebiasaan makan
77%, kebiasaan merokok 23%, kebiasaan mengkonsumsi alkohol 3%, kebiasaan
minum kopi 29. Untuk itu peneliti menyarankan bagi peneliti selanjutnya agar
lebih mengembangkan variabel penelitian yang diteliti selanjutnya.
Daftar Pustaka : 30 Literatur (2003-2014)
Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat
kekeliruan, kesalahan dan kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan waktu,
kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu saran, pendapat dan kritik
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari semua pihak demi
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhir kata semoga Proposal Karya Tulis
Ilmiah ini dapat diterima dan layak untuk dilanjukan.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(pembengkakan) dari mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor iritasi dan
infeksi. Bahaya penyakit gastritis jika dibiakan terus menerus akan merusak
fungsi lambung dan dapat meningkatkan risiko untuk terkena kanker lambung
keluhan sakit pada penyakit gastritis paling banyak ditemui akibat dari
fungsional merupakan sakit yang bukan disebabkan oleh gangguan pola organ
lambung melainkan lebih sering dipicu oleh pola makan yang kurang sesuai,
2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahunnya, di Inggris (22%), China (31%),
sebagai suatu hal yang remeh namun gastritis merupakan awal dari penyakit
40,8% dari angka kejadian gastritis di beberapa daerah cukup tinggi dalam
termasuk salah satu penyakit dalam 10 besar penyakit rawat inap di rumah
beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian gastritis pada pasien rawat
makanan pedas dan asam, selain makanan yang bersifat asam lambung seperti
memasak daging yang tidak matang sempurna, kari dan makanan ini sangat
sukar di cerna oleh lambung sehingga kerja lambung lebih tinggi dan
mengakibatkan peningkatan asam lambung, jika ini terjadi terlalu lama maka
Asam lambung juga disebabkan oleh aktivitas yang padat, stress tinggi,
infeksi kuman, serta alkohol. Faktor resiko kejadian gastritis adalah iritasi ,
infeksi, dan atropi mukosa lambung yang berawal dari stress, mengomsumsi
alcohol, minum minuman yang mengandung kafein (Kopi). Makan yang tidak
perut kembung, sakit kepala dan mual muntah, keluhan lain seperti merasa
tidak nyaman pada epigastrium, sakit seperti terbakar pada perut bagian atas
yang dapat berakibat lebih buruk ketika makan, nafsu makan hilang,
Penyakit yang muncul secara langsung akibat pola makan yang tida teratur
adalah pola makan yang tidak teratur. Makanan dan minuman yang
Secara umum pola makan terkait dengan metabolisme tubuh, ada jam-jam
yang sebaiknya dipatuhi. Bila makan secara teratur, maka asam lambung akan
mencerna makanan dengan baik, tetapi bila tidak ada makanan, maka asam
gastritis terus meningkat dari tahun 2014 jumlah penderita gastritis setiap
bulan mencapai 181 orang, tahun 2015 penderita gastritis berjumlah 208 orang
setiap bulan, serta pada tahun 2016 penderita gastrtitis mencapai 237 orang
setiap bulan. Sedangkan pada tahun 2017 antara bulan Februari penderita
B. Rumusan Masalah
masalah ‘’Apa Saja Faktor Resiko Kejadian Gastritis Pada Pasien Rawat Jalan
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor resiko kejadian gastritis pada pasien rawat jalan
2. Tujuan Khusus
makan.
merokok.
alkohol.
d. Untuk mengetahui faktor resiko kejadian gastritis pada pasien rawat
kopi.
D. Manfaat Peneliian
1. Manfaat Teoritis
gastritis.
2. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Gastritis
Gastritis berasal dari kata gaster yang artinya lambung dan itis yang
mukosa lambung yang dapat besifat akut, kronis, difus, atau local. Dua
jenis gastritis yang sringkali terjadi adalah gastrtitis Suferficial akut dan
infeksi virus atau bakteri pathogen yang masuk ke dalam saluran cerna
(Endang,2001).
(Herlan,2009).
manifestasi klinis, gastritis dapat dibagi menjadi akut dan kronik. Harus
2. Tipe-tipe Gastritis
1. Gastritis Akut
iritan. Erosi tidak mengenai lapisan otot lambung. Gastritis akut suatu
nyaakit yang sering ditemukan dan biasanya bersifat jinak dan sembuh
sempurna (Suratum,2010).
makanan yang bersifat asam atau alkali kuat, yang dapat menyebabkan
tersebut (Suyono,2006).
tanda vutal, resirasi, turgor kulit, dan produksi urine serta tentukan
(Suyono,2006).
2. Gatritis Kronik
lamina propia dan daerah intra epitel terutama terdiri sel-sel radang
yang lebih pariah juga mengenai kelenjar –kelenjar pada mukosa yang
kasus gastrtitis kronik merupakan salah satu dari dua tipe, yaitu tipe A
(Suratum,2010).
kronik.
3) Metaplasia intestinal
pernisiosa.
(Surya,2009).
3. Penyebab Gastritis
1. Gastritis Akut
Gastritis akut berasal dari makan yang terlalu banyak atau terlalu
cairan pancreas.
epitel yang gungul. Obat lain juga terlibat, misalnya NSAID misalnya,
2. Gastritis Kronik
(intrinsic faktor antibody) dan sel parietal (parietal cell antibody) pada
selama 4 minggu terakhir. Bakteri ini paling lebih sering di jumpai dan
4. Patofisiologi Gastritis
gatroduodenal terdiri dari 3 lapis elemen preepitel, ephitel, dan sub epiel
(Pangestu,2003).
Mucus tersusun dari lipid, glikoprotein, dan air sebanyak 95%. Fungsi
mucus ini yaitu mengahalangi difusi ion dan molekul, misalnya pepain
peran sentral dalam pertahanan epitel yaitu mengatur sekresi mucus dan
preepitel bisa dilewati maka akan segera terjadi resusitasi sel sekeliling
(Kumar,2006).
sel epitel dapat berfungsi dengan baik untuk dapat berfungsi baik untuk
gastritis kronik masih belum jelas diketahui, tetapi ada beberapa yang
absorpsi yang rendah ini disebabkan oleh dua gambaran yang spesifik
dari mukosa lambung yaitu lambung dilapisi oleh sel-sel mukosa yang
sangat resisten dan menyereksi mucus yang sangat kental dan lekat
yang lain disebut di sawar lambung. Secara normal sawar ini begitu
dalam plasma. Selain sawar ini juga jarang berdifusi bahkan melalui
b) Atropi lambung
bertahap menjadi atropi sampai sedikit atau tidak ada aktivitas kelenjar
tidak di sekresi, maka pepsin juga tiak di sekresi. Bahkan bila terjadi,
(Guyton,1996).
5. Manifestasi Klinis Gastritis
Tanda dan gejala penyakit ini sama antara sau dengan yang lainnya.
Gejala-gejala tersebut antara lain perih atau sakit seperti rasa terbakar pada
perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk ketika
(Saverance,2010).
Manifestasi klinis gastritis terbagi menjadi dua yaitu gastritis akut dan
1) Gastritis akut
2) Gastritis kronik
seperti sakit yang tmpul atau ringan (Dull Pain) pada perut bagian atas
dan terasa penuh atau kehilangan selera makan setelah beberapa
gigitan (Jackson,2006).
6. Komplikasi Gastritis
1) Anemia pernisiosa
2) Ulkus peptikum
ulkus peptikum dapat ditemukan pada setiap bagian saluran cerna yang
(Aziz,2008).
salah satu dari banyak faktor yang berperan dalam konsep keperawatan
3) Perdarahan lambung
bulbus duodenum, karena pada tempat ini dapat terjadi erosi Arteria
1) Gastritis akut
a. Terapi cairan. Hal ini diberikan pada fase akut untuk hidrasi paska
b. Terapi Obat
metronidazole oral.
2) Gastritis Kronis
disertai sel parietal dan chief cell. Dinding lambung menjadi tipis dan
karsinoma.
vitamin B12 dan terapi yang sesuai. Gastritis kronis diatasi dengan
vitamin B12.
8. Pencegahan Gatritis
Adapun hal-hal yang harus kita lakukan agar terhindar dari bahaya
gastritis yaitu :
dan tukak atau ulkus. Dan rokok dapat meningkatkan asam lambung
1. Kebiasaan Makan
a. Keteraturan Makan
mulai dari mulut sampai usus halus. Jika rata-rata lambung kosong antara
3-4 jam, maka jadwal makan ini pun menyesuaikan dengan kosongnya
Keteraturan makan tidak bermakna secara statistic atau dengan kata lain
hari, melihat rata-rata responden berusia di atas lima puluh tahun dan
selama lebih dari tiga jam, sehingga lambung pun semakin banyak
b. Jenis Makanan
c. Pola makan
beradaptasi. Bila ini terus menerus kelebihan asam lambung, dan akan
mual pun akan muncul. Asam lambung dalam jumlah yang seimbang
d. Porsi makan
dikomsumsi pada tiap kali makan. Tiap orang harus makan makanan
2. Kebiasaan Merokok
Rokok adalah silinder kertas yang berisi daun tembakau cacah. Dalam
(Budiyanto, 2010).
mukosa lambung.
Asap rokok yang membara karena diisap, terdapat kurang lebih 3000
asap rokok, gas CO. Nikotin itulah yang menghalangi terjadinya rasa lapa.
juga lebih sulit selama orang tersebut tidak berhenti merokok (Departemen
lambung. Nikotin dari jadmium adalah dua zat yang sangat reaktif yang
lambung. Iritasi ini memicu lambung memproduksi asam lebih banyak dan
melindungi dinding dari serangan asam lambung. Jika sel pelindung tidak
mampu lagi menjalankan fungsinya dengan baik, maka akan timbul gejala
yang sangat cepat seperti halnya narkoba dan alcohol. Merokok 20-30
infeksi pada lambung banyak dialami oleh perokok aktif. Zat nikotin
(Budiyanto, 2010).
(Wresniwiro,1999).
lokal yang mengandung alkohol seperti brem cair, tuak, saguer, dan ciu
(Anonim, 2002).
asam lambung berlebih, nafsu makan berkurang dan mual. Hal tersebut
Kopi adalah minuman yang terdiri dari berbagai jenis bahan dan
lambung(Rahma M, 2013).
lambung. Hal ini membuat produksi gas dalam lambung berlebih sehingga
autodigesti oleh HCl dan pepsin. Bila mukosa lambung rusak, maka terjadi
difusi HCl ke mukosa lambung dan HCl akan merusak mukosa. Kehadiran
2014).
oleh jaringan fibrin sehingga lapisan mukosa lambung dapat hilang dan
dalam sehari merupakan jumlah yang cukup untuk orang dewasa. Tapi
anti inflamasi non steroid (OAINS) merupakan jenis obat yang memiliki
Pemberian aspirin dan obat anti inflmasi non steroid juga dapat
Cannon (1929) yang kemudian diadopsi oleh Meyer (1951) yang melatih
Stress adalah suatu kondisi dinamis dengan rasa tenggang dan cemas
1) Penyebab Stress
mikrobiologis.
perpisahan.
ekonomi, dikucilkan.
2) Macam-Macam Stress
a. Stress Fisik
b. Stress Kimiawi
c. Stress Mikrobiologi
Stress ini disebabkan karena zat dan kuman seperti adanya virus,
d. Stress Fisiologi
dan lain-lain.
KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran
lambung yang dapat bersifat akut, kronis , difus, atau local. Dua jenis gastrtitis
yang sering terjadi adalah gastrtitis superficial akut dan atrofik kronis. (Price
infeksi virus atau bakteri pathogen yang masuk ke dalam saluran pencernaan
(Endang, 2001).
psikososial (Stres).
B. Skema Variabel Penelitian
sebagai berikut :
Faktor resiko :
Kebiasaan Makan
‘
Kebiasaan Merokok
Kejadian
Kebiasaan Minum Gastritis
Alkohol
Kebiasaan Minum
Kopi
(Stress)
Obat-Obatan
Keterangan :
dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel bebas. Variabel terikat
1. Kejadian Gastritis
Pasien rawat jalan dalam penelitian ini adalah pasien gastritis yang
1) Kebiasaan Makan
antara lain frekuensi makan, jenis makanan, pola makan, dan porsi makan
diberi skor 0.
Kriteria Objektif :
Faktor resiko : Jika nilai yang diperoleh ≥ 50% dari nilai total.
Bukan faktor resiko : Jika nilai yang diperoleh < 50% dari nilai total.
2. Kebiasaan merokok
Kriteria objektif :
Faktor resiko : Jika nilai yang diperoleh ≥ 50% dari nilai total.
Bukan faktor resiko : Jika nilai yang diperoleh < 50% dari nilai total.
Kriteria objektif :
Faktor resiko : Jika nilai yang diperoleh ≥ 50% dari nilai total.
Bukan faktor resiko : Jika nilai yang diperoleh < 50% dari nilai total.
perhari, sakit maag responden timbul setelah minum kopi, respon merasaa
kembung setelah minum kopi, dan responden merasa mual setelah minum
kopi. Pengukuran ini dillakukan dengan lembar kousioner yang terdiri dari
Kriteria objektif :
Faktor resiko : Jika nilai yang diperoleh ≥ 50% dari nilai total.
Bukan faktor resiko : Jika nilai yang diperoleh < 50% dari nilai total.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian yang
variabel.
1. Tempat
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua pasien rawat
2. Sampel
orang.
populasi < 100, maka sampel yang dapat diambil adalah 50%-100%
(Arikunto:2010).
D. Jenis Data
Jenis-jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh melalui hasil observasi pada
semua responden yang terpilih yaitu pasien rawat jalan yang datang
b. Data Sekunder
Puskesmas Poasia.
E. Pengelolaan Data dan Analisa Data
1. Pengelolaan Data
bentuk angka-angka
2. Analisa Data
X= x K
K : konstanta 100%
F. Penyajian Data
Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan diuraikan pula
G. Etika Penelitian
1. Informed Concent
yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan membuat
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
A. HASIL PENELITIAN
1. Letak Geografis
KM2 atau 15,12 % dari luas daratan Kota Kendari terdiri dari 4 Kelurahan
dafinitif, Yaitu Anduonohu luas 1.200 Ha, Rahandouna luas 1.275 Ha,
Anggoeya luas 1.400 Ha dan Matabubu luas 300 Ha, dengan 82 RW/RK
dengan jumlah penduduk 28.932 jiwa tahun 2016 serta tingkat kepadatan
penduduk 49 orang/m2 atau 490 orang/Km2, dengan tingkat kepadatan
2. Demogafis
1. Karakteristik Responden
a. Umur Responden
43-54 tahun berjumlah 9 orang atau (29%), yang berusia 37-42 tahun
berjumlah 7 orang atau (23%), sedangkan 14-21 berjumlah 4 orang
atau (13%).
No Pekerjaan F Persentasi(%)
1 IRT 16 52%
2 Wiraswasta 8 26%
3 PNS 3 10%
4 Pelajar 2 6%
5 Honorer 1 3%
6 Nelayan 1 3%
Jumlah 31 100%
Sumber : Data primer tahun 2017
2 orang atau (6%), honorer 1 orang atau (3%) dan nelayan 1 orang
atau (3%).
2. Variabel penelitian
a. Kebiasaan Makan
(29%).
B. Pembahasan
Responden
jelas bahwa tubuh manusia memerlukan zat gizi atau zat makanan
baik apabila frekuensi makan setiap harinya 3 kali makanan utama atau
2002).
sampai 2-3 jam makan asam lambung yang diproduksi semakin banyak
diolah oleh tubuh melalui sistem pencernaan mulai dari mulut sampai
usus halus. Jika rata-rata lambung kosong antara 3-4 jam, maka jadwal
ini akan mengakibatkan rasa panas dan nyeri ulu hati yang disertai
makanan pedas lebih dari satu kali dalam seminggu selama minimal 6
(Oktavini, 2011).
makanan yang dikonsumsi pada setiap kali makan. Setiap orang harus
makan makanan dalam jumlah benar sebagai bahan takar untuk semua
menimbulkan gejala penyakit gastritis seperti perih dan mual. Hal ini
beradaptasi. Bila ini terus menerus kelebihan asam lambung, dan akan
mual pun akan muncul. Asam lambung dalam jumlah yang seimbang
Merokok Responden
(Husaini, 2006).
teori diatas.
penyakit gastritis hal ini karena tar dalam asap rokok dapat
nyeri pada ulu hati, merasa mual, merasa kembung, dan maag kambuh
alcohol dalam jangka panjang tidak hanya berupa kerusakan hati atau
yang baik dari gastritis eksogen akut yang simple sebagai akibat
Kopi Responden
Kopi adalah minuman yang terdiri dari berbagai jenis bahan dan
minum kopi, merasa kembung setelah minum kopi dan merasa mual
yang meradang akan diisi oleh jaringan fibrin sehingga lapisan mukosa
asam lambung. Hal ini membuat produksi gas dalam lambung berlebih
DCT, 2012).
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
kesimpulan bahwa faktor resiko kejadian gastritis pada pasien rawat jalan
minum kopi.
(23%).
(9%).
responden (29%).
B. Saran
hati, mual dan muntah harap memeriksakan diri ke dokter dan sarana
tepat.
Aziz, A.H. 2008. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknis Analisis Data.
Jakarta : Salemba Medika
Dinkes Sultra. 2014. Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara tahun 2014. Kendari:
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara
Doenges, Marlylin. Et. Al. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran ECG
Herlan, 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Gastritis. Dalam : Sudoyo AW
Hidayah, 2012. Kesalahan-kesalahan Pola Makan Pemicu Penyakit
Mematikan. Yogyakarta : Buku Biru
Iskandar, H. Yul. 2009. Saluran Cerna. Jakarta: Gramedia Kelly, Gregory. 2010
Mansjoer, Arif, 1999, Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, jilid 1, FKUI, Jakarta
Kepada Yth,
Di –
Tempat ………
Poasia Kota Kendari Tahun 2017 “. Untuk keperluan tersebut saya mohon
kesediaan ibu/saudara (i) untuk menjawab pertanyaan yang saya ajukan dengan
terima kasih.
Kendari,………..2017
Peneliti,
(INFORMED CONCENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan tidak keberatan untuk
Nim : P00320014099
di Puskesmas Poasia”.
Kendari,……
…….2017
Respon
den ,
LAMPIRAN III
KUISIONER PENELITIAN
I. Identitas Responden
No. urut :
Hari / tanggal :
a. Nama (inisial) :
b. Jenis Kelamin :
c. Umur :
d. Pendidikan :
e. Pekerjaan :
f. Alamat :
Jumlah
Jumlah
Jumlah
LAMPIRAN IV
DOKUMENTASI PENELITIAN
17 Juni 2017 : Proses Penelitian di Poli Umum Puskesmas Poasia Kota Kendari.