Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PRAKTEK KEPERAWATAN RUMAH SAKIT,PUSKESMAS


DAN KELOMPOK

KELOMPOK 2

ABD.RAZAK ALAWI
KHOIRUNNISAK
ZAINAH
GUNTUR FEBRIYANSYAH

PROGRAM STUDI DII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NAZHATUT THULLAB SAMPANG
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala


rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan
selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap
lebih jauh lagi, agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.

ami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman kami. Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Sampang, 8 oktober 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………………………………………………………...
Daftar isi…………………………………………………………………………….
BAB 1 Pendahuluan :………………………………………………………………
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………..
BAB 2 Pembahasan :……………………………………………………………….
2.1 Pengertian praktek keperawatan,rumahsakit,puskesmas dan kelompok….
2.2 Fungsi praktek keperawatan di rumah sakit,puskesamas dan klompok…..
2.3 Kewajiban rumah sakit,puskesmas dan kelompok………………………..
2.4 hal hal yang mempengaruhi kepuasan pasin dalam paraktek rumah
sakit,puskesmas dan kelompok
BAB 3 Penutup :……………………………………………………………………
.1. Kesimpulan………………………………………………………………...
.1. Saran……………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA.

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan


karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang
harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (UU RI
No. 44, 2009, p.1-2)

sedangkan puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setingi-tingginya di
wilayah kerjanya (Kemenkes RI, 2014).

sedangkan Kewenangan Praktek Perawat Mandiri Dihubungkan dengan


Kebutuhan Masyarakat terhadap Layanan Kesehatan di Rumah, Berkelompok,
atau Individu, menunjukkan bahwa dalam hal praktek keperawatan, para

perawat sudah mampu menerapkan kewenangannya dengan memberikan asuhan


keperawatan, menerapkan upaya promotif dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, serta tindakan preventif mencegah penularan bibit
penyakit, pemulihan pasien yang sudah terdampak,dan pemberdayaan masyarakat
dalam kesehatan keluarga dan lingkungan. Para perawat juga telah mampu dan
mendapat kewenangan untuk melakukan tindakan keperawatan secara
komplementer untuk menggantikan ketiadaan dokter atau tenaga medis lain dalam
kondisi darurat tertentu.Selain itu, para perawat juga sudah
mampu.mengimplementasikan aspek manajemen keperawatan melalui

3
perencanaan program kesehatan di wilayah kerjanya, serta melaksanakan tindakan
keperawatan sesuai dengan kewenangannya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Praktek Keperawatan ,Rumahsakit,Puskesmas Dan


Kelompok

1. Pengertian Praktek Keperawatan

Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh


Perawat dalam bentuk Asuhan Keperawatan.Undang-Undang Nomor 38
Tahun 2014
2. Pengertian Rumah Sakit

sedangkan pengertian rumah sakit.Rumah Sakit adalah institusi


pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah
kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik
secara langsung maupun tidak langsung di Rumah Sakit.
Rumah Sakit yang dalam memjalankan fungsinya menyelenggarakan
pelayanan kesehatan; melibatkan berbagai komponen; sarana prasarana, alkes,
obat, tenaga kesehatan, dll. Untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan;
serta menjamin bahwa pelayanan kesehatan yang baik, maka ditetapkan perihal
kewajiban rumah sakit; dalam eksistensinya

3. Pengertian puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah fasilitas


pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya.
Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan
kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan

4
yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.
Puskesmas dipimpin oleh seorang kepala Puskesmas yang bertanggung jawab
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

4. Pengertian Kelompok

sebuah terapi mandiri perawat untuk membantu pasien ke dalam aktivitas


secara berkelompok. Terapi Aktivitas Kelompok merupakan sebuah bentuk
terapi mandiri perawat yang menunjukkan esensi dari keperawatan jiwa itu
sendiri, dimana keperawatan jiwa sebagai pelayanan kesehatan profesional
dengan menggunakan diri sendiri dan terapi keperawatan jiwa menggunakan
pendekatan proses keperawatan.(Riyadi, 2009; Keliat, 2004) Terapi Aktivitas
Kelompok merupakan suatu sarana bagi pasien untuk saling mendorong,
membantu pasien dalam berperilaku untuk menemukan pemecahan masalah
yang dialami.
Hal ini berhubungan dengan tujuan kelompok terapeutik yakni
mengembangkan potensi, meningkatkan kualitas kelompok seperti saling
membantu dalam menyelesaikan masalah yang banyak dikembangkan menjadi
self-help-group.(Keliat, 2004) Fakta diatas dan teori yang ada merumuskan
bahwa Terapi Aktivitas Kelompok merupakan sebuah terapi mandiri perawat
untuk membantu pasien ke dalam aktivitas secara berkelompok.

B. Fungsi Praktek Keperawatan Di Rumah Sakit,Puskesmas Dan


Kelompok
1. Menjaga dan merawat pasien Seorang perawat bertugas menjaga pasien seperti
merawat kebersihan tubuh pasien dan memastikan kondisinya baik. Tak jarang
juga perawat bertugas memasang popok pasien. Selain itu, perawat juga
membantu pasien agar dapat makan secara normal serta mengenakan baju.
Dalam merawat pasien, para perawat bekerjasama dengan dokter dan asisten
perawat.
2. Memberikan obat sesuai waktu dan takaran Perawat juga bertugas memberikan
obat kepada pasien sesuai dengan kadar dan dosisnya. Terkadang, pasien
bandel atau lupa mengonsumsi obat pada waktu yang telah ditentukan. Oleh
sebab itu, salah satu tanggung jawab perawat adalah memastikan pasien makan
obat tepat pada waktunya.
3. Menjaga kesehatan pasien Tugas perawat lainnya adalah menjaga kesehatan
pasien sesuai dengan tahapan proses keperawatan, seperti memeriksa tanda
vital (tensi, suhu tubuh, tekanan darah), mengecek gula darah dan memasang
selang oksigen atau infus. Selain itu, Nursing Times menjelaskan bahwa perawat
juga harus selalu memantau dan memberi penilaian atas kondisi pasien yang

5
menjadi tanggung jawabnya. Sehingga, bersama dokter ia dapat membantu
mengembangkan rencana perawatan yang sedang berjalan.
4. Memberikan motivasi dan perhatian Seorang perawat juga harus bisa
memberikan motivasi untuk pasien. Hal ini dilakukan dengan memberikan
semangat untuk kesembuhan pasien dan juga menghibur pasien untuk
mengurangi rasa sakit. Perawat bertugas menangani sejumlah besar pasien
dengan berbagai kondisi, sehingga dibutuhkan kesabaran ekstra untuk menjadi
seorang perawat. Apalagi untuk menghadapi pasien yang menderita demensia,
perawat memerlukan keterampilan komunikasi yang baik. Melihat dari berbagai
tugas perawat yang begitu mulia, tak heran bila perawat menjadi profesi yang
paling dicintai masyarakat. Di akhir 2017, lembaga survei kelas dunia asal Inggris
bernama Ipsos Mori merilis peringkat kepercayaan publik terhadap beberapa
profesi di dunia.
Hasil survei yang dikeluarkan pada November 2017 tersebut menyebutkan
bahwa profesi perawat menduduki ranking satu yang mendapatkan
kepercayaan publik, dengan presentasi sebesar 94 persen. Bahkan, berdasarkan
jajak pendapat yang dilakukan oleh The Gallup Organization tahun 2015 tentang
kejujuran profesi, perawat di Amerika Serikat dinilai sebagai profesi paling
terpercaya selama 14 tahun berturut-turut. Sementara itu, di Australia perawat
memiliki tingkat kepercayaan tertinggi dengan presentase 95 persen.
C. Kewajiaban rumah sakit,puskesmas,dan kelompok

1. memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah Sakit kepuskesma


atau praktek mandiri pada masyarakat;
2. memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti diskriminasi, dan
efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar
pelayanan Rumah Sakit;puskesma atau praktek mandiri
3. memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan
kemampuan pelayanannya;
4. berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana, sesuai
dengan kemampuan pelayanannya;
5. menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin;
6. melaksanakan fungsi sosial;
7. membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien; h. menyelenggarakan rekam
medis;
8. menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak meliputi sarana ibadah,
parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-anak,
lanjut usia;
9. melaksanakan sistem rujukan;
10. menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika
serta peraturan perundang-undangan; l. memberikan informasi yang benar,
jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban pasien;
11. menghormati dan melindungi hak pasien;
12. melaksanakan etika Rumah Sakit puskesma atau praktek mandiri
13. memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana;

6
14. melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional
maupun nasional;
15. membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau
kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya;
16. menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit puskesma atau
praktek mandiri
17. melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah Sakit
puskesma atau praktek mandiri dalam melaksanakan tugas memberlakukan
seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan tanpa rokok.

D.hal hal yang mempengaruhi kepuasan pasin dalam paraktek rumah


sakit,puskesmas dan kelompok

a. Greeting (salam)

Pada komponen salam, pasienmerasa puas terhadap salam yangdiberikan oleh


Perawat(terbanyak diantara 8kategori). Keterampilan interpersonal iniadalah
keterampilan dasar yang akan sangat membangun hubungan yang efektifdimana sesuai
dengan norma budaya yangberlaku dan merupakan permulaan untukmengajak pasien
berpartisipasi dalamsebuah komunikasi. Hal ini dikemukakanoleb American Board of
Medical Specialtiespada study profile effective doctor patientcommunication.

b. Non verbal

Pasien banyak yang merasakanpuas pada komponen ini. WHOmenyatakan dokter harus
menggunakanbahasa nonverbal dalam salah satukomunikasinya yang dapat
digambarkan melalui tingkah laku dan ekspresi dokterseperti; terlihat gembira
menyambutkedatangan pasien, melakukan kontak matadan tidak terlihat menjauh dari
pasien.

Halini juga didukung dengan teori Simpsonyang menyatakan bahwa komunikasi


nonverbal lebih menunjukkan hal yangsebenamya. Komunikasi non verbal jugaterlihat
lebih menyalurkan signal signaltertentu yang dapat menarik pasien untukberpartisipasi
dalam komunikasi.

c. Empathy

Pasien banyak yang merasa sangatpuas dengan empathy dari dokter


yangdiwujudkanndengan menanyakan keluhan pasien, menanggapi keluhan
pasien,memperhatikan pasien, dan mengerti apayang dirasakan pasien. Ellis et
al.,menyatakan bahwa tingkat kepuasan pasien sangat tinggi apabila dokter
mengertidan menanggapi apa yang dirasakanpasien.1 Tingkat empathy yang
maksimaldapat menghasilkan keterbukaan pasien,bahkan dapat membantu dokter
menembuske jiwa pasien tersebut dimana pengobatanlain tidak ada yang dapat
mencapainya,dengan kata lain empathy adalah alat terapiyang paling kuat untuk pasien.

d. Language (bahasa)

Dokter menggunakan bahasa yangdimengerti pasien meghasilkan tingkatkepuasan


pasien yang maksimal pada lebihdari separuh responden. Pasien sangattanggap

7
terhadap informasi informasidengan bahasa yang mudah untukdipahami, dalam arti luas
yaitu bahasa yangsesuai dengan tingkat intelegensi pasien.

e. Listening (mendengarkan)

Pasien juga merasakan sangat puaspada dokter yang mendengarkanpenjelasan pasien,


memberi kesempatanpasien untuk mengungkapkan masalahnyadan tidak sering
memotong pembicaraanpasien. Dari hasil penelitian dan menurutRoter & Hall dokter
tidak hanya perlu untukmenjelaskan segala hal mengenai pasientapi juga penting untuk
mendengarkanpasien sehingga terciptanya kepuasanpasien12 Komponen listening
jugamerupakan kompenen dalam programkomunikasi terkini yang berpusat padapasien.

f. Giving information (memberi informasi)

Pada komponen ini, sebagian besarpasien hanya menyatakan puas atasinformasi


informasi yang diberikan doktertentang penyakit yang diderita, pencegahan maupun
pengobatannya. Pasien juga ratarata merasa puas dengan ketidakragunraguan dokter
dalam menyampaikan informasi dan memberikan kepada pasien kesempatan untuk
bertanya tentang informasi yang ingin didapatkan dari dokter. Kompetensi ini dilakukan
dokter sesuai dengan teori yang ada. 7,8 Dokterseharusnya juga terstruktur dalam
memberikan informasi dan memperhatikanapa yang diinginkan pasien agar
dapatmencapai tingkat kepuasan pasien yang maksimal.

g. Summarizing

Pada komunikasi dokter pasien, dokter perlu menyimpulkan kembali informasi yang
didapat dari pasien. 8 Hal ini telah terbukti dalam penelitian ini bahwa sebagian pasien
sudah merasa puas terhadap kesimpulan yang diberikan dokter.

h. Motivation

Pada komponen motivation ini, pasien banyak merasa puas dan sangat puas terhadap
dukungan atau semangat yang diberikan dokter. Motivasi sangat diperlukan untuk
meningkatkan kualitas perilaku pasien, terlebih pada pasien yang sangat membutuhkan
dukungan agar sembuh dan tidak terkucilkan karena penyakitnya.

18.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Peraturan Praktek Keperawatan Mandiri di Sarana Pelayanan Kesehatan


Puskesmas atau Rumah Sakit sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya, di
antaranya pemberlakukan Izin Praktek Perawat Mandiri harus memiliki

8
Pendidikan Minimal D III Keperawatan. Hal ini dilakukan agar kompetensi
keperawatan yang dimiliki perawat memadai untuk melayani pemenuhan
kesehatan warga masyarakat Kabupaten Garut. Sementara dalam hal perizinan
SIP, SIK, dan SIPP, baru lebih dari sebagian perawat terdaftar resmi sebagai
tenaga perawat profesional, dan rata-rata sudah memasang papan nama yang
bersangkutan sebagai perawat serta kualifikasi pendidikan keperawatannya.
Dari segi Kode Etik Perawat dan Standar Operasional Prosedur atau SOP,
menunjukkan, bahwa perawat yang sudah bekerja di berbagai sektor layanan
kesehatan telah memiliki Kode Etik Profesi sehingga mampu menerapkan SOP
sebagaimana mestinya, serta bersedia meningkatkan kemampuan dan kualitas
profesionalnya sebagai perawat dalam kondisi dan situasi apapun. Hal ini
sangat membantu para perawat dalam melaksanakan hak dan kewajibannya
meningkatkan derajat kesehatanmasyarakat

B. Saran
Penyusun makalah ini hanya manusia biasa yang dangkal ilmunya ,
apabila pembaca menemukan kesalahan- kesalahan dalam makalah ini
baik dari segi penyusunannya atau penulisannya mohon maaf sebesar-
besarnya, selanjutnya kritikan dan sarannya kami harapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Craven & Hirnle. (2000). Fundamentals of nursing. Philadelphia. Lippincott.

Canadian Nurses Association (1999). Code of Ethics. For Registered Nurses:


Otawa, Canada: CNA.

Huston, C.J, (2000). Leadership Roles and Management Functions in


Nursing;Theory and Aplication; third edition: Philadelphia: Lippincott.

9
Husted Gladys L. (1995). Ethical Decision Making in Nursing, 2nd ed, St.Louis:
Mosby.
Kozier. (2000). Fundamentals of Nursing : concept theory and practices.
Philadelphia. Addison Wesley.

Leah curtin & M. Josephine Flaherty (1992). Nursing Ethics; Theories and
Pragmatics: Maryland: Robert J.Brady CO.

Priharjo, R (1995). Pengantar etika keperawatan; Yogyakarta: Kanisius.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia. (1999, 2000). Kode Etik Keperawatan,


lambing dan Panji PPNI dan Ikrar Perawat Indonesia, Jakarta: PPNI

Redjeki, S. (2005). Etika keperawatan ditinjau dari segi hukum. Materi seminar
tidak diterbitkan. Staunton, P and Whyburn, B. (1997). Nursing and the law. 4th
ed.Sydney: Harcourt.

Soenarto Soerodibroto, (2001). KUHP & KUHAP dilengkapi yurisprodensi


Mahkamah Agung dan Hoge Road: Jakarta : PT.RajaGrafindo Persada.

Tonia, Aiken. (1994). Legal, Ethical & Political Issues in Nursing. 2nd Ed.
Philadelphia. FA Davis.

10

Anda mungkin juga menyukai