Latihan 2 (Bullet and Numbering)

1.1 Tenaga Kerja Indonesia

TKI merupakan kepanjangan dari Tenaga Kerja Indonesia yang artinya orang
Indonesia asli yang bekerja diluar negeri dengan kurun waktu tertentu atau biasa
disebut kontrak.
1.2 Klasifikasi TKI menurut bidang pekerjaan
TKI umumnya bekerja pada bidang yang bermacam-macam tergantung keahlian
mereka. Misalnya ketika mereka ahli dalam bidang Otomotif, maka akan bekerja pada
bidang otomotif pula. Berikut ini beberapa contoh klasifikasi TKI berdasarkan bidang
pekerjaan:
 Tukang
» Tukang Cuci
» Tukang Masak
» Tukang Angkut
 Mekanik
» Montir
» Tenaga Ahli Mesin
» Tenaga Perakit Teknologi
 Marketing
» Digital Marketing
» Strategi Pemasaran
» Promosi

Kreator1

1
Agus Rijalul Fikri, FT 2021, Teknik Sipil, 30202100019
 Latihan 3 (Shape, Simbol, dan Border)
Surat Lamaran

Ծ PT. AGUS JAYA

Digital Printing
Jl. Laptop 210 Cannon, Kota Epson 31109
Email : Agusrf123@gmail.com
Telephone : 087708770877

Nomor: *****
Hal: ******
Lampiran: *****

YTH. Kepala *****

Di ******

Dengan hormat, dsb.

 Latihan 4
4-1 (Text Box)

1. Printer dan Fotocopy

Ketika mendengar 2 hal diatas tentu hal ini sering disamakan oleh
kebanyakan orang, padahal keduanya memiliki fungsi dan cara
kerja yang berbeda.

 Printer
Untuk mencetak suatu dokumne yang masih dalam format
Doc, Docx, Pdf, Jpg, dll.
 Fotocopy
Sesuai dengan namanya yaitu Copy artinya menduplikasi
atau memperbanyak, yaitu untuk menggandakan dokumen
yang sudah tercetak dalam kertas

4-2 Tabel

Koordinator
Hari Acara
Per Sesi
 Malam Keakraban » Agus

Senin, 28 Oktober 2999  Pentas Seni » Rijalul

 Rapat Paripurna » Fikri

 Latihan 5 (Column, Word Art, Pictures)
T
ingkat pendidikan di Indonesia
sampai saat ini masih rendah,
karena masih banyak ditemukan
pemuda yang usianya masih stabil untuk
menuntun ilmu malah beralih ke dunia
kerja karena beberapa faktor yang
melandasi. Mulai dari biaya pendidikan
yang masih terlalu tinggi dan semangat
belajar yang mulai meredup. Oleh karena
itu, pemerintah membuat regulasi
pendidikan agar kedepannya semua
masyarakat di Indonesia dapat menempuh
pendidikan.
Secara garis besar, regulasi berarti
peraturan yang dibuat untuk
mengendalikan suatu kelompok, lembaga,
dan masyarakat dengan penuh
pertimbangan sehingga dapat
mengatasi/mencegah beberapa
kemungkinan yang akan terjadi. Tetapi
mengapa sampai saat ini regulasi
pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya
dapat mengatasi tingkat pendidikan di
Indonesia yang masih rendah.
Jika kita melakukan observasi terhadap
negara lain banyak ditemukan adanya
perbedaan visi dalam pendidikan. Di negara
jepang misalnya visi mereka adalah
mengembangkan kepribadian setiap
individu secara utuh, berusahan keras
mengembangkan sumber daya manusia
yang berkualitas baik pikiran maupun
jasmani, dan mengajarkan kepada setiap
siswa agar senantiasa memelihara keadilan
dan kebenaran. Dengan demikian regulasi
pendidikan dijepang pun sangat berbeda
dikarenakan hal tersebut. Mereka lebih
berfokus pada pengembangan karakter dan
menggali potensi serta menerapkannya
pada semasa pendidikan dasar. Oleh karena
itu, mereka dapat mengasah potensinya
sampai usia dewasa yang nantinya dapat
menjadi pioner gerakan percepatan
pembangunan untuk negaranya.
Sedangkan di Indonesia sampai saat ini jika
kita amati pada saat seseorang menginjak
usia dewasa barulah mereka menemukan
potensinya. Mengapa demikian, karena
regulasi dan visi pendidikan yang ada di
Indonesia kurang related dan masih
mengesampingkan potensi yang dimiliki
seseorang terutama saat usianya masih
dibangku sekolah. Seperti yang dikatakan
Rocky Gerung saat di Seminar PKS TV
“Pendidikan di Indonesia masih
mengajarkan multiple choice dan bukan
dengan logika sehingga mereka hanya tahu
dari orang lain dan tidak ingin mencari
tahu”(05/05/18) dari sinilah seharusnya
pemerintah kembali mengevaluasi
pendidikan di Indonesia agar sejak dari
pendidikan dasar seorang anak dapat
menggali potensinya untuk dikemudian
hari.
Kesimpulannya, seorang anak sangat perlu
digali potensinya pada saat masih dibangku
pendidikan yaitu dengan regulasi yang
efektif agar mereka lebih siap dalam
menghadapi perkembangan dunia.