KELOMPOK 6
INDIKASI
1) Mencari penyebab nyeri perut dan infeksi ginjal
2) Mendiagnosis hernia
3) Mendiagnosis dan memonitor tumor
4) Diagnosis asites (cairan didalam rongga perut)
5) Mencari penyebab pembengkakan organ dalam perut
6) Melihat adanya kerusakan organ setelah trauma kecelakaan
7) Melihat batu dikandung empedu dan ginjal
8) Mencari kelainan hati atau ginjal
KONTRAINDIKASI
• Tidak terdapat kontraindikasi pada pemeriksaan USG
• USG juga tidak berbahaya bagi janin
• Berbeda dengan penggunaan sinar rotgen. USG baru berakibat
negative jika telah dilakukan sebanyak 400 kali.
• Dampak yang timbul dari penggunaan USG hanya efek panas yang
tidak berbahaya bagi ibu maupun jabang bayinya.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
• Radiasi handphone dapat mengganggu gelombang suara pada alat
USG
• Pasien tidak boleh merokok sebelum pemeriksaan untuk mencegah
masuknya udara
PERSIAPAN PASIEN USG ABDOMEN
•Pra Interaksi
mengkaji dan membaca status atau instruksi utnuk
pasien Melengkapi dan menyiapkan alat2
- Salam terapeutika
- Evaluasi dan validasi (identifikkasi pasien)
- Informed Concern
C. Fase kerja
1. Persiapan alat
•Mendekatkan alat-alat agar memudahkan kerja
2. Persiapan Lingkungan
- Atur pencahayaan
- Atur suhu ruangan
- Jaga privacy dan keamanan pasien
3. Persiapan Petugas
-Mencuci tangan
-Menggunakan apd
-Bedoa
4. Persiapan pasien
-Atur posisi pasien dorsal recumbent
-Bebaskan area yang akan dilakukan tindakan
Proseudr Kerja
• Cuci tangan
• Pakai sarung tangan bersih
• Oleskan jelly koduktif pada permukaan kulit yang akan dilakukan USG
• Transduser dipegang dengan tangan dan gerakkan kedepan dan kebelakangdiatas
permukaan kulit
• Lakukan antara 10-30 menit
• Premedikasi jarang dilakukan, hanya bila pasien dalam keadaaan gelisah
• Pada pemeriksaan obstetric (trimester pertama dan kedua), pelvis dan ginjal, pasien
dianjurkan untuk minum 4 gelas air dan tidak boleh berkemih. Sementara trimester
ketiga, pemeriksaan pada pasien dilakukan pada saat kandung kemih kosong
• Bila pemeriksaan dilakukan pada jantung, anjurkan untuk bernapas secara
perlahan-lahan dan menahannya setelah inspirasi dalam
• Dokumentasi
Sikap :
1) Melakukan tindakan dengan sistematis
2) Komunikatif dengan klien
3) Percaya diri
Thank you
Pemeriksaan Endoskopi
KELOMPOK 6
Dosen : Ns. Idramsyah, M.Kep., Sp.KMB
KELOMPOK 6 :
Fitri Yuliani
Gebby grasella
Hidayatul nur wulandari
Reiryn rahmilia putri
Revalina Silmy Alvira
Rezeki oktari sarita
PENGERTIAN
Endoskopi adalah pemeriksaan struktur dalam dengan menggunakan
selang atau tabung serat optic yang disebut endoskop
Endoskop yang dimasukkan melalui mulut bisa digunakan untuk
memeriksa kerongkongan, lambung, dan usus halus
Diameter endoskop berkisar dari 0,6 cm – 1,25 cm dan panjangnya
berkisar dari 30-150 cm
Endoskopi biasanya digunakan untuk memeriksa penyakit-penyakit
pencernaan, antara lain : radang usus buntu, obstruksi usus (penyumbatan
usus), peradangan saluran pencernaan, batu empedu , radang lambung dan
usus kecil, wasir, intoleransi laktosa, ulkus peptikum, colitis ulserativa,
mulas, penyakit celiac, kanker saluran pencernaan.
TUJUAN
Tujuan pemeriksaan endoskopi adalah :
Diagnostic
1. Untuk menentukan atau menegakkan diagnosis yang pada
pemeriksaan radiologi menunjukkan hasil yang meragukan atau
kurang jelas
2. Untuk menentukan diagnose pada klien yang sering mengeluh nyeri
epigastrum, muntah-muntah, sulit atau nyeri telan. sedangkan radiologi
menunjukkan hasil normal
3. melaksanakan biopsy atau sitiologi pada lesi-lesi disaluran pencernaan
yang diduga keganasan
4. Untuk menentukan sumber pendarahan secara tepat dan cepat
5. Memantau residif pada keganasan maupun menilai klien pasca bedah
6. menentukan diagnosis pada kelainan pankreatobiliter
Indikasi
1. Hematemesis dan melena
2. Tertelan zat korosif atau benda asing
3. Muntah berulang atau menahun
4. Melakukan tindakan biopsy pada mukosa atau neoplasma
saluran pencernaan
5. Menilai kembali hasil suatu tindakan pembedahan seperti pada
atresia esophagi dan duodenum, pembedahan cara heller (untuk
akalasia) dan lain sebagainya
6. Indikasi terapi : kauterisasi lesi yang berdarah, pengangkatan
benda asing
Kontraindikasi
Kontraindikasi umum : dekompensasi jantung, paru, renjatan dan koma
Kontraindikasi khusus : perforasi, lesi korosif akut atau phlegmon
esophagitis atau gastritis, aneurisma aorta torakal
Kontraindikasi relative : gangguan pendarahan atau gangguan fungsi
trombosit, hepatitis virus akut HBs antigenemia, kifosis vertebrata
servikalis, anemia berat