Anda di halaman 1dari 4

Nama : Adinda Putri Azizah

Kelas : 20A

Prodi : S1 Ilmu Keperawatan

Nim : 20010004

Pentingnya Materi Lingkungan dalam Proses Pembelajaran


Bahasa Indonesia
Lingkungan sangat penting untuk keberlangsungan hidup makhluk hidup
di bumi. Hal ini disebabkan lingkungan merupakan tempat tinggal semua
makhluk hidup yang ada dibumi. Termasuk manusia,hewan, tumbuhan yang harus
kita jaga kelestariannya. Jika lingkungan tidak ada maka semua makhluk hidup di
bumi tidak akan bertahan hidup. Begitu juga halnya jika lingkungan terus di
rusak.

Namun situasi yang kita dapati sekarang lingkungan terus dirusak oleh
kelompok yang tidak bertanggung jawab. Seperti yang baru terjadi belakangan ini
kasus kebakaran hutan danlahan semakin meningkat terutama di bulan
September2019. Kasus tersebut menimbulkan kabut asap yang menyebar ke
beberapa provinsi di indonesia. Dampak kebakaran hutan jugaterus terlihat
dengan meningkatnya kasus ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut),banyaknya
sekolah diliburkan , dan hal tersebut juga berdampak terhadap negara tetangga
yang terkena kabut asap.Selain hal itu kerusakan lingkungan juga terjadi akibat
banyaknya penebangan pohon secaraliar.

Menurut Mitsuki, Nkwetismadan Nieblas Oritz( dalam Ramadhan


etal,2019),bahwasetiap orang memiliki tanggungjawab yang sama untuk
mengatasi masalah ini. Karena kerusakan lingkungan bukan disebabkan dari
tempat tertentu, tetapi bisa berasal darilingkungan sekitar. Kerusakan tidak hanya
mempengaruhi kehidupan masa depan, tetapi juga saat ini. Di seluruh dunia
banyak metode telah diterapkan untuk menyelesaikan masalah lingkungan ,
seperti kebijakan pemerintah , seruan kepada masyarakat, gerakan pecinta
alam,dan mmperkuat peraturan pemerintah.Namun, metode ini tidak cukup efektif
untuk mengurangi masalah lingkungan. Mengembangkan individu yang sadar dan
bertanggung jawab terhadap lingkungan diperlukan untuk mengatasi masalah ini
sehingga lingkungan yang berkelanjutan dan kualitas hidup lebih baik.

Menurut Jacobs G MdanCates K( dalam Ramadhan et al,2019), tujuan dari


pendidikan lingkungan adalah untuk membuat siswa berpartisipasi dalam
melindungi lingkungan adalah membuat siswa berpatisipasi dalam melindungi
lingkungan. Menurut Kollmuss A danAgyeman J, Schultz P W, Shriver C,
Tabanico J J, dan KhazianA M, Xehua Z, sertaÇokçaliskanH andÇelikÖ( dalam
Ramadhan et al, 2019), agar siswa berpatisipasi dalam melindungi lingkungan ,
penting untuk mengembangkan pengetahuan tentang lingkungan, kesadaran
lingkungan dan perubahan perilaku terhadap lingkungan. Individu harus didorong
untuk tidak memandang lingkungan sebagai sesuatu yang harus dieksploitasi
untuk tujuan mereka, tetapi sebagai aset berharga yang layak dilindungi untuk
kelangsungan hidup manusia.

Peranan guru sangat diperlukan untuk mengajarkan pentingnya menjaga


lingkungan hidup dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari Peran
guru tidak hanya mengajarkan akan tetapi, juga sebagai motivator dalam
pembelajaran lingkungan bagi siswa,agar siswa termotivasi untuk dapat
menerapkan dalam kehidupan sehari–hari . Hal ini dapatdilakukan dengan
memasukkan materi pentingnya lingkungan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia. Hal ini sejalan dengan pendapatNkwetisma C M, Castillo R danRojas
M del P,Hauchild S, Poltavthenko E dan Stoller FL, Omidvar R dan Sukumar B,
serta Setyowati Ldan Widiati U ( dalam Ramadhan et al 2019)bahwa,di Indonesia,
pendidikan lingkungan bukan pelajaran wajib di sekolah. Olehkarena itu,
pendidikan lingkungan dapat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain, salah
satunya adalah pembelajaran bahasa.Materi yang berkaitan dengan hal tersebut
menurut Uyar Y dan Ensar F, Hauchild, Poltavthen ko E dan Stoller F L, Napoli
M, serta Ramos A M dan Ramos R (dalamRamadhan et al,2019) yaitu
menggunakan tema lingkungan dalam pembelajaran teks dapat memicu minat
siswa dalam mempelajari bahasa dan secara implisit dapat meningkatkan
pengetahuan siswa tentang lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian penulis siswa
membuat teks eksposisi dengan tema pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
sekolah menyatakan 48,1% Setuju , 48,1% Sangat Setuju dan 3,8% Kurang
Setuju. Siswa membuat teks prosedur dengan judul membuat kerajinan tangan
dari botol bekas sekaligus mengimplementasikannnya menyatakan 59,3% Setuju,
33,3% Sangat Setuju dan 7,4%Kurang Setuju.Pembelajaran bahasa Indonesia
diarahkan untuk lebih menghargai bahasa Indonesia serta mempunyai etika dan
kesopanan dalam berbicara menyatakan 63% SangatSetuju, 25,9% Setuju, dan
11,1% Kurang Setuju. Siswa membuat teks cerpen seputar lingkungan hidup
menyatakan 59,3% Setuju, 25,9% Sangat Setuju dan 14,8% Kurang Setuju.
Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah diarahkan untuk membantu siswa
mengenal dirinya, budaya orang lain serta lingkungan sekitarnya menyatakan,
51,9% Setuju,dan 48,1% Sangat Setuju.

Dalam perguruan tinggi, dosen juga memiliki peran dalam pembentukan


perilaku mahasiswa dalam menjaga lingkungan. Hal tersebut perlu direalisasikan
salah satunya dengan melalui pembelajaran bahasa Indonesia yang dapat
mendorong mahasiswa untuk membangun kesadaran dalam menjaga dan perduli
terhadap lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian penulis dosen mengarahkan
mahasiswanya untuk membuat judul makalah dengan judul pentingnya
lingkungan dalam proses pembelajaran menyatakan 66,7% Setuju, 22,2%Sangat
Setuju, dan 11,1% Kurang Setuju. Dosen menugaskan mahasiswanya untuk
membuat artikel tentang bahayanya kabut asap bagi kesehatan dan bagi
lingkungan menyatakan 70,4%Setuju, 22,2% Sangat Setuju, dan 7,4% Kurang
Setuju. Dosen menggunakan bahasa Indonesia selama mengajar dengan tujuan
agar mahasiswa lebih mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar menyatakan 63% Sangat Setuju, 33,3% Setuju, dan3,7% Kurang Setuju.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, penulis dapat menyimpulkan guru


memilki peranan penting dalam menerapkan pendidikan lingkungan melalui
pembelajaran bahasa. Peran guru tidak hanya mengajarkan akan tetapi, juga
sebagai motivator dalam pembelajaran lingkungan bagi siswa, agar siswa
termotivasi untuk dapat menerapkan dalam kehidupan sehari–hari. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan memasukkan materi tentang menjaga lingkungan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia. Selain itu, di perguruan tinggi dosen juga
berperan dalam pembentukan perilaku mahasiswa dalam menjaga lingkungan
membangun kesadaran dalam menjaga dan perduli terhadap lingkungan. Hal
tersebut direalisasikan melalui pembeljaran bahasa Indonesia.

Daftar Rujukan

Castillo,R and Rojas,M del P.(2014).Sensitizing young english language learners


towardsenvironmental care Gist Education and Learning Research
JournalNumber179-95

Çokçaliskan H and Çelik Ö(2017).Investigation of pre-service classroom


teachers’environmental awareness and attitudesInternational Electronic`Journal
ofEnvironmental Education773-83

Hauchild S, Poltavthenko E and Stoller F L.(2012).Going green:


Mengingenvironmentaleducation and language instructionEnglish
TeachingForum2-13

Jacobs G M and Cates K.(2012).Global education in second language and


teachingInternational Journal of Physical and Social Sciences 2 1-22

Kollmuss A and Agyeman J.(2002).Mind the gap: Why do people


actenviconmentally andwhat are the barriers to pro-
environmentalbehaviorEnvironmental Education Research239-60

Lai C S.(2018)A study of fifth graders’ environmental learning outcomes


inTaipInternationalJournal of Research in Education andScience4252-61
Mitsuki I.(2017)Beyond the limitations of environmental education
inJapanEducationalStudies in Japan: International Yearbook3-14
Nieblas-Ortiz E C,Acrcos-Vega J L and Sevilla-Garcia J J 2017 The
constructionof anenvironmental management model based on
sustainabilityindicators onahigher education institution in
MexicoHigherEducation Studies715-22

Nkwetisma C M.(2011)EFL/ESL and environmental education: towards an


ecoappliedlinguistic awareness in CameroonWorld Journal ofEducation1110-18

Napoli M.(2011)Going green: Empowering readers to change


theenvironmentKappa DeltaPiRecord4776-9

Okur-Berberoglu E.(2017)Ecological dynamics model and ecopedagogy-


basedoutdoorexperiential educationInternational Electronic Journal
ofEnvironmentalEducation7134-151

Omidvar, R danSukumar,B. (2013)The effects of globar education in english


languageconversation classroom English Language Teaching6(1)151-57

Ramadhan, S., Sukma, E., & Indriyani, V. (2019). Environmental education


anddisastermitigationthrough language learning.IOP ConferenceSeries: Earth
andEnvironmental Science, 314.

RamosA M and Ramos R.(2011).Ecoliteracy through imagery:A close reading


oftwowordless picture booksChildren’s Literature inEducation42325-39

Setyowati L and Widiati U.(2014).Integrating environmental education into a


genre-basedEFL writing classEnglish Teaching ForumNumber 4 pp 20-7

Schultz P W, Shriver C, Tabanico J J and Khazian A M.(2004).Implicit


connections withnature Journal of Environmental Psychology24(1)31-42

Xuehua Z.(2004)An overview of the environmental knowledge system for


elementary schoolstudentsChinese Education and Socie37(4)45-7

Anda mungkin juga menyukai