Zdocs - Tips Laporan Sanitasi Udara Dan Rodac
Zdocs - Tips Laporan Sanitasi Udara Dan Rodac
Kelompok 6
PROGRAM DIPLOMA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sanitasi dapat didefinisikan sebagai usaha pencegahan penyakit dengan cara
menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dengan rantai perpindahan
penyakit tersebut (Hiasinta:2001). Dengan menerapkan sanitasi yang tepat dan baik, maka keamanan
dari pangan yang diproduksi akan dijamin aman untuk dikonsumsi. Udara merupakan salah satu sumber
kontaminasi dalam pengolahan pangan. Sebenarnya udara tidak mengandung mikroflora secara
alami, tetapi kontaminasi dari lingkungan sekitarnya mengakibatkan udara mengandung berbagai
mikroogranisme. Mikroorganisme yang terdapat di udara biasanya melekat pada bahan padat,
misalnya debu, atau terdapat di dalam droplet air. Jumlah mikroorganisme yang mencemari udara
juga ditentukan oleh sumber pencemaran di dalam lingkungan, misalnya dari saluran pernapasan
manusia yang disemprotkan melalui batuk dan bersin. (Volk, 1998).
Ruangan juga merupakan salah satu sumber kontaminasi dalam pengolahan pangan. Jika
didalam suatu ruangan terdapat debu dan air, mikroba yang ditemukan didalamnya juga bermacam-
macam, misalnya mikroba tanah dari tanah dan debu, mikroba air dari semprotan air, mikroba dari
makanan fermentasi, mikroba dari ternak dan sebagainya. Tingkat pencemaran udara didalam
ruangan oleh mikroba dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti laju ventilasi, padatnya orang, dan sifat
serta taraf kegiatan orang-orang yang menempati ruangan tersebut. Mikroorganisme dapat
terhembuskan dalam bentuk percikandari hidung dan mulut (Tarigan, 1998).
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah memberikan pemahaman dan keterampilan mengenai
metode pengujian sanitasi udara dan ruang (RODAC). Selain itu supaya mahasiswa mampu
mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan kontaminasi yang berasal dari udara dan
ruangan.
BAB II
METODELOGI
NA APD
A NA
APD
A
Biarkan agar
membeku
Biarkan cawan
terbuka selama 15’ di
ruangan masing-
masing
Amati Inkubasi suhu
pertumbuhan 30°C @2 hari
mikroba & Tutup
tentukan cawan
RODAC densitasnya
Kantin 4 (Lantai)
CA K01
CB K05
Teras SJMP
Pos Satpam
Pintu 3 (Meja)
Pos Satpam
Pintu 3 (Lantai)
Sanitasi Udara
Tempat: Kantin 4
Media NA Media APDA
Tempat: CA K01
Media NA Media APDA
Tempat: CB K05
Media NA Media APDA
PERHITUNGAN
Kel.1
54 +37 60 10000
x x 4
NA∑mikroba/jam/m2 = 2 10 3,14 x 4,5 x 4,5 = 4,2 x 10 cfu/jam/m2
3+4 60 10000
x x 3
APDA∑mikroba/jam/m2 (ulangan 1) = 2 10 3,14 x 4,6 x 4,6 = 3,1 x 10 cfu/jam/m2
4+ 6 60 10000
x x 3
APDA∑mikroba/jam/m2 (ulangan 2) = 2 10 3,14 x 4,5 x 4,5 =4,7 x 10 cfu/jam/m2
230 10000
x 4
PCA∑mikroba/m2 (ulangan 1) = 1 3,14 x 2,85 x 2,85 = 9,0 x 10 cfu/m2
3+ 4 60 10000
x x 3
APDA∑kapang/jam/m2 = 2 10 3,14 x 4,55 x 4,55 = 3,2 x 10 cfu/m2
4+ 6 60 10000
x x 3
APDA∑khamir/jam/m2 = 2 10 3,14 x 4,55 x 4,55 = 4,6 x 10 cfu/m2
Kel.2
Sanitasi Ruang
1) PCA Sebelum I
Bakteri: 16 (warna kuning= 6, warna putih= 10)
Diameter : agar = 2.9 cm
Cawan = 9,2 cm
PCA Sebelum II
Bakteri : 27 (warna putih= 14, warna kuning= 13) + koloni menyebar
Diameter : agar = 2,9 cm
Cawan = 9,2 cm
10.000 cm ²
Densitas mikroba = rata” koloni menyebar x luas( c m2)
16+ 27 10.000 c m 2
= 2 x ¶ r2
43 10.000 cm²
= 2 x 3,14 (1,45) ²
10.000 cm ²
= 21,5 x 6,6018 cm ²
= 32.566,87
= 3,2 x 104 cfu/cm2
2) PCA Sesudah I
Bakteri : 23
Diameter : agar = 2.9 cm
Cawan = 9,2 cm
PCA Sebelum II
Bakteri :1
Diameter : agar = 2,9 cm
Cawan = 9,2 cm
10.000 cm ²
Densitas mikroba = rata” koloni menyebar x luas( c m 2)
2
23+1 10.000 c m
= 2 x ¶r
2
24 10.000 cm²
= 2 x 3,14 (1,45)²
10.000 cm ²
= 12 x 6,6018 cm ²
= 18.176,86
= 1,8 x 104 cfu/cm2
Sanitasi Udara
1) APDA I =4
APDA II =1
Diameter Cawan = 9,3 cm
60 menit 10.000 cm ²
Densitas mikroba= rata” koloni x 10 menit x ¶r ²
10.000 cm ²
= 2,5 x 6 x 67,8946 cm²
= 2.209,30 cfu/jam/cm2
= 2,2 x 103 cfu/jam/cm2
= 0,2 cfu/jam/m2
2) NA I = 41
NA II = 66
Diameter Cawan = 9,3 cm
60 menit 10.000 cm ²
Densitas mikroba= rata” koloni x 10 menit x ¶r ²
10.000 cm ²
= 321 x 67,8946 cm²
= 42.279,1 cfu/jam/cm2
= 4,2 x 104 cfu/jam/cm2
= 4,2 cfu/jam/m2
Kel.3:
Kel.4:
Diamete Densitas Mikroba
∑ Mikroba
Tempat r Cawan ∑mikroba/jam/m2
NA APDA (cm) NA APDA
CA K01 - 22 (ada koloni - 1 kapang, 0 9 - 6,2x102
menyebar) khamir
- 14 (ada koloni - 0 kapang, 0
Densitas
Tempat
Bakteri Kapang Khamir
menyebar) khamir
Sanitasi Ruang
Possatpam 1,10 x 105 5,66 x 103 7,07 x 103
Tempat ∑ Mikroba Diameter Densitas Mikroba
Sebelum Sesudah
RODAC (cm) (∑bakteri/jam/m2)
Dibersihkan Dibersihkan Sebelum Setelah
Dibersihkan Dibersihkan
Sebelum
- TBUD (ada - TBUD (ada
dibersihkan
koloni koloni
- 2,8 cm
menyebar) menyebar) - 2,6 cm
CB K01 - -
- TBUD (ada - TBUD (ada Sesudah
koloni koloni sibersihkan
menyebar) menyebar) - 2,8 cm
- 2,9 cm
Kel.5:
Sanitasi Ruang
Sanitasi Udara
3. APDA = (1+0)/2 x 60/10 x 10000/63,585
= 4,7 x 102 mikroba/jam/m2
Kel.6:
PCA sebelumdansesudahdibersihkan TBUD
Sanitasiudara NA 131,109
APDA 1: khamir 3 kapang 9
APDA 2: khamir 7 kapang 18
Kel. 7
Sanitasi ruang
Belum Desinfekta
Tempat
bersih n
Densita
Densitas
s
Meja
Pos
satpam 1,09 x
5
1,94 x 104
10
3.2 Pembahasan
Sanitasi Udara
Pada praktikum kali ini adalah dilakukan pengujian sanitasi udara dan RODAC. Pada
praktikum mengenai uji sanitasi udara, dilakukan pengujian densitas mikroba yang ada di udara
pada delapan tempat yang berbeda, yakni Kantin 4, Kantin 4 lantai , ATM BNI, ruang CA K01,
ruang CB K05, teras sjmp, dan pos satpam pintu 3, pos satpam pintu 3 lantai. Adapun metode
yang kami gunakan yaitu Metode Cawan Terbuka. Prosedur pengujian sanitasi udara adalah dengan
cara penyiapan dua buah cawan petri yang diberi media tumbuh yang berbeda. Satu cawan petri diisi
dengan media NA dan satu cawan lagi diisi dengan media APDA. Media NA digunakan untuk
menumbuhkan bakteri sedangkan APDA untuk menumbuhkan kapang dan khamir. Setelah
pengisian media tersebut kemudian cawan petri ditutup kembali dan media dibiarkan membeku.
Apabila media tersebut telah membeku, cawan petri dibiarkan terbuka pada ruangan tertentu selama
15 menit. Hal ini dilakukan untuk membiarkan mikroorganisme yang ada pada udara dapat
menempel pada media agar dan tumbuh. Setelah 15 menit, dilakukan inkubasi selama 2 hari dengan
suhu 30ºC. Selesai inkubasi dilakukan perhitungan jumlah koloni mikroorganisme pada masing-
masing cawan petri dan dihitung densitas mikrobanya.
Dari masing masing cawan yang telah diinkubasi dan dihitung densitas mikrobanya, diketahui
densitas bakteri di udara yang tertinggi terdapat pada lokasi ……., sedangkan densitas kapang dan
khamir yang tertinggi terdapat pada ……... . dapat disimpulkan bahwa kedua tempat yang memiliki
densitas mikrobanya tinggi berasal dari tempat yang kurang dijaga kebersihannya.
RODAC
Pada praktikum pengujian RODAC dilakukan pengujian densitas mikroba yang ada pada
delapan permukaan tempat yang berbeda, yakni Kantin 4, Kantin 4 lantai , ATM BNI, ruang CA
K01, ruang CB K05, teras sjmp, dan pos satpam pintu 3, pos satpam pintu 3 lantai. Adapun metode
yang kami gunakan yaitu metode RODAC. Metode RODAC merupakan suatu metode penghitungan
jumlah mikroba yang terdapat pada permukaan suatu bahan seperti lantai, peralatan, meja. Pada
praktikum ini kelompok kami melakukan uji RODAC pada permukaan lantai yang ada pada Teras
SJMP. Metode yang digunakan yaitu dengan agar suntik, dimana dalam agar tersebut terdapat
media PCA y a n g sudah membeku yang kemudian digunakan untuk
menumbuhkan semua mikroba. Pada pengujian RODAC dilakukan 2 perlakuan uji yaitu sebelum
diberi densifektan dan sesudah dilakukan pembersihan dengan densifektan. Pengujian RODAC
dilakukan dengan cara menempelkan agar PCA yang sudah dibekukan ke tempat yang akan diuji
seperti lantai atau alat selama 10 detik, yang kemudian agar tersebut dipotong menggunakan pisau
steril dan diletakan kedalam cawan menggunakan pinset steril. Untuk diameter agar sendiri yaitu 3
cm. Peletakan agar PCA yang telah dipotong harus dilakukan secara hati hati supaya agar tidak
terbalik.
Densitas bakteri di permukaan suatu benda yang tertinggi ada pada ……. Hal ini dikarenakan,
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Sebaiknya setiap pengujian dilakukan secara hati hati dan teliti supaya hasil yang didapat akan
lebih akurat. Dan selalu mengkondisikan ruangan dengan cara pembersihan secara berkala supaya
mikroorganisme yang ada pada ruangan tersebut dapat berkurang dan tidak cepat mengkontaminasi
bahan yang ada disekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, J., 1988, Pengantar Mikrobiologi Umum. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Jakarta.
Volk, Wesley, A., Margaret F. Whleer, 1998, Mikrobiologi Dasar, Erlangga, Jakarta.