Anda di halaman 1dari 23

ORGANON AUDITIVUS ET ORGANON EQUILIBRIUM KERABAT 2013

Organon Auditivus et Organon Equilibrium

Imasari Aryani – G0013117


Nikko Rizky Amanda – G0013177
Maia Thalia Giani – G0013147

- perfer et obdura; dolor hic tibi proderit olim -

Be patient and tough; some day this pain will be useful to you.

1
KERABAT 2013 [ORGANON AUDITIVUS ET ORGANON EQUILIBRIUM]

MIND MAP
ORGANON
AUDITIVUS

AURIS EXTERNA AURIS MEDIA AURIS INTERNA

MEMBRANA TYMPANICA LABIRYNTHUS


AURICULA
CAVUM TYMPANI MEMBRANACEUS
MEATUS ACUSTICUS OSSICULA AUDITUS
LABIRYNTHUS OSSEUS
EXTERNUS TUBA AUDITIVA

Gambar 1. Auris externa, media, et interna (Yokochi, 2011)

2
ORGANON AUDITIVUS ET ORGANON EQUILIBRIUM KERABAT 2013

Gambar 2. Bagian-bagian organon auditiva ( Slide Kuliah Anatomi Blok THT


Prof. Satimin, 2013))

I. Auris Externa (Telinga Luar)


Telinga luar terdiri dari auricula (daun telinga) dan meatus acusticus externus (MAE).
A. Auricula (Pinna)
Auricula berfungsi untuk mengumpulkan gelombang suara untuk disalurkan ke
dalam MAE dan melindungi porus acusticus externus. Berbentuk tidak teratur, terdiri
atas kartilago dan jaringan fibrosa kecuali bagian lobulus auricularis (cuping telinga),
yang terutama terdiri atas jaringan adiposa. Kartilago yang menyusun auricula adalah
kartilago auricula dan kartilago meatus acusticus externus yang berhubungan satu sama
lain. Bangunan-bangunan yang terdapat pada auricula dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.

3
KERABAT 2013 [ORGANON AUDITIVUS ET ORGANON EQUILIBRIUM]

Gambar 3. Bagian-bagian auris externa

Kartilago auricula dilekatkan pada os temporale oleh ligamenta :


 Ligamentum auriculae anterius
Ligamentum ini akan menggerakan spina helicis dan lamina tragi pada
processus zygomaticus ossis temporalis
 Ligamentum auriculae posterius
Ligamentum ini mempererat eminentia conchae pada pars mastoideus
ossis temporalis
 Ligamentum auriculae superius
Ligamentum ini mempererat spina helicis pada tepi cranial porus
acusticus externus
Juga dilengkapi oleh otot-otot:
1. Otot intrinsik:
 M. helicis mayor
 M. helicis minor
 M. tragicus
 M. antitragicus
 M. obliquus auriculae
 M. tranversus auriculae

4
ORGANON AUDITIVUS ET ORGANON EQUILIBRIUM KERABAT 2013

Gambar 4. Musculi intrinsik et ligamenta penyusun bagian auricula (Sobotta, 2008)


)

2. Otot ekstrinsik
 M. auricularis anterior
 M. auricularis posterior
 M. auricularis superior

5
KERABAT 2013 [ORGANON AUDITIVUS ET ORGANON EQUILIBRIUM]

Gambar 5. Musculi ekstrinsik penyusun bagian auricula

B. Meatus Acusticus Externus (MAE)


Liang telinga berupa saluran sempit berbentuk huruf Syang berfungsi menghantarkan
gelombang suara ke membrana tympani. Rangka tulang rawan pada 1/3 bagian luar atau
lateral (pars cartilaginea), sedangkan 2/3 bagian dalam atau medial terdiri dari tulang (pars
ossea). Panjang liang telinga 2,5-3 cm, membentang dari auricula samapi sulcus tympanicus,
dipisahkan dengan cavitas tympanica(cavum tympani) oleh membrana tympanica.
Di 1/3 bagian luar kulit telinga terdapat banyak kelenjar serumen atau glandula
ceruminata (modifikasi kelenjar apokrin) dan rambut. Glandula ceruminata ini berfungsi
untuk:
 Memperlambat pertumbuhan mikroorganisme
 Mengurangi risiko infeksi
 Menjerat benda asing yang masuk ke liang telinga
 Menolak serangga

Gambar 6. Meatus acusticus externus (Gray’s Anatomy, 2009)

6
ORGANON AUDITIVUS ET ORGANON EQUILIBRIUM KERABAT 2013

Kelenjar keringat (glandula sebacea) terdapat pada seluruh kulit liang telinga.
Pada 2/3 bagian dalam tidak dijumpai kelenjar serumen.

Inervasi :
1. N. Auriculotemporalis cabang N. Mandibularis
2. N. Auricularis magnus, R. Posterior
3. N. Auricularis magnus, R. anterior
4. R. Auricularis N. X
5. N. VII
Vaskularisasi :
1. A. Auricularis profundus cabang A.maxillaris
2. R. Auricularis anterior cabang A. temporalis superficialis
3. R. Auricularis A. Auricularis posterior

Gambar 7. Inervasi auris externa (Gray’s Anatomy, 2009)

7
KERABAT 2013 [ORGANON AUDITIVUS ET ORGANON EQUILIBRIUM]

I. Auris Media (Telinga Tengah)

A. Cavum Tympanicum
Telinga tengah berbentuk kubus dengan batas-batas sebagai berikut :
 dinding post.or berhubungan dengan aditus ad anthrum  cellulae mastoideae;
 dinding ant.or berhubungan dengan tuba auditiva (Eustachius) nasopharynx;
 dinding lat.al (pars membranaceae) adalah membrana tympani;
 dinding med.al (pars labyrinthi) berbatasan dengan labyrinth, di sini dijumpai:
fenestra vestibuli/ovale ( yg ditutupi basis stapes) dan fenestra rotunda/cochleae
(yg ditutupi oleh membrana tympani secundaria)
 dinding inf.or berbatasan dengan bulbus sup.or V. jugularis interna
 dinding sup.or (pars tegmentalis) berbatasan dengan cavum cranii

Gambar 8. Cavum tympanicum (Gray’s Anatomy, 2009)

B. Membran Tympani
Berbentuk kerucut, ditutupi kulit pada permukaan eksternalnya dan lapisan
membran mukosa pada permukaan internalnya. Membran tympani memisahkan auris
externa dan auris media. Mempunyai ukuran, ketegangan dan ketebalan yang sesuai
untuk vibrasi mekanik gelombang suara.
Membrana tympanica dibagi menjadi 2 bagian:
a. Pars Flaccida/membrana shrapnell (superior)  tidak memiliki limbus
b. Pars tensa/membrana propria (inferior)  memiliki limbus

8
ORGANON AUDITIVUS ET ORGANON EQUILIBRIUM KERABAT 2013

Membrana tympanica dibagi menjadi 4 kuadran :


a. Kuadran superior anterior
b. Kuadran inferior anterior (kuadran I)
Terdapat cone of light (daerah pantul jika cahaya diarahkan langsung pada
membrana tympanica)
c. Kuadran superior posterior
d. Kuadran inferior posterior
Sering dilakukan parasinthese/miringotomi untuk eksplorasi eksudat/pus
pada peradangan cavum tympani

Gambar 9. Bagian-bagian membran tympani (Gray’s Anatomy, 2009)

Gambar 10. Membran tympani dan pembagian kuadrannya (Gray’s Anatomy,


Innervasi : 2009))

a. N. Auricolotemporalis cabang dari N. Mandibularis (N.V/3)


b. R. Auricularis N.V

9
KERABAT 2013 [ORGANON AUDITIVUS ET ORGANON EQUILIBRIUM]

C. Ossicula Auditiva
Di dalam telinga tengah terdapat tulang-tulang pendengaran yang tersusun
dari luar ke dalam, yaitu maleus, inkus dan stapes. Tulang pendengaran di dalam
telinga tengah saling berhubungan. Prosesus longus maleus (tonjolan panjang tulang
meleus) melekat pada membran timpani, maleus melekat pada inkus, dan inkus
melekat pada stapes. Stapes terletak pada tingkap lonjong yang berhubungan
dengan koklea. Hubungan antar tulang-tulang pendengaran merupakan persendian.
Ketiga tulang ini berfungsi untuk menghantarkan vibrasi dari membrana tympani
menuju foramen ovale, yang memisahkan auris media dan auris interna.
a. Malleus
 Caput mallei
Bersendi dengan corpus incudis  articulatio incudomallearis  tipe :
sellaris
 Collum mallei
 Manubrium mallei
Tempat insersio M. Tensor tympanicum
Melekat pada membrane tympani
 Processus anterior
 Processus lateralis
b. Incus
 Corpus incudis
Bersendi dengan caput mallei  articulatio incudomallearis  tipe :
sellaris
 Crus longum
Berakhir sebagai processus lenticularis yang bersendi dengan caput
stapedis  articulatio incudostapedialis  tipe : globoidea
 Crus brevis
c. Stapes
 Caput stapedis bersendi dengan incus  articulatio incudostapedialis
 tipe : globoidea
 Collum stapedis
Tempat insersio M. Stapedius
 Crus anterius et posterius
 Basis stapedis
Melekat pada fenestra vestibuli/ovale

Musculi ossiculorum auditivum


a. M. Stapedius
 Origo : eminentia pyramidalis
 Insersio : collum stapedis
 Inervasi : N. Facialis
 Fungsi : secara refleks meredam getaran stapes dengan menarik
collumnya ke arah posterior

10
ORGANON AUDITIVUS ET ORGANON EQUILIBRIUM KERABAT 2013

b. M. Tensor tympani
 Origo : pars cartilaginea tuba auditiva, pars ossicula auditiva, ala major
ossis sphenoidalis
 Insersio : manubrium mallei
 Inervasi : cabang-cabang N. Mandibularis
 Fungsi : secara refleks meredam getaran malleus dengan menarik
manubrium mallei ke medial dan lebih menegangkan membrana
tympanica

Gambar 11. Ossicula auditiva dilihat dari anterior (Gray’s Anatomy, 2009)

Gambar 12. Ossicula auditiva dan persendiannya (Gray’s Anatomy, 2009)

11
KERABAT 2013 [ORGANON AUDITIVUS ET ORGANON EQUILIBRIUM]

Gambar 13. Ossicula auditiva dilihat


dari arah membran tympani (Moore,
2014)

D. Tuba Auditiva Eustachii

Tuba auditiva eustachii menghubungkan cavum tympanicum dengan nasopharynx,


berfungsi untuk menjaga keseimbangan antara tekanan udara di dalam telinga dengan
udara atmosfer. Biasanya saluran ini dalam keadaan menutup, dapat membuka pada
saat menelan, menguap dan mengunyah. Saluran ini dapat memungkinkan masuknya
mikrooragnisme dari nasopharynx ke cavum tympani sehingga menyebabkan
peradangan  otitis media
Saluran ini terbagi menjadi 2: pars ossea (1/3 bagian yang dekat auris media) dan
pars cartilagines (2/3 bagian sisanya). Tuba auditiva Eustachii juga berhubungan
langsung dengan antrum mastoideum.

Fungsi:
1.Menjaga keseimbangan tekanan cavum tympani dengan tekanan udara luar
2. Menjaga kebebasan gerak membrana tympanica

Vaskularisasi :

1. A. Tympanica superior, cab. Dari A. Meningea media


2. A. Tympanica anterior, cab. Dari A. Maxillaris
3. A. Tympanica inferior, cab. Dari A. Pharyngea ascendens
4. A. Tympanica posterior, cab. Dari A. Stylomastoidea, cab. Dari A. Auricularis
posterior
5. R. caroticotympanicus
Vena :
vv. Tympanicae vv. Articulares V. Facialis

12
ORGANON AUDITIVUS ET ORGANON EQUILIBRIUM KERABAT 2013

Inervasi :

1. N. Tympanicus cab. N. IX
2. N. Auriculotemporalis cab. N. V
3. r. Auricularis N. X
4. n. Caroticotympanici cab. plexus caroticus internus
5. r. Tubae cab N. tympanicus

Gambar 14. Tuba auditiva eustachii (Netter, 2014)

13
KERABAT 2013 [ORGANON AUDITIVUS ET ORGANON EQUILIBRIUM]

Gambar 15. Neurovaskularisasi Auris externa et media (Moore, 2014)

II. Auris Interna (Telinga Dalam)

Terdapat di dalam pars petrosa ossis temporalis, di sebelah medial auris media dan
berisi cairan. Fungsi dari auris interna adalah meneruskan impuls yang berkaitan dengan
pendengaran (ductus cochlearis) dan keseimbangan (utriculus, sacculus et ductus
semicircularis) ke SSP.

Gambar 16. Auris interna (Gray’s Anatomy, 2009)

14
ORGANON AUDITIVUS ET ORGANON EQUILIBRIUM KERABAT 2013

Terdapat di dalam os temporalis, di sebelah medial auris media, berisi cairan. Terdiri
dari dua bagian yaitu:

A. Labyrinthus osseus
Berupa ruangan yang berkelok-kelok yang berisi cairan perilimfe (mirip LCS). Terdiri
dari tiga bagian :
a) Vestibulum
Bagian tengah labyrinthus osseus yang menghubungkan canalis semicircularis
dengan cochlea. Dinding lateral vestibulum terdapat fenestra ovale (tingkap
lonjong) dan fenestra rotundum (tingkap bundar) yang berhubungan dengan auris
media.
b) Canalis semicircularis
Berupa rongga tulang, berproyeksi dari bagian posterior vestibulum. Canalis
semicircularis anterior dan posterior terletak pada bidang vertikal, tegak lurus satu
sama lain. Sedangkan canalis semicircularis lateralis terletak horizontal dan tegak
lurus terhadap kedua lainnya.
Reseptor di canalis semicircularis ini distimulasi karena rotasi kepala.
Kombinasi vestibulum dan canalis semicircularis ini disebut kompleks vestibular.

Gambar 17. Labyrinthus osseus (Netter, 2014)


c) Cochlea
Cochlea merupakan struktur tulang berbentuk seperti rumah siput yang
bermuara ke vestibulum dan mengandung organ pendengaran. Struktur tulang ini
berupa canalis sempit yang mengelilingi modiolus cochlea sebanyak 2,5 kali secara
spiral.

Modiolus cochlea adalah axis central cochlea yang berupa tulang berronga.
Modiolus cochlea ditembus oleh cabang-cabang n. Cochlearis. Modiolus cochlea
mengalami perluasan ke arah lateral menjadi lamina modiolus (lamina spiralis).

Terdapat 3 ruang dalam cochlea yaitu skala vestibuli, skala media dan skala
timpani. Dasar skala vestibuli disebut membran vestibuli (membran Reissner).
Sedangkan dasar skala media adalah membran basalis, pada membran ini terletak

15
KERABAT 2013 [ORGANON AUDITIVUS ET ORGANON EQUILIBRIUM]

organ corti. Ujung atau puncak koklea disebut helikotrema, menghubungkan


perilimfa skala timpani dengan skala vestibuli. Skala vestibuli merupakan
kelanjutan vestibulum dan dibatasi oleh fenestra vestibuli/ovale window
sedangkan skala tympani akan bermuara ke dalam fenestra cochlea/bulat/round
window.

Pada skala media terdapat bagian yang berbentuk lidah yang disebut
membran tektoria, dan pada membran basalis melekat sel rambut yang terdiri dari
sel rambut dalam, sel rambut luar dan kanalis corti, yang membentuk organ corti.

Skala vestibuli dan skala timpani berisi perilimfa, sedangkan skala media berisi
endolimfa. Ion dan garam yang terdapat di perilimfa berbeda dengan endolimfa.
Hal ini penting sebagai reseptor pendengaran.

Gambar 18. Bagian-bagian cochlea (Gray’s Anatomy, 2009)

16
ORGANON AUDITIVUS ET ORGANON EQUILIBRIUM KERABAT 2013

Gambar 19. Bagian-bagian cochlea (Moore, 2014)

B. Labyrinthus membranaceus
Berupa tabung berongga dan kantong yang terdapat di dalam labyrinthus osseus .
Berisi cairan endolimfe (mirip cairan interselular). Di daerah vestibulum terdiri dari dua
kantong yaitu utriculus dan sacculus. Ductus semicircularis terisi cairan endolimfe
terdapat di dalam canalis semicircularis yang terisi cairan perilimfe.
Tiap ductus semicircularis, utriculus dan sacculus mengandung reseptor
equilibrium statis (berhubungan dengan gravitasi) dan equilibrium dinamis
(berhubungan dengan gerakan kepala).
a. Utriculus
 Utriculus ukurannya lebih besar dibanding sacculus, bentuknya oval,
memanjang dan irreguler
 Terletak di bagian postero-superior di dalam vestibulum, di posterior
sacculus dan berhubungan dengan ductus semicircularis
 Utriculus berhubungan dengan sacculus melalui ductus
utriculosaccularis
 Utriculus lebih merespon centrifugal et vertical acceleration
b. Sacculus
 Ukurannya lebih kecil dibanding utriculus, bentuknya berupa kantong
membulat dan agak lonjong
 Terletak di bagian antero-inferior dari vestibulum dan aterior utriculus
 Di permukaan inferior dari sacculus terdapat ductud reuniens yang
menghubungkan sacculus dengan ductus cochlearis
 Sacculus merespon liniar acceleration
c. Ductus semicircularis
 Terdapat di dalam canalis semicircularis

17
KERABAT 2013 [ORGANON AUDITIVUS ET ORGANON EQUILIBRIUM]

Setiap ductus mengalami pelebaran pada ujungnya yang disebut


ampulla
 Pada dinding bagian dalam ampulla terdapat reseptor keseimbangan
yaitu crista ampullaris yang berfungsi untuk mendeteksi gerakan
angular/rotational kepala
 Ductus semicircularis merespon pergerakan dari berbagai arah
d. Ductus cochlearis
 Ductus cochlearis berputar didalam canalis cochlearis
 Ductus cochlearis berada di posisi central dalam cohclea sehingga
membagi canalis cochlearis menjadi dua bagian yaitu scala vestibuli et
scala tympani
 Ductus cochlearis berhubungan dengan sacculus melalui ductus
reuniens

Gambar 20. Labyrinthus membranaceus (Netter, 2014)

Inervasi Auris Interna

 N. VII
 N. VIII

18
ORGANON AUDITIVUS ET ORGANON EQUILIBRIUM KERABAT 2013

Vaskularisasi Auris Interna

 Sytema arteriosa
o A. Labyrinthi  a. Cerebelli anterior inferior  a. Basilaris
o A. Vestibularis anterior  a. Labirynthi
o A. Vestibulocochlearis  a. Labirynthi
o A. Spiralis modiolaris
 Systema venosa
o Vv. Vestibularis  v.aqueductus vestibuli  sinus petrosus inferior
o V. Auditiva interna  sinus petrosus inferior atau sinus transversus
o V. Canaliculi cochlea  bulbus superius vena jugularis interna

Gambar 21. N. Vestibulocochlearis (Netter, 2014)

19
KERABAT 2013 [ORGANON AUDITIVUS ET ORGANON EQUILIBRIUM]

Mekansime Pendengaran

a. Gelombang-gelombang suara di udara ditangkap dan dikumpulkan oleh auriculae


b. Gelombang suara tersebut kemudian dihantarkan melalui meatus acusticus
externus menuju membrana tympanica
c. Getaran dari membrana tympanica menyebabkan pergerakan ossicula auditiva
d. Pergerakan stapes pada fenestra vestibuli menghasilkan gelombang tekanan pada
perilymphe pada ductus vestibularis
e. Gelombang tekanan mengubah membrana basillaris pada perjalanannya menuju
fenestra cochlea scala tympani
f. Getaran membrana basilaris menyebabkan getaran sel rambut terhadap membrana
tectorial
g. Informasi mengenai daerah dan intensitas rangsang delay ke susunan saraf pusat
melalui nervus cochlearis cabang N. VIII

Gambar 22. Proses pengantaran suara (Moore, 2014)

20
ORGANON AUDITIVUS ET ORGANON EQUILIBRIUM KERABAT 2013

IV. Klinis
1) External ear injury
Pendarahan karena trauma yang terjadi didalam auricula akan menghasilkan auricula
hematome. Pengumpulan darah yang terletak di antara perichondrium dan kartilago
auricularis dapat menyebabkan distorsi kontur auricula, contoh : cauliflower or boxer's
ear yang sering terjadi pada petinju professional

Otoscopic Examination

Pemeriksaan pada meatus acusticus externus dan membrana tympanica dapat


dimulai dengan meluruskan meatus untuk memudahkan memasukkan otoskop..
Pada orang dewasa dapat dilakukan dengan menarik auricula ke arah
superoposterior. Dan pada anak-anak dapat ditarik ke arah inferoposterior.
Membrana typmpanica yang normal akan terlihat translucent dan berwarna
keabu-abuan.

2) Otitis Externa Akut


Inflamasi yang terjadi di meatus acusticus externus. Infeksi ini sering terjadi pada
perenang yang tidka mengeringkan telinga setelah selesai berenang. Penderita akan
merasakan gatal dan sakit di telinga. Penekanan di daerah tragus akan menambah rasa
sakit (tragus pain). Ini merupakan tanda patognomonik dari otitis externa akut.
3) Otitis Media
Manifestasi klinis dari penyakit ini adalah adanya rasa sakit pada telinga dan bulging
pada membrana tympanica yang berwarna kemerahan karena inflamasi. Penyakit ini
biasanya sering terjadi setelah adanya infeksi saluran pernafasan bagian atas. Kenapa?
Jika tidak diobati penyakit ini dapat menyebabkan impaired hearing karena inflamasi
yang terjadi menyebabkan gangguan pada ossicula auditiva.

Gambar 23. Otitis media (Moore, 2014)


21
KERABAT 2013 [ORGANON AUDITIVUS ET ORGANON EQUILIBRIUM]

4) Perforasi membrana tympanica


Dapat disebabkan karena otitis media, adanya benda asing di meatus acusticus
externus, trauma atau tekanan yang terlalu besar (scuba diving). Minor ruptur pada
membrana tympanica dapat sembuh sendiri, sedangkan ruptur yang besar memerlukan
tindakan operasi.
5) Mastoiditis
Infeksi di antrum mastoideum dan cellulae mastoidea yang disebabkan oleh infeksi
pada telinga tengah yang lalu menyebar ke processus mastoideus.
6) Barotrauma
Injury yang disebabkan karena adanya perbedaan tekanan antara lingkungan sekitar
dengan tekanan yang ada di telinga tengah. Injury ini sering terjadi pada fliers atau
divers.
7) High Tone Deafness
Sering terpapar dengan suara yang keras dalam waktu yang lama dapat menyebabkan
perubahan pada organ pendengaran. Tuli jenis ini sering menyerang orang-orang yang
bekerja pada tempat yang bising dan tanpa mengenakan pelindung telinga.
8) Myringitis
Radang pada membrana tympanica
9) Tinnitus
Suara berdenging pada telinga yang biasanya merupakan tanda awal adanya kerusakan
pada ductus cochlearis
10) Vertigo
Gangguan keseimbangan karena adanya kerusakan pada ductus semicircularis

22
ORGANON AUDITIVUS ET ORGANON EQUILIBRIUM KERABAT 2013

References

1. Buku Pantom (Panduan Anatomi) 2009


2. Handout anatomi KERABAT 2012
3. Drake RL, Mitchell AWM, Vogl W. 2009. Gray’s Anatomy for Students. Elsevier Inc.
4. Derrickson B, Tortora GJ. 2012. Principle’s of Anatomy and Phisiology 13th Edition.
USA: John Wiley & Sons, Inc.
5. Moore KL, Dalley AF. 2014. Clinically Oriented Anatomy. Edisi ke-5. USA: Lippincott
Williams & Wilkins
6. Snell RS. 2012. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Jakarta: EGC
7. Netter FH. 2014. Atlas of Human Anatomy: Sixth Edition. USA: Saunders, Elsevier Inc.
8. Tanto C, et al. 2014. Kapita Selekta Kedokteran Edisi IV. Jakarta: Media Aesculapius.

23

Anda mungkin juga menyukai