DX
DX
kesehatan yang dialami baik secara aktual maupunpotensial. Diagnosa keperawatan bertujuan untuk
dapat menguraikan berbagai respon klien baik individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang
berkaitan dengan kesehatan. Diagnosa keperawatan memiliki dua komponen utama yaitu masalah
(problem), dan indikator diagnostik yang terdiri atas penyebab (etiologi), tanda (sign) dan gejala
(symptom), serta faktor resiko.
Terdapat dua metode perumusan diagnosis keperawatan yaitu penulisan tiga bagian yang dilakukan
pada diagnosis aktual yang terdiri atas masalah, penyebab, dan tanda/gejala ,dan penulisan dua bagian
yang dilakukan pada diagnosis resiko dan diagnosis promosi kesehatan (PPNI, 2016). Diagnosa
keperawatan yang di fokuskan pada penelitian ini yaitu bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan
dengan sekresi yang tertahan.
3. Perencanaan keperawatan
perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penelitian klinis untuk mencapai
luaran (outcome) yang diharapkan (PPNI, 2018). Intervensi utama yang digunakan untuk pasien dengan
bersihan jalan nafas tidak efektif berdasarkan
Tabel 2
Diagnosa
Keperawatan
Intervensi Keperawatan
123
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan
c. Mengi menurun.
d. Wheezing menurun.
e. Dypsnea menurun.
f. Ortopnea menurun.
h. Sianosis menurun.
k. Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik Nafas dalam yang ke-3
Sumber: PPNI. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI). 2019. PPNI. Standar Intervensi