Anda di halaman 1dari 2

Selamat pagi kepada siapapun yang membaca tulisan ini.

Di sini, saya hendak bercerita cukup panjang. Maka sempatkan baca ini di waktu senggang kalian.

Di hari libur kemarin saya telah berniat mengunjungi tempat ini di kota saya, Purwokerto. Salah
satu yayasan yang menaungi anak yatim piatu. Asrama Yatim Piatu dan Dhuafa Mizan Amanah
yang beralamat di Sokaraja Tengah, Banyumas. Berikut untuk link Google Maps-nya : Asrama
Yatim dan Dhuafa Mizan amanah
0819-1009-5707
https://maps.app.goo.gl/tMZgkuEQGmc2NwWS8

Asrama ini menaungi anak yatim dan anak piatu berjumlah 9 orang beserta para pengurus yang
berjumlah 5 orang. Usia anak-anak yang tinggal di sini berkisar antara usia 5 tahun hingga 12
tahun. Mereka masih SD. Para pengurus terdiri dari Abi dan Umi selaku pengganti orang tua
sekaligus Kepala Asrama dan Ibu Asrama, Pendamping pendidikan, Ibu dapur, dan Front office.

Mereka semua tinggal di gedung dengan luas lahan 80 m². Gedung yang terdiri dari ruang tamu
yang diatur sedemikian rupa untuk menerima tamu, ruang serbaguna (untuk makan bersama,
mengaji, dan tempat untuk kegiatan donatur seperti doa bersama), tiga kamar, kamar mandi, dan
dapur.

Asrama ini menyanggupi untuk menampung anak-anak hingga lulus SD. Lantas ke mana mereka
pergi setelah lulus? Mereka akan pindah ke SMP-SMA Al-Kamil (Sekolah berbasis pondok
pesantren yang terletak di Cianjur, Jawa Barat).

Dari cerita yang banyak saya dengar dari Pengurus Asrama, Kak Nia Kurniawati selaku front
office yang menyambut saya dengan baik kemarin, Asrama di bawah naungan Yayasan Mizan
Amanah Lembaga Amil Zakat Nasional ini telah berdiri sejak 19 Juli 1995. Pendirian yayasan ini
dipelopori oleh para mahasiswa dari ITB, IAIN, dan universitas di sekitar yang bertekad untuk
membantu para anak yatim piatu dan dhuafa yang kurang beruntung. Bertempat di salah satu
rumah bekas bersalin daerah Bandung, mereka mulai berjuang jatuh bangun. Hingga di usia yang
memasuki 26 tahun ini, yayasan ini telah memiliki kantor pusat representatif, dua kantor cabang
(Jakarta dan Bandung), satu kantor kas Cimahi, 50 Asrama Yatim dan Dhuafa, satu sekolah plus
pesantren (SMP&SMA Al-Kamil), dan satu klinik sehat An-Nafi.

"Dulu, Kakak-kakak Mahasiswa membiayai kami dengan menyisihkan sebagian uang saku dari
orang tua. Masya Allah, rumah bekas bersalin jaman dulu kan terbuat dari kayu, dijadikan tempat
tinggal dari anak yatim piatu yang semua kebutuhannya dibiayai kakak-kakak Kami." tutur Kak
Nia kepada saya.

Sekarang, yayasan ini telah berkembang hingga mencapai 50 asrama yang tersebar di Indonesia,
terutama di pulau Jawa. Para anak yatim piatu ini berasal dari berbagai daerah. Di asrama cabang
Banyumas sendiri anak-anak berasal dari Tasik, Bandung, Pangandaran, Cimahi, hingga
Kalimantan.
Asrama cabang Banyumas berdiri sejak 2018.

Anda mungkin juga menyukai