PAUD B-4
PSPAI JSI FIAI UII
Smt Genap 2019/2020
Dosen: Burhan Nudin, S.Pd.I., M.Pd.I
Disusun oleh : Zainal Abidin Hamid (18422070), Septanti Nur Khamidah (18422076),
Isti Ari Yuanti (18422063), Darojatun Khasanah (18422061), Siti Ruqiahna Nur Hazazah
(18422080), Fatih Maslahi (18422058)
PENDAHULUAN
Berbicara tentang Pendidikan maka kita semua setuju bahwa pendidikan sangat
penting untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang cerdas. Untuk menghasilkan
pendidikan yang bermutu serta menghasilkan output yang baik maka banyak sekali pe
ran yang dibutuhkan, mulai dari guru, lembaga sekolah, bahkan orang tua.
Dewasa ini, pendidikan tidak lagi menjadi acuh di kalangan masyarakat kita,
bahkan dalam Usia Dini sekalipun. Melihat perkembangan jumlah kelembagaan
sekolah anak usia dini yang meningkat, yaitu hingga 88.381 pada tahun 2016-2017. 1
Maka Pendidikan Anak Usia Dini sepatutnya menjadi pertimbangan orang tua untuk
memberikan pendidikan pada anak mereka sejak dini.
Menurut beberapa ahli Anak Usia Dini (AUD) adalah ia yang berusia di bawah
6 tahun, dan AUD juga merupakan individu unik yang perlu diperhatikan
pengembangannya, tak terkecuali pendidikannya.
Pendidikan di usia dini merupakan hakikatnya juga merupakan hak warga
negara dalam mengembangkan potensinya sejak dini. Berdasarkan data yang ada
dikatakan bahwa usia dini merupakan pondasi terbaik dalam mengembangkan
potensi anak. Selain itu pendidikan di usia dini dapat mengoptimalkan kemampuan
dasar anak dalam menerima proses pendidikan di usia-usia berikutnya.
Dengan adanya Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional (Sisdiknas) eksistensi pendidikan anak usia dini kini diakui secara tegas dan
sah. Adapun bunyinya ada dalam pasal 28 ayat 1-6 yang mana pendidikan anak usia
dini diarahkan pada pendidikan pra-sekolah yaitu anak usia 0-6 tahun.
Melihat hal tersebut, maka urgensi pendidikan anak usia dini sudah harus
ditinjau dari banyak sisi. Dalam pendidikan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar, tentu ada guru, lingkungan dan lain-lain. Nah dalam proses belajar juga
ada faktor yang sangat perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya, yaitu salah satunya
adalah metode pembelajaran.
Metode adalah cara atau seperangkat cara, jalan dan teknik yang digunakan
oleh pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai tujuan
1
Kemendikbud, Statistik Pendidikan Anak Usia Dini, (Kemendikbud, Jakarta:2017) h. 6
pembelajaran atau kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam silabus atau mata
pelajaran2
Metode juga merupakan komponen belajar yang sangat penting, bahkan
kehadirannya adalah hal yang sangat mempengaruhi hasil serta proses
pembelajarannya. Penggunaan metode belajar yang bervariasi tentunya adalah produk
dari banyaknya jenjang dan karakteristik peseta didik dalam proses pembelajaran.
Metode yang baik sangat penting agar terciptanya proses belajar yang baik.
Akan tetapi kesesuaian metode yang dilakukan akan lebih menentukan bagaimana
kondusifitas yang akan terjadi dalam proses pembelajaran.
Adapun karena variasi metode tersebut dan pembelajaran yang memiliki
perbedaan dalam jenjangnya, metode uang diberikan harusnya sesuai dengan jenjang
serta karakteristik peserta didiknya, tak terkecuali pada pendidikan anak usia dini.
Melihat beragamnya karakteristik dan anak usia dini, yang mana dalam usia
tersebut banyak sekali aspek-aspek yang perlu dipahami. Tentu memhami
karakteristik tersebut harus melewati proses yang tidak mudah. Maka menentukan
metode yang tepat bagi anak usia dini sangat penting dilakukan agar tercipta
kesesuaian proses belajar yang memberikan kenyamanan bagi anak usia dini tersebut.
Sehubungan dengan masalah yang ada, dan meninjau dari segala aspek dari
permasalah tersebut maka penulis sepakat untuk mejadikan makalah ini sebagai karya
ilmiah yang menelaah terkait “Metodologi Pendidikan Anak Usia Dini”
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan yang didapat adalah sebagai
berikut:
1. Apa itu metode pembelajaran?
2. Apa itu metode pembelajaran pada anak usia dini?
3. Jenis Metode apa saja yang dapat diterapkan pada pendidikan anak usia dini?
4. Bagaimana masing-masing kelebihan dan kekurangan pada metode yang
diterapkan?
Tujuan Penulisan
Sehubungan dengan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan
makalah ini yaitu:
1. Ingin mengetahui apa itu metode pembelajaran
2. Ingin mengetahui apa itu metode pembelajaran AUD
3. Ingin mengetahui apa saja metode yang dapat diterapkan pada pendidikan anak
usia dini
4. Ingin mengetahui bagaimana kelebihan dan kekurangan masing-masing pada
metode yang diterapkan
2
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2003), h. 57.
Manfaat
Melihat masalah yang ada, maka secara Secara teoritis makalah ini diharapkan
dapat menjadi salah satu masukan bagi upaya pengembangan ilmu pengetahuan,
khususnya pengetahuan tentang metode pembelajaran PAUD yang ada. Sedangkan
secara praktis hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai kalangan :
1. Bagi Almamater Universitas Islam Indonesia, sebagai input yang sangat
penting tentang temuan ilmiah dan koleksi perpustakaan yang dapat
dijadikan refrensi tentang PAUD.
2. Bagi Penulis, bahwa hasil makalah ini akan menjadi salah satu pengalaman
dan pemahaman untuk memperluas wawasan dalam ilmu pendidikan
sebagai bekal untuk terjun ke masyarakat nantinya.
3. Bagi Insitut Pendidikan seluruh Indonesia, sebagai acuan yang sangat
penting sebagai cermin perbandingan terhadap Metode pembelajaran PAUD
yang akan diterapkan nantinya.
3
Siti Maesaroh, Peranan Metode Pembelajaran Terhadap Minat Dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama
Islam, Jurnal Kependidikan, Vol. 1 No. 1 Nopember 2013, (Purwokerto : STAIN, 2013), h. 155.
PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN AUD
Metode mempunyai peran yang sangat penting dalam rangkaian sistem pembelajaran.
Metode ini adalah sebuah bagian dari strategi pembelajaran yang merupakan cara.
Yang dalam pengerjaannya merupakan alat untuk mecapai tujuan suatu kegiatan.
Metode digunakan untuk menyatakan strategi-strategi yang telah di tetapkan.
Keberhasilan dari strategi pembelajaran sangatlah tergantung pada cara guru
menggunakan metode pembelajaran.
Sedangkan pembelajaran anak usia dini ialah proses interaksi antara anak
dengan orang tua atau dengan orang dewasa lainnya dalam suatu lingkungan guna
mencapai tugas perkembangan. Interkasi yang di bangun tersebut merupak faktor
yang mempengaruhi tercapainnya tujuan pembelajaran yang akan tercapai. Jadi,
adanya interaksi tersebut dapat mencerminkan suatu hubungan anak akan
memperoleh pengalaman yang yang bermakna, sehingga proses belajar akan berjalan
dengan lancar. pengalaman interaksi sosial merupakan hal yang sangat penting bagi
perkembangan proses berpikir pada anak.4
Jadi, metode pembelajaran anak usia dini adalah cara yang di gunakan oleh
pendidik dalam melakukan kegiatan pembelajaran kepada anak guna mencapai
kompetensi tertentu. Adapun metode pembelajaran yang dirancang untuk anak usia
dini adalah metode dalam kegiatan bermain yang bertujuan, bermakna dan
menyenangkan bagi anak-anak.
Ada beberpa metode pembelajarn yang sesuai dengan pendidikan anak usia dini
(PAUD). diantaranya sebagai berikut :
1. Metode bermain
Bermain adalah hal yang sangat di sesuai anak anak. Dengan bermain anak
anak akan merasakan gembira, dimana tidak ada beban apapun di dalam
pikirannya. Dengan kondisi ceria seperti inilah guru bisa memberikan materi
materi dan anak senang menerimanya.
Menurut hurlock, arti bermain yang tepat adalah setiap kegiatan yang
dilakukan untuk kesenanngan yang di timbulkan tanpa melihat hasil akhir.
Kegiatan bermain di lakukan dengan suka rela dan tidak ada tekanan atau
paksaan dari luar dan kewajiban.5
Sementara dworetzky mengatakan bahwa setidaknya ada kriteria dalam
bermain yaitu metivasi instrinstik yang artinya kegiatan bermain di motivasi dari
dalam diri anak bukan karna adanya tuntutan atau paksaan. Pengaruh positif,
4
Thobroni, Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik, (Yogyakarta:Ar-ruz Media)hlm 56
5
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan,
(Jakarta: Gramedia Pustaka, 2011), h. 108.
artinya kegiatan bermain peran merupakan tingkah laku yang menyenangkan dan
menggembirakan. Bukan di kerjakan sambil lalu artinya bermain bagi anak
merupakan kegiatan yang utama dan lebih bersifat pura pura. Cara atau tujuan,
yang artinya cara bermain lebih di utamakan dari pada tujuannya. Kelenturan
artinya kelenturan yang di tunjukan baik dalam bentuk maupun hubungan serta
berlaku dalam setiap situasi.6
Berdasarkan pembahasan
dari berbagai tokoh dan fakta
tersebut di atas maka dapat
disimpulkan bahwa Pendidikan
Anak Usia Dini itu dalam metode
bermain sangat bermanfaat bagi
anak. Bermain dapat menjadikan
anak berkreativitas dalam
menciptakan sesuatu yang
sifatnya unik dan baru dan
membuat mereka puas akan hal
itu. Bermain dapat menunjang
anak untuk ikut tertantang dalam
obyek-obyek yang baru dan
merasakannya. Bermain juga
dapat menstimulasi otak untuk
berpikir kognitif dan imajinatif.
2. Metode cerita
Metode bercerita sama dengan metode berceramah. Metode bercerita
merupakan metode pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman baik bagi
anak-anak usia dini. Cerita yang di bawakan guru harus menarik dan harus sesuai
dengan tujuan pendidikan anak usia dini.
Metode bercerita adalah cara penyampaian atau penyajian materi
pembelajaran secara lisan dalam bentuk cerita dari guru kepada peserta didik di
pendidikan anak usia dini. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di
pendidikan anak usia dini metode bercerita dilaksanakan dalam upaya
memperkenalkan, memberikan keterangan, atau penjelasan tentang hal baru
dalam rangka menyampaikan pembelajaran yang dapat mengembangkan berbagai
kompetensi dasar anak.7
Hampir setiap anak yang menikmati suatu cerita akan selalu siap untuk
menceritakannya kembali, terutama jika cerita tersebut mengesankan bagi anak
6
Siti Aisyah, dkk, Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. (Jakarta :
Universitas Terbuka 2007), h. 121-123.
7
Nurbiana Dhieni dkk, Metode Pengembangan Bahasa, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), h. 66.
tersebut. Hal ini dapat bertujuan untuk mengungkapkan kemampuan berbicara
yang bersifat pragmatis. Ada dua unsur yang harus di kuasai anak dalam bercerita
yaitu ketepatan bercerita, tata bahasa, kosa kata, kelancaran dan kefasihan, hal
tersebut yang harus anak miliki agar bisa berbicara dengan baik. 8
Berdasarkan pembahasan dari tokoh dan fakta diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa metode bercerita merupakan salah satu keterampilan
berbicara yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang lain.
Dikatakan demikian, karena berbicara termasuk dalam situasi informatif. Dimana
dengan berbicara dapat membuat pengertian-pengertian atau makna-makna
menjadi jelas. Dengan bercerita seseorang dapat menyampaikan berbagai macam
cerita, ungkapan berbagai perasaan sesuai dengan apa yang dialami, dirasakan,
dilihat, dibaca dan ungkapan kemauan dan keinginan membagikan pengalaman
yang diperolehnya.9
8
Burhan Nurgiyantoro, Penilaian dan Pengajaran Bahasa dan Sastra, (Yogjakarta: BPFE, 2001), h. 289
9
Tarigan, Berbicara Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa, (Bandung: Penerbit Angkasa, 1981), h. 35.
10
Jurnal Obsesi: Pendidikan Anak Usia Dini, Penanaman Pendidikan Karakter pada Model Pembelajaran
BBCT oleh Veny Iswantiningtiyas Volume 3, 2019
11
Een, Haenilah, Kurikulum dan Pembelajaran PAUD, (Yogyakarta: Media Akademi, 2015), h. 114
kemudian guru bisa memulai pembelajaran dengan mengenalkan objek apa
saja yang sudah ada dalam sentra12
4. Metode Karyawisata
5. Metode Bercakap-cakap
Bercakap-cakap bisa juga diartikan saling berkomunikasi pikiran dan
perasaan secara verbal. Bercakap-cakap mempunyai makna yang tidak kaku.
Banyak yang menyamakan metode ini dengan metode tanya jawab, padahal
berbeda. Metode ini lebih mengarah kepada komunikasi yang tidak kaku yang
mana guru dan murid akan terlihat seperti mengobrol seperti biasa tetapi tetap
terkait dengan pembelajaran14.
Metode ini bertujuan agar dapat meningkatkan keterampilan
berkomunikasi dengan orang lain, meningkatkan keterampilan dalam melakukan
kegiatan sosial bersama, dan meningkatkan mental untuk menyatakan perasaan,
serta menyatakan gagasan atau pendapat secara verbal.
Oleh karena itu, penggunaan metode ini bagi anak usia dini akan
membantu perkembangan dimensi sosial, emosi, kognitif, terutama linguistik.
12
Ibid. h.115
13
Nurmadiah, Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini, dalam Jurnal Al-Afkar Vol. III, No. 1 April 2015 h. 21
14
Elfan Fanhas, Metode-Metode Pembelajaran Pendidikan Karakter untuk Anak Usia Dini Menurut Q.S.
Lukman 12-19, (Tasikmalaya: Edupublisher, 2019) h. 93
6. Metode Demonstrasi
Pengertian metode demonstrasi adalah cara penyajian pembelajaran denga
n mempertunjukkan kepada anak suatu proses atau benda tertentu yang sedang di
pelajari, baik sebenarnya maupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasanlis
an.15
Dengam metode demonstrasi dapat membantu anak memahami materi
yang di jelaskan guru secara nyata, jelas dipandang oleh mata dan didengar telinga
dan dapat diraba oleh kulit yang dibantu dengan media pembelajaran. Anak akan
lebih mudah memahami materi yang sedang dipelajaran karena sudah
mengetahui secara nyata dantidak kebingungan dan tidak perlu menghayal karena
sudah mengetahui secara jelas dan memiliki pemahaman yang jelas dan tepat.
Demonstrasi dapat dibagi menjadi dua tujuan: demonstrasi proses untuk m
engalami langkah demi langkah, dan demonstrasi hasil untuk memperlihatkan ata
u memperagakan hasil dari sebuah proses. Biasanya, setelah demonstrasi dilanjutk
an dengan praktek oleh peserta sendiri. Sebagai hasil, peserta akan memperoleh p
engalaman belajar langsung setelah melihat, melakukan, dan merasakan sendiri. T
ujuan dari demonsrtasi yang dikombinasikan dengan praktek adalah membuat per
ubahan pada rana keterampilan.16
7. Metode Bernyanyi
Bernyanyi merupakan mengeluarkan suara dengan syair-syair yang diguna
kan. Mengelola kelas dengan bernyanyi berarti menciptakan dan mengelola pemb
elajaran dengan menggunakan syair-syair yang dilagukan. Biasanya syair-syair ter
sebut disesuaikan dengan materi-materi yang akan diajarkan. Menurut pendapat
beryanyi membuat suasana belajar menjadi riang dan bersemangat sehingga perk
embangan anak dapat distimulasi secara lebih optimal.17
Metode bernyayi merupak metode yang tepat untuk anak usia dini karean
sesuai dengan tahap perkembangannya yang selalu ingin begerak dan dan sangat
bahagia jika mendengarkan suatu suara maupun musik. Dan penerapan metode
bermain sangat mudah karena pasti sangat gemari semua anak sehingga akan
efektif dalam pembelajaran. Dan dengan metode ini akan mebantu perkembangan
15
Sutirman, Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif, (Yogjakarta: Graha Ilmu, 2013). h. 123
16
Sifa Siti Mukrimah, 53 Metode Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Bumi Siliwangi, 2014). h. 84
17
M. Fadlillah, Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta: Kencana, 2014), h. 42-43.
anak untuk menerima pesan melalui suara dan dengan bernyayi pembelajarn
sealalu menjadi proses belajar yang menyenangkan .
Otib Satibi berpendapat bahwa metode bernyanyi adalah suatu metode
yang melakukan pendekatan pembelajaran secara nyata yang mampu membuat
anak senang dan gembira melalui ungkapan kata atau nada. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa metode bernyanyi menekankan pada rangkaiian kata yang
diringi dengan irama yang menyenangkan dan sesekali dengan gerakan ynag unik
dan energik yang membuat selalu fokus dalam proses belajran karena terhindari
dari kejenuhan.18
Bernyanyi tidal bisa lepaskan dari setiap kegiatan yang dilakukan anak- anak,
karena anak sangat suka bererak ataupun bergoyang dengan irama yang indah
atau dengan bertepuk tangan yang akan membuat dia selalul tertawa dan
bahagia.Bernyayi dapat membantu perkembangan motorik dang dapat menambah
pembendaharaan kata dengan mudah yang didapatkannya secara menyenangkan
melalui bernyanyi. Dengan menggunakan nyanyian dalam setiap pembelajaran
anak akan mampu merangsang perkembangannya, khususnya dalam berbahasa
dan berinteraksi dengan lingkungannya20
8. Metode Proyek
Metode proyek adalah salah satu cara yang di gunakan dalam aktivitas
pembelajaran yang bertujuan untuk membantu mencari jalan keluar pada anak
didik dalam pemecahan masalah yang di hadapinya. Anak-anak banyak sekali
menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-harinya, seperti masalah
membersihkan kuku jari, masalah bangun pagi, membersihakn kamar tidur,
18
Fera Diana, “Penerapan Metode Bernyanyi Dengan Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran Untuk
Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak Di Kelompok B2 Taman Kanak Kanak Aisyiyah II Pasar
Manna Kabupaten Bengkulu Selatan”, diakses dari Repository.unib.ac.id/4156/1/I,II,III-1-13-fer-FI.pdf,
(Sabtu, 11 April 2020, Pukul 20.49 wib).
19
Ibid.
20
M. Fadlillah, Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta: Kencana, 2014), h. 42-43.
mandi dan gosok gigi, berpakaian rapi, sarapan pagi, berangkat ke sekolah, pulang
sekolah dan tidur malam. Metode ini membantu anak- anak agar memiliki
kreativitas dalam berfikir, dapat memecahkan masalah, pandai berinteraksi serta
membantu dalam penyelidikan yang mengarahkan pada penyelesaian masalah
yang nyata.
Metode ini adalah salah satu element yang penting pada kurikulum
pendidikan anak usia dini. Metode proyek ini memberikan konteks yang nyata
dan sering dimana anak dibantu dalam mengembangkan berbagai macam
keeterampilaan sosial, pembawaan, pengetahuan sifat, perasaan sosial terhadap
sifat antar pribadi anak..21
Tujuan dari metode ini
yaitu untuk mengembangkan
kemampuan anak dalam
berkerjasama, berorganisasi,
disiplin, dan tolong menolong.
Berosialisasi dengan anak anak
yang lain dalam satu kelompok
dapat menimbulkan hubungan
yang dapat membentuk
kecenderungan dalam berfikir,
melakukan tindakan yang
menuju pada tujuan kelompok
dari pada diri sendiri untuk
mecapai tujuan bersama
dengan cara bekerja sama.
Bersimpati, saling menghargai
22
satu sama lain.
1. Metode bermain
KELEBIHAN KELEMAHAN
Dapat mendorong minat anak untuk Metode ini juga memerlukan strategi
belajar, dengan bermain anak dan media pembelajaran yang
biasanya tidak menyadari bahwa ia disiapkan secara baik dan
sedang belajar sesuatu sebab yang penguasaaan yang baik oleh seorang
menjadi fokus utama mereka adalah pendidik. Apabila guru tidak
ketertarikan terhadap bermainnya. menyediakan media pembelajaran
24
Samsul Ependi, Penerapan Metode Tanya Jawab Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa
Indonesia Siswa Kelas VI SD Negeri 012 Pangkalan Baru Kecamatan Siak Hulu, Jurnal Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, Vol. 7, No. 2 , Oktober 2018,
(Riau : Universitas Riau, 2018) h. 259.
25
Ibid, h. 259.
26
Benyamin Salu, Penerapan Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Nilai
Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN No 2014 Kalumpang Tahun 2015-2016, Jurnal KIP Vol. IV No. 3
November Februari 2017, (Kotaraja : Universitas Kristen Kotaraja, 2017), h. 969.
maka tujuan pembelajaran akan sulit
tercapai pula.
2. Metode Bercerita
KELEBIHAN KEKURANGAN
Tidak membutuhkan banyak alat Guru dituntut untuk benar-benar
dan media pembelajan. menguasai teknik bercerita yang
baik, sehingga anak tertarik dengan
cerita yang dibawakannya sekaligus
pesan yang ingin disampaikan akan
diterima anak dengan baik.
Mengembangkan kemampuan
mengingat anak terhadap hal
tertentu yang disampaikan melalui
secara lisan.29
3. Metode SELI
Metode Karyawisata
KELEBIHAN KEKURANGAN
28
Ibid. h. 5-6.
29
Winda gunarti, Metode Pengembangan Perilaku dan kemampuan Dasar Anak Usia Dini, (Jakarta :
Universitas Terbuka 2010) h. 195.
Karyawisata punya prinsip belajar Harus ada banyak persiapan
modern yaitu menggunakan
lingkungan nyata dalam pengajaran.
5. Metode Bercakap-cakap
KELEBIHAN KEKURANGAN
Melatih cara berpikir kritis dan sikap Mplementasi metode ini akan
hormat serta menghargai pendapat didominasi oleh beberapa anak saja
oranglain. dan guru sering lebih aktif dari pada
anak.33
6. Metode Demonstrasi
KELEBIHAN KEKURANGAN
Demonstrasi dapat mendorong moti Peserta didik terkadang sukar melihat
vasi belajar peserta didik. dengan jelas benda yang akan
30
Taufiqur Rahman, Aplikasi Model-Model Pembelajaran, (Semarang: CV Pilar Nusantara, 2018), h. 47
31
Ibid. h. 48
32
Ibadullah Malawi, Teori dan Aplikasi Pembelajaran Terpadu, (Magetan: CV AE Media Gravika, 2019) h.
54
33
Ibid. h. 54
dipertunjukkan
Demonstrasi dapat menghidupkan p Tidak semua benda dapat di
elajaran karena peserta didik tidak h demonstrasikan
anya mendengarkan tetapi juga meli
hat peristiwa yang terjadi.
Demonstrasi dapat mengaitkan teori Sukar dimengerti apabila guru
dengan peristiwa alam lingkungan se menguasai apa yang didemonstrasikan
kitar. Dengan demikian peserta didik
dapat lebih menyakini kebenaran ma
teri pelajaran.
Melalui demonstrasi peserta didik te Demonstrasi memerkulan persiapan
rhindar dari verbalisme karena langs yang lebih matang, sebab tanpa
ung memperhatikan bahan pelajaran persiapan yang memadai demonstrasi
yang di jelaskan.34 bisa gagal sehingga dapat menyebabkan
metode ini tidak efektif
7. Metode Bernyanyi
Menurut Imam Musbikin kelebihan metode bernyanyi yaitu :
KELEBIHAN KEKURANGAN
34
Sifa Siti Mukrimah, 53 Metode Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Bumi Siliwangi, 2014). h. 87 -88
35
Ibid. h. 88 - 89
belajar bagi guru dan anak usia dini. metode lainnya, maka tujuan
pembelajaran yang dicapai sedikit
terbatas,
Memotivasi guru untuk lebih kreatif d Sulit digunakan pada kelas besar, hasil
alam mengoptimalkan lingkungan seki nya akan kurang efektif pada anak pen
tar untuk dijadikan sebagai media pem diam atau tidak suka bernyanyi, suasa
belajaran na kelas yang ramai, bisa mengganggu
kelas yang lain.
Meningkatkan kreativitas guru dalam Metode ini kurang diminati dengan
menciptakan metode pembelajaran ya anak yang pendiam karena mereka
ng menarik dan menyenangkan untuk cenderung malu dan dalam kelas skala
anak usia dini. besar jika guru tidak dapat menguasai
kelas tambah akan menjadi kelas yang
berisik.
Materi pembelajaran akan menjadi leb
ih menarik dan konkret.
Membantu anak untuk mengembangk
an pengetahuan dan ketrampilan baru
yang didasarkan pada hal-hal yang tela
h anak ketahui dan yang ingin diketah
ui anak. 36
Meningkatkan kemandirian, harga diri
yang positif (percaya diri)37
KELEBIHAN KEKURANGAN
36
Ni’mah Khoirotun, Penggunaan Teknik Bernyanyi Untuk Meningkatkan Pengusaan Kosa Kata Bahasa
Arab Pada Anak Usia Dini, diakses dari Neliti https://media.neliti.com/media/publications/265955-
penggunaan-teknik-bernyanyi-untuk-mening-211e2973.pdf, ( Sabtu, 11 April 2020)
37
Ibid.
Mendekatkan kehidupan sekolah dengan Hasilnya tergantung pada kecakapan guru
kehidupan masyarakat dalam pengarahnnya.
Anak anak mandiri dalam ruang kelas Setiap mata pelajaran anak memiliki
kesulitan masing-masing yang dapat
menghambat anak melakukan tugasnya
dengan baik dan benar.
KELEBIHAN KEKURANGAN
38
Samsul Ependi, op. cit h. 260.
39
Ibid, h. 261
Sekitar juga mempunyai kelebihan dan kekurangan antara lain:
KELEBIHAN KEKURANGAN
SIMPULAN
Metode juga merupakan komponen belajar yang sangat penting, bahkan
kehadirannya adalah hal yang sangat mempengaruhi hasil serta proses
pembelajarannya. Penggunaan metode belajar yang bervariasi tentunya adalah produk
dari banyaknya jenjang dan karakteristik peseta didik dalam proses pembelajaran.
Metode yang baik sangat penting agar terciptanya proses belajar yang baik.
Akan tetapi kesesuaian metode yang dilakukan akan lebih menentukan bagaimana
kondusifitas yang akan terjadi dalam proses pembelajaran. Adapun karena variasi
metode tersebut dan pembelajaran yang memiliki perbedaan dalam jenjangnya,
40
Zarni Roslianti, dkk, Pengaruh Penggunaan Jelajah Alam Sekitar Terhadap Peningkatan Pemahaman
Konsep Siswa Pada Materi Keanekaragaman Hayati Kelas X SMA N 9 Kota Banda Aceh, Serambi
Akademica, Vol. III, No. 2, November 2015, (Banda Aceh : USM, 2015), h. 257-258.
metode uang diberikan harusnya sesuai dengan jenjang serta karakteristik peserta
didiknya, tak terkecuali pada pendidikan anak usia dini.
Terdapat beberapa macam metode pembelajaran yang sesuai dengan anak usia
dini :
a. Bermain yaitu metode pembelajaran yang sangat di sesuai dengan
perkembangan anak usia dini. Dengan bermain anak akan merasakan gembira
tidak merasa tertekan, dimana tidak ada beban apapun di dalam pikirannya.
Metode ini bergantung pada fasilitas serta teknin bermain yang diciptakan
guru.
b. Bercerita metode bercerita merupakan metode pembelajaran yang dapat
memberikan pengalaman baik bagi anak anak usia dini. Cerita yang di bawakan
guru harus menarik dan harus sesuai dengan tujuan pendidikan anak usia dini.
c. SELI atau Sentra ini adalah metode yang memusatkan pembelajaran dalam
bentuk sentra atau lingkaran. Sentra-sentra dibuat sedemikian banyak sesuai
dengan keterampilan. Untuk seni, bernyanyi, bercerita, punya sentra masing-
masing. Punya keunggulan pada sistemnya yaitu student centre, tapi
memerlukan tempat dan ruang yang luas.
d. Karyawisata adalah metode belajar yang mana peserta didik langsung
berkunjung pada objek belajar. Kunjungan bisanya dilakukan di luar
lingkungan umum yang biasanya.
e. Bercakap-cakap bisa juga diartikan saling berkomunikasi pikiran dan
perasaan secara verbal. Bercakap-cakap mempunyai makna yang tidak kaku.
Banyak yang menyamakan metode ini dengan metode tanya jawab, padahal
berbeda. Metode ini lebih mengarah kepada komunikasi yang tidak kaku yang
mana guru dan murid akan terlihat seperti mengobrol seperti biasa tetapi tetap
terkait dengan pembelajaran. Metode ini terlalu bergantung pada guru.
f. Demonstrasi dapat membantu anak memahami materi yang di jelaskan guru
secara nyata, jelas dipandang oleh mata dan didengar telinga dan dapat diraba
oleh kulit yang dibantu dengan media pembelajaran. Demonstrasi memerlukan
fasilitas jelas untuk didemonstrasikan
g. Bernyanyi merupak metode yang tepat untuk anak usia dini karena sesuai
dengan tahap perkembangannya yang selalu ingin begerak dan dan sangat
bahagia jika mendengarkan suatu suara maupun musik. Dan penerapan
metode bermain sangat mudah karena pasti sangat gemari semua anak
sehingga akan efektif dalam pembelajaran.
h. Proyek metode ini adalah salah satu element yang penting pada kurikulum
pendidikan anak usia dini. Metode proyek ini memberikan konteks yang nyata
dan sering dimana anak dibantu dalam mengembangkan berbagai macam
keeterampilaan sosial, pembawaan, pengetahuan sifat, perasaan sosial terhadap
sifat antar pribadi anak.
i. Tanya Jawab Penggunaan metode tanya jawab itu dimaksudkan untuk
memberi kesimpulan suatu pelajaran atau materi yang telah dibaca. Dengan
adanya tanya jawab, siswa akan menyusun cara berpikirnya sehingga
menghasilkan rumusan yang sehat lagi baik.
j. Jelajah Alam Sekitar atau yang lebih dikenal dengan metode JAS merupakan
suatu metode belajar yang dimana memanfaatkan lingkungan sekitar siswa
baik itu lingkungan yang berupa sosial, budaya maupun teknologi sebagai
suatu obyek yang dibutuhkan dalam belajar ilmu biologi yang mana
fenomenanya dapat dipelajari melalui kerja ilmiah.
1. Agusniatih, Andi. 2019. Keterampilan Sosial Anak Usia Dini, Tasikmalaya: Edu
Publisher
2. Ahmadi & Prastya. 2015. Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV Pustaka Setia
3. Aisyah dkk.. 2007. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia
Dini. Jakarta : Universitas Terbuka.
4. Al-Faruqi, Isma’il Raji 1955. Tauhid. Bandung : Pustaka
5. Al-Tabany Trianto Ibnu Badar. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,
Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Prenadamedia Group
6. Amiran, Salmon. 2016. Jurnal EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE BERMAIN
DI PAUD NAZARETH OESAPA. Prodi IPS, Program Pasca Sarjana, Universitas
Nusa Cendana Kupang, Volume 5, Edisi 1, Juni 2016.
7. B. Hurlock, Elizabeth. 2000. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan, Jakarta : Gramedia Pustaka.
8. Benyamin Salu, Penerapan Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) Untuk Meningkatkan
Motivasi Dan Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN No 2014 Kalumpang Tahun
2015-2016, Jurnal KIP Vol. IV No. 3 November Februari 2017, Kotaraja : Universitas
Kristen Kotaraja, 2017
9. Dhieni dkk, Nurbiana. 2008. Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta: Universitas
Terbuka.
10. Diana, Fera “Penerapan Metode Bernyanyi Dengan Menggunakan Alat Bantu
Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak Di Kelompok B2
Taman Kanak Kanak Aisyiyah II Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan”,
diakses dari Repository.unib.ac.id/4156/1/I,II,III-1-13-fer-FI.pdf, (Sabtu, 11 April
2020, Pukul 20.49 wib).
11. Elizabeth G, Hainstock,. .2011. Metode Pengajaran Montessori untuk Anak
Prasekolah. Jakarta: Pustaka Delaprasta
12. Fadlillah, M. 2014. Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini Jakarta: Kencana
13. Fanhas, Elfan. 2019. Metode-Metode Pembelajaran Pendidikan Karakter untuk
Anak Usia Dini Menurut Q.S. Lukman 12-19, Tasikmalaya: Edupublisher
14. Fathurrohman, Pupuh& M. Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar melalui
Penanaman Konsep Umum dan Islami Bandung: Rafika Aditama
15. Gunarti, Winda. 2010. Metode Pengembangan Perilaku dan kemampuan Dasar
Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka.
16. Haenilah, Een. 2015. Kurikulum dan Pembelajaran. PAUD. Media Akademi:
Yogyakarta.
17. Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta : PT Bumi Aksara.
18. Iswantiningtiyas, Veny. Jurnal Obsesi: Pendidikan Anak Usia Dini, Penanaman
Pendidikan Karakter pada Model Pembelajaran BBCT oleh Volume 3 2019
19. Juarsih dan Dirman. 2014. Teori Belajar dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran yang
Mendidik. Rineka Cipta.Jakarta
20. Justi Sitohang, Penerapan Metode Tanya Jawab Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
IPA Pada Siswa Sekolah Dasar, Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan
Humaniora Vol. 3 No. 4, Desember 2017,
21. Kemendikbud. 2017. Statistik Pendidikan Anak Usia Dini, Kemendikbud: Jakarta
22. Malawi, Ibadullah. 2019. Teori dan Aplikasi Pembelajaran Terpadu. Magetan: CV
AEMediaGravika.
23. Mukrimah, Sifa Siti. 2014. 53 Metode Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Bumi
Siliwangi
24. Ni’mah Khoirotun, Penggunaan Teknik Bernyanyi Untuk Meningkatkan
Pengusaan Kosa Kata Bahasa Arab Pada Anak Usia Dini, diakses dari Neliti
https://media.neliti.com/media/publications/265955-penggunaan-teknik-
bernyanyi-untuk-mening-211e2973.pdf, ( Sabtu, 11 April 2020)
25. Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dan Pengajaran Bahasa dan Sastra,
Yogjakarta : BPFE.
26. Nurmadiah, Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini, dalam Jurnal Al-Afkar Vol. III,
No. 1 April 2015 h. 21
27. Rahman, Taufiqur. 2018. Aplikasi Model-Model Pembelajaran. Semarang: CV Pilar
Nusantara
28. Roslianti, Zarni, dkk, Pengaruh Penggunaan Jelajah Alam Sekitar Terhadap
Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Keanekaragaman Hayati
Kelas X SMA N 9 Kota Banda Aceh, Serambi dalam jurnal Akademica, Vol. III, No.
2, November 2015
29. Samsul Ependi, Penerapan Metode Tanya Jawab Untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas VI SD Negeri 012 Pangkalan Baru Kecamatan
Siak Hulu, Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau, Vol. 7, No. 2 , Oktober 2018,
30. Sutirman. 2013. Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif, Yogjakarta: Graha
Ilmu
31. Tarigan. 1981. Berbicara Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa, Bandung: Penerbit
Angkasa.
32. Thobroni. 2015. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik. Ar- ruz Media.
Yogyakarta.
33. Umar, Asef. 2019. Menjadi Guru PAUD, Jakarta : PT Alex media Komputindo