Anda di halaman 1dari 5

RESUME KB 1

JUDUL MODUL :KONSEP PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MAHASISWA :ESA AHMADI SIQ, S.PdI

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN

Dalam istilah asingnya, Penelitian Tindakan Kelas disebut dengan Classroom Action Research (CAR).
Suharjono dalam Asrori (2008:5) mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan
yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran.

Beberapa arti penelitian :

Proses pembuktian dari sebuah teori yang diajukan.

Proses mencari atau menemukan jawaban secara cermat dan sistematik, dari pertanyaan atau
hal-hal yang ingin diketahui jawabannya.

Proses mencari jawaban secara ilmiah dari pertanyaan yang diajukan secara deduktif, induktif
atau verifikatif.

Proses mencar ijawaban secara ilmiah melalui kegiatan kajianpustaka, pengumpulan data,
pengolahan data, analisis dan penyimpulan.

Kegiatan ilmiah untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu


pengetahuan.

Kegiatan ilmiah guna menemukan pengetahuan baru, prinsip-prinsip umum, serta


mengadakan ramalan dan generalisasi.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

PTK adalah penelitian yang akar permasalahannya muncul di kelas dan dirasakan atau dihadapi
oleh guru. Pengertian kelas bukan sekedar ruang kelas tetapi semua hal yang berkait dengan sejumlah
siswa yang sedang belajar sehingga permasalahan yang timbul di kelas berkait dengan semua factor
penentu pembelajaran seperti kurikulum sebagai masukan instrumental, manajemen baik yang bersifat
akademik maupun non akademik, siswa sebagai masukan, guru sebagai perencana sekaligus sebagai
pelaksana dan evaluator, sarana-prasarana, dan lingkungan baik informal, formal, maupun non formal.

KONSEP PTK
A. Partisipatory Action Research (PAR
B. Critical Action Research (CAR)
C. Institutional Action Research (IAR)
D. Classroom Action Research
Perbedaan antara Penelitian Formal dengan Penelitian tindakan kelas

Perbedaan antara Penelitian Formal dengan Penelitian tindakan


kelas

No Perbedaan Penelitian Formal PTK


1 Keahlian yang Keahlian dibidang prosedur Tidak dibutuhkan keterampilan
dibutuhkan dan statistika inferensial khusus prosedur penelitian dan
statistika

2 Tujuan riset Menghasilkan pengetahuan Menghasilkan pengetahuan yang


yang dapat digeneralisasikan dapat diterapkan langsung
3 Masalah riset Masalah riset diidentifikasi Masalah riset bersifat on-the-job,
dan riset sebelumnya. artinya terkait dengan bidang
Masalah riset tidak terkait pekerjaan
dengan masalah pekerjaan

4 Studi pustaka Studi pustaka dilakukan secara Sumber-sumber sekunder sudah


cermat pada literatur primer. cukup, digunakan untuk
Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh gambaran umum
memperoleh pemahaman terhadap masalah yang diteliti
yang tinggi terhadap
masalah

Teknik Teknik ppengambilan Tidak dibutuhkan tatis


pengambilan sampel secara cermat untuk pengambilan sampel. Semua siswa
sampel mendapatkan sampel yang dijadikan subjek
representatif penelitian
Desain riset Riset dirancang secara Riset dirancang secara agak
cermat untuk mengontrol longgar, sebab peneliti sendiri
tatisti-variabel luar yang bisa terlibat langsung
mengacau. Misalnya
ada kelompok tatist dan
kelompok perlakuan

Prosedur Pengukuran harus valid dan Digunakan pengukuran-


pengukuran reliabel pengukuran standar
Analisis data Analisis data sangat kompleks, Analisis data lebih sederhana
digunakan uji tes signifikasi digunakan tatistic deskriptif, lebih
tatistic menekankan signifikansi praktis
inferensial daripada teoritis atau
statistic

Penerapan Lebih menekankan Lebih menekankan penerapan


hasil penerapan hasil untuk riset- praktis yang langsung dapat
riset selanjutnya. Ingin diterapkan. Ingin menyajikan resep
menggeneralisasikan pemecahan masalah
temuan penelitian

Prinsip Dasar PTK

Ada tiga perinsip dasar yang menjadi ciri PTK, yaitu:


1) adanya pratisipasi dari peneliti dalam suatu program kegiatan
2) adanya tujuan untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan melalui penelitian tindakan
3) adanya tindakan (treatment) untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan

A. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

1. Tujuan penelitian Tindakan


a. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami
langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan
profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik dikalangan para guru
b. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus-menerus mengingat
masyarakat berkembang secara cepat.
c. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan proses
pembelajaran.
d. Sebagai alat training in-service, yang memperlengkapi guru dengan skill dan metode
baru, mempertajam kekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya.
e. Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap sistem
pembelajaran yang berkelanjutan yang biasanya menghambat inovasi belajar siswa.
f. Meningkatkan profesiona; pendidik dan tenaga kependidikan
g. Menumbuh kembangkan budaya akademik
h. Peningkatan efisiensi pengelolaan Pendidikan

2.Manfaat Penelitian Tindakan Kelas


Tumbuhnya budaya meneliti yang merupakan dampak dari pelaksanaan tindakan secara
berkesinambungan memberi manfaat pada munculnya inovasi pendidikan, karena para guru
semakin diberdayakan untuk mengambil berbagai prakarsa professional secara mandiri

A. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Tindakan Kelas

PTK memiliki kelebihan berikut (Shumsky, 1982): (1) tumbuhnya rasa memiliki
melalui kerja sama dalam PTK; (2) tumbuhnya kreativitias dan pemikiran kritis
lewat interaksi terbuka yang bersifat reflektif/evaluatif dalam PTK; (3) dalam kerja
sama ada saling merangsang untuk berubah; dan (4) meningkatnya kesepakatan
lewat kerja sama demokratis dan dialogis dalam PTK
kekurangannya
1. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan dan Teknik dasar pada guru, 2.
Rendahnya efisiensi waktu karena guru harus punya komitmen, sementara guru
harus mengerjakan tugas lain. 3,konsepsi tugas kerja menuntut pemimpin yang
demokratis

D. Langkah-langkah dalam Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Identifikasi dan perumusan masalah penelitian tindakan kelas harus terlihat bahwa masalah
diidentifikasi secara kolaborasi

Susunan organisasi tim penelitian tindakan kelas adalah anggota penuh tim penelitian termasuk
didalamnya kolaborator.

Implementasi tindakan intervensi, peneliti bertindak sebagai aktor utama dan kolaborator
terlibat dalam pengumpulan data untuk cross checking, dan bersama- sama melakukan refleksi
sebelum dan sesudah pembelajaran.

Laporan hasil penelitian, secara formal guru yang berperan sebagai mitra tim peneliti
(kolaborator) sekaligus tim dalam penyusunan laporan.

Anda mungkin juga menyukai