PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Dalam istilah asingnya, Penelitian Tindakan Kelas disebut dengan Classroom Action Research (CAR).
Suharjono dalam Asrori (2008:5) mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan
yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran.
Proses mencari atau menemukan jawaban secara cermat dan sistematik, dari pertanyaan atau
hal-hal yang ingin diketahui jawabannya.
Proses mencari jawaban secara ilmiah dari pertanyaan yang diajukan secara deduktif, induktif
atau verifikatif.
Proses mencar ijawaban secara ilmiah melalui kegiatan kajianpustaka, pengumpulan data,
pengolahan data, analisis dan penyimpulan.
PTK adalah penelitian yang akar permasalahannya muncul di kelas dan dirasakan atau dihadapi
oleh guru. Pengertian kelas bukan sekedar ruang kelas tetapi semua hal yang berkait dengan sejumlah
siswa yang sedang belajar sehingga permasalahan yang timbul di kelas berkait dengan semua factor
penentu pembelajaran seperti kurikulum sebagai masukan instrumental, manajemen baik yang bersifat
akademik maupun non akademik, siswa sebagai masukan, guru sebagai perencana sekaligus sebagai
pelaksana dan evaluator, sarana-prasarana, dan lingkungan baik informal, formal, maupun non formal.
KONSEP PTK
A. Partisipatory Action Research (PAR
B. Critical Action Research (CAR)
C. Institutional Action Research (IAR)
D. Classroom Action Research
Perbedaan antara Penelitian Formal dengan Penelitian tindakan kelas
PTK memiliki kelebihan berikut (Shumsky, 1982): (1) tumbuhnya rasa memiliki
melalui kerja sama dalam PTK; (2) tumbuhnya kreativitias dan pemikiran kritis
lewat interaksi terbuka yang bersifat reflektif/evaluatif dalam PTK; (3) dalam kerja
sama ada saling merangsang untuk berubah; dan (4) meningkatnya kesepakatan
lewat kerja sama demokratis dan dialogis dalam PTK
kekurangannya
1. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan dan Teknik dasar pada guru, 2.
Rendahnya efisiensi waktu karena guru harus punya komitmen, sementara guru
harus mengerjakan tugas lain. 3,konsepsi tugas kerja menuntut pemimpin yang
demokratis
Identifikasi dan perumusan masalah penelitian tindakan kelas harus terlihat bahwa masalah
diidentifikasi secara kolaborasi
Susunan organisasi tim penelitian tindakan kelas adalah anggota penuh tim penelitian termasuk
didalamnya kolaborator.
Implementasi tindakan intervensi, peneliti bertindak sebagai aktor utama dan kolaborator
terlibat dalam pengumpulan data untuk cross checking, dan bersama- sama melakukan refleksi
sebelum dan sesudah pembelajaran.
Laporan hasil penelitian, secara formal guru yang berperan sebagai mitra tim peneliti
(kolaborator) sekaligus tim dalam penyusunan laporan.