Anda di halaman 1dari 22

Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan

Dosen : Fitri A Sabil, S.Kep., Ns., M.Kep

MANAJEMEN DALAM KEPERAWATAN

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2 / A1 2018

ALVINA ABDI NH0118006


ANDI ASMAUL HUSNA NH0118007
ANDI FITRAH NURINDAH NH0118008
ANIS ILAHI SARASWATI NH0118009
ANNIZHAH KARTINI NH0118010
ARFIANTI NH0118011
DOLFINA YUBEL ASNAT SINONAFIN NH0118014

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Manajemen Dalam Keperawatan“
Rasa terima kasih kami ucapkan kepada dosen pengampuh mata kuliah
Ibu Fitri A Sabil, S.Kep., Ns., M.Kep yang telah memberikan tugas yang sangat
bermanfaat ini sehingga dapat menambah pemahaman dan ilmu kami.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, namun selain itu,
kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar kedepannya dapat lebih
baik lagi.

Makassar, 24 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3


A. Definisi ................................................................................................ 3
B. Prinsip Manajemen Keperawatan ....................................................... 4
C. Kerangka Konsep Manajemen Keperawatan ...................................... 5
D. Proses Manajemen Keperawatan ........................................................ 5
E. Komponen Sistem Manajemen Keperawatan ..................................... 6
F. Lingkup Manajemen Keperawatan ..................................................... 8
G. Konsep Manajemen Keperawatan ...................................................... 11
H. Standar Pelaksanaan Penetapan Tim ManKep ................................... 13
I. Bentuk-bentuk Evaluasi Manajemen Keperawatan ........................... 14

BAB III PENUTUP......................................................................................... 15


A. Kesimpulan .......................................................................................... 15
B. Saran .................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan adalah suatu kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan staf, pengelolaan dan pengendalian kegiatan
keperawatan dalam rangka peningkatan mutu, kuantitas dan mutu pelayanan
dalam sistem pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan sesuai dengan
standar kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Seringkali kita melihat
bahwa manajemen keperawatan ini tidak dilaksanakan secara maksimal di
semua rumah sakit atau tidak terkoordinasi dengan baik agar tercipta
lingkungan yang nyaman dan harmonis antara perawat dan pasien untuk
melakukan tindakan keperawatan atau praktik dan asuhan keperawatan .
[ CITATION Hid20 \l 1033 ]
Selain itu, manajemen perawatan dipahami sebagai struktur kegiatan
operasional dalam penyediaan layanan perawatan yang mendukung proses
penyembuhan dan pemulihan kesehatan pasien yang dirawat selama 24 jam
sehari. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen keperawatan sangat penting
karena merawat pasien membutuhkan waktu yang lama, sehingga perawat
membutuhkan lingkungan kerja yang baik karena lingkungan kerja
merupakan lingkungan internal dalam suatu organisasi yang mengontrol
perilaku caregiver dalam melaksanakan tugasnya .
Manajemen keperawatan harus dapat diterapkan dalam lingkungan
pelayanan nyata di rumah sakit, sehingga perawat harus memahami seperti
apa konsep dan aplikasinya dalam organisasi keperawatan itu sendiri.
Tanggung jawab setiap karyawan dalam organisasi yang pada akhirnya
membawa kita untuk lebih memahami konsep dasar, konsep manajemen
keperawatan itu sendiri. [ CITATION Chr19 \l 1033 ]

1
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum :
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui,
memahami dan menerapkan konsep manajemen keperawatan dalam
kesehatan, khususnya di bidang keperawatan.
2. Tujuan khusus :
a. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami definisi
manajemen keperawatan.
b. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami manajemen
keperawatan dalam proses keperawatan.
c. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami prinsip -prinsip
yang mendasari manajemen keperawatan.
d. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami lingkup dari
manajemen keperawatan.
e. Mahasiswa mampu menganalisis perkembangan manajemen
keperawatan dimasa yang akan datang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
1. Definisi Manajemen
Manajemen biasanya diidentikkan dengan cara mengelola beberapa hal
dengan baik dan sesuai dengan tujuan. Tindakan pencegahan diambil untuk
memastikan bahwa hal-hal yang diatur bekerja secara seimbang dan lancar
dan mencapai tujuan yang diharapkan. Manajemen adalah suatu proses
pelaksanaan pekerjaan oleh orang lain, fungsi manajemen dalam
melaksanakan segala kegiatan harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
dalam batas-batas yang ditetapkan pada tingkat administrasi. Manajemen
adalah ilmu dan seni merencanakan, mengarahkan, mengatur dan
mengendalikan objek dan orang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Manajemen adalah ilmu atau seni menggunakan sumber daya secara efisien,
efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang ditentukan.
[ CITATION Hid20 \l 1033 ]
Dari berbagai pengertian tersebut di atas, dapat dijelaskan bahwa
manajemen merupakan suatu proses dinamis yang senantiasa berubah sesuai
dengan tuntutan perkembangan Manajemen sebagai proses pengorganisasian
sumber daya untuk mencapai tujuan, menentukan arah tujuan yang ingin
dicapai berdasarkan visi, misi, dan filosofi organisasi.
2. Definisi Manajemen Keperawatan
Manajemen keperawatan merupakan suatu proses bekerja melalui
anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan, pengobatan dan bantuan
terhadap para pasien . Proses keperawatan harus dirancang sedemikian rupa
sehingga tujuan keperawatan dan asuhan keperawatan dapat tercapai.
[ CITATION Chr19 \l 1033 ]

3
B. Prinsip Manajemen Keperawatan
Prinsip-prinsip yang mendasari manajemen keperawatan adalah :
[ CITATION Sih21 \l 1033 ]
1. Manajemen keperawatan didasarkan pada perencanaan, karena fungsi
perencanaan memungkinkan manajer untuk mengurangi risiko
pengambilan keputusan, afektif dan pemecahan masalah yang
direncanakan.
2. Manajemen keperawatan dilakukan melalui penggunaan waktu yang
efektif, manajer keperawatan yang menghargai waktu mengembangkan
rencana yang terencana dengan baik dan melaksanakan kegiatan dalam
waktu tertentu.
3. Manajemen keperawatan melibatkan pengambilan keputusan tentang
berbagai situasi dan masalah yang sedang terjadi dan akan muncul dalam
manajemen kegiatan, manajemen keperawatan memerlukan keputusan
pada berbagai tingkat manajemen.
4. Memenuhi kebutuhan perawatan pasien adalah fokus manajer keperawatan
ketika melihat apa yang dilihat, dipikirkan, diyakini, dan diinginkan
pasien. Kepuasan pasien adalah yang terdepan dari semua tujuan
keperawatan.
5. Manajemen keperawatan harus terorganisir dengan baik, pengorganisasian
dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam rangka mencapai
tujuan.
6. Kepemimpinan adalah unsur kegiatan manajemen keperawatan, yang
meliputi proses pendelegasian, pemantauan, koordinasi dan pengendalian
pelaksanaan rencana yang terorganisir.

4
7. Manajer keperawatan yang baik adalah manajer yang dapat memotivasi
karyawan untuk bekerja dengan baik.
8. Manajemen keperawatan harus menggunakan komunikasi yang efektif
yang dapat mengurangi kesalahpahaman dan menyampaikan visi bersama
tentang arah dan pemahaman di antara bawahan.
9. Sangat penting untuk melakukan kegiatan pengembangan sumber daya
manusia untuk mempersiapkan perawat untuk posisi manajerial atau upaya
manajerial untuk meningkatkan kesadaran di antara karyawan.
10. Pengendalian adalah unsur manajemen keperawatan yang meliputi
evaluasi pelaksanaan rencana yang dibuat, mengeluarkan instruksi dan
menetapkan prinsip dengan menetapkan standar, membandingkan
penampilan dengan standar dan mengoreksi kekurangan.

C. Kerangka Konsep Manajemen Keperawatan


Kerangka konseptual manajemen keperawatan adalah manajemen
partisipatif berdasarkan paradigma perawatan yang terdiri dari manusia,
perawat / keperawatan, kesehatan dan lingkungan. Orang-orang dalam
manajemen partisipatif adalah orang-orang, keluarga / komunitas yang
diberikan layanan keperawatan dengan melakukan tugas perawatan yang
terorganisir, terarah, terkoordinasi dan terintegrasi dalam area kontrol yang
ditentukan. [ CITATION Chr19 \l 1033 ]
Perawat adalah tenaga keperawatan pada tingkat manajemen atas,
menengah dan bawah serta tenaga keperawatan yang bekerja sama dalam
bidang komunikasi dalam rangka memberikan pelayanan keperawatan sesuai
dengan standar praktik keperawatan. Aspek kesehatan merupakan hasil asuhan
yang berorientasi pada berbagai dimensi pelayanan kepada individu, keluarga
dan masyarakat melalui upaya pencegahan, pemeliharaan, peningkatan dan
pemulihan. Aspek lingkungan merupakan kompetensi keperawatan dan
wilayah tanggung jawab baik selama pasien tinggal di fasilitas pelayanan
maupun dalam persiapan pulang. [CITATION Sit20 \t \l 1033 ]

5
D. Proses Manajemen Keperawatan
Proses manajemen keperawatan harus mengikuti pendekatan sistem
terbuka dimana setiap komponen saling berhubungan dan berinteraksi serta
dipengaruhi oleh lingkungan, karena merupakan suatu sistem yang terdiri dari
lima elemen yaitu: Input, Proses, Output, Kontrol dan Mekanisme Umpan
Balik. [CITATION Sit20 \l 1033 ].
Proses manajemen keperawatan adalah sekelompok eksekutif dari
tingkat atas manajemen keperawatan hingga profesional keperawatan yang
memiliki peran dan kekuasaan untuk merencanakan, mengatur, mengarahkan,
dan memantau pemberian pelayanan keperawatan. Melaksanakan proses
manajemen membutuhkan keterampilan teknis, hubungan manusia dan
keterampilan konseptual. Produknya adalah keperawatan, pengembangan
sumber daya manusia dan penelitian. Kontrol yang digunakan dalam proses
manajemen keperawatan meliputi anggaran departemen keperawatan,
penilaian kinerja perawat, prosedur standar, dan akreditasi. Mekanisme timbal
balik termasuk laporan keuangan, audit perawatan, survei kontrol kualitas, dan
layanan perawatan. [CITATION Sit20 \l 1033 ].
Proses manajemen keperawatan dalam penerapannya di lapangan
sejajar dengan proses keperawatan, sehingga keberadaan manajemen
keperawatan ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan proses keperawatan.
Proses pengelolaan sekaligus proses pemeliharaan terdiri dari kegiatan
pendataan, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan
kegiatan evaluasi hasil.

E. Komponen Sistem Manajemen Keperawatan


1. Komponen dari sistem keperawatan adalah sebagai berikut : [CITATION
Sit20 \l 1033 ]
a. Input
Input terdiri dari informasi, personal, peralatan, dan Fasilitas.
b. Proses

6
Kelompok manajemen mulai dari tingkat atas hingga perawat senior
yang memiliki tugas dan wewenang untuk melaksanakan
perencanaan, pengorganisasian, perencanaan dan pemantauan dalam
pelaksanaan pelayanan keperawatan.

c. Output
Output terdiri dari asuhan keperawatan, dan pengembangan staf
sampai riset.
d. Kontrol
Kontrol terdiri dari budged, prosedur, evaluasi kerja, dan akreditasi.
e. Feed back mechanism
Feed back mechanism terdiri dari laporan finansial, audit
keperawatan, survey kendali mutu, dan kinerja [CITATION Sit20 \l
1033 ].

2. Komponen Manajemen
a. Manajemen keuangan
Sesuai dengan namanya, fungsi manajemen ini adalah
mengatur keuangan perusahaan agar arus kas stabil sehingga
pengeluaran tidak lebih tinggi dari pendapatan, tepat dan strategis.
Dengan pengelolaan keuangan, semua komponen keuangan juga
tercatat secara teratur, yang memudahkan analisis dan meningkatkan
kemungkinan pengambilan keputusan yang lebih tepat dan strategis.
[CITATION Placeholder1 \l 1033 ].
b. Manajemen SDM
Manusia adalah sumber daya yang penting bagi perusahaan
dan memiliki kendali atas elemen lain seperti uang, bahan, atau
mesin. Perannya yang krusial memerlukan penanganan khusus, yang
disebut dengan manajemen sumber daya manusia. Apabila dikelola
dengan baik, SDM diharapkan dapat bekerja sama dengan baik,

7
efektif dan efisien sehingga tujuan bisnis atau komersial juga dapat
tercapai dengan baik. [CITATION Eri19 \l 1033 ].
c. Manajemen operasional
Manajemen operasional dapat membantu untuk memastikan
bahwa kegiatan operasional bisa berjalan sesuai rencana dan
kebijakan yang berlaku. Kegiatan ini meliputi bahan-bahan yang
berkaitan dengan proses produksi, mulai dari bahan baku, mesin,
teknologi hingga metode yang digunakan dalam mengubah bahan
baku menjadi produk yang siap dijual dan digunakan. Dengan
manajemen operasional, anda dapat memastikan kualitas bahan baku
terbaik, jumlah bahan baku, waktu yang dibutuhkan dalam proses
produksi, cara menghemat waktu dan efisiensi energi dan masih
banyak lagi. [CITATION Eri19 \l 1033 ].
d. Manajemen pemasaran
Untuk menyampaikan pengetahuan tentang produk kepada
pelanggan, perusahaan membutuhkan pemasaran. Ini sangat penting,
terutama jika produk tersebut baru. Perlu lebih berperan aktif dalam
periklanan agar target pasar sadar akan keberadaan produkProses
pemasaran dapat membantu mengembangkan strategi pemasaran
dengan memanfaatkan peluang yang dapat ditawarkan oleh
kesuksesan bisnis. [CITATION Eri19 \l 1033 ].

F. Lingkup Manajemen Keperawatan


Pelayanan kesehatan merupakan hak paling dasar bagi semua orang
dan penyediaan pelayanan kesehatan yang memadai memerlukan upaya
perbaikan sistem yang ada secara komprehensif. Pelayanan kesehatan yang
tepat sangat ditentukan oleh gambaran pelayanan perawatan yang terkandung
di dalamnya. (Julianto, 2017)
Keperawatan adalah disiplin praktik klinis. Manajer keperawatan yang
efektif perlu memahami hal ini dan memfasilitasi pekerjaan praktik perawat.
Kegiatan praktik perawat meliputi : (Julianto, 2017)

8
1. Menetapkan penggunakan proses keperawatan.
2. Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa.
3. Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh
perawat.
4. Menerima akuntabilitas untuk hasil-hasil keperawatan.
5. Mengendalikan lingkungan praktek keperawatan.

Seluruh pelaksanaan kegiatan ini selalu diprakarsai oleh manajer


perawatan melalui partisipasi dalam proses manajemen keperawatan dengan
melibatkan staf perawatan yang melakukan. Berdasarkan uraian di atas,
bidang tanggung jawab manajemen keperawatan meliputi : (Julianto, 2017)

1. Manajemen operasional
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang
keperawatan yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial, yaitu :
a. Manajemen puncak.
b. Manajemen menengah.
c. Manajemen bawah.
Tidak semua orang memiliki posisi kepemimpinan untuk menjadi
sukses dalam kegiatan mereka. Ada beberapa faktor yang harus dimiliki
orang-orang ini agar manajemen berhasil. Faktor-faktor ini adalah :
a. Kemampuan menerapkan pengetahuan.
b. Ketrampilan kepemimpinan.
c. Kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin.
d. Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen.
2. Manajemen asuhan keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan adalah suatu proses keperawatan
yang menggunakan konsep-konsep manajemen didalamnya, seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian atau evaluasi.
Proses perawatan adalah prosedur pemecahan masalah yang menekankan
pengambilan keputusan tentang partisipasi perawat yang dibutuhkan

9
pasien. Manajemen dalam proses keperawatan meliputi manajemen dalam
fase keperawatan yang berbeda, yaitu :
a. Pengkajian
Pengkajian dalam proses keperawatan merupakan langkah awal yang
mengharuskan perawat mencatat seakurat mungkin pengalaman masa
lalu pasien, pengetahuan, perasaan, dan harapan kesehatan masa
depan.
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah fase pengambilan keputusan
profesional berdasarkan analisis data yang terkumpul, yang dapat
berupa perumusan diagnosa keperawatan, yaitu respon spiritual bio-
psikososial-spiritual terhadap masalah kesehatan yang nyata atau
potensial.
c. Perencanaan
Perencanaan dalam proses keperawatan dibuat setelah perawat
mampu memformulasikan diagnosis keperawatan. Perawat memilih
metode khusus dan memilih sekumpulan tindakan alternative untuk
menolong pasien mempertahankan kesejahteraan yang optimal.
d. Implementasi
Implementasi adalah langkah selanjutnya dalam proses pemeliharaan;
Semua kegiatan perawatan pasien harus direncanakan untuk
mendukung tujuan perawatan medis dan memenuhi tujuan rencana
perawatan. Pelaksanaan rencana keperawatan terdiri dari staf
keperawatan membimbing, membantu, mengamati dan melatih
semua staf keperawatan yang terlibat dalam perawatan pasien.
e. Evaluasi
Evaluasi dalam proses keperawatan adalah pertimbangan sistematis
dan standar dari tujuan yang dipilih sebelumnya dibandingkan
dengan praktik dan tingkat asuhan keperawatan. Efektivitas
perawatan hanya dapat dinilai jika tujuan yang telah diidentifikasi
sebelumnya realistis dan dapat dicapai oleh pemberi perawatan,

10
pasien dan keluarga. Kelima langkah proses keperawatan tersebut
dilakukan secara berkesinambungan oleh perawat dengan
menggunakan metode penugasan yang telah ditetapkan oleh direktur
keperawatan sebelumnya. Perawat (terutama manajer bawahan)
terlibat dalam proses manajemen yang mencakup berbagai fungsi
manajemen dalam rangka mempengaruhi dan menggerakkan
bawahan. Hal ini dilakukan untuk memastikan asuhan yang memadai
sesuai dengan Kode Etik dan standar praktik keperawatan. (Julianto,
2017)

G. Konsep Manajemen Keperawatan


Manajemen keperawatan merupakan salah satu jawaban atas tantangan
di atas dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari praktik
keperawatan. Manajemen keperawatan terutama dilakukan untuk merespon
kebutuhan sumber daya dan menjaga agar rumah sakit tetap berjalan secara
keseluruhan. [ CITATION Sih21 \l 1033 ]
Secara umum, konsep manajemen asuhan dibagi menjadi empat fungsi
utama, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian.
Fungsi perencanaan atau planning merupakan proses mendasar dalam
penetapan tujuan, prioritas, pencapaian hasil dan metode yang akan
digunakan. Secara khusus dijelaskan bahwa perencanaan mencakup proses
mengidentifikasi tujuan atau sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi,
mengembangkan kerangka kerja atau strategi untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan, meninjau kebutuhan sumber daya yang diperlukan dalam proses
implementasi. [ CITATION Sih21 \l 1033 ]
Fungsi pengorganisasian mengacu pada distribusi kebutuhan tenaga
kerja, sumber daya dan elemen pendukung lainnya seperti peralatan,
lingkungan dan sistem yang relevan dengan tujuan perencanaan. Actuating
atau fungsi penggerakan juga dikenal sebagai peran kepemimpinan .
Optimalisasi kinerja dan pencapaian tujuan merupakan tujuan dari fungsi
penggerakan. Langkah konkret kepemimpinan yang dilakukan pada fase ini

11
terdiri dari menciptakan suasana kerja yang kondusif, memotivasi dan
membuka peluang sebanyak-banyaknya terhadap potensi yang dimiliki,
namun tetap dalam pengawasan dan sesuai dengan program kerja visi dan misi
pimpinan organisasi. Fungsi menejemen yang terakhir adalah controlling atau
evaluasi yaitu melihat sejauh mana pencapaian yang di peroleh. Audit atau
fungsi evaluasi bermanfaat sebagai parameter standar pencapaian organisasi,
serta dapat melihat kesesuaian dari berbagai aspek sumber daya yang terlibat. [
CITATION Sih21 \l 1033 ]
Konsep manajemen dikembangkan untuk menanggapi kompleksitas
dan kebutuhan yang berkembang akan sistem yang lebih fokus dan maju yang
membutuhkan pengetahuan dan peningkatan tingkat tinggi. [ CITATION Sih21 \l
1033 ]
Berikut beberapa teori kontemporer dalam manajemen keperawatan :
a. Teori Kontigensi
Teori ini pada awalnya digunakan sebagai teori kepemimpinan,
namun dalam perkembangannya teori ini juga dapat diterapkan dalam
sistem manajemen. Mirip dengan konsep teori kepemimpinan,
kontingensi atau kemungkinan dalam prinsip-prinsip kepemimpinan
mengarah pada pertimbangan situasional di mana para pemimpin dapat
mengidentifikasi kebutuhan situasi dan elemen kunci sebelum membuat
keputusan.
b. Teori Sistem
Prinsip dasar teori sistem adalah bagaimana seorang manajer
memposisikan dirinya sebagai bagian dari sistem. Dengan pendekatan
ini, manajer diharapkan bahwa perubahan kecil dalam satu aspek akan
mempengaruhi kinerja seluruh sistem.
c. Teori Kompleksitas
Teori ini menjelaskan kompleksitas dan perubahan dinamis yang
terjadi dalam suatu sistem dari waktu ke waktu; manuver seorang
manajer untuk bertahan dan mengenali situasi seharusnya merupakan
respons untuk memprediksi, mengantisipasi, atau mengatasi hal-hal

12
yang tidak diinginkan. Hasil dari teori ini adalah kemampuan atau
strategi untuk mempertahankan keadaan mapan atau bahkan
membiarkan diri terbawa arus yang berfluktuasi dan mempengaruhi
kinerja manajer.

d. Teori Kekacauan
Teori kekacauan ini memiliki konsep yang hampir mirip
dengan teori kompleksitas dimana kondisi teori ini adalah kemampuan
atau strategi untuk mempertahankan kondisi yang tidak terduga,
seorang perawat cenderung berimprovisasi dan percaya pada intuisi.
Sekalipun telah menyusun perencanaan dengan baik dan intisipatif,
potensi error saat pelaksanaan kadang kala tidak dapat dihindari.
Kondisi error yang dimaksud berupa kondisi random atau kompleks
yang dapat mengarah pada kekacauan. Manajer diharapkan untuk
melihat opsi lain atau solusi yang tidak biasa dan terus mengamatinya.
Setelah kekacauan teratasi, pengalaman tersebut dimaksudkan untuk
menjadi pelajaran dalam mengidentifikasi poin-poin yang dapat
menyebabkan kekacauan di masa depan.

H. Standar Pelaksanaan Penetapan Tim Manajemen Keperawatan


I. Tingkatan Manajer dalam Manajemen Keperawatan
J. Peran, Tugas dan Tanggung Jawab Manajer Keperawatan
Peran manajemen di kategorikan dalam 3 komponen utama yaitu:
1. Peran internasional sebagai representative, pemimpin dab pebghubung
2. Peran informasional : monitor, disseminator , dan juru bicara
3. Peran pengambil keputusan (decisional) : entrepreneur, orang yah mampu
bertindak secara cepat secara organisasi menghadapi situasi yang tidak
secara cepat saat organisasi menghadapi situasi yang tidak di harapkan,

13
berespon cepat dalam membuat atau menerima keputusan signifikan,
negosiator

Tugas di bedakan atas :

1. Memahami mekanisme system dan proses yang berjalan, yang mungkin


membutuhkan tanggung jawab dan tanggung gugat, serta
mengidentifikasika pihaj yang terlibat di dalamnya.
2. Memastikan standar minimal dan maksimal pencapaian kemudian
mengidentifikasi orang/staf yang di lokasikan dalam memenuhi target
3. Validasi pengetahuan, kemampuan dan keterampilan staf yang terlibat
dalam manajerial, memfasilitasi dan memanfaatkan potensi dan focus pada
area yang membutuhkan perhatian/pengembangan
4. Merancang dan mengkorepondensi gambaran luas suatu kerangka kerja
atau masterplan pada divisi-divisi terkait
5. Meminimalisir factor yang mungkin menghalangi jalannya proses yang
efektif
6. Memastikan beban kerja yang ideal dan sesuai serta melakukan studi atau
data dalam menentukan langkah langkah yang efisien dan efektif
7. Mengapresiasi hasil kerja staf maupun tim
8. Memberikan masukan seperti rencana alternative atau gagasan baru dalam
meningkatkan majanemen
9. Memanfaatkan relasi apabila di butuhkan sebagai referensi dalam
pengambilan keputusan yang tepat dan relavan.

Tanggung jawab manajer Keperawatan adalah :


1. mencapai goal atau tujuan rumah sakit sebagai institusi dan atau
bagian bidang keperawatan

2. mempertahankan kualitas asuhan keperawatan dengan segala


keterbatasan fasilitas yang ada

3. mendorong motivasi staf perawatan dan pasien, sehingga menurunkan


angka absen kerja dan memperbaiki produktivitas

14
4. meningkatkan kemampuan staff, peer dan bawahan untuk malakukan
perubahan dalam rangka mencapai kualitas

5. mengembangkan kekuatan, spirit, dan tanggung jawab moral dari tim

6. mengembangkan profesional staf,yang menjadi tanggung jawabnya

7. mencari kesempatan untuk meningkatkan kemajuan dan


pengembangan hal-hal baru di bidang keperawatan( enterprenir )

8. mengambil tindakan untuk memperbaiki dan menghadapi gangguan


masalah yang tidak diharapkan(penanganan gangguan )

9. menentukan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan


mengalokasikan sesuai dengan kebutuhan (pengalokasi sumber daya)

10. mewakili bagian atau institusi dalam melakukan tawar menawar atau
sebagai penengah ( penegosiasi)

Manajer dapat diartikan sebagai salah satu profesi dari suatu


perusahaan yang bertugas menjalankan fungsi dari manajemen dengan cara
mengawasi dan mengkoordinasikan pekerjaan yang dilakukan oleh
karyawannya, sehingga dapat mewujudkan tujuan yang diharapkan.
Berikut ini beberapa tingkatan atau jenjang dari seorang Manajer, yaitu
diantarnya adalah :
a. First-line, ini merupakan tingkatan yang paling rendah dari kategori
manajemen. Didalam tingkatan ini, seorang manajer diberikan tugas
untuk mengelola suatu pekerjaan yang dilakukan oleh para pekerja
lainnya diluar tingkatan manajerial.
b. Middle-line, ini merupakan tingkatan yang berada ditengah-tengah
dan bertugas untuk mengelola pekerjaan dari first-line manajer dan
akan mempertanggung jawabkannya kepada seorang top manajer.
c. TOP Manajer, ini merupakan tingkatan yang paling tinggi didalam
suatu organisasi yang memiliki tanggung jawab didalam pengambilan
keputusan terhadap organisasi yang ia jalankan serta bertugas untuk

15
menyusun rencana dan tujuan yang akan dicapai oleh suatu
perusahaan.

Beberapa standar yang telah ditetapkan oleh tim manajemen keperawatan


dalam melakukan manajemen keperawatan adalah sebagai berikut : [CITATION
Sit20 \t \l 1033 ]
a. Peran Manajer
Peran manajer adalah untuk mempengaruhi faktor lingkungan dan
motivasi.
b. Peran Kepala Ruang
Fungsi manajer ruangan di ruang perawatan adalah mengkoordinasikan
kegiatan unit di bawahnya dan mengevaluasi kegiatan perawatan
operasional oleh staf.
c. Lini dan Staf
Garis menunjukkan otoritas pengawasan langsung atas bawahannya.
Pekerjaan staf di rumah sakit biasanya dikaitkan dengan bimbingan atau
nasihat. Di departemen keperawatan, kepuasan ini dilakukan oleh
manajer pelatih dan pendidik yang bertanggung jawab.

K. Bentuk-bentuk Evaluasi Manajemen Keperawatan


Pada tahap terakhir dari proses manajemen, semua kegiatan yang
dilakukan dievaluasi. Pada fase ini, manajemen menilai sejauh mana karyawan
mampu menjalankan fungsinya dan mengidentifikasi faktor-faktor yang
menghambat dan mendukung pelaksanaannya. [CITATION Sit20 \t \l 1033 ]
Berikut merupakan langkah-langkah dalam melakukan evaluasi, yaitu
sebagai berikut :
a. Menentukan kriteria, standart dan pertanyaan evaluasi.
b. Mengumpulkan data baru tentang klien.
c. Menafsirkan data baru.
d. Membandingkan data baru dengan standart yang berlaku.

16
e. Merangkum hasil dan membuat kesimpulan.
f. Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan.
Setelah dilakukan evaluasi, didapatkan jenis hasil evaluasi sebagai
berikut, yaitu : [CITATION Sit20 \t \l 1033 ]
a. Tujuan tercapai
Evaluasi dikategorikan dengan tujuan yang ingin dicapai jika klien
menunjukkan perubahan sesuai standar yang ditentukan.
b. Tujuan tercapai sebagian
Penilaian dikategorikan dengan tujuan tercapai sebagian jika klien
menunjukkan beberapa standar dan kriteria yang ditetapkan.
c. Tujuan tidak tercapai
Penilaian dikategorikan dengan tujuan tidak akan tercapai jika
pelanggan tidak menunjukkan perubahan dan kemajuan bahkan
munculnya masalah baru.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori manajemen keperawatan adalah teori manajemen umum yang
memerintahkan penggunaan sumber daya manusia dan material secara
efektif. Empat unsur utama teori manajemen adalah merencanakan,
mengorganisir, mengarahkan atau membimbing dan mengendalikan atau
mengevaluasi semua aktivitas manajemen, kognitif, afektif dan
psikomotorik dalam satu atau lebih fungsi utama yang beroperasi secara
bersamaan. Keyakinan utama dalam manajemen keperawatan adalah bahwa

17
ia berfokus pada perilaku manusia. Direktur Keperawatan dilatih dalam
pengetahuan dan keterampilan perilaku manusia dan membimbing perawat
profesional dan pengasuh non-profesional untuk mencapai tingkat
produktivitas tertinggi dalam perawatan pasien.
B. Saran
Semoga makalah yang kami susun dapat dimanfaatkan seluas-
luasnya, sehingga dapat menunjang proses pembelajaran dan semakin
mengefektifkan kemandirian dan kreativitas siswa. Selain itu, mahasiswa
perlu mencari referensi tambahan untuk mendukung proses pembelajaran
dan penerapannya di dunia kerja .

DAFTAR PUSTAKA

Christina, P. (2019). Analisis Ketidaksinambungan Dokumentasi Perencanaan


Asuhan . Jurnal Ilmiah Kesehatan.
Hidaya, N. (2020). Manajemen dan Kepemimpinan dalam Keperawatan .
Indramayu: Adab (CV. Adanu Abimata).
Julianto, M. (2016). Peran dan Fungsi Manajemen Keperawatan dalam
Manajemen Konflik.

18
Ns.Erita, S. (2019). Buku Materi Pembelajaran Manajemen Keperawatan.
Jakarta: Fakulitas Vokasi Universitas Kristen Indonesia.
Sihombing, R. M. (2021). Manajemen Keperawatan. Jakarta: Yayasan Kita
Menulis.
Susanti, S. S. (2020). Buku Manajemen dan Kepemimpinan Dalam Keperawatan.
Medan: Yayasan Kita Menulis.

19

Anda mungkin juga menyukai