Makalah PLTMH 5 PDF Free
Makalah PLTMH 5 PDF Free
PENDAHULUAN
Di zaman sekarang di era abad 21, perkembangan dan kemajuan teknologi sangat pessat yang
begitu membutuhkan sumber energy atau tenaga untuk menggerakkan kemajuan tersebut. Salah satu
kebutuhan yang sudah dianggap menjadi kebutuhan pokok setiap masyarakat di dunia adalah energy
listrik. Listrik sangat mempengaruhi kemajuan suatu bangsa atau listrik bisa menjadi titik tolak ukur
kemajuan suatu bangsa, semakin besar penggunaan energy listrik di suatu Negara maka semakin maju
pula Negara tersebut. Salah satu penggunaan listrik yang paling utama adalah pada sector penerangan.
Kebutuhan akan penerangan semakin lama akan berkembang semakin banyak seiring pertumbuhan
penduduk di dunia terutama di Negara kita Indonesia. Di Indonesia masih banyak terdapat desa-desa
atau perkampungan yang belum dialiri listrik terutama di daerah-daerah terpencil. Hal itu terjadi
karena beberapa hal diantaranya sulitnya akses untuk mencapai perkampungan tersebut dan biaya
untuk instalasi listrik menjadi sangat besar. Dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini dan juga
adanya potensi pembangkit listrik di daerah terpencil terutama dari potensi air yang begitu melimpah
oleh karena itu dikembangkanlah pembangkit listrik skala kecil yang disebut Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang diharapkan mampu mensuplai energi listrik ke rumah warga dan
dengan itu dijadikan sebagai kampung yang mandiri dengan pembangkit listriknya sendiri. Dengan
PLTMH ini diharapkan masyarakat mampu meningkatkan kesejahteraan hidupnya, melaksanakan
beberapa aktifitasnya dengan mudah baik itu untuk kebutuhan pertanian, Ekonomi, Sosial dan
sebagainya. Agar tidak lagi tertinggal dari daerah lain. Peningkatan kebutuhan suplai daya ke
daerah-daerah pedesaan di sejumlah negara, sebagian untuk mendukung industri-industri dan
sebagian untuk menyediakan penerangan di malam hari. Kemampuan pemerintah yang
terhalang oleh biaya yang tinggi untuk perluasan jaringan listrik, dapat membuat Mikrohidro
memberikan sebuah sebuah alternatif ekonomi ke dalam jaringan. Hal ini dikarenakan Skema
Mikrohidro yang mandiri dapat menghemat dari jaringan transmisi, karena skema perluasan
jaringan tersebut biasanya memerlukan biaya peralatan dan pegawai yang mahal. Dalam
kontrak, Skema Mikro Hidro dapat didisain dan dibangun oleh pegawai lokal, dan organisasi
yang lebih kecil, dengan mengikuti peraturan yang lebih longgar dan menggunakan teknologi
lokal, seperti untuk pekerjaan irigasi tradisional atau mesin-mesin buatan lokal. Pendekatan
ini dikenal sebagai Pendekatan Lokal.
1.3. TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah tentang pembangkit listrik tenaga mikrohidro adalah :
1. Untuk mengenal dan mengetahui Pembangkit listrik tenaga mikrohidro.
2. Sebagai salah satu solusi sumber energy terbarukan.
3. Salah satu solusi pemerataan energy listrik di Negara kita.
Mikrohidro hanyalah sebuah istilah. Mikro artinya kecil sedangkan hidro artinya air.
Dalam prakteknya istilah ini tidak merupakan sesuatu yang baku namun Mikrohidro, pasti
menggunakan air sebagai sumber energinya. Pembangkit Lisrik Tenaga Mikrohidro adalah
istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik yang menggunakan energi air.
Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya (resources) penghasil listrik adalah
yang memiliki kapasitas aliran dan ketinggian tertentu serta instalasi. Pembangkit listrik kecil
yang dapat menggunakan tenaga air dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan/head (dalam
meter) dan jumlah debit airnya (m3/detik). Semakin besar kapasitas aliran maupun
ketinggiannya dari instalasi maka semakin besar energi yang bisa dimanfaatkan untuk
menghasilkan energi listrik. PLTMH umumnya merupakan pembangkit listrik jenis run of
river dimana head diperoleh tidak dengan cara membangun bendungan besar, melainkan
dengan mengalihkan aliran air sungai ke satu sisi dari sungai tersebut selanjutnya
mengalirkannya lagi ke sungai pada suatu tempat dimana beda tinggi yang diperlukan sudah
diperoleh. Pembangkit listrik tenaga air dibawah 200 kW digolongkan sebagai PLTMH.
Biasanya Mikrohidro dibangun berdasarkan adanya air yang mengalir di suatu daerah
dengan kapasitas dan ketinggian yang memadai. Istilah kapasitas mengacu kepada jumlah
volume aliran air persatuan waktu (flow capacity) sedangan beda ketinggian daerah aliran
sampai ke instalasi dikenal dengan istilah head. Mikrohidro juga dikenal sebagai white
resources dengan terjemahan bebasnya yaitu ”energi putih”. Sebab instalasi pembangkit
listrik seperti ini mengunakan sumber daya yang disediakan oleh alam dan ramah lingkungan.
Suatu kenyataan bahwa alam memiliki air terjun atau jenis lainnya yang menjadi tempat air
mengalir. Dengan perkembangan teknologi sekarang maka energi aliran air beserta energi
dari pengaruh perbedaan ketinggian dengan daerah tertentu (tempat instalasi yang akan
dibangun) akan dapat diubah menjadi energi listrik.
Sebuah skema hidro memerlukan dua hal yaitu debit air dan ketinggian jatuh (biasa
disebut ‘Head’ untuk menghasilkan tenaga yang bermanfaat. Ini adalah sebuah sistem
konversi tenaga, menyerap tenaga dari bentuk ketinggian dan aliran, dan menyalurkan tenaga
dalam bentuk daya listrik atau daya gagang mekanik. Tidak ada sistem konversi daya yang
dapat mengirim sebanyak yang diserap dikurangi sebagian daya hilang oleh sistem itu
sendiri dalam bentuk gesekan, panas, suara dan sebagainya.
Persamaan konversinya adalah: Daya yang masuk = Daya yang keluar + Kehilangan (Loss)
atau Daya yang keluar = Daya yang masuk × Efisiensi konversi.
Daya kotor adalah head kotor (Hgross) yang dikalikan dengan debit air (Q) dan juga
dikalikan dengan sebuah faktor percepatan grafitasi (g = 9.8), sehingga persamaan dasar
dari pembangkit listrik adalah :
Dimana:
Biasanya :
- Ekonstruksi sipil : 1.0 - (panjang saluran × 0.002 ~ 0.005)/ Hgross
- Epenstock : 0.90 ~ 0.95 (tergantung pada panjangnya)
- Eturbin : 0.70 ~ 0.85 (tergantung pada tipe turbin)
- Egenerator : 0.80 ~ 0.95 (tergantung pada kapasisitas generator)
- Esistem control : > 0.97
- Ejaringan : 0.90 ~ 0.98 (tergantung pada panjang jaringan)
- Etrafo : 0.98
Ekonstruksi sipil dan Epenstock biasa diperhitungkan sebagai ‘Head Loss (Hloss)/kehilangan
ketinggian’. Dalam kasus ini, persamaan diatas dirubah ke persamaan berikut.
Persamaan sederhana ini adalah inti dari semua desain pekerjaan pembangkit listrik. Ini
penting untuk menggunakan unit-unit yang benar.
Secara teknis PLTMH memiliki tiga komponen utama yaitu air (hydro), turbin, dan
generator. Prinsip kerja dari PLTMH sendiri pada dasarnya sama dengan PLTA hanya saja
berbeda kapasitasnya atau besarnya. PLTMH pada prinsipnya memanfaatkan beda ketinggian
atau sudut kemiringan dan jumlah debit air per detik yang ada pada saluran irigasi, sungai,
maupun air terjun. Aliran air akan memutar turbin sehingga akan menghasilkan energi
mekanik. Energi mekanik turbin akan memutar generator dan generator menghasilkan listrik.
Skema prinsip kerja PLTMH dapat dilihat pada gambar berikut :
Turbin, generator dan sistem kontrol masing-masing diletakkan dalam sebuah rumah
yang terpisah. Pondasi turbin-generator juga harus dipisahkan dari pondasi rumahnya.
Tujuannya adalah untuk menghindari masalah akibat getaran. Rumah turbin harus dirancang
sedemikian agar memudahkan perawatan dan pemeriksaan. Setelah keluar dari pipa pesat, air
akan memasuki turbin pada bagian inlet. Di dalamnya terdapat guided vane untuk mengatur
pembukaan dan penutupan turbin serta mengatur jumlah air yang masuk ke runner/blade
(komponen utama turbin). Runner terbuat dari baja dengan kekuatan tarik tinggi yang
dilas pada dua buah piringan sejajar. Aliran air akan memutar runner dan menghasilkan
energi kinetik yang akan memutar poros turbin. Energi yang timbul akibat putaran poros
kemudian ditransmisikan ke generator. Seluruh sistem ini harus balance, turbin harus
dilengkapi casing yang berfungsi mengarahkan air ke runner. Pada bagian bawah casing
terdapat pengunci turbin. Bantalan (bearing) terdapat pada sebelah kiri dan kanan poros dan
berfungsi untuk menyangga poros agar dapat berputar dengan lancar.
Daya poros dari turbin ini harus ditransmisikan ke generator agar dapat diubah
menjadi energi listrik. Generator yang dapat digunakan pada mikrohidro adalah generator
sinkron dan generator induksi. Sistem transmisi daya ini dapat berupa sistem transmisi
langsung (daya poros langsung dihubungkan dengan poros generator dengan bantuan
kopling), atau sistem transmisi daya tidak langsung, yaitu menggunakan sabuk atau belt
untuk memindahkan daya antara dua poros sejajar. Keuntungan sistem transmisi langsung
adalah lebih kompak, mudah dirawat, dan efisiensinya lebih tinggi. Tetapi sumbu poros harus
benar-benar lurus dan putaran poros generator harus sama dengan kecepatan putar poros
turbin. Masalah ketidaklurusan sumbu dapat diatasi dengan bantuan kopling fleksibel.
Gearbox dapat digunakan untuk mengoreksi rasio kecepatan putaran. Sistem transmisi tidak
langsung memungkinkan adanya variasi dalam penggunaan generator secara lebih luas
karena kecepatan putar poros generator tidak perlu sama dengan kecepatan putar poros
turbin. Jenis sabuk yang biasa digunakan untuk PLTMH skala besar adalah jenis flat belt,
sedang V-belt digunakan untuk skala di bawah 20 kW. Komponen pendukung yang
diperlukan pada sistem ini adalah pulley, bantalan dan kopling. Listrik yang dihasilkan oleh
generator dapat langsung ditransmisikan lewat kabel pada tiang-tiang listrik menuju rumah
konsumen.
Untuk menghitung potensi daya yang dimiliki oleh suatu sungai atau sumber aliran air
yang akan dijadikan PLTMH digunakan rumus persamaan berikut :
P = g . Q . Hn . η
Dimana :
P = daya (Watt)
Q = debit aliran (m3/s)
Gambar intake
Gambar headrace
Gambar headtank
6. Turbin
Turbin merupakan sebuah konstruksi mekanik yang akan berputar ketika
terkena air dengan kecepatan tinggi. Turbin inilah yang akan dikopel dengan
generator sehingga ketika turbin berputar maka generator akan berputar dan
menghasilakan energy listrik. Ada beberapa jenis turbin yang biasa digunakan
Pemilihan jenis turbin dapat ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari
jenisjenis turbin, khususnya untuk suatu desain yang sangat spesifik. Pada tahap
awal, pemilihan jenis turbin dapat diperhitungkan dengan mempertimbangkan
parameter-parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin terutama
ketinggian head.
7. Generator
Generator adalah suatu peralatan yang berfungsi mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik. Jenis generator yang digunakan pada pembangkit listrik yaitu:
1. Generator sinkron, system eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) dengan
penggunaan dua tumpuan bantalan (two bearing). Generator sinkron merupakan
mesin listrik bolak balik yang engubah energy mekanik menjadi energy listrik
arus bolak balik. Energy mekanik diperoleh dari penggerak mula (prime mover)
yag terkopel dengan rotor generator, sedangkan energy listrik diperoleh
diperoleh dari proses induksi elektromagnetik yang melibatkan kumparan rotor
dan kumparan stator. Mesin listrik AC ini disebut sinkron karena rotor berputar
secara sinkron atau berputar dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan
yang sama dengan kecepatan medan magnet putar.
2. Induction motor sebagai generator (IMAG) sumbu vertical, pada perencanaan
turbin propeller open flume. Generator induksi merupakan salah satujenis generator
AC yang menerapkan prinsip motor induksi untuk menghasilkan daya. Generator
induksi dioperasikan dengan menggerakkan rotornya secara mekanis lebih cepat
daripada kecepatan sinkron sehingga menghasilkan slip negatif. Motor induksi biasa
umumnya dapat digunakan sebagai sebuah generator tanpa ada modifikasi internal.
Generator induksi sangat berguna pada aplikasi-aplikasi seperti pembangkit listrik
mikrohidro, turbin angin, atau untuk menurunkan aliran gas bertekanan tinggi ke
tekanan rendah, karena dapat memanfaatkan energi denganpengontrolan yang relatif
sederhana. Generator induksi adalah generator yang menggunakan prinsip induksi
elektromagnetik dalam pengoperasiannya. Generator ini dapat bekerja pada putaran
rendah serta tidak tetap kecepatannya, sehingga generator induksi banyak digunakan
pada pembangkit listrik dengan daya yang rendah seperti pada pembangkit listrik tenaga
mikrohidro atau pembangkit listrik tenaga baru.
P = g . Q . Hn . η
Misalnya dalam sebuah perencanaan PLTMH di suatu desa didapatkan data
sebagai berikut : Debit air yang bisa dialirkan sebesar 500 m3/dtk, dengan ketinggian
head net 20 meter, jika besarnya efisiensi keseluruhan sebesar 0.5, maka daya (P) yang
mampu dihasilkan adalah :
P = g . Q . Hn . η
Dimana :
eff T : Efisiensi Turbin antara ( 0,8 s/d 0,95)
eff G : Efisiensi Generator ( 0,8 s/d 0,95)
- Perkiraan beban tersambung :
Dimana : n = banyaknya pelanggan
P = Daya listrik pada tiap pelanggan ( Watt)
Dimana :
ns = Kecepatan medan putar (rpm)
f = Frekuensi (Hz)
p = Jumlah kutub motor induksi
- Kecepatan putar rotor tidak sama dengan kecepatan medan putar, perbedaan tersebut
dinyatakan dengan slip :
Dimana :
s = slip
ns = kecepatan medan putar stator (rpm)
nr = kecepatan putar rotor (rpm)
1. Energi yang tersedia tidak akan habis selagi siklus dapat kita jaga dengan baik,
seperti daerah tangkapan atau catchment area, vegetasi sungai dan sebagainya.
2. Proses yang dilakukan mudah dan murah, harga turbin, generator, panel kontrol,
hingga pembangunan sipilnya kira-kira Rp 5 juta per KW (kondisional).
3. Tidak menimbulkan polutan yang berbahaya.
4. Dapat diproduksi di Indonesia, sehingga jika terjadi kerusakan tidak akan sulit
untuk mendapatkan sparepart-nya.
5. Jika menerapkan mikrohidro sebagai pembangkit listrik secara tidak langsung kita
ditutuntut untuk mengelola dan menata lingkungan agar tetap seimbang, sehingga
sudah barang tentu tidak akan menimbulkan kerusakan lingkungan seperti banjir,
tanah longsor atau erosi. Dan pada gilirannya ekosistem sungai atau daerah
tangkapan akan tetap terjaga, dengan cara ini pula pemanasan global dapat lebih
teredam.
Hampir semua aktivitas manusia zaman sekarang membutuhkan listrik. Hal ini
terbukti dengan banyaknya komplain kepada pihak PLN jika terjadinya pemadaman
listrik. Namun hal ini terlihat ironis dengan kenyataan bahwa ternyata di “
jaman listrik “ saat ini masih banyak masyarakat yang belum menikmati listrik,
terutama mereka yang bertempat tinggal di daerah pedesaan. Kalaupun bisa
memperoleh listrik mereka harus membayar dengan harga yang mahal. Kenyataan
PENUTUP
KESIMPULAN
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro merupakan salah satu sumber energy terbarukan
yang memiliki potensi begitu besar untuk dikembangkan di Negara kita Indonesia. Karena
Negara kita memiliki begitu banyak suangai dan hutan hujan tropis sebagai penyedia sumber
energy tersebut. Tergantung kita lagi untuk seberapa besar upaya kita untuk
memaksialkannya terutama di kawasan pedesaan yang belum tersentuh aliran listrik. Dengan
adanya PLTMH diharapkan suatu desa mampu menjadi desa yang mandiri akan sumber
listriknya sendiri. Dengan adanaya sumber listrik di desa tersebut diharapakan akan
mendongkrak kemajuan desa tersebut di berbagai sector kehidupan.
SARAN
Dengan pembangkit listrik tenaga mikrohidro di harapkan menjadi solusi bagi Negara
kita untuk memenuhi sebagian atau seluruh masyarakat Indoesia akan kebutuhan listrik
terutama di daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh sumber listrik agar semua masyarakat
bia menikmati adanya listrik.
Jack, Fritz.1 9 8 4 , Small and Mini Hydropower System, McGraw-Hill, New York,.
http://www.litbang.esdm.go.id/
http://udai08.blogspot.com/
http://ezkhelenergy.blogspot.com/