Perkembangan Sains Filsafat
Perkembangan Sains Filsafat
Pengantar
bangkan kebudayaan kota sekitar I2 ribu tahun yang lalu adalah per-
yang amat ambivalen, yang akan berjalan terus entah kita menye-
kan air bah yang tak dapat kita kendalikan sama sekali. Ataukah kita
modern berarti mengandaikan bahwa proses itu tidak lepas dari cara
Dalam bagian pertama saya menunjuk pada beberapa ciri yang khas
rakat yang mana yang kita sebut modern"? Dalam bagian kedua saya
mencolok peranannya.
A. MASYARAKAT MODERN
Masyarakat yang mana yang disebut modern? Berikut ini saya
manusia sudah dapat diserahkan pada mesin, robot, otomat dan lain
sebagainya.
2. Industrialisasi dengan demikian menghasilkan suatu perubah-
komunikasi lokal, regional dan global yang amat padat dan cepat.
cara yang enak. Orang dapat mengelilingi bumi dalam waktu tidak
jauh melebihi satu hari. Listrik mengubah cara kerja dan penerangan
dari alam. Hal itu merupakan perubahan sangat besar dari semua
bentuk kebudayaan dulu. Terjadi kesan bahwa apa saja dapat dicip-
baru mulai disadari sejak 20 tahun terakhir. Baru akhir-akhir ini kita
sebagai tiga bidang yang tidak ada sangkut-pautnya satu sama yang
agar kita ikut dalam proses ini dengan suatu cara yang memberikan
apa proses itu mulai di Inggris dan kemudian di Perancis dalam abad
cak di dunia? Dan mengapa di Inggris dalam abad ke-17 dan tidak
sebelumnya, atau sesudahnya? Mengapa Jerman, Jepang dan Rusia
tidak lagi merupakan milik eksklusif suatu elite intelektual kecil, me-
saya ada hubungannya dengan tiga gerakan, satu dalam bidang eko-
nomi dan sosial dan dua dalam cara manusia berpikir: (1) kapitalisme
sudah dikenal jauh sebelum abad ke-17 dan juga di luar Eropa. Kota-
kota pelabuhan di laut tengah dan kota-kota besar lainnya di Asia dan
Eropa mengenal bentuk-bentuk perdagangan yang mirip kapitalis-
me.
Barat dan Utara (Inggris, Belanda, Belgia, Perancis) dalam abad ke-
sikan tanpa batas, dan makin kuat landasan modal sebuah perusaha-
an, makin kuat kedudukannya dalam proses ekonomis. Maka, ber-
terbatas oleh kekuatan fisik manusia, kuda, sapi, gajah dan anjing.
ilmu kimia, fisika dan kemudian ilmu hayat. Dalam abad inidinamika
sikan tanpa batas, dan makin kuat landasan modal sebuah perusaha-
terbatas oleh kekuatan fisik manusia, kuda, sapi, gajah dan anjing.
Teknik sendiri tidak lepas dari kemajuan ilnmu-ilmu alam, terutama
ilmu kimia, fisika dan kemudian ilmu hayat. Dalam abad inidinamika
sadar, dan segala apa yang ada, termasuk dirinya sendiri, menjadi
dengan bebas.
berpendapat bahwa dasar realitas terdiri dari empat unsur: tanah, air,
udara, dan api (pandangan mana masih dapat kita temukan dalam
dilihat dari segi Allah. Manusia memahami diri sebagai salah satu
losannya sebagai salah satu warga alam raya. la tidak lagi memahami
dengan dunia.
ther.
rankan lagi bahwa dukungan kuat bagi humanisme itu datang bukan
Gereja Katolik, para uskup dan terutama para Paus di Roma. Selama
dan teolog dari Jerman tengah. Melawan pimpinan Gereja dan para
Suci serta untuk memahaminya sendiri. Tafsiran arti Kitab Suci bu-
kan lagi hak para pimpinan Gereja, melainkan setiap orang kristiani
sendiri.
rang itu diadakan atas nama agama, keganasannya justru luar biasa.
dan suatu urusan duniawi jangan dimutlakkan oleh orang yang per-
toh saya mau mengutip apa yang dipermaklumkan oleh raja Friedrich
Turki atau orang kafir datang dan ingin menetap di negara kami, kami
dan legalitas. Sikap moral yang sebenarnya tidak lagi dapat diukur
04
dan hukum. Moralitas, atau sikap moral terpuji, mesti terletak dalam
hati. Orang hanya bersikap baik dalam arti moral apabila ia bertindak
manusia. Tidak mungkin lagi untuk melihat dari luar apakah seseorang
baik atau buruk. Yang melihat hanyalah Allah yang dapat melihat ke
modern.
65
3. Rasionalisme
an akal budi manusia. Segala apa dapat dan harus dimengerti secara
tradisional.
juan dan optimisme polos bahwa umat manusia semakin maju ke arah
faham itu ialah bahwa negara berada di bawah para warga negara dan
harus menjamin hak-hak dasar manusia dan warga negara, dan bahwa
baru yang pada hakikatnya terdiri dari dua unsur: di satu pihak
menurut metode induksi (bahwa teori ilmu pengetahuan abad ini agak
memporakporandakan anggapan sederhana tentang metode ilmu-
jarang diucapkan, tetapi yang amat penting- dan yang akan menjadi
saat yang sama kita mempunyai kesan batiniah tentang kejadian itu
yang disebut hukum alam. Jadi alam dikuasai oleh hukum yang ber
sifat objektif dan pasti, tidak berubah dan sama di mana-mana.
Tujuan ilmu alam adalah mengetahui hukum alam itu dengan se-
makin tepat.
dan sikap hidup yang dengan tajam membedalkan antara Tuhan dan
68
bagai Pencipta tidak tercampur dengan dunia dan alam raya sebagai
ciptaan. Allah adalah Allah, makadunia adalah dunia belaka. Sekulari-
rakat, alam dan alam gaib merupakan kesatuan yang sangat erat
hubungannya satu sama lain. Bagi manusia modern tiga bidang itu
demi satu, dari bidang relevansi agama. Semakin banyak ilmu dan
an dengan agama. Dalam bidang ekonomi, sosial, sastra dan ilmu pe-
69
(dan mitos pun dilihat lagi secara positif dari pelbagai segi), namun
dalam arti tertentu cita-cita sejarawan besar abad yang lalu, Leopold
suatu kejadian alamiah mempunyai alasan gaib dan makna yang mis-
beberapa anggapan yang bersifat takhayul itu, namun hal itu ditutup-
salah satu agama atau untuk tunduk terhadap pandangan salah satu
agama.
lam bagian ketiga uraian ini saya mau membicarakan beberapa filsuf
khas dari lima orang filsuf, semuanya dari abad ke-17 dan ke-18. yang
cukup radikal. Filsafat sebagai ilmu dasariah dan radikal tidak boleh
karena itu hanya ada satu cara untuk menjamin keradikalan filsafat
segala-galanya. Tidak boleh ada sesuatu apa pun yang begitu saja
diterima. Dalam kesangsian itu akan kelihatan apa yang dapat berta-
han dan apa yang tidak. Dari unsur-unsur yang dapat mempertahan-
kan diri terhadap kesangsian itu filsafat dapat bertolak, sebagai dalil-
dalil pertama.
riksa atau disangsikan dulu. Jadi Descartes sendiri boleh saja percaya
bahwa Alah itu ada, tetapi ia tidak boleh membangun suatu sistem
segala sesuatu, tetap ada sesuatu yang tidak mungkin diragukan yaitu
bahwa saya sedang meragukan segala sesuatu. Jadi bahwa saya se-
dang berpikir. Dan kalau pasti bahwa saya berpikir, maka ada lagi
yang pasti dan tidak dapat diragukan. yaitu bahwa saya sendiri ada:
tentangan antara raja dan parlemen. Gagasan Hobbes yang ngn saya
dalam keadaan damai dan adil. Bahwa cita-cita sampai saatnya tidak
filsuf.
ngan demikian ilmu ukur mencapai kepastian yang mutlak dan kebal
Tetapi apakah dalil itu yang dapat dipakai oleh ilmu politik untuk
maka manusia pun bergerak menurut hukum alam. Jadi Hobbes se-
orang determinis.
petunjuk sebuah arloji selalu berjalan secara teratur, kita harus mem-
bukanya, menganalisisnya, dan akhirnya kita akan tahu bahwa ada pir
kebebasan dan akal budi, tanpa suara hati dan rasa tanggung jawab,
dan bahwa dengan demikian ia membangun suatu tatanan sosial yang
73
politik sebagai filsuf negara liberal. Tetapi dalam uraian pendek ini
saya ingin menarik perhatian pada bagian lain dalam filsafat Locke.
Ada dua hal dalam filsafat pengetahuan John Locke yang saya
pengalaman, dan (2) bahwa apa yang kita ketahui melalui pengalam-
an itu bukanlah objek atau benda yang mau kita ketahui itu sendiri,
melainkan hanya kesan-kesannya pada pancaindera kita.
lahiriah dan dapat juga bersifat batiniah. Pokoknya segala apa berasal
tidak dapat mengetahui sesuatu apa pun yang tidak melalui panca-
saja, ini hanya sebuah kesimpulan seorang filsuf yang memang sangat
(2) Menurut Locke kita tidak melihat pohon atau orang atau
pada retina yang discbabkan oleh apa yang kita lihat sebagai pohon.
demikian paham realitas objektif yang kita alami dan kita diami ber-
sama, semakin menjadi tipis dan kurus. Pandangan ini condong ke
tivisme umum.
ma kita tidak dapat mengetahui hakikat dari sesuatu apa pun. Kita
bagi kita. Misalnya paham "'scbab". Menurut Hume tak ada sebab dan
satunya. Yang kita lihat selalu hanya urutan dalam waktu, tetapi tak
pernah unsur penyebab. Post hoc non propter hoc (sesudahnya, bukan
kena pada kaca dan kaca pecah. Menurut Hume yang dapat dipastikan
Atau paham AKU. Menurut Hume tidak ada AKU. Yang ada
yang pasti dan tidak dapat memahami ap-apa. Jadi sebaiknya kita
hidup bagi sesaat saja. Paham seperti Allah, tanggung jawab dan nilai
adalah tanpa arti. Empirisme mempersiapkan nihilisme.
mudian hari.
kembali ke alam.
secara otonom dan bahagia, cinta pada dirinya sendiri dan baik pada
dalam.
modern.
Per nutup
Uraian saya di atas jauh dari lengkap. Saya hanya memilih bebe-
rapa segi yang barangkali dapat sedikit membuka tabir keanehan per-
kembali.
Catatan-catatan:
Karangan ini saya kembangkan dari makalah yang saya bawa dalam salah satu acara
Lembaga Studi Agama dan Filsafat pada tanggal 6 Januari 1986.
Jürgen Habermas menunjuk pada kenyataan bahwa sudah dalam Eropa abad ke-12 dan ke-
13, jadi jauh sebelum Renaissance, pemikiran kaum intelektual mulai mendasarkan diri
semata-mata pada argumentasi yang universalistik [jadi tidak lagi berdasarkan agama);
perpisahan antara kekuasaan dunia kaisar] dan Gereja lpaus| mendukung perkembangan
tu, dalam abad ke-l6 dan ke-17 akal budi teoretis dan praktis berpisah tajam |Zur
241-2 244.
3 Hamersma 1983, hlm. 3 (buku ini juga dalam uraian berikut ikut saya pergunakan, FMS).
Tentang teori perjanjian negara lih. Ottfried Höffe, Politische Gerechtigkeit. Grundle-
gung einer kritischen Philosophie von Recht und Staat, Frankfurt/M.: Suhrkamp 1988.
hlm. 441-456.
5 Lih. Toeti Heraty Noerhadi: Aku Dalam Budaya, Suatu Telaah Filsafat Mengenai
6 Lih. C. Verhaak/R. Haryono Imam: Filsafat Imu Pengetahuan, Jakarta: Gramedia 1989,
him. 163-169.