Anda di halaman 1dari 24

BAB III

TINJAUAN KASUS

No. Register : 538066


Tanggal Masuk : 22 Juli 2012
Tanggal Pengkajian : 23 Juli 2012
Ruangan : ICCU
Diagnosa Medis : CHF

3.1 Pengkajian Keperawatan

3.1.1 Biodata

Nama : Tn. Z

Umur : 52 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : Swasta

Agama : Islam

Alamat : Desa Tunas Harapan, Kab. Rejang Lebong

Penanggung Jawab

Nama : Ny. A

Umur : 45 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil


Agama : Islam

Hubungan dengan pasien : Istri

Alamat : Desa Tunas Harapan, Kab. Rejang Lebong

3.1.2 Riwayat Kesehatan

3.2.1 Keluhan Utama

Pasien sesak nafas

3.2.2 Riwayat Kesehatan Sekarang

Pasien merupakan rujukan dari RSUD Curup yang terdiagnosis

CHF. Pada saat dirujuk kondisi pasien sesak dan oksigen terpasang.

Pada tanggal 22 Juli 2012 Pukul 14.30 pasien datang ke IGD RSUD

Dr. M. Yunus Bengkulu diantar oleh keluarganya dengan keluhan

sesak nafas dan batuk sejak 1 minggu yang lalu, sesak dirasakan

saat beraktivitas dan berbaring. Didapatkan TD:110/70 mmhg, N:

84 x/menit, RR: 28 x/menit, S: 37oC.

Pada saat dilakukan pengkajian di ruangan ICCU tanggal 23

Juli 2012 Pukul 09.00 WIB. Pasien mengatakan masih sesak nafas,

sesak dirasakan saat beraktivitas dan berbaring, terlihat penggunaan

otot bantu pernafasan, oksigen terpasang 3 liter/ menit, monitor

terpasang HR:88x/menit, SPo2 95-98%. Sedangkan dari hasil

pemeriksaan didapatkan perut membesar, asites(+), nafsu makan (+)

dan terdapat edema pada ekstremitas bawah, keadaan umum pasien


lemah, kesadaran compos mentis, TD : 100/70 mmhg, RR: 28

x/menit, N: 88 x/menit, S: 37oC.

3.2.3 Riwayat Kesehatan Dahulu

Sebelumnya pasien memiliki riwayat Hipertensi sejak 2 tahun

yang lalu. Tn. Z pernah dirawat di RSUD Dr. M. Yunus 1 tahun

yang lalu tepatnya pada bulan Januari 2011 dengan diagnosa CHF

dan dirawat sampai sembuh selama 1 minggu kemudian pulang dan

rawat jalan oleh dokter dianjurkan untuk kontrol ke poli jantung

secara rutin.

3.2.4 Riwayat Kesehatan Keluarga

Didalam anggota keluarga Tn. Z mempunyai riwayat penyakit

Hipertensi dan tidak ada yang menderita penyakit menular seperti,

Hepatitis, TBC dan lain-lain.

3.2.5 Genogram Keluarga

Tn. Z

Keterangan:

= Meninggal dunia

= Laki-laki

= Perempuan
= Menderita hipertensi

3.1.3 Kebiasan Sehari-Hari

1. Nutrisi

Di rumah

a. Makan : Pola makan pasien 3 kali sehari, jenis makanan yang

dimakan yaitu nasi, lauk pauk dan sayur. Makanan pantangan tidak

ada.

b. Minum : Sebelum sakit pasien minum kurang lebih 6-8 gelas/hari

(± 1200-1600 cc/24jam)

Di rumah sakit

a. Makan : Pola makan pasien 3 kali sehari, jenis makanan lunak

dengan diet jantung III yaitu rendah lemak dan rendah garam, porsi

makan 1 porsi habis.

b. Minum : Pasien minum 4-5 gels/hari (± 1000-1200 cc/24jam)

2. Eliminasi

Di rumah

a. BAB : Pasien BAB 2 kali sehari, konsistensi lembek, warna kuning,

bau khas, kesulitan BAB tidak ada.

b. BAK : Pasien BAK sering, pasien BAK 4-6 kali sehari (±1500

cc/24jam) dan berwarna kuning

Di Rumah Sakit

a. BAB : Pasien BAB 1 kali sehari


b. BAK : Pasien BAK 5-6 kali/hari (± 1500-2000 cc/24jam) dan

berwarna kuning.

3. Istirahat dan Tidur

a. Di Rumah : Sejak sakit pasien jarang tidur, pasien tidur ± 5

jam/hari, karena mengalami sesak nafas dan nyeri ulu hati.

b. Di Rumah Sakit : Di Rumah Sakit pasien lebih banyak istirahat dan

tidur selama ± 7-8 jam/hari.

4. Personal Hygiene

a. Di Rumah : Pasien mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun,

gosok gigi 2 kali sehari.

b. Di Rumah Sakit : Selama di rumah sakit pasien hanya di lap dengan

air hangat pada pagi dan sore hari.

5. Aktivitas Sehari-Hari

a. Di rumah : Di rumah aktivitas pasien dilakukan secara mandiri

b. Di rumah Sakit : - Aktivitas pasien dibantu oleh perawat dan

keluarga dalam hal makan,minum, memakai

pakaian dan minum obat.

3.1.4 Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum : lemah

2. Kesadaran : Compos mentis

3. Tanda-tanda vital : TD : 100/80 mmhg RR: 28 x/menit

N : 84 x/menit S : 37oC
4. Antropometri : BB: 49 Kg

TB : 158 cm

B1 (Breathing)

1. Inspeksi

Pasien terlihat sesak, terlihat penggunaan otot bantu pernafasan.

2. Palpasi

Taktil premitus menurun, tidak ada benjolan, dan nyeri tekan (-).

3. Perkusi

Bunyi perkusi pada lobus bawah paru-paru kanan dan kiri bunyinya

redup.

4. Auskultasi

Suara nafas ronki basah diseluruh lapang paru.

B2 (Bleeding)

1. Inspeksi

Adanya distensi vena jugularis dan edema

2. Palpasi

Denyut nadi pasien cepat dan lemah

3. Perkusi

Batas jantung ada pergeseran, adanya hipertrofi jantung (kardiomegali)

4. Auskultasi

Bunyi jantung ketiga dan keempat (S3,S4) gallop.


B3 (Brain)

1. Inspeksi

Tingkat kesadaran compos mentis atau sadar penuh

B4 (Bladder)

1. Inspeksi

Intake dan output cairan pasien belum seimbang dan oligura (-)

B5 (Bowel)

1. Inspeksi

Perut membesar, asites (+).

2. Palpasi

Nyeri tekan (-), pembesaran hati (-), dan limpa (-).

3. Perkusi

Suara Dulness

4. Auskultasi

Bising usus (+).

B6 (Bone)

1. Inspeksi

Pasien terlihat lemah dan kulit terlihat pucat.

2. Palpasi

Akral dingin, CRT < 3 detik, terdapat edema pada ekstremitas bawah.
3.1.5 Data Psikologi

Pasien mengatakan sebelumnya ia pernah dirawat dengan penyakit jantung.

Pasien sudah mengetahui tentang penyakit jantung yang dialaminya, pasien

juga memahami tentang cara perawatan penyakit jantung. Pasien

berkeinginan sekali untuk sembuh.

3.1.6 Data Sosial

Hubungan pasien dengan anggota keluarga dan tetangganya baik dan

pasien juga rajin mengikuti kegiatan pengajian di Masjid. Untuk biaya

pengobatan pasien menggunakan ASKES.

3.1.7 Data Spiritual

Pasien beragama Islam dan sebelum sakit rajin beribadah. Semenjak sakit

pasien tidak melaksanakan ibadah.

3.1.8 Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium

Tanggal pemeriksaan : 22 Juli 2012

Kimia darah

Albumin : 3,6 Gr/dl (3,5-6,0 Gr/dl)

Ureum : 43.0 mg/dl (20-40 mg/dl)

Kreatinin : 0,9 mg/dl (0,5-1,2 mg/dl)

GDS : 90 mg/dl (70-120 mg/dl)

SGOT : 47 u/l (<42 u/l)

SGPT : 28 u/l (<41 u/l)


Glukosa sewaktu : 90 mg/dl (70-120 mg/dl)

Natrium : 137 mmol/l (135-155 mmol/l)

Kalium : 5,3 mmol/l (3,4-5,3 mmol/l)

Klorida :113,0 mmol/l (50-200 mmol/l)

Hematologi

Hemoglobin : 10,1 Gr/dl (13,0-18 Gr/dl) ♂, (12-16 gr/dl ♀)

Hematokrit : 30% ( 37-47%)

Trombosit : 225.000 sel/mm^3 (150000-400000 sel/mm^3)

Leukosit : 5,3 10^3 u/l ( 4,0-10,0 10^3 u/l)

2. Ekokardiografi

Tidak dilakukan pemeriksaan

3. Elektrokardiografi (EKG)

Hasil pemeriksaan tanggal 25 Juli 2012


Keterangan:

1. VES : Irama jantung tidak teratur di lead II

2. Aritmia : RBBB hilang 1 gelombang PQRS di lead III

3. Aritmia : AVF

4. V1 : Iskhemik gelombang T Kebawah

4. Radiologi

Tanggal pemeriksaan : 23 Juli 2012

Rontgen Thorak

A+B
CTR= ×100 %
C

8,5+12,5
¿ ×100 %
28

=75% (N:45-50%)

Hasilnya: terjadi pembesaran jantung dan terdapat bendungan cairan

pada paru

Keterangan:

CTR = Cardio thorax Ratio = Perbandingan lebar jantung dengan

thorak

A = Dari medisternum ditarik garis kesebelah kanan

B = Dari medisternum ditarik garis kesebelah kiri

C = Lebar thorak dari kanan ke kiri


3.1.9 Terapi Medis

Terapi tanggal 23 Juli 2012.

Parenteral

Infus : Kaen 3B x gtt/menit

KSR : 2 x 1 tablet (oral)

Nuzyim : 2 x 1 tablet (oral)

Dorner : 2 x 1 tablet (oral)

Furosemide: 3 x 1 ampul (IV)

Ranitidine : 2 x 1 ampul (IV)

- Dopamin pump 3 mcg/jam

- Lasix pump 2,55 cc/jam

Nasal Kanul : oksigen 3 liter/ hari

3.2 Analisa Data

Nama : Tn. Z No. Register : 538066


Umur : 52 Tahun Ruangan : ICCU

No Data Senjang Interprestasi Data Masalah


1 DS:
- Pasien mengatakan nafasnya Gagal Jantung Pola nafas
masih sesak, pasien ↓ tidak efektif
mengatakan lebih nyaman Kongesti pulmonalis
dengan posisi setengah ↓
duduk (semi fowler) Tekanan hidrostatik >
- tekanan osmotik
DO: ↓
Perembesan cairan ke
- Pasien terlihat sesak
alveoli
- RR =28 x/menit ↓
- Oksigen terpasang nasal Edema paru
kanul 3liter/menit ↓
Pengembangan paru
- Penggunaan otot bantu
tidak optimal
pernafasan

- Saat perkusi bunyi redup Pola nafas tidak efektif
pada lobus bawah kanan dan
kiri
- Suara nafas: Ronki basah
- Hasil rontgen thorak terdapat
bendungan cairan pada pada
paru
2 - Pasien batuk (+)
Hipertrofi ventrikel Resiko
DS: ↓ tinggi
- Pasien mengatakn nafasnya Pemendekan miokard penurunan
masih sesak ↓ curah
Pengisian LV ↓ jantung
- Pasien mengatakan badannya

terasa lemah
Aliran tidak adekuat ke
jantung
DO

- Pasien lemah Resiko tinggi
- Kulit pucat, akral dingin, penurunan curah
CRT < 3 detik jantung
- TD: 100/80 mmlg
RR: 26x/menit
N: 84 x/menit
S: 37OC
- Hasil Rotgen: Kardiomegali
- Hasil EKG: aritmia, iskemik
3
- Denyut jantung irreguler Peningkatan aktivitas Kelebihan
- S1 dan 2 melemah adrenergik simpatik volume
↓ cairan
DS: Vasokonstriksi sistemis
- Pasien mengatakan nafasnya ↓
Me ↓ GFR , Nefron dan
terasa sesak dan kami terasa
vasokontriksi ginjal
berat ↓
Me ↓ ekskresi natrium
DO: dan air

- RR 28 x/menit Urine output ↓, volume
plasma ↑, dan tekanan
- Terpsang oksigen, nasal hidrostatik ↑
kanul 3 liter/menit ↓
- Pitting edema (+) pada Kelebihan volume
ekstremitas bawah cairan
4 - BB bertambah
Aliran darah tidak
adekuat ke jaringan Intoleransi
tubuh aktivitas

DS: ↓ suplai darahdan
- Pasien mengatakan badannya oksigen pada otot-otot
jaringan
terasa lemah

- Pasien mengatakan nafasnya Proses pembentukan
terasa sesak jika beraktivitas ATP terganggu
DO: ↓
- Keadan pasien lemah Kelemahan fisik
- Aktivitas pasien di bantu ↓
oleh perawat dan keluarga Intoleransi aktivitas
- Pasien bedrest di tempat
tidur

3.3 Dignosa Keperawatan

Nama : Tn. Z No. Register : 538066


Umur : 52 Tahun Ruangan : ICCU

Diagnosa Ditemukan Masalah Teratasi Masalah


No
Keperawatan Tanggal Paraf Tanggal Paraf
1 Pola nafas tidak 23 Juli 2012 25 Juli 2012
efektif
berhubungan
dengan Erik Erik
pengembangan
paru tidak
optimal,
kelebihan cairan
di paru
2 Resiko tinggi 23 Juli 2012 27 Juli 2012
menurunnya
curah jantung Erik Erik
berhubungan
dengan penurunan
kontraktilitas
ventrikel kiri

3 Kelebihan volume 23 Juli 2012 27 Juli 2012


cairan
berhubungan Erik Erik
dengan penurunan
perfusi organ

4 Intoleransi 23 Juli 2012 27 Juli 2012


aktivitas Erik Erik
berhubungan
dengan ketidak
seimbangan
suplai oksigen
dengan kebutuhan

3.4 Intervensi Keperawatan

Nama : Tn. Z No. Register : 538066


Umur : 52 Tahun Ruangan : ICCU

No Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional


Hasil
1 Setelah dilakukan 1. Auskultasi bunyi 1. Untuk mengetahui
tindakan keperawatan nafas indikasi edema paru
selama 3 x 24 jam 2. Dengan posisi semi
tidak terjadi perubahan 2. Atur posisi semi fowler akan
pola nafas dengan fowler meningkatkan
kriteria: suplai oksigen ke
- Pasien tidak sesak paru
nafas 3. Istirahat dapat
- Pernafasan kembali 3. Anjurkan pasien menurunkan
normal (16-24) banyak beristirahat konsumsi oksigen
x/menit 4. Dapat
- Tidak ada 4. Berikan oksigen meningkatkan
penggunaan otot tambahan dengan oksigen dengan
bantu pernapasan nasal kanul atau adekuat
masker sesuai
- Respon batuk
indikasi 5. Dapat membantu
berkurang
5. Ajarkan teknik mengurangi sesak
- Suara nafas relaksasi natas nafas dan
vesikuler dalam dan batuk membantu
- Bunyi resonan di efektif pengeluaran
seluruh lapang paru sputum
6. Diuretik bertujuan
6. Kolaborasi dalam untuk mencegah
pemberian obat retensi cairan,
seperti: furosemid sehingga
menurunkan
terjadinya edema.

1. Untuk mengetahui
2 1. Kaji tanda-tanda tanda-anda vital
Setelah dilakukan vital dalam batas normal
tindakan keperawatan 2. Biasanya terjadinya
selama ± 5 hari 2. Auskultasi nada takikardia
penurunan curah apikal: kaji meskipun pada saat
jantung tidak terjadi frekuensi dan irama istirahat
dengan kriteria: jantung 3. S1 dan S2 mungkin
tekanan darah dan nadi 3. Catat bunyi jantung lemah karena
dalam batas normal menurunnya kerja
- Tidak terjadi pompa, dihasilkan
aritmia sebagai aliran darah
- Denyut jantung dan ke dalam serambi.
irama teratur 4. Penurunan curah
- CRT < 3 detik 4. Palpasi nada perifer jantung dapat
menunjukkan
menurunnya nadi
radialis, dorsalis
pedis, nadi cepat/
hilang.
5. Ginjal berespon
5. Pantau haluaran untuk menurunkan
urine,catat keluaran curah jantung
dan kepekatan/ dengan menahan
konsentrasi urine cairan dan natrium.
6. Tirah baring
6. Istirahatkan pasien merupakan bagian
dengan tirah baring yang penting dari
optimal pengobatan gagal
jantung kongestif.
7. Meningkatkan
7. Berikan oksigen kesediaan oksigen
tambahan dengan untuk kebutuhan
nasal kanul miokordium
8. Untuk
8. Kolaborasi dalam meningkatkan
pemberian obat volume sekuncup
dan pemperbaiki
kontraktilitas.

1. Curigai gagal
3 1. Kaji adanya edema kongestif
Setelah dilakukan ekstremitas 2. Peningkatan cairan
tindakan keperawatan 2. Kaji distersi vena dapat membebani
selama ± 5 hari tidak jugolaris ventrikel kanan
terjadi kelebihan dapat terliht melalui
volume cairan sistemik pemeriksaan
dengan kriteria: tekanan vena
- Pasien tidak sesak jugolaris
nafas 3. Penurunan curah
- Edema ekstremitas jantung
berkurang 3. Ukur intake dan mengakibatkan
output gangguan perfusi
- Peting edema (-)
ginjal, retensi aor
- Intake dan output dan natrium dan
seimbang pengeluaran urin
- Berat badan stabil 4. Perubahan tiba-tiba
berat badan
4. Timbang berat menunjukkan
badan gangguan
keseimbangan
cairan
5. Natrium dapat
meningkatkan
5. Kolaborasi diet retensi cairan
tanpa garam 6. Diuretik bertujuan
untuk menurunkan
6. Kolaborasi retensi cairan
pemberian obat
diuretik seperti
furosemide 1. Untuk melihat
respon pasien
4 1. Kaji tanda-tanda sebelum dan setelah
Setelah dilakukan vital beraktivitas
tindakan keperawatan 2. Stress juga
selama ± 5 hari memerlukan energi
kemampuan 2. Kaji penyebab dan menyebabkan
beraktivitas pasien kelemahan kelemahan
meningkat dengan 3. Untuk
kriteria: meningkatkan
- Pasien bersemangat 3. Pertahankan oksigenasi pada
- Aktivitas dilakukan oksigen sesuai jaringan
secara mandiri kebutuhan 4. Dapat menurunkan
kerja jantung pasien
4. Berikan bantuan 5. Dapat menurunkan
dalam aktivitas kerja jantung.
perawatan diri
5. Batasi aktivitas dan
posisi tirah baring

3.5 Implementasi Keperawatan

Nama : Tn. Z No. Register : 538066


Umur : 52 Tahun Ruangan : ICCU

Hari/Tanggl/ No Implementasi
Respon Hasil Paraf
Jam DX Keperawatn
Senin,
23 Juli 2012
08.00 WIB 1,2,4 - Mengobservasi - Keadan umum
keadan umum dan lemah
mengukur TTV TD : 100/70 Erik
pasien, serta mmhg
mecatatnya dalam RR : 26 x/menit
instruksi harian N: 74 x/menit
S: 36,5oC

08.15 WIB 2 - Memantau hasil - Iskemik pada V1


EKG
08.30 WIB 1,2,4 - Memberikan - Oksigen terpasang Rahma
oksigen sesuai 3 liter/menit di
kebutuhan
08.35 WIB 1
- Mengatur posisi - Pasien merasa
pasien semi fower lebih nyaman
dengan posisi
setengah duduk
09.00 WIB 1
- Mengajarkan - Pasien
teknik relaksasi melakukan/mengu
nafas dalam dan langi teknik yang
batuk efektif diajarkan dengan
10.30 WIB 1,2,3 baik
- Mengkolaborasi - Obat masuk semua
pemberian obat Rahma
Dopamin pump 3 di
mcg/jam
Lasix pump 2,55
11.00 WIB 4 cc/jam
- Memberikan - Makan yang
makan siang diberikan diet
sesuai diet jantung III dan
makanan yang
diohabiskan 1
11.20 WIB 2 porsi
- Memberikan - Obat masuk semua
injeksi ranitidine 1
ampul melalui
11.30 WIB 2,3 intravena
- Memberikan obat - Obat telah
oral KSR 1 tab diminum oleh
12.00 WIB 1,2,4 dan Nuzym 1 tab pasien
- Mengobservasi - Keadaan umum
keadaan umum lemah
pasien dan TD: 100/70 mmhg
mengukur TTV RR: 26x/menit
dan mencatat N: 66 x/menit
dalam intruksi S: 36,5oC
13.00 WIB 4 harian
- Menganjurkan - Pasien beristirahat
pasien untuk dengan baik
banyak beristirahat
Selasa,
24 Juli 2012
14.00 WIB 1,2,4 - Mengobservasi - Keadaan umum
keadaan umum pasien lemah Erik
pasien
14.05 WIB 2 - Memantau hasil - Iskemik pada V1
EKG Rahma
14.10 WIB 3 di
- Mengukur TTV - TD : 110/80
dan menimbang mmhg RR: 28
berat badan x/menit
N: 64 x/menit
S: 36oC
BB: 52 Kg
14.20 WIB 3
- Melakukan - Edema (+)
pemeriksaan piting
14.30 WIB 3 edema
- Mengukur intake - IWL = 15 x BB
dan ouput cairan = 15 x 52
= 780
Urine = 200
Feses = 100 +

WL = 5 x BB
= 5 x 52 = 260
= 1080 – 260
= 820 ml
Jadi minum ± 4-5
15.00 WIB 3 gelas/hari
- Menganjurkan - Pasien
pasien untuk meninggikan
meninggikan kakinya dan lebih
kakinya nyaman jika
dibawahnya
16.00 WIB 1,2 dipasang bantal
- Mengauskultasi - Suara nafas ronki
suara nafas , catat basah, bunyi S1
bunyi jantung, dan S2 lemah, dan
serta palpasi nadi nadi perifer cepat
periper dan lemah
16.30 WIB 4
- Mengelap pasien - Keluarga dapat
dengan air hangat melakukan teknik
di tempat tidur dan yang diajarkan
mengajarkan pada
keluarga cara
17.00 WIB 4 mengelap pasien
- Memberikan - Pasien
makan sore sesuai menghabiskan
diet makan yang
18.00 WIB 2,3 diberikan
- Memberikan obat - Obat telah
oral KSR 1 tab diminum oleh
dan Nuzym 1 tab pasien
19.00 WIB 1,2,4
- Mengukur TTV - TD: 100/90 mmhg
dan mencatat di RR: 26 x/menit
19.30 WIB 1,2,4 instruksi harian N : 74 x/menit
S: 36oC
- Mempertahankan - Oksigen masih
20.00 WIB 4 pemberian oksigen terpasang 3
liter/menit
- Menganjurkan - Pasien beristirahat
pasien banyak dengan baik
beristirahat
Rabu,
25 Juli 2012
08.00 WIB 1,2,4 - Mengobservasi - Keadaan umum
keadaan umu dan pasien lemah
mengukur TTV TD: 100/80 mmhg Erik
serta mencatatnya RR: 26 x/menit
dalam instruksi N: 64 x/menit
harian S: 36,5oC
08.05 WIB 2 - Memantau hasil - Iskemik pada V1
EKG Rahma
08.10 WIB 3,4
- Menganjurkan - Pasien di
pasien untuk menggarakkan
sering kakinya sesuai
menggerakkan dengan
kakinya kemampuannya
08.30 WIB 3
- Melakukan - Edema berkurang
pemeriksaan piting
08.35 WIB 1,2,3 edema
- Melakukan - Terapi dilanjutkan
kolaborasi dengan
09.00 WIB 1,2 tim medis
- Mempertahankan - Oksigen terpasang
11.00 WIB 1
pemberian oksigen 3 liter/menit
- Mengatur posisi - Pasien merasa
pasien semi fowler nyaman dengan
11.30 WIB 4 posisi setengah
duduk
- Memberikan - Makanan yang
makan siang diberikan diet
sesuai diet jantung III dan
12.00 WIB 3 makan yang
dihabiskan 1 porsi
- Memberikan - Obat masuk semua
injeksi ranitidine 1
ampul dan
furosemide 1
12.30 WIB 1,2, ampul melalui
intravena
- Mengukur TTV - TD: 100/70 mmhg
dan mencatat di RR: 26 x/menit
13.00 WIB 4 instruksi harian N: 68 x/menit
S: 36oC
- Membantu pasien - Pasien
BAK dengan mengatakan BAK
memberikan 3-4 kali sehari dan
pispot pada warna urine
keluarga dan kuning
13.30 WIB 1,2 memantau
pengeluaran urine
- Mengkaji kulit dan - Kulit masih pucat,
CRT akral dingin,
turgol kulit
elastis, CRT < 3
detik
Kamis,
26 Juli 2012
09.30 WIB 1,2,4 - Mengobservasi - Keadaan umum
keadaan umum pasien masih
dan mengukur lemah Erik
TTV TD: 100/80 mmhg
RR: 26 x/menit
N: 74 x/menit
S: 36oC
09.45 WIB 3 - Melakukan - Edema berkurang
pemeriksaan piting
10.00 WIB edema
1,2
- Mempertahankan - Oksigen terpasang
10.10 WIB
pemberian oksigen 3 liter/menit
10.20 WIB 4
- Mengatur posisi - Pasien merasa
semi fowler nyaman dengan
posisi setengah
4 duduk
- Menganjurkan - Pasien beristirahat
pasien banyak dengan baik
istirahat
Jum’at.
27 Juli 2012
15.00 WIB 1,2,4 - Mengobservasi - Keadaan umum
keadaan umum pasien masih
dan mengukur lemah Erik
TTV TD: 110/70 mmhg
15.20 WIB RR: 24 x/menit
N: 68 x/menit
S: 36oC
3 - Melakukan - Edema berkurang
15.30 WIB pemeriksaan piting
edema
4
- Menganjurkan - Pasien beristirahat
pasien banyak dengan baik
beristirahat

3.6 Evaluasi Keperawatan

Nama : Tn. Z No. Register : 538066


Umur : 52 Tahun Ruangan : ICCU
Hari/Tanggl/ No Catatan Perkembangan Paraf
Jam DX
Rabu 1 S:
25 Juli 2012 - Pasien mengatakan masih agak sesak jika
melakukan aktivitas berat seperti berjalan
O: Erik
- RR 24 x/menit
- Tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan
- Suara nafas vesikuler
- Tidak terpasang oksigen
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi 2, 4, 6 dilanjutkan
Jum’at 2
27 Juli 2012 S:
- Pasien mengatakan nafasnya masih agak
sesak jika beraktivitas Erik
- Pasien mengatakan badannya terasa lebih
baik
O : Keadan umum perbaikan
- TD : 100/70 mmhg N: 68 x/menit
- Irama reguler
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi 1, 2, 3, 4, 7, 8 dilanjutkan
Jum’at 3
27 Juli 2012 S:
- Pasien mengatakan masih agak sesak jika Erik
beraktivitas
- Pasien mengatakan bengkak di kakinya
sudah berkurang
O:
- Edema ekstremitas berkurang
- Turgor kulit baik
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi 1, 3, 4, 5, 6 dilanjutkan
Jum’at 4
27 Juli 2012 Erik
S: Pasien mengatakan belum dapat melakukan
perawatan sendiri seperti ke kamar mandi
O: Adl masih dibantu oleh perawat dan keluarga
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi 2, 3, 4, 5 dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai