Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENERAPKAN PERILAKU 3M


PLUS DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE
DI RW 09 DESA SUKATARIS KECAMATAN
KARANGTENGAH

Disusun Oleh :

DHEA KAROLINA MULYADI


09170000095

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

JAKARTA

2021
Hubungan Kemampuan Menerapkan Perilaku 3m Plus Dengan Kejadian
Demam Berdarah Dengue Di Rw 09 Desa Sukataris Kecamatan Karangtengah

Dhea Karolina Mulyadi1,Khrisna Wisnusakti2, Siti Kamillah3


1,2
Departemen Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Email : dheakarolinamulyadi@gmail.com1 , khrisnaaw@gmail.com2 , sitikamillah0402@gmail.com3

Abstrak Abstrack
Pendahaluan : Penyakit Demam Berdarah Dengue Introduction: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is
(DBD) adalah salah satu jenis penyakit menular yang one a type of infectious disease caused by thevirus
disebabkan oleh virus dengue. Kegiatan PSN dapat dengue. PSN activities can be carried out with 3M
dilakukan dengan aktifitas 3M plus yang ditambah plus activities coupled with other activities such as
dengan kegiatan lain misalnya memelihara ikan raising larvae eating fish, installing wire mesh,
pemakan jentik, memasang kawat kasa, menghindari avoiding hanging clothes, using mosquito nets and
kebiasaan menggantung pakaian, menggunakan using drugs that can prevent mosquito bites.
kelambu dan memakai obat yang dapat mencegah Methods: This study used quantitative research with a
gigitan nyamuk. correlative design using adesign. cross-sectional The
Metode : Penelitian ini menggunakan penelitian population in this study were all heads of families RW
kuantitatif dengan desain korelatif menggunakan 09 totaling 217 heads of families. The research sample
rancangan Cross-Sectional Populasi dalam penelitian was 140 heads of families who were taken using
ini adalah seluruh Kepala Keluarga RW 09 berjumlah cluster sampling technique. The instrument used in
217 kepala keluarga. Sampel penelitian berjumlah 140 this study was a 3M Plus behavior questionnaire.
kepala keluarga yang diambil dengan teknik cluster Results: The results of this study show that most
sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian respondents have good 3M Plus behavior as many as
ini berupa kuesioner perilaku 3M Plus. 116 people with a percentage (82.90%). Respondents
Hasil : hasil dari penelitian ini bahwa sebagian besar who had bad behavior were 24 people (17.10%). Chi-
responden memiliki peilaku 3M Plus yang baik Square results obtained P-Value of 0.000, because
sebanyak 116 orang dengan persentase (82,90%). <0.05, which means there is a relationship between
Responden yang berperilaku buruk yaitu 24 orang the ability to apply 3M Plus behavior with the
(17,10%). Hasil Chi-Square diperoleh P-Value sebesar incidence of dengue fever in Rw 09, Sukataris Village,
0,000, karena <0,05 yang artinya Ada Hubungan Karangtengah district.
Kemampuan Menerapkan Perilaku 3M Plus Dengan Conclusion : There is a relationship the ability of
Kejadian Demam Beradarh Dengue Di Rw 09 Desa applying behavior 3M plus with the occurrence of
Sukataris Kecamatan Karangtengah. fever b dengue in rw 09 Desa Sukataris Subdistrict
Kesimpulan : Ada hubungan kemampuan Karangtengah
menerapkan perilaku 3M Plus dengan kejadian demam Keywords: Dengue Hemorrhagic Fever, 3M Plus
beradarh dengue di rw 09 desa sukataris kecamatan Behavior
karangtengah
Kata Kunci : Demam Beradarah Dengue, Perilaku
3M Plus
3

Pendahuluan kasus, Agustus 27 kasus. Salah satu kecamatan


yang terdapat penyakit DBD yaitu Kecamatan
Demam berdarah dengue (DBD) adalah Karangtengah yang tercatat kasus DBD pada
penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk tahun 2020 mencapai 74 kasus yang terhitung
Aedes yang terinfeksi dengan salah satu virus dari bulan Januari hingga Agustus, sedangkan
dengue.(3)Penyakit DBD akan muncul setiap kasus DBD pada tahun 2019 tinggi mencapai 84
tahunnya dan dapat penyerang semua kelompok kasus. Sebagian besar kasus DBD terjadi di Desa
umur. Munculnya penyakit DBD dikaitkan Sukataris khususnya di Rw 09 dengan kasus DBD
dengan perilaku dan kondisi lingkungan mencapai 17 kasus yang terhitung dari bulan
masyarakat.(4)Demam berdarah merupakan salah Januari Hingga Agustus 2020, kasus pada tahun
satu penyakit Tropis. Demam Berdarah Dengue ini mengalami peningkatan dibandingkan pada
adalah penyakit infeksi oleh virus Dengue yang tahun 2019.(5)
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegypti, dengan ciri demam tinggi mendadak
Kegiatan PSN sekarang dikembangkan
disertai manifestasi pendarahan, menimbulakn
menjadi 3M Plus yaitu menguras, menutup dan
rejatan (Shock) dan hingga kematian.(2)
mengubur atau mendaurulang barang-barang
bekas. Kegiatan 3M diperluas dengan megganti
Data seluruh dunia menunjukan Asia air vas bunga ataupun sejenisnya dilakukan 1
menempati urutan pertama dalam jumlah kasus minggu sekali, memelihara ikan pemakan jentik
DBD disetiap tahunnya. Menurut WHO, nyamuk, memasang kawat kassa, mengupayakan
memperkirakan setiap tahunnya sekitar 50-100 pencahayaan dan ventilasi ruangan yang
juta kasus DBD dengan 500.000 diantaranya memadai. Kegiatan 3M Plus juga diperluas
memerlukan perawatan di Rumah Sakit dan dengan mengupayakan peningkatan kebiasaan
diketahuin bahwa DBD merupakan penyebab masyarakat untuk menggunakan obat anti
paling utama dalamkesakitan dan kematian Di nyamuk, menggunakan kelambu pada saat tidur
Asia Tenggara dengan 57% dari total kasus DBD siang dan menghindarkan kebiasaan
di Asia Tenggar yang terjadi di Indonesia.(8) menggantungkan pakaian dalam rumah.(2)
Kementerian kesehatan Republik Menurut hasil observasi di lingkungan
Indonesia mencatat kasus Demam Berdarah Rw 09, sebagian rumah memiliki selokan atau
Dengue (DBD) di Indonesia hingga bulan parit didepan rumah, ada beberapa parit yang
Agustus tahun 2020 mencapai 71.633 kasus. Ada tidak lancar karena tersumbat oleh sampahdaun
10 Provinsi yang melaporkan jumlah kasus DBD, kering dan plastik bekas makanan. Yang
kasus terbanyak ada di Provinsi Jawa Barat mengakibatkan adanya genangan air diparit
dengan kasus DBD mencapai 10.722 kasus.(11) tersebut sehingga bisa menjadi sarang nyamuk.
Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur mencatat Adapun barang-barang bekas yang tidak tertutup
kasus DBD pada tahun 2020 yang terhitung dari seperti bekas ban yang rusak dan botol-botol kaca
bulan Januari hingga Agustus mencapai 612 yang terendam oleh air hujan , terdapat pula
kasus, dan kematian mencapai 6 kasus, kejadian sampah plastik yang berserakan yang terendam
DBD pada tahun ini sedikit menurun air. Di salah satu rumah masyarakat Rw 09
dibandingkan dengan tahun 2019 yang kasus memiliki kolam ikan yang sudah tidak berfungsi
DBD mencapai 643 kasus dan kematian kembali yang berisi air hujan. Lingkungan di Rt
mencapai 6 kasus. Menurut data DBD perbulan 04 Rw 09 kurang didapatkan parit atau solokan
tahun 2020, tercatat Pada bulan Januari terdapat yang berfungsi sehingga terdapat genangan air
86 kasus, Febuari 91 kasus dan angka kematian 1 dijalan jika sudah terjadi hujan dan terdapat parit
kasus, Maret 129 kasus dan angka kematian 1 yang tersumbat dan dibiarkan yang mengeluarkan
kasus, April 61 kasus dan angka kematian 2 aroma tidak sedap seperti bau air yang sudah
kasus, Mei 70 kasus dan angka kematian 1 kasus, lama tidak mengalir itu terdapat depan rumah
Juni 45 kasus, Juli 67 kasus dan kematian 1 kosong yang sudah lama tidak diisi. Adapun 10
dari keluarga di RT 03 yang memelihara ikan Dengan kondisi seperti itu maka kegiatan
pemakan jentik nyamuk seperti ikan cupang atau tindakan yang tepat untuk menjaga
didapan teras rumah dan diruang tamu kesehatan dengan cara menjaga lingkungan
dirumahnya. bersih, sehat dan terbebas dari sarang nyamuk.
Kegiatan untuk menjaga terbebas dari DBD yaitu
Peneliti pun mewawancarai salah satu dengan cara PSN 3M Plus yang idealnya
kepala keluarag Rt 02 Rw 09 yang menyatakan dilakukan 1 minggu sekali.
bahwa didalam keluaranya tidak ada yang
mengalami DBD, dan kegiatan menguras, Metode
menutup, dan mendaur ulang barang bekas itu
dilakukan dengan baik selama 1 minggu sekali,
Penelitian ini menggunakan penelitian
kegiatan menutup kurang dilakukan karena
kuantitatif dengan desain korelatif menggunakan
menggunakan torren yang disimpan diatas
rancangan Cross-Sectional. Dalam penelitian ini
bangunan rumah yang sulit dicek dan kegiatan
menggunakan dua variabel yaitu kemampuan
mendaur ulang dilakukan dengan mengumpulkan
menerapkan perilaku 3M Plus dan kejadian
bekas plastik kopi yang dianyam berbentuk
Demam Berdarah. Populasi dalam penelitian ini
seperti tamplak menjadi hingga tikar, keluarga
adalah seluruh Kepala Keluarga RW 09
pun mengatakan bahwa mengetahui tentang
berjumlah 217 kepala keluarga. Sampel penelitian
penyakit demam berdarah dan perilaku 3M Plus
berjumlah 140 kepala keluarga yang diambil
yang baik dilakukan 1 minggu sekali. Hasil
dengan teknik cluster sampling. Instrumen yang
wawancara kepada salah satu keluarga Rt 03 Rw
digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner
09 menyatakan bahwa kurang mengetahui tentang
perilaku 3M Plus. Teknik analisa data dalam
kegiatan 3M Plus sehingga jarang melakukannya,
penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat
untuk menguras dilakukan jika sudah terlihat
dengan uji chi square. Penelitian ini telak lulus
kotor, didalam kerluarganya terdapat yang
uji etik di Komisi Etik Penelitian Kesehatan
mengalami DBD yaitu istrinya pada bulan
dengan surat keterangan, Nomer : 079/Sket/ka-
september yang mendapatkan perawatan di
Dept/RE/STIKIM/1/2021.
Rumah sakit, setelah mengetahui istrinya
mengalami DBD ia pun langsung melakukan Hasil
kegiatan seperti membersihkan penampungan air
Hasil penelitian mengenai karakteristik
di gentong merapihkan pakaian yang digantung
responden berdasarkan usia akan ditulis pada
serta memperbaiki parit di depan ruamhnya.
tabel dibawah ini.
Perilaku masyarakat RW 09 umunya Tabel 1. Distribusi Frekuensi Usia (n=140)
belum bisa memperhatikan kesehatan lingkungan Usia Jumlah persentase
tempat tinggalnya dengan baik. perilaku
kesehatan seperti kesadaran untuk melakukan 3M 25-40 tahun 43 30,70%
Plus secara rutin belum bisa dilaksanakan dengan
baik. kegiatan 3M Plus dilakukan oleh masyarakat 41-60 tahun 91 65,00%
manakala ada keluarga atau masyarakat yang
megalami DBD. Kondisi pemukiman yang padat > 60 tahun 6 4,30%
penduduk, serta adanya penampungan barang-
barang bekas yang tidak ditutup rapat yang akan Total 140 100,00%
menjadi tempat genangan
air saat musim hujan datang disekitar rumah, itu
bisa menjadi faktor pendukung yang sangat besar. Tabel 1. diatas menunjukan karakteristik
responden berdasarkan usia , menunjukan banyak
nya responden usia 25-40 tahun sebanyak 43
orang dengan persentase (30,70%). Pada usia 41-
60 tahun sebanyak 91 orang dengan persentase Tabel 4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan
(65,00%). Pada usia <60 tahun sebanyak 6 orang Pekerjaan (n=140)
(4,30%).

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Pekerjaan Jumlah Persentase


(n=140)
Buruh 31 22,10%
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pedagang 28 20,00%
Laki-laki 113 80,70%
Swasta 28 20,00%
Perempuan 27 19,50%
Wirasswasta 18 12,90%
Total 140 100,00%
Pns 20 14,30%
Tabel 2. menunjukan karakteristik
responden berdasarkan jenis kelamin. Tidak bekerja 15 10,70%
Menunjukan banyaknya responden dengan jenis
kelamin Laki-laki sebnayak 133 orang dengan Total 140 100.00%
persentase (80,70%) dan jenis kelamin
Perempuan sebanyak 27 orang dengan persentase
(19,50%).
Tabel 4. menunjukan distribusi frekuensi
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan berdasarkan jenis pekerjaan responden.
Pendidikan (n=140) Menunjukan pekerjaan responden. Buruh
Pendidikan Jumlah Persentase sebanyak 31 orang dengan persentase (22,10%).
Pedagang sebanyak 28 orang dengan persentase
SD 6 4,30% (20,00%). Swasta sebanyak 28 orang dengan
persentase (20,00%). Wiraswasta sebanyak 18
SMP 21 15,00% orang dengan persentase (12,90%). Pns sebanyak
20 orang dengan persentase (14,30%). Tidak
SMA 50 35,70% bekerja sebanyak 15 orang dengan persentase
(10,70%).
D3/S1 63 45,00% Tabel 5 Gambaran Perilaku 3M Plus (n=10)

Total 140 100,00% Usia Jumlah Persentase

Baik 117 83,60%


Tabel 3. menunjukan distribusi frekunsi
berdasarkan pendidikan terakhir responden.
Buruk 23 16,40%
Menunjukan jumlah SD sebanyak 6 orang dengan
persentase (4,30%). SMP sebanyak 21 orang Total 140 100%
dengan persentase (15,00%). SMA sebanyak 50
orang dengan persentase (35,70%) dan D3 atau
Tabel 5 menunjukan bahwa sebagian
S1 sebanyak 63 orang dengan persentase
besar responden memiliki peilaku 3M Plus yang
(45,00%).
baik sebanyak 117 orang dengan persentase
(83,60%). Responden yang berperilaku buruk
yaitu 23 orang (16,40%).
Tabel 1 Gambaran Kejadian Demam Berdarah pernah mengalami Demam Berdarah Dengue
Dengue (n=140) dengan persentase (13,60%).
Analisa bivariat dilakukan untuk melihat
Usia Jumlah Persentase
hubungan variabel indevenden yaitu 3M Plus
Mengalami 19 13,60% dengan variabel dependen kejadian demam
Tidak 121 86,40% berdarah dengue. Uji statistik yang digunakan
Mengalami adalah Chi Square dengan kriteria adanya
Total 140 100% hubungan yang bermakna antara dua variabel jika
P Value<0,05. Hubungan antara kemampuan
Tabel 6. menunjukan bahwa 121 orang tidak menerapkan perilaku3M Plus dengan Kejadian
pernah mengalami Demam Beradarah Dengue Demam Berdarah di RW 09 Desa Sukataris
dengan persentase (86,40%). 19 orang yang Kecamatan Karangtengah didapatkan hasil
sebagai berikut :
Tabel 2. Tabulasi Silang Antara Perilaku 3M Plus Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Rw 09
Desa Sukataris Kecamatan Karangtengah Tahun 2020 (n=140).

Kejadian Demam Perilaku 3M Plus Total OR P


Berdarah Dengue Value
Buruk Baik

N % N % N %

Tidak
Mengalami 8 6,6 113 93,4 121
86,4

52,969 0,000
Mengalami 15 78,9 4 3.4 19 13,6

Total 23 16,4 117 83,6 140 100

Tabel 7 dapat diketahui bahwa sebagian Rw 09 Desa Sukataris Kecamatan Karangtengah.


besar responden yang berperilaku baik yang tidak Dari analisa diperoleh pula nilai OR=52,969
mengalami demam berdarah yaitu 113 orang dapat diartikan yang berperilaku buruk 52,969
dengan persentase (93,4 %). Sedangkan yang kali beresiko mengalami Demam Berdarah
berperilaku buruk yang mengalami demam Dengue dibandingan dengan resonden yang
berdarah dengue 15 orang dengan persentase berperilaku baik.
(78,9 %). Perilaku baik yang mengalami demam
Pembahasan
berdarah yaitu 4 orang dengan persentase (3,4
%).perilaku buruk yang tidak mengalami demam Gambaran Perilaku 3M Plus
berdarah yaitu 8 orang dengan persentase (6,6 %).
Perilaku kesehatan adalah pengetahuan,
hasil uji Chi-Square diperoleh P-Value sebesar
sikap, tindakan untuk melakukan pencegahan dan
0,000, karena <0,05 yang artinya Ada Hubungan
memelihara terjadinya resiko penyakit.(13)
Kemampuan Menerapkan Perilaku 3M Plus
Perilaku 3M Plus merupakan salah satu kegiatan
Dengan Kejadian Demam Beradarh Dengue Di
pemberantasan sarang nyamuk dengan menguras Hal ini bisa terjadi kerena kegiatan dalam
menutup dan menyingkirkan atau mengubur.(10) menerapkan perilaku 3M Plus kurang
Pada hasil oleh data tabel 5.6 gambaran dilaksanakan dengan baik dan rutin. Menurut
perilaku 3M Plus, mayoritas responden sebagian Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa
besar berperilaku baik yang tidak mengalami kegiatan 3M Plus idealnya dilaksanakan 1
demam berdarah yaitu 113 orang dengan minggu sekali secara rutin dengan cara menguras,
persentase (93,4 %). Sebagian kecil berperilaku menutup dan mengubur atau menyingkirkan
buruk yang mengalami demam berdarah dengue barang bekas. Sejalan dengan penelitian Suryani
15 orang dengan persentase (78,9 %). Perilaku dan Diyana Oktaviani Sari, menyatakan bahwa
baik yang mengalami demam berdarah yaitu 4 kejadian demam berdarah dengue bisa terjadi
orang dengan persentase (3,4 %).perilaku buruk karena perilaku 3M Plus yang buruk dan waktu
yang tidak mengalami demam berdarah yaitu 8 untuk melaksanakan kegiatan 3M Plus.
orang dengan persentase (6,6 %). Hubungan Kemampuan Menerapkan Perilaku
Hal ini berarti bahwa mayoritas sudah 3M Plus Dengan Kejadaian Demam Berdarah
bisa menerapkan perilaku 3M Plus dengan baik Dengue
dan perilaku 3M Plus sudah dilakukan minimal 1 Perilaku merupakan semua tindakan atau
minggu sekali. Sebagian besar responden yang aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang
berkerja sebagai Buruh sebanyak 31 orang bersangkutan. Tindakan tersebut merupakan
dengan persentase (22.10%). Hal ini bisa menjadi sebuah respon atau reaksi adanya suatu
pengambat dalam kesempatannya melakukan rangsangan. Perilaku 3M Plus merupakan suatu
penerapan perilaku 3M Plus secara rutin di kegiatan untuk mencegah penyakit demam
rumahnya. Sejalan dengan Budi Utomo dalam berdarah dengue.(13)
penelitiannya menyatakan bahwa responden bisa
memiliki sedikit kesempatan dalam mencegah Perilaku 3M Plus dilakukan dengan
DBD. melakukan menguras, menutup, mengubur,
menyingkirkan dan plusnya yaitu seperti
Gambaran Kejadian Demam Berdarah memelihara ikan pemakan jentik nyamuk,
Dengue menanam tanaman pengusir nyamuk,
DBD adalah penyakit menular yang menggunakan kelambu saat tidur, menabur
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan larvasida, memsasng kawat kassa, menggunakan
melalui nyamuk Aedes aegepty yang ditandai obat anti nyamuk, gotong royong membersihkan
dengan demam mendadak dua sampai dengan lingkungan rumah, meletakan pakaian bekas
tujuah hari tanpa penyebab yang jelas, lemah atau pakai dalam wadah tertutup, dan memliksa secara
lesu, gelisah, nyeri ulu hati, disertai dengan tanda rutin penampuangn air. Kegiatan tersebut
pendarahan bintik merah dikulit, lebam minimal dilakukan selaam 1 minggu sekali.(10)
(echymosis) atau ruam (purapura). Kadang Analisis bivariat yang digunakan dalam
disertai dengan berak darah, mimisan, muntah penelitian ini adalah Chi-Square untuk
darah, serta kesadaran menurun atau syok.(4) mengetahui apakah ada hubungan antara
Pada hasil olah data tabel 5.8 bahwa kemampuan menerapkan perilaku 3M Plus
gambaran kejadian Demam Berdaarh Dengue di dengan Kejadian Demam berdarah Dengue Di
Rw 09 Desa Sukataris Kecamatan Karangtengah RW 09 Desa Sukataris Kecamatan Karangtengah.
didapatkan hasil yang mengalami demam didapatkan hasil p value hubungan kemampuan
berdarah dengue sebanyak 24 orang dengan menerapakan perilaku 3M Plus dengan kejadian
persentase (17,10%). Sedangakan yang tidak demam berdarah dengue diperoleh nilai sebesar
mengalami demam berdarah sebanyak 116 orang p=0,000. Berdasarkan hasil analisis diatas dapat
dengan persentase (82,90%). disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna
anatara kemampuan menerapkan perilaku 3M
Plus dengan demam berdarah. Hasil analisis yang
diperoleh pula nilai OR=52,969 artinya Hal ini dapat terjadi kemungkinan ada
responden yang berperilaku buruk 52,969 kali faktor lain yang menyebabkan responden atau
beresiko mengalami Demam Berdarah Dengue anggota keluarga mengalami demam berdarah
dibandingan dengan resonden yang berperilaku dengue, yaitu Jarak rumah antar warga di Rw 09
baik. yang padat dan saling berdekatan, sehingga lebih
Hal ini sesuai dengan penelitian yang memungkinkan penularan penyakit demam
dilakukan oleh Budi Utomo yang mengemukakan berdarah.
bahwa semakin baik menerapkan perilaku 3M Menurut teori, Hal ini disebabkan di kota
Plus maka resiko mengalami Demam Berdarah atau wilayah yang padat penduduk rumah-
semakin sedikit. Begitupun sebalikanya samakin rumahnya saling berdekatan, sehingga lebih
buruk perilaku menerapkan perilaku 3M Plus memungkinkan penularan penyakit demam
semakin tinggi mengalami resiko mengalami berdarah , mengingat jarak terbang Aedes aegypti
Demam Berdarah. yang terbatas 100m. Meningkatnya kasus serta
Penelitian ini pun sejalan dengan ditambahnya wilayah yang terjangkit disebabkan
penelitian sebalumnya yaitu tentang hubungan oleh saran transportasi penduduk, adanya
pemberantasan sarang nyamuk 3M Plus dan pemukiman baru, dan terdapatnya vektor nyamuk
kejadian demam berdarah dengue di desa yang hampir diseluruh tanah air serta adanya tipe
sojomerto kecamatan reban kabupaten batang, virus yang bersikulasi sepanjang tahun.(2)
bahwa hubungan 3M Plus dengan kejadian Nyamuk Aedes aegypti dapat
demam berdarah dengue (Nilai p=0,000). berkembang biak di tempat tempat penampungan
Pada hasil tabulasi silang antara air bersih, kegiatan 3M Plus sebaiknya dilakukan
hubungan kemampuan menerapkan perilaku 3M minimal setiap satu minggu sekali. Kegitan 3M
Plus denagn kejadian demam berdarah dengue di Plus dilakukan lebih dari satu minggu sekali
rw 09 desa sukataris kecamatan karangtenga, memberikan kesempatan telur nyamuk menetas
menunjukan bahwa tidak semua responden atau dan berkembangbiak menjadi nyamuk dewasa di
anggota kerluarga yang pernah mengalami mana stadium telur, larva, pupa sampai dewasa
demam berdarah dengue memiliki perilaku buruk memerlukan waktu kurang lebih 7-14 hari.(9)
dalam menerapak perilaku 3M Plus. Disaat responden atau anggota keluarga
Dari hasil tabulasi silang antara hubungan sibuk bekerja maka kegiatan dirumah akan
kemampuan menerapkan perilaku 3M Plus berkurang seperti melakukan kegiatan 3M Plus
dengan kejadian demam berdarah dengue di rw secara baik dan rutin seminggu sekali. Hal ini
09 desa sukataris kecamatan karangtengah, kemungkinan menjadi faktor terjadinya demam
bahwa sebagian besar responden yang berperilaku berdarah.
baik yang tidak mengalami demam berdarah yaitu Penelitian ini sejalan dengan pendapat
113orang dengan persentase (93,4 %). Sedangkan (Fauzi dan M. Reza Restu,2019) mengemukakan
yang berperilaku buruk yang mengalami demam bahwa perilaku baik dalam melaksanakan 3M
berdarah dengue 15 orang dengan persentase Plus maka resiko megalami DBD sedikit,
(78,9 %) kebalikannya jika berperilaku buruk maka
Demikian pula dengan responden atau beresiko mengalami DBD.
anggota keluarga yang tidak mengalami demam Kesimpulan
berdarah dengue memiliki perilaku baik dalam
menerapakn perilaku 3M Plus. Hal ini dapat Dari penelitian ini dapat disimpulkan
dilihat pada hasil penelitian bahwa 4 orang bahwa responden yang memiliki perilaku
(3,4%) , sedangkan responden yang tidak menerapkan 3M Plus dengan baik sebanyak 117
mengalami demam berdarah dengue tetapi orang dan responden yang berperilaku buruk
memiliki perilaku buruk dalam menerapkan dalam menerapkan perilaku 3M Plus sebanyak 23
perilaku 3M Plus sebesar 5 orang (4,3%). orang.
Sedangkan hasil analisa bivariat dalam 12. Notoatmodjo,S. (2018). Metodologi
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
hubungan atara kemampuan menerapkan perilaku Cipta.
3M Plus dengan Keajadian Demam Berdarah 13. Priyoto. (2014). Teori Sikap Dan Perilaku
Dengue di Rw 09 Desa Sukataris Kecamatan Dalam Kesehatan . Yogyakarta: Nuhamedika.
Karangtengah. 14. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif & Kualitatif. Bandung:
Daftar Pustaka Alpabeta,CV.
1. Budi. Utomo. (2017). Hubungan 15. Suryani, & Sari, D. O. (2017). Hubungan
pemberantasan sarang nyamuk dan kejadian Perilaku 3M Dengan Kejadian DBD
demam berdarah di Desa Sojomerto diwilayah Kerja Puskesmas Lingkar Barat
Kecamatan Reban Kabupaten Batang. 1-18. Kota Bengkulu . HIGIENE .
2. Departemen. Kesehatan. (2010). Pencegahan
Dan Pemberantasan Demam Berdarah
Dengue. Jakarta: Depkes RI Direktorat
Jendral PP & PL.
3. Departemen. Kesehatan. (2013). Demam
Berdarah Dengue. Jakarta
4. Departemen. Kesehatan. (2015). Patofisiologi
Demam Berdarah Dengue. Jakarta
5. Dinas. Kesehatan. (2020). Profil Kasus Dbd
Tahun 2019 Dan 2020. Cianjur: DinKes
Kab.Cianjur.
6. F. P., M. R., & Rusjdi, S. R. (2018).
Hubungan Perilaku Pemberantasa Sarang
Nyamuk Dengan Menutup, Menguras, Dan
Mendaur Ualang (PSN M) Terhadap Kejadian
Demam Berdarah Di Kelurahan Andalas.
Artikel Penelitian .
7. Fauzi, & R. R. (2014). Hubungan perilaku
3M plus dan Abatisasi terhadap keberadaan
jentik nyamuk aedes aegepty pada masyarakat
di Kecamatan Medan Denai.
8. Kementerian. Kesehatan. (2019). Dipetik
OKTOBER 12:00, 2020, dari
https://promkes.kemkes.go.id/upaya-
pencegahan-dbd-dengan-3m-plus
9. Kementerian. Kesehatan. (2010). Informasi
Umum DBD Pedoman Bagi Kader. Jakarta:
Pusat Promosi Kesehatan.
10. Kementerian. Kesehatan. (2011). Modul
Pengendalian Demam Berdarah Dengue .
Jakarta: KemKesRI.
11. Kementerian. Kesahatan. (2020). Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. Dipetik
diakses Agustus minggu, pukul 13.34, 2020,
dariwww.KemKes.co.id:
https://www.KemKes.go.id/article/view/2007
0900004/hingga-juli-kasus-dbd-di-indonesia- .
capai-71-ribu.html .

Anda mungkin juga menyukai