4.1 Hasil
Data hasil pengamatan selisih tinggi tanaman dapat dilihat pada Tabel
Lampiran 1a dan sidik ragamnya terdapat pada Tabel Lampiran 1b. Data sidik ragam
pengamatan selisih tinggi tanaman, dapat dilihat pada grafik pada Gambar 1.
Gambar 1. Rata-rata selisih tinggi tanaman Jagung Ungu pada Berbagai Konsentrasi
NaCl
pada minggu 1-2 relatif lebih tinggi pada perlakuan P 0 (tanpa salinitas) sebesar 2,39
cm/minggu sedangkan rata-rata selisih tinggi tanaman minggu 1-2 terendah terdapat
pada perlakuan P1 (salinitas rendah) sebesar 1,68 cm/minggu. Pada grafik juga
menunjukkan bahwa rata-rata selisih tinggi tanaman minggu 2-3 jagung ungu relatif
lebih tinggi pada perlakuan P3 (salinitas tinggi) sebesar 2,47 cm/minggu sedangkan
rata-rata selisih tinggi tanaman minggu 2-3 terendah terdapat pada perlakuan P1
Data hasil pengamatan selisih diameter batang dapat dilihat pada Tabel
Lampiran 2a dan sidik ragamnya terdapat pada Tabel Lampiran 2b. Data sidik ragam
pengamatan selisih tinggi tanaman, dapat dilihat pada grafik pada Gambar 2.
Gambar 2. Rata-rata selisih diameter batang Jagung Ungu pada Berbagai Konsentrasi
NaCl.
jagung ungu relatif lebih tinggi pada perlakuan P3 (salinitas tinggi) sebesar 0,80
cm/minggu sedangkan rata-rata selisih diameter batang minggu 1-2 terendah terdapat
pada perlakuan P2 (salinitas sedang) sebesar 0,75 cm/minggu. Pada grafik juga
menunjukkan bahwa rata-rata selisih diameter batang minggu 2-3 jagung ungu relatif
lebih tinggi pada perlakuan P1 (salinitas rendah) sebesar 0,787 cm/minggu sedangkan
rata-rata selisih diameter batang minggu 2-3 terendah terdapat pada perlakuan P 2
Data hasil pengamatan selisih jumlah daun dapat dilihat pada Tabel Lampiran
3a dan sidik ragamnya terdapat pada Tabel Lampiran 3b. Data sidik ragam
pengamatan selisih tinggi tanaman, dapat dilihat pada grafik pada Gambar 3.
Gambar 3. Rata-rata selisih jumlah daun Jagung Ungu pada Berbagai Konsentrasi
NaCl.
jagung ungu relatif lebih tinggi pada perlakuan P0 (tanpa salinitas) sebesar
0,707/minggu. Pada grafik juga menunjukkan bahwa rata-rata selisih jumlah daun
minggu 2-3 jagung ungu relatif lebih tinggi pada perlakuan P 1 (salinitas rendah)
Data hasil pengamatan berat kering total disajikan pada Tabel Lampiran 4a
sedangkan sidik ragamnya disajikan pada Tabel Lampiran 4b. Sidik ragam
pengamatan berat kering total. Rata-rata berat kering total disajikan pada Tabel
berikut.
Hasil uji BNT 1% (Tabel 1) menunjukkan bahwa level salinitas yang berbeda
menghasilkan pengaruh yang berbeda pada parameter berat kering. Perlakuan control
(tanpa salinitas) menunjukkan nilai berat kering total tertinggi yaitu sebesar 3.43,
berbeda nyata dengan konsentrasi rendah, konsentrasi sedang dan konsentrasi tinggi,
Data hasil pengamatan volume akar dapat dilihat pada Tabel Lampiran 5a dan
sidik ragamnya terdapat pada Tabel Lampiran 5b. Data sidik ragam menunjukkan
bahwa pemberian konsentrasi NaCl tidak berpengaruh nyata pada pengamatan selisih
Volume Akar
4.7
4.6
4.5
4.4
4.3
rata-rata
4.2 58 HST
4.1
4
3.9
3.8
3.7
P0 P1 P2 P3
Axis Title
Gambar 4. Rata-rata volume akar Jagung Ungu pada Berbagai Konsentrasi NaCl.
tinggi pada perlakuan P0 (tanpa salinitas) sebesar 4,56 diikuti oleh P3 (konsentrasi
tinggi) sebesar 4,14 kemudian P1 (salinitas rendah) sebesar 4,06 sedangkan rata-rata
volume akar terendah terdapat pada perlakuan P2 (salinitas sedang) sebesar 4,04.
4.1.6 Luas Daun
Data hasil pengamatan luas daun dapat dilihat pada Tabel Lampiran 6a dan
sidik ragamnya terdapat pada Tabel Lampiran 6b. Data sidik ragam menunjukkan
bahwa pemberian konsentrasi NaCl tidak berpengaruh nyata pada pengamatan selisih
Luas Daun
23
22
21
rata-rata
20 58 HST
19
18
17
P0 P1 P2 P3
Axis Title
Gambar 5. Rata-rata luas daun Jagung Ungu pada Berbagai Konsentrasi NaCl
Gambar 4 menunjukkan bahwa rata-rata luas daun jagung ungu lebih tinggi
pada perlakuan P0 (tanpa salinitas) sebesar 22,45 diikuti oleh P1 (konsentrasi rendah)
volume akar terendah terdapat pada perlakuan P3 (salinitas tinggi) sebesar 18,93.
4.1 Pembahasan