Ayas EP
Ayas EP
18311355
A. Pendahuluan
Beragam kejadian dapat menggeser penawaran dan permintaan yang kemudian mengubah
harga serta jumlah keseimbangan. Bab ini akan membahas berbagai kebijakan pemerintah
dalam mengatur pasar hanya dengan memanfaatkan penawaran dan permintaan.
Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah seringkali berdampak negatif, atau bisa disebut
juga tidak sesuai dengan yang diharapkan, dan pemerintah juga tidak mengantisipasi hal
tersebut sebelumnya.
B. Teori
6.1.a. Cara Batas Harga Tertinggi Dapat Mempengaruhi Hasil Akhir Pasar
Ketika para konsumen berhasil melakukan aksi protes, lalu pemerintah menerapkan batas
harga tertinggi untuk pasar, maka terdapat dua kemungkinan yang dapat terjadi setelah
itu. Yang Pertama adalah ketika pemerintah menerapkan batas harga tertinggi, dan posisi
batas harga tertinggi terletak di atas harga keseimbangan, maka batas harga tertinggi tidak
1
memberikan pengaruh apapun terhadap harga maupun jumlah yang dijual. Yang Kedua
adalah ketika pemerintah menetapkan batas harga tertinggi dibawah harga keseimbangan
pasar, maka batas harga tertinggi tersebut menjadi syarat yang mengikat dalam pasar.
Kesimpulan yang dapat dipetik adalah : jika pemerintah menerapkan batas harga tertinggi
yang mengikat dalam pasar persaingan, maka akan terjadi kekurangan barang dalam
pasar. Hal tersebut membuat para penjual harus melakukan mekanisme penjatahan barang
yang langka ini pada sejumlah calon pembeli. Tetapi mekanisme penjatahan seringkali
tidak sesuai dengan harapan karena membuat antrean yang panjang, dan membuang
buang waktu pembeli. Mekanisme penjatahan juga dapat menyebabkan diskriminasi dan
hal tersebut tentunya mengarah kepada ketidakadilan.
6.2 Pajak
Semua pemerintah menggunakan pajak untuk meningkatkan pendapatan untuk mendanai
berbagai proyek publik. Pajak merupakan perangkat kebijakan yang penting dan
mempengaruhi kehidupan kita. Ketika pemerintah memungut pajak atas suatu jenis
barang, siapakah yang harus membayar? Para konsumen atau produsen?. Atau mereka
berdua? Dan faktor apakah yang menentukan pembagian pajak bagi masing-masing dari
mereka. Istilah pembagian pajak mengacu pada distribusi suatu beban pajak di antara
pihak-pihak yang terlibat dalam pasar.
3
pajak dibebankan kepada para penjual, maka hal tersebut meningkatkan biaya produksi
dan harga jual atas suatu barang. Kurva penawaran bergeser ke krii(atau bergerak keatas).
Jadi sebenernya siapa yang membayar pajak? Meskipin penjual yang membayar pajak,
sebenarnya pembeli dan penjual sama sama menanggung beban pajak tersebut. akrena
harga pasar naik saat pajak diterapkan, pembeli membayar lenih banyak untuk setiap
barang yang dibeli daripada pembelian sebelumnya yang tidak ada pajak. Jadi adanya
pajak membuat kondisi pembeli dan penjual sama-sama menajdi lebih buruk. Pembeli
membayar lebih mahal untuk suatu barang, dan penjual mendapatkan jeuntungan lebih
sedikit.
C. Kasus
Pada pertemuan lalu, kelompok 2 membahas tentang perpajakan yang dikenakan pada e-
commerce. Kebijakan ini memang sedang ramai diperbincangkan oleh masyarakat, ter
khusus pada para pelaku e-commerce. Ibu Sri Mulyani telah merilis Peraturan Menteri
Keuangan 210/PMK.010/2018 tentang perlakuan perpajakan atas transaksi perdagangan
melalui system elektronik atau e-commerce. Salah satu isi dari Pokok Pengaturan PMK-
210 adalah bagi pedagang yang berjualan melalui platform marketplace harus membayar
PPh sebanyak 0,5% dari total omset penjualan yang tidak melebihi Rp. 4,8 miliar dalam
setahun berarti. Jika omsetnya melebihi dari itu, maka para pedagang harus membayar
pengusaha kena pajak. Contoh kasusnya adalah sebuah kosmetik yang dijual di salah satu
platform marketplace yaitu “Shopee”. Kosmetik tersebut dijual secara online karena
barang tersebut belum terjual secara toko offline di Indonesia sendiri. Karena system
perdagangannya online, maka uang yang harus dikeluarkan oleh pembeli menjadi
bertambah karena adanya peraturan pajak e-commerce. Harga persatuan kosmetik
tersebut adalah Rp.349.000. karena adanya peraturan tersebut, maka pajak yang harus
ditanggung oleh pembeli adalah 10% dari harga kosmetik. Lalu harga yang diterima
penjual yaitu Rp.320.000. pertanyaannya adalah siapa yang menanggung beban pajak
yang lebih banyak ?. jawabannya adalah yang menanggung beban pajak lebih banyak
adalah konsumen. Walaupun konsumen dibebanai biaya yang lebih, hal tersebut tidaklah
berpengaruh terhadap permintaan karena barang tersebut hanya tersedia di toko online,
jadi konsumen rela menanggung beban pajak yang lebih besar karena barang tersebut
belum ada dijual di toko offline di Indonesia.
5
DAFTAR PUSTAKA