Anda di halaman 1dari 7

PANCASILA

ROSNIANI PUTRI, 105401114221, SD 1 F

ABSTRAK
Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai
dasar negara, Pancasila dijadikan sebagai dasar untuk membangun Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia, Pancasila adalah
gabungan dari nilai adat, nilai budaya dan nilai agama yang terkandung dalam pandangan
hidup di Indonesia.
Pancasila adalah dasar filosofis resmi dan pandangan kehidupan bangsa. Pancasila
memiliki seperangkat nilai, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan
keadilan. Kondisi Indonesia saat ini bisa diidentifikasi dengan melihat perilaku dan
kepribadian masyarakat yang tercermin dalam perilaku sehari-hari.

Kata kunci: Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, nilai-niai pancasila

PENDAHULUAN
Berdasarkan falsafah Pancasila, manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang
mempunyai naluri, akhlak, daya pikir, dan sadar akan keberadaannya yang serba terhubung
dengan sesamanya, lingkungannya, alam semesta, dan penciptanya. Kesadaran ini
menumbuhkan cipta, karsa, dan karya untuk mempertahankan eksistensi dan kelangsungan
hidupnya dari generasi ke generasi. (Ambiro Puji Asmarioni, 2017)

Pancasila lahir berdasarkan nilai-nilai budaya yang terkandung sejak zaman nenek
moyang kita dahulu. Nilai-nilai tersebut lahir dan melekat secara tidak sengaja pada nenek
moyang kita. (Ambiro Puji Asmarioni, 2017)

Pancasila itu terdiri dari kata Panca dan Sila. Nama Panca diusulkan oleh Ir.
Soekarno sedangkan nama Sila diusulkan oleh salah seorang ahli bahasa. Pancasila
dirasakan sudah sempurna dan mencakup segala aspek pada Bangsa Indonesia. (Ambiro
Puji Asmarioni, 2017)

Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai dasar filsafat atau dasar
falsafah negara (Philosofische Gronslag) dari negara, ideologi negara atau Statsidee, dalam
pengertian ini pancasila merupakan dasar nilai untuk mengatur pemerintahan negara.
Konsekuensinya seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan negara terutama segala
peraturan perundang-undangan termasuk reformasi dalam segala bidang dijabarkan dan
diderivasikan dari nilai-nilai pancasila. Maka pancasila merupakan sumber dari segala
sumber hukum. Pancasila merupakan sumber kaidah hukum negara yang secara
konstitusional mengatur negara Republik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu
rakyat, wilayah beserta negara. (Ningsih, 2021)
PEMBAHASAN
A. KEDUDUKAN PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN IDEOLOGI NEGARA
Pancasila merupakan dasar Negara dan pandangan hidup bangsa Indoesia. Sebagai
dasar Negara, Pancasila dijadikan sebagai dasar dalam membangun Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Pancasila sebagai dasar Negara diwujudkan dalam hukum nasional
Indonesia, dimana Pancasila menjadi sumber dari segala sumber hukum yang ada di
Negara Indonesia. Sedangkan sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila dijadikan
sebagai tuntunan bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupan sehari-
hari. (Ambiro Puji Asmarioni, 2017)

Sebagai dasar negara, pancasila merupakan suatu asas kerokhanian yang meliputi
suasana kebatinan atau cita-cita hukum, sehingga merupakan suatu sumber nilai, norma
serta kaidah, baik moral maupun hukum negara, dan menguasai dasar baik tertulis (UUD
1945) maupun tidak tertulis. (Ningsih, 2021)

Ideologi adalah landasan dan sekaligus tujuan dalam kehidupan bermasyarakat,


berbangsa dan bernegara mereka dengan berbagai dimensinya. Sebagai ideologi negara
pancasila mengandung sifat itu. Ideologi merupakan serangkian nilai, norma atau sistem
nilai dasar yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh suatu
masyarakat atau bangsa sebagai pandangan hidup. (Fahrizal, 2021)

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengandung nilai-nilai dan gagasan-


gagasan dasar yang dapat dilihat dalam sikap, perilaku, dan kepribadian bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi bersifat khas sebagai refleksi perilaku bangsa Indonesia dan
tercermin dalam setiap segi kehidupannya. Nilai-nilai dasar tersebut bersifat dinamis.
Artinya, upaya pengembangan sesuai dengan perubahan dan tuntutan masyarakat bukan
sesuatu yang tabu sehingga nilai-nilai dasar itu tidak menjadi beku, kaku, dan melahirkan
sifat fanatik yang tidak logis. Atas dasar pemikiran tersebut, bangsa Indonesia telah
menetapkan Pancasila sebagai ideologi terbuka. (Subagtio, 2021)

Pancasila dijadikan sebagai dasar negara dan ideologi negara yaitu untuk mengatur
penyelenggaraan negara. Hal tersebut sesuai dengan bunyi pembukaan UUD 1945 alinea
ke-4 yang berbunyi: “Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan indonesia itu dalam suatu
UUD negara indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara”. (Ningsih, 2021)

B. PROSES PERUMUSAN PANCASILA


Perumusan pancasila terjadi pada tanggal 29 April 1945, ketika pemerintah jepang
membentuk sebuah lembaga yang dalam bahasa jepang disebut dokuritsu jumbi choosakai
“Badan Penyelidik Persiapan Kemerdekaan Indonesia” disingkat BPUPKI yang
beranggotakan 62 orang. BPUPKI diketuai oleh Dr. Radjiman Wideodiningrat dan
wakilnya R. Pandji Soeroso dan Ichibangase (asal Jepang). BPUPKI memiliki tugas
membuat rancangan dasar negara dan membuat UUD. Sidang pertama BPUPKI terjadi
pada tanggal 29-31 Mei 1945 dan 1 Juni 1945 dalam sidang itu dirumuskan berbagai
gagasan tentang dasar negara indonesia. (Darsita, 2020)
Berikut ini beberapa usulan dari anggota BPUPKI yang menjadi rumusan dasar
negara diantaranya sebagai berikut:
1. Muhammad Yamin mengusulkan 2 rumusan dasar negara Indonesia pada sidang
pertama BPUPKI tanggal 29 Mei 1945. Saat itu, Muhammad Yamin mengusulkan lima
dasar negara Indonesia secara lisan sebagai berikut:
1) Peri Kebangsaan
2) Peri Kemanusiaan
3) Peri Ketuhanan
4) Peri Kerakyatan
5) Kesejahteraan rakyat
Dan mengusulkan lima dasar negara indonesia secara tertulis sebagai berikut:
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Kebangsaan Persatuan Indonesia
3) Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
4) Kerakyatan yang dipimpin oeh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
dan perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia (Darsita, 2020)
2. Soepomo mengusulkan gagasan dasar negara pada tanggal 31 Mei 1945. Gagasan dasar
negara yang dikemukakan sebagai berikut:
1) Persatuan
2) Kekeluargaan
3) Keseimbangan lahir dan batin
4) Musyawarah
5) Keadilan rakyat (Darsita, 2020)
3. Soekarno mengusulkan gagasan dasar negara pada tanggal 1 Juni 1945. Gagasan dasar
negara yang dikemukakan sebagai berikut:
1) Kebangsaan indonesia
2) Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3) Mufakat atau demokrasi
4) Kesejahteraan sosial
5) Ketuhanan yang berkebudayaan (Darsita, 2020)

Sidang BPUPKI yang dilaksanakan pada 29 Mei 1945 sampai 1 Juni 1945 belum
menetapkan ketiga usulan rumusan dasar negara tersebut menjadi sebuah dasar dalam
negara Indonesia. Pada saat itu juga dibentuk panitia yang beranggotakan sembilan orang
yang dikenal dengan sebutan “panitia sembilan” yang anggotanya yaitu:
• Ir. Soekarno
• H. Agus Salim
• Mr. Ahmad Soebardjo
• Mr. Muhammad Yamin
• Drs. Mohammad Hatta
• Mr. AA. Maramis
• Kyai. Haji Wachid Hasyim
• Abdul Kahar Muzakkir
• Abikusno Tjokrosujoso (Darsita, 2020)

Panitia sembilan yang diketuai oleh Ir. Soekarno pada tanggal 22 Juni 1945 berhasil
merumuskan naskah Rancangan Pembukaan UUD yang kemudian dikenal dengan Piagam
Jakarta (Djakarta Center) yang berisi, sebagai berikut:
1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at islam bagi pemeluk-
pemeluknya
2) Kemanusian yang adil dan beradab
3) Persatuan indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5) Keadilan sosialbagi seluruh rakyat indoneia (Darsita, 2020)

Selanjutnya dengan berbagai pertimbangan yang mencakupi keragaman suku


bangsa, agama, budaya yang terdapat di indonesia, dikeluarkan peraturan pesiden (PP) No.
12 tahun 1968 tertanggal 13 April 1968 mengenai Rumusan Dasar Negara dalam negara
indonesia, dikemukakan rumusan pancasila yang benar dan sah yang tercantum didalam
Pembukaan UUD 1945 yang disahkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945 dengan
rumusan sebagai berikut:
1) Ketuhanan yang Maha Esa
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Persatuan indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh indonesia (Darsita, 2020)

C. CONTOH NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


1. Sila pertama
Sila Pancasila pertama berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa. Makna sila pertama
pancasila yaitu setiap warga negara bersikap berdasar sifat ketuhanan. Contoh nilai
nilai sila ke-1 dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
1. Tidak memaksakan suatu agama pada orang lain
2. Bekerjasama dan saling bantu di bidang sosial, ekonomi, dan keamanan
lingkungan tanpa memandang latar belakang agama
3. Mengembangkan toleransi agama sejak dini
4. Membina kerukunan hidup antar manusia
5. Rajin pergi ke tempat ibadah yang sesuai keyakinan.
6. Tidak mengejek atau mengolok-olok agama atau keyakinan orang lain.
(Wulandari, 2021)
2. Sila kedua
Sila Pancasila kedua berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Makna sila
kedua Pancasila yaitu mengakui bahwa kedudukan setiap warga negara adalah sama.
Contoh nilai-nilai sikap sila ke-2 dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
1. Tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan suku, agama, warna kulit,
tingkat ekonomi, maupun tingkat pendidikan
2. Menjaga hal dan kewajiban diri sendiri dan orang sekitar
3. Menyadari bahwa setiap manusia adalah ciptaan Sang Pencipta.
4. Tidak melakukan diskriminasi dengan orang-orang yang dijumpai baik di
sekolah, rumah, dan tempat lainnya
5. Tidak melecehkan seseorang karena apapun
6. Membela kebenaran dan keadilan (Wulandari, 2021)
3. Sila Ketiga
Sila ketiga Pancasila berbunyi Persatuan Indonesia. Makna sila ketiga Pancasila
yaitu menyatunya bangsa Indonesia dari berbagai sendi kehidupan, yaitu politik, sosial,
budaya, ekonomi, pertahanan, dan keamanan. Tujuan persatuan Indonesia adalah
menumbuhkan rasa bersatu warga negara yang memiliki beragam adat dan budaya.
Contoh nilai-nilai sikap sila ke-3 dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
1. Cinta tanah air dan bangsa dengan membeli produk dalam negeri
2. Cinta tanah air dan bangsa dengan mengharumkan nama bangsa lewat
prestasi di berbagai bidang akademik dan non akademik
3. Tidak merendahkan suku adat dan budaya lain
4. Mengutamakan kerukunan bangsa Indonesia dibandingkan dengan
kepentingan kelompok, pribadi, dan golongan
5. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan serta membantu warga
yang berkesusahan (Wulandari, 2021)
4. Sila Keempat
Sila keempat Pancasila berbunyi Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Makna sila ke-4 Pancasila yaitu
bangsa Indonesia memiliki prinsip demokrasi dan kedaulatan rakyat.
Contoh nilai-nilai sikap sila ke-4 dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
1. Mengedepankan musyawarah, diskusi, atau bertukar pendapat untuk
mencapai mufakat atau kesepakatan dalam menyelesaikan masalah
2. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
3. Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara, daripada
kepentingan pribadi
4. Ikut serta dalam pemilihan umum
5. Melaksanakan hasil keputusan yang berdasar musyawarah dengan niatan dan
perbuatan baik dan dengan rasa tanggung jawab. (Wulandari, 2021)
5. Sila Kelima
Sila kelima Pancasila berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Sila ke-5 Pancasila berhubungan dengan sikap adil dan menghormati hak asasi
manusia. Contoh nilai-nilai sikap sila ke-5 dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
1. Berbuat adil pada siapapun tanpa pilih kasih
2. Menghargai hasil karya orang lain
3. Tidak membedakan seseorang karena status dan kondisi ekonominya
4. Bersikap kekeluargaan
5. Tidak mengintimidasi orang dengan hak milik kita
6. Menghormati hak asasi orang lain beserta kewajibannya
7. Tidak menyusahkan orang lain untuk sama-sama hidup dengan layak
(Wulandari, 2021)

D. PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA


Ideologi terbuka adalah ideologi yang bisa mengikuti perkembangan zaman dan
dapat menyesuaikan. Ideologi terbuka biasanya hanya berisi pandangan dasar dan
pengembangannya disesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
Ideologi jenis ini hanya bisa digunakan dalam sistem yang demokratis, seperti yang ada di
Indonesia. (Nafisah, 2020)

Pancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam


penerapannya menganut ideologi terbuka. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila
memiliki sifat dinamis yang mencerminkan keterbukaan pemikiran sehingga mampu
menerima segala iklim perubahan yang terjadi. (Aditya, 2020)

Maksud dari pancasila sebagai ideologi terbuka adalah pancasila tidak perlu untuk
mengubah nilai-nilai dasarnya untuk mengikuti perkembangan zaman. Jadi, nilai-nilai
dasar pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan perkembangan kehidupan bangsa
Indonesia dan perkembangan zaman. Hal ini tentunya juga harus disesuaikan dengan
perkembangan dan kebutuhan masyarakat yang ada di dalamnya. (Nafisah, 2020)

Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki tiga dimensi penting, yaitu:


1. Dimensi realitas
Pada dimensi realitas, Ideologi mampu untuk menyesuaikan nilai -nilai
hidup dan berkembang dalam masyarakat.
2. Dimensi Idealisme
Pancasila yang memiliki dimensi idealisme merupakan ideologi yang
mampu memberikan harapan dan cita-cita masyarakat tentang masa depan yang
lebih baik.
3. Dimensi Pendukung atau Pengembangan
Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat mempengaruhi dan menyesuaikan
dengan perkembangan masyarakat. (Aditya, 2020)

Pancasila sebagai ideologi terbuka harus mencakup beberapa nilai yaitu:


1. Nilai Dasar
Nilai dasar merupakan sebuah nilai yang mendasar, tetap, dan tidak
berubah yang terkandung dalam isi kelima sila dari Pancasila.
2. Nilai Instrumen
Nilai instrumen merupakan nilai dasar yang dijelaskan lebih luas dalam
UUD 1945 dan aturan perundangan lainnya. Hal tersebut bertujuan agar
masyarakat lebih memahami serta mengetahui maksud dan tujuan dari ni lai
dasar.
3. Nilai Praktis
Nilai praktis merupakan nilai-nilai yang dilaksanakan di kehidupan
sehari-hari, baik dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Adapun
contoh nilai praktis yang dimaksud adalah menghormati, gotong royong, dan
mencintai kerukunan. (Aditya, 2020)

DAFTAR PUSTAKA
Aditya, R. (2020, Desember 4). Arti Pancasila sebagai Ideologi Terbuka.
Ambiro Puji Asmarioni, M. (2017, Januari). Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan. MENJAGA
EKSISTENSI PANCASILA DAN PENERAPANNYA BAGI MASYARAKAT DI ERA
GLOBALISASI, pp. 50-54.
Darsita. (2020). Sejarah Perumusan Pancasila dalam Hubungannya dengan Proklamasi.
Fahrizal, R. (2021). WARGA NEGARA MEMAHAMI DAN MELAKSANAKAN PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA.
Nafisah, S. (2020, November 10). Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka: Nilai-Nilai,
Dimensi, dan Faktor Pendorongnya.
Ningsih, I. S. (2021). HAKIKAT PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI
NEGARA.
Subagtio, M. E. (2021, Juni 30). Pancasila sebagai ideologi bangsa indonesia.
Wulandari, T. (2021, Juni Selasa). 28 Contoh Sikap Pancasila Sila 1 sampai 5 dan Penjelasan,
Sudah Tahu?

Anda mungkin juga menyukai