TINJAUAN PUSTAKA
Psikososial adalah suatu kondisi yang terjadi pada individu yang mencakup aspek psikis
dan sosial atau sebaliknya. Psikososial menunjuk pada hubungan yang dinamis antara faktor
psikis dan sosial, yang saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain. Psikososial sendiri
berasal dari kata psiko dan sosial. Kata psiko mengacu pada aspek psikologis dari individu
(pikiran, perasaan dan perilaku) sedangkan sosial mengacu pada hubungan eksternal individu
dengan orang-orang di sekitarnya (Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI). Istilah psikososial berarti
menyinggung relasi sosial yang mencakup faktor-faktor psikologis (Chaplin, 2011).
1.2 Kecemasan
1.2.1 Pengertian kecemasan
Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan
tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik. Ansietas
dialami secara subjektif dan dikomunikasikan secara interpersonal. Ansietas berbeda dengan rasa
takut yang merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya. Ansietas adalah
respon emosional terhadap penilaian tersebut yang penyebabnya tidak diketahui. Sedangkan rasa
takut mempunyai penyebab yang jelas dan dapat dipahami (Stuart, 2007).
Ansietas adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi. Ketika merasa
cemas, individu merasa cemas, individu merasa tidak nyaman atau takut atau mungkin memiliki
firasat akan ditimpa malapetaka padahal ia tidak mengerti mengapa emosi yang mengancam
tersebut terjadi. Tidak ada objek yang dapat diidentifikasi sebagai stimulus ansietas. Ansietas
merupakan alat peringatan internal yang memberikan tanda bahaya kepada individu (Viedebeck,
2008).
Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang sama disertai respon
autonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu), perasaan takut
yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang
memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan individu untuk bertindak
menghadapi ancaman (Nurarif & Kusuma, 2013).
1.2.2 Teori Psikososial Tentang Kecemasan
a) Teori Psikodinamika
Freud (1936) memandang ansietas seseorang sebagai sumber stimulus untuk perilaku. Ia
menjelaskan mekanisme pertahanan sebagai upaya manusia untuk mengendalikan
kesadaran terhadap ansietas. Misal jika seseorang memiliki pikiran dan perasaan yang
tidak tepat sehingga meningkatkan ansietas, ia merepresi pikiran dan perasaan tersebut.
Represi adalah proses menyimpan impuls yang tidak tepat.
b) Teori Interpesonal
Hubungan interpersonal dini secara langsung mempengaruhi perkembangan konsep diri
dan harga diri. Individu dengan konsep diri yang buruk dan harga diri yang rendah lebih
rentan terhadap kecemasan dan gangguan yang terkait dengan kecemasan.
c) Teori Perilaku
Kecemasan adalah respons terkondisi terhadap stressor internal dan eksternal.
d) Teori Kognitif
Perasaan subyektif terhadap kecemasan secara langsung berkaitan dengan pikiran
individu tersebut tentang dirinya sendiri, masa depannya dan dunia. Pola kognitif yang
salah dapat 8 menyebabkan kesalahan persepsi tentang makna berbagai hal yang terjadi
(dan karenanya menimbulkan kecemasan)
e) Teori Humanistik
Kecemasan berkaitan dengan hilangnya arti dalam kehidupan seseorang (Issacs, 2005).
1.2.3 Penyebab
Penyebab kecemasan menurut (Nurarif & Kusuma, 2013) yaitu :
1. Perubahan dalam (status ekonomi, lingkungan, status kesehatan, pola interaksi, fungsi peran,
status peran)
2. Pemajanan toksin
3. Terkait keluarga
4. Herediter
5. Infeksi/kontaminan interpersonal
6. Penularan penyakit interpersonal
7. Krisis maturasi, krisis situasional
8. Stres, ancaman kematian
9. Penyalahgunaan zat
10. Ancaman pada (status ekonomi, lingkungan, status kesehatan, pola interaksi, fungsi peran,
status peran, konsep diri)
11. Konflik tidak disadari mengenai tujuan penting hidup
12. Konflik tidak disadari menenai nilai yang esensial/penting
13. Kebutuhan tidak dipenuhi