Anda di halaman 1dari 23

TUGAS PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DASAR

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN AKTIVITAS


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Klinik Keperawatan Dasar
Dosen : Ani Fadmawaty, S.Kep, Ners, MKM.

Nama Anggota Kelompok :


1. Amar Rhamadan 6. Naffisa Zahrotud Diniyah
(P27901119004) (P27901119034)
2. Bekti Nurcahyani 7. Nur Hudriyah Dewi
(P27901119010) ( P27901119038)
3. Eva Novianti 8. Rizky Sabani
(P27901119016) (P27901119044)
4. Fitria Handayani N 9. Wanda Sofiyatun Najwa
(P27901119022) (P27901119050)
5. Kartika Triya Wardhani
(P27901119028)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
2020/2021
A. Konsep Kebutuhan Aktivitas
1. Definisi
Menurut (Heriana, 2014) Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak
dimana manusia memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup.  Salah
satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas
seperti berdiri, berjalan dan bekerja.  Kemampuan aktivitas seseorang tidak
terlepas dari keadekuatan sistem persarafan dan musculoskeletal.
Aktivitas sendiri sebagai suatu energi atau keadaan bergerak
dimana manusia memerlukan hal tersebut agar dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya. (Asmadi, 2008). Jadi dapat diartikan bahwa gangguan aktivitas
merupakan ketidakmampuan seseorang untuk melakukan kegiatan dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Etiologi
Menurut (Hidayat, 2014) penyebab gangguan aktivitas adalah sebagai berikut :
1) Kelainan Postur
2) Gangguan Perkembangan Otot
3) Kerusakan Sistem Saraf Pusat
4) Trauma langsung pada Sistem Muskuloskeletal dan neuromuscular
5) Kekakuan Otot

3. Patifisiologi
Menurut (Hidayat, 2014) proses terjadinya gangguan aktivitas tergantung dari
penyebab gangguan yang terjadi. Ada tiga hal yang dapat menyebabkan
gangguan tersebut, diantaranya adalah :
1) Kerusakan Otot
Kerusakan otot ini meliputi kerusakan anatomis maupun fisiologis otot.
Otot berperan sebagai sumber daya dan tenaga dalam proses pergerakan
jika terjadi kerusakan pada otot, maka tidak akan terjadi pergerakan jika
otot terganggu. Otot dapat rusak oleh beberapa hal seperti trauma
langsung oleh benda tajam yang merusak kontinuitas otot. Kerusakan
tendon atau ligament, radang dan lainnya.
2) Gangguan pada skelet
Rangka yang menjadi penopang sekaligus poros pergerakan dapat
terganggu pada kondisi tertentu hingga mengganggu pergerakan atau
mobilisasi. Beberapa penyakit dapat mengganggu bentuk, ukuran
maupun fungsi dari sistem rangka diantaranya adalah fraktur, radang
sendi, kekakuan sendi dan lain sebagainya.
3) Gangguan pada sistem persyarafan
Syaraf berperan penting dalam menyampaikan impuls dari dank e otak.
Impuls tersebut merupakan perintah dan koordinasi antara otak dan
anggota gerak. Jadi, jika syaraf terganggu maka akan terjadi gangguan
penyampaian impuls dari dank e organ target. Dengan tidak sampainya
impuls maka akan mengakibatkan gangguan mobilisasi.

4. Manifestasi Klinis
Menurut (Potter & Perry, 2006) manifestasi klinik pada gangguan aktivitas
yaitu tidak mampu bergerak secara mandiri atau perlu bantuan alat/orang lain,
memiliki hambatan dalam berdiri dan memiliki hambatan dalam berjalan.

5. Komplikasi
1) Denyut nadi frekuensinya mengalami peningkatan, irama tidak teratur
2) Tekanan darah biasanya terjadi penurunan tekanan sistol/hipotensi
orthostatic
3) Pernafasan terjadi peningkatan frekuensi, pernafasan cepat dan dangkal
4) Warna kulit dan suhu tubuh terjadi penurunan
5) Status emosi stabil
(Rosidawati, dkk 2008)

6. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Diagnostik
a. Foto Rontgen (Untuk menggambarkan kepadatan tulang,
tekstur, erosi, dan perubahan hubungan tulang).
b. CT Scan tulang (mengidentifikasi lokasi dan panjangnya patah
tulang di daerah yang sulit untuk dievaluasi)
c. MRI (untuk melihat abnormalitas : tumor, penyempitan jalur
jaringan lunak melalui tulang)
2) Pemeriksaan laboratorium
a. Pemeriksaan darah dan urine
b. Pemeriksaan Hb

7. Penatalaksanaan
1) Denyut nadi frekuensinya mengalami peningkatan, irama tidak teratur
2) Tekanan darah biasanya terjadi penurunan tekanan sistol/hipotensi
orthostatic
3) Pernafasan terjadi peningkatan frekuensi, pernafasan cepat dan dangkal
4) Warna kulit dan suhu tubuh terjadi penurunan
5) Status emosi stabil
(Rosidawati, dkk 2008)

B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
1) Riwayat Keperawatan
Pengkajian riwayat keperawatan meliputi :
a. Riwayat aktivitas dan olah raga
b. Toleransi aktivitas
c. Jenis dan frekuensi olah raga
d. Faktor yang mempengaruhi mobilitas
e. Pengararuh imobilitas
2) Pemeriksaan Fisik : Data Focus
a. Kesejajaran tubuh
Mengidentifikasi perubahan postur tubuh akibat pertumbuhan
dan perkembangan normal. Pemeriksaan dilakukan dengan
cara inspeksi pasien dari lateral, anterior, dan posterior guna
mengamati :
 bahu dan pinggul sejajar
 jari - jari kaki mengarah kedepan
tulang belakang lurus, tidak melengkung kesisi yang lain
b. Cara berjalan
 Dilakukan untuk mengidentifikasi mobilitas klien dan
risiko cedera akibat jatuh.
 Kepela tegak, pandangan lurus, dan tulang belakang
lurus
 Tumit menyentuh tanah terlebih dahulu daripada jari
kaki
 Lengan mengayun kedepan bersamaan dengan ayunan
kaki di sisi yang berlawanan
 Gaya berjalan halus, terkoordinasi,
c. Penampilan dan pergerakan sendi
Pemeriksaan ini meliputi inspeksi, palpasi, serta pengkajian
rentang gerak aktif atau rentang gerak pasif. Hal-hal yang
dikaji yaitu :
 Adanya kemerahan / pembengkakan sendi
 Deformitas
 Adanya nyeri tekan
 Krepitasi
 Peningkatan temperature di sekitar sendi
 Perkembangan otot yang terkait dengan masing –
masing sendi
 Derajat gerak sendi
d. Kemampuan dan keterbatasan gerak
Hal-hal yang perlu dikaji antara lain :
 Bagaimana penyakit klien mempengaruhi kemampuan
klien untuk bergerak
 Adanya hambatan dalam bergerak ( terpasang infus,
gips )
 Keseimbangan dan koordinasi klien
 Adanya hipotensi ortostatik
 Kenyamanan klien
e. Kekuatan dan massa otot
Perawat harus mengkaji kekuatan dan kemampuan klien untuk
bergerak, langkah ini diambil untuk menurunkan risiko tegang
otot dan cedera tubuh baik pada klien maupun perawat.
Pengkajian ini bermanfaat untuk membantu meningkatkan
kemandirian klien yang mengalami :
 Disabilitas kardiovaskuler dan respiratorik
3) Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Diagnostik
 Foto rontgen
Untuk menggambarkan kepadatan tulang, tekstur,
erosi, dan perubahan hubungan tulang.
 CT scan tulang
Mengidentifikasi lokasi dan panjangnya patah tulang di
daerah yang sulit untuk dievaluasi (mis: asetabulum).
 MRI
Untuk melihat abnormalitas ( tumor, penyempitan jalur
jaringan lunak melalui tulang).
b. Pemeriksaan Laboratorium
 Pemeriksaan darah dan urine : memberikan informasi
mengenai masalah musculoskeletal primer atau
komplikasi yang terjadi (infeksi).
 Pemeriksaan Hb : (biasanya lebih rendah bila terjadi
perdarahan akibat trauma).
4) Pengkajian Fokus
Menurut (Hidayat, 2014) pengkajian yang penting dalam gangguan
aktivitas sebagai berikut :
a. Biodata pasien
b. Riwayat Kesehatan termasuk pola istirahat/tidur, pola
aktivitas/latihan. Pola aktivitas atau latihan dapat dinilai
dengan tabel berikut :
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan dan
minum
Mandi
Eliminasi
(BAK&BAB)
Berpakaian
Mobilisasi di
tempat tidur
Pindah
Ambulasi

Keterangan :
0 : mandiri
1 : alat bantu
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain dan alat
4 : tergantung total

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
a. Hambatan mobilitas fisik
b. Defisit perawatan diri
c. Intoleransi aktivitas
3. Intervensi
a. Hambatan mobilitas fisik
 Monitoring vital sign sebelum/sesudah latihan dan lihat respon
pasien setelah latihan
 Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
 Damping dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu
pemenuhan kebutuhannya
 Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan
 Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan secara mandiri
sesuai kemampuan
b. Defisit perawatan diri : makan, mandi, berpakaian, dan eliminasi
 Pertimbangkan budaya pasien ketika mempromosikan
aktivitas perawatan diri
 Pantau tingkat kekuatan dan toleransi aktivitas
 Monitor kemampuan pasien untuk menelan
 Siapkan lingkungan yang menjaga privasi klien
 Pantau peningkatan dan penurunan kemampuan untuk
berpakaian dan melakukan perawatan rambut
 Menyediakan privasi saat eliminasi
 Ganti pakaian klien setelah eliminasi
 Edukasi keluarga untuk membantu menyiapkan alat dan
membantu memandikan pasien
c. Intoleransi aktivitas
 Anjurkan pasien untuk meningkatkan batasan aktivitas yang
dicapainya
 Fokuskan pada aktivitas yang biasa dilakukan pasien
 Anjurkan keluarga untuk memenuhi kebutuhan klien
 Kolaborasikan dengan terapis dalam latihan pemenuhan
aktifitas

Daftar Pustaka
Asmadi. 2008.  Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.  Jakarta: Salemba
Medika.
Hidayat, A. Aziz Alimul dan Musrifatul Uliyah. 2014. Pengantar Kebutuhan
Dasar Manusia. Jakarta : Salemba medika
Heriana, Pelapina. 2014. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Tangerang
selatan : Binarupa aksara

LAPORAN KASUS
PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DASAR
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktek Klinik Keperawatan Dasar
Dosen: Ani Fadmawati, S.Kep, Ners, MKM.

1. Amar Rhamadan 6. Naffisa Zahrotud Diniyah


(P27901119004) (P27901119034)
2. Bekti Nurcahyani 7. Nur Hudriyah Dewi
(P27901119010) (P27901119038)
3. Eva Novianti 8. Rizky Sabani
(P27901119016) (P27901119044)
4. Fitria Handayani N 9. Wanda Sofiyatun Najwa
(P27901119022) (P27901119050)
5. Kartika Triya Wardhani
(P27901119028)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
2020/2021

LAPORAN KASUS PKKD MAHASISWA TK II SEMESTER IV


TAHUN AKADEMIK 2020-2021

A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : An. A
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Umur/tanggal lahir : 10 tahun/16-10-2010
4. Pendidikan : Pelajar (SD)
5. Pekerjaan :-
6. Alamat tinggal : Kedawung baru, Kec. Neglasari, Tangerang-
Banten
7. No.Hp/telpon :-
8. No.RM : 00270768
9. Tanggal Masuk RS : 29-03-2021
10. Tanggal di Data : 01-04-2021

B. KELUHAN SAAT MASUK RS:


Ibu pasien mengatakan perut anaknya membesar dan keras sejak 4 bulan yang
lalu
C. DIAGNOSA MADIS:
Laparatomi eksisi tumor
D. PENGOBATAN – TINDAKAN MEDIS:
Operasi pengangkatan tumor
E. HASIL PENGKAJIAN:
1. Sistem Pernafasan:
Sumbatan jalan napas : Tidak ada
Irama napas : Teratur
Batuk : Tidak ada
Sputum : Tidak ada
2. Sistem Pencernaan:
Buang air besar : Tidak ada keluhan
3. Sistem Kardio vaskuler:
Sirkuler Perifer
Irama nadi : Teratur
Denyut nadi : Kuat
Akral : Hangat
Edema : Tidak ada edema
4. Sistem Urogenital:
Buang air kecil : Tidak ada keluhan
Penggunaan kateter : Ya, pasien menggunakan kateter urine
5. Sistem integument:
Warna kulit : Tidak ada kelainan
Turgor kulit : Elastis
Terdapat luka bekas operasi di bagian perut dengan panjang 15 cm
6. Sistem Neurologis:
Disability
Tanda-tanda trauma : Tidak ada
Pendengaran : Tidak ada berdengung, tidak tuli
7. Sistem Reproduksi:
Pasien belum mengalami Haid/menstruasi
8. Psikologis – sosial:
Cemas : Ya, pasien terliat cemas
Ideal diri : pasien berharap untuk segera sembuh dari sakitnya
9. Spiritual:
Agama : Islam
Keyakinan terhadap penyembuhan : Pasien mengatakan yakin

F. ANALISIS DATA :
N DATA ETIOLOGI MASALAH
O
1 DO : Luka post operasi Nyeri Akut
 Pasien mengatakan
nyeri pada bagian Nyeri Akut
luka operasi di
abdomen
 Pasien mengatakan
nyeri seperti tertusuk-
tusuk
 Pasien mengatakan
skala nyeri 4 dari 10
 Pasien mengatakan
nyeri hilang timbul
DO :
 Pasien tampak
meringis
 Pasien tampak gelisah
 TTV
TD : 118/92 mmHg
Suhu : 36,4
Nadi : 84 x/mnt
RR : 20 x/mnt

2 DO : Nyeri Gangguan
 Pasien mengatakan Mobilitas Fisik
nyeri saat bergerak Gangguan
DS : Mobilitas fisik
 Fisik pasien tampak
lemah
 Gerakan terbatas
3 DO : Ketidakmampuan Defisit
 Pasien mengatakan perawatan diri Perawatan Diri
belum mengganti
pakaian
 Pasien mengatakan
tidak nyaman karena
belum mengganti
pakaian
DS :
 Pasien tidak mampu
mengganti pakaian
sendiri
 Pasien tampak tidak
nyaman
 Ibu pasien tampa
tidak berani
mengganti pakaian
pasien karena pasien
terpasang infus

G. MASALAH KEPERAWATAN
Nyeri Akut b.d agen pencedera fisik d.d pasien mengeluh nyeri dan tampak
meringis
Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri d.d pasien mengeluh nyeri saat bergerak
Defisit Perawatan diri b.d kelemahan d.d tidak mampu mengenakan pakaian

H. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Diagnosis Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Nyeri Akut b.d Setelah  Observasi  Mengetahui keadaan
agen pencedera dilakukan TTV umum pasien
fisik d.d pasien askep 1x24  Kaji status  Memberikan data
mengeluh nyeri dan jam nyeri nyeri dasar untuk
tampak meringis berkurang, (PQRST) menentukan dan
DS : dengan  Edukas mengevaluasi
 Pasien kriteria hasil: i intervensi yang
mengatakan  Nyeri latihan diberikan
nyeri pada berkuran relaksa  Meningkatkan
bagian luka g si nafas relaksasi dapat
operasi di  Skala dalam mengurangi rasa
abdomen nyeri  Atur nyeri
 Pasien menurun posisi  Memberikan
mengatakan  Pasien yang kesempatan pada
nyeri seperti tampak nyaman otot untuk relaksasi
tertusuk- tenang  Kolabo seoptimal mungkin
tusuk rasi 
 Pasien dengan
mengatakan dokter
skala nyeri pember
4 dari 10 ian
 Pasien obat
mengatakan parente
nyeri hilang ral IV
timbul anti
DO : nyeri
 Pasien (Katoro
tampak lac
meringis 3x30
 Pasien ml
tampak gram)
gelisah dan

 TTV antibiot

TD : 118/92 ik

mmHg (Ceftria

Suhu : 36,4 xone

Nadi : 84 2x1 ml

x/mnt gram)
RR : 20
x/mnt

Gangguan Setelah  Ajarkan  Membantu pasien


mobilitas fisik b.d dilakukan keluarga utnuk melakukan
nyeri d.d pasien askep 1x24 dan bantu mobilitas fisik
mengeluh nyeri jam pasien sesuai kebutuhan
saat bergerak meningkat berpindah dan
DO : dalam sesuai meningkatkan
 Pasien aktivitas dengan kemampuan
mengatakan fisik, dengan kebutuhan keluarga untuk
nyeri saat kriteria hasil: misalnya membantu
bergerak  Mobilita dari mobilitas fisik
DS : s fisik tempat sesuai kebutuhan
 Fisik pasien meningk tidur ke pasien
tampak at kursi roda  Mengetahui
lemah  Keluarg  Pantau penggunaan alat
 Gerakan a pengguna bantu mobilitas
terbatas mengerti an alat untuk pasien
cara bantu  Dapat
memban mobilitas meningkatkan
tu  Berikan / kemampuan
pasien bantu pasien untuk
untuk pasien melakukan
melakuk untuk rentang gerak
an melakuka pasif dan aktif
mobilita n latihan
s fisik rentang
gerak
pasif dan
aktif
Defisit Perawatan Setelah  Observasi  Membantu dalam
diri b.d kelemahan dilakukan kebutuhan mengantisipasi/mere
d.d tidak mampu askep 1x24 perawatan ncanakan
mengenakan jam diri pasien pemenuhan
pakaian perawatan  Bantu kebutuhan secara
DS : diri Perawatan individual
 Pasien terpenuhi, diri pasin  Bantuan kebutuhan
mengatakan dengan yang perawatan diri
belum kriteria dibutuhka pasien
mengganti hasil : n  Mengetahui
pakaian  Perawat  Edukasi bagaimana cara
 Pasien an diri pasien dan membantu
mengatakan pasien keluarga perawatan diri
tidak terpenuh dalam pasien
nyaman i membantu  Melihat respon
karena  Pasien perawaran pasien setalah
belum tampak diri pasien kebutuhan
mengganti nyaman  Tanyakan perawatan diri
pakaian respon pasien terpenuhi
DO : pasien
 Pasien tidak setelah
mampu kebutuhan
mengganti perawatan
pakaian diri pasien
sendiri terpenuhi
 Pasien
tampak
tidak
nyaman
 Ibu pasien
tampak
tidak berani
mengganti
pakaian
pasien
karena
pasien
terpasang
infus

I. TINDAKAN KEPERAWATAN
NO TANGGAL/ IMPLEMENTASI PARAF
DX JAM
1 01/04/2021  Mengobservasi TTV
09.00 Respon/hasil
TD : 118/92 mmHg
Suhu : 36,4
Nadi : 84 x/mnt
09.10 RR : 20 x/mnt

 Mengkaji status nyeri


(PQRST)
Respon/hasil
09.20 P : Luka Post Operasi
Q : Rasa nyeri seperti di
tusuk-tusuk
09.30 R : Di perut pada bagian
luka post operasi
S : Skala nyeri 4 dari 10
09.50 T : Nyeri terjadi hilang
timbul

 Mengedukasi latihan
relaksasi nafas dalam
Respon/hasil :
Setelah di edukasi pasien
dapat melakukan latihan
nafas dalam mandiri
 Mengatur posisi yang
nyaman
Respon/hasil :
Pasien mengatakan lebih
nyaman dengan posisi semi
fowler
 Melakukan pemberian obat
parenteral IV anti nyeri
(Katorolac 3x30 ml gram)
dan antibiotik (Ceftriaxone
2x1 ml gram)
Respon/hasil :
Pasien mengatakan bersedia
diberikan obat, obat toleran
terhadap tubuh pasien
2 01/04/2021 Pasien dibantu berpindah dari
10. 35 tempat tidur ke kursi roda,
keluarga pasien mengatakan
mengerti bagaimana
memindahkan pasien dengan
10.45 benar
 Memantu pasien untuk
melakukan latihan rentang
gerak pasif dan aktif
Respon/hasil :
Pasien melakukan latihan
11.00 rentang gerak aktif pada
bagian tubuh leher, jari, bahu,
dan pergelangan kaki

3 01/04/2021  Mengobservasi kebutuhan


10.00 pasien
Respon/hasil :
Pasien mengatakan pagi ini
10.10 belum mengganti pakaian.
kebutuhan perawatan diri
pasien adalah mengganti
pakaian di tempat tidur
 Membantu Perawatan diri
10.20 pasien yang dibutuhkan
Respon/hasil :
Pasien mengatakan bersedia
dibantu mengganti pakaian.
10.30 Membantu menggantu pakaian
pasien di tempat tidur.
 Mengedukasi pasien dan
keluarga dalam membantu
perawaran diri pasien
Respon/hasil :
Keluarga pasien mengatakan
bersedia di edukasi dan
memahami bagaimana
membentu perawatan diri
pasien
 Tanyakan respon pasien
setelah kebutuhan perawatan
diri pasien terpenuhi
Respon/hasil :
Pasien mengatakan lebih
nyaman saat sudah berganti
pakaian.

J. EVALUASI
D Tanggal/jam Evaluasi Paraf
X
1 01/04/2021 S:
11.30  Pasien mengatakan nyeri
berkurang
 Pasien mengatakan skala nyeri 2
dari 10
O:
 Pasien tampak tenang
 Skala nyeri berkurang menjadi 2
dari 10
 TTV
TD : 118/92 mmHg
N : 84 x/menit
S : 36,4
RR : 20 x/menit
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2 01/04/2021 S:-
11.35 O:
 Mobilitas fisik pasien meningkat
 Keluarga mengerti cara
membantu pasien untuk
melakukan mobilitas fisik
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
3 01/04/2021 S : Pasien mengatakan lebih nyaman
11.40 karena sudah mengganti pakaian
O:
 Perawatan diri terpenuhi
 Pasien terlihat nyaman
A : Masalah teratasi
P : Internesi dihentikan

Tangerang, 01 April 2021


Praktikan/mahasiswa

..................................

Anda mungkin juga menyukai