Anda di halaman 1dari 6

ARTIKEL TENTANG HIV/AIDS

Disusun oleh:

Nama: Afiq Ali Mahfudz

Kelas: XI IPA 2

No: 01

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 PATI

(MAN 2 PATI)
HIV dan AIDS (HIV/AIDS)

A. Definisi HIV/AIDS
1. Apa itu HIV dan AIDS?

Sering dikira sebagai satu kesatuan, HIV dan AIDS adalah dua kondisi
yang berbeda. Meski begitu, keduanya memang saling berhubungan.
Sederhananya, HIV adalah kondisi yang bisa menyebabkan penyakit AIDS.

HIV itu sendiri adalah singkatan dari jenis virus bernama Human
Immunodeficiency Virus. HIV secara spesifik menyerang dan menghancurkan sel
CD4 yang menjadi bagian penting dari sistem kekebalan tubuh manusia untuk
melawan infeksi.

Hilangnya sel CD4 akan melemahkan fungsi sistem imun hingga sangat
drastis. Akibatnya, terinfeksi HIV akan membuat tubuh Anda rentan mengalami
berbagai penyakit infeksi dari bakteri, virus, jamur, parasit, dan patogen
merugikan lainnya.

Tubuh Anda tidak bisa menyingkirkan keberadaan HIV sepenuhnya. Jadi,


jika Anda terinfeksi Human Immunodeficiency Virus, Anda akan memilikinya
seumur hidup. Infeksi HIV dalam jangka panjang yang tidak terdiagnosis atau
tidak diobati dengan tepat dapat meningkatkan risiko Anda mengalami AIDS.

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah suatu kumpulan


gejala yang muncul ketika stadium infeksi HIV sudah sangat parah. Biasanya
kondisi ini ditandai dengan munculnya penyakit kronis lain, seperti kanker dan
berbagai infeksi oportunis yang muncul seiring dengan melemahnya sistem
kekebalan tubuh.

2. Seberapa umumkah HIV dan AIDS?

Menurut laporan UNAIDS, pada akhir 2017 ada sekitar 36,9 juta orang
yang hidup dengan HIV/AIDS alias ODHA. Namun dari total populasi itu, hanya
sekitar 75% orang yang menyadari mereka mengidap kondisi ini.
Laporan tersebut juga mencatat sekitar 940.000 orang di dunia meninggal
akibat penyakit yang muncul sebagai komplikasi AIDS. 

B. Tanda-tanda dan gejala


1. Apa saja tanda-tanda dan gejala HIV/AIDS?

Infeksi Human Immunodeficiency Virus pada umumnya tidak


menampakkan wujud yang jelas di awal masa paparan. Kebanyakan ODHA tidak
menunjukkan tanda atau gejala HIV/AIDS yang khas dalam beberapa tahun
pertama terinfeksi.

Jikalau mengalami gejala, kemungkinan intensitas yang dirasakan tidak


begitu jelas atau ciri-ciri yang muncul kerap disalahpahami sebagai penyakit lain
yang lebih umum. Anda mungkin juga sudah memiliki HIV tetapi masih terlihat
sehat, bugar, dan bisa berkegiatan normal selayaknya orang sehat lainnya.

Infeksi Human Immunodeficiency Virus umumnya memakan waktu hingga


2 sampai 15 tahun sampai bisa memunculkan gejala pasti. HIV tidak akan
langsung merusak organ tubuh Anda. Virus tersebut perlahan menyerang sistem
kekebalan tubuh dan melemahkannya secara bertahap sampai kemudian tubuh
Anda menjadi rentan diserang penyakit, terutama infeksi.

Gejala awal HIV umumnya mirip dengan infeksi virus lainnya, yaitu,


demam, sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, kehilangan berat badan secara
perlahan, pembengkakan kelenjar getah bening di teggorokan, ketiak, atau
pengkal paha.

Jika Human Immunodeficiency Virus dibiarkan, kondisi ini bisa berubah


semakin parah menjadi AIDS. Berikut ini adalah berbagai gejala AIDS yang
dapat muncul, sariawan yang ditandai dengan adanya lapisan keputihan dan tebal
pada lidah atau mulut. Sariawan ini disebabkan oleh infeksi jamur, infeksi jamur
vagina yang parah atau berulang, penyakit radang panggul kronis, infeksi parah
dan sering mengalami kelelahan ekstrem yang tidak dapat dijelaskan
penyebabnya dan mungkin muncul bersamaan dengan sakit kepala dan atau
pusing, dan lain- lain.
C. Penyebab

HIV adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency


Virus. Adapun AIDS adalah kondisi yang terdiri dari kumpulan gejala terkait
pelemahan sistem imun ketika infeksi HIV sudah berkembang parah dan tidak
ditangani dengan baik. 

D. Faktor risiko
1. Apa saja faktor risiko dari HIV/AIDS?

Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), penularan virus
HIV dari pengidap hanya bisa diperantarai oleh cairan tubuh seperti darah, air
mani, cairan pra-ejakulasi, cairan rektal (anus), cairan vagina, dan ASI yang
berkontak langsung dengan luka terbuka di selaput lendir, jaringan lunak, atau
luka terbuka di kulit luar tubuh orang sehat.

Jalur penularan virus umumnya terjadi dari hubungan seks tanpa kondom
(penetrasi vaginal, seks oral, dan anal). Ingat, penularan HIV hanya bisa terjadi
dengan syarat, Anda sebagai orang yang sehat memiliki luka terbuka atau lecet di
organ seksual, di mulut, atau di kulit.

Biasanya perempuan remaja cenderung lebih rentan terhadap risiko infeksi


HIV karena selaput vagina mereka lebih tipis sehingga lebih rentan lecet dan
terluka dibandingkan wanita dewasa.

Penularan HIV lewat seks anal juga termasuk lebih rentan karena jaringan anus tidak
memiliki lapisan pelindung layaknya vagina, sehingga lebih mudah sobek akibat gesekan.

Selain dari paparan antar cairan dengan luka lewat aktivitas seks, penularan HIV juga dapat
terjadi jika cairan terinfeksi tersebut disuntikkan langsung ke pembuluh darah, misalnya dari:

 Pemakaian jarum suntik secara bergantian dengan orang yang terkontaminasi dengan
Human Immunodeficiency Virus.
 Menggunakan peralatan tato (termasuk tinta) dan tindik (body piercing) yang tidak
disterilkan dan pernah dipakai oleh orang dengan kondisi ini.
 Memiliki penyakit menular seksual (PMS) lainnya seperti klamidia atau gonore. Virus
HIV akan sangat mudah masuk saat sistem kekebalan tubuh lemah.
 Ibu hamil pengidap HIV/AIDS dapat menularkan virus aktif kepada bayinya (sebelum
atau selama kelahiran) dan saat menyusui.

Namun, jangan salah sangka. Anda TIDAK dapat tertular virus Human
Immunodeficiency Virus melalui kontak sehari-hari seperti:

 Bersentuhan
 Berjabat tangan
 Bergandengan
 Berpelukan 
 Cipika-cipiki
 Batuk dan bersin
 Mendonorkan darah ke orang yang terinfeksi lewat jalur yang aman
 Menggunakan kolam renang atau dudukan toilet yang sama
 Berbagi sprei
 Berbagi peralatan makan atau makanan yang sama
 Dari hewan, nyamuk, atau serangga lainnya

Komplikasi
Apa komplikasi dari HIV/AIDS?

Komplikasi dari infeksi virus Human Immunodeficiency Virus adalah penyakit AIDS.


Artinya, AIDS menjadi kondisi lanjut dari infeksi HIV.

Infeksi Human Immunodeficiency Virus dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga
bisa menyebabkan berbagai infeksi lainnya.

Jika Anda juga memiliki AIDS, Anda mungkin memiliki beberapa komplikasi kondisi yang
cukup parah, seperti:

1. Infeksi

Infeksi kuman lain bisa terjadi lebih dari satu dalam waktu yang bersamaan. Adapun berbagai
infeksi yang biasanya muncul yaitu tuberkulosis, infeksi sitomegalovirus, kriptokokus
meningitis, toksoplasmosis, dan cryptosporidiosis.

2. Kanker

Orang yang mengalami AIDS juga bisa terkena penyakit kanker dengan mudah. Jenis kanker
yang biasanya muncul yaitu kanker paru-paru, ginjal, limfoma, dan sarkoma Kaposi.

3. Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis (TBC) merupakan infeksi paling umum yang muncul saat seseorang mengidap
HIV. Pasalnya, orang dengan HIV/AIDS tubuhnya sangat rentan terkena virus. Oleh sebab
itu, tuberkulosis menjadi penyebab utama kematian di antara orang dengan HIV/AIDS.
4. Sitomegalovirus

Sitomegalovirus adalah virus herpes yang biasanya ditularkan dalam bentuk cairan tubuh
seperti air liur, darah, urin, air mani, dan air susu ibu. Sistem kekebalan tubuh yang sehat
akan membuat virus tidak aktif.

HIV dan AIDS (HIV/AIDS)

Anda mungkin juga menyukai