Artikel Tentang Hiv 1
Artikel Tentang Hiv 1
Disusun oleh:
Kelas: XI IPA 2
No: 01
(MAN 2 PATI)
HIV dan AIDS (HIV/AIDS)
A. Definisi HIV/AIDS
1. Apa itu HIV dan AIDS?
Sering dikira sebagai satu kesatuan, HIV dan AIDS adalah dua kondisi
yang berbeda. Meski begitu, keduanya memang saling berhubungan.
Sederhananya, HIV adalah kondisi yang bisa menyebabkan penyakit AIDS.
HIV itu sendiri adalah singkatan dari jenis virus bernama Human
Immunodeficiency Virus. HIV secara spesifik menyerang dan menghancurkan sel
CD4 yang menjadi bagian penting dari sistem kekebalan tubuh manusia untuk
melawan infeksi.
Hilangnya sel CD4 akan melemahkan fungsi sistem imun hingga sangat
drastis. Akibatnya, terinfeksi HIV akan membuat tubuh Anda rentan mengalami
berbagai penyakit infeksi dari bakteri, virus, jamur, parasit, dan patogen
merugikan lainnya.
Menurut laporan UNAIDS, pada akhir 2017 ada sekitar 36,9 juta orang
yang hidup dengan HIV/AIDS alias ODHA. Namun dari total populasi itu, hanya
sekitar 75% orang yang menyadari mereka mengidap kondisi ini.
Laporan tersebut juga mencatat sekitar 940.000 orang di dunia meninggal
akibat penyakit yang muncul sebagai komplikasi AIDS.
D. Faktor risiko
1. Apa saja faktor risiko dari HIV/AIDS?
Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), penularan virus
HIV dari pengidap hanya bisa diperantarai oleh cairan tubuh seperti darah, air
mani, cairan pra-ejakulasi, cairan rektal (anus), cairan vagina, dan ASI yang
berkontak langsung dengan luka terbuka di selaput lendir, jaringan lunak, atau
luka terbuka di kulit luar tubuh orang sehat.
Jalur penularan virus umumnya terjadi dari hubungan seks tanpa kondom
(penetrasi vaginal, seks oral, dan anal). Ingat, penularan HIV hanya bisa terjadi
dengan syarat, Anda sebagai orang yang sehat memiliki luka terbuka atau lecet di
organ seksual, di mulut, atau di kulit.
Penularan HIV lewat seks anal juga termasuk lebih rentan karena jaringan anus tidak
memiliki lapisan pelindung layaknya vagina, sehingga lebih mudah sobek akibat gesekan.
Selain dari paparan antar cairan dengan luka lewat aktivitas seks, penularan HIV juga dapat
terjadi jika cairan terinfeksi tersebut disuntikkan langsung ke pembuluh darah, misalnya dari:
Pemakaian jarum suntik secara bergantian dengan orang yang terkontaminasi dengan
Human Immunodeficiency Virus.
Menggunakan peralatan tato (termasuk tinta) dan tindik (body piercing) yang tidak
disterilkan dan pernah dipakai oleh orang dengan kondisi ini.
Memiliki penyakit menular seksual (PMS) lainnya seperti klamidia atau gonore. Virus
HIV akan sangat mudah masuk saat sistem kekebalan tubuh lemah.
Ibu hamil pengidap HIV/AIDS dapat menularkan virus aktif kepada bayinya (sebelum
atau selama kelahiran) dan saat menyusui.
Namun, jangan salah sangka. Anda TIDAK dapat tertular virus Human
Immunodeficiency Virus melalui kontak sehari-hari seperti:
Bersentuhan
Berjabat tangan
Bergandengan
Berpelukan
Cipika-cipiki
Batuk dan bersin
Mendonorkan darah ke orang yang terinfeksi lewat jalur yang aman
Menggunakan kolam renang atau dudukan toilet yang sama
Berbagi sprei
Berbagi peralatan makan atau makanan yang sama
Dari hewan, nyamuk, atau serangga lainnya
Komplikasi
Apa komplikasi dari HIV/AIDS?
Infeksi Human Immunodeficiency Virus dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga
bisa menyebabkan berbagai infeksi lainnya.
Jika Anda juga memiliki AIDS, Anda mungkin memiliki beberapa komplikasi kondisi yang
cukup parah, seperti:
1. Infeksi
Infeksi kuman lain bisa terjadi lebih dari satu dalam waktu yang bersamaan. Adapun berbagai
infeksi yang biasanya muncul yaitu tuberkulosis, infeksi sitomegalovirus, kriptokokus
meningitis, toksoplasmosis, dan cryptosporidiosis.
2. Kanker
Orang yang mengalami AIDS juga bisa terkena penyakit kanker dengan mudah. Jenis kanker
yang biasanya muncul yaitu kanker paru-paru, ginjal, limfoma, dan sarkoma Kaposi.
3. Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis (TBC) merupakan infeksi paling umum yang muncul saat seseorang mengidap
HIV. Pasalnya, orang dengan HIV/AIDS tubuhnya sangat rentan terkena virus. Oleh sebab
itu, tuberkulosis menjadi penyebab utama kematian di antara orang dengan HIV/AIDS.
4. Sitomegalovirus
Sitomegalovirus adalah virus herpes yang biasanya ditularkan dalam bentuk cairan tubuh
seperti air liur, darah, urin, air mani, dan air susu ibu. Sistem kekebalan tubuh yang sehat
akan membuat virus tidak aktif.