Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALISA INSTRUMEN

PENENTUAN KADAR NATRIUM (Na) DALAM GARAM DAPUR

Disusun oleh:

Nama : Nurayyan
NIM : 180208067
Kelompok :1
Hari/Tanggal : Sabtu/ 29 Mei 2021

LABORATORIUM PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH, 2021
PENENTUAN KADAR NATRIUM (Na) DALAM GARAM DAPUR

I. Tujuan Praktikum :
Menentukan kandungan Na dalam garam dapur menggunakan Spektroskopi Serapan Atom.

II. Dasar Teori :


Menurut Afrianti (2010) Penggaraman adalah suatu proses kegiatan yang bertujuan untuk
mengawetkan produk hasil perikanan dengan menggunakan garam. Garam yang digunakan
adalah jenis garam dapur (NaCl), baik berupa kristal maupun larutan. Garam yang
dicampurkan dengan ikan akan menyerap kandungan air dalam tubuh ikan. Kadar air yang
dicapai kira-kira 25-30% agar ikan hasil pengeringan dapat awet untuk disimpan. Teknologi
penggaraman biasanya tidak digunakan sebagai metode pengawetan tunggal, biasanya masih
dilanjutkan dengan proses pengawetan lain seperti pengeringan ataupun dengan perebusan.
Menurut Gandjar (2007) Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam basa.
Terdapat beberapa contoh garam, antara lain: NaCl, CaCl2, ZnSO4, NaNO2, dan lain-lain.
Garam yang peling terkenal adalah garam dapur atau NaCl. Garam dapur terdapat didalam
air laut dengan jumlah yangcukup banyak sehingga garam dapur dapat diperoleh dengan
menguapkan air laut. Garam bersifat netral sehingga mempunyai pH 7. Sebagaimana zat
makanan yang lain, garam berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih (asupan harian
dianjurkan kurang dari 2,4 gram per hari). Tetapi garam juga bermanfaat bagi tubuh karena
fungsi metabloismenya. Dalam tubuh, garam berfungsi mengatur kontraksi otot, impuls saraf,
tingkat air dan banyak hal lainnya. Setiap sel dalam tubuh memerlukannya dan lidah
memiliki reseptor yang memberitahu otak saat garam telah memasuki mulut.
Menurut Gunarif (2007) Unsur mineral adalah unsur kimia selain karbon, hidrogen,
oksigen dan nitrogen yang dibutuhkan oleh tubuh. Dalam makanan, unsur-unsur tersebut
kebanyakan terdapat berupa garam organik misalnnya Natrium Klorida. Natrium dimakan
dalam bentuk garam dan kebanyakan bahan alami mengandung sedikit natrium. Tetapi
sesungguh garam ditambahkan selama pemasakan, pengolahan dan pengawetan pangan atau
makanan. Natrium dan klorida terdapat dalam bentuk ion dan cairan disekeliling sel tubuh,
hal ini penting bagi pengaturan kandungan air dalam tubuh.
Menurut Yusmita (2017) Natrium Klorida (NaCl) atau yang biasa dikenal dengan sebutan
garam dapur sudah sejak lama dikenal masyarakat sebagai pemberi rasa asin dan dapat
mencegah kebusukan. Garam termasuk bahan pengawet GRAS (Generally Recognize as
Safe) sehingga aman dan tidak berefek toksik. Kemampuan garam sebagai pengawet
disebabkan mampu berperan sebagai penghambat selektif mikroorganisme pencemar tertentu
dan garam mampu mempengaruhi water activity suatu substrat sehingga mengontrol
pertumbuhan mikroba.
III. Metode
III.1 Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah timbangan analitik,
mikropipet, Spektroskopi Serapan Atom/Atomic Absorption Spectrometer (AAS), tutup
labu ukur, kertas penimbang, dan labu ukur.
III.2 Bahan

No Nama Bahan Bentuk Warna


1. HNO3 Larutan Tidak berwarna
2. Na standar Larutan Tidak berwarna
2. NaCl Kristal Putih
3. H2O Cairan Tidak berwarna

III.3 Cara Kerja


a. Penyiapan larutan standar
 Peparasi larutan asam nitrat (pengenceran) 1 N
1. Diencerkan 69,75ml asam nitrat (65%) ke dalam 800 ml air deionisasi dan di
campur dengan baik dengan dikocok
2. Ditunggu dan dibiarkan larutan mendingin hingga mencapai suhu kamar
3. Ditambahkan air deionisasi secukupnya untuk membuat volume 1000 ml akhir.

 Persiapan standar natrium 0,1 ppm


1. Diambil 80 ml asam nitrat 1 N ke dalam labu ukur 100 ml bersih dan kering
2. Ditambahkan 10μl sodium standard 1000ppm dan diaduk rata dengan dikocok.
Dibuat volume akhir menjadi 100 ml dengan ditambahkan 1 N asam nitrat ke
dalam labu ukur.
3. Disimpan larutan di tempat gelap da dingin (4oC) sampai digunakan.

 Persiapan larutan natrium 0,25 ppm


1. Diambil 80 ml asam nitrat 1 N ke dalam labu ukur 100 ml bersih dan kering
2. Ditambahkan 10μl sodium standard 1000ppm dan diaduk rata dengan dikocok.
Dibuat volume akhir menjadi 100 ml dengan ditambahkan 1 N asam nitrat ke
dalam labu ukur.
3. Disimpan larutan di tempat gelap da dingin (4oC) sampai digunakan.

 Persiapan laritan natrium 0,5 ppm


1. Diambil 80 ml asam nitrat 1 N ke dalam labu ukur 100 ml bersih dan kering
2. Ditambahkan 10μl sodium standard 1000ppm dan diaduk rata dengan dikocok.
Dibuat volume akhir menjadi 100 ml dengan ditambahkan 1 N asam nitrat ke
dalam labu ukur.
3. Disimpan larutan di tempat gelap da dingin (4oC) sampai digunakan.

b. Penyiapan larutan sampel


1. Dianalisis sampel garam menggunakan AAS untuk ditentukan kandungan Natrium
(Na)
2. Dikumpulkan semua yang dibutuhkan untuk persiapan sampel
3. Diambil 3 labu ukur 100 ml yang bersih dan kering
4. Dibersihkan setiap labu dengan DI water
5. Dilabeli labu pertama dengan sample-1 dan dilution-1
6. Dilabeli labu kedua dengan sampel-1 dan dilution-2
7. Dilabeli labu ke 3 dengan sampel blank
8. Dilipat kertas pembobot dan diletakkan diatas mesin analitik
9. Ditimbang berat dari kertas
10. Dibersihkan spatula dengan tissu untuk menghilangkan kontaminasi
11. Diambil 6 mg dari sampel garam dapur dan dicatat
12. Dipindahkan sampel ke dalam labu ukur pertama
13. Ditambahkan sekitar 80 ml D.I water ke dalam labu ukur untuk mencuci kertas
pembobot
14. Dipaskan D.I water sampai tanda batas
15. Dikocok dan diputar labu sampai sampel larut sepenuhnya
16. Ditandai factor pengenceran dari pengenceran pertama (100/4.7)
17. Diisi labu kedua dengan 80 ml DI water
18. Diambil 1 ml dari pengenceran pertama untuk labu kedua
19. Ditambahkan DI water sampai tanda batas 100 ml
20. Diisi labu ke tiga dengan 100 ml DI water untuk digunakan sebagai sampel blanko
21. Ditandai dengan factor pengenceran ke dua (100/1) pada labu ke dua

c. Analisis menggunakan AAS


1. Dibuka software yang terhubung dengan AAS untuk operasi
2. Masuk ke file dan tutup hasil sebelumnya
3. Masuk ke file lagi dan dibuat format hasil baru untuk uji natrium
4. masuk ke lampu dan nyalakan lampu natrium (Na)
5. masuk ke metode dan klik di perpustakaan metode untuk natrium
6. masuk ke kalibrasi di set nilai-nilai standard
7. diperiksa setiap pengaturan metode dan klik ok
8. diklik ikon pengaturan optic untuk mengatur lampu natrium
9. dibiarkan nebulizer mengambil udara segar di lingkungan sekitar
10. diklik ok
11. dinyalakan pompa udara pemasuk gas dan lemari asam
12. dinyalakan kompor
13. diletakkan nebulizer di tempat kosong (1 N HNO3)
14. diklik autozero untu diminimalkan absorbansi
15. diklik pada analisis
16. diganti nama analisis dengan nama Na
17. diklik analisis untuk meemulai analisis
18. diletakkan blank pada nebulizer kemudian di klik ok
19. instrument meminta blank jadi dimasukkan nebulizer ke dalam blank
20. di klik ok
21. diletakkan nebulizer pada larutan natrium 0,1 ppm dan klik ok
22. dihapus larutan 0,1ppm
23. diambil larutan 0,25 ppm dan dikocok sebelum digunakan
24. diletakkan nebulizer pada larutan natrium 0,25 ppm dan kemudian klik ok
25. dihapus larutan 0,25 ppm
26. diletakkan nebulizer pada larutan natrium 0,5 ppm dan kemudian klik ok
27. dijalankan blank melalui nebulizer untuk menghapus larutan dari cara internal
28. dikeringkan nebulizer dengan tissu
29. diambil sampel 1 dilution 1 dan di kocok sebelum digunakan
30. diletakkan nebulizer pada sampel 1 dilution 1
31. di klik pada sampel ukur
32. diganti nama sampel 1 dilution 1 volume 100
33. di klik ok
34. diambil sapel 1 dilution 2 di kocok sebelum digunakan
35. diletakkan nebulizer dalam sampel 1 dilution 2
36. diganti nama sapel 1 dilution 2 volume 10000
37. di klik ok
38. di ganti sampel dengan sampel blank
39. di ganti nama sampel blank dan klik ok
40. dihapus sampel blank dan dimatikan kompor gas, pompa udara dan lemari asam
41. klik berhenti untuk menghentikan analisis
42. masuk ke file dan print atau simpan analisis.

d. Perhitungan kadar natrium (Na)


1. Dihitung berat sampel
2. Ditulis konsentrasi Na pada sampel 1 dilution 1
3. Dimasukkan rumus factor pengenceran 1
4. Dimasukkan rumus factor pengenceran 1
5. Dihitung larutan Na

IV. Hasil Pengamatan


a. Larutan Standar dan sampel

Larutan Konsentrasi Absorbansi


Blanko 0,0000 0,000
Standar 1 0,1000 0.072
Standar 2 0,2500 0.182
Standar 3 0,5000 0.342
Sampel 1 (100 ppm) 3,2918 2,255
Sampel 1 (10000 ppm) 0,2383 0,167

b. Kurva standar & persamaan regresi linear

0.4
0.35
0.3
absorbansi

0.25
0.2
0.15 y = 0.6714x +
0.1 0.0084
R² = 0.9986
0.05
0

00.10.2 0.3 0.4 0.5 0.6


konsentras
i

Persamaan regresi linear: y = 0,6714x + 0,0084


Slope: 0,6714
Intercept: 0,0084

V. Pengolahan Data
a. Perhitungan kosentrasi sampel 1 (10000 ppm) dengan menggunakan persamaan
regresi linear (Ingat: y = absorbansi, x = konsentrasi)
y = 0,6714x + 0,0084
0,167 = 0,6714x + 0,0084
0,167 – 0,0084 = 0,6714 x
0,167 − 0,0084
x =
0,6714
x = 0,2362

b. Perhitungan Konsentrasi dan Kadar natrium (Na) dalam sampel 1 (10000 ppm)
Berat sampel = 6 mg
= 0,006 g

Konsentrasi Na pada sampel 1 dilution 2 (can)


= 0,2383 ppm

Factor pengenceran 1
total volume dilution1 100 ml
= =
berat sampel 0,006 g

Factor pengenceran 2
total volume dilution2 100 ml
= =
volume dilution 2 1ml
100 100
= X
0,006 1
= 1666666.67

Sodium (Na) = can X DF2


= 0,2383 X 1666666.67
= 397166.67 ppm

397166.67 ppm
Sodium (Na) % =
10000
= 39.71 %
Natrium dalam sampel adalah 39.71 %

c. Kesimpulan
Pada kesimpulan ini dapat disimpulkan bahwa persamaan linear dari larutan
standar 1.2 dan 3 yang diperoleh adalah y= 0,6714 x + 0,0084, sedangkan kadar
% dari Natrium dalam sampel 1 (10000 ppm) adalah 39.71 %.

VI. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan tentang “Penentuan Kadar Natrium
(Na) dalam Garam Dapur” yang bertujuan agar praktikan mampu menentukan kandungan Na
dalam garam dapur menggunakan Spektroskopi Serapan Atom.

VII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa

VIII. Daftar Pustaka


Afrianti, L.H. 2010. Teknologi Pengawetan Pangan. Bandung: Alfabeta.
Gandjar, G. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gunarif. Operasi Pengeringan Pada Pengolahan Hasil Pertanian. Jakarta: PT Meon Putra.
Yusmita, Lisa. 2017. Identifikasi Konsentrasi Natrium Klorida (NaCl) Pada Jahe dan
Lengkuas Giling Dibeberapa Pasar Tradisional Di Kota Padang. Jurnal Teknologi Pertanian
Andalas. Vol.21. No. 2. Hal. 122-126.

Anda mungkin juga menyukai