Anda di halaman 1dari 6

PENINGKATAN MINAT BACA E-BOOK BAHASA INDONESIA MELALUI LINK

KARTU WAJIB BACA DI SMAN 1 SUMBERMANJING

1.1 Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Aparatur Sipil Negara (ASN)
memiliki peranan penting dalam mengelola pemerintahan di Indonesia. Berdasarkan Undang-
Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) pasal 10, menyatakan fungsi
dari ASN yaitu pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa.
ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. PNS merupakan warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai ASN secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai
secara nasional. Sebelum menjadi seorang PNS, terlebih dahulu harus melalui satu tahun masa
percobaan yang disebut sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Selanjutnya proses yang harus dilalui peserta CPNS untuk menjadi seorang PNS adalah
mengikuti progam LATSAR. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS)
adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi diukur
berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan peran
PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan menunjukkan penguasaan
Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Sementara terintegrasi berarti
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS memadukan antara pelatihan klasikal dengan
nonklasikal; dan Kompetensi Sosial Kultural dengan Kompetensi Bidang. 
Sistem pembelajaran pada Pendidikan Dasar CPNS pola baru, menuntut setiap peserta
latsar untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang diakronimkan menjadi
ANEKA. Peserta Latsar mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA berdasarkan tugas pokok
sesuai jenis dan tugas pekerjaannya. Kegiatan menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS
dimulai dengan pembuatan Rancangan Aktualisasi yang akan dilaksanakan di unit kerja
masing-masing, salah satunya di unit kerja bidang pendidikan. Dalam satuan pendidikan peserta
Latsar dihadapkan pada loyalitasnya dalam pelayanan publik yang efektif, artinya harus
memahami isu-isu yang berkembang pada satuan pendidikannya masing-masing dan mulai
untuk di aktualisasikan.
Beberapa isu berkembang yang dihimpun salah satunya mengenai rendahnya minat baca.
Indonesia menempati urutan ketiga terbawah dikawasan ASEAN dalam hal kebiasaan
membaca, hal ini sangat memprihatinkan jika dibiarkan terus menerus. Berdasarkan indeks
nasional, tingkat minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01. Sedangkan rata-data indeks
tingkat membaca di negara-negara maju berkisar antara 0,45 hingga 0,62. Merujuk pada hasil
survei United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 2011,
indeks tingkat membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Artinya, hanya ada satu
orang dari 1000 penduduk yang masih ‘mau’ membaca buku secara serius (tinggi). Kondisi ini
menempatkan Indonesia pada posisi 124 dari 187 negara dalam penilaian Indeks Pembangunan
Manusia (IPM).
Minat dan budaya membaca menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh sekolah.
Ketertarikan membaca oleh kalangan siswa menjadi faktor utama dalam membudidayakan
kebiasaan membaca. Maka dari itu pihak pemerintah mengadakan program pemerintah melalui
Permendikbud No. 22 Tahun 2015 yaitu:
“Sebuah gerakan yang disebut Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Gerakan ini
bertujuan agar siswa memiliki minat baca sehingga bisa meningkatkan keterampilan
membaca, mengolah informasi yang dibaca sehingga pengetahuan dapat dikuasai secara
lebih baik dan memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti”
Salah satu upaya yang dilakukan guna meningkatkan minat baca adalah dengan kartu
link wajib baca melalui sarana pendukung dari google form. Kartu link wajib baca merupakan
progam baru dimana kegiatan utamanya adalah mengajak siswa untuk membaca. Kartu ini
harus digunakaan siswa setiap kegiatannya guna mencatat resume atau ringkasan dari buku
yang telah di baca. Kartu wajib baca bagi guru digunakan sebagai pengontrol kegiatan wajib
baca yang dilakukan oleh siswa. Dari hasil resume / ringkasan tersebut diharapkan dapat
menjadikan parameter sebagai upaya peningkatan kegiatan wajib baca bagi siswa-siswi.
Inovasi pemilihan sumber bacaan siswa, tidak hanya dari buku-buku manual saja,
melainkan adanya e-book yang berfungsi untuk memudahkan siswa dalam mencari sumber
bacaan. E-book merupakan buku digital yang dapat diakses siswa dari mana saja dan kapan
saja. Penggunaan e-book lebih fleksibel karena tidak membatasi ruang gerak siswa dalam
upaya peningkatan wajib baca. Dengan berbagai kemudahan diharapkan agar siswa terbiasa
dengan literasi.
Kondisi saat ini, di SMAN 1 SUMBERMANJING belum terdapat penerapan progam
link kartu wajib baca melalui e-book atau buku digital yang mudah diakses bagi peserta didik.
Progam yang terdapat di sekolah adalah progam pembelajaran manual, seperti penggunaan
buku-buku cetak di perpustkaan. Pada masa pandemik ini, pembelajaran di SMAN 1
SUMBERMANJING berlangsung secara luring dan daring, namun jam pembelajaran untuk
luring sangat terbatas dan lebih banyak menggunakan daring yang teralokasi 2 pertemuan
setiap minggunya dengan lama pembelajaran selama 25 menit. Selama pembelajaran luring
maupun daring Gerakan Literasi Sekolah yang di cetuskan melalui Permendikbud No. 22
Tahun 2015 kurang maksimal.
Penerapan progam link kartu wajib baca merupakan hal baru di sekolah tersebut.
Selain itu, selama KBM semenjak penulis ditempatkan sebagai CPNS beberapa siswa dan
guru senior memaparkan bahwa memang belum terdapat pemanfaatan dari link google form
sebagai kartu pendamping untuk membantu proses pembelajaran selama daring.
Kondisi yang di harapkan, dengan diterapkannya progam link kartu wajib baca pada
SMAN 1 SUMBERMAJING adalah memaksimalkan gerakan literasi siswa / minat baca
siswa sehingga frekuensi membaca siswa meningkat. Berdasarkan latar belakang tersebut
didapatkan judul rancangan aktualisasi “PENINGKATAN MINAT BACA E-BOOK
BAHASA INDONESIA MELALUI LINK KARTU WAJIB BACA DI SMAN 1
SUMBERMANJING”.
1.2 Manfaat
Melalui penerapan LINK KARTU WAJIB BACA, Manfaat yang akan diperoleh
yakni:
1.2.1 Manfaat Internal
a) Mengaktualisasikan diri sebagai PNS, pelayan masyarakat (peserta didik) dengan
menerapakan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi)
b) Menerapkan whole of government dan pelayanan publik di instasi tempat kerja
c) Menjadikan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
d) Memotivasi peserta didik untuk menerapkan pola hidup bertanggung jawab ,
memiliki jiwa nasionalisme
1.2.2 Manfaat Eskternal
a) Menumbuhkan inovasi baru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
b) Dapat di aplikasikan pada mata pelajaran lintas minat / wajib lainnya
c) Meningkatkan pelayanan pendidikan yang berkualitas
d) Meningkatkan proses belajar menagajar yang efektif
e) Menambah kepercayaan wali murid / orang tua terhadap pembelajaran di sekolah
1.3 Tujuan
Melalui penerapan LINK KARTU WAJIB BACA, tujuan yang hendak dicapai
yakni:

1.3.1 Tujuan Umum


a) Pelaksanaan fungsi guru dalam memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan
bangsa dan menyelesaikan isu-isu kontemporer
b) Penerapan nilai-nilai dasar ASN yaitu nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) ke dalam setiap kegiatan yang
dilakukan di Instansi (SMAN 1 SUMBERMAJING)
c) Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dengan berprinsip pada kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI yaitu Manajemen ASN, Whole of Goverment, dan Pelayanan
Publik ke dalam setiap kegiatan yang dilakukan di Instansi (SMAN 1
SUMBERMAJING)
1.3.2 Tujuan Khusus
a) Peningkatan minat baca e-book pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kalangan
siswa-siswi SMAN 1 Sumbermajing
b) Penerapan progam kartu wajib baca di perpustakaan SMAN 1 Sumbermajing
c) Peningkatan motivasi belajar siswa dalam proses literasi
1.4 Rujukan Inovasi / Kajian Pustaka
Basseng, dkk. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS "Aktualisasi". Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Idris, I. d. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS "Analisis Isu Komtemporer".
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Kumoroto, W. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS "Etika Publik". Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Latief, Y. (2015). Mdoul Pelatihan Dasar Calon PNS "Nasionalisme". Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Purwanto, E. A. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia. RI, L. (2018). Peraturan LAN No. 12 Tahun 2018
Tentang Pelatihan Dasar CPNS.
Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014
tentang Aparatul Sipil Negara (ASN)
Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 tentang
Perpustakaan
Republik Indonesia. 2015. Permendikbud Nomor 22 tentang Gerakan Literasi
Sekolah
Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
Suwarno, T. A. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS " Whole of Goverment".
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Utomo, dkk. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS "Habituasi". Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Yuniarsih, T. dkk. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS " Komitmen Mutu".
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
1.5 Langkah-Langkah
1. Melakukan konsultasi dengan Mentor terkait rancangan aktualisasi yang dibuat
2 Melakukan konsultasi dengan Coach terkait rancangan aktualisasi yang dibuat
3 Melakukan koordinasi dengan rekan kerja atau guru senior mengenai link kartu wajib
baca yang akan di laksanakan
4 Melakukan koordinasi dengan team MGMP sekolah
5 Mempersiapkan hasil kosultasi untuk rancangan kegiatan aktualisasi
6 Mempersiapkan e-book Bahasa Indonesia sebagai sarana pendukung
7 Memilah e-book Bahasa Indonesia yang mengacu pada materi pembelajaran
8 Mempersiapkan link google form untuk presensi dan link kartu wajib baca
9 Melaksanakan sosialisasi link kartu wajib baca dengan e-book bahasa Indonesia
10 Melaksanakan kegiatan membaca e-book dengan link kartu wajib baca
11 Melaksanakan kontrol guru dari link kartu wajib baca
12 Mengavaluasi hasil kontrol dari link kartu wajib baca
13 Menyusun laporan kegiatan aktualisasi.

1.6 Hasil

Anda mungkin juga menyukai