Anda di halaman 1dari 22

08/09/2017

Disaster Task Force Training

DISASTER GENERAL CONCEPTS


(KONSEP DASAR)

By,
Ns. Sih Ageng Lumadi., S.Kep., M.Kep

The Geographic Nature

1
08/09/2017

World’s Biggest Natural Disasters In terms


of human lives lost in the last 40 years

Lives lost Date Event Location


300.000 14 November 70 Strom and flood Bangladesh

catastrophe
250.000 28 July 76 earthquake China

138.000 29 April 91 Cyclone Bangladesh

60.000 31 May 70 Earthquake Peru

50.000 21 June 90 Gilan earthquake Iran


41.000 26 December 03 Earthquake (Ban) Iran
>200.000 26 December 04 Tsunami Indonesia, Srilanka, Thailand,
Malaysia

Tsunami Aceh 2004 sebagai Wake Up Call


Bencana menjadi
masalah global
Internasional
Hyogo Framework for Action
2005 – 2015 disepakati 168
negara sebagai pedoman DRR
dunia
Indonesia
Tsunami Aceh 2004 menjadi
Kebangkitan Nasional Jilid II
 timbul kesadaran nasional
arti pentingnya
penanggulangan bencana 
lahirlah UU No. 24 Tahun
2007 tentang Penanggulangan
Bencana
4
Dan produk lainnya

2
08/09/2017

DEFINITION
 DISASTER : Any event that results
in a precipitous or gradual
decline in the overall health
status of a community with
which it is unable to cope
adequately (WHO)

DEFINISI BENCANA di INDONESIA


UU. NO 24 – 2007
ttg
PENANGGULANGAN BENCANA

BENCANA :
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yg
mengancam dan menganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yg disebabkan baik
oleh alam dan/atau non-alam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda dan dampak psikologis.

3
08/09/2017

Kebijakan penanganan BENCANA di


Indonesia
 UU no 23 th 1992 tentang Kesehatan
 Keppres no 3 th 2001 ttg BAKORNAS PBP
 Keppres no 111 th 2001 ttg perubahan atas
Keppres no 3 th 2001

UU BENCANA NO 24 – 2007
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
BADAN PENNAGGULANGAN BENCANA DAERAH TK I/ II

Bab XII ps 80 . Pada saat berlakunya UU ini semua peraturan per UU yg


berkaitan dg PB dinyatakan tetap berlaku sepanjang tdk bertentangan
atau belum dikeluarkan peraturan pelaksanaan baru berdasarkan UU ini

ORGANISASI PENANGANAN BENCANA DI


INDONESIA (Struktural)
Kep.Presiden UU Bencana no 24 -2007
 BAKORNAS PBA/PB PBP BNPB
(WAPRES)
(Badan Nasional Penanggulangan
 SATKORLAK Bencana) – setingkat Menteri
(Gubernur)

BPBD tingkat I
(Badan Penaggulangan Bencana Daerah TkI)
 SATLAK
(Bupati/Walikota)
BPBD tingkat II
(Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tk II)

 SATGAS
(SATGAS KES, SATGAS PAM DLL)

4
08/09/2017

TSUNAMIES
EARTHQUAKE SEA SURGES

VOLCANOES FLOODS
ERUPTION
LAND SLIDES

DISASTER
AIRCRAFT, THREAT IN FIRE
SEA, INDONESIA
TRAFFIC
ACCIDENT

RIOT

CHEMICAL BOOM BLAST


DISASTER

JENIS BENCANA
Bencana alam
Bencana akibat
Ulah manusia
Bencana teknologi

Bencana kompleks

Terorisme

Penyakit infeksi
/wabah

5
08/09/2017

DISASTER
 Conventional
1. Natural disaster
2. Industrial or technological disaster
 Emerging infectious diseases
 Large scale terrorist events using
1. conventional explosives bomb
2. chemical agents
3. biologic and nuclear

SIKLUS PENANGANAN BENCANA


Kejadian
Bencana

Tanggap
Kesiagaan Darurat
(preparedness)
PRABENCANA

Represif
PASCABENCANA

Pemulihan
Preventif
Mitigasi (recovery)
Rehabilitatif

Pencegahan
(prevention) Rekonstruksi
(development)

6
08/09/2017

TANGGAP DARURAT BENCANA


 Adalah serangkaian kegiatan yg dilakukan
dengan segera pada saat kejadian
bencana untuk menangani dampak buruk
yg ditimbulkan, yang meliputi kegiatan
penyelamatan dan evakuasi korban, harta
benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsi,
penyelamatan serta pemulihan prasarana
dan sarana
UU no 24/2007 BAB.I,pasal 1 butir 10

Response on disaster
(Tanggap darurat)

1. Tergantung jenis bencana / ancaman yang


terjadi.
2. Tergantung personel, fasilitas & peralatan
yang dibutuhkan
3. Tergantung dari pengalaman masyarakat
dalam menghadapi bencana

7
08/09/2017

Kebutuhan saat tanggap darurat

– Rescue (sesuai jenis bencana)


– Bantuan Logistik (shelter, air bersih, makanan)
– Transportasi (petugas, korban bencana)
– Bantuan Medis (Triage, pertolongan pertama)
– Komunikasi (informasi, koordinasi,
pengendalian operasi)
– Koordinasi (lintas sektor, tim bertugas, relawan)
– dll

RESPON CEPAT (ACUTE RESPONSE)


1. RAPID MEDICAL ASSESMENT (RMA) TEAM
(Doctor, nurses, ambulance crew)

2. RAPID HEALTH ASSESMENT (RHA ) TEAM


(Sanitarian, Pharmacist, Laboratorist)

3. RAPID LOGISTIC SUPPORT (RLS) TEAM


– transportation
– communication,
– shelter,
– Water supply/ purifier,Waste disposal

Di Indonesia 2010 dibentuk SRC Satuan Reaksi Cepat dari BNPB/ BPB daerah tk1/2

8
08/09/2017

Pemulihan – pasca bencana


(recovery-rehabilitation-reconstruction-development)

Penanganan pengungsi

– Penanganan segera – Penanganan kemudian


 Tempat penampungan  Kebutuhan makanan
 Sumber air bersih  Kesehatan
 Sumber listrik  Kehidupan sosial
 Sanitasi lingkungan ekonomi

REHABILITASI
 Adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek
pelayanan publik atau masyarakat sampai
tingkat yg memadai pada wilayah pasca
bencana dengan sasaran utama untuk
normalisasi atau berjalannya secara wajar
semua aspek pemerintahan dan kehidupan
masyarakat pada wilayah pascabencana.
UU no 24/2007 BAB.I,pasal 1 butir 11

9
08/09/2017

REKONSTRUKSI
 Adalah pembangunan kembali semua prasarana
dan sarana kelembagaan pd wilayah pasca
bencana, baik pd tingkat pemerintahan maupun
masyarakat dgn sasaran utama tumbuh dan
berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial
budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan
bangkitnya peran serta masyarakat dalam
segala aspek kehidupan bermasyarakat pd
wilayah pasca bencana.

UU no 24/2007 BAB.I,pasal 1 butir 12

PRABENCANA
(Pencegahan – mitigasi – penyiagaan)

 Pendataan area bencana (hazard mapping)


 Mengenal karakteristik penduduk yg terancam
pada saat kejadian (jumlah penduduk, distribusi
penduduk, usia, sosio ekonomi, pendidikan dan
karakteristik lain).
 Mengetahui ketersediaan fasilitas , peralatan
yang dibutuhkan bila terjadi bencana.

10
08/09/2017

MITIGASI DAN PERINGATAN DINI


 MITIGASI : adalah serangkaian upaya untuk
mengurangi risiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman
bencana

 PERINGATAN DINI (EARLY WARNING) : adalah


serangkaian pemberian peringatan sesegera
mungkin terjadinya bencana pd suatu tempat
oleh lembaga yg berwenang
UU no 24/2007 BAB.I,pasal 1 butir 9. 8

PERMASALAHAN

11
08/09/2017

Management Support
Collapse

ANALYSED
Functional DISASTER Structural
Collapse PROBLEM Collapse

MEDICAL SUPPORT
Collapse

TWM3

DISASTER VICTIMS
Pengungsi Pasien
cedera

Pasien
meninggal

12
Slide 24

TWM3 Tri Wahyu Murni; 04/06/2007


08/09/2017

Manajemen bencana
Organisasi-pengendalian &
koordinasi

Operation Plan (rescue,


medical, evacuation
Fasilitas-logistik
Sistem komunikasi

Keberhasilan
Penanganan Pasien Gawat Darurat
Tergantung :

MAN – MATERIAL – METHOD – MACHINE - MONEY

Pada penanganan bencana

1. ORGANISASI (STRUKTURAL, TUGAS)


2. FASILITAS (SARANA & PRASARANA)
3. KOMUNIKASI (ALAT, JARING, PROSEDUR).
4. DATA (SDM, KOM, FAS, OPS)
5. PENANGANAN OPERASIONAL ( PRA RS, DI RS ,
ANTAR RS).

13
08/09/2017

ORGANISASI PENANGANAN BENCANA DI


INDONESIA (Struktural)
Kep.Presiden UU Bencana no 24 -2007
 BAKORNAS PBA/PB PBP BNPB
(WAPRES)
(Badan Nasional Penanggulangan
 SATKORLAK Bencana) – setingkat Menteri
(Gubernur)

BPBD tingkat I
 SATLAK (Badan Penaggulangan Bencana Daerah TkI)
(Bupati/Walikota)

 SATGAS BPBD tingkat II


(Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tk II)
(SATGAS KES, SATGAS PAM DLL)

Tugas BNPB
UU No 24/ 2007 ttg Bencana. Bab IV ps 12
a. Memberikan pedoman pengarahan thd usaha
penanggulangan bencana yg mencakup pencegahan
bencana, penanganan tanggap darurat, rehabilitasi
dan rekonstruksi secara adil dan merata.
b. Menetapkan standarisasi dan kebutuhan
penyelenggaraan penanggulangan bencana
berdasarkan peraturan perundang-undangan
c. Menyampaikan informasi kepada masyarakat

14
08/09/2017

Tugas BNPB
UU No 24/ 2007 ttg Bencana. Bab IV ps 12.

d. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan


bencana kpd presiden setiap sebulan sekali dlm kondisi
normal dan pd setiap saat dlm kondisi darurat bencana
e. Menggunakan dan mempertanggung jawabkan
sumbangan/ bantuan nasional dan internasional
f. Mempertanggung jawabkan penggunaan anggaran yg
diterima dari anggaran pendapatan dan belanja negara
g. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dgn peraturan per
UU an
h. Menyusun pedoman pembentukan Badan PB daerah

Tanggap darurat
UU No 24/ 2007 ttg Bencana. Bab VII ps .48

Penyelengaraan bencana saat tanggap darurat meliputi:


a. Pengkajian secara cepat dan tepat lokasi, kerusakan
dan sumber daya
b. Penentuan status keadaan darurat bencana
c. Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana
d. Pemenuhan kebutuhan dasar
e. Perlindungan terhadap kelompok rentan dan
f. Pemulihan dgn segera prasarana dan sarana vital

15
08/09/2017

ORGANISASI TUGAS

1. ORGANISASI PENGENDALI
• POS KOMANDO (POSKO)

• PUSAT KOORDINASI
PENGENDALIAN (PUSKODAL)

2. ORGANISASI DI LAPANGAN

TWM12

EMERGENCY OPERATION CENTER

16
Slide 32

TWM12 Tri Wahyu Murni; 04/06/2007


08/09/2017

TWM11

OPERATION CENTER
FIRE BRIGADE POLICE OFFICER

PUBLIC
WORK
SOCIAL
RED WORKER
CROSS

MEDICAL STAFF

ORGANISASI PENGENDALI
 KETUA POSKO/ PUSKODAL

1. PENGENDALI OPERASIONAL
2. PENGENDALI KOMUNIKASI
3. PENGENDALI LOGISTIK
4. PENGENDALI ADMIN-KU

17
Slide 33

TWM11 Tri Wahyu Murni; 04/06/2007


08/09/2017

Fasilitas
FASILITAS
TRANSPORTASI - EVAKUASI

PERALATAN MEDIS
MOBIL AMBULANS PERALATAN EVAKUASI
AMBULANS UDARA
Sumber listrik
Tempat penampungan BBM
Peralatan (shelter) Sarana air bersih
komunikasi Dapur umum

KOMUNIKASI
RADIO
FASILITAS KOMUNIKASI
•Telpon
•Fax
•Internet
HF
Jejaring komunikasi
1. Komunikasi informasi
VHF
2. Komunikasi koordinasi POWER

3. Komunikasi adminlog
SUPPLY

4. Komunikasi
pengendalian operasi

18
08/09/2017

DOKUMENTASI INFORMASI
 Seluruh informasi korban kejadian harus di
dokumentasikan sejak di lapangan, selama
transportasi sampai ke rumah sakit

 Data pasien atau rekam medik selalu harus


disertakan dengan pasien pada saat pengiriman
pasien

 Posko kesehatan dilapangan harus selalu


memiliki data jumlah korban, identifikasi/ jenis/
keadaan korban guna mencegah kesimpang
siuran

Operation plan in disaster management

19

Anda mungkin juga menyukai