Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Fs = -6 πηrV
Dengan:
Fs = gaya gesekan zat cair (kg.m.s-2)
η = koefisien kekentalan zat cair (N.m-2.s)
r = jari jari pola pejal (m)
V = Kecepatan gerak benda dalam zat cair (ms-1)
Selain gaya gesekan zat cair,masih ada dua gaya yang bekerja pada benda
yaitu gaya berat dan gaya ke atas, persamaan gaya gaya yang bekerja pada
benda tersebut dapat dinyatakan dengan:
ΣF = Fa+Fs
Bila bola pejal telah mencapai kecepatan tetap,maka resultan ketiga gaya
tersebut akan sama dengan nol, sehingga benda bergerak lurus beraturan.
Besar kecepatannya pada keadaan itu dapat dinyatakan dengan
V= 2r2g( ρ - ρ o)/9 η
Dengan:
g = percepatan gravitasi (ms-2) ; gunakan g = 9,87ms-2 ρ
ρ = massa jenis bola pejal (kg.m-3)
ρ o = massa jenis zat cair (kg.m-3)
Bila selama bergerak lurus beraturan, bola memerlukan waktu selama t
untuk bergerak sejauh y, maka persamaan diatas dapat diubah menjadi ;
t = 9 η y/2gr2( ρ - ρ o)
1.2 Tujuan
Menentukan koefisien kekentalan zat cair dengan menggunakan hukum
Stokes.
Jadi, viskositas adalah kekentalan suatu fluida yang disebabkan oleh adanya
gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Viskositas
juga disebut sebagai ketahanan fluida jika menerima gaya dari luar. Viskositas
alias kekentalan cuma ada pada fluida riil (rill = nyata). Fluida riil/nyata itu
fluida yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti air, sirup, oli, asap
knalpot, dll. Fluida riil berbeda dengan fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya
tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal hanya model yang
digunakan untuk membantu kita dalam menganalisis aliran fluida (fluida ideal
ini yang kita pakai dalam pokok bahasan Fluida Dinamis). Mirip seperti kita
menganggap benda sebagai benda tegar, padahal dalam kehidupan sehari-hari
sebenarnya tidak ada benda yang benar-benar tegar/kaku. (Muhammad Rian,
2013).
Viskositas suatu fluida adalah ukuran berapa besar tegangan geser yang
dibutuhkan untuk menghasilkan laju geser. Satuannya adalah satuan tegangan
per satuan laju geser dalam satuan SI. Satuan SI yang lain adalah sebuah
fluida yang kental (voscous) contohnya seperti aspal, memiliki nilai viskositas
yang besar ( Heacht, 2006).
Apabila benda padat mengalami tegangan luncur, pada benda padat itu
terjadi suatu pergeseran dan tegangan-tegangan ini tidak bergantung pada
regangan luncur, melainkan berganutng pada cepatnya perubahan. Untuk
cairan yang mudah mengalir, misalnya air atau minyak tanah, tegangan
luncurnya relatif keciluntuk cepat perubahan regangan luncur tertentu, dan
viskositasnya juga relatif kecil. Dalam hal cairan seperti gliserin diperlukan
teganagan luncur yang lebih besar untuk cepat perubahan regangan luncur
yang sama, dan viskositasnya lebih besar pula ( Zemansky, 1962 ).
3.1 Hasil
5. Tabel Data
h t
.
.
.
.
.
m 0,014
ρb = v
= 4
(3,14) (0,636)3
3
0,014
= 4
(3,14) (0,026)
3
0,014
= 0,11
= 0, 13kg
6. m = ht
2,9
= 2
= 1,45
9ηy
m= 2gr2(ρb−ρf )
9η
1,45 = 2.9,8 (0,064)2. (0,13−0,86)
9η
1,45 = 0,07.8 . 0,73
9η
1,45 = 0,57
1,45 . 0,57
η = 9
0,83
η = 9
η = 0,092 N.m-2.s
3.2 Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan viskositas adalah ukuran
resistensi zat cair untuk mengalir. Viskositas dapat berpengaruh pada formulasi
sediaan-sediaan farmasi, misalnya pada sediaan suspensi, tidak boleh terlalu
kental (viskositas tinggi) sehingga menyebabkan suspensi sulit dituangkan. Hal ini
dapat menyebabkan distribusi zat aktif tidak merata pada seluruh cairan dan
keterimaan pasien juga rendah. Viskositas bola bergantung pada waktu tempuh
bola dan jenis bola yang digunakan.
Semakin besar angka viskositas atau kekentalan pada suatu fluida , maka
akan semakin lambat pada suati zat cair atau fluida tersebut. Dan sebaliknya jika
angka atau nilai kekentalan atau viskositas pada sebuah zat cair kecil, maka benda
akan melaju dengan kecepatan yang tinggi di dalam suatu fluida.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan percobaan viskositas ini adalah :
1. Rapat massa pada bola lebih besar rapat massa pada zat cair atau fluida.
2. Semakin tinggi nilai atau angka viskositas pada suatu zat cair maka akan
semakin kecil atau semakin lambat kecepatan pada suatu benda di dalam zat cair
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Heacht, E. 2006.
Teori dan Soal-Soal Fisika Universitas.
Jakarta: Erlangga.
Soedojo, P. 2008.
Fisika Dasar.
Yogyakarta: Andi.
Zemansky, M. 1962.
Fisika Untuk Universitas I Mekanika Panas.
Jakarta:Trimitra Mandiri.