Anda di halaman 1dari 2

MENGUKUR BERAT BADAN

ALAT : ALAT TIMBANG


- Pilih bidang yang datar dan rata untuk meletakkan alat timbang
- Pastikan alat timbang untuk tidak bergerak dan stabil
- Pastikan jendela baca menunjukkan angka 0
- Instruksikan kepada responden untuk melepas aksesoris seperti jam tangan,
hanphone, alas kaki dan lainnya agar tidak mempengaruhi hasil pengukuran
- Responden diminta untuk naik diatas timbangan dengan kaki sejajar dan posisi
kepala menghadap ke depan
- Bacalah hasil pengukuran pada jendela baca
- Hasil pada responden menunjukan angka sebesar 35 kg

MENGUKUR TINGGI BADAN


ALAT : MIKROTOA

- Pilih bidang yang datar untuk dilakukan sebuah pengukuran


- Untuk mendapatkan hasil yang akurat dalam pengukuran, pastikan jendela baca
pada mikrotoa sudah tepat berada pada angka 0
- Lepaskan aksesoris yang berada pada responden untuk dilepas, misalnya seperti alas
kaki dadn jepit rambut untuk memastikan agar bagian kepala dapat menempel pada
dinding
- Instruksikan responden untuk berdiri membelakangi bidang datar
- Terdapat 5 titik yang harus menempel pada bidang datar yaitu bagian belakang
kepala, punggung, pantat, betis dan tumit.
- Posisi kepala responden menghadap ke depan
- Tarik alat pengukur sampai atas kepala
- Bacalah hasil yang terlihat pada jendela baca dengan cara jendela baca harus sejajar
dengan mata
- Baca hasil ukur dari nilai terkecil ke terbesar
- Untuk responden ini hasil yang didapatkan adalah 135 cm

MENGUKUR KESEHATAN MATA :


ALAT : SNELLEN CHART

- Pastikan cahaya di ruang pemeriksaan cukup, tidak terlalu terang dan tidak terlalu
gelap
- Letakkan Snellen chart pada bidang datar
- Posisikan responden untuk duduk dengan jarak 6 meter dari Snellen chart
- Berikan instruksi kepada responden untuk menutup mata sebelah kanan dengan
telapak tangan kanan tanpa menekan bola mata
- Instruksikan responden untuk melihat kea rah Snellen chart tanpa mengerutkan dahi
- Instruksikan responden untuk membaca setiap huruf dari baris ke baris
- Bila pasien mampu menyebutkan huruf dari baris pertama, maka lanjutkan pada
baris ke dua, bila pasien masih mampu menyebutkan huruf pada baris kedua maka
dilanjutkan ke baris ketiga, begitu seterusnya.
- Ketentuannya adalah pertama : bila tidak dapat menyebutkan 1 atau 2 huruf saja
pada satu baris tertentu, maka visus nya tetap berada pada garis tersebut. Kedua :
apabila tidak mampu menyebutkan lebih dari setengah jumlah huruf pada baris
tersebut, maka visusnya berada pada baris sebelumnya.
- Misalnya pada baris ke 4, tidak bisa membaca huruf L saja, tiga huruf yang lain bisa,
berarti visusnya tetap berada pada baris tersebut yaitu 6/15
- Namun bila pada baris ke 4 tidak bisa menyebutkan hurufyang berarti lebih dari
setengah jumlah huruf pada satu baris, berarti visusnya berada pada baris
sebelumnya yaitu 6/21
- Nilai visus mata normal adalah 6m/6m. artinya mata yang diperiksa bisa melihat
dalam jarak 6 m, dimana mata normal bisa melihat dalam jarak 6 m. misalnya hasil
visus adalah 6/21 artinya mata yang diperiksa dapat melihat suatu huruf dalam jarak
6m sedangan pada orang normal bisa melihat dalam jarak 21m
- Lakukan Langkah yang sama untuk mata sebelah kanan, dengan menginstruksikan
responden untuk menutup mata kiri dengan telapak tangan kiri.

Normal visus : 6/6-6/18


Kelainan refraksi : visus <6/18-6/60
Low vision : visus <6/60-3/60
Buta : visus <3/60

MENGUKUR KETAJAMAN PENDENGARAN


ALAT : GARPUTALA

- Garputala digetarkan, kemudian dasar penala ditempelkan pada tulang dibelakang


telinga responden yang diperiksa
- Jika yang diperiksa sudah tidak mendengar bunyi lagi, penala dipindahkan ke depan
liang telinga, kurang lebih jaraknya 2,5 cm dari liang telinga
- Bila responden masih mendengar bunyi, maka disebut Rinne + artinya telinga
normal. Bila tidak mendengar bunyi maka disebut Rinne – artinya tuli konduktif

PERTOLONGAN PERTAMA PADA ORANG PINGSAN

1. Pastikan 3 AMAN , aman diri, aman korban dan aman lingkungan


2. Cek respon korban dengan memanggil nama atau menepuk bahu
3. Jika korban merespon, pindahkan ke tempat yang aman
4. Jika tidak merespon panggil bantuan ke fasilitas kesehatan terdekat sambil
memposisikan pasien dalam posisi terlentang, dan cek pernapasan pasien
5. Posisikan kaki lebih tinggi dari jantung dengan meletakkan bantal di bagian kaki atau
mengangkat nya dengan tangan
6. Bantu sadarkan pasien dengan memberikan aroma minyak angin dekat dengan
hidung pasien
7. Jika pasien mulai sadar, jangan biarkan pasien langsung berdiri atau duduk, tetapi
instruksikan pasien untuk tetap berbaring sebentar agar tidak kembali pingsan.
8. Jika sudah benar benar sadar, posisikan pasien untuk duduk, dan bisa diberikan
minum dengan hati hati, agar tidak tersedak.

Anda mungkin juga menyukai