Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lilik Martia Suryani

NPM : 200102018

Kelas : H

1. Moral merupakan suatu keyakinan tentang benar salah, baik buruk yang sesuai dengan
kesepakatan sosial yang mendasari tindakan atau pemikiran atau bisa dikatakan bahwa moral
merupakan suatu keharusan perilaku yang dibawakan oleh nilai
Nilai adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa "cara pelaksanaan atau keadaan
akhir tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan
akhir yang berlawanan.
Norma adalah sumber dasar hukum yang menguatkan kedudukan konsep, nilai, dan moral
serta perilaku yang dilakukan. Selain itu, Norma memiliki arti sebuah perwujudan martabat
manusia sebagai makhluk sosial, budaya, moral dan religi. Norma merupakan suatu kesadaran
dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi.

Hubungan nilai dengan norma adalah nilai merupakan suatu keharusan, berupa suatu ide dan
ide ini memberi pedoman, ukuran bagi manusia, pedoman atau ukuran ini berupa norma, baik
dalam hubungannya dengan manusia lain, alan dan dengan Tuhan Yang Maha Esa.

contohnya adalah: Nilai ini diungkapkan dalam norma sebagai contoh takwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa merupakan salah satu nilai agama. Takwa sebagai nilai diungkapkan dalam norma agama
yang berisi perintah dan larangan tentang tingkah laku umat beragama, sesuai dengan agama yang
dipeluknya. Norma yang merupakan ungkapan dari nilai itu memerlukan tingkah laku manusia dalam
masyarakat, manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan tuhan.

Adapun contoh – contohnya

1. Membuang sampah tepat pada tempatnya.


2. Membungkukkan badan ketika melewati orang yang lebih tua.
3. Mengucapkan terima kasih ketika mendapat pemberian dari seseorang.
4. Menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.
5. Menyantuni anak yatim dan piatu di panti asuhan.
6. Memberikan pemberlajaran untuk anak-anak jalanan.
7. Menunaikan ibadah tepat pada waktunya.
8. Menghargai pendapat orang lain saat rapat sedang berlangsung.
9. Mencium tangan orang tua saat hendak keluar rumah.
10. Memberikan tempat duduk saat di kendaraan umum untuk orang tua maupun ibu hamil yang
tidak mendapat tempat duduk. Bagian Bawah Formulir

2. sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” dapat dipahami bahwa Indonesia
merupakan negara yang mempercayai adanya Tuhan. Bahkan Indonesia mengakui adanya
keberagaman agama yang sama-sama menjunjung tinggi nilai ketuhanan. Sila pertama ini
dilambangkan oleh simbol bintang berkepala lima dengan warna kuning keemasan yang berada di
dalam perisai hitam. Simbol ini mencerminkan sebuah cahaya seperti layaknya Tuhan yang menjadi
penerang bagi setiap jiwa manusia.
Sila kedua mengangkat nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.

Hal ini tercermin oleh simbol rantai yang tersambung utuh satu dengan yang lain. Gelang-gelang
kecil yang menyusun rantai tersebut menunjukkan eratnya hubungan manusia satu dengan yang
lain.

Sila ketiga yang berbunyi “Persatuan Indonesia” dilambangkan oleh simbol pohon beringin yang
besar dan kokoh. Pohon beringin ini berada di dalam perisai berwarna putih. Pemilihan simbol ini
menggambarkan nilai kesatuan dan persatuan yang harus dijunjung tinggi oleh setiap warga negara
Indonesia.

Meskipun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan unsur latar belakang
yang berbeda namun bisa tetap bersatu untuk negara. Hal ini juga menunjukkan bahwa perbedaan
bukan menjadi halangan untuk mewujudkan kehidupan yang damai dan sejahtera.

Sila ke empat dilambangkan dengan simbol kepala banteng yang berwarna hitam dan latar perisai
berwarna merah . Simbol kepala banteng dipilih untuk menunjukkan sikap demokrasi dan
musyawarah dalam pengambilan setiap keputusan.

Sila kelima . Adapun makna sila kelima dilambangkan oleh padi dan kapas yang berlatar perisai
putih . Pemilihan simbol ini menunjukkan bahwa pangan dan sandang yang merupakan kebutuhan
pokok bagi seluruh masyarakat untuk kehidupan yang layak.

3. Hakikat PKn, yaitu,Sebuah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukkan diri yang
beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945.

4. Konteks demokratis yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yaitu dalam hal pemilihan kepala
desa,yang dimana diadakannya pemilu

5. suatu negara memerlukan konstitusi untuk mengatur jalannya pemerintahan, selain


itu konstitusi juga dibutuhkan untuk mengatur masyarakat atau rakyat yang ada dinegara tersebut
karena dalam konstitusi memberi panduan atau batasan-batasan mengenai perilaku yang harus
dilakukan dan yang tidak dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai