Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan berkembangnya pengetahuan dibidang konstruksi yang
bertujuan untuk mendapatkan nilai koefisien yang tinggi dalam segi
keamanan, kekuatan, dan biaya. Selain menggunakan beton dan kayu dalam
konstruksi, baja merupakan salah satu alternatif dalam pembangunan
konstruksi bangunan. Hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan
konstruksi meliputi : aman, kuat, dan ekonomis.
Pemilihan material baja sebagai bahan konstruksi karena memiliki
beberapa keunggulan dibanding meterial yang lain. Beberapa keunggulan
baja antara lain mempunyai kekuatan yang tinggi, keseragaman dan
keawetan, daktilitas baja yang tinggi, serta kemudahan penyambungan
dengan baut dan las. Selain mempunyai keunggulan, baja juga memiliki
kelemahan terutama dari sisi pemeliharaan dan masalah tekuk.
Struktur baja yang dikombinasikan dengan beton dapat
menghasilkan struktur komposit baja-beton yang memiliki banyak
keuntungan. Keuntungan dari struktur komposit baja-beton yaitu (1)
mereduksi berat profil baja, (2) mengurangi tinggi profil baja, (3)
meningkatkan kekakuan lantai, dan (4) menambah panjang bentang layan
(Setiawan, 2008).
Dalam menentukan metode yang digunakan dalam merencanakan
dan pelaksanaan struktur harus memeperhitungkan segi keamanan yang
cukup dan ekonomis, baik terhadap kelebihan beban (over load) atau kurang
kekuatan (under strenght). Salah satu metode yang biasa digunakan untuk
merencanakan struktur baja adalah metode LFRD (Load Resistance Factor
Design). Metode LRFD adalah spesifikasi yang dikeluarkan oleh AISC
(America Institue of Steel Construction).

1
2

Gedung fakultas ekonomi dan bisnis islam Universitas Islam


Surabaya awalnya menggunakan struktur portal beton pracetak, sehingga
tugas akhir ini bermaksud untuk merencanakan ulang struktur dengan
desain konstruksi baja castellated beam dengan menggunakan acuan
metode LRFD. Penggunaan konstruksi komposit dimaksudkan untuk
mengetahui kerja sama dari dua material berbeda, yaitu baja dan beton.
Apabila interaksi antara baja dan beton sudah baik, maka bisa memasang
alat penghubung geser (Shear Connector). Profil yang sering digunakan
pada perencanaan struktur yaitu profil WF. Keuntungan yang didapat dari
penggunaan struktur komposit yaitu dapat mengurangi atau menghemat
berat baja.
Dibandingkan dengan profil baja pada umumnya, Castellated Beam
mempunyai karakteristik yang baik, karena pada pengerjaannya menjadi
solusi praktis. Castellated Beam adalah profil baja H, I, dan U yang dipotong
memanjang berbentuk zig-zag pada badannya. Kemudian hasil dari
potongan tersebut digeser atau dibalik setengah dari bagian profil baja yang
sudah dipotong. Penyambungan setengah profil dilakukan dengan cara di
las pada bagian “gigi-giginya” sehingga terbentuk profil baru dengan lubang
berbentuk segi enam (hexagonal), segi delapan (octogonal), dan lingkaran
(circular). (Johann Grunbauer, 2001).
Castellated Beam mempunyai beberapa kelebihan, yaitu mempunyai
profil yang kuat dan kaku dibanding profil asalnya, karena lebar dari profil
tersebut dapat menghasilkan momen inersia dan section modulus yang
besar. Selain itu, kelebihan lain dari Castellated Beam yaitu dapat memikul
momen yang besar dan tegangan ijin yang kecil, serta berat profil yang
ringan, kuat dan mudah dipasang. (Jihad Dokali Megharief, 1997 dan
Johann Grunbauer, 2001)
Dari sekian banyak kelebihan yang ada pada struktur komposit,
maka perencanaan Castellated Beam diharapkan mengahasilkan nilai yang
rasional dan dapat memenuhi keamanan yang berlaku. Selain itu,
3

perencanaan struktur ini diharapkan mendapatkan nilai efisiensi yang baik


tanpa mengabaikan faktor keselamatan dan fungsi bangunan.
Standart yang berlaku dalam perencanaan gedung tahan gempa
dengan menggunakan struktur baja adalah SNI-1726-2012 dan SNI-1729-
2015. Adapun tujuan dari standart perencanaan gedung tersebut adalah agar
struktur tidak runtuh, akan tetapi boleh mengalami kerusakan non struktural
bila menerima gaya lateral yang besar akibat gempa. Sedangkan untuk
pembebanan gedung berdasarkan SNI 03-1727-2013.

1.2 Rumusan Masalah


Dilihat dari permasalahan yang ada di latar belakang, didapat
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Berapa dimensi yang dibutuhkan pada pelat lantai Floor Deck, balok
castellated beam komposit, dan kolom baja?
2. Berapa kapasitas penampang komposit castellated beam pada struktur
baja?
3. Bagaimana merencanakan sambungan pada struktur baja di gedung
FEBI-UIN Surabaya?
4. Berapa kontrol lendutan yang dibutuhkan pada castellated beam
komposit?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang didapat dalam penyusunan tugas akhir ini adalah :
1. Untuk merencanakan elemen-elemen struktur baja pada bangunan yang
meliputi: pelat lantai Floor Deck, balok castellated beam, dan kolom
baja.
2. Untuk menghitung kapasitas penampang komposit castellated beam
pada struktur baja.
3. Untuk merencanakan sambungan pada struktur baja di bangunan.
4. Untuk mengetahui besar lendutan yang dibutuhkan pada castellated
beam komposit.
4

1.4 Manfaat
Manfaat yang didapat dalam penyusunan tugas akhir ini adalah :
1. Manfaat penulisan tugas akhir ini adalah menjadi referensi atau
contoh perhitungan perencanaan castellated beam dengan metode
LRFD (Load Resistance Factor Design) berdasarkan SNI-1729-
2015.
2. Menambah wawasan dalam merencanakan suatu bangunan dengan
castellated beam agar tidak terjadi kegagalan struktur.

1.5 Batasan Masalah


1. Studi Perencanaan ulang adalah pada proyek pembangunan Gedung
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Surabaya.
2. Tidak melakukan perencanaan dan perhitungan struktur bawah,
anggaran biaya, metode pelaksanaan, dan manajemen konstruksi.

Anda mungkin juga menyukai