Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGERTIAN, NAMA, DAN MANFAAT ILMU TAUHID

Dosen : Indra Satia Pohan, M.PdI

Mata Kuliah : Tauhid

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

1. Amin Ardiansyah
2. Andayani
3. Eliyawati
4. Erlina
5. Saifuddin
6. Winda Sari

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

SYEKH H. ABDUL HALIM HASAN AL- ISHLAHIYAH BINJAI

TAHUN AKADEMIK 2021-2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Hakikat Tauhid ini. Dan tak
lupa pula kita kirimkan salawat serta salam kepada junjungan kita Nabiyullah Muhammad
SAW. Nabi yang menjadi suri tauladan ummat manusia di persada bumi ini. Serta kami
menghaturkan terima kasih kepada Bapak Indra Satia Pohan, M.PdI selaku dosen mata
kuliah Ilmu Tauhid, yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami berharap semoga dengan adanya makalah ini mampu memperkuat ketauhidan
kita sebagai ummat Islam yang beragama. Serta kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa ataupun
penulisannya. Karena tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah guna menjadi
acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang. Sekian
dan terima kasih.

Percut Sei Tuan, 12 Oktober 2021


Penyusun

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan Pembuatan Makalah ................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 3

A. Pengertian Tauhid (secara bahasa dan istilah) ........................................................ 3


B. Nama lain dari Ilmu Tauhid .................................................................................... 5
C. Manfaat mempelajari Ilmu Tauhid ......................................................................... 7
D. Tujuan dan Capaian mempelajari Ilmu Tauhid ...................................................... 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 12


A. Kesimpulan ............................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 13

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembahasan Tauhid merupakan hal yang paling penting dalam islam, karena tauhid
dalam hal ini mengambil posisi penting menjadi inti pondasi dari sebuah „Aqidah Islam.
Seiring berkembangnya masyarakat, tauhid dalam posisinya yang sangat penting ini
cenderung sedikit demi sedikit dilupakan oleh umat islam sendiri. Tentunya beragam
faktor yang telah mengancam lunturnya tauhid ini. Urusan-urusan duniawi mungkin
adalah faktor yang sangat dominan dalam hal ini.
Tak heran, kerap kita temukan banyaknya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi
di tengah-tengah kehidupan kita. Padahal, seperti yang kita ketahui bersama bahwa islam
sebagai rahmatan lil „alamin telah mengatur kehidupan ini tidak hanya ukhrawi saja,
namun kehidupan duniawi pun juga diatur. Permasalahannya adalah, kita sebagai seorang
muslim secara tidak sadar telah melupakan sendi-sendi pokok ajaran islam. Tauhid
sebagai salah satu unsurnya yang menjadi pilar pokok dalam kehidupan justru semakin
luntur akan perkembangan zaman.
Melalui makalah ini, penyusun berusaha mengingatkan kembali bagaimana esensi
sebenarnya tauhid, sehingga diharapkan pembaca menjadi paham akan pentingnya tauhid
ini. Tidak hanya sekedar paham akan maknanya saja, tetapi bagaimana kemudian kita
sebagai seorang muslim mampu mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari.

1.
https://greatquranhadis.wordpress.com/macam-macam-tauhid-dan-penjelasannya/.

iv1 1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini yaitu :
1. Apakah pengertian ilmu tauhid menurut bahasa dan istilah?
2. Apakah nama lain dari ilmu tauhid?
3. Apa sajakah manfaat mempelajari ilmu tauhid?
4. Bagaimanakah tujuan dan capaian mempelajari ilmu tauhid?

C. Tujuan Pembuatan Makalah


Adapun tujuan pembuatan makalah yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian ilmu tauhid menurut bahasa dan istilah
2. Untuk mengetahui nama lain dari ilmu tauhid
3. Untuk mengetahui manfaat mempelajari ilmu tauhid
4. Untuk mengetahui tujuan dan capaian mempelajari ilmu tauhid

v2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Ilmu Tauhid


a) Menurut bahasa
Tauhid dari segi bahasa adalah bahasa arab, yaitu bentuk masdar (sifat atau
keadaaan) dari kata yuhid/ wahid yang artinya “menyatukan” atau “meng-esa kan”.
Sebagai bentuk masdar (sifat dan keadaan), kata “ Tauhdi” artinya adalah
“penyatuan” atau “pengesaan”.
b) Menurut istilah
Dari segi istilah islam, perkataan Tauhid adalah berarti esa atau satu, yang
merupakan asma Allah yang menunjukkan sifat ke-Maha Esaan dan ke-Maha
Tunggalannya. Seperti dijelaskan dalam beberapa ayat Al-Quran.
Contoh :

‫َّللاُ أ َ َحد‬
‫قُ ْم ُه َى ه‬
Katakanlah : Dia-allah yang Maha Esa ( Surat Al-Ikhlas ayat 1)”

‫احد ۖ ََل إِ َٰنَهَ إِ هَل ُه َى ه‬


‫انز ْح َٰ َم ُه ه‬
‫انز ِحي ُم‬ ِ ‫َوإِ َٰنَ ُه ُك ْم إِ َٰنَه َو‬
“Dan Tuhannmu adalah Tuhan yang Maha Esa: tidak ada Tuhan melainkan Dia
yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (Surat Al-Baqarah ayat 163)”

ْ َ‫ف‬
ِ ُ‫ار َهب‬
(51)‫ىن‬ ‫اي‬ ِ ‫َّللاُ ََل تَت ه ِخذُوا ِإ َٰنَ َه ْي ِه اثْىَ ْي ِه ۖ ِإوه َما ُه َى ِإ َٰنَه َو‬
َ ‫احد ۖ فَ ِإيه‬ ‫َوقَا َل ه‬

“Allah Berfirman : janganlah kamu menyembah Dua Tuhan :. Sesungguhnya Dialah


Tuhan yang Maha Esa, Maka Hendaklah kepadaku saja kamu Takut. (Surat An-nahl
ayat 51)”

Ayat-ayat tersebut dengan tegas menjelaskan bahwa Allah SWT adalah zat yang
Maha Esa (Tunggal). Oleh karena itu, inti ajaran tauhid islam menyimpulkan dalam
sebuah kalimat : Tiada Tuhan Selain Allah. Kalimat ini bermakna penolakan terhadap
segala sesuatu untuk dijadikan Tuhan (tiada tuhan) dan penetapan hanya satu yang
harus dieperuntukkan yaitu Allah SWT.

vi3
Perkataan Tuhan (Ilahun) artinya adalah segala sesuatu yang mendominasi pikiran
dan perasaan manusia sedemikian rupa, demikian kuatnya dominasi itu sehingga
manusia terperdaya sehingga bertindak dan berperilaku lebih dominan karenanya.

Dengan demikian, Tauhid menurut istilah Islam adalah mengakui keesaan Allah,
mengesakan Allah. (Depdikbud RI,1989: 907), dengan cara menyatukan unsur
pikiran, perasaan, lisan dan perbuatan. Jadi Tauhid, dalam konteks agama islam
adalah proses pernyatuan aspek ilmu (kognitif), penghayatan (afektif) dan tindakan
(psikomotorik) dala mengesakan Allah SWT. Atau dengan kata lain Tauhid adalah
penyatuan pengetahuan (knowledge), komitmen dan aktualitas dalam mengesakan
Allah SWT.

2.
http://kemanadicari.blogspot.co.id/2016/09/pengetian-tauhid-dari-segi-bahasa-
dan.html. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2021
vii4
B. Nama Lain Dari Ilmu Tauhid
Adapun nama lain dari ilmu tauhid adalah:
1. Ilmu Kalam

Ilmu yang mengungkapkan bagaimana cara menetapkan kepercayaan-kepercayaan


keagamaan (Islam) dengan bukti-bukti yang menyakinkan, ia lebih menyerupai
filsafat.

2. Ilmu Ushuluddin

Ushuluddin adalah serangkai kata yang terdiri dari ushul dan ad-din. Ushul jama‟ dari
ashl yaitu yang berarti pokok, ataupun dasar. Sedangkan ad-din artinya agama. Jadi
perkataan ushuluddin menurut bahasa berarti pokok atau dasar-dasar agama. Mereka
memberikan nama ilmu ushuluddin, lantaran ilmu ini menguraikan pokok-pokok
kepercayaan dalam agama dan juga karena ilmu ushuluddin ini membahas prinsip-
prinsip agama islam.

3. Ilmu Qaid (Ilmu akidah)

Aqidah menurut bahasa ialah berasal dari perkataan al-aqd yaitu ikatan, menguatkan,
meneguhkan dan menegakkan. Aqidah adalah hukum yang tidak menerima keraguan
di dalamnya bagi orang yang menyakininya. Aqidah dalam agama adalah maksudnya
keyakinan tanpa perbuatan, seperti keyakinan tentang keberadaan Allah bukan di
„Arasy dan diutusnya para rasul. Dan bentuk jama‟nya adalah aqaa'id. Aqidah
menurut istilah adalah hal-hal yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa merasa
tentram kepada-Nya.

4. Ilmu Ma’rifah

Arti ma‟rifah yaitu pengenalan atau mengenal. Mengapa dikatakan ilmu ma‟rifah,
lantaran di ilmu ini kebanyakan yang diperbincangkan ialah hal mengenal Allah dan
dengan keyakinan yang teguh dan tetap dalam satu prinsip.

5
viii
5. Teologi Islam

Teologi Islam merupakan istilah lain dari ilmu kalam, yaitu pembahasannya
mencakup dengan persoalan-persoalan dasar dan soal pokok seperti ketuhanan, iman,
kufur dan hal lainnya sebagaimana tercakup dalam rukun iman.

6. Fiqh Al-akbar

Menurut persepsi Abu Hanifah, hukum islam yang dikenal dengan istilah Fiqh terbagi
atas dua bagian. Pertama: Fiqh Al-Akbar yakni membahas keyakinan atau pokok-
pokok agama atau ilmu tauhid. Kedua: Fiqh Al-Ashghar membahas hal-hal yang
berkaitan dengan masalah muamalah, bukan pokok-pokok agama tetapi hanya
furu‟nya saja.

7. Ilmu Hakikat

Ilmu hakikat adalah ilmu sejati, Karena ilmu ini menjelaskan hakikat segala sesuatu,
sehingga dapat menyakini akan kepercayaan yang benar (hakiki).

8. Ilmu Sifat Dua Puluh

Sebenarnya ilmu sifat 20 adalah penyederhanaan dari kata ilmu tauhid atau ilmu
kalam atau bisa di sebut juga I‟tiqad dua puluh. Bahkan ada Ulama berpendapat
bahwa bila seorang tidak mampu menguasai sifat dua puluh tersebut ada yang
mengatakan tidak sah iman orang tersebut. Ilmu ini membahas tentang sifat-sifat
ketuhanan.

9. Ilmu Filsafat Islam

Disebut ilmu filsafat islam karena ilmu kalam membahas berbagai masalah ketuhanan
dengan menggunakan argumental logika.

3.
https://www.mahlil.com/2016/03/pengertian-ilmu-tauhid-nama-nama-lain.html.
Diakses pada tanggal 11 Oktober 2021

ix6
C. Manfaat mempelajari Ilmu Tauhid

Manfaat mempelajari Ilmu Tauhid antara lain ialah :

1. Tauhid dapat memerdekakan umat manusia dari segala perbudakan dan


penghambaan kecuali kepada Allah SWT. Yang menciptakan dengan bentuk
yang sempurna.
2. Tauhid dapat membantu dalam pembentukan kepribadian yang kokoh, arah hidup
menjadi jelas, dan tidak mempercayai Tuhan kecuali hanya kepada Allah SWT.
Kepada-Nya tempat menghadap, baik dalam kesendirian atau di tengah
keramaian orang, dan selalu memohon kepada-Nya dalam keadaan sempit
maupun lapang.
3. Tauhid dapat memberikan kekuatan jiwa kepada pemiliknya dengan penuh harap
kepada Allah SWT. Dan selalu bertawakal, ridha atas ketentuan-Nya, dan sabar
terhadap musibah.
4. Tauhid yang baik dan benar dapat menghilangkan sifat syirik ( menyekutukan
Allah SWT ) yang hatinya terbagi-bagi untuk tuhan-tuhan dan sesembahan yang
banyak, yakni sesaat menghadap dan menyembah yang hidup, dan suatu saat
menghadap dan menyembah kepada yang mati. Dalam firman-Nya Allah SWT.
Menjelaskan : “Hai penghuni penjara, manakah yang lebih baik tuhan-tuhan
yang bermacam-macam itu, ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha
Perkasa?”. (Q.S Yusuf: 39).
5. Tauhid sebagai pondasi manusia dalam menjalani perintah dan menjauhi segala
larangan-Nya, sebagai hamba yang mulia untuk membentuk pribadi yang beriman
dan bertaqwa.
6. Sebagai sumber dan motivator perbuatan kebajikan dan keutamaan.
7. Membimbing manusia ke jalan yang benar, sekaligus mendorong mereka untuk
mengerjakan ibadah dengan penuh keikhlasan.
8. Mengeluarkan jiwa manusia dari kegelepan, kekacauan, dan kegoncangan, hidup
yang menyesatkan.
9. Mengantarkan umat manusia kepada kesempurnaan lahir dan batin.

x7
Dalam hal yang sama, Dr. Umar bin Su‟ud al-„Led dalam bukunya Tauhid: Urgensi
dan Manfaatnya, menyatakan bahwa diantar manfaat tauhid adalah sebagai berikut.
1. Tauhid merupakan sebab paling utama terhapusnya dosa dan kesalahan. Seperti
hadits Nabi Shallallahu „alaihi wassalam, beliau bersabda: “siapa yang bersaksi
(bersyahadat) bahwa tidak ada Tuhan yang disembah selain Allah semata, tidak
ada sekutu bagi-Nya, dan (bersaksi) bahwa Muhammad adalah hamba dan
Rasul-Nya kepada Maryam dan roh dari-Nya, dan (bersaksi) bahwa surga
adalah haq, neraka adalah haq. Maka, Allah akan masukkan dia ke dalam surga-
Nya apapun amal yang ada padanya.” (HR. Bukhori, no. 3435). Hadits ini
menunjukkan bahwa Allah mengampuni dosa-dosa seorang hamba dengan sebab
tauhidnya yang murni.
2. Tauhid membebaskan seorang hamba dari perbudakan makhluk dan
ketergantungan, ketakutan, dan kepasrahan terhadap mereka serta beramal untuk
mereka.
3. Tauhid merupakan satu-satunya sebab untuk menggapai ridho Allah Ta‟ala, cinta
dan pahala-Nya.
4. Tauhid yang telah tertanam mantap dalam hati seseorang hamba akan
meringankannya dari segala kesulitan, musibah, kepedihan, dan kesedihannya.

4.
https://viniagilvirgiani.wordpress.com/2017/05/20/sumber-manfaat-dan-tujuan-
mempelajari-tauhid/ Diakses pada tanggal 11 Oktober 2021

xi 8
D. Tujuan dan Capaian mempelajari Ilmu Tauhid

Ilmu tauhid memantapkan keyakinan atau kepercayaan agama dengan jalan akal
fikiran disamping dengan kemantapan hati bagi seoarang yang percaya pada-Nya dengan
mempertahankan kepercayaan-kepercayaan tersebut dan berusaha menghilangkan berbagai
keraguan yang masih melekat atau sengaja dilakukan oleh lawan-lawan kepercayaan itu.
Ilmu tauhid tidak hanya diketahui dan dimiliki seseorang, tetapi harus lebih dari itu,
tauhid harus dihayati dengan baik dan benar. Kesadaran seseorang akan tugas dan
kewajibanya sebagai hamba Allah akan muncul dengan sendirinya. Hal ini akan tercemin
dalam perilaku sehari-hari, seperti beribadah, sikap, prilaku, perkataan dan perbuatanya.
Adapun tujuan ilmu tauhid adalah :
1. Sebagai sumber dan motifator perbuatan kebajikan dan keutamaan.
2. Membimbing manusia kejalan yang benar, sekaligus mendorong mereka untuk
mengerjakan ibadah dengan penuh keikhlasan.
3. Mensucikan diri (jiwa).
4. Mengantarkan manusia kepada kesempurnaan lahir dan batin.

Adapun capaian mempelajari ilmu tauhid adalah :

1. Membebaskan manusia dari perbudakan mental dan penyembahan kepada semua


makhluk. Sampai sekarang masih banyak manusia, termasuk umat muslim yang
cenderung mengikuti tradisi dan keyakinan nenek moyangnya. Tidak hanya itu,
mereka juga banyak yang menyerah dan tunduk begitu saja kepada para pemimpin
mereka, tanpa daya fikirr kritis serta keberanian untuk mengkritik. Padahal Al- Qur‟an
telah mengingatkan bahwa orang- orang yang tidak bersikap kritis terhadap para
pemimpin mereka akan kecewa dan mengeluh di hari akhir.
Firman Allah SWT SWT :

َُ َّ‫ار ِفي ُّ ُجْ ُُ ُِ َْن تُقَل‬


َ‫ب َي ْْ َم‬ َِ ٌَّ‫ط ْعٌَا لَ ْيتٌََا َيا َيقُْلُْىََ ال‬َ َ ‫ّللاَ أ‬ َ َ ‫ْل َّأ‬
ََّ ‫ط ْعٌَا‬ ََ ‫س‬ ُ ‫الز‬َّ [٣٣:٦٦]
‫ط ْعٌَا ِإًَّا َربٌََّا َّ َقالُْا‬ َ ‫ضلًَُّْا َّ ُك َب َزا َءًَا‬
َ َ ‫سادَتٌََا أ‬ َ َ ‫يل َفأ‬
َ َ ‫س ِب‬
َّ ‫[ ال‬٣٣:٦٦]
“Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata:
"Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul
Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-
pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan
(yang benar). ".( QS. Al- Ahzaab : 66-67).

xii
9
Capaian ini dirujukkan pada kalimat “LailaahaillAllah SWT” ( tidak ada Tuhan selain
Allah). Kalimat ini merupakan kalimat pembebasan bagi manusia. Dengan mengucapkan
“ tidak ada Tuhan selain Allah” berarti seorang muslim telah memutlakkan Allah SWT
Yang Maha Esa sebagai Kholiq, maka umat muslim mengemban tugas untuk
melaksanakan “ tahrirunnasi min „ibadatil „ibad ila „ibadatillahi ” atau membebaskan
manusia dari menyembah sesama manusia kepada menyembah Allah SWT semata.

2. Menjaga manusia dari nilai- nilai palsu yang bersumber pada hawa nafsu, gila kekuasaan,
dan kesenangan- kesenangan sensual belaka. Suatu kehidupan yang didedikasikan pada
kelezatan sensual, kekuasaan, dan penumpukan kekayaan dapat mengeruhkan akal sehat
dan menghilangkan pikiran jernih. Sebenarnya telah dengan tajam Al- Qur‟an menyindir
orang-orang seperti ini.

َ‫ْت‬ َِ ‫ت ُ ََْا ٍَُ ِإ َٰلَ َِ ََُ ات َّ َخ َذَ َه‬


َ ‫ي أ َ َرأَي‬ ََ ًْ َ ‫ْى أَفَأ‬ َ ً ‫[ َّ ِك‬٥٢:٣٣]
َُ ‫يل َعلَ ْي ََِ ت َ ُك‬
َ‫ب أ َ ْم‬ ََّ َ ‫ى َۚ َي ْع ِقلُْىََ أ َ َّْ َي ْس َوعُْىََ أ َ ْكث َ َز ُُ َْن أ‬
َ ‫ى ت َ ْح‬
َُ ‫س‬ َْ ‫ل ُُ َْن ِإ‬ َِ ‫ل َۚ َك ْاْل َ ًْ َع‬
َ َّ ‫ام ِإ‬ َْ ‫ل ُُ َْن َب‬ َ َ ‫يل أ‬
َُّ ‫ض‬ َ ً ‫س ِب‬
َ [٥٢:٣٣]
“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? atau apakah kamu
mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak
lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang
ternak itu)”.( QS. Al- Furqon : 43-44)

3. Sebagai frame of thought dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.


Maksudnya ialah bahwa tauhid menjadi kerangka pemikiran dalam menemukan hakikat
kebenaran mengenai segala yang ada di alam semesta ini pada seginya yang abstrak,
potensial, maupun yang konkret. Sehingga manusia tidak melampaui batas dalam
pemahaman suatu keilmuan yang membuat dirinya lalai dan merasa benar hingga
akhirnya membawa mereka kepada kesombongan yang pasti berakhir dengan
kehancuran. Contoh Hitler dengan tentara Nazinya, dengan ilmunya Hitler merasa bahwa
gagasan yang dia miliki mampu membawa umat manusia menuju peradaban yang lebih
maju, namun karena ilmu tersebut tidak dilandasi dengan Aqidah, maka yang terjadi
adalah kehancuran rezim yang dimilikinya.

xiii10
4 Sebagai pondasi keimanan yang juga menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan hidup
seluruh umat manusia, ketika seluruh ajaran- ajarannya dilaksanakan secara konsisten.
Dengan menjadikan tauhid sebagai pegangan dalam hidup, serta merealisasikan
perintah yang ada, maka akan terwujud suatu kebahagiaan serta kedamaian hidup
yang tak terhingga. Karena telah di tancapkan dalam hati bahwa tidak ada yang
memiliki kekuatan maupun kekuasaan selain Ilahirabbi.
5. Mengajarkan kepada umat islam supaya menjadikan Allah SWT sebagai pusat
kesadaran intelektual mereka.

Dengan kata lain, kita meyakini bahwa semua aktivitas yang kita lakukan maupun
kejadian yang terjadi merupakan atas kehendak Allah SWT, semua itu telah diatur dengan
sempurna oleh-Nya. Karena Dia lah pemilik seluruh isi alam ini, Dia mengetahui segala
hal yang ghoib ( abstrak) maupun yang dzohir, yang tersembunyi maupun yang tampak,
Dia lah Tuhan yang patut untuk disembah dan tiada Tuhan selain Dia. Dengan demikina
akan terwujud keyakinan yang kukuh dan konsekuen, sehingga tidak mudah terombang
ambing oleh perkembangan zaman dan tidak terpenaruh keyakinan yang menyesatkan.
Dengan Tauhid, manusia tidak saja akan bebas dan merdeka, tetapi juga akan sadar
bahwa kedudukannya sama dengan manusia manapun. Tidak ada manusia yang lebih
superior atau inferior terhadap manusia lainnya. Setiap manusia adalah hamba Allah yang
berstatus sama. Jika tidak ada manusia yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada
mnusia lainnya di hadapan Allah, maka juga tidak ada kolektivitas manusia, baik sebagai
suatu suku bangsa ataupun suatu bangsa , yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada
suku bangsa atau bangsa lainnya. Semuanya berkedudukan sama di hadapan Allah SWT.
Yang membedakan hanyalah tingkat ketakwaan pada Allah SWT.

5
https://viniagilvirgiani.wordpress.com/2017/05/20/sumber-manfaat-dan-tujuan-
mempelajari-tauhid/ Diakses pada tanggal 11 Oktober 2021

xiv11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Ilmu tauhid secara bahasa, berasal dari bahasa arab yang artinya adalah
menyatukan ataukah mengesahkan. Sedangkan tauhid menurut istilah Islam
adalah mengakui keesaan Allah, mengesakan Allah, dengan cara menyatukan
unsur pikiran, perasaan, lisan dan perbuatan.
2. Nama lain ilmu tauhid ada 9 yaitu ilmu kalam, ilmu ushuluddin, ilmu qaid (ilmu
akidah), ilmu ma‟rifah, teologi islam, fiqr al-akbar, ilmu hakikat, ilmu sifat dua
puluh, ilmu filsafat islam.
3. Menurut Dr. Umar bin Su‟ud al-„Led dalam bukunya Tauhid: Urgensi dan
Manfaatnya. Manfaat mempelajari ilmu tauhid adalah 1) Tauhid mengampuni
dosa-dosa seorang hamba dengan sebab tauhidnya yang murni; 2) Tauhid
membebaskan seorang hamba dari perbudakan makhluk dan ketergantungan,
ketakutan, dan kepasrahan terhadap mereka serta beramal untuk mereka.3) Tauhid
merupakan satu-satunya sebab untuk menggapai ridho Allah Ta‟ala, cinta dan
pahala-Nya. 4) Tauhid yang telah tertanam mantap dalam hati seseorang hamba
akan meringankannya dari segala kesulitan, musibah, kepedihan, dan
kesedihannya.
4. Adapun tujuan dan capaian mempelajari ilmu tauhid adalah : 1) Sebagai sumber
dan motifator perbuatan kebajikan dan keutamaan; 2) Membimbing manusia
kejalan yang benar, sekaligus mendorong mereka untuk mengerjakan ibadah
dengan penuh keikhlasan; 3) Mensucikan diri (jiwa); 4) Mengantarkan manusia
kepada kesempurnaan lahir dan batin.

xv 12
DAFTAR PUSTAKA

Anggoro Taufan. Macam-macam tauhid dan penjelasannya.


https://greatquranhadis.wordpress.com/macam-macam-tauhid-dan-penjelasannya/

Tanjung, roni bachtiar. Tahun 2016. Pengertian Tauhid dari Segi Bahasa dan Segi Istilah
Islam. http://kemanadicari.blogspot.co.id/2016/09/pengetian-tauhid-dari-segi-bahasa-
dan.html. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2021

Al mudassa Mahlil. Tahun 2016. Nama-nama lain ilmu tauhid.


https://www.mahlil.com/2016/03/pengertian-ilmu-tauhid-nama-nama-lain.html . Diakses
pada tanggal 11 Oktober 2021

Virgiani Viniadil. Tahun 2017. Manfaat dan tujuan mempelajari ilmu tauhid.
https://viniagilvirgiani.wordpress.com/2017/05/20/sumber-manfaat-dan-tujuan-
mempelajari-tauhid/ . Diakses pada tanggal 11 Oktober 2021

xvi13

Anda mungkin juga menyukai