DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1. Amin Ardiansyah
2. Andayani
3. Eliyawati
4. Erlina
5. Saifuddin
6. Winda Sari
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Hakikat Tauhid ini. Dan tak
lupa pula kita kirimkan salawat serta salam kepada junjungan kita Nabiyullah Muhammad
SAW. Nabi yang menjadi suri tauladan ummat manusia di persada bumi ini. Serta kami
menghaturkan terima kasih kepada Bapak Indra Satia Pohan, M.PdI selaku dosen mata
kuliah Ilmu Tauhid, yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami berharap semoga dengan adanya makalah ini mampu memperkuat ketauhidan
kita sebagai ummat Islam yang beragama. Serta kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa ataupun
penulisannya. Karena tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah guna menjadi
acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang. Sekian
dan terima kasih.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
COVER .............................................................................................................................. i
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Pembahasan Tauhid merupakan hal yang paling penting dalam islam, karena tauhid
dalam hal ini mengambil posisi penting menjadi inti pondasi dari sebuah „Aqidah Islam.
Seiring berkembangnya masyarakat, tauhid dalam posisinya yang sangat penting ini
cenderung sedikit demi sedikit dilupakan oleh umat islam sendiri. Tentunya beragam
faktor yang telah mengancam lunturnya tauhid ini. Urusan-urusan duniawi mungkin
adalah faktor yang sangat dominan dalam hal ini.
Tak heran, kerap kita temukan banyaknya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi
di tengah-tengah kehidupan kita. Padahal, seperti yang kita ketahui bersama bahwa islam
sebagai rahmatan lil „alamin telah mengatur kehidupan ini tidak hanya ukhrawi saja,
namun kehidupan duniawi pun juga diatur. Permasalahannya adalah, kita sebagai seorang
muslim secara tidak sadar telah melupakan sendi-sendi pokok ajaran islam. Tauhid
sebagai salah satu unsurnya yang menjadi pilar pokok dalam kehidupan justru semakin
luntur akan perkembangan zaman.
Melalui makalah ini, penyusun berusaha mengingatkan kembali bagaimana esensi
sebenarnya tauhid, sehingga diharapkan pembaca menjadi paham akan pentingnya tauhid
ini. Tidak hanya sekedar paham akan maknanya saja, tetapi bagaimana kemudian kita
sebagai seorang muslim mampu mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari.
1.
https://greatquranhadis.wordpress.com/macam-macam-tauhid-dan-penjelasannya/.
iv1 1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini yaitu :
1. Apakah pengertian ilmu tauhid menurut bahasa dan istilah?
2. Apakah nama lain dari ilmu tauhid?
3. Apa sajakah manfaat mempelajari ilmu tauhid?
4. Bagaimanakah tujuan dan capaian mempelajari ilmu tauhid?
v2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
َّللاُ أ َ َحد
قُ ْم ُه َى ه
Katakanlah : Dia-allah yang Maha Esa ( Surat Al-Ikhlas ayat 1)”
ْ َف
ِ ُار َهب
(51)ىن اي ِ َّللاُ ََل تَت ه ِخذُوا ِإ َٰنَ َه ْي ِه اثْىَ ْي ِه ۖ ِإوه َما ُه َى ِإ َٰنَه َو
َ احد ۖ فَ ِإيه َوقَا َل ه
Ayat-ayat tersebut dengan tegas menjelaskan bahwa Allah SWT adalah zat yang
Maha Esa (Tunggal). Oleh karena itu, inti ajaran tauhid islam menyimpulkan dalam
sebuah kalimat : Tiada Tuhan Selain Allah. Kalimat ini bermakna penolakan terhadap
segala sesuatu untuk dijadikan Tuhan (tiada tuhan) dan penetapan hanya satu yang
harus dieperuntukkan yaitu Allah SWT.
vi3
Perkataan Tuhan (Ilahun) artinya adalah segala sesuatu yang mendominasi pikiran
dan perasaan manusia sedemikian rupa, demikian kuatnya dominasi itu sehingga
manusia terperdaya sehingga bertindak dan berperilaku lebih dominan karenanya.
Dengan demikian, Tauhid menurut istilah Islam adalah mengakui keesaan Allah,
mengesakan Allah. (Depdikbud RI,1989: 907), dengan cara menyatukan unsur
pikiran, perasaan, lisan dan perbuatan. Jadi Tauhid, dalam konteks agama islam
adalah proses pernyatuan aspek ilmu (kognitif), penghayatan (afektif) dan tindakan
(psikomotorik) dala mengesakan Allah SWT. Atau dengan kata lain Tauhid adalah
penyatuan pengetahuan (knowledge), komitmen dan aktualitas dalam mengesakan
Allah SWT.
2.
http://kemanadicari.blogspot.co.id/2016/09/pengetian-tauhid-dari-segi-bahasa-
dan.html. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2021
vii4
B. Nama Lain Dari Ilmu Tauhid
Adapun nama lain dari ilmu tauhid adalah:
1. Ilmu Kalam
2. Ilmu Ushuluddin
Ushuluddin adalah serangkai kata yang terdiri dari ushul dan ad-din. Ushul jama‟ dari
ashl yaitu yang berarti pokok, ataupun dasar. Sedangkan ad-din artinya agama. Jadi
perkataan ushuluddin menurut bahasa berarti pokok atau dasar-dasar agama. Mereka
memberikan nama ilmu ushuluddin, lantaran ilmu ini menguraikan pokok-pokok
kepercayaan dalam agama dan juga karena ilmu ushuluddin ini membahas prinsip-
prinsip agama islam.
Aqidah menurut bahasa ialah berasal dari perkataan al-aqd yaitu ikatan, menguatkan,
meneguhkan dan menegakkan. Aqidah adalah hukum yang tidak menerima keraguan
di dalamnya bagi orang yang menyakininya. Aqidah dalam agama adalah maksudnya
keyakinan tanpa perbuatan, seperti keyakinan tentang keberadaan Allah bukan di
„Arasy dan diutusnya para rasul. Dan bentuk jama‟nya adalah aqaa'id. Aqidah
menurut istilah adalah hal-hal yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa merasa
tentram kepada-Nya.
4. Ilmu Ma’rifah
Arti ma‟rifah yaitu pengenalan atau mengenal. Mengapa dikatakan ilmu ma‟rifah,
lantaran di ilmu ini kebanyakan yang diperbincangkan ialah hal mengenal Allah dan
dengan keyakinan yang teguh dan tetap dalam satu prinsip.
5
viii
5. Teologi Islam
Teologi Islam merupakan istilah lain dari ilmu kalam, yaitu pembahasannya
mencakup dengan persoalan-persoalan dasar dan soal pokok seperti ketuhanan, iman,
kufur dan hal lainnya sebagaimana tercakup dalam rukun iman.
6. Fiqh Al-akbar
Menurut persepsi Abu Hanifah, hukum islam yang dikenal dengan istilah Fiqh terbagi
atas dua bagian. Pertama: Fiqh Al-Akbar yakni membahas keyakinan atau pokok-
pokok agama atau ilmu tauhid. Kedua: Fiqh Al-Ashghar membahas hal-hal yang
berkaitan dengan masalah muamalah, bukan pokok-pokok agama tetapi hanya
furu‟nya saja.
7. Ilmu Hakikat
Ilmu hakikat adalah ilmu sejati, Karena ilmu ini menjelaskan hakikat segala sesuatu,
sehingga dapat menyakini akan kepercayaan yang benar (hakiki).
Sebenarnya ilmu sifat 20 adalah penyederhanaan dari kata ilmu tauhid atau ilmu
kalam atau bisa di sebut juga I‟tiqad dua puluh. Bahkan ada Ulama berpendapat
bahwa bila seorang tidak mampu menguasai sifat dua puluh tersebut ada yang
mengatakan tidak sah iman orang tersebut. Ilmu ini membahas tentang sifat-sifat
ketuhanan.
Disebut ilmu filsafat islam karena ilmu kalam membahas berbagai masalah ketuhanan
dengan menggunakan argumental logika.
3.
https://www.mahlil.com/2016/03/pengertian-ilmu-tauhid-nama-nama-lain.html.
Diakses pada tanggal 11 Oktober 2021
ix6
C. Manfaat mempelajari Ilmu Tauhid
x7
Dalam hal yang sama, Dr. Umar bin Su‟ud al-„Led dalam bukunya Tauhid: Urgensi
dan Manfaatnya, menyatakan bahwa diantar manfaat tauhid adalah sebagai berikut.
1. Tauhid merupakan sebab paling utama terhapusnya dosa dan kesalahan. Seperti
hadits Nabi Shallallahu „alaihi wassalam, beliau bersabda: “siapa yang bersaksi
(bersyahadat) bahwa tidak ada Tuhan yang disembah selain Allah semata, tidak
ada sekutu bagi-Nya, dan (bersaksi) bahwa Muhammad adalah hamba dan
Rasul-Nya kepada Maryam dan roh dari-Nya, dan (bersaksi) bahwa surga
adalah haq, neraka adalah haq. Maka, Allah akan masukkan dia ke dalam surga-
Nya apapun amal yang ada padanya.” (HR. Bukhori, no. 3435). Hadits ini
menunjukkan bahwa Allah mengampuni dosa-dosa seorang hamba dengan sebab
tauhidnya yang murni.
2. Tauhid membebaskan seorang hamba dari perbudakan makhluk dan
ketergantungan, ketakutan, dan kepasrahan terhadap mereka serta beramal untuk
mereka.
3. Tauhid merupakan satu-satunya sebab untuk menggapai ridho Allah Ta‟ala, cinta
dan pahala-Nya.
4. Tauhid yang telah tertanam mantap dalam hati seseorang hamba akan
meringankannya dari segala kesulitan, musibah, kepedihan, dan kesedihannya.
4.
https://viniagilvirgiani.wordpress.com/2017/05/20/sumber-manfaat-dan-tujuan-
mempelajari-tauhid/ Diakses pada tanggal 11 Oktober 2021
xi 8
D. Tujuan dan Capaian mempelajari Ilmu Tauhid
Ilmu tauhid memantapkan keyakinan atau kepercayaan agama dengan jalan akal
fikiran disamping dengan kemantapan hati bagi seoarang yang percaya pada-Nya dengan
mempertahankan kepercayaan-kepercayaan tersebut dan berusaha menghilangkan berbagai
keraguan yang masih melekat atau sengaja dilakukan oleh lawan-lawan kepercayaan itu.
Ilmu tauhid tidak hanya diketahui dan dimiliki seseorang, tetapi harus lebih dari itu,
tauhid harus dihayati dengan baik dan benar. Kesadaran seseorang akan tugas dan
kewajibanya sebagai hamba Allah akan muncul dengan sendirinya. Hal ini akan tercemin
dalam perilaku sehari-hari, seperti beribadah, sikap, prilaku, perkataan dan perbuatanya.
Adapun tujuan ilmu tauhid adalah :
1. Sebagai sumber dan motifator perbuatan kebajikan dan keutamaan.
2. Membimbing manusia kejalan yang benar, sekaligus mendorong mereka untuk
mengerjakan ibadah dengan penuh keikhlasan.
3. Mensucikan diri (jiwa).
4. Mengantarkan manusia kepada kesempurnaan lahir dan batin.
xii
9
Capaian ini dirujukkan pada kalimat “LailaahaillAllah SWT” ( tidak ada Tuhan selain
Allah). Kalimat ini merupakan kalimat pembebasan bagi manusia. Dengan mengucapkan
“ tidak ada Tuhan selain Allah” berarti seorang muslim telah memutlakkan Allah SWT
Yang Maha Esa sebagai Kholiq, maka umat muslim mengemban tugas untuk
melaksanakan “ tahrirunnasi min „ibadatil „ibad ila „ibadatillahi ” atau membebaskan
manusia dari menyembah sesama manusia kepada menyembah Allah SWT semata.
2. Menjaga manusia dari nilai- nilai palsu yang bersumber pada hawa nafsu, gila kekuasaan,
dan kesenangan- kesenangan sensual belaka. Suatu kehidupan yang didedikasikan pada
kelezatan sensual, kekuasaan, dan penumpukan kekayaan dapat mengeruhkan akal sehat
dan menghilangkan pikiran jernih. Sebenarnya telah dengan tajam Al- Qur‟an menyindir
orang-orang seperti ini.
xiii10
4 Sebagai pondasi keimanan yang juga menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan hidup
seluruh umat manusia, ketika seluruh ajaran- ajarannya dilaksanakan secara konsisten.
Dengan menjadikan tauhid sebagai pegangan dalam hidup, serta merealisasikan
perintah yang ada, maka akan terwujud suatu kebahagiaan serta kedamaian hidup
yang tak terhingga. Karena telah di tancapkan dalam hati bahwa tidak ada yang
memiliki kekuatan maupun kekuasaan selain Ilahirabbi.
5. Mengajarkan kepada umat islam supaya menjadikan Allah SWT sebagai pusat
kesadaran intelektual mereka.
Dengan kata lain, kita meyakini bahwa semua aktivitas yang kita lakukan maupun
kejadian yang terjadi merupakan atas kehendak Allah SWT, semua itu telah diatur dengan
sempurna oleh-Nya. Karena Dia lah pemilik seluruh isi alam ini, Dia mengetahui segala
hal yang ghoib ( abstrak) maupun yang dzohir, yang tersembunyi maupun yang tampak,
Dia lah Tuhan yang patut untuk disembah dan tiada Tuhan selain Dia. Dengan demikina
akan terwujud keyakinan yang kukuh dan konsekuen, sehingga tidak mudah terombang
ambing oleh perkembangan zaman dan tidak terpenaruh keyakinan yang menyesatkan.
Dengan Tauhid, manusia tidak saja akan bebas dan merdeka, tetapi juga akan sadar
bahwa kedudukannya sama dengan manusia manapun. Tidak ada manusia yang lebih
superior atau inferior terhadap manusia lainnya. Setiap manusia adalah hamba Allah yang
berstatus sama. Jika tidak ada manusia yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada
mnusia lainnya di hadapan Allah, maka juga tidak ada kolektivitas manusia, baik sebagai
suatu suku bangsa ataupun suatu bangsa , yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada
suku bangsa atau bangsa lainnya. Semuanya berkedudukan sama di hadapan Allah SWT.
Yang membedakan hanyalah tingkat ketakwaan pada Allah SWT.
5
https://viniagilvirgiani.wordpress.com/2017/05/20/sumber-manfaat-dan-tujuan-
mempelajari-tauhid/ Diakses pada tanggal 11 Oktober 2021
xiv11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ilmu tauhid secara bahasa, berasal dari bahasa arab yang artinya adalah
menyatukan ataukah mengesahkan. Sedangkan tauhid menurut istilah Islam
adalah mengakui keesaan Allah, mengesakan Allah, dengan cara menyatukan
unsur pikiran, perasaan, lisan dan perbuatan.
2. Nama lain ilmu tauhid ada 9 yaitu ilmu kalam, ilmu ushuluddin, ilmu qaid (ilmu
akidah), ilmu ma‟rifah, teologi islam, fiqr al-akbar, ilmu hakikat, ilmu sifat dua
puluh, ilmu filsafat islam.
3. Menurut Dr. Umar bin Su‟ud al-„Led dalam bukunya Tauhid: Urgensi dan
Manfaatnya. Manfaat mempelajari ilmu tauhid adalah 1) Tauhid mengampuni
dosa-dosa seorang hamba dengan sebab tauhidnya yang murni; 2) Tauhid
membebaskan seorang hamba dari perbudakan makhluk dan ketergantungan,
ketakutan, dan kepasrahan terhadap mereka serta beramal untuk mereka.3) Tauhid
merupakan satu-satunya sebab untuk menggapai ridho Allah Ta‟ala, cinta dan
pahala-Nya. 4) Tauhid yang telah tertanam mantap dalam hati seseorang hamba
akan meringankannya dari segala kesulitan, musibah, kepedihan, dan
kesedihannya.
4. Adapun tujuan dan capaian mempelajari ilmu tauhid adalah : 1) Sebagai sumber
dan motifator perbuatan kebajikan dan keutamaan; 2) Membimbing manusia
kejalan yang benar, sekaligus mendorong mereka untuk mengerjakan ibadah
dengan penuh keikhlasan; 3) Mensucikan diri (jiwa); 4) Mengantarkan manusia
kepada kesempurnaan lahir dan batin.
xv 12
DAFTAR PUSTAKA
Tanjung, roni bachtiar. Tahun 2016. Pengertian Tauhid dari Segi Bahasa dan Segi Istilah
Islam. http://kemanadicari.blogspot.co.id/2016/09/pengetian-tauhid-dari-segi-bahasa-
dan.html. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2021
Virgiani Viniadil. Tahun 2017. Manfaat dan tujuan mempelajari ilmu tauhid.
https://viniagilvirgiani.wordpress.com/2017/05/20/sumber-manfaat-dan-tujuan-
mempelajari-tauhid/ . Diakses pada tanggal 11 Oktober 2021
xvi13