TESIS
PASCASARJANA
2021
i
ii
iii
iv
MOTTO
Artinya :
1
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya (Jakarta : Pustaka Harapan, 2007),
hal. 6
v
PERSEMBAHAN
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
نبذة مختصرة
أحمد نور حمٌم ،اإلشراف على مدٌري المدرسة فً تحسٌن الكفاءة المهنٌة للمعلمٌن فً
مدرسة الهداٌة تنجونع جابونع تٌمور .أطروحة .كلٌة الدراسات العلٌا للدولة اإلسالمٌة
فً سلطان طها سٌف الدٌن جامبً.
تهدف هذه الدراسة إلى فحص إشراف رئٌس المدرسة على تدرٌب التحسٌن المهنً
ألعضاء هٌئة التدرٌس فً مدرسة الهداٌة تنجونع جابونع تٌمور .تركز هذه الدراسة على
دور مدٌري المدرسة كمشرفٌن وكٌف أن الجهود التً ٌبذلها مدٌرو المدرسة فً تحسٌن
كفاءات المعلمٌن.
ٌستخدم هذا البحث البحث النوعً وهو التحلٌل الوصفً .فً جمع البٌانات باستخدام 3
تقنٌات وهً المالحظة والمقابالت ودراسة التوثٌق .وفً الوقت نفسه ،فإن تقنٌة تحلٌل
البٌانات المستخدمة فً ه ذه الدراسة هً استخدام مفهوم مٌلٌس و حوبورمان ،حٌث تتكون
تقنٌة التحلٌل هذه من 3مراحل ،وهً تقلٌل البٌانات وعرض البٌانات واْلستنتاج.
تشٌر نتائج هذه الدراسة إلى أن تنفٌذ أنشطة اإلشراف فً تحسٌن كفاءة المعلمٌن فً
مدرسة الهداٌة تنجونع جابونع تٌمور لم تظهر النتائج القصوى .وٌرجع ذلك إلى حقٌقة أن
العدٌد من أوجه القصور والضعف ْل تزال موجودة ،سواء من استعداد ْلستكمال إدارة
المدرسة واكتمال المرافق والبنٌة التحتٌة الداعمةْ .ل ٌتم إجراء اإلشراف بانتظام فً كل
فصل دراسً ،ولكن ٌتم تنفٌذ اإلشراف فقط للوفاء باْللتزامات عندما ٌأتً المشرف إلى
المدرسة.
استنتاج هذه الدراسة هو أن اإلشراف الذي قام به رئٌس المدرسة فً مدرسة الهداٌة
تنجونع جابونع تٌمور لم ٌتم بشكل روتٌنً وعلى النحو األمثل .وٌرجع ذلك إلى نقص
الخبرة والمعرفة باإلشراف على مدٌري المدارس .أصبحت المرافق والبنٌة التحتٌة التً لم
ٌتم تلبٌتها بالكامل عقبات أمام المعلمٌن لتنفٌذ عملٌة أنشطة التدرٌس والتعلم.
ix
الر ِحٌ ِْم
َّ الرحْ مٰ ِن ِ بِس ِْم ه
َّ ّٰللا
KATA PENGANTAR
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, P.hd selaku Rektor UIN STS
Jambi
2. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Syukri, Ss. M.Ag selaku Direktur
Program Pascasarjana UIN STS Jambi
3. Ibu Dr. Minnah El Widdah, M.Ag selaku Ketua Program Studi
Manajemen Pendidikan Islam
x
4. Bapak Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing I
5. Ibu Dr. Hj. Ramlah, M.Pd.I, M.Sy selaku Dosen Pembimbing II
6. Segenap para dosen dan civitas akademik Program Pascasarjana
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah
membimbing dan mengampu mata kuliah serta membantu dalam
menyelesaikan studi di kampus tercinta.
7. Bapak Bambang Madiyo, S.Pd.I sebagai Kepala Madrasah
Tsanawiyah Al-Hidayah Tanjung Jabung Timur, majelis guru,
siswa-siswi dan tenaga administrasi yang telah memberikan
sejumlah data dan informasi penting yang penulis butuhkan dalam
penyelesaian tugas akhir ini.
8. Kedua orang tua yang telah membantu baik secara materi maupun
non materi sehingga penulis bisa sampai pada tahap akhir.
Penulis
xi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
xii
E. Teknik Analisis Data ................................................................... 80
F. Pengecekan Keabsahan Data .................................................... 84
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
Depdiknas, UU No, 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :
Sinar Grafika, 2009), hal.7
2
3
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya (Jakarta : Depag RI, 2017),hal. 12
3
4
Muhammad Syekh Ali Yusuf, Terjemah Tafsir Ibnu Katsir, (Jakarta : Pustaka Setia),
2016, hal. 56
5
Ramazani Janiar Deni & Lukman Hakim, Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam
Menjalin Kerjasama Sekolah dan Masyarakat di MTs Nurul Huda Muaro Jambi, 2020
4
6
Pramono, Leadership dalam Dunia Pendidikan, (Yogyakarta : Media Utama, 2016), hal. 74
7
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya,
2018), hal. 30
5
8
Mukhtar dkk, Sekolah Berprestasi, (Jakarta : Nimas Multima, 2016), hal. 13
9
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Surabaya : Alfabeta, 2015), hal. 96
6
10
Helmawati, Kinerja Kepala Sekolah Managerial Skills, (Jakarta : Rineka Cipta, 2015),
hal.18
7
11
Maisah, Manajemen Pendidikan, (Jakarta : Cipta Media, 2017), hal. 78
12
Pidarta, Supervisi Pendidikan di Indonesia, (Bandung : Pustaka Media, 2010), hal. 13
8
13
Kompri, Manajemen Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2015), hal. 220
14
Murip Yahya, Profesi Tenaga Kependidikan, (Bandung : Pustaka Setia,2013), hal. 24
9
15
Sudarman Danim, Profesi Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2016), hal. 5
16
Ibid, hal. 9
10
17
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kencana Persada, 2014), hal. 88
18
Mukhtar dkk, Sekolah Berprestasi, (Jakarta : Nimas Multima, 2015) hal. 42
19
Roestiyah NK, Masalah-masalah Keilmuan Keguruan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2017)
hal. 8
11
20
Observasi, 03 November 2020
12
BAB II
LANDASAN TEORI DAN STUDI RELEVAN
A. Landasan Teori
1. Supervisi Kepala Madrasah
Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari
dua kata yaitu : super yang artinya “di atas atau memiliki pengaruh”
dan vision yang mempunyai arti “melihat”. Oleh karena itu secara
lebih lengkap supervisi dapat diartikan sebagai “melihat atau
mempengaruhi dari atas”. Dari dasar itulah, maka pengertian
supervisi adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh atasan
yang dalam hal ini pengawas dan kepala sekolah yang berperan
aktif dalam kegiatan ini. Karena pengawas dan kepala sekolah
merupakan pejabat yang berwenang dan memiliki kedudukan di
atas atau yang lebih tinggi dari guru sehingga merekalah yang
berwenang untuk memberikan pengawasan dan pengontrolan.21
Supervisi adalah sebuah kegiatan pengawasan dalam
membina dan mendampingi seorang guru dalam melaksanakan
tugasnya yang telah direncanakan dan dirancang ssecara matang
untuk membantu permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru
di sekolah. Kegiatan supervisi merupakan salah satu bentuk dari
pelaksanaan dalam manajerial administrasi pendidikan. Supervisi
merupakan salah satu kegiatan pengawasan, dimana didalam
pelaksanaannya terdapat tahapan-tahapan yang keseluruhannya
bermuara pada kegiatab pengorganisasian dan pembimbingan
guru kearah yang lebih profesional dalam melaksanakan tugas dan
fungsi pokoknya sebagai guru.22 Yang termasuk dalam kategori
orang-orang yang berperan sebagai supervisor dalam pendidikan
berdasarkan struktur organisasi yang berlaku sampai sekarang
21
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Supervisi, (Jakarta : Rineka Cipta, 2014), hal. 4
22
Wibowo, Manajemen Kinerja Guru, (Jakarta : Rajawali Pers, 2014), hal. 30
16
23
Sahertian, Supervisi Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2016), hal. 17
17
24
Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung :
Alfabeta, 2019).hal. 159
25
Jack Dunham, Efective School Management, (New York : Taylor and Francid e-Library,
2011), hal. 50
26
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah,(Jakarta : Grafindo, 2013), hal. 83
27
Helmawati, Meningkatkan Kinerja Kepala Sekolah,(Jakarta : Rineka Cipta, 2015) hal.18
18
28
Wahyudi, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi Pembelajar, (Bandung :
Alfabeta, 2012), hal. 33
19
29
E. Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara,
2015) hal. 19
24
30
Ibid, hal. 23
25
33
Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung :
Alfabeta, 2019).hal. 120
27
34
Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta : Bumi Aksara,
2013), hal. 100
29
35
Ali Mudlofir, Pendidikan Profesional; Konsep, Strategi, dan Aplikasinya dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia, (Jakarta : Rajawali Pers, 2014), hal. 42
30
36
Rizkiana Nurutami, Kompetensi Profesional Guru sebagai Determinan terhadap Minat
Belajar Siswa, 2016, Universitas Pendidikan Indonesia
37
Luk-luk Nur Mufidah, Supervisi Pendidikan Modern, (Jakarta : Pustaka Setia, 2009) hal.
18
31
38
Yunus Namsa, Profesi Kependidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009). Hal. 89
32
39
Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta : Bumi Aksara,
2013), hal. 116
40
Soewadji Lzaruth, Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya, (Yogyakarta : Kanisius,
2014), hal. 20
34
41
Mukhtar Iskandar,Manajemen Sekolah, (Semarang : Tiga Serangkai, 2009), hal. 46
35
42
Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta : Bumi Aksara,
2013), hal. 116
43
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum, (Jakarta : Quantum Teaching,
2017) hal. 230
37
45
Ali Mahmud, Guru dalam Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. 2015. Bandung : Sinar
Baru. hal. 31
46
Soewadji, Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya, 2016. Yogyakarta, Kanisius. hal.
41
47
Ali Mahmud, Guru dalam Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. 2015. Bandung : Sinar
Baru. hal. 54
40
d. Prinsip konstruktif
Prinsip konstruktif pada pelaksanaan supervisi adalah
pengembangan pada kemampuan guru dan mendorongnya
untuk berpartisipasi aktif dalam usaha untuk mengendalikan
dan membuat suasana belajar yang nyaman bagi peserta didik.
Prinsip konstruktif ditujukan agar supervisor memberikan
pemahaman dan dukungan terhadap guru yang akan
disupervisi, yang diharapkan dari hal ini adalah guru mampu
untuk mengembangkan kemandiriannya dalam mencapai
potensi yang dimilikinya secara baik dan utuh. Prinsip
konstruktif ini akan tercapai apabila seorang kepala sekolah
memiliki kemampuan untuk memberikan contoh-contoh positif
melalui diri seorang guru sehingga yang diharapkan adalah
guru mendapatkan kepuasan dalam bekerja sesuai dengan
profesi yang dijalankannya.
e. Berpusat pada guru
Pelaksanaan kegiatan supervisi dilakukan dengan
memfokuskan kepada diri seorang guru atau pendidik, karena
sasaran pokok dari kegiatan supervisi kepala madrasah adalah
guru yang ada di sekolahnya. Melalui supervisi inilah kepala
sekolah dapat melakukan bantuan dalam membina personil
guru di sekolahnya dengan tujuan untuk mendongkrak kualitas
dari hasil belajar siswa. Seiring berjalannya waktu, kualitas
hasil belajar siswa yang baik akan memberikan dampak pada
kenaikan prestasi seorang siswa dalam kegiatan belajar
mengajar, sehingga sekolah setiap tahunnya dapat
menghasilkan output berupa lulusan yang memiliki mutu
terbaik.48
48
Ibid. hal. 78
41
49
Soewadji, Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya, 2016. Yogyakarta, Kanisius.
hal.48
50
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Praktik. 2017. Jakarta : Bina Aksara. hal. 56
42
51
Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional, (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2017), hal. 97
43
efektif.52
52
Rizkiana Nurutami, Kompetensi Profesional Guru sebagai Determinan terhadap Minat
Belajar Siswa, 2016, Universitas Pendidikan Indonesia
53
Ali Mudlofir, Pendidikan Profesional; Konsep, Strategi, dan Aplikasinya dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia, (Jakarta : Rajawali Pers, 2014), hal. 34
54
Rizkiana Nurutami, Kompetensi Profesional Guru sebagai Determinan terhadap Minat
Belajar Siswa, 2016, Universitas Pendidikan Indonesia
55
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum, (Jakarta : Quantum Teaching,
2017) hal. 25
44
56
Yunus Namsa, Profesi Kependidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009). Hal. 89
45
57
Ali Mudlofir, Pendidikan Profesional; Konsep, Strategi, dan Aplikasinya dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia, (Jakarta : Rajawali Pers, 2014), hal. 75
58
Yunus Namsa, Profesi Kependidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009). Hal. 75
59
Rizkiana Nurutami, Kompetensi Profesional Guru sebagai Determinan terhadap Minat
Belajar Siswa, 2016, Universitas Pendidikan Indonesia
46
otodidak.
4) Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan mendasar seorang
guru dalam melakukan interaksi dengan orang lain. Didalam
lingkungan sekolah yang semuanya berupa pendidikan, maka
dalam hal ini guru memiliki kemampuan berkomunikasi secara
baik dengan sesame rekan kerjanya, atau dengan para anak
didiknya. Kompetensi sosial ini dilakukan sebagai implementasi
dari pada norma-norma yang ada didalam lingkungan
masyarakat pada umumnya, yaitu norma kesopanan dan
norma kesusilaan. Terdapat beberapa indikator seorang guru
memiliki kemampuan sosialnya, yaitu sebagai berikut :
a) Memiliki kemampuan dalam melakukan komunikasi yang
baik dengan anak didiknya baik dillingkungan sekolah
maupun diluar lingkungan sekolah.
b) Guru mampu melakukan komunikasi dan menempatkan
dirinya ketika berhadapan dengan seorang atasan, sesama
rekan kerja, maupun ketika berhadapan dengan anggota
yang ada dibawahnya terkhusus ketika sedang berhadapan
dengan peserta didik.
c) Memiliki keahlian dalam menciptakan iklim komunikasi yang
kondusif yang dilakukan dengan lingkungan di sekitar
sekolah dan menjalin hubungan komunikasi dengan
masyarakat secara baik sehingga setiap kegiatan yang
direncanakan oleh pihak sekolah, maka dengan muda
didapatkannya dukungan dari masyarakat yang ada
disekitar lingkungan sekolah.61
Menurut Imam Tholhah, secara sederhana kualifikasi guru
profesional dijelaskan sebagai berikut :
61
Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta : Bumi Aksara,
2013), hal. 200
53
1) Kemampuan diri
Dengan memiliki kemampuan diri yang bagus yang
dimiliki oleh seorang guru, maka guru dituntut untuk
mempunyai tingkat penguasaan ilmu pengetahuan yang
memadai, memiliki jiwa kreatifitas dan terampil dalam
melakukan setiap kegiatan pembelajaran. Guru yang pandai
mengatur dirinya maka dapat dikatakan bahwa guru
tersebut memiliki jiwa seorang profesional yang berkualitas
sehingga hal ini dapat mendukung pengelolaan dan
pengimplementasian berbagai macam teknik dan strategi
belajara yang menjadikan proses pembelajaran berlangsung
dengan tertib sesuai dengan hasil yang diharapkan.
2) Inovator
Guru yang memiliki jiwa sebagai inovator apabila ia
mempunyai keinginan dan mampu untuk membuat sesuatu
yang baru yang belum pernah ada sebelumnya dalam
proses kegiatan pendidikan. Suatu perubahan yang positif
perlu dilakukan oleh seseorang dalam setiap profesi yang
dijalankannya, hal ini bertujuan agar adanya kemajuan hasil
yang didapatkan dari suatu pekerjaan.
Guru yang inovatif akan mencoba untuk
mengaplikasikan dan metode pembelajaran efektif dan tidak
menjadikan dirinya sebagai guru yang pasif. Kegiatan
belajar mengajar akan dikatakan berhasil apabila terdapat
adanya interaksi siswa dengan gurunya, berpasrtisipasinya
siswa dalam pelajaran tersebut sehingga pembelajaran
yang bersifat interaktif sangat membantu siswa dalam
memahami materi yang diajarkan.
Inovasi-inovasi yang dilakukan perlu dilakukan dalam
ruang lingkup pendiddikan, hal ini seiring dengan tingkat
kemajuan ilmu dan teknologi yang sudah tidak bisa
54
terbendung lagi pada era digital saat ini. Guru dituntut harus
mengimbangi pelaksanaan pendidikan di sekolah dengan
menggunakan media maupun sumber belajar yang relevan
dengan kemodernan saat ini.
3) Developer
Guru bertindak sebagai developer, berarti guru harus
melakukan pengembangan-pengembangan yang bertujuan
untuk memperbaiki hal-hal yang dirasa kurang tepat. Guru
dituntut untuk mau melihat lebih jauh kedepan dalam
menghadapi tantangan zaman yang bermuara pada
penggunaan teknologi sebagai pendukung kegiatan
pendidikan.
Pengembangan dalam ruang lingkup pendidikan
dapat diupayakan dengan melakukan pengembangan-
pengembangan terhadap strategi-strategi pembelajaran,
metode dan teknik pembelajaran yang sudah ada saat ini.
Salah satu alasan mengapa guru harus bisa
mengembangkan dengan administrasi pembelajaran karena
tingkat kebutuhan siswa saat ini berbeda dengan kebutuhan
siswa pada tahun-tahun sebelumnya. 62
Guru sebagai pendidik harus betul-betul memahami tentang
kompetensi yang harus dikuasainya, yang mana pada kompetensi
ini guru dituntut untuk melakukan penguasaan terhadap sumber
belajar yang mendukung dirinya untuk tampil lebih optimal
didepan siswa. Penguasaan dirinya dalam menguasai materi
adalah kunci keberhasilan seorang guru dalam melakukan
pekerjaannya secara profesional. Penguasaan pada suatu bidang
atau pekerjaan ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh
Rasulullah SAW melalui salah satu hadisnya yang berbunyi :
“Apabila suatu pekerjaan diserahkan kepada orang yang
62
Imam Tholhah, Membuka Jendela Pendidikan, hal. 225
55
65
Bandura A. 1986, Social Foundation of Thought and Action : a Social Cognitive Theory.
Englewood Cliffs. New Jersey
66
Latipah, Strategi Self Regulated Learning, Journal Psikologi, volume 37, No. 1, Juni
2010
67
Santrock, J.W. 2007. Psikologi Pendidikan. Edisi Kedua. Jakarta : Prenada Media
Group
57
74
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, 2010, Jakarta : Rineka Cipta
75
Vivien Mc Comb dan Narelle Either. (2017). “Exploring the Personal, Social and
Occupational Elements of Teacher Professional Development”. Journal of Education
and Training Studies, Vol. 5, Nomor 12.
76
Mockler, N. (2013). “Teacher professional learning in a neoliberal age: Audit,
professionalism and identity”. Australian Journal of Teacher Education, 38(10), 34-47.
61
77
BSNP. (2007). Permendiknas tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan.
Jakarta
62
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Adapun
pendekatan supervisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan pendekatan supervisi klinis. Pendekatan
pelaksanaan supervisi secara klinis pertama kali dikembangkan oleh
Morris Cogan pada tahun 1951 di Universitas Harvard. Dengan
menggunakan pendekatan supervisi klinis memungkinkan adanya
interaksi yang terjadi antara supervisor dan guru untuk membahas serta
menganalisa bersama-sama permasalahan yang dihadapi seorang guru
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan mencari solusi untuk
menuntaskan permasalahan tersebut.79 Adapun langkah langah yang
dilakukan didalam pendekatan supervisi klinis ini adalah sebagai berikut:
1. Relasi maupun terjalinnya hubungan yang baik antara seorang
guru dengan kepala madrasah yang bertindak sebagai seorang
supervisor
2. Membuat perencanaan yang baik antara supervisor dengan
guru yang akan disupervisi
3. Membuat rancangan langkah-langkah untuk melakukan
observasi kegiatan supervisi
4. Melakukan pengamatan kegiatan pembelajaran didalam kelas
5. Melakukan analisa terhadap proses kegiatan pembelajaran
6. Melakukan perencanaan dalam menemukan solusi terhadap
kelebihan dan kekurangan dari kegiatan belajar mengajar yang
telah dilakukan
79
Sabandi,A. Supervisi Pendidikan Untuk Pengembangan Profesionalitas Guru
Berkelanjutan. Jurnal Ilmu Pendidikan. 2013. hal, 2
69
80
Ibid. hal. 3
81
Afipudin dan Ahmad Beni Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Pustaka
Setia, 2014), hal. 80
82
Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012),
hal. 3
70
2. Waktu Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian tesis ini, waktu penelitian yang telah
direncanakan akan dilaksanakan yaitu dimulai dari awal bulan Maret
2021 sampai dengan bulan Mei 2021. Penelitian akan dilakukan
secara bertahap sampai dengan didapatkan cukup data sebagaimana
yang diharapkan oleh peneliti.
83
Emzir. Analisis Data: Metodologi Penelitian Kualitatif. (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2012). hal. 53
84
Ibid, hal. 54
85
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: RinekaCipta, 2018),
hal. 39
72
menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.
Sumber data primer adalah sumber data yang secara langsung
memberikan data kepada peneliti/pencari data. Sedangkan sumber
data sekunder merupakan sumber data yang bersifat tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya
melalui perantara orang lain atau dengan menggunakan sebuah
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pengumpulan data. 86
Sumber data yang termasuk dalam sumber data primer ini
adalah manusia yang ada dilingkungan sekolah yang terdiri dari
kepala madrasah, wakil kepala bidang kurikulum dan beberapa
dewan majelis guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah Tanjung
Jabung Timur. Sedangkan sumber data yang bersifat sekunder
dalam penelitian ini adalah dengan mengamati kegiatan-kegiatan
yang diselenggarakan di sekolah ataupun kegiatan-kegiatan yang
pernah diikuti oleh sekolah tersebut. Selain itu sumber data
sekunder yang lainnya adalah dokumen-dokumen yang berisikan
informasi tentang pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh
kepala madrasah atau dokumentasi yang berhubungan dengan
kegiatan peningkatan kompetensi profesional guru. Dokumen-
dokumen dalam hal ini baik berupa dokumen-dokumen tertulis
maupun tidak tertulis, dokumentasi foto agenda kegiatan, berkas-
berkas arsip maupun tulisan-tulisan yang memiliki hubungan
keterkaitan dengan usaha peningkatan kompetensi yang
dilaksanakan oleh Kepala Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah
Tanjung Jabung Timur.
C. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono, teknik pengumpulan data merupakan langkah-
langkah yang disusun secara strategis yang akan digunakan
dilapangan, adapun tujuan utamanya adalah untuk memperoleh data-
86
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D, (Jakarta, Alfabeta,
2009). hal. 136
73
87
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Rineka Cipta, 2016). hal. 193
88
Nasution, Metode Research Penelitian Ilmiah, (Jakarta : Cipta Media, 2019), hal. 19
74
89
Mukhtar, Metode praktis Deskriptif Kualitatif, (Jakarta, 2013), hal. 118
90
Mungin, Burhan, Analisa data Kualitatif;Pemahaman Filosofis ke arah Penguasaaan
Model Aplikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2017), hal. 71
75
91
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, hal. 233
92
Ibid, hal. 235
76
95
Ibid. hal. 213
96
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, hal. 124
78
100
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 2016), hal. 129
81
berikut :
5) Peneliti melakukan analisis dari metode yang digunakan
dalam pengumpulan data
6) Mengklasifikasikan hasil analisis kegiatan pengumpulan
data dengan metode observasi, metode wawancara dan
metode pengkajian dengan dokumentasi tentang
pelaksanaan kegiatan supervisi dalam meningkatkan
kompetensi profesional guru di Madrasah Tsanawiyah Al-
Hidayah Tanjung Jabung Timur.
7) Hasil kegiatan observasi, kegiatan wawancara dan studi
dokumentasi diubah kedalam bahasa yang lebih tepat dan
baik, kemudian ditransformasikan kedalam sebuah catatan.
b) Penyajian Data
Penyajian data adalah menyajikan data-data yang diperoleh
dengan menggunakan penjelasan-penjelasan singkat dengan
menggunakan pon-poin pentingnya saja, menggunakan struktur
bagan tertentu dan menjelaskan hubungan antara data yang
diperoleh dengan kecocokan data saat diperoleh dilapangan.
Kegiatan penyajian data yang terstruktur dalam pembuatan
polanya maka akan memudahkan dalam memahami dan
menganalisa data yang disajikan. Penyajian data dapat dilakukan
dengan cara dijabarkan secara narasi. Hal ini diperkuat dengan
pendapat yang dijelaskan oleh Miles dan Huberman tentang cara
menyajikan data. Ia menjelaskan bahawa teknik penyajian data
dalam penelitian kualitatif yang efektif digunakan dengan
menampilkan teks yang bersifat naratif.104 Dengan menampilkan
data akan dapat membantu peneliti dalam memahami apa yang
terjadi dan untuk melakukan beberapa analisis untuk lebih lanjut
atas pemahaman tersebut. Oleh karena itu, agar data yang
104
Emzir. Analisis Data: Metodologi Penelitian Kualitatif. (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2012). hal. 80
83
105
Emzir. Analisis Data: Metodologi Penelitian Kualitatif. (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2012). hal. 78
84
106
Yeasmin, 2000, Teknik Pengumpulan Data, hal. 156
86
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
107
Wawancara, Kepala Madrasah (Bambang Madiyo), 10 Mei 2021
89
108
Profil Monografi Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah Tanjung Jabung Timur, Tahun
2021
92
Jambi)
10 Sugiono, S.Pd.I Wakil Bidang Pendidikan Agama
Sarana dan Islam (STAI Ma’arif
Prasarana Jambi)
11 Ernawati, S.Pd Koordinator Pendidikan Fisika
KBM (UIN STS Jambi)
12 Siti Alimatul Koordinator Pendidikan
Hasanah, S.Pd Perpustakaan Matematika (UIN
STS Jambi)
13 Siti Munirah, SS Koordinator Sastra Inggris (UIN
UKS STS Jambi)
14 Nanik Sumarsih, Koordinator Pendidikan Agama
S.Pd.I Laboratorium Islam (STAI Ma’arif
Jambi)
15 M. Rukim,S.Pd.I Koordnitaor Porkes (Universitas
Ekstrakurikuler Jambi)
16 Anis Nur Aini, Koordinator Hukum Ekonomi
SE Tata Usaha Syari’ah (STIE Al-
Mujaddid)
17 Sutarmo, S.Pd Guru BK Pendidikan Agama
Islam (STAI Ma’arif
Jambi)
18 Sriyono Guru Mapel -
19 M. Ikhwan Guru Mapel -
20 Lina Kholila Guru Mapel -
109
Profil Monografi Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah Tanjung Jabung Timur, Tahun
2021
99
110
Profil Monografi Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah Tanjung Jabung Timur, Tahun
2021
101
111
Profil Monografi Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah Tanjung Jabung Timur, Tahun
2021
102
112
Profil Monografi Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah Tanjung Jabung Timur, Tahun
2021
104
113
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahan
2020, (Jakarta : Grafindo), hal. 83
106
114
Suprawoto, Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah, (Bandung : Media Utama, 2018,
hal. 57
108
115
Wawancara Kepala Sekolah, 13 Maret 2021
109
116
Wawancara Kepala Sekolah, 13 Maret 2021
110
117
Wawancara Kepala Sekolah, 13 Maret 2021
111
118
Wawacara Guru, 29 Maret 2021
112
119
Wawacara Wakil Bidang Kurikulum, 3 April 2021
120
Wawacara Wakil Bidang Kurikulum, 17 Maret 2021
121
Wawacara Wakil Bidang Kurikulum, 17 Maret 2021
122
Wawacara Wakil Bidang Kurikulum, 17 Maret 2021
113
123
Supriyono, Pembiayaan Sekolah, hal. 123
114
124
Kemas Imron Rosadi & Armawati, Jurnal Terapan, Faktor yang Mempengaruhi
Manajemen Lembaga Pendidikan Islam : Sistem Pendanaan, UIN STS Jambi, 2021
115
125
Wawancara Kepala Sekolah, 15 Maret 2021
116
126
Tilaar dan Rian Nugroho, Analisis Kebijakan Pendidikan, hal. 23
127
Kemas Imron Rosyadi, Kompetensi Profesional Guru, hal. 12
119
128
Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya (Jakarta : Depag RI, 2007)
121
129
Kumpulan Hadis tentang Etos Kerja, hal. 12
122
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dan uraian-uraian yang telah
penulis jelaskan dalam pembahasan tesis ini, dengan melakukan
penelitian yang telah penulis lakukan dengan menggunakan
metode observasi dan kegiatan wawancara yang penulis lakukan
bersama dengan beberapa narasumber atau informan yang
membantu penulis untuk mendapatkan informasi yang penulis
butuhkan dalam penyelesaian tugas akhir ini. Maka dengan
demikian, penelitian tesis dengan judul “Supervisi Kepala Madrasah
dalam Meningkatkan Kompetensi Pofesional Guru di Madrasah
Tsanawiyah Al-Hidayah Tanjung Jabung Timur” dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Pelaksanaan kegiatan supervisi yang dilakukan oleh kepala
madrasah di Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah Tanjung
Jabung Timur dilakukan dengan cara pengawasan secara
langsung yang dilakukan oleh kepala madrasah terhadap guru
yang bersangkutan ketika sedang melaksanakan kegiatan
belajar mengajar.
2. Teknik yang digunakan oleh kepala madrasah dalam
melakukan kegiatan pengawasan adalah dengan cara
kunjungan ke kelas yang bersangkutan dan pemanggilan
secara individu terhadap guru yang ingin disupervisi.
3. Hasil yang didapatkan dari kegiatan supervisi yang
dilaksanakan oleh kepala madrasah adalah berupa
kedisiplinan guru dalam mengajar, perlengkapan administrasi
perangkat pembelajaran yang digunakan guru ketika mengajar
dan umpan balik dari kegiatan supervisi.
124
DAFTAR PUSTAKA
Jadwal Penelitian
TAHUN 2020/2021
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penulisan Draf x
1
Proposal
Konsultasi dg Ket.
2 Prodi/lainnya untuk
x x x
fokus penelitian
Proses Ujian
4
Proposal x x
137
Konsultasi dgn
6
Pembimbing x x
7 Pelaksanaan Riset x x X x x x
Bimbingan Tesis x x x x x x
8
9 Bimbingan Tesis
x x x x x x
11 Sidang Munaqasyah
x
139
A. Pedoman Observasi
1. Pedoman teknik penyusunan administrasi dan manajerial tenaga
pendidik di Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah Tanjung Jabung
Timur.
2. Pelayanan administrasi bagi pelaksanaan pembinaan kompetensi
guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah Tanjung Jabung Timur.
3. Perangkat pendukung manajerial kepala madrasah dalam
supervisi pembinaan kompetensi guru di Madrasah Tsanawiyah
Al-Hidayah Tanjung Jabung Timur.
4. Keterbatasan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan supervisi
untuk peningkatan kompetensi guru di Madrasah Tsanawiyah Al-
Hidayah Tanjung Jabung Timur.
5. Aktifitas kepala madrasah dalam meningkatkan kompetensi guru
di Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah Tanjung Jabung Timur.
6. Aktifitas kepala madrasah memimpin pembinaan peningkatan
kompetensi guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah Tanjung
Jabung Timur.
7. Aktifitas kepala madrasah dalam memotivasi guru untuk
melaksanakan administrasi yang tertib dan efektif di Madrasah
Tsanawiyah Al-Hidayah Tanjung Jabung Timur.
8. Ketertiban supervisi pembinaan kompetensi tenaga pendidik di
Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah Tanjung Jabung Timur.
140
Jabatan :
DOKUMENTASI
Kegiatan Ekstrakurikuler
CURRICULUM VITAE
Informasi Diri
Riwayat Pendidikan
Ahmad Nur Hamim memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi pada tahun
2019, Ijazah Madrasah Aliyah (SMA) diperolehnya pada tahun 2015,
Madrasah Tsanawiyah (SMP) pada tahun 2012 dan memperoleh Ijazah
Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2009.
Pengalaman Kerja
Ahmad Nur Hamim mempunyai beberapa pengalaman kerja, yaitu
sebagai Guru Honorer di Madrasah Aliyah Al-Hidayah Bangun Karya dari
tahun 2019 – sampai saat ini. Selain itu dia juga bekerja sebagai Operator
Yayasan Pondok Pesantren Al-Hidayah Bangun Karya Tanjung Jabung
Timur.