Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang kaya akan hasil alam. Berbagai
jenis tanaman dan hewan yang dapat kita jadikan sebagai bahan pangan nabati dan hewani
dapat dengan mudah kita temui di sekitar kita.
Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, kita hendaknya senantiasa bersyukur atas limpahan nikmat
yang tidak putus-putusnya diberikan kepada kita. Tuhan telah memberikan karunian-NYA
kepada manusia dalam bentuk akal pikiran dan kemampuan berpikir yang melebihi makhluk
ciptaan-NYA yang lain.
Peluang Usaha
Dalam menciptakan peluang usaha pengolahan makanan khas daerah banyak faktor
yang berpengaruh, diantaranya adalah
Dengan akal dan pikiran kita dapat memanfaatkan bahan nabati dan hewani yang terdapat di
Indonesia menjadi produk yang beraneka ragam.Salah satu pemanfaatan yang
menguntungkan adalah pada produk makanan khas daerah.
Pada awalnya kita hanya bisa menemukan makanan –makanan di tempat asalnya saja, namun
seiring dengan berkembangnya jaman, kini kita dapat menemukan makanan khas daerah
diberbagai macam tempat, tidak hanya di daerah asalnya saja.
Sebagai contoh pempek dan tekwan adalah makanan khas Palembang, kita bisa menemukan
penjual pempek dan tekwan diberbagai daerah, bahkan di mancanegara.Ini membuktikan
bahwa peluang usaha pempek dan tekwan salah satu yang potensial bagi para wirausahawan
kuliner dalam memulai bisnisnya.
Peluang Usaha
Peluang dalam bahasa Inggris disebut opportunity, yang berarti kesempatan yang
muncul dari sebuah kejadian atau moment.
Peluang usaha makanan khas daerah merupakan kesempatan yang muncul dan menjadi
inspirasi atau ide bagi seseorang dalam melakukan usaha kuliner makanan awetan dari bahan
nabati.
Kegiatan pengolahan produk makanan daerah saat ini merupakan salah satu usaha yang
sangat menjanjikan bagi masyarakat, hal ini karena potensi sumber daya alam di Indonesia
cukup potensial untuk diolah menjadi makanan khas daerah, seperti di provinsi Banten yang
memiliki potensi hasil budidaya perikanan yang dimanfaatkan menjadi makanan khas daerah,
atau seperti sate bandeng, sehingga meningkatkan perekonomian daerah provinsi Banten
tersebut.
a. Ide Usaha
Beberapa faktor yang dapat memunculkan ide usaha diantaranya dapat di bagi menjadi dua,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri. Yang termasuk
kedalam faktor internal diantaranya adalah:
1. Pengetahuan yang dimiliki
2. Pengalaman yang pernah dilalui
3. Kemampuan untuk melihat dan menjadikan pengalaman orang lain sebagai pelajaran
4. Intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri.
Faktor internal seseorang dapat menimbulkan kreatifitas yang menjadi ide dalam
menciptakan suatu inspirasi produk untuk memanfaatkan alam sekitarnya agar menjadi
peluang usaha.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal, adalah hal–hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk
mendapatkan sebuah inspirasi bisnis, seperti:
1. Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan
2. Kesulitan yang dihadapi sehari–hari
3. Kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain
4. Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru
b. Risiko Usaha
Resiko usaha adalah kegagalan atau ketidak berhasilan dalam menangkap peluang usaha.
Dalam usaha makanan, resiko untuk mengalami kerugian bahkan kebangkrutan terbuka
lebar.Oleh karena itu sebelum memulai usaha, kita harus menganalisa risiko yang ada.
Risiko usaha dapat timbul atau diakibatkan oleh
1. Permintaan (perubahan mode, selera, dan daya beli)
2. Perubahan kongjungtur (perubahan kondidi perekonomian yang pasang surut)
3. Persaingan
4. Akibat-akibat lain, seperti bencana alam, perubahan aturan, perubahan teknologi, dan
lain sebagainya.
Yang Dapat Kita Lakukan Untuk Mengurangi Resiko Usaha
Terdapat berapa unsur-unsur yang dapat dilakukan dalam mengurangi risiko usaha,
diantaranya adalah sebagai berikut
1. Adanya kesadaran dalam kemampuan mengelolah usaha, peluang, dan kekuatan
perusahaan
2. Adanya keinginan kuat untuk berprestasi, dorongan berinisiatif, dan motivasi untuk
melaksanakan strategi usaha.
3. Adanya kemampuan merencanakan strategi untuk mewujudkan perubahan di dalam
lingkungan usahanya.
4. Adanya kreativitas dan inovatif dalam menerapkan cara mengolah modal usaha untuk
memperoleh keuntungan
Selain unsur-unsur yang telah disebutkan di atas kemampuan seorang wirausahawan dalam
pengambilan resiko dapat meminimalisir risiko usaha tersebut. Untuk itu penting bagi kalian
mengetahui apa saja tugas seorang wirausaha.
Tugas Seorang Wirausaha
Tugas seorang wirausaha di dalam pengambilan risiko diantaranya adalah sebagai berikut
1. Menetapkan kebutuhan pada tingkat permintaan waktu sekarang
2. Membeli alat-alat produksi yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen
3. Menyewakan alat-alat produksi untuk memenuhi permintaan konsumen
4. Memberikan kepercayaan kepada pembuat produk yang lebih kecil
5. Mengumpulkan informasi usaha
6. Mengurangi resiko usaha
Dalam melakukan usaha, sebaiknya kita memiliki etika bisnis yang sesuai dengan aturan
agama yang berdasarkan iman kepada Tuhan YME sebagai tanda syukur atas nikmat yang
diberikan.
Penting kalian ingat, bahwa usaha tidak hanya mengejar keuntungan saja, tetapi juga harus
memberikan dampak yang positif bagi lingkungan sekitar.
Pengembangan Usaha (Pengertian, Jenis, Strategi dan Tahapan)
Pengertian Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha adalah setiap usaha memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang
sekarang maupun yang akan datang, dengan memberikan informasi mempengaruhi
sikap-sikap atau menambah kecakapan (Hafsah, 2004).
Pengembangan suatu usaha adalah tanggung jawab dari setiap pengusaha atau
wirausaha yang membutuhkan pandangan kedepan, motivasi dan kreativitas. Pada
umumnya pemilik usaha dalam mengembangkan usahanya harus mampu melihat
suatu peluang dimana orang lain tidak mampu melihatnya, menangkap peluang dan
memulai usaha (bisnis), dan menjalankan bisnis dengan berhasil.
Usaha adalah suatu kegiatan yang didalamnya mencakup kegiatan produksi, dan
distribusi dengan menggunakan tenaga, pikiran dan badan untuk mencapai suatu
tujuan. Pengembangan usaha adalah suatu cara atau proses memperbaiki pekerjaan
yang sekarang maupun yang akan datang dengan meningkatkan perluasan usaha serta
kualitas dan kuantitas produksi dari pada kegiatan ekonomi dengan menggerakkan
pikiran, tenaga dan badan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
1. Integrasi vertikal (hulu ke hilir dari flow industry). Penyatuan integrasi vertikal
dengan cara membeli perusahaan kedalam (pemasok, konsultan, produsen, dan
lain-lain) atau membeli perusahaan keluar arah konsumen (distributor,
wholeseller, agen, outlet, dan lain-lain). Contohnya adalah perusahaan mie yang
membeli perusahaan gandum, perusahaan hypermarket yang membeli
perusahaan jaringan mini market, dan lain-lain.
2. Integrasi horizontal (antar produk, antar kategori). Penyatuan integrasi
perusahaan-perusahaan yang produknya tidak sama tetapi menunjang
kesuksesan bisnisnya. Contohnya adalah perusahaan sepatu membeli
perusahaan alat-alat olahraga, dan lain-lain.
d. Mengembangkan pasar dengan sinergisme
Melakukan pengembangan pasar dengan cara mengadakan perjanjian kerja sama
antara dua perusahaan yang berbeda pasar dengan tujuan swap market atau tukar
pasar dan memperkuat satu sama lainnya karena keduanya mempunyai keistimewaan.
Perusahaan yang satu ingin memasarkan produknya ke pasar dan perusahaan yang
lainnya ingin menambah calon pelanggan.Contohnya adalah bank dan asuransi, rumah
sakit dengan asuransi, dealer mobil dengan asuransi, dan lain-lain.