Anda di halaman 1dari 13

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN GRAVIMETRI

OLEH:

NAMA : ATHIRA JIHADI

STAMBUK : 15020200160

KELAS : C7

KELOMPOK : 2

ASISTEN : NURFADILLAH

PROGRAM STUDI ILMU FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2021
GRAVIMETRI

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu kimia analitik adalah ilmu kimia yang mendasari pemisahan-


pemisahan dan analisis bahan. Analisa bertujuan untuk menentukan
susunan bahan, baik secara kualitatif, kuantitatif, maupun secara
atruktur. Susunan kualitatif merupakan komponen-komponen bahan,
sedangkan susunan kuantitatif adalah berapa banyaknya atau setiap
komponen tersebut. Dalam ilmu kimia analitik untuk menganalisa
suatu komponen kimia terdiri atas beberapa analisis yaitu analisis
volumetri, analisis gravimetri.
Analisis gravimetri adalah porses isolasi dan pengukuran berat suatu
unsur atau senyawa tertentu. Termasuk penentuan secara analisis
gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal ke senyawa murni stabil
yang dapat segera di ubah menjadi bentuk yang dapat di timbang dengan
teliti. Metode gravimetri memakan banyak waktu cukup lama, adanya
pengotor pada zat konsituen dapat di uji dan bila perlu faktor-faktor koreksi
dapat digunakan.
Gravimetri merupakan cara pemeriksaan jumlah zat yang paling tua
and yang paling sederhana di bandingkan dengan cara pemeriksaan
kimia lainnya. Analisis gravimetri adalah analisis kuantitatif berdasarkan
berat tetap (berat konstan)-nya. Dalam dunia kimia sangat dibutuhkan
juga bagaimana cara analisa gravimetri ini. Seperti halnya dalam
industri, untuk mendukung kinerja kita sebagai seorang farmasis cara
analisa ini mungkin juga sangat penting.

ATHIRA JIHADI NURFADILLAH


15020200160
GRAVIMETRI

Gravimetri dapat di gunakan dalam analisis air. Kadar air bahan bisa
di tentukan dengan cara gravimetri evolusi langsung ataupun tidak
langsung. Bila yang diukir ialah fase padatan dan kemudian fase gas
dihitung berdasarkan padatan tersebut maka disebut gravimetri evolusi
tidak langsung. Untuk penetuan kadar air suatu kristal dalam senyawa
hidrat, dapat dlakukan dengan memanaskan senyawa dimaksud pasa
suhu 110-130 °C. Berkurangnya berat sebelum pemanasan menjadi
berat sesudah pemanasan merupakan berat air kristalnya.
Metode gravimetri ditujukan untuk memisahkan suatu sampel menjadi
komponennya. Proses yang dilibatkan adalah proses dimana zat yang
dipisahkab itu digunakan untuk membentuk suatu fase baru yaitu
endapan pada zat yang sukar larut dalam air (mengendap) berada
dalam kesetimbangan dengan ion-ionnya yang larut dalam air.

1.2 Maksud Praktikum


Maksud dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari
cara menentukan berat suatu unsur dalam senyawa dengan
menggunakan metode gravimetri.

1.3 Tujuan Praktikum


1. Untuk mengetahui dan memahami cara menetukan kadar air
secara gravimetri.
2. Untuk mampu melakukan penentuan kadar air secara gravimetri.
3. Untukmenetukan kadar air kafein secara gravimetri.

ATHIRA JIHADI NURFADILLAH


15020200160
GRAVIMETRI

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu


unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan secara
analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal ke senyawa
murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat
ditimbang dengan teliti. Berat unsur dihitung berdasarkan rumus
senyawa dan berat atom unsur-unsur yang menuyusunnya.
Pemisahan unsur-unsur atau senyawa yang dikandung dilakukan
dengan beberapa cara seperti metode pengendapan, metode
penguapan, metode elektroanalisis atau berbagai macam metode
lainnya. Metode gravimetri memakan waktu cukup lama, adanya
pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor
koreksi dapat digunakan (Khopkar, 2014).
Langkah pengukuran pada cara gravimetri adalah pengukuran berat.
Analit secara fisik dipisahkan dari senyawa komponen lainnya dari
contoh ataupun dari solvernya. Pengendapan merupakan tehnik yang
secara lansung digunakan untuk memisahkan analit dari gangguan-
gangguan cara-cara penting lainnya, untuk memisahkan adalah
elektrolisis, ekstraksi, solve, khoramatografi, dan penguapan (Day,
1981).
Penetapan kadar air tanah dapat dilakukan secara lansung
melalui pengukuran perbedaaan berat tanah (disebut metode gravimetri)
dan secara tidak lansung melalui pengukuran sifat-sifat lain yang
berhubungan erat. Metode gravimetri merupakan metode standar
yang memiliki akurasi yang sangat tinggi. Namun metode ini harus
dilakukan di laboratorium sehingga penerapannya sangat mendesak

ATHIRA JIHADI NURFADILLAH


15020200160
GRAVIMETRI

sebab banyaknya waktu dan tenaga yang dibutuhkan metode gravimetri


(Hermawan et all, 2004).
Penentuan kadar resin dilakukan secara gravimetri.Cawan porselin
dipanaskan pada suhu ±14000C selama 1 jam kemudian didinginkan
dalam eksikator dan ditimbang. Perlakuan yang sama diulang hingga
berat konstan. Selanjutnya ditimbang 10 gram resin sampel dalam
cawan porselin, kemudian cawen berisi resin tersebut dipanaskan pada
suhu ± 14000C selama 1 jam, kemudian didinginkan dalam eksikator
setelah dingin lalu timbang. Perlakuan yang sama diulang hingga
diperoleh berat konstan. Penentuan waktu curing berguna untuk
melacak produktivitas bahan perekat (linggawati et all.2002).

Metode pembebasan gas atau penguapan pada hakekatnya


bergantung pada penghilangan, basa penyususn kontituen yang mudah
menguap (atsiri). Ini dapat dicapai dengan beberapa cara, yaitu
dengan cara pemijaran sederhana dalam udara atau aliran suatu gas
yang dikehendaki dijadikan mudah menguap dan dengan pengolaan
dengan suatu regencia kimia dimana bahan penyusun dikehendaki tak
mudah menguap ini dapat diadsorpsi (diserap) dalam sejumlah medium
yang telah ditimbang bila penafsiran ini adalah penafsiran lansung atau
bobot residu tertinggal setelah suatu komponene dijadikan muadh
menguap ditetapkan dan diproposi bahan penyususn itu dihitung dari
bobot (Riwandi et al, 2003).

ATHIRA JIHADI NURFADILLAH


15020200160
GRAVIMETRI

2.2 Uraian Bahan

Kafein (Ditjen POM,2014: 728)


Nama Resmi : CAFFEINE
Nama Lain : Kofein
Rumus Molekul : C 8H10 N4O2
Berat Molekul : 194,19 g/mol

Rumus Struktur :

Pemerian : Serbuk putih, bentuk jarum mengkilat biasanya


menggumpal, tidak berbau, rasa pahit, larutan
bersifat netral terhadap kertas lakmus, bentuk
hidratnya mengembang di udara.
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air dan dalam etanol; mudah
larut dalam kloroform, sukar larut dalam eter.
Penyimpanan :Simpan kofein hidrat dalam waha tertutup rapat dan
kofein anhidrat dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Zat tambahan.

2.3 Prosedur Kerja

1. Melakukan pembersihan dan pengeringan botol timbang (botol


timbang dengan tutup dikeringkan dalam oven dalam kondisi
terbuka)
2. Menimbang teliti berat botol timbang kosong dengan tutup
hingga bobot kosntan (hingga selisih 2 kali penimbangan tidak
lebih 0,5 mg).
3. Bahan dihaluskan hingga ukuran partikel ± 2 mm, apabila jika

ATHIRA JIHADI NURFADILLAH


15020200160
GRAVIMETRI

bentuk hablur kasar.


4. Menimbang bahan sesuai yang di butuhkan ± 1,5 gram
5. Menimbang bahan dengan menggunakan botol timbang.
6. Bahan dalam botol timbang diratakan.
7. Memasukkan botol timbang dalam oven.
8. Buka sedikit tutup botol timbang dalam oven
9. Panaskan dengan 80 °C selama 4 jam (rentang suhu ± 20 °C )
10. Buka tutup oven dan segera botol timbang ditutup kembali.
11. Didinginkan botol timbang ke dalam desikator sampai suhu
ruang ± 30 menit.
12. Menimbang berat botol timbang berisi sampel.
13. Panaskan kembali botol timbang berisi sampel pada suhu
800°C selama 1 jam
14. Diginkan botol timbang ke dalam desikator sampia suhu ruang ±
30 menit.
15. Lakukan hingga diperoleh berat konstan.

ATHIRA JIHADI NURFADILLAH


15020200160
GRAVIMETRI

BAB 3
METODE KERJA
3.1 Alat Praktikum
Adapun alat yang digunakan pada praktium ini adalah Botol timbang,
Desikator, Oven, Dan Timbangan.

3.2 Bahan Praktikum


Adapun bahan digunakan pada praktikum ini adalah bahan baku kafein.

3.3 Cara Kerja


Pertama membersihkan botol timbang, kemudian menimbang botol timbang
beserta tutupnya lalu mengeringkan botol timbang di dalam oven suhu 80
°C selama 1 jam botol timbang yang di keringkan dalam oven di biarkan
dalam kondisi terbuka, wadah sampel di keringkan di dalam oven selama 1
jam. Selanjutnya wadah sampel di dinginkan di dalam desikator kurang lebih
30 menit setelah itu di timbang kembali dan di catat beratnya hingga di
peroleh bobot konstan. Setelah di peroleh bobot kostan dari cawan porselin
atau botol timbang yang digunakan, kemudian botol timbang di tambahkan
dengan 1,5 g kafein di catat beratnya. Setelah itu, di masukkan ke dalam
oven suhu 80 °C selama 4 jam. Setelah itu wadah poselin atau botol timbang
di keluarkan dalam oven kemudian di dinginkan dalam desikator k urang lebih
selama 30 menit, lalu di timbang dan catat beratnya. Kemdian dipanaskan
lagi di dalam oven suhu 80 °C selama 1 jam setelah 1 jam, di dinginkan di
desikator kurang lebih 30 menit, kemudian di timbang kembali beratnya
dicatat hingga di peroleh bobot konstan. Dimana bobot konstan adalah selisi
2 kali penimbangan tidak lebih dari 0,5 mg.

ATHIRA JIHADI NURFADILLAH


15020200160
GRAVIMETRI

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

No. Pencatatan data Data

1. Parsyaratan kadar air kafein Sisa pemijaran tidak lebih dari


0,1 %, susut pengeringan tidak
lebih dari 0,5% dan pengeringan
dilakukan pada suhu 80°C selama
4 jam (FIII, 1 979: 175)

2. Barat botol timbang kosong 35,58 gram

dengan tutup (A)

3. Barat bahan (B) 2 gram

4. Barat botol timbang dengan tutup 36,50 gram


yang berisi bahan (C)

5. Kadar air bahan = C-A/B x 100%

= 36,5-35,58/2x100%

= 0,92/2x100%

= 0,46x100%

ATHIRA JIHADI NURFADILLAH


15020200160
GRAVIMETRI

= 46%

Perhitungan
% Kadar Air = C – A x 100%
B
% Kadar Air = 36,5 gram - 35,58 gram x 100%
2 gram
% Kadar Air = 0,92 x 100%
2
% Kadar Air = 0,46 x 100%
% Kadar Air = 46%

4.2 Pembahasan
Gravimetri adalah metode analisis kualitatif untuk menetukan kadar air
pada suatu sampel. Maksud dari praktikum ini adalah untuk menetukan
jumlah kadar air dengan menghitung jumlah berat konstan dari sapel
tersebut. Tujuan dari praktikun ini adalah untuk melakukan penetuan kadar
air secara gravimetri dan menetukan kadar air kafein secara gravimetri.
Gravimetri dapat di bagi dalam beberapa langka sebagai berikut :
pengendapan, penyaringan, pencucian endapan, pengeringan, pemanasan
atau pemijaran, dan penimbangan sampel hingga berat konstan.
Alat yang digunakan adalah : Botol timbang/ cawan poselin digunakan
sebagai wadah untuk sampel yang akan di timbang atau di simpan, Oven
digunakan untuk menyimpan bahan dengan kondisi suhu tertentu ataupun
untuk mengeringkan suatu bahan biologi, Desikator untuk porses
pengeringan baik menggunakan senyawa higroskopis atau proses
penghampaan, mendinginkan bahan atau wadah sebelum dilakukan

ATHIRA JIHADI NURFADILLAH


15020200160
GRAVIMETRI

penimbangan, tempat penyimpanan sampel yang harus bebas air,


mengeringkan dan mendinginkan sampel yang akan digunakan untuk uji
kadar air, Timbangan Analitik digunakan untuk menimbang bahan- bahan
laboratorium seperti zat kimia, obat-obatan, tepung dan lain-lain.
Pada praktikum ini metode yang digunakan adalah dengan cara
pengeringan bahan atau sampel di masukkan ke dalam oven kemudian di
dinginkan di dalam desikator. Berat sampel yang dihitung setelah dikeuarkan
dari oven harus di dapatkan berat konstannya yaitu berat bahan yang tidak
akan berkurang atau tetap setelah di masukkan dalam oven. Berat sampel
setelah konstan dapat diartikan bahwa air yang terdapat dalam sampel kafein
sudah menguap dan hanya tersisa padatan kafein dan airnya terikat kuat
dengan sampel. Berdasarkan praktikum ini di dapatkan hasil nilai kadar air
tertinggi yaitu pada kafein sebesar 46%.
Hal yang bisa memicu kesalahan dalam praktikum ini adalah tidak
mencuci bersih alat, menimbang dengan asal-asalan, penggunaan
timbangan yangkurang teliti, menyentuh botol timbang dengan tangan
kosong sehingga beratnya bertambah karena adanya partikel yang menepel
di sekeliling botol.

ATHIRA JIHADI NURFADILLAH


15020200160
GRAVIMETRI

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Analisis gravimetri adalah suatu cara analisis kuantitatif dengan
penimbangan berat zat setelah di perlukan sedemikian rupa sehingga zat
tersebut diketahui beratnya dengan pasti dan berada dalam keadaan
stabil dan selanjutnya dapat di ubah menjadi bentuk senyawa yang
mudah untuk ditimbang. Penentuan suatu zat dengan gravimetri
umumnya dilakukan dengan reaksi kimia. Adapun dalam percobaan ini
diperoleh persentase kadar air Kafein adalah 46%.

5.2 Saran
Saran untuk praktikan agar sekiranya dapat memperhatikan kebersihan
alat praktikum, dan melakukan percobaan gravimetri agar lebih teliti dan hati-
hati agar tidak terjadi kesalahan.

ATHIRA JIHADI NURFADILLAH


15020200160
GRAVIMETRI

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2021. Penuntun Praktikum Kimia Analisis. Universitas
Muslim Indonesia : Makassar.

Day,R. A. & Underwood,Al.1981.Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga.


Jakarta.

Ditjen POM, 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta Departemen


Kesehatan RI

Hermawan, Bandi, 2004. Penetapan Kadar Air Tanah melalui


Pengukuran Sifat Dielektrik Pada Berbagai Tingkat Kepadatan. Jurnal
Ibnu- Ibnu Pertanian Indonesia Vol 6 NO 2.

Khopkar, S.M.2008.Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas


Indonesia

Linggawati, A. Dkk. 2002. Pemanfaatan Tanin Limbah Kayu Industri


Kayu Lapis untuk Modifikasi Resin Fenol Formaldehid. Jurnal Natur
Indonesia. Vol. 5. No. 1.

Riswandi, 2003. Indikator Stabilitas Gambut berdasarkan Analisis


Kehilangan Karbon Organik, Sifat Fisiko Kimia dan Komposisi
Bahan Gambut. Jurnal Penelitian UNIB. Vol. IX. No. 1.

ATHIRA JIHADI NURFADILLAH


15020200160

Anda mungkin juga menyukai