Anda di halaman 1dari 5

1.

 Mendeskripsikan rumusan kasus dan/ atau masalah pokok, aktor


yang terlibat dan persan setiap aktornya berdasarkan konteks
deskripsi kasus.
Dalam deskrisi teserbut terdapat beberapa masalah atau isu yang saya dapat seperti :

1. Kasus Dugaan suap infrastruktur dikabupaten Mesuji tahun 2018- 2019

2. Kasus Dugaan suap pengadaan barang dan jasa revitalisasi pasar di Kabupaten talaut

3. Korupsi memberikan atau menerima hadiah atau janji terkait dengan izin prinsip dan lokasi
pemamfaatan laut, proyek reklamasi di wilayah pesisir dan pulau pulau kecil kepulauan Riau tahun 2018
-2019 dan grativikasi yang berhubungan dengan jabatan

4. Kasus dugaan korupsi terkait jual beli jabatan di kabupaten Kudus Jawa tengah.

5. Kasus suap dinas PU Kabupaten Muara Enim

6. Kasus dugaan suap proyek pemerintah Kabupaten Bengkayang kalimantan Barat

7. Kasus dugaan suap terkait proyek di dinas PUPR dan dinas perdagangan Kabupaten lampung Utara

Jadi rumusan kasus atau malasah pokok dari diskripsi diatas adalah terjadinya 7 kasus korupsi dalam
kurun waktu Januari sampai dengan Oktober 2019.

Adapun aktor dan perannya dalam kasus Korupsi ini adalah :

1. Bupati Mesuji tangkap tangan oleh tim KPK menyita uang pecahan 100 ribu didalam satu kardus lalu
ditetapkan sebagai tersangka kasus suap proyek pembangunan infrastruktur.

2. Bupati kabupaten Talaut tim penindakan KPK menyita barang mewah, dengan barang : tas bermerek
channel, tas bermerek balenciaga,jam merek Rolex, anting berlian merek Adelay. Ditetapkan tersangka
oleh KPK terkait kasus tersebut.

3. Bupati Muara Enim Ahmad Yani

4. Gubernur kepalauan Riau Nurdin Basirun

5. Bupati Kudus Tamzil

6. Bupati Bengkayan kalimantan barat Suryadman

7. Bupati Lampung utara Agung Ilmu Mangkunegara


2. Melakukan analisis terhadap : A. Bentuk penerapan dan pelanggaran
terhadap nilai-nilai dasar PNS, dan Pengetahuan tentang kedudukan dan
peran PNS dan NKRI oleh setiap aktor yang terlibat berdasarkan konteks
deskripsi kasus. B. Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai dasar PNS dan
pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI berdasarkan
konteks deskripsi kasus

Bentuk penerapan terhadap nilai-nilai Pns dan pengetahuan tentang kedudukan, dan peran pns dalam
nkri dan pengadilan negeri

- menjaga keutuhan kedaulatan bangsa dan negara, mengutamakan pedoman hukum negara,
mendukung secara aturan perundang-undangan negara (semangat mewujudkan negara yang berdaulat)

- Transparansi, integrasi, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan (akuntabilitas).

– kebijakan dan keadilan (nasionalisme)

– mempertanggung jawabkan Tindakan dan kinerjanya kepada public, memberikan layanan kepada
public secara jujur, tanggap, cepat, tepat, dan akurat berdaya guna, berhasil guna, dan santun,
menghargai komunikasi, konsultasi dan Kerjasama ( Etika Publik ).

– jujur adil , peduli mandiri, tanggung jawab, dan berani (anti korupsi)

– bebas dari intervensi politik, melaksanakan kebijakan dan pelayanan public yang professional
(manajemen Asn).

– melakukan kolaborasi, koordinasi, dan bersinegritas( Whole Of Government).

Bentuk pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI pelaku tindak korupsi dan yang melakukan praktek suap

- Tidak jujur, tidak peduli, dan tidak bertanggung jawab, tidak adil dan tidak bekerja keras (Anti
Korupsi)

- Tidak menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam diri ( Nasionalisme)

- Tidak memiliki jiwa kepemimpinan dan transparansi, tidak memiliki integritas (Akuntabilitas)

- Tidak mematuhi aturan perundang undangan yang berlaku, tidak jujur dan tidak dapat
bertanggung jawab atas barang milik negara ( Etika Publik)
- Tidak bekerja sesuai dengan nilai nilai dasar pns (manajemen asn)

- Tidak mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia, serta melakukan tindak penyalah guaan
wewenang/ jabatan (Pelayanan Publik)

Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai dasar pns dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran pns
dalam nkri

- Mengakibatkan kerugian negara

- Kurangnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah

- Berkurangnya pengamalan terhadap ideologi bangsa

- Munculnya kepemimpinan yang buruk dan berpengaruh kepada staf dan bawahnya

- Terjadinya kpraktek KKN

3.Mendeskripsikan gagasan-gagasan alternatif


pemecahan masalah berdasarkan konteks deskripsi
kasus
1. Memulai budaya anti korupsi dari dalam diri sendiri dengan cara selalu mengamalkan nilai nilai
pancasila

2. Mengajak orang lain untuk tidak membiasakan diri untuk korupsi dari hal yang paling terkecil,
seperti tidak korupsi waktu

3. Memperkuat badan pengawasan terhadap upayah upayah korupsi di tingkat terendah dalam
birokrasi pemerintah

4. Memperkuat sistem dan pengawasan terhadap laporan kekayaan tiap individu asn

5. Membuat sistem pengawasan yang terintegritas agar lebih transparan dan masyarakat dapat
ikut membantu pengawasanpejabat publik
4. Mendeskripsikan konsekuensi penerapan dari setiap alternatif
gagasan pemecahan masalah berdasarkan konteks deskripsi kasus.

Dengan penerapan alternatif anti korupsi maka dengan mengamalkan 5 sila dalam pancasila maka akan
terbentuknya kesadaran massif dan kolektif dalam lingkungan keluarga masyarakat institusi pendidikan
dan negara yang berfungsi sebagai pencegahan maupun penindakan tindakan pidanan korupsi dan
mengatasi korupsi serta memberikan aprsiasi dan sangsi yang tegas sehingga pemberantasan korupsi di
Indonesia dapat tercapai.

3.

1. Memulai budaya anti korupsi dari dalam diri sendiri dengan cara selalu mengamalkan nilai nilai
pancasila

2. Mengajak orang lain untuk tidak membiasakan diri untuk korupsi dari hal yang paling terkecil,
seperti tidak korupsi waktu

3. Memperkuat badan pengawasan terhadap upayah upayah korupsi di tingkat terendah dalam
birokrasi pemerintah

4. Memperkuat sistem dan pengawasan terhadap laporan kekayaan tiap individu asn

5. Membuat sistem pengawasan yang terintegritas agar lebih transparan dan masyarakat dapat
ikut membantu pengawasanpejabat public
4. Dengan penerapan alternatif anti korupsi maka dengan mengamalkan 5 sila dalam pancasila maka
akan terbentuknya kesadaran massif dan kolektif dalam lingkungan keluarga masyarakat institusi
pendidikan dan negara yang berfungsi sebagai pencegahan maupun penindakan tindakan pidanan
korupsi dan mengatasi korupsi serta memberikan aprsiasi dan sangsi yang tegas sehingga
pemberantasan korupsi di Indonesia dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai