Di Susun Oleh :
FIKRI NAJIBUDDIN, S.Psi
NIP. 19920801 201903 1 008
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program Bimbingan dan Konseling
tahun pelajaran 2019/2020.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang
bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan
bahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan
responsif; dan (d) layanan dukungan sistem”. Sehubungan dengan hal tersebut guru Bimbingan
dan konseling perlu menyusun program guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan konseling di sekolah.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan menyusun angket
kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat memenuhi
kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang terkait.
Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak MADSILAH, S.Pd. selaku kepala sekolah SMP Negeri 1 Gudo.
2. Teman sejawat guru BK SMP Negeri 1 Gudo.
3. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMP Negeri 1 Gudo.
Kami berharap buku program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat
untuk kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-teman guru Bimbingan dan
Konseling untuk peningkatan mutu dalam menyusun buku program Bimbingan dan Konseling
yang akan datang.
Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak yang
membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menjadi pahala dan
mendapat imbalan pahala yang sepantasnya dari Tuhan YME. Amin
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
PROGRAM TAHUNAN
A. Rasional
B. Dasar Hukum
C. Visi dan Misi
1. Visi Misi SMP Negeri 1 Gudo
2. Visi Misi Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Gudo
D. Deskripsi Kebutuhan
1. Profil Kelas dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik
2. Profil Peserta Didik dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik
3. Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Asesmen
E. Rumusan Kebutuhan
F. Komponen Program
1. Layanan Dasar
2. Layanan Responsif
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
4. Dukungan Sistem
G. Bidang Layanan
1. Bidang Pribadi
2. Bidang Sosial
3. Bidang Belajar
4. Bidang Karir
H. Pengembangan Tema atau Topik
I. Rencana Kegiatan / Operasional (Action Plan)
J. Rencana Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut
K. Sarana Prasarana
L. Anggaran Biaya
PROGRAM SEMESTERAN
A. Program Semester Ganjil
B. Program Semester Genap
PROGRAM TAHUNAN
A. RASIONAL
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada pengenalan
potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas
perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan pelayanan bagi peserta didik yang
bermasalah, pemenuhan perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah
merupakan fokus pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi
individu merupakan kegiatan urgen pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan konseling
saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan peserta didik, orangtua, dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu
peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam
Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya
mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling
dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh SMP Negeri 1
Gudo memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun eksternal. Dari sisi internal,
problematika yang dialami oleh sebagian besar peserta didik bersifat kompleks. Beberapa
diantaranya adalah problem terkait penyesuaian akademik di sekolah, penyesuaian diri
dengan pergaulan sosial di sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia anak
persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-perubahan cepat yang
terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan massif
seringkali memberikan dampak negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di
sekolah. Sebagai contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya
instan dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan untuk
menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta didik
di sekolah. Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap
keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki
potensi untuk dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat
dalam bidang seni dan lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung yang tersedia di SMP
NEGERI 1 Gudo dapat dikatakan cukup baik. Hal ini didukung oleh fakta bahwa sebagian
besar orang tua/wali peserta didik memiliki profesi beragam dan telah menyatakan
kesediaan untuk turut berkontribusi dengan kemampuan profesionalnya masing-masing.
Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung sarana dan prasarana
yang dimiliki, SMP Negeri 1 Gudo memiliki kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan
pengembangan bakat dan minat peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan intra
maupun ekstrakurikuler.
B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus
diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah.
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1
angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan”.
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah
termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan
dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu
atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang
dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian
perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150
(seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan
tatap muka terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang
dianggap perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5)
Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru
bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban
kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang Konseli dan paling banyak 250
dua ratus lima puluh) orang Konseli per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan
bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan
konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional,
yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan
konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahawa
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c)
layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan bimbingan dan
konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c) bidang
layanan sosial, (d) bidang layanan karir
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMP, 2016, Dirjen Guru
dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMP ini dapat memfasilitasi guru BK /
Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan
menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling
C. VISI DAN MISI
b. Misi
1. Mewujudkan lulusan cerdas, berprestasi, disiplin, beriman dan bertaqwa.
2. Mewujudkan pengembangan KTSP menuju keunggulan lokal dan global
yang berwawasan lingkungan.
3. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berdaya guna dan berhasil
guna.
4. Mewujudkan tenaga pendidikan dan kependidikan yang kompeten.
5. Menyelenggarakan pengolaan pendidikan yang standar dan handal.
6. Mewujudkan penggalangan biaya pendidikan yang standar dan memadai.
7. Memenuhi pengembangan standar penilaian pendidikan sesuai SNP.
8. Mewujudkan budaya sekolah yang ramah dan harmonis.
9. Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, sehat.
Nopembe
r
8 Saya merasa rendah diri 18 2,30% TINGGI
Saya belum tahu tentang potensi diri Nopembe
12 saya sendiri 18 2,30% TINGGI r
Saya belum paham cara yang baik Desembe
41 belajar di sekolah baru (SMP/MTs) 18 2,30% TINGGI r
Saya belum mempunyai cita-cita yang Desembe
47 pasti 18 2,30% TINGGI r
Saya belum mengenal jati diri saya Desembe
17 yang sebenarnya 17 2,17% TINGGI r
Saya belum tahu perubahan apa saja Desembe
18 yang terjadi pada masa remaja 17 2,17% TINGGI r
Pemahaman saya masih sedikit Januari
21 tentang bahaya atau dampak rokok 17 2,17% TINGGI
Saya merasa kurang memiliki rasa
Januari
6 tanggung jawab 16 2,05% TINGGI
Saya belum tahu cara memperoleh
Januari
43 bantuan pendidikan (beasiswa) 16 2,05% TINGGI
Saya belum banyak tahu tentang jenis- Januari
48 jenis pekerjaan di masyakarat 16 2,05% TINGGI
saya merasa belum paham hubungan
antara hobi, bakat, minat dan Februari
50 kemampuan 20 2,56% SEDANG
Saya belum bersungguh-sungguh Februari
1 beribadah pada Tuhan YME 15 1,92% SEDANG
Saya merasa malu jika bergaul dengan
Februari
30 teman yang beda jenis kelamin 15 1,92% SEDANG
Saya sering menunda-nunda pekerjaan Februari
37 sekolah 15 1,92% SEDANG
Saya belum tahu cara meraih prestasi
Maret
38 di sekolah 15 1,92% SEDANG
Orang tua saya tidak mempunyai Maret
15 penghasilan tetap 14 1,79% SEDANG
Kata maaf, tolong dan terimakasih
kadang lupa saya ucapkan dalam Maret
22 pergaulan 13 1,66% SEDANG
Saya jarang bermain/berteman di
Maret
31 lingkungan tempat saya tinggal 13 1,66% SEDANG
April
39 Saya selalu malas untuk belajar 13 1,66% SEDANG
Saya gampang marah tanpa tahu
April
7 penyebabnya 12 1,53% SEDANG
Saya merasa tidak nyaman kalau
April
34 belajar di rumah sendiri 11 1,41% SEDANG
Saya belajar di rumah kalau April
36 disuruh/diperintah orang tua 11 1,41% SEDANG
Saya belum terbiasa belajar kelompok, Mei
40 biasanya saya selalu belajar sendiri 11 1,41% SEDANG
Saya belum ada teman yang cocok
Mei
42 untuk belajar bersama 11 1,41% SEDANG
Saya belajarnya jika akan ada ulangan
Mei
35 atau ujian saja 8 1,02% SEDANG
Mei
46 Saya merasa pesimis bisa naik kelas 7 0,90% RENDAH
NOMOR JUMLAH
NAMA SISWA L/P %
MASALAH
Urut Kode Induk
1 7B08 9025 MAYANG AUDINA P 35 70,0%
2 7H37 9220 MUHAMMAD KRISNA L 35 70,0%
3 7H39 9229 SETIA ANNISA WILUJENG P 32 64,0%
4 7E 22 9116 ELSA CAVINA MAHARANI P 29 58,0%
5 7C11 9046 CHESYA ADINATA P 28 56,0%
6 7C15 9062 RAHMAT TEGAR WIJAYA L 28 56,0%
7 7H36 9206 DEWI RATIH PERMATASARI P 28 56,0%
8 7D18 9092 M. RICKY PRATAMA L 27 54,0%
9 7E 24 9123 LAILATUL LATHIFAH TRIHAPSARI P 27 54,0%
10 7G35 9197 SHERLY NOVITASARI P 27 54,0%
11 7F27 9144 ANGGI ANGGRAINI P 26 52,0%
12 7F29 9158 KHUDORI ALWI L 26 52,0%
13 7B06 9020 GILANG HIDAYATULLAH L 24 48,0%
14 7D17 9090 M. FAIZ MAULANA L 22 44,0%
15 7H38 9227 SALWA NUR ALIFA P 21 42,0%
16 7B07 9021 HAFID NABIL AZIZ S. L 20 40,0%
17 7A01 8982 DEWI AMELIA PUTRI P 19 38,0%
18 7D16 9077 AULIA PERMATA PRAHESTI P 19 38,0%
19 7G34 9195 REFA MAULIDYA KHOIRUNNISA P 19 38,0%
20 7H40 9232 YOGIK KURNIAWAN L 19 38,0%
21 7C14 9051 GALANG EKA SAPUTRA L 18 36,0%
22 7E 21 9106 AKHMAD ALFANIYAR GIATNA L 18 36,0%
23 7A04 8997 RIDHO FIRMANSYAH L 17 34,0%
24 7B09 9031 NIKEN AYU ANGGRAINI P 17 34,0%
25 7D19 9098 RIVA TRI PUJIASIH P 17 34,0%
26 7G31 9174 DANANG SATRIYA L 17 34,0%
27 7A02 8983 DHAMARA DEWI SEKAR A. P 16 32,0%
28 7A03 8992 M. ROHMAN MISBAH L 16 32,0%
29 7E 25 9133 SEKAR SALSABILLA CAHYA K. P 15 30,0%
30 7F28 9147 BAGUS SETYO AJI L 15 30,0%
31 7G33 9190 MAHENDRA PUTRA PRATAMA L 14 28,0%
32 7B10 9038 TEGUH FIRMANSYAH L 13 26,0%
33 7E 23 9121 IQBAL WAHYUDI L 13 26,0%
34 7G32 9179 FERI SUSANTO L 13 26,0%
35 7D20 9100 SHINTA QURROTU AINI P 11 22,0%
36 7C12 9048 ELSA AULIA SARI P 10 20,0%
37 7F30 9164 RAHMAWATI CANDRA PRASTIKA P 10 20,0%
38 7C13 9050 FIKA IMROATIN NADHIROH P 9 18,0%
39 7F26 9139 AISYAH INDAH ANGGRAENI P 8 16,0%
40 7A05 9000 SHENIA SEPTRI LESTARI P 4 8,0%
Berdasarkan profil kelas dari hasil angket di atas, permasalahan tertinggi terdapat pada
bidang pribadi sebesar 42,07%, diikuti oleh bidang sosial sebesar 23,66%, bidang
belajar sebesar 18,41% & dan bidang karier sebesar 15,86%. Adapun butir masalah yang
paling tinggi adalah tentang belum banyak siswa yang mengenal lingkungan sekolah yang
dipilih oleh 31 konseli, diikuti oleh masalah pemahaman pemahaman dalam belajar
sebanyak 31 konseli, tentang menyontek sebanyak 30 orang. Sementara peserta didik yang
paling banyak memilih item masalah adalah MAYANG AUDINA (35 butir) dan MUHAMMAD
KRISAN (35 butir).
BIDANG
ASSESMEN KEBUTUHAN RUMUSAN KEBUTUHAN
LAYANAN
Saya belum bersungguh-sungguh beribadah Kesadaran untuk beribadah Tuhan YME dengan
pada Tuhan YME Ikhlas
Kadang-kadang perbuatan saya tidak sesuai
Kesadaran untuk selalu bersikap jujur
dengan yang diucapkan
Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan Memiliki sikap selalu bersyukur pada Tuhan
karunia dari Tuhan YME YME
Saya merasa pernah menyontek pada waktu
Pemahaman terhadap dampak menyontek
ulangan
Saya lebih senang budaya luar (asing) daripada
Kesadaran untuk mencintai budaya indonesia
budaya Indonesia
Saya merasa kurang memiliki rasa tanggung
Kemampuan untuk selalu bertanggung jawab
jawab
Kemampuan mengendalikan diri dari rasa
Saya gampang marah tanpa tahu penyebabnya
marah
Saya merasa rendah diri Memiliki kepercaya diri
Saya merasa malu dengan kondisi fisik (jasmani) Kesadaran untuk menerima pemberian terbaik
yang dimiliki dari Tuhan
Saya merasa kurang mendapatkan perhatian
Memperoleh perhatian orang tua yang cukup
dari orang tua
PRIBADI
Saya belum tahu cara menjaga kesehatan yang Memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang
baik dan benar baik
Saya belum tahu tentang potensi diri saya
Menggali Potensi Diri Sendiri
sendiri
Memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang
Saya sering mengalami sakit / alergi
baik
Saya belum memahami kelebihan dan Mengetahui Kelebihan dan Kelemahan yang
kekurangan yang saya miliki dimiliki
Orang tua saya tidak mempunyai penghasilan
Meningkatkan taraf hidup /ekonomi keluarga
tetap
Saya merasa kesulitan mengatur waktu belajar Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari dengan
dan bermain baik
Saya belum mengenal jati diri saya yang
Kemampuan mengenal diri sendiri sendiri
sebenarnya
Saya belum tahu perubahan apa saja yang Menyadari dan memahami perubahan yang
terjadi pada masa remaja terjadi pada masa remaja
Saya belum terbiasa disiplin dalam kehidupan Memiliki disiplin diri dalam kehidupan
Saya belum tahu cara menjadi pribadi mandiri Memiliki kepribadian yang mandiri
Pemahaman saya masih sedikit tentang bahaya
Menghindari bahaya atau dampak rokok
atau dampak rokok
Kata maaf, tolong dan terimakasih kadang lupa Kemampuan mengucapkan kata maaf, tolong
saya ucapkan dalam pergaulan dan terima kasih
Saya merasa malu untuk berinteraksi dengan Dapat berinteraksi dengan guru dan karyawan
para guru dan karyawan di sekolah sekolah
Saya belum banyak mengenal lingkungan Mudah beradaptasi dengan lingkungan sekolah
sekolah baru saya (guru, fasilitas, prestasi, dll) baru
Saya merasa sulit bergaul/kaku dengan teman- Kemudahan bergaul dengan teman-teman di
teman di sekolah sekolah
SOSIAL Saya ingin menyelesaikan masalah dengan Kemampuan mengatasi masalah dengan teman
teman bermain di sekolah
Saya belum banyak teman atau sahabat Kemudahan mencari dan disenangi teman
Saya belum tahu tentang bullying dan cara Memahami tentang bullying dan cara
mensikapinya mensikapinya
Saya sering lupa waktu ketika Mengendalikan penggunaan medsos sesuai
bermain/membuka medsos (fb, wa, dll) kebutuhan
Saya merasa malu jika bergaul dengan teman Dapat berinteraksi dengan lawan jenis sesuai
yang beda jenis kelamin norma yang berlaku
Saya jarang bermain/berteman di lingkungan Kesadaran sebagai makhluk sosial yang harus
tempat saya tinggal berinteraksi
Orang tua saya tidak peduli dengan kegiatan Kesadaran orang tua untuk peduli pada
belajar saya kegiatan belajar anaknya
Saya masih kesulitan dalam memahami
Kemudahan memaham pelajaran
pelajaran tertentu
Saya merasa tidak nyaman kalau belajar di
Melakukan disiplin belajar
rumah sendiri
Saya belajarnya jika akan ada ulangan atau ujian
Melakukan kebiasaan belajar
saja
BELAJAR Saya belajar di rumah kalau disuruh/diperintah
Memiliki kebiasaan belajar di rumah
orang tua
Kemampuan untuk tidak menunda pekerjaan
Saya sering menunda-nunda pekerjaan sekolah
sekolah
Saya belum tahu cara meraih prestasi di sekolah Memperoleh atau meraih prestasi di sekolah
Saya selalu malas untuk belajar Memiliki Motivasi belajar
Saya belum terbiasa belajar kelompok, biasanya
Melakukan belajar kelompok yang baik
saya selalu belajar sendiri
Saya belum paham cara yang baik belajar di
Pemahaman cara belajar di SMP/MTs yang baik
sekolah baru (SMP/MTs)
Saya belum ada teman yang cocok untuk belajar
Menemukan cara belajar yang sesuai
bersama
Saya belum tahu cara memperoleh bantuan
Memperoleh informasi beasiswa
pendidikan (beasiswa)
Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi Kemampuan mengatur waktu bekerja dan
kebutuhan hidup sekolah
Saya merasa bingung memilih kegiatan
KARIR Memilih Ekskul yang sesuai
esktrakurikuler di sekolah
Saya merasa pesimis bisa naik kelas Memiliki Sikap optimis dapat naik kelas
Mengidentifikasi cita-cita yang sesuai dengan
Saya belum mempunyai cita-cita yang pasti
dirinya
Saya belum banyak tahu tentang jenis-jenis Pemahaman mengenai jenis-jenis profesi di
pekerjaan di masyakarat masyarakat
Saya belum tahu tentang osis dan kegiatannya Mengenal osis dan kegiataannya
saya merasa belum paham hubungan antara Memahami hubungan hobi, bakat, minat dan
hobi, bakat, minat dan kemampuan kemampuan
E. RUMUSAN KEBUTUHAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan atau hasil deskripsi
kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk
prilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan
dan konseling. Berikut rumusan tujuannya
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
LAYANAN
Kesadaran untuk beribadah Tuhan YME Peserta didik/konseli memiliki kesadaran untuk
dengan Ikhlas beribadah pada Tuhan YME
Kesadaran untuk selalu bersikap jujur Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan untuk selalu
bersikap jujur
Memiliki sikap selalu bersyukur pada Peserta didik/konseli selau bersyukur pada Tuhan
Tuhan YME YME atas segala yang telah diberikan-Nya
Pemahaman terhadap dampak Peserta didik/konseli memahami dampak menyontek
menyontek dan dapat menghindarinya
Kesadaran untuk mencintai budaya Peserta didik/konseli memiliki kesadaran mencintai
indonesia budaya indonesia tercinta
Kemampuan untuk selalu bertanggung Peserta didik/konseli memiliki sikap yang bertanggung
jawab jawab
Kemampuan mengendalikan diri dari Peserta didik/konseli mengelola kemarahan
rasa marah
Memiliki kepercaya diri Peserta didik/konseli tidak rendah diri
Kesadaran untuk menerima pemberian Peserta didik/konseli mampu besyukur dan menerima
terbaik dari Tuhan dengan ikhlas apa yang sudah dimilikinya
Memperoleh perhatian orang tua yang Peserta didik/konseli memperoleh perhatian orang
cukup tua yang cukup
PRIBADI Memiliki kesehatan jasmani dan rohani Peserta didik/konseli memiliki kesehatan jasmani dan
yang baik rohani yang baik
Menggali Potensi Diri Sendiri Peserta didik/konseli mampu menggali Potensi Diri
Sendiri
Memiliki kesehatan jasmani dan rohani Peserta didik/konseli mampu menjaga kesehatan
yang baik jasmani dan rohani
Mengetahui Kelebihan dan Kelemahan Peserta didik/konseli dapat mengetahui kelebihan dan
yang dimiliki kelemahan yang dimilikinya
Meningkatkan taraf hidup /ekonomi Peserta didik/konseli dapat meningkatkan taraf hidup
keluarga /ekonomi keluarga
Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari Peserta didik/konseli mampu mengatur jadwal
dengan baik kegiatan sehari-hari dengan baik
Kemampuan mengenal diri sendiri Peserta didik/konseli mampu mengenal diri sendiri
sendiri sendiri
Menyadari dan memahami perubahan Peserta didik/konseli dapat menyadari dan
yang terjadi pada masa remaja memahami perubahan yang terjadi pada masa remaja
Memiliki disiplin diri dalam kehidupan Peserta didik/konseli memiliki disiplin diri dalam
kehidupan
Memiliki kepribadian yang mandiri Peserta didik/konseli dapat memiliki kepribadian yang
mandiri
Menghindari bahaya atau dampak rokok Peserta didik/konseli dapat menghindari bahaya atau
dampak rokok
SOSIAL
Kemampuan mengucapkan kata maaf, Peserta didik/konseli mampu melakukan 3 kata
tolong dan terima kasih penting dalam pergaulan
Dapat berinteraksi dengan guru dan Peserta didik/konseli dapat berinteraksi dengan guru
karyawan sekolah dan karyawan sekolah
Mudah beradaptasi dengan lingkungan Peserta didik/konseli mudah beradaptasi dengan
sekolah baru lingkungan sekolah baru
Kemudahan bergaul dengan teman- Peserta didik/konseli dapat mudah bergaul dengan
teman di sekolah teman-teman di sekolah
Kemampuan mengatasi masalah dengan Peserta didik/konseli mampu mengatasi masalah
teman di sekolah dengan teman di sekolah
Kemudahan mencari dan disenangi Peserta didik/konseli mudah mencarai dan disenangi
teman teman
Memahami tentang bullying dan cara Peserta didik/konseli dapat memahami tentang
mensikapinya bullying dan cara mensikapinya
Mengendalikan penggunaan medsos Peserta didik/konseli dapat mengendalikan
sesuai kebutuhan penggunaan medsos sesuai kebutuhan
Dapat berinteraksi dengan lawan jenis Peserta didik/konseli dapat berinteraksi dengan lawan
sesuai norma yang berlaku jenis sesuai norma yang berlaku
Kesadaran sebagai makhluk sosial yang Peserta didik/konseli memiliki Kesadaran sebagai
harus berinteraksi makhluk sosial yang harus berinteraksi
Kesadaran orang tua untuk peduli pada Peserta didik/konseli memiliki kesadaran orang tua
kegiatan belajar anaknya untuk peduli pada kegiatan belajar anaknya
Kemudahan memaham pelajaran Peserta didik/konseli memperoleh kemudahan
memaham pelajaran
Melakukan disiplin belajar Peserta didik/konseli dapat melakukan disiplin belajar
Melakukan kebiasaan belajar Peserta didik/konseli dapat melakukan kebiasaan
belajar
BELAJAR Memiliki kebiasaan belajar di rumah Peserta didik/konseli dapat belajar di rumah
Kemampuan untuk tidak menunda Peserta didik/konseli tidak menunda pekerjaan
pekerjaan sekolah sekolah
Memperoleh atau meraih prestasi di Peserta didik/konseli dapat memperoleh atau meraih
sekolah prestasi di sekolah
Memiliki Motivasi belajar Peserta didik/konseli memiliki Motivasi belajar
Melakukan belajar kelompok yang baik Peserta didik/konseli dapat melakukan belajar
kelompok yang baik
Pemahaman cara belajar di SMP/MTs Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang
yang baik cara belajar di SMP/MTs yang baik
Menemukan cara belajar yang sesuai Peserta didik/konseli dapat menemukan cara belajar
yang sesuai
Memperoleh informasi beasiswa Peserta didik/konseli dapat memperoleh informasi
beasiswa
Kemampuan mengatur waktu bekerja Peserta didik/konseli memiliki kemampuan mengatur
dan sekolah waktu bekerja dan sekolah
Memilih Ekskul yang sesuai Peserta didik/konseli dapat memilih Ekskul yang
sesuai
KARIR
Memiliki Sikap optimis dapat naik kelas Peserta didik/konseli memiliki Sikap optimis dapat
naik kelas
Mengidentifikasi cita-cita yang sesuai Peserta didik/konseli dapat mengidentifikasi cita-cita
dengan dirinya yang sesuai dengan dirinya
Pemahaman mengenai jenis-jenis Peserta didik/konseli mampu memahami mengenai
profesi di masyarakat jenis-jenis profesi di masyarakat
Mengenal osis dan kegiataannya Peserta didik/konseli dapat mengenal osis dan
kegiataannya
Memahami hubungan hobi, bakat, Peserta didik/konseli dapat memahami hubungan
minat dan kemampuan hobi, bakat, minat dan kemampuan
F. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di SMP meliputi : (1) layanan dasar, (2)
layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan
sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen
1) Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli
yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang
pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan
mereka. Layanan dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan
berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta
perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam
aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan kelompok,
bimbingan klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media
adalah papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru
kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan
klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.
2) Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek peserta
didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber dari
lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling
individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi.
Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui elektronik dan
kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan
konseling atau konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif juga
dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk
memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi
peserta didik yang disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa,
orientasi seksual, status sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya.
Guru bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar semua
peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di
Sekolah Dasar.
4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja
infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara
tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1)
administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen,
kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling, membuat
evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2)
kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai
dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau
lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi dalam
menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor. Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi konselor atau guru bimbingan dan
konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan kombinasi antara tatap
muka dan daring.
Berdasarkan hasil angket kebutuhan peserta didik, maka alokasi waktu komponen
program adalah sebagai berikut :
JML PERHITU
KOMPONEN PRO
NO NO MATERI / TOPIK / KEGIATAN LAYA NGAN
PROGRAM PORSI
NAN WAKTU/JAM
1 Layanan Dasar 1 Tuhan selalu hadir dalam hidupku 28 49% 49% x 24 =
2 Nilai suatu sikap kejujuran 11,28
3 Bersyukur dengan hati yang ikhlas
4 Saya cinta budaya sendiri
5 Langkahku tanggung jawabku
6 Pola hidup bersih dan sehat
7 Potensi diri
8 Kelebihan dan kekurangan diri
9 Cara mengatur waktu
10 Pemahaman diri sendiri
11 Masa remaja dan perubahannya
12 Disiplin diri
13 Menjadi pribadi mandiri
14 Bahaya rokok dan dampaknya
15 Melakukan 3 kata penting dalam pergaulan
16 Adaptasi di lingkungan sekolah baru
17 Kiat mencari dan disenangi teman
18 Stop bulliying
19 Mengelola sarana media sosial
20 Mengenal norma kehidupan
21 Manusia sebagai makhluk sosial
22 Pentingnya disiplin belajar
23 Tanggung jawab seorang siswa
24 Cara belajar di rumah
25 Kiat sukses meraih prestasi
26 Pentingnya motivasi belajar
27 Cara belajar kelompok
28 Cara belajar di sekolah baru
2 Layanan 1 Cara mendapatkan beasiswa 8 14% 24% x 24 =
Peminatan 2 Cara mengatur waktu belajar sambil bekerja 3,36
dan 3 Cara memilih kegiatan ekstra kurikuler yang
Perencanaan sesuai
Individual 4 Optimis untuk naik kelas
Peserta Didik 5 Cita-cita karirku
6 Jenis pekerjaan dan prospeknya
7 Mengenal osis dan kegiataannya
8 Mengenal bakat, minat, hobi dan karir
3 Layanan 1 Akibat suka menyontek 14 25% 25% x 24 =
Responsif 2 Mengelola marah 5,76
3 Menghilangkan rasa rendah diri
4 Menerima diriku apa adanya
5 Kiat mendapat perhatian orang tua
6 Menjaga kesehatan diri
7 Kiat mengatur keuangan
8 Membina hubungan baik dengan guru dan
karyawan
9 Kiat membina hubungan dengan teman
10 Menyelesaikan masalah dengan teman
11 Kiat agar orang tua peduli dengan kegiatan
belajar kita
12 Identifikasi kesulitan belajar
13 Bahaya menunda pekerjaan sekolah
14 Cara mencari teman yang cocok untuk belajar
4 Dukungan 1 Pengembangan Jejaring 7 12% 12% x 24 =
Sistem 2 Kegiatan Manajemen 3,6
3 Pengembangan staf
4 Kunjungan rumah
5 Kolaborasi
6 Pengembangan Profesi Konselor
a. In House Training
b. Pendidikan Lanjut
7 Penelitian dan Pengembangan
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan, yaitu
bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir yang
merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta
didik/konseli
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor
kepada peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan,
mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab
tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan
secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik
maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk
memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil
berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya
sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) berempati
terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya, (3)
menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang
berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara
bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang
saling menguntungkan.
3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri
untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan
pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan
mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan yang
dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan
belajar
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian
4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada
peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi
dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan
realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan
hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi :
(1) Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir
(2) Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir
(3) Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir
(4) Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
(5) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir
(6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja yang baik
dan kesempatan karir
(7) Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di masyarakat
(8) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki - perempuan.
H. MENGEMBANGKAN TEMA / TOPIK LAYANAN BK
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN TOPIK/TEMA
LAYANAN
Kesadaran untuk beribadah Peserta didik/konseli memiliki Tuhan selalu hadir dalam
Tuhan YME dengan Ikhlas kesadaran untuk beribadah pada hidupku
Tuhan YME
Kesadaran untuk selalu Peserta didik/konseli memiliki Nilai suatu sikap
bersikap jujur kebiasaan untuk selalu bersikap jujur kejujuran
Memiliki sikap selalu Peserta didik/konseli selau bersyukur Bersyukur dengan hati
bersyukur pada Tuhan YME pada Tuhan YME atas segala yang yang ikhlas
telah diberikan-Nya
Pemahaman terhadap Peserta didik/konseli memahami Akibat suka menyontek
dampak menyontek dampak menyontek dan dapat
menghindarinya
Kesadaran untuk mencintai Peserta didik/konseli memiliki Saya cinta budaya sendiri
budaya indonesia kesadaran mencintai budaya
indonesia tercinta
Kemampuan untuk selalu Peserta didik/konseli memiliki sikap Langkahku tanggung
bertanggung jawab yang bertanggung jawab jawabku
Kemampuan mengendalikan Peserta didik/konseli mengelola Mengelola marah
diri dari rasa marah kemarahan
Memiliki kepercaya diri Peserta didik/konseli tidak rendah Menghilangkan rasa
diri rendah diri
Kesadaran untuk menerima Peserta didik/konseli mampu Menerima diriku apa
pemberian terbaik dari Tuhan besyukur dan menerima dengan adanya
PRIBADI
ikhlas apa yang sudah dimilikinya
Memperoleh perhatian orang Peserta didik/konseli memperoleh Kiat mendapat perhatian
tua yang cukup perhatian orang tua yang cukup orang tua
Memiliki kesehatan jasmani Peserta didik/konseli memiliki Pola hidup bersih dan
dan rohani yang baik kesehatan jasmani dan rohani yang sehat
baik
Menggali Potensi Diri Sendiri Peserta didik/konseli mampu Potensi diri
menggali Potensi Diri Sendiri
Memiliki kesehatan jasmani Peserta didik/konseli mampu Menjaga kesehatan diri
dan rohani yang baik menjaga kesehatan jasmani dan
rohani
Mengetahui Kelebihan dan Peserta didik/konseli dapat Kelebihan dan
Kelemahan yang dimiliki mengetahui kelebihan dan kekurangan diri
kelemahan yang dimilikinya
Meningkatkan taraf hidup Peserta didik/konseli dapat Kiat mengatur keuangan
/ekonomi keluarga meningkatkan taraf hidup /ekonomi
keluarga
Mengatur jadwal kegiatan Peserta didik/konseli mampu Cara mengatur waktu
sehari-hari dengan baik mengatur jadwal kegiatan sehari-hari
dengan baik
Kemampuan mengenal diri Peserta didik/konseli mampu Pemahaman diri sendiri
sendiri sendiri mengenal diri sendiri sendiri
Menyadari dan memahami Peserta didik/konseli dapat Masa remaja dan
perubahan yang terjadi pada menyadari dan memahami perubahannya
masa remaja perubahan yang terjadi pada masa
remaja
Memiliki disiplin diri dalam Peserta didik/konseli memiliki Disiplin diri
kehidupan disiplin diri dalam kehidupan
Memiliki kepribadian yang Peserta didik/konseli dapat memiliki Menjadi pribadi mandiri
mandiri kepribadian yang mandiri
Menghindari bahaya atau Peserta didik/konseli dapat Bahaya rokok dan
dampak rokok menghindari bahaya atau dampak dampaknya
rokok
Kemampuan mengucapkan Peserta didik/konseli mampu Melakukan 3 kata
kata maaf, tolong dan terima melakukan 3 kata penting dalam penting dalam pergaulan
kasih pergaulan
Dapat berinteraksi dengan Peserta didik/konseli dapat Membina hubungan baik
guru dan karyawan sekolah berinteraksi dengan guru dan dengan guru dan
karyawan sekolah karyawan
Mudah beradaptasi dengan Peserta didik/konseli mudah Adaptasi di lingkungan
lingkungan sekolah baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah baru
sekolah baru
Kemudahan bergaul dengan Peserta didik/konseli dapat mudah Kiat membina hubungan
teman-teman di sekolah bergaul dengan teman-teman di dengan teman
sekolah
Kemampuan mengatasi Peserta didik/konseli mampu Menyelesaikan masalah
SOSIAL masalah dengan teman di mengatasi masalah dengan teman di dengan teman
sekolah sekolah
Kemudahan mencari dan Peserta didik/konseli mudah Kiat mencari dan
disenangi teman mencarai dan disenangi teman disenangi teman
Memahami tentang bullying Peserta didik/konseli dapat Stop bulliying
dan cara mensikapinya memahami tentang bullying dan cara
mensikapinya
Mengendalikan penggunaan Peserta didik/konseli dapat Mengelola sarana media
medsos sesuai kebutuhan mengendalikan penggunaan medsos sosial
sesuai kebutuhan
Dapat berinteraksi dengan Peserta didik/konseli dapat Mengenal norma
lawan jenis sesuai norma yang berinteraksi dengan lawan jenis kehidupan
berlaku sesuai norma yang berlaku
Kesadaran sebagai makhluk Peserta didik/konseli memiliki Manusia sebagai
sosial yang harus berinteraksi Kesadaran sebagai makhluk sosial makhluk sosial
yang harus berinteraksi
Kesadaran orang tua untuk Peserta didik/konseli memiliki Kiat agar orang tua
peduli pada kegiatan belajar kesadaran orang tua untuk peduli peduli dengan kegiatan
anaknya pada kegiatan belajar anaknya belajar kita
Kemudahan memaham Peserta didik/konseli memperoleh Identifikasi kesulitan
pelajaran kemudahan memaham pelajaran belajar
Melakukan disiplin belajar Peserta didik/konseli dapat Pentingnya disiplin
melakukan disiplin belajar belajar
Melakukan kebiasaan belajar Peserta didik/konseli dapat Tanggung jawab seorang
BELAJAR melakukan kebiasaan belajar siswa
Memiliki kebiasaan belajar di Peserta didik/konseli dapat belajar di Cara belajar di rumah
rumah rumah
Kemampuan untuk tidak Peserta didik/konseli tidak menunda Bahaya menunda
menunda pekerjaan sekolah pekerjaan sekolah pekerjaan sekolah
Memperoleh atau meraih Peserta didik/konseli dapat Kiat sukses meraih
prestasi di sekolah memperoleh atau meraih prestasi di prestasi
sekolah
Memiliki Motivasi belajar Peserta didik/konseli memiliki Pentingnya motivasi
Motivasi belajar belajar
Melakukan belajar kelompok Peserta didik/konseli dapat Cara belajar kelompok
yang baik melakukan belajar kelompok yang
baik
Pemahaman cara belajar di Peserta didik/konseli memiliki Cara belajar di sekolah
SMP/MTs yang baik pemahaman tentang cara belajar di baru
SMP/MTs yang baik
Menemukan cara belajar yang Peserta didik/konseli dapat Cara mencari teman yang
sesuai menemukan cara belajar yang sesuai cocok untuk belajar
bersama
Memperoleh informasi Peserta didik/konseli dapat Cara mendapatkan
beasiswa memperoleh informasi beasiswa beasiswa
Kemampuan mengatur waktu Peserta didik/konseli memiliki Cara mengatur waktu
bekerja dan sekolah kemampuan mengatur waktu belajar sambil bekerja
bekerja dan sekolah
Memilih Ekskul yang sesuai Peserta didik/konseli dapat memilih Cara memilih kegiatan
Ekskul yang sesuai ekstra kurikuler yang
KARIR sesuai
Memiliki Sikap optimis dapat Peserta didik/konseli memiliki Sikap Optimis untuk naik kelas
naik kelas optimis dapat naik kelas
Mengidentifikasi cita-cita Peserta didik/konseli dapat Cita-cita karirku
yang sesuai dengan dirinya mengidentifikasi cita-cita yang sesuai
dengan dirinya
Pemahaman mengenai jenis- Peserta didik/konseli mampu Jenis pekerjaan dan
jenis profesi di masyarakat memahami mengenai jenis-jenis prospeknya
profesi di masyarakat
Mengenal osis dan Peserta didik/konseli dapat Mengenal osis dan
kegiataannya mengenal osis dan kegiataannya kegiataannya
Memahami hubungan hobi, Peserta didik/konseli dapat Mengenal bakat, minat,
bakat, minat dan kemampuan memahami hubungan hobi, bakat, hobi dan karir
minat dan kemampuan
I. RENCANA KEGIATAN/OPERASIOAL (ACTION PLAN)
Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan yang
menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari
hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi kemandirian
Konseli. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
(a) Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
(b) Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas
perkembangan atau standar kompetensi kemandirian Konseli
(c) Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3)
peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan system
(d) Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan
komponen layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan yang
dapat dilaksanakan adalah bimbingan
(e) Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
(f) Materi,
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
(g) Metode,
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan dilakukan.
(h) Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation, kertas
kerja dan sebagainya.
(i) Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian tujuan
layanan.
(j) Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan jumlah
jam. (secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah).
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING
Peserta didik/konseli memiliki kesadaran Bimbingan Tuhan selalu hadir Ceramah, Slide Power Proses
Dasar VII 2 Jam
untuk beribadah pada Tuhan YME Klasikal dalam hidupku Diskusi Point dan Hasil
Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan Bimbingan Nilai suatu sikap Ceramah, Slide Power Proses
Dasar VII 2 Jam
untuk selalu bersikap jujur Klasikal kejujuran Diskusi Point dan Hasil
Peserta didik/konseli selau bersyukur pada
Bimbingan Bersyukur dengan Ceramah, Slide Power Proses
Tuhan YME atas segala yang telah Dasar VII 2 Jam
Klasikal hati yang ikhlas Diskusi Point dan Hasil
diberikan-Nya
Disesuaikan Disesuaikan
dengan dengan
Peserta didik/konseli memahami dampak Konseling Akibat suka Proses
Responsif VII pendekatan pendekatan 2 Jam
menyontek dan dapat menghindarinya Individual menyontek dan Hasil
yang yang
digunakan digunakan
PRIBADI Disesuaikan Disesuaikan
dengan dengan
Peserta didik/konseli memiliki kesadaran Bimbingan Saya cinta budaya Proses
Dasar VII pendekatan pendekatan 2 Jam
mencintai budaya indonesia tercinta Kelompok sendiri dan Hasil
yang yang
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
dengan dengan
Peserta didik/konseli memiliki sikap yang Bimbingan Langkahku Proses
Dasar VII pendekatan pendekatan 2 Jam
bertanggung jawab Kelompok tanggung jawabku dan Hasil
yang yang
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
dengan dengan
Peserta didik/konseli mengelola Konseling Proses
Responsif VII Mengelola marah pendekatan pendekatan 2 Jam
kemarahan Individual dan Hasil
yang yang
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
dengan dengan
Konseling Menghilangkan Proses
Peserta didik/konseli tidak rendah diri Responsif VII pendekatan pendekatan 2 Jam
Individual rasa rendah diri dan Hasil
yang yang
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu besyukur dengan dengan
Konseling Menerima diriku Proses
dan menerima dengan ikhlas apa yang Responsif VII pendekatan pendekatan 2 Jam
Individual apa adanya dan Hasil
sudah dimilikinya yang yang
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Kiat mendapat dengan dengan
Peserta didik/konseli memperoleh Konseling Proses
Responsif VII perhatian orang pendekatan pendekatan 2 Jam
perhatian orang tua yang cukup Individual dan Hasil
tua yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli memiliki kesehatan Bimbingan Pola hidup bersih Ceramah, Slide Power Proses
Dasar VII 2 Jam
jasmani dan rohani yang baik Klasikal dan sehat Diskusi Point dan Hasil
Peserta didik/konseli mampu mengenal Bimbingan Pemahaman diri Ceramah, Slide Power Proses
Dasar VII 2 Jam
diri sendiri sendiri Klasikal sendiri Diskusi Point dan Hasil
Peserta didik/konseli memiliki disiplin diri Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses
Dasar VII Disiplin diri 2 Jam
dalam kehidupan Klasikal Diskusi Point dan Hasil
Peserta didik/konseli dapat memiliki Bimbingan Menjadi pribadi Ceramah, Slide Power Proses
Dasar VII 2 Jam
kepribadian yang mandiri Klasikal mandiri Diskusi Point dan Hasil
Peserta didik/konseli dapat menghindari Bimbingan Bahaya rokok dan Ceramah, Slide Power Proses
Dasar VII 2 Jam
bahaya atau dampak rokok Klasikal dampaknya Diskusi Point dan Hasil
Disesuaikan Disesuaikan
Melakukan 3 kata dengan dengan
Peserta didik/konseli mampu melakukan 3 Bimbingan Proses
Dasar VII penting dalam pendekatan pendekatan 2 Jam
kata penting dalam pergaulan Kelompok dan Hasil
pergaulan yang yang
digunakan digunakan
Disesuaikan
Membina
dengan
Peserta didik/konseli dapat berinteraksi Konseling hubungan baik Ceramah, Proses
SOSIAL Responsif VII pendekatan 2 Jam
dengan guru dan karyawan sekolah Individual dengan guru dan Diskusi dan Hasil
yang
karyawan
digunakan
Adaptasi di
Peserta didik/konseli mudah beradaptasi Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses
Dasar VII lingkungan 2 Jam
dengan lingkungan sekolah baru Klasikal Diskusi Point dan Hasil
sekolah baru
Disesuaikan Disesuaikan
Kiat membina dengan dengan
Peserta didik/konseli dapat mudah Konseling Proses
Responsif VII hubungan dengan pendekatan pendekatan 2 Jam
bergaul dengan teman-teman di sekolah Individual dan Hasil
teman yang yang
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Menyelesaikan dengan dengan
Peserta didik/konseli mampu mengatasi Konseling Proses
Responsif VII masalah dengan pendekatan pendekatan 2 Jam
masalah dengan teman di sekolah Kelompok dan Hasil
teman yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli mudah mencarai Bimbingan Kiat mencari dan Ceramah, Slide Power Proses
Dasar VII 2 Jam
dan disenangi teman Klasikal disenangi teman Diskusi Point dan Hasil
Disesuaikan Disesuaikan
BELAJAR Kiat agar orang tua
Peserta didik/konseli memiliki dengan dengan
Konseling peduli dengan Proses
kesadaran orang tua untuk peduli pada Responsif VII pendekatan pendekatan 2 Jam
Individual kegiatan belajar dan Hasil
kegiatan belajar anaknya yang yang
kita
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
dengan dengan
Peserta didik/konseli memperoleh Konseling Identifikasi Proses
Responsif VII pendekatan pendekatan 2 Jam
kemudahan memaham pelajaran Individual kesulitan belajar dan Hasil
yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli dapat melakukan Bimbingan Pentingnya disiplin Ceramah, Slide Power Proses
Dasar VII 2 Jam
disiplin belajar Klasikal belajar Diskusi Point dan Hasil
Peserta didik/konseli dapat melakukan Bimbingan Tanggung jawab Ceramah, Slide Power Proses
Dasar VII 2 Jam
kebiasaan belajar Klasikal seorang siswa Diskusi Point dan Hasil
Peserta didik/konseli dapat belajar di Bimbingan Cara belajar di Ceramah, Slide Power Proses
Dasar VII 2 Jam
rumah Klasikal rumah Diskusi Point dan Hasil
Disesuaikan Disesuaikan
dengan dengan
Peserta didik/konseli tidak menunda Konseling Bahaya menunda Proses
Responsif VII pendekatan pendekatan 2 Jam
pekerjaan sekolah Individual pekerjaan sekolah dan Hasil
yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli dapat memperoleh Bimbingan Kiat sukses meraih Ceramah, Slide Power Proses
Dasar VII 2 Jam
atau meraih prestasi di sekolah Klasikal prestasi Diskusi Point dan Hasil
Peserta didik/konseli memiliki Motivasi Bimbingan Pentingnya Ceramah, Slide Power Proses
Dasar VII 2 Jam
belajar Klasikal motivasi belajar Diskusi Point dan Hasil
Peserta didik/konseli dapat melakukan Bimbingan Cara belajar Ceramah, Slide Power Proses
Dasar VII 2 Jam
belajar kelompok yang baik Klasikal kelompok Diskusi Point dan Hasil
Cara memilih
Peserta didik/konseli dapat memilih Ekskul Pem&Perenc Bimbingan kegiatan ekstra Ceramah, Slide Power Proses
VII 2 Jam
yang sesuai Indv Klasikal kurikuler yang Diskusi Point dan Hasil
sesuai
Peserta didik/konseli memiliki Sikap Pem&Perenc Bimbingan Optimis untuk naik Ceramah, Slide Power Proses
VII 2 Jam
optimis dapat naik kelas Indv Klasikal kelas Diskusi Point dan Hasil
Peserta didik/konseli mampu memahami Pem&Perenc Bimbingan Jenis pekerjaan Ceramah, Slide Power Proses
VII 2 Jam
mengenai jenis-jenis profesi di masyarakat Indv Klasikal dan prospeknya Diskusi Point dan Hasil
Peserta didik/konseli dapat mengenal osis Pem&Perenc Bimbingan Mengenal osis dan Ceramah, Slide Power Proses
VII 2 Jam
dan kegiataannya Indv Kelas besar kegiataannya Tanya jawab Point dan Hasil
1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan
konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan
kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi
program bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses
dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian
proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung. Fokus penilaian
adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil
pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh peserta didik
yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian dapat diaragakan
pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi / topik /
masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka mewujudkan
upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data
2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih
bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah
dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan
kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi
proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan informasi kepada
seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan
dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara
akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan
3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan data
dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat memikirkan
ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat desain ulang
atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari program yang dianggap belum
begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan konseling
tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan diperbaiki
atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.
K. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING
Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup
memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta dididk yang
berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan untuk
pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun
kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung
terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan
dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :
a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :
1) Angket Masalah Konseli / Aplikasi Angket Masalah Konseli
2) Sosiometri
3) Alat Ungkap Pemahaman Diri
4) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMP
5) Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL
6) Inventori Tugas Perkembangan
7) _______________________
8) _______________________
9) Catatan Anekdot
b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :
1) Cummulative Record
2) Basis Data Prestasi Akademik
3) Daftar Peserta Didik Asuh
c. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :
1) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
2) Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal
3) Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.
d. Perlengkapan administrasi, yaitu :
1) Alat tulis
2) Format rencana kegiatan
3) Blanko laporan kegiatan
Sedangkan prasarana penunjang layanan : Ruang bimbingan dan konseling terdiri atas :
ruang tamu, ruang kerja, ruang bimbingan dan konseling kelompok/diskusi, ruang
dokumentasi (terlampir)
L. ANGGARAN DAN BIAYA
Jumlah
No Jenis Barang Kebutuhan
Barang Uang
1. Kertas HVS - Angket AKPD 4 RIM Rp. 500.000,-
- Program BK
- Format-format BK
2. Spidol - Spidol besar 4 Rp. 15.000,-
- Spidol kecil 4
3. Buku Folio - Buku Tamu 1 Rp. 90.000,-
- Buku ijin siswa 1
4. Tampilan - Biblio konseling 10 Rp. 600.000,-
Kepustakaan
5. Gunting - 1 Rp. 15.000,-
6. Snel heckter - Jurnal Kegiatan Klasikal 4 Rp. 30.000,-
- Program umum 4
- Bukti Fisik 4
7. Staples - Kecil 1 Rp. 10.000,-
- Tanggung 1 Rp. 20.000.-
8. Transport - Home visit Rp. 1.200.000,-
( 12 X 4 X Rp. 25.000,-)
Jumlah Rp. 2.345.000,-
PROGRAM SEMESTERAN
Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun, kemudian
mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan dalam porgam semesteran dalam
bentuk yang lebih rinci.
Terdapat beberapa komponen dalam program semeseteran, yaitu :
1. Bulan dan komponen program
2. Layanan Dasar
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema layanan dalam komponen layanan dasar,
seperti bimbingan klasikal dengan tema yang sudah dibuat dalam rencana kegiatan
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema dalam komponen layanan perencanaan
individual misalnya bimbingan klasikal dengan tema memilih sekolah lanjutan di tingkat
SMA/SMK - MA/MAK
4. Layanan Responsif
Berisi strategi layanan dan topik/tema (bila ada) dalam komponen layanan responsif,
misalnya : konseling kelompok dengan tema/topik “3 Kata Penting dalam Pergaulan”
5. Dukungan sistem
Berisis tentang strategi kegiatan dalam dukungan sistem seperti pengembangan jejaring,
kegiatan manajemen dan PKB
Berikut program semesteran dalam bentuk yang lebih rinci, baik semester ganjil maupun
semester genap :
( Dicetak dari Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik yang sudah diisi dan diolah )
A. PROGRAM SEMESTER GANJIL
Berikut program semester ganjil dalam bentuk yang lebih rinci :
Bidang
Fungsi Sasa Wak
No Jenis Kegiatan/Layanan Bimbingan Tujuan
BK ran tu
P S B K
A. PERSIAPAN
Pembagian tugas guru Tercapainya efektivitas
1 bimbingan dan layanan bimbingan dan Jan
konseling/konselor konseling
Konsultasi program Tercapainya keberhasilan
KLS
2 bimbingan dan layanan bimbingan dan Jan
VII
konseling konseling
Persiapan Perangkat Tersedianya perangkat
KLS
3 Bimbingan dan layanan bimbingan dan Jan
VII
Konseling konseling
B. LAYANAN BK
1 LAYANAN DASAR
a. Bimbingan Klasikal
Peserta didik/konseli dapat
Masa remaja dan Pemaha menyadari dan memahami
V VII Feb
perubahannya Man perubahan yang terjadi
pada masa remaja
Peserta didik/konseli
Pemaha
Pemahaman diri sendiri V mampu mengenal diri VII Feb
man
sendiri sendiri
Pentingnya motivasi Pemaha Peserta didik/konseli
V VII Feb
belajar man memiliki Motivasi belajar
Tanggung jawab seorang Pemaha Konseli dapat melakukan
V VII Mar
Konseli man kebiasaan belajar
Konseli memiliki kesehatan
Pola hidup bersih dan Pemaha
V jasmani dan rohani yang VII Mar
sehat man
baik
Peserta didik/konseli dapat
Kiat sukses meraih Pemaha
V memperoleh atau meraih VII Mar
prestasi man
prestasi di sekolah
Peserta didik/konseli dapat
Mengenal bakat,minat Pemaha memahami hubungan hobi,
V VII Apr
hobi dan karir man bakat, minat dan
kemampuan
Peserta didik/konseli dapat
Pemaha
Menjadi pribadi mandiri V memiliki kepribadian yang VII Apr
man
mandiri
Peserta didik/konseli dapat
Mengenal norma Pemaha berinteraksi dengan lawan
V VII Mei
kehidupan man jenis sesuai norma yang
berlaku
b. Bimbingan Kelompok
Peserta didik/konseli dapat
Kelebihan dan Pemaha mengetahui kelebihan dan
V VII Mei
kekurangan diri man kelemahan yang
dimilikinya
Peserta didik/konseli
Melakukan 3 kata Pemaha
V mampu melakukan 3 kata VII Mei
penting dalam pergaulan man
penting dalam pergaulan
c. Papan Bimbingan
Pemaha
Tips dan Trik Sukses
man dan Peserta didik/konseli Jan-
dalam Pengembangan V V V V VII
pencega memperoleh informasi Jun
diri
han melalui media tulis
Peserta didik/konseli
Pemaha memperoleh informasi Jan-
d. Pengemb. Media BK V V V V VII
man yang bermanfaat bagi Jun
dirinya
Pemaha Peserta didik/konseli Jan-
e. Leafleat V V V V memperoleh informasi VII
man Jun
melalui media cetak
2 LAYANAN RESPONSIF
Terbantunya peserta didik
Pengenta dalam mengatasi
1. Konseling Individual VII
san hambatan/memecahkan
masalah yang dialaminya
Pengenta Terbantunya memecahkan
2. Konseling Kelompok masalah peserta didik VII
san
melalui kelompok
Pemaha
man dan Terbantunya memberikan
3. Konsultasi VII
pengenta informasi yang dibutuhkan
san oleh peserta didik
Pengenta Diperolehnya kesepakatan
4. Konferensi Kasus bersama mengenai VII
san
masalah peserta didik
Terentaskannya masalah
Pengenta konseli yang terkait dengan
5. Advokasi VII
san pihak lain agar hak-hak
konseli tetap terlindungi
Terselenggaranya layanan
6. Konseling elektronik Bimbingan dan Konseling VII
yang lebih efektif
Tertampungnya masalah
7. Kotak masalah peserta didik/konseli yang VII
introvert
3
PEMINATAN DAN
PERENC. INVIDIVUAL
4 DUKUNGAN SISTEM
a. Melaksanakan dan
Pengumpulan data dan Jan-
menindaklanjuti VII
kebutuhan peserta didik Jun
assesmen
PROGRAM
BIMBINGAN DAN KONSELING
Di Susun Oleh :
MANARUL HANINDA, S.Pd.
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program Bimbingan dan Konseling
tahun pelajaran 2019/2020.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang
bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan
bahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan
responsif; dan (d) layanan dukungan sistem”. Sehubungan dengan hal tersebut guru Bimbingan
dan konseling perlu menyusun program guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan konseling di sekolah.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan menyusun angket
kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat memenuhi
kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang terkait.
Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak MADSILAH, S.Pd. selaku kepala sekolah SMP Negeri 1 Gudo.
2. Teman sejawat guru BK SMP Negeri 1 Gudo.
2. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMP Negeri 1 Gudo.
Kami berharap buku program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat
untuk kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-teman guru Bimbingan dan
Konseling untuk peningkatan mutu dalam menyusun buku program Bimbingan dan Konseling
yang akan datang.
Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak yang
membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menjadi pahala dan
mendapat imbalan pahala yang sepantasnya dari Tuhan YME. Amin
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
PROGRAM TAHUNAN
A. Rasional
B. Dasar Hukum
C. Visi dan Misi
1. Visi Misi SMP Negeri 1 Gudo
2. Visi Misi Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Gudo
D. Deskripsi Kebutuhan
1. Profil Kelas dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik
2. Profil Peserta Didik dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik
3. Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Asesmen
E. Rumusan Kebutuhan
F. Komponen Program
1. Layanan Dasar
2. Layanan Responsif
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
4. Dukungan Sistem
G. Bidang Layanan
1. Bidang Pribadi
2. Bidang Sosial
3. Bidang Belajar
4. Bidang Karir
H. Pengembangan Tema atau Topik
I. Rencana Kegiatan / Operasional (Action Plan)
J. Rencana Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut
K. Sarana Prasarana
L. Anggaran Biaya
PROGRAM SEMESTERAN
A. Program Semester Ganjil
B. Program Semester Genap
PROGRAM TAHUNAN
A. RASIONAL
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada pengenalan
potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas
perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan pelayanan bagi peserta didik yang bermasalah,
pemenuhan perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah merupakan fokus
pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi individu merupakan
kegiatan urgen pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan konseling saat ini tertuju pada
mengenali kebutuhan peserta didik, orangtua, dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu peserta
didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam Standar
Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya
mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling
dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh SMP Negeri 1
Gudo memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun eksternal. Dari sisi internal,
problematika yang dialami oleh sebagian besar peserta didik bersifat kompleks. Beberapa
diantaranya adalah problem terkait penyesuaian akademik di sekolah, penyesuaian diri
dengan pergaulan sosial di sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia anak
persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-perubahan cepat yang
terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan massif
seringkali memberikan dampak negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di
sekolah. Sebagai contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya
instan dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan untuk menata
diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta didik di sekolah.
Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-
keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi untuk
dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat dalam bidang
seni dan lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung yang tersedia di SMP Negeri 1 Gudo dapat
dikatakan cukup baik. Hal ini didukung oleh fakta bahwa sebagian besar orang tua/wali
peserta didik memiliki profesi beragam dan telah menyatakan kesediaan untuk turut
berkontribusi dengan kemampuan profesionalnya masing-masing.
Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung sarana dan prasarana
yang dimiliki, SMP Negeri 1 Gudo memiliki kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan
pengembangan bakat dan minat peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan intra maupun
ekstrakurikuler.
B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus
diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah.
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1
angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan”.
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah
termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan
dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu
atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang
dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian
perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150
(seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan
tatap muka terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang
dianggap perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5)
Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru
bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban
kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang Konseli dan paling banyak 250
dua ratus lima puluh) orang Konseli per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan
bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan
konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional,
yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan
konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahawa
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c)
layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan bimbingan dan
konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c) bidang
layanan sosial, (d) bidang layanan karir
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMP, 2016, Dirjen Guru
dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMP ini dapat memfasilitasi guru BK /
Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan
menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling
C. VISI DAN MISI
NOMOR JUMLAH
NAMA SISWA L/P %
MASALAH
Urut Kode Induk
1 8H.38 8831 LUQI SINTA PRATIWI P 33 66,0%
2 8D.17 8792 HUGA FARREL MAULANA L 28 56,0%
3 8C.14 8968 SALSABILA DIVA PUSVITASARI P 27 54,0%
4 8A.04 8894 LORENSO ABELINO L 26 52,0%
5 8C.13 8959 MUHAMMAD NUR DIAS FIRDAUS L 26 52,0%
6 8A.05 8810 TITANIA MAYA AZIZAH P 25 50,0%
7 8C.15 8906 VANESHA AURORA AHNINDYA P 25 50,0%
8 8B.09 8796 LINDA APRILIA P 25 50,0%
9 8F.28 8896 MOCHAMAD ARDANA RISQIANSYAH L 25 50,0%
10 8C.11 8916 EKA RAHMA YULIANA P 24 48,0%
11 8A.02 8855 DONNY SETIAWAN L 24 48,0%
12 8B.10 8832 MARCEL ANDRIANSYAH L 24 48,0%
13 8E.25 8937 SHOLIHUL ALIIM L 24 48,0%
14 8F.30 8844 TINA RAHMANIA P 24 48,0%
15 8G.32 8848 ANDHIKA KURNIA L 23 46,0%
16 8E.23 8898 MUTIA CANDRADINATA P 23 46,0%
17 8F.26 8723 ARJUN RAHMAT NUR PRASATYA L 23 46,0%
18 8G.34 8756 FIKRI AL HABIB L 23 46,0%
19 8H.39 8931 NEZA SULISTYAWATI P 23 46,0%
20 8B.06 8814 ABDI FIRMAN PERDANA L 22 44,0%
21 8E.21 8883 ANNISA IZZAHROTUL LAUVA P 22 44,0%
22 8G.35 8936 SEPTYA ANGEL NATALIA KUSWOHADI P 22 44,0%
23 8H.37 8947 FAUZAN RAMA PRATAMA L 22 44,0%
24 8C.12 8919 IBRAHIM AL AZHAR L 21 42,0%
25 8G.31 8912 ALISYA NUR ARIFAH TRI RAHMA YANTI P 20 40,0%
26 8H.36 8820 ARDI FEBRIAN L 20 40,0%
27 8B.07 8787 DISCA SESILIA CANDIDA P 19 38,0%
28 8F.29 8899 NAJWA FAUZIA ILLAVI SANDRA P 19 38,0%
29 8E.24 8903 RISKY KHOIRUL ANAM L 19 38,0%
30 8H.40 8872 RAISSA DELINDA SYAHDA P 19 38,0%
31 8D.18 8893 JENI CANTIKA SAFITIYA PUTRI P 17 34,0%
32 8G.33 8913 ANDI LUTFIAN L 17 34,0%
33 8A.01 8824 DEWI PUSPITANINGRUM P 16 32,0%
34 8F.27 8797 LUTFI APRILIA ANDINI P 16 32,0%
35 8D.20 8934 SANDI AGUNG KUNIYANTOKO L 14 28,0%
36 8E.22 8852 DAMAR MEIDA MAULID P 14 28,0%
37 8D.19 8767 NAJWA ALFIATUR RAHMA P 14 28,0%
38 8D.16 8859 FIDELIA EKA NAJWA SUCITRO P 11 22,0%
39 8B.08 8955 ILHAM HIDAYATUR ROFIQ L 7 14,0%
40 8A.03 8731 ESPERANZA PUTRI TWELVEJUNE P 4 8,0%
Berdasarkan profil kelas dari hasil angket di atas, permasalahan tertinggi terdapat pada
bidang pribadi sebesar 34,34%, diikuti oleh bidang belajarsebesar 31,20%, bidang sosial
sebesar 20,36% & dan bidang karier sebesar 14,10%. Adapun butir masalah yang paling
tinggi adalah tentang seks dan pacar dipilih oleh 38 konseli, diikuti oleh menyantek saat
ulangan sebanyak 35 konseli, berbeda pendapat dengan orang lain sebanyak 33 orang.
Sementara peserta didik yang paling banyak memilih item masalah adalah LUQI SINTA
PRATIWI (33 butir) dan HUGA FARREL MAULANA (28 butir).
3. Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Asesmen
BIDANG
ASSESMEN KEBUTUHAN RUMUSAN KEBUTUHAN
LAYANAN
PRIBADI Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan Memiliki Kesadaran untuk selalu bersyukur
karunia dari Tuhan YME pada Tuhan YME
Saya kadang lupa untuk berprilaku sopan dan Memiliki berprilaku sopan dan santun
santun dalam kehidupan dalam kehidupan
Memahami etika pergaulan teman sebaya
Saya merasa belum paham etika yang baik dan
benar dalam pergaulan teman sebaya
Memilki kesadaran untuk mematuhi tata
Saya merasa sulit mematuhi tata tertib di sekolah tertib di sekolah
Kadang-kadang saya masih suka menyontek pada Memiliki kesadaran untuk menjauhi
waktu ulangan perbuatan menyontek
Waktu saya banyak dihabiskan untuk bermain Dapat mengendalikan ketergantungan
game atau games online pada game/games online
Saya sulit meminta maaf jika melakukan kesalahan Mudah memberi maaf terhadap orang lain
terhadap orang lain
Saya masih merasa belum memiliki rasa percaya Memiliki rasa percaya diri
diri
Saya belum tahu cara mengendalikan emosi Dapat mengendalikan emosi
Saya belum tahu cara melakukan eksplorasi bakat Mengetahui cara mengeksplorasi bakat
secara mandiri secara mandiri
Memiliki kesehatan jasmani dan rohani
Saya masih sering mengalami sakit / alergi yang baik
Kondisi keluarga saya sedang tidak harmonis Memiliki keluarga yang harmonis
Saya sedang mempunyai masalah dengan Dapat menyelesaikan masalah dengan
anggauta keluarga di rumah kekeluargaan
Saya merasa belum bisa menjadi pribadi yang Dapat menjadi pribadi yang mandiri
mandiri
Mengatur waktu penggunaan pada media
Saya sering lupa waktu ketika bermain/membuka
sosial (medsos)
media sosial (fb, wa, instagram, dll)
Saya merasa sulit mengendalikan ketergantungan Mengendalikan ketergantungan pada
dengan handphone handhone
Merasa nyaman,aman tinggal di rumah
Saya merasa tidak betah tinggal di rumah sendiri sendiri
Saya merasa tidak pernah di perhatikan dari orang Memperoleh perhatian orang tua yang
tua cukup
Melakukan 3 kata penting dalam
Kata maaf, tolong dan terimakasih kadang lupa
pergaulan
saya ucapkan dalam pergaulan
Memiliki pemahaman tentang kenakalan
Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk
remaja dan dapat menjauhinya
kenakalan remaja saat ini dan cara mensikapinya
SOSIAL Dapat menghargai setiap perbedaan
Saya sering beda pendapat dengan orang lain pendapat
Saya sedang mempunyai masalah dengan teman Mampu menyelesaikan konflik pribadi
di sekolah
Saya belum tahu cara untuk menjaga Mampu menjaga persahabatan dengan
persahabatan agar tetap langgeng baik
Saya belum tahu tentang bullying dan cara Memiliki pemahaman dan mampu
mensikapinya melawan tindakan bullying
Saya sukar bergaul dengan teman-teman di Mudah bergaul dengan teman di sekolah
sekolah
Memiliki pemahaman terhadap kesehatan
Saya merasa masih sedikit pemahaman tentang
produksi
kesehatan reproduksi remaja
Saya belum banyak tahu tentang dampak dari Memahami dampak positif dan negatif
pacaran dari pacaran
Saya malu jika membicarakan masalah seks dan Memiliki keterbukaan dalam
pacar kepada orang tua membicarakan masalah seks secara positif
Saya merasa malu jika bergaul dengan teman yang Memiliki rasa percaya diri bergaul dengan
beda jenis kelamin lawan jenis
Saya merasa takut bertanya atau menjawab di Memiliki keberanian bertanya dan
kelas menjawab di kelas
BELAJAR Saya belum paham yang harus dilakuan dengan Memiliki pemahaman terhadap
adanya pemanasan global pemanasan global dan mensikapinya
Memiliki pemahaman tentang obat-obat
Saya belum mengetahui banyak tentang jenis
terlarang dan dapat menjauhinya
obat-obat terlarang serta dampaknya
Saya belum tahu cara memilih lembaga bimbingan Mengetahu cara memilih lembaga
belajar bimbingan belajar yang baik
Saya merasa tidak memiliki semangat belajar Memiliki semangat belajar
Mengetahui cara meraih prestasi belajar
Saya belum tahu cara meraih prestasi di sekolah disekolah
Saya belum paham tentang gaya belajar dan Memahami gaya belajar dan strategi yang
strategi yang sesuai dengannya sesuai dengannya
Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran Kemudahan dalam memahami pelajaran
Saya belum terbiasa belajar bersama atau Memiliki kebiasaan untuk belajar
kelompok kelompok dengan baik
Saya merasa belum menenumkan cara belajar Menemupkan cara belajar yang baik dan
yang efektif efektif
Memiliki semangat belajar di rumah
Saya selalu malas untuk belajar di rumah sendiri
KARIR Saya belajarnya jika akan ada ulangan atau ujian Memiliki kesadaran untuk belajar dengan
saja disiplin
Orang tua kurang peduli dengan kegiatan belajar Kesadaran orang tua untuk peduli pada
saya kegiatan belajar anaknya
Saya belum bisa membuat peta pikiran (mind Mampu membuat peta pikiran (mind
mapping) mapping) untuk meningkatkan prestasi
Saya belum mengenal tentang macam-macam Mengenal macam-macam kecerdasan
kecerdasan dalam belajar
Saya belum paham cara kerja otak kiri dan otak Memahami cara kerja otak kiri dan otak
kanan kanan
Saya sering dimarahi orang tua karena boros Memiliki sikap hemat
Saya tidak terbiasa menabung Memiliki kebiasaan menabung
Saya kurang dapat menyalurkan bakat dan minat Dapat menyalurkan bakat dan minat
di sekolah
Saya belum tahu tentang prospek karir untuk Mengetahui prospek karis setiap mata
setiap mapel pelajaran
Mengetahui jenis-jenis profesi yang ada di
Saya belum banyak tahu tentang jenis-jenis
masyarakat
profesi di masyarakat dan Prospeknya
E. RUMUSAN KEBUTUHAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan atau hasil deskripsi
kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk
prilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan
dan konseling. Berikut rumusan tujuannya
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
LAYANAN
Memiliki Kesadaran untuk selalu Peserta didik/konseli memiliki Kesadaran untuk
bersyukur pada Tuhan YME selalu bersyukur pada Tuhan YME
Memiliki berprilaku sopan dan santun Peserta didik/konseli memiliki berprilaku sopan dan
dalam kehidupan santun dalam kehidupan
Memahami etika pergaulan teman sebaya Peserta didik/konseli dapat memahami etika
pergaulan teman sebaya
Memilki kesadaran untuk mematuhi tata Peserta didik/konseli memilki kesadaran untuk
tertib di sekolah mematuhi tata tertib di sekolah
Memiliki kesadaran untuk menjauhi Peserta didik/konseli memiliki kesadaran untuk
perbuatan menyontek menjauhi perbuatan menyontek
Dapat mengendalikan ketergantungan Peserta didik/konseli dapat mengendalikan
pada game/games online ketergantungan pada game/games online
Mudah memberi maaf terhadap orang Peserta didik/konseli mampu memberi maaf
lain terhadap orang lain
Memiliki rasa percaya diri Peserta didik/konseli memiliki rasa percaya diri
Dapat mengendalikan emosi Peserta didik/konseli dapat mengendalikan emosi
Mengetahui cara mengeksplorasi bakat Peserta didik/konseli dapat mengetahui cara
secara mandiri mengeksplorasi bakat secara mandiri
Memiliki kesehatan jasmani dan rohani Peserta didik/konseli memiliki kesehatan jasmani
PRIBADI yang baik dan rohani yang baik
Memiliki keluarga yang harmonis Peserta didik/konseli memiliki keluarga yang
harmonis
Dapat menyelesaikan masalah dengan Peserta didik/konseli dapat menyelesaikan masalah
kekeluargaan dengan kekeluargaan
Dapat menjadi pribadi yang mandiri Peserta didik/konseli dapat menjadi pribadi yang
mandiri
Mengatur waktu penggunaan pada media Peserta didik/konseli dapat mengatur waktu
sosial (medsos) penggunaan pada media sosial (medsos)
Mengendalikan ketergantungan pada Peserta didik/konseli mampu mengendalikan
handhone ketergantungan pada handhone
Merasa nyaman,aman tinggal di rumah Peserta didik/konseli memiliki rasa nyaman,aman
sendiri tinggal di rumah sendiri
Memperoleh perhatian orang tua yang Peserta didik/konseli memperoleh perhatian orang
cukup tua yang cukup
Melakukan 3 kata penting dalam Peserta didik/konseli mampu melakukan 3 kata
pergaulan penting dalam pergaulan
Memiliki pemahaman tentang kenakalan Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang
remaja dan dapat menjauhinya kenakalan remaja dan dapat menjauhinya
Dapat menghargai setiap perbedaan Peserta didik/konseli dapat menghargai setiap
pendapat perbedaan pendapat
Mampu menyelesaikan konflik pribadi Peserta didik/konseli mampu menyelesaikan konflik
SOSIAL
pribadi
Mampu menjaga persahabatan dengan Peserta didik/konseli mampu menjaga
baik persahabatan dengan baik
Memiliki pemahaman dan mampu Peserta didik/konseli memiliki pemahaman dan
melawan tindakan bullying mampu melawan tindakan bullying
Mudah bergaul dengan teman di sekolah Peserta didik/konseli dapat mudah bergaul dengan
teman di sekolah
Memiliki pemahaman terhadap kesehatan Peserta didik/konseli memiliki pemahaman
produksi terhadap kesehatan produksi
Memahami dampak positif dan negatif Peserta didik/konseli dapat memahami dampak
dari pacaran positif dan negatif dari pacaran
Memiliki keterbukaan dalam Peserta didik/konseli memiliki keterbukaan dalam
membicarakan masalah seks secara positif membicarakan masalah seks secara positif
Memiliki rasa percaya diri bergaul dengan Peserta didik/konseli memiliki rasa percaya diri
lawan jenis bergaul dengan lawan jenis
Memiliki keberanian bertanya dan Peserta didik/konseli memiliki keberanian bertanya
menjawab di kelas dan menjawab di kelas
Memiliki pemahaman terhadap Peserta didik/konseli memiliki pemahaman
pemanasan global dan mensikapinya terhadap pemanasan global dan mensikapinya
Memiliki pemahaman tentang obat-obat Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang
terlarang dan dapat menjauhinya obat-obat terlarang dan dapat menjauhinya
Mengetahu cara memilih lembaga Peserta didik/konseli dapat mengetahui cara
bimbingan belajar yang baik memilih lembaga bimbingan belajar yang baik
Memiliki semangat belajar Peserta didik/konseli memiliki semangat belajar
yang tinggi
Mengetahui cara meraih prestasi belajar Peserta didik/konseli dapat mengetahui cara
disekolah meraih prestasi belajar disekolah
BELAJAR
Memahami gaya belajar dan strategi yang Peserta didik/konseli dapat memahami gaya belajar
sesuai dengannya dan strategi yang sesuai dengannya
Kemudahan dalam memahami pelajaran Peserta didik/konseli memiliki Kemudahan dalam
memahami pelajaran
Memiliki kebiasaan untuk belajar Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan untuk
kelompok dengan baik belajar kelompok dengan baik
Menemupkan cara belajar yang baik dan Peserta didik/konseli dapat menemukan cara
efektif belajar yang baik dan efektif
Memiliki semangat belajar di rumah Peserta didik/konseli memiliki semangat belajar di
sendiri rumah sendiri
Memiliki kesadaran untuk belajar dengan Peserta didik/konseli memiliki kesadaran untuk
disiplin belajar dengan disiplin
Kesadaran orang tua untuk peduli pada Peserta didik/konseli memiliki orang tua yang
kegiatan belajar anaknya peduli pada kegiatan belajar anaknya
Mampu membuat peta pikiran (mind Peserta didik/konseli mampu membuat peta pikiran
mapping) untuk meningkatkan prestasi (mind mapping) untuk meningkatkan prestasi
Mengenal macam-macam kecerdasan Peserta didik/konseli dapat mengenal macam-
dalam belajar macam kecerdasan dalam belajar
Memahami cara kerja otak kiri dan otak Peserta didik/konseli dapat memahami cara kerja
KARIR kanan otak kiri dan otak kanan
Memiliki sikap hemat Peserta didik/konseli memiliki sikap hemat dalam
hidup
Memiliki kebiasaan menabung Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan menabung
Dapat menyalurkan bakat dan minat Peserta didik/konseli dapat menyalurkan bakat dan
minat
Mengetahui prospek karis setiap mata Peserta didik/konseli dapat mengetahui prospek
pelajaran karis setiap mata pelajaran
Mengetahui jenis-jenis profesi yang ada di Peserta didik/konseli dapat mengetahui jenis-jenis
masyarakat profesi yang ada di masyarakat
F. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di SMP meliputi : (1) layanan dasar, (2)
layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan
sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen
1) Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli
yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang
pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan
mereka. Layanan dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan
berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta
perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam
aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan kelompok,
bimbingan klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media
adalah papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru
kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan
klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.
2) Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek peserta
didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber dari
lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling
individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi.
Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui elektronik dan
kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan
konseling atau konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif juga
dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk
memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi
peserta didik yang disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa,
orientasi seksual, status sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya.
Guru bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar semua
peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di
Sekolah Dasar.
4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja
infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara
tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1)
administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen,
kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling, membuat
evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2)
kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai
dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau
lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi dalam
menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor. Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi konselor atau guru bimbingan dan
konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan kombinasi antara tatap
muka dan daring.
Berdasarkan hasil angket kebutuhan peserta didik, maka alokasi waktu komponen
program adalah sebagai berikut :
KOMPONEN JUMLAH PRO PERHITUNGAN
NO NO MATERI / TOPIK / KEGIATAN
PROGRAM LAYANAN PORSI WAKTU/JAM
1 Layanan 1 Keterbukaan dalam membicarakan masalah seks 25 42% 47% x 24 = 11,28
Dasar secara positif
2 Menyontek, penyebab dan solusinya
3 Dapat menghargai setiap perbedaan pendapat
4 Dampak handphone medsos
5 Cara kerja otak kiri dan otak kanan
6 Masalah memiliki sikap hemat
7 Prospek karir setiap mapel
8 Kecerdasan ganda
9 Dahsyatnya keutamaan bersyukur
10 Sikap sopan santun dalam kehidupan
11 Eksplorasi bakat secara mandiri
12 Mengendalikan ketergantungan pada handhone
13 Cara belajar efektif dan efisien
14 Bahaya narkoba dan dampaknya
15 Strategi belajar sesuai gaya belajar
16 Mandiri di usia remaja
17 Kemampuan agar dapat menyalurkan bakat dan
minat
18 Membangun rasa peercaya diri
19 Dampak pacaran dikalangan remaja
20 Cara mudah memahami pelajaran
21 Kecerdasan emosi dan pengendalian diri
22 Pemanasan global dan dampaknya
23 Cara memilih lembaga bimbingan belajar yang
baik
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan, yaitu
bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir yang
merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta
didik/konseli
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor
kepada peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan,
mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab
tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan
secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik
maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk
memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil
berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya
sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) berempati
terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya, (3)
menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang
berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara
bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang
saling menguntungkan.
3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri
untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan
pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan
mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan yang
dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan
belajar
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian
4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada
peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi
dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan
realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan
hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi :
(1) Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir
(2) Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir
(3) Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir
(4) Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
(5) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir
(6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja yang baik
dan kesempatan karir
(7) Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di masyarakat
(8) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki - perempuan.
H. MENGEMBANGKAN TEMA / TOPIK LAYANAN BK
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN TOPIK/TEMA
LAYANAN
Memiliki Kesadaran untuk Peserta didik/konseli memiliki Dahsyatnya keutamaan
selalu bersyukur pada Tuhan Kesadaran untuk selalu bersyukur bersyukur
YME pada Tuhan YME
Memiliki berprilaku sopan Peserta didik/konseli memiliki Sikap sopan santun dalam
dan santun dalam kehidupan berprilaku sopan dan santun kehidupan
dalam kehidupan
Memahami etika pergaulan Peserta didik/konseli dapat Etika pergaulan dengan
teman sebaya memahami etika pergaulan teman teman sebaya
sebaya
Memilki kesadaran untuk Peserta didik/konseli memilki Tata tertib sekolah
mematuhi tata tertib di kesadaran untuk mematuhi tata
sekolah tertib di sekolah
Memiliki kesadaran untuk Peserta didik/konseli memiliki Menyontek, penyebab dan
menjauhi perbuatan kesadaran untuk menjauhi solusinya
menyontek perbuatan menyontek
Dapat mengendalikan Peserta didik/konseli dapat Dampak game online
ketergantungan pada mengendalikan ketergantungan
game/games online pada game/games online
Memiliki rasa percaya diri Peserta didik/konseli memiliki rasa Rasa percaya diri bergaul
bergaul dengan lawan jenis percaya diri bergaul dengan lawan dengan lawan jenis
jenis
Memiliki keberanian Peserta didik/konseli memiliki Berani bertanya dan
bertanya dan menjawab di keberanian bertanya dan menjawab di kelas
kelas menjawab di kelas
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli memiliki Pemanasan global dan
terhadap pemanasan global pemahaman terhadap pemanasan dampaknya
dan mensikapinya global dan mensikapinya
BELAJAR Mengetahu cara memilih Peserta didik/konseli dapat Cara memilih lembaga
lembaga bimbingan belajar mengetahui cara memilih lembaga bimbingan belajar yang baik
yang baik bimbingan belajar yang baik
Memiliki semangat belajar Peserta didik/konseli memiliki Menumbuhkan semangat
semangat belajar yang tinggi belajar
Mengetahui cara meraih Peserta didik/konseli dapat Motivasi berprestasi
prestasi belajar disekolah mengetahui cara meraih prestasi
belajar disekolah
Memahami gaya belajar dan Peserta didik/konseli dapat Strategi belajar sesuai gaya
strategi yang sesuai memahami gaya belajar dan belajar
dengannya strategi yang sesuai dengannya
Kemudahan dalam Peserta didik/konseli memiliki Cara mudah memahami
memahami pelajaran Kemudahan dalam memahami pelajaran
pelajaran
Memiliki kebiasaan untuk Peserta didik/konseli memiliki Belajar Kelompok efektif
belajar kelompok dengan kebiasaan untuk belajar kelompok
baik dengan baik
Menemupkan cara belajar Peserta didik/konseli dapat Cara belajar efektif dan
yang baik dan efektif menemukan cara belajar yang baik efisien
dan efektif
Memiliki semangat belajar di Peserta didik/konseli memiliki Menumbuhkan semangat
rumah sendiri semangat belajar di rumah sendiri belajar di rumah sendiri
Memiliki kesadaran untuk Peserta didik/konseli memiliki Menumbuhkan kesadaran
belajar dengan disiplin kesadaran untuk belajar dengan untuk belajar dengan disiplin
disiplin
Kesadaran orang tua untuk Peserta didik/konseli memiliki Masalah orang tua untuk
peduli pada kegiatan belajar orang tua yang peduli pada peduli pada kegiatan belajar
anaknya kegiatan belajar anaknya anaknya
Mampu membuat peta Peserta didik/konseli mampu Mind mapping
pikiran (mind mapping) untuk membuat peta pikiran (mind
meningkatkan prestasi mapping) untuk meningkatkan
prestasi
Mengenal macam-macam Peserta didik/konseli dapat Kecerdasan ganda
kecerdasan dalam belajar mengenal macam-macam
kecerdasan dalam belajar
Memahami cara kerja otak Peserta didik/konseli dapat Cara kerja otak kiri dan otak
KARIR kiri dan otak kanan memahami cara kerja otak kiri dan kanan
otak kanan
Memiliki sikap hemat Peserta didik/konseli memiliki Masalah memiliki sikap
sikap hemat dalam hidup hemat
Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli memiliki Masalah memiliki kebiasaan
menabung kebiasaan menabung menabung
Dapat menyalurkan bakat Peserta didik/konseli dapat Kemampuan agar dapat
dan minat menyalurkan bakat dan minat menyalurkan bakat dan
minat
Mengetahui prospek karis Peserta didik/konseli dapat Prospek karir setiap mapel
setiap mata pelajaran mengetahui prospek karis setiap
mata pelajaran
Mengetahui jenis-jenis Peserta didik/konseli dapat Mengenal profesi dan
profesi yang ada di mengetahui jenis-jenis profesi prospek karir
masyarakat yang ada di masyarakat
I. RENCANA KEGIATAN/OPERASIOAL (ACTION PLAN)
Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan yang
menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari
hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi kemandirian
Konseli. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
(a) Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
(b) Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas
perkembangan atau standar kompetensi kemandirian Konseli
(c) Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3)
peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan system
(d) Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan
komponen layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan yang
dapat dilaksanakan adalah bimbingan
(e) Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
(f) Materi,
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
(g) Metode,
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan dilakukan.
(h) Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation, kertas
kerja dan sebagainya.
(i) Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian tujuan
layanan.
(j) Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan jumlah
jam. (secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah).
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING
EKUI
BIDANG KOMPONEN STRATEGI KE EVA
TUJUAN LAYANAN MATERI METODE MEDIA VA
LAYANAN PROGRAM LAYANAN LAS LUASI
LENSI
PRIBADI
Peserta didik/konseli memiliki
Bimbingan Dahsyatnya Slide Power Proses
Kesadaran untuk selalu Dasar VIII Ceramah, Diskusi 2 Jam
Klasikal keutamaan bersyukur Point dan Hasil
bersyukur pada Tuhan YME
Peserta didik/konseli dapat Bimbingan Kecerdasan emosi dan Slide Power Proses
Dasar VIII Ceramah, Diskusi 2 Jam
mengendalikan emosi Klasikal pengendalian diri Point dan Hasil
Disesuaikan
Disesuaikan
Menjaga dengan
Peserta didik/konseli memiliki Konseling dengan Proses
Responsif VIII keharmonisan pendekatan 2 Jam
keluarga yang harmonis Individu pendekatan yang dan Hasil
keluarga yang
digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat Menyelesaikan dengan
Konseling dengan Proses
menyelesaikan masalah dengan Responsif VIII masalah dalm pendekatan 2 Jam
Individu pendekatan yang dan Hasil
kekeluargaan keluarga yang
digunakan
digunakan
SOSIAL Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki Merasa nyaman,aman dengan
Konseling dengan Proses
rasa nyaman,aman tinggal di Responsif VIII tinggal di rumah pendekatan 2 Jam
Individu pendekatan yang dan Hasil
rumah sendiri sendiri yang
digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli Memperoleh dengan
Konseling dengan Proses
memperoleh perhatian orang Responsif VIII perhatian orang tua pendekatan 2 Jam
Individu pendekatan yang dan Hasil
tua yang cukup yang cukup yang
digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu Melakukan 3 kata dengan
Konseling dengan Proses
melakukan 3 kata penting dalam Responsif VIII penting dalam pendekatan 2 Jam
Individu pendekatan yang dan Hasil
pergaulan pergaulan yang
digunakan
digunakan
Disesuaikan
Memiliki pemahaman Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki dengan
Konseling tentang kenakalan dengan Proses
pemahaman tentang kenakalan Responsif VIII pendekatan 2 Jam
Individu remaja dan dapat pendekatan yang dan Hasil
remaja dan dapat menjauhinya yang
menjauhinya digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat Dapat menghargai dengan
Konseling dengan Proses
menghargai setiap perbedaan Responsif VIII setiap perbedaan pendekatan 2 Jam
Individu pendekatan yang dan Hasil
pendapat pendapat yang
digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Mampu dengan
Peserta didik/konseli mampu Konseling dengan Proses
Responsif VIII menyelesaikan konflik pendekatan 2 Jam
menyelesaikan konflik pribadi Individu pendekatan yang dan Hasil
pribadi yang
digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu Mampu menjaga dengan
Konseling dengan Proses
menjaga persahabatan dengan Responsif VIII persahabatan dengan pendekatan 2 Jam
Individu pendekatan yang dan Hasil
baik baik yang
digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat dengan
Konseling Cara bergaul dengan dengan Proses
mudah bergaul dengan teman di Responsif VIII pendekatan 2 Jam
Individu teman di sekolah pendekatan yang dan Hasil
sekolah yang
digunakan
digunakan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki Keterbukaan dalam Disesuaikan
dengan
keterbukaan dalam Konseling membicarakan dengan Proses
Responsif VIII pendekatan 2 Jam
membicarakan masalah seks Individu masalah seks secara pendekatan yang dan Hasil
yang
secara positif positif digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki Rasa percaya diri dengan
Konseling dengan Proses
rasa percaya diri bergaul dengan Responsif VIII bergaul dengan lawan pendekatan 2 Jam
Individu pendekatan yang dan Hasil
lawan jenis jenis yang
digunakan
digunakan
BELAJAR Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki dengan
Konseling Berani bertanya dan dengan Proses
keberanian bertanya dan Responsif VIII pendekatan 2 Jam
Individu menjawab di kelas pendekatan yang dan Hasil
menjawab di kelas yang
digunakan
digunakan
Peserta didik/konseli memiliki
pemahaman terhadap Bimbingan Pemanasan global dan Slide Power Proses
Dasar VIII Ceramah, Diskusi 2 Jam
pemanasan global dan Klasikal dampaknya Point dan Hasil
mensikapinya
Peserta didik/konseli memiliki
pemahaman tentang obat-obat Bimbingan Bahaya narkoba dan Slide Power Proses
Dasar VIII Ceramah, Diskusi 2 Jam
terlarang dan dapat Klasikal dampaknya Point dan Hasil
menjauhinya
Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat Disesuaikan
Cara memilih lembaga dengan
mengetahui cara memilih Bimbingan dengan Proses
Dasar VIII bimbingan belajar pendekatan 2 Jam
lembaga bimbingan belajar yang kelompok pendekatan yang dan Hasil
yang baik yang
baik digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
dengan
Peserta didik/konseli memiliki Konseling Menumbuhkan dengan Proses
Responsif VIII pendekatan 2 Jam
semangat belajar yang tinggi Individu semangat belajar pendekatan yang dan Hasil
yang
digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki Menumbuhkan dengan
Konseling dengan Proses
semangat belajar di rumah Responsif VIII semangat belajar di pendekatan 2 Jam
Individu pendekatan yang dan Hasil
sendiri rumah sendiri yang
digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki Menumbuhkan dengan
Konseling dengan Proses
kesadaran untuk belajar dengan Responsif VIII kesadaran untuk pendekatan 2 Jam
Individu pendekatan yang dan Hasil
disiplin belajar dengan disiplin yang
digunakan
digunakan
Disesuaikan
Masalah orang tua Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki dengan
Konseling untuk peduli pada dengan Proses
orang tua yang peduli pada Responsif VIII pendekatan 2 Jam
Individu kegiatan belajar pendekatan yang dan Hasil
kegiatan belajar anaknya yang
anaknya digunakan
digunakan
Peserta didik/konseli mampu
membuat peta pikiran (mind Bimbingan Slide Power Proses
Dasar VIII Mind mapping Ceramah, Diskusi 2 Jam
mapping) untuk meningkatkan Klasikal Point dan Hasil
prestasi
Peserta didik/konseli dapat
Bimbingan Slide Power Proses
mengenal macam-macam Dasar VIII Kecerdasan ganda Ceramah, Diskusi 2 Jam
Klasikal Point dan Hasil
kecerdasan dalam belajar
1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan
konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan
kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi
program bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses
dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian
proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung. Fokus penilaian
adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil
pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh peserta didik
yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian dapat diaragakan
pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi / topik /
masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka mewujudkan
upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data
2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih
bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah
dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan
kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi
proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan informasi kepada
seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan
dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara
akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan
3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan data
dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat memikirkan
ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat desain ulang
atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari program yang dianggap belum
begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan konseling
tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan diperbaiki
atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.
K. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING
Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup
memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta dididk yang
berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan untuk
pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun
kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung
terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan
dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :
a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :
1) Angket Masalah Konseli / Aplikasi Angket Masalah Konseli
2) Sosiometri
3) Alat Ungkap Pemahaman Diri
4) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMP
5) Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL
6) Inventori Tugas Perkembangan
7) _______________________
8) _______________________
9) Catatan Anekdot
Jumlah
No Jenis Barang Kebutuhan
Barang Uang
1. Kertas HVS - Angket AKPD 4 RIM Rp. 250.000,-
- Program BK
- Format-format BK
2. Spidol - Spidol besar 4 Rp. 15.000,-
- Spidol kecil 4
3. Buku Folio - Buku Tamu 1 Rp. 90.000,-
- Buku ijin siswa 1
4. Tampilan - Biblio konseling 10 Rp. 600.000,-
Kepustakaan
5. Gunting - 1 Rp. 15.000,-
6. Snel heckter - Jurnal Kegiatan Klasikal 4 Rp. 30.000,-
- Program umum 4
- Bukti Fisik 4
7. Staples - Kecil 1 Rp. 10.000,-
- Tanggung 1 Rp. 20.000.-
Jumlah Rp. 1.030.000,-
PROGRAM SEMESTERAN
Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun, kemudian
mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan dalam porgam semesteran dalam
bentuk yang lebih rinci.
Terdapat beberapa komponen dalam program semeseteran, yaitu :
1. Bulan dan komponen program
2. Layanan Dasar
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema layanan dalam komponen layanan dasar,
seperti bimbingan klasikal dengan tema yang sudah dibuat dalam rencana kegiatan
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema dalam komponen layanan perencanaan
individual misalnya bimbingan klasikal dengan tema memilih sekolah lanjutan di tingkat
SMA/SMK - MA/MAK
4. Layanan Responsif
Berisi strategi layanan dan topik/tema (bila ada) dalam komponen layanan responsif,
misalnya : konseling kelompok dengan tema/topik “3 Kata Penting dalam Pergaulan”
5. Dukungan sistem
Berisis tentang strategi kegiatan dalam dukungan sistem seperti pengembangan jejaring,
kegiatan manajemen dan PKB
Berikut program semesteran dalam bentuk yang lebih rinci, baik semester ganjil maupun
semester genap :
( Dicetak dari Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik yang sudah diisi dan diolah )
A. PROGRAM SEMESTER GANJIL
Berikut program semester ganjil dalam bentuk yang lebih rinci :
Peserta didik/konseli
Eksplorasi bakat secara Pema dapat mengetahui cara
V VIII Sept.
mandiri haman mengeksplorasi bakat
secara mandiri
Pemaha Peserta didik/konseli
man dan memiliki pemahaman dan
Stop bullying VIII
pengent mampu melawan
V asan tindakan bullying Oktb
Peserta didik/konseli
Pemaha dapat mengetahui cara
Motivasi berprestasi VIII
man meraih prestasi belajar
V disekolah Oktb.
Peserta didik/konseli
Strategi belajar sesuai Pemaha dapat memahami gaya
V VIII
gaya belajar man belajar dan strategi yang
sesuai dengannya Novb.
Peserta didik/konseli
Belajar Kelompok Pemaha memiliki kebiasaan untuk
V VIII
efektif man belajar kelompok dengan
baik Novb.
Peserta didik/konseli
Cara belajar efektif dan Pemaha dapat menemukan cara
V VIII
efisien man belajar yang baik dan
efektif Desb.
Peserta didik/konseli
Prospek karir setiap Pemaha dapat mengetahui
V VIII
mapel man prospek karis setiap mata
pelajaran Desb.
b. Bimbingan
Kelompok
Pemaha Peserta didik/konseli
man dan dapat mengendalikan
Dampak game online V VIII
pengent ketergantungan pada
asan game/games online
Peserta didik/konseli
Pemaha memiliki kesehatan
Menjaga kesehatan V VIII
man jasmani dan rohani yang
baik
c. Papan Bimbingan
Pemaha
Tips dan Trik Sukses
man dan Peserta didik/konseli Juli –
dalam Pengembangan V V V V VIII
pencega memperoleh informasi Desb
diri
han melalui media tulis
Peserta didik/konseli
Pemaha memperoleh informasi Juli –
d. Pengemb. Media BK V V V V VIII
man yang bermanfaat bagi Desb
dirinya
Peserta didik/konseli Juli –
Pemaha
e. Leafleat V V V V memperoleh informasi VIII
man Desb
melalui media cetak
2 LAYANAN
. RESPONSIF
Terbantunya peserta
Pengent didik dalam mengatasi Juli –
1. Konseling Individual VIII
asan hambatan/memecahkan Desb
masalah yang dialaminya
Terbantunya
Pengent memecahkan masalah Juli –
2. Konseling Kelompok VIII
asan peserta didik melalui Desb
kelompok
B. PROGRAM SEMESTER GENAP
Peserta didik/konseli
Mengenal profesi dapat mengetahui
Pemahaman VIII
dan prospek karir jenis-jenis profesi yang
ada di masyarakat
b. Bimbingan Kelompok
Peserta didik/konseli
Cara memilih lembaga dapat mengetahui cara
bimbingan belajar yang Pemahaman memilih lembaga Mei
baik bimbingan belajar yang
V baik VIII
c. Papan Bimbingan
Tips dan Trik Sukses Pemahaman Peserta didik/konseli Jan-
dalam Pengembangan V V V V dan memperoleh informasi VIII
Jun
diri pencegahan melalui media tulis
Peserta didik/konseli
memperoleh informasi Jan-
d. Pengemb. Media BK V V V V Pemahaman VIII
yang bermanfaat bagi Jun
dirinya
Peserta didik/konseli Jan-
e. Leafleat V V V V Pemahaman memperoleh informasi VIII
Jun
melalui media cetak
2
LAYANAN RESPONSIF
.
Terbantunya peserta
1. Konseling Individual Pengentasan didik dalam mengatasi VIII
hambatan/memecahkan
masalah yang dialaminya
Terbantunya
memecahkan masalah
2. Konseling Kelompok Pengentasan VIII
peserta didik melalui
kelompok
Terbantunya
Pemahaman
memberikan informasi
3. Konsultasi dan VIII
yang dibutuhkan oleh
pengentasan
peserta didik
PROGRAM
BIMBINGAN DAN KONSELING
Di Susun Oleh :
LAILI WULANDARI, S.Pd.
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program Bimbingan dan Konseling
tahun pelajaran 2019/2020.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang
bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan
bahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan
responsif; dan (d) layanan dukungan sistem”. Sehubungan dengan hal tersebut guru Bimbingan
dan konseling perlu menyusun program guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan konseling di sekolah.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan menyusun angket
kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat memenuhi
kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang terkait.
Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak MADSILAH, S.Pd. selaku kepala sekolah SMP Negeri 1 Gudo.
2. Teman sejawat guru BK SMP Negeri 1 Gudo.
2. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMP Negeri 1 Gudo.
Kami berharap buku program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat
untuk kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-teman guru Bimbingan dan
Konseling untuk peningkatan mutu dalam menyusun buku program Bimbingan dan Konseling
yang akan datang.
Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak yang
membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menjadi pahala dan
mendapat imbalan pahala yang sepantasnya dari Tuhan YME. Amin
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
PROGRAM TAHUNAN
A. Rasional
B. Dasar Hukum
C. Visi dan Misi
1. Visi Misi SMP Negeri 1 Gudo
2. Visi Misi Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Gudo
D. Deskripsi Kebutuhan
1. Profil Kelas dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik
2. Profil Peserta Didik dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik
3. Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Asesmen
E. Rumusan Kebutuhan
F. Komponen Program
1. Layanan Dasar
2. Layanan Responsif
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
4. Dukungan Sistem
G. Bidang Layanan
1. Bidang Pribadi
2. Bidang Sosial
3. Bidang Belajar
4. Bidang Karir
H. Pengembangan Tema atau Topik
I. Rencana Kegiatan / Operasional (Action Plan)
J. Rencana Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut
K. Sarana Prasarana
L. Anggaran Biaya
PROGRAM SEMESTERAN
A. Program Semester Ganjil
B. Program Semester Genap
PROGRAM TAHUNAN
A. RASIONAL
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada pengenalan
potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas
perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan pelayanan bagi peserta didik yang bermasalah,
pemenuhan perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah merupakan fokus
pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi individu merupakan
kegiatan urgen pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan konseling saat ini tertuju pada
mengenali kebutuhan peserta didik, orangtua, dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu peserta
didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam Standar
Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya
mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling
dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh SMP Negeri 1
Gudo memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun eksternal. Dari sisi internal,
problematika yang dialami oleh sebagian besar peserta didik bersifat kompleks. Beberapa
diantaranya adalah problem terkait penyesuaian akademik di sekolah, penyesuaian diri
dengan pergaulan sosial di sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia anak
persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-perubahan cepat yang
terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan massif
seringkali memberikan dampak negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di
sekolah. Sebagai contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya
instan dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan untuk menata
diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta didik di sekolah.
Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-
keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi untuk
dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat dalam bidang
seni dan lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung yang tersedia di SMP Negeri 1 Gudo dapat
dikatakan cukup baik. Hal ini didukung oleh fakta bahwa sebagian besar orang tua/wali
peserta didik memiliki profesi beragam dan telah menyatakan kesediaan untuk turut
berkontribusi dengan kemampuan profesionalnya masing-masing.
Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung sarana dan prasarana
yang dimiliki, SMP Negeri 1 Gudo memiliki kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan
pengembangan bakat dan minat peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan intra maupun
ekstrakurikuler.
B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus
diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah.
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1
angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan”.
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah
termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan
dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu
atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang
dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian
perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150
(seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan
tatap muka terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang
dianggap perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5)
Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru
bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban
kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang Konseli dan paling banyak 250
dua ratus lima puluh) orang Konseli per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan
bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan
konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional,
yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan
konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahawa
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c)
layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan bimbingan dan
konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c) bidang
layanan sosial, (d) bidang layanan karir
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMP, 2016, Dirjen Guru
dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMP ini dapat memfasilitasi guru BK /
Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan
menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling
C. VISI DAN MISI
NOMOR JUMLAH
NAMA SISWA L/P %
MASALAH
Urut Kode Induk
1 8H.38 8831 LUQI SINTA PRATIWI P 33 66,0%
2 8D.17 8792 HUGA FARREL MAULANA L 28 56,0%
3 8C.14 8968 SALSABILA DIVA PUSVITASARI P 27 54,0%
4 8A.04 8894 LORENSO ABELINO L 26 52,0%
5 8C.13 8959 MUHAMMAD NUR DIAS FIRDAUS L 26 52,0%
6 8A.05 8810 TITANIA MAYA AZIZAH P 25 50,0%
7 8C.15 8906 VANESHA AURORA AHNINDYA P 25 50,0%
8 8B.09 8796 LINDA APRILIA P 25 50,0%
9 8F.28 8896 MOCHAMAD ARDANA RISQIANSYAH L 25 50,0%
10 8C.11 8916 EKA RAHMA YULIANA P 24 48,0%
11 8A.02 8855 DONNY SETIAWAN L 24 48,0%
12 8B.10 8832 MARCEL ANDRIANSYAH L 24 48,0%
13 8E.25 8937 SHOLIHUL ALIIM L 24 48,0%
14 8F.30 8844 TINA RAHMANIA P 24 48,0%
15 8G.32 8848 ANDHIKA KURNIA L 23 46,0%
16 8E.23 8898 MUTIA CANDRADINATA P 23 46,0%
17 8F.26 8723 ARJUN RAHMAT NUR PRASATYA L 23 46,0%
18 8G.34 8756 FIKRI AL HABIB L 23 46,0%
19 8H.39 8931 NEZA SULISTYAWATI P 23 46,0%
20 8B.06 8814 ABDI FIRMAN PERDANA L 22 44,0%
21 8E.21 8883 ANNISA IZZAHROTUL LAUVA P 22 44,0%
22 8G.35 8936 SEPTYA ANGEL NATALIA KUSWOHADI P 22 44,0%
23 8H.37 8947 FAUZAN RAMA PRATAMA L 22 44,0%
24 8C.12 8919 IBRAHIM AL AZHAR L 21 42,0%
25 8G.31 8912 ALISYA NUR ARIFAH TRI RAHMA YANTI P 20 40,0%
26 8H.36 8820 ARDI FEBRIAN L 20 40,0%
27 8B.07 8787 DISCA SESILIA CANDIDA P 19 38,0%
28 8F.29 8899 NAJWA FAUZIA ILLAVI SANDRA P 19 38,0%
29 8E.24 8903 RISKY KHOIRUL ANAM L 19 38,0%
30 8H.40 8872 RAISSA DELINDA SYAHDA P 19 38,0%
31 8D.18 8893 JENI CANTIKA SAFITIYA PUTRI P 17 34,0%
32 8G.33 8913 ANDI LUTFIAN L 17 34,0%
33 8A.01 8824 DEWI PUSPITANINGRUM P 16 32,0%
34 8F.27 8797 LUTFI APRILIA ANDINI P 16 32,0%
35 8D.20 8934 SANDI AGUNG KUNIYANTOKO L 14 28,0%
36 8E.22 8852 DAMAR MEIDA MAULID P 14 28,0%
37 8D.19 8767 NAJWA ALFIATUR RAHMA P 14 28,0%
38 8D.16 8859 FIDELIA EKA NAJWA SUCITRO P 11 22,0%
39 8B.08 8955 ILHAM HIDAYATUR ROFIQ L 7 14,0%
40 8A.03 8731 ESPERANZA PUTRI TWELVEJUNE P 4 8,0%
Berdasarkan profil kelas dari hasil angket di atas, permasalahan tertinggi terdapat pada
bidang pribadi sebesar 34,34%, diikuti oleh bidang belajarsebesar 31,20%, bidang sosial
sebesar 20,36% & dan bidang karier sebesar 14,10%. Adapun butir masalah yang paling
tinggi adalah tentang seks dan pacar dipilih oleh 38 konseli, diikuti oleh menyantek saat
ulangan sebanyak 35 konseli, berbeda pendapat dengan orang lain sebanyak 33 orang.
Sementara peserta didik yang paling banyak memilih item masalah adalah LUQI SINTA
PRATIWI (33 butir) dan HUGA FARREL MAULANA (28 butir).
3. Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Asesmen
BIDANG
ASSESMEN KEBUTUHAN RUMUSAN KEBUTUHAN
LAYANAN
PRIBADI Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan Memiliki Kesadaran untuk selalu bersyukur
karunia dari Tuhan YME pada Tuhan YME
Saya kadang lupa untuk berprilaku sopan dan Memiliki berprilaku sopan dan santun
santun dalam kehidupan dalam kehidupan
Memahami etika pergaulan teman sebaya
Saya merasa belum paham etika yang baik dan
benar dalam pergaulan teman sebaya
Memilki kesadaran untuk mematuhi tata
Saya merasa sulit mematuhi tata tertib di sekolah tertib di sekolah
Kadang-kadang saya masih suka menyontek pada Memiliki kesadaran untuk menjauhi
waktu ulangan perbuatan menyontek
Waktu saya banyak dihabiskan untuk bermain Dapat mengendalikan ketergantungan
game atau games online pada game/games online
Saya sulit meminta maaf jika melakukan kesalahan Mudah memberi maaf terhadap orang lain
terhadap orang lain
Saya masih merasa belum memiliki rasa percaya Memiliki rasa percaya diri
diri
Saya belum tahu cara mengendalikan emosi Dapat mengendalikan emosi
Saya belum tahu cara melakukan eksplorasi bakat Mengetahui cara mengeksplorasi bakat
secara mandiri secara mandiri
Memiliki kesehatan jasmani dan rohani
Saya masih sering mengalami sakit / alergi yang baik
Kondisi keluarga saya sedang tidak harmonis Memiliki keluarga yang harmonis
Saya sedang mempunyai masalah dengan Dapat menyelesaikan masalah dengan
anggauta keluarga di rumah kekeluargaan
Saya merasa belum bisa menjadi pribadi yang Dapat menjadi pribadi yang mandiri
mandiri
Mengatur waktu penggunaan pada media
Saya sering lupa waktu ketika bermain/membuka
sosial (medsos)
media sosial (fb, wa, instagram, dll)
Saya merasa sulit mengendalikan ketergantungan Mengendalikan ketergantungan pada
dengan handphone handhone
Merasa nyaman,aman tinggal di rumah
Saya merasa tidak betah tinggal di rumah sendiri sendiri
Saya merasa tidak pernah di perhatikan dari orang Memperoleh perhatian orang tua yang
tua cukup
Melakukan 3 kata penting dalam
Kata maaf, tolong dan terimakasih kadang lupa
pergaulan
saya ucapkan dalam pergaulan
Memiliki pemahaman tentang kenakalan
Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk
remaja dan dapat menjauhinya
kenakalan remaja saat ini dan cara mensikapinya
SOSIAL Dapat menghargai setiap perbedaan
Saya sering beda pendapat dengan orang lain pendapat
Saya sedang mempunyai masalah dengan teman Mampu menyelesaikan konflik pribadi
di sekolah
Saya belum tahu cara untuk menjaga Mampu menjaga persahabatan dengan
persahabatan agar tetap langgeng baik
Saya belum tahu tentang bullying dan cara Memiliki pemahaman dan mampu
mensikapinya melawan tindakan bullying
Saya sukar bergaul dengan teman-teman di Mudah bergaul dengan teman di sekolah
sekolah
Memiliki pemahaman terhadap kesehatan
Saya merasa masih sedikit pemahaman tentang
produksi
kesehatan reproduksi remaja
Saya belum banyak tahu tentang dampak dari Memahami dampak positif dan negatif
pacaran dari pacaran
Saya malu jika membicarakan masalah seks dan Memiliki keterbukaan dalam
pacar kepada orang tua membicarakan masalah seks secara positif
Saya merasa malu jika bergaul dengan teman yang Memiliki rasa percaya diri bergaul dengan
beda jenis kelamin lawan jenis
Saya merasa takut bertanya atau menjawab di Memiliki keberanian bertanya dan
kelas menjawab di kelas
BELAJAR Saya belum paham yang harus dilakuan dengan Memiliki pemahaman terhadap
adanya pemanasan global pemanasan global dan mensikapinya
Memiliki pemahaman tentang obat-obat
Saya belum mengetahui banyak tentang jenis
terlarang dan dapat menjauhinya
obat-obat terlarang serta dampaknya
Saya belum tahu cara memilih lembaga bimbingan Mengetahu cara memilih lembaga
belajar bimbingan belajar yang baik
Saya merasa tidak memiliki semangat belajar Memiliki semangat belajar
Mengetahui cara meraih prestasi belajar
Saya belum tahu cara meraih prestasi di sekolah disekolah
Saya belum paham tentang gaya belajar dan Memahami gaya belajar dan strategi yang
strategi yang sesuai dengannya sesuai dengannya
Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran Kemudahan dalam memahami pelajaran
Saya belum terbiasa belajar bersama atau Memiliki kebiasaan untuk belajar
kelompok kelompok dengan baik
Saya merasa belum menenumkan cara belajar Menemupkan cara belajar yang baik dan
yang efektif efektif
Memiliki semangat belajar di rumah
Saya selalu malas untuk belajar di rumah sendiri
KARIR Saya belajarnya jika akan ada ulangan atau ujian Memiliki kesadaran untuk belajar dengan
saja disiplin
Orang tua kurang peduli dengan kegiatan belajar Kesadaran orang tua untuk peduli pada
saya kegiatan belajar anaknya
Saya belum bisa membuat peta pikiran (mind Mampu membuat peta pikiran (mind
mapping) mapping) untuk meningkatkan prestasi
Saya belum mengenal tentang macam-macam Mengenal macam-macam kecerdasan
kecerdasan dalam belajar
Saya belum paham cara kerja otak kiri dan otak Memahami cara kerja otak kiri dan otak
kanan kanan
Saya sering dimarahi orang tua karena boros Memiliki sikap hemat
Saya tidak terbiasa menabung Memiliki kebiasaan menabung
Saya kurang dapat menyalurkan bakat dan minat Dapat menyalurkan bakat dan minat
di sekolah
Saya belum tahu tentang prospek karir untuk Mengetahui prospek karis setiap mata
setiap mapel pelajaran
Mengetahui jenis-jenis profesi yang ada di
Saya belum banyak tahu tentang jenis-jenis
masyarakat
profesi di masyarakat dan Prospeknya
E. RUMUSAN KEBUTUHAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan atau hasil deskripsi
kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk
prilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan
dan konseling. Berikut rumusan tujuannya
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
LAYANAN
Memiliki Kesadaran untuk selalu Peserta didik/konseli memiliki Kesadaran untuk
bersyukur pada Tuhan YME selalu bersyukur pada Tuhan YME
Memiliki berprilaku sopan dan santun Peserta didik/konseli memiliki berprilaku sopan dan
dalam kehidupan santun dalam kehidupan
Memahami etika pergaulan teman sebaya Peserta didik/konseli dapat memahami etika
pergaulan teman sebaya
Memilki kesadaran untuk mematuhi tata Peserta didik/konseli memilki kesadaran untuk
tertib di sekolah mematuhi tata tertib di sekolah
Memiliki kesadaran untuk menjauhi Peserta didik/konseli memiliki kesadaran untuk
perbuatan menyontek menjauhi perbuatan menyontek
Dapat mengendalikan ketergantungan Peserta didik/konseli dapat mengendalikan
pada game/games online ketergantungan pada game/games online
Mudah memberi maaf terhadap orang Peserta didik/konseli mampu memberi maaf
lain terhadap orang lain
Memiliki rasa percaya diri Peserta didik/konseli memiliki rasa percaya diri
Dapat mengendalikan emosi Peserta didik/konseli dapat mengendalikan emosi
Mengetahui cara mengeksplorasi bakat Peserta didik/konseli dapat mengetahui cara
secara mandiri mengeksplorasi bakat secara mandiri
Memiliki kesehatan jasmani dan rohani Peserta didik/konseli memiliki kesehatan jasmani
PRIBADI yang baik dan rohani yang baik
Memiliki keluarga yang harmonis Peserta didik/konseli memiliki keluarga yang
harmonis
Dapat menyelesaikan masalah dengan Peserta didik/konseli dapat menyelesaikan masalah
kekeluargaan dengan kekeluargaan
Dapat menjadi pribadi yang mandiri Peserta didik/konseli dapat menjadi pribadi yang
mandiri
Mengatur waktu penggunaan pada media Peserta didik/konseli dapat mengatur waktu
sosial (medsos) penggunaan pada media sosial (medsos)
Mengendalikan ketergantungan pada Peserta didik/konseli mampu mengendalikan
handhone ketergantungan pada handhone
Merasa nyaman,aman tinggal di rumah Peserta didik/konseli memiliki rasa nyaman,aman
sendiri tinggal di rumah sendiri
Memperoleh perhatian orang tua yang Peserta didik/konseli memperoleh perhatian orang
cukup tua yang cukup
Melakukan 3 kata penting dalam Peserta didik/konseli mampu melakukan 3 kata
pergaulan penting dalam pergaulan
Memiliki pemahaman tentang kenakalan Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang
remaja dan dapat menjauhinya kenakalan remaja dan dapat menjauhinya
Dapat menghargai setiap perbedaan Peserta didik/konseli dapat menghargai setiap
pendapat perbedaan pendapat
Mampu menyelesaikan konflik pribadi Peserta didik/konseli mampu menyelesaikan konflik
SOSIAL
pribadi
Mampu menjaga persahabatan dengan Peserta didik/konseli mampu menjaga
baik persahabatan dengan baik
Memiliki pemahaman dan mampu Peserta didik/konseli memiliki pemahaman dan
melawan tindakan bullying mampu melawan tindakan bullying
Mudah bergaul dengan teman di sekolah Peserta didik/konseli dapat mudah bergaul dengan
teman di sekolah
Memiliki pemahaman terhadap kesehatan Peserta didik/konseli memiliki pemahaman
produksi terhadap kesehatan produksi
Memahami dampak positif dan negatif Peserta didik/konseli dapat memahami dampak
dari pacaran positif dan negatif dari pacaran
Memiliki keterbukaan dalam Peserta didik/konseli memiliki keterbukaan dalam
membicarakan masalah seks secara positif membicarakan masalah seks secara positif
Memiliki rasa percaya diri bergaul dengan Peserta didik/konseli memiliki rasa percaya diri
lawan jenis bergaul dengan lawan jenis
Memiliki keberanian bertanya dan Peserta didik/konseli memiliki keberanian bertanya
menjawab di kelas dan menjawab di kelas
Memiliki pemahaman terhadap Peserta didik/konseli memiliki pemahaman
pemanasan global dan mensikapinya terhadap pemanasan global dan mensikapinya
Memiliki pemahaman tentang obat-obat Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang
terlarang dan dapat menjauhinya obat-obat terlarang dan dapat menjauhinya
Mengetahu cara memilih lembaga Peserta didik/konseli dapat mengetahui cara
bimbingan belajar yang baik memilih lembaga bimbingan belajar yang baik
Memiliki semangat belajar Peserta didik/konseli memiliki semangat belajar
yang tinggi
Mengetahui cara meraih prestasi belajar Peserta didik/konseli dapat mengetahui cara
disekolah meraih prestasi belajar disekolah
BELAJAR
Memahami gaya belajar dan strategi yang Peserta didik/konseli dapat memahami gaya belajar
sesuai dengannya dan strategi yang sesuai dengannya
Kemudahan dalam memahami pelajaran Peserta didik/konseli memiliki Kemudahan dalam
memahami pelajaran
Memiliki kebiasaan untuk belajar Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan untuk
kelompok dengan baik belajar kelompok dengan baik
Menemupkan cara belajar yang baik dan Peserta didik/konseli dapat menemukan cara
efektif belajar yang baik dan efektif
Memiliki semangat belajar di rumah Peserta didik/konseli memiliki semangat belajar di
sendiri rumah sendiri
Memiliki kesadaran untuk belajar dengan Peserta didik/konseli memiliki kesadaran untuk
disiplin belajar dengan disiplin
Kesadaran orang tua untuk peduli pada Peserta didik/konseli memiliki orang tua yang
kegiatan belajar anaknya peduli pada kegiatan belajar anaknya
Mampu membuat peta pikiran (mind Peserta didik/konseli mampu membuat peta pikiran
mapping) untuk meningkatkan prestasi (mind mapping) untuk meningkatkan prestasi
Mengenal macam-macam kecerdasan Peserta didik/konseli dapat mengenal macam-
dalam belajar macam kecerdasan dalam belajar
Memahami cara kerja otak kiri dan otak Peserta didik/konseli dapat memahami cara kerja
KARIR kanan otak kiri dan otak kanan
Memiliki sikap hemat Peserta didik/konseli memiliki sikap hemat dalam
hidup
Memiliki kebiasaan menabung Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan menabung
Dapat menyalurkan bakat dan minat Peserta didik/konseli dapat menyalurkan bakat dan
minat
Mengetahui prospek karis setiap mata Peserta didik/konseli dapat mengetahui prospek
pelajaran karis setiap mata pelajaran
Mengetahui jenis-jenis profesi yang ada di Peserta didik/konseli dapat mengetahui jenis-jenis
masyarakat profesi yang ada di masyarakat
F. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di SMP meliputi : (1) layanan dasar, (2)
layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan
sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen
1) Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli
yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang
pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan
mereka. Layanan dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan
berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta
perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam
aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan kelompok,
bimbingan klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media
adalah papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru
kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan
klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.
2) Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek peserta
didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber dari
lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling
individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi.
Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui elektronik dan
kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan
konseling atau konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif juga
dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk
memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi
peserta didik yang disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa,
orientasi seksual, status sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya.
Guru bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar semua
peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di
Sekolah Dasar.
4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja
infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara
tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1)
administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen,
kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling, membuat
evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2)
kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai
dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau
lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi dalam
menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor. Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi konselor atau guru bimbingan dan
konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan kombinasi antara tatap
muka dan daring.
Berdasarkan hasil angket kebutuhan peserta didik, maka alokasi waktu komponen
program adalah sebagai berikut :
KOMPONEN JUMLAH PRO PERHITUNGAN
NO NO MATERI / TOPIK / KEGIATAN
PROGRAM LAYANAN PORSI WAKTU/JAM
1 Layanan 1 Keterbukaan dalam membicarakan masalah seks 25 42% 47% x 24 = 11,28
Dasar secara positif
2 Menyontek, penyebab dan solusinya
3 Dapat menghargai setiap perbedaan pendapat
4 Dampak handphone medsos
5 Cara kerja otak kiri dan otak kanan
6 Masalah memiliki sikap hemat
7 Prospek karir setiap mapel
8 Kecerdasan ganda
9 Dahsyatnya keutamaan bersyukur
10 Sikap sopan santun dalam kehidupan
11 Eksplorasi bakat secara mandiri
12 Mengendalikan ketergantungan pada handhone
13 Cara belajar efektif dan efisien
14 Bahaya narkoba dan dampaknya
15 Strategi belajar sesuai gaya belajar
16 Mandiri di usia remaja
17 Kemampuan agar dapat menyalurkan bakat dan
minat
18 Membangun rasa peercaya diri
19 Dampak pacaran dikalangan remaja
20 Cara mudah memahami pelajaran
21 Kecerdasan emosi dan pengendalian diri
22 Pemanasan global dan dampaknya
23 Cara memilih lembaga bimbingan belajar yang
baik
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan, yaitu
bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir yang
merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta
didik/konseli
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor
kepada peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan,
mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab
tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan
secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik
maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk
memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil
berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya
sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) berempati
terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya, (3)
menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang
berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara
bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang
saling menguntungkan.
3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri
untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan
pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan
mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan yang
dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan
belajar
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian
4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada
peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi
dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan
realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan
hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi :
(1) Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir
(2) Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir
(3) Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir
(4) Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
(5) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir
(6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja yang baik
dan kesempatan karir
(7) Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di masyarakat
(8) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki - perempuan.
H. MENGEMBANGKAN TEMA / TOPIK LAYANAN BK
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN TOPIK/TEMA
LAYANAN
Memiliki Kesadaran untuk Peserta didik/konseli memiliki Dahsyatnya keutamaan
selalu bersyukur pada Tuhan Kesadaran untuk selalu bersyukur bersyukur
YME pada Tuhan YME
Memiliki berprilaku sopan Peserta didik/konseli memiliki Sikap sopan santun dalam
dan santun dalam kehidupan berprilaku sopan dan santun kehidupan
dalam kehidupan
Memahami etika pergaulan Peserta didik/konseli dapat Etika pergaulan dengan
teman sebaya memahami etika pergaulan teman teman sebaya
sebaya
Memilki kesadaran untuk Peserta didik/konseli memilki Tata tertib sekolah
mematuhi tata tertib di kesadaran untuk mematuhi tata
sekolah tertib di sekolah
Memiliki kesadaran untuk Peserta didik/konseli memiliki Menyontek, penyebab dan
menjauhi perbuatan kesadaran untuk menjauhi solusinya
menyontek perbuatan menyontek
Dapat mengendalikan Peserta didik/konseli dapat Dampak game online
ketergantungan pada mengendalikan ketergantungan
game/games online pada game/games online
Memiliki rasa percaya diri Peserta didik/konseli memiliki rasa Rasa percaya diri bergaul
bergaul dengan lawan jenis percaya diri bergaul dengan lawan dengan lawan jenis
jenis
Memiliki keberanian Peserta didik/konseli memiliki Berani bertanya dan
bertanya dan menjawab di keberanian bertanya dan menjawab di kelas
kelas menjawab di kelas
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli memiliki Pemanasan global dan
terhadap pemanasan global pemahaman terhadap pemanasan dampaknya
dan mensikapinya global dan mensikapinya
BELAJAR Mengetahu cara memilih Peserta didik/konseli dapat Cara memilih lembaga
lembaga bimbingan belajar mengetahui cara memilih lembaga bimbingan belajar yang baik
yang baik bimbingan belajar yang baik
Memiliki semangat belajar Peserta didik/konseli memiliki Menumbuhkan semangat
semangat belajar yang tinggi belajar
Mengetahui cara meraih Peserta didik/konseli dapat Motivasi berprestasi
prestasi belajar disekolah mengetahui cara meraih prestasi
belajar disekolah
Memahami gaya belajar dan Peserta didik/konseli dapat Strategi belajar sesuai gaya
strategi yang sesuai memahami gaya belajar dan belajar
dengannya strategi yang sesuai dengannya
Kemudahan dalam Peserta didik/konseli memiliki Cara mudah memahami
memahami pelajaran Kemudahan dalam memahami pelajaran
pelajaran
Memiliki kebiasaan untuk Peserta didik/konseli memiliki Belajar Kelompok efektif
belajar kelompok dengan kebiasaan untuk belajar kelompok
baik dengan baik
Menemupkan cara belajar Peserta didik/konseli dapat Cara belajar efektif dan
yang baik dan efektif menemukan cara belajar yang baik efisien
dan efektif
Memiliki semangat belajar di Peserta didik/konseli memiliki Menumbuhkan semangat
rumah sendiri semangat belajar di rumah sendiri belajar di rumah sendiri
Memiliki kesadaran untuk Peserta didik/konseli memiliki Menumbuhkan kesadaran
belajar dengan disiplin kesadaran untuk belajar dengan untuk belajar dengan disiplin
disiplin
Kesadaran orang tua untuk Peserta didik/konseli memiliki Masalah orang tua untuk
peduli pada kegiatan belajar orang tua yang peduli pada peduli pada kegiatan belajar
anaknya kegiatan belajar anaknya anaknya
Mampu membuat peta Peserta didik/konseli mampu Mind mapping
pikiran (mind mapping) untuk membuat peta pikiran (mind
meningkatkan prestasi mapping) untuk meningkatkan
prestasi
Mengenal macam-macam Peserta didik/konseli dapat Kecerdasan ganda
kecerdasan dalam belajar mengenal macam-macam
kecerdasan dalam belajar
Memahami cara kerja otak Peserta didik/konseli dapat Cara kerja otak kiri dan otak
KARIR kiri dan otak kanan memahami cara kerja otak kiri dan kanan
otak kanan
Memiliki sikap hemat Peserta didik/konseli memiliki Masalah memiliki sikap
sikap hemat dalam hidup hemat
Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli memiliki Masalah memiliki kebiasaan
menabung kebiasaan menabung menabung
Dapat menyalurkan bakat Peserta didik/konseli dapat Kemampuan agar dapat
dan minat menyalurkan bakat dan minat menyalurkan bakat dan
minat
Mengetahui prospek karis Peserta didik/konseli dapat Prospek karir setiap mapel
setiap mata pelajaran mengetahui prospek karis setiap
mata pelajaran
Mengetahui jenis-jenis Peserta didik/konseli dapat Mengenal profesi dan
profesi yang ada di mengetahui jenis-jenis profesi prospek karir
masyarakat yang ada di masyarakat
I. RENCANA KEGIATAN/OPERASIOAL (ACTION PLAN)
Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan yang
menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari
hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi kemandirian
Konseli. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
(a) Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
(b) Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas
perkembangan atau standar kompetensi kemandirian Konseli
(c) Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3)
peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan system
(d) Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan
komponen layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan yang
dapat dilaksanakan adalah bimbingan
(e) Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
(f) Materi,
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
(g) Metode,
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan dilakukan.
(h) Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation, kertas
kerja dan sebagainya.
(i) Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian tujuan
layanan.
(j) Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan jumlah
jam. (secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah).
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING
EKUI
BIDANG KOMPONEN STRATEGI KE EVA
TUJUAN LAYANAN MATERI METODE MEDIA VA
LAYANAN PROGRAM LAYANAN LAS LUASI
LENSI
PRIBADI
Peserta didik/konseli memiliki
Bimbingan Dahsyatnya Slide Power Proses
Kesadaran untuk selalu Dasar VIII Ceramah, Diskusi 2 Jam
Klasikal keutamaan bersyukur Point dan Hasil
bersyukur pada Tuhan YME
Peserta didik/konseli dapat Bimbingan Kecerdasan emosi dan Slide Power Proses
Dasar VIII Ceramah, Diskusi 2 Jam
mengendalikan emosi Klasikal pengendalian diri Point dan Hasil
Disesuaikan
Disesuaikan
Menjaga dengan
Peserta didik/konseli memiliki Konseling dengan Proses
Responsif VIII keharmonisan pendekatan 2 Jam
keluarga yang harmonis Individu pendekatan yang dan Hasil
keluarga yang
digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat Menyelesaikan dengan
Konseling dengan Proses
menyelesaikan masalah dengan Responsif VIII masalah dalm pendekatan 2 Jam
Individu pendekatan yang dan Hasil
kekeluargaan keluarga yang
digunakan
digunakan
SOSIAL Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki Merasa nyaman,aman dengan
Konseling dengan Proses
rasa nyaman,aman tinggal di Responsif VIII tinggal di rumah pendekatan 2 Jam
Individu pendekatan yang dan Hasil
rumah sendiri sendiri yang
digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli Memperoleh dengan
Konseling dengan Proses
memperoleh perhatian orang Responsif VIII perhatian orang tua pendekatan 2 Jam
Individu pendekatan yang dan Hasil
tua yang cukup yang cukup yang
digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu Melakukan 3 kata dengan
Konseling dengan Proses
melakukan 3 kata penting dalam Responsif VIII penting dalam pendekatan 2 Jam
Individu pendekatan yang dan Hasil
pergaulan pergaulan yang
digunakan
digunakan
Disesuaikan
Memiliki pemahaman Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki dengan
Konseling tentang kenakalan dengan Proses
pemahaman tentang kenakalan Responsif VIII pendekatan 2 Jam
Individu remaja dan dapat pendekatan yang dan Hasil
remaja dan dapat menjauhinya yang
menjauhinya digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat Dapat menghargai dengan
Konseling dengan Proses
menghargai setiap perbedaan Responsif VIII setiap perbedaan pendekatan 2 Jam
Individu pendekatan yang dan Hasil
pendapat pendapat yang
digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Mampu dengan
Peserta didik/konseli mampu Konseling dengan Proses
Responsif VIII menyelesaikan konflik pendekatan 2 Jam
menyelesaikan konflik pribadi Individu pendekatan yang dan Hasil
pribadi yang
digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu Mampu menjaga dengan
Konseling dengan Proses
menjaga persahabatan dengan Responsif VIII persahabatan dengan pendekatan 2 Jam
Individu pendekatan yang dan Hasil
baik baik yang
digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat dengan
Konseling Cara bergaul dengan dengan Proses
mudah bergaul dengan teman di Responsif VIII pendekatan 2 Jam
Individu teman di sekolah pendekatan yang dan Hasil
sekolah yang
digunakan
digunakan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki Keterbukaan dalam Disesuaikan
dengan
keterbukaan dalam Konseling membicarakan dengan Proses
Responsif VIII pendekatan 2 Jam
membicarakan masalah seks Individu masalah seks secara pendekatan yang dan Hasil
yang
secara positif positif digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki Rasa percaya diri dengan
Konseling dengan Proses
rasa percaya diri bergaul dengan Responsif VIII bergaul dengan lawan pendekatan 2 Jam
Individu pendekatan yang dan Hasil
lawan jenis jenis yang
digunakan
digunakan
BELAJAR Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki dengan
Konseling Berani bertanya dan dengan Proses
keberanian bertanya dan Responsif VIII pendekatan 2 Jam
Individu menjawab di kelas pendekatan yang dan Hasil
menjawab di kelas yang
digunakan
digunakan
Peserta didik/konseli memiliki
pemahaman terhadap Bimbingan Pemanasan global dan Slide Power Proses
Dasar VIII Ceramah, Diskusi 2 Jam
pemanasan global dan Klasikal dampaknya Point dan Hasil
mensikapinya
Peserta didik/konseli memiliki
pemahaman tentang obat-obat Bimbingan Bahaya narkoba dan Slide Power Proses
Dasar VIII Ceramah, Diskusi 2 Jam
terlarang dan dapat Klasikal dampaknya Point dan Hasil
menjauhinya
Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat Disesuaikan
Cara memilih lembaga dengan
mengetahui cara memilih Bimbingan dengan Proses
Dasar VIII bimbingan belajar pendekatan 2 Jam
lembaga bimbingan belajar yang kelompok pendekatan yang dan Hasil
yang baik yang
baik digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
dengan
Peserta didik/konseli memiliki Konseling Menumbuhkan dengan Proses
Responsif VIII pendekatan 2 Jam
semangat belajar yang tinggi Individu semangat belajar pendekatan yang dan Hasil
yang
digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki Menumbuhkan dengan
Konseling dengan Proses
semangat belajar di rumah Responsif VIII semangat belajar di pendekatan 2 Jam
Individu pendekatan yang dan Hasil
sendiri rumah sendiri yang
digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki Menumbuhkan dengan
Konseling dengan Proses
kesadaran untuk belajar dengan Responsif VIII kesadaran untuk pendekatan 2 Jam
Individu pendekatan yang dan Hasil
disiplin belajar dengan disiplin yang
digunakan
digunakan
Disesuaikan
Masalah orang tua Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki dengan
Konseling untuk peduli pada dengan Proses
orang tua yang peduli pada Responsif VIII pendekatan 2 Jam
Individu kegiatan belajar pendekatan yang dan Hasil
kegiatan belajar anaknya yang
anaknya digunakan
digunakan
Peserta didik/konseli mampu
membuat peta pikiran (mind Bimbingan Slide Power Proses
Dasar VIII Mind mapping Ceramah, Diskusi 2 Jam
mapping) untuk meningkatkan Klasikal Point dan Hasil
prestasi
Peserta didik/konseli dapat
Bimbingan Slide Power Proses
mengenal macam-macam Dasar VIII Kecerdasan ganda Ceramah, Diskusi 2 Jam
Klasikal Point dan Hasil
kecerdasan dalam belajar
1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan
konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan
kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi
program bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses
dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian
proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung. Fokus penilaian
adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil
pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh peserta didik
yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian dapat diaragakan
pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi / topik /
masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka mewujudkan
upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data
2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih
bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah
dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan
kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi
proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan informasi kepada
seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan
dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara
akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan
3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan data
dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat memikirkan
ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat desain ulang
atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari program yang dianggap belum
begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan konseling
tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan diperbaiki
atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.
K. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING
Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup
memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta dididk yang
berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan untuk
pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun
kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung
terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan
dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :
a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :
1) Angket Masalah Konseli / Aplikasi Angket Masalah Konseli
2) Sosiometri
3) Alat Ungkap Pemahaman Diri
4) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMP
5) Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL
6) Inventori Tugas Perkembangan
7) _______________________
8) _______________________
9) Catatan Anekdot
Jumlah
No Jenis Barang Kebutuhan
Barang Uang
1. Kertas HVS - Angket AKPD 4 RIM Rp. 250.000,-
- Program BK
- Format-format BK
2. Spidol - Spidol besar 4 Rp. 15.000,-
- Spidol kecil 4
3. Buku Folio - Buku Tamu 1 Rp. 90.000,-
- Buku ijin siswa 1
4. Tampilan - Biblio konseling 10 Rp. 600.000,-
Kepustakaan
5. Gunting - 1 Rp. 15.000,-
6. Snel heckter - Jurnal Kegiatan Klasikal 4 Rp. 30.000,-
- Program umum 4
- Bukti Fisik 4
7. Staples - Kecil 1 Rp. 10.000,-
- Tanggung 1 Rp. 20.000.-
Jumlah Rp. 1.030.000,-
PROGRAM SEMESTERAN
Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun, kemudian
mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan dalam porgam semesteran dalam
bentuk yang lebih rinci.
Terdapat beberapa komponen dalam program semeseteran, yaitu :
1. Bulan dan komponen program
2. Layanan Dasar
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema layanan dalam komponen layanan dasar,
seperti bimbingan klasikal dengan tema yang sudah dibuat dalam rencana kegiatan
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema dalam komponen layanan perencanaan
individual misalnya bimbingan klasikal dengan tema memilih sekolah lanjutan di tingkat
SMA/SMK - MA/MAK
4. Layanan Responsif
Berisi strategi layanan dan topik/tema (bila ada) dalam komponen layanan responsif,
misalnya : konseling kelompok dengan tema/topik “3 Kata Penting dalam Pergaulan”
5. Dukungan sistem
Berisis tentang strategi kegiatan dalam dukungan sistem seperti pengembangan jejaring,
kegiatan manajemen dan PKB
Berikut program semesteran dalam bentuk yang lebih rinci, baik semester ganjil maupun
semester genap :
( Dicetak dari Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik yang sudah diisi dan diolah )
A. PROGRAM SEMESTER GANJIL
Berikut program semester ganjil dalam bentuk yang lebih rinci :
Peserta didik/konseli
Eksplorasi bakat secara Pema dapat mengetahui cara
V VIII Sept.
mandiri haman mengeksplorasi bakat
secara mandiri
Pemaha Peserta didik/konseli
man dan memiliki pemahaman dan
Stop bullying VIII
pengent mampu melawan
V asan tindakan bullying Oktb
Peserta didik/konseli
Pemaha dapat mengetahui cara
Motivasi berprestasi VIII
man meraih prestasi belajar
V disekolah Oktb.
Peserta didik/konseli
Strategi belajar sesuai Pemaha dapat memahami gaya
V VIII
gaya belajar man belajar dan strategi yang
sesuai dengannya Novb.
Peserta didik/konseli
Belajar Kelompok Pemaha memiliki kebiasaan untuk
V VIII
efektif man belajar kelompok dengan
baik Novb.
Peserta didik/konseli
Cara belajar efektif dan Pemaha dapat menemukan cara
V VIII
efisien man belajar yang baik dan
efektif Desb.
Peserta didik/konseli
Prospek karir setiap Pemaha dapat mengetahui
V VIII
mapel man prospek karis setiap mata
pelajaran Desb.
b. Bimbingan
Kelompok
Pemaha Peserta didik/konseli
man dan dapat mengendalikan
Dampak game online V VIII
pengent ketergantungan pada
asan game/games online
Peserta didik/konseli
Pemaha memiliki kesehatan
Menjaga kesehatan V VIII
man jasmani dan rohani yang
baik
c. Papan Bimbingan
Pemaha
Tips dan Trik Sukses
man dan Peserta didik/konseli Juli –
dalam Pengembangan V V V V VIII
pencega memperoleh informasi Desb
diri
han melalui media tulis
Peserta didik/konseli
Pemaha memperoleh informasi Juli –
d. Pengemb. Media BK V V V V VIII
man yang bermanfaat bagi Desb
dirinya
Peserta didik/konseli Juli –
Pemaha
e. Leafleat V V V V memperoleh informasi VIII
man Desb
melalui media cetak
2 LAYANAN
. RESPONSIF
Terbantunya peserta
Pengent didik dalam mengatasi Juli –
1. Konseling Individual VIII
asan hambatan/memecahkan Desb
masalah yang dialaminya
Terbantunya
Pengent memecahkan masalah Juli –
2. Konseling Kelompok VIII
asan peserta didik melalui Desb
kelompok
B. PROGRAM SEMESTER GENAP
Peserta didik/konseli
Mengenal profesi dapat mengetahui
Pemahaman VIII
dan prospek karir jenis-jenis profesi yang
ada di masyarakat
b. Bimbingan Kelompok
Peserta didik/konseli
Cara memilih lembaga dapat mengetahui cara
bimbingan belajar yang Pemahaman memilih lembaga Mei
baik bimbingan belajar yang
V baik VIII
c. Papan Bimbingan
Tips dan Trik Sukses Pemahaman Peserta didik/konseli Jan-
dalam Pengembangan V V V V dan memperoleh informasi VIII
Jun
diri pencegahan melalui media tulis
Peserta didik/konseli
memperoleh informasi Jan-
d. Pengemb. Media BK V V V V Pemahaman VIII
yang bermanfaat bagi Jun
dirinya
Peserta didik/konseli Jan-
e. Leafleat V V V V Pemahaman memperoleh informasi VIII
Jun
melalui media cetak
2
LAYANAN RESPONSIF
.
Terbantunya peserta
1. Konseling Individual Pengentasan didik dalam mengatasi VIII
hambatan/memecahkan
masalah yang dialaminya
Terbantunya
memecahkan masalah
2. Konseling Kelompok Pengentasan VIII
peserta didik melalui
kelompok
Terbantunya
Pemahaman
memberikan informasi
3. Konsultasi dan VIII
yang dibutuhkan oleh
pengentasan
peserta didik
PROGRAM
BIMBINGAN DAN KONSELING
Di Susun Oleh :
Dra. Dwi Wahyu Utami
NIP. 19630601 199512 2 002
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program Bimbingan dan Konseling
tahun pelajaran 2019/2020.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang
bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan
bahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan
responsif; dan (d) layanan dukungan sistem”. Sehubungan dengan hal tersebut guru Bimbingan
dan konseling perlu menyusun program guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan konseling di sekolah.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan menyusun angket
kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat memenuhi
kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang terkait.
Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak MADSILAH, S.Pd. selaku kepala sekolah SMP Negeri 1 Gudo.
2. Teman sejawat guru BK SMP Negeri 1 Gudo.
3. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMP Negeri 1 Gudo.
Kami berharap buku program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat
untuk kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-teman guru Bimbingan dan
Konseling untuk peningkatan mutu dalam menyusun buku program Bimbingan dan Konseling
yang akan datang.
Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak yang
membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menjadi pahala dan
mendapat imbalan pahala yang sepantasnya dari Tuhan YME. Amin
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
PROGRAM TAHUNAN
A. Rasional
B. Dasar Hukum
C. Visi dan Misi
1. Visi Misi SMP Negeri 1 Gudo
2. Visi Misi Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Gudo
D. Deskripsi Kebutuhan
1. Profil Kelas dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik
2. Profil Peserta Didik dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik
3. Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Asesmen
E. Rumusan Kebutuhan
F. Komponen Program
1. Layanan Dasar
2. Layanan Responsif
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
4. Dukungan Sistem
G. Bidang Layanan
1. Bidang Pribadi
2. Bidang Sosial
3. Bidang Belajar
4. Bidang Karir
H. Pengembangan Tema atau Topik
I. Rencana Kegiatan / Operasional (Action Plan)
J. Rencana Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut
K. Sarana Prasarana
L. Anggaran Biaya
PROGRAM SEMESTERAN
A. Program Semester Ganjil
B. Program Semester Genap
PROGRAM TAHUNAN
A. RASIONAL
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada pengenalan
potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas
perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan pelayanan bagi peserta didik yang
bermasalah, pemenuhan perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah
merupakan fokus pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi
individu merupakan kegiatan urgen pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan konseling
saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan peserta didik, orangtua, dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu
peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam
Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya
mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling
dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh SMP NEGERI
1 Gudo memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun eksternal. Dari sisi internal,
problematika yang dialami oleh sebagian besar peserta didik bersifat kompleks. Beberapa
diantaranya adalah problem terkait penyesuaian akademik di sekolah, penyesuaian diri
dengan pergaulan sosial di sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia anak
persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-perubahan cepat yang
terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan massif
seringkali memberikan dampak negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di
sekolah. Sebagai contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya
instan dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan untuk
menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta didik
di sekolah. Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap
keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki
potensi untuk dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat
dalam bidang seni dan lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung yang tersedia di SMP
NEGERI 1 Gudo dapat dikatakan cukup baik. Hal ini didukung oleh fakta bahwa sebagian
besar orang tua/wali peserta didik memiliki profesi beragam dan telah menyatakan
kesediaan untuk turut berkontribusi dengan kemampuan profesionalnya masing-masing.
Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung sarana dan prasarana
yang dimiliki, SMP NEGERI 1 Gudo memiliki kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan
pengembangan bakat dan minat peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan intra
maupun ekstrakurikuler.
B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus
diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah.
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1
angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan”.
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah
termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan
dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu
atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang
dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian
perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150
(seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan
tatap muka terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang
dianggap perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5)
Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru
bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban
kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang Konseli dan paling banyak 250
dua ratus lima puluh) orang Konseli per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan
bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan
konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional,
yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan
konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahawa
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c)
layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan bimbingan dan
konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c) bidang
layanan sosial, (d) bidang layanan karir
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMP, 2016, Dirjen Guru
dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMP ini dapat memfasilitasi guru BK /
Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan
menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling
C. VISI DAN MISI
NOMOR JUMLAH
NAMA SISWA L/P %
MASALAH
Urut Kode Induk
27 9E.25 8578 RAHMA FARIDA ARMELIA P 37 74,0%
3 9C.14 8636 JHIHAN ANGGIANA P 32 64,0%
35 9G.35 8585 SITI MUHASSOMAH P 32 64,0%
22 9E.21 8689 CINDY JULIA MAHMUDAH P 30 60,0%
23 9E.22 8563 DEA ASMA'UL HUSNA P 30 60,0%
31 9F.28 8509 JENI ARISKA MERTA NINGRUM P 29 58,0%
13 9F.29 8572 MUHAMMAD TEGAR ARDIANSYAH L 28 56,0%
8 9D.17 8475 JIHAN ROSIDIAWATI P 27 54,0%
17 9C.13 8529 FARADINA AZ ZAHRA JAMILY P 26 52,0%
38 9H.38 8647 SILVI MONIKA P 26 52,0%
19 9B.07 8692 DEBBY KRISTANTI P 25 50,0%
16 9B.06 8651 AGIL ARYA SYAHPUTRA L 24 48,0%
37 9H.37 8668 MAYA TIRTA SARI P 24 48,0%
40 9H.40 8679 TRIYA YULI ARISTA P 24 48,0%
6 9B.08 8542 MOCHAMMAD DIO ARDUANSYAH L 23 46,0%
24 9F.26 8657 DANDI NUR FAIDIN L 23 46,0%
29 9G.31 8628 DIMAS PRATAMA PUTRA L 23 46,0%
33 9G.33 8642 NUR FADILLAH HIKMAH RIZKIA P 23 46,0%
1 9G.32 8608 MUHAMMAD DWI IRFANSYAH L 22 44,0%
9 9A.03 8625 BUDI WICAKSONO L 22 44,0%
12 9C.15 8708 OKTAVIA ANDINI P 22 44,0%
18 9D.20 8487 SINDI HILDA ASMARANI P 22 44,0%
32 9F.30 8714 VEGA FABIANSAH L 22 44,0%
10 9E.23 8599 FITRIA P 21 42,0%
14 9A.05 8583 SILFIA YUNIATI P 21 42,0%
7 9C.12 8694 DIMAS ABI YOGA L 15 30,0%
11 9A.02 8557 AHMAD ARLANDO L 15 30,0%
20 9C.11 8492 ADITIYA ANGGA PRATAMA L 15 30,0%
21 9D.16 8629 DWI SETYAWAN L 14 28,0%
26 9D.19 8486 SELFIANA HERLIYAWATI P 14 28,0%
34 9G.34 8519 RIKO ALFONSO L 14 28,0%
36 9H.36 8627 DIKA SALMAN FARI9SI L 14 28,0%
2 9A.01 8491 ACHMAD AFANDI L 13 26,0%
25 9B.10 8618 WAHYU NUR SYAHPUTRA L 12 24,0%
30 9E.24 8571 MUHAMMAD RIDHUWAN F. L 12 24,0%
4 9D.18 8550 SELA IKHWANDA SEFIARSINTA P 10 20,0%
28 9F.27 8597 DWI APRILIA P 10 20,0%
39 9H.39 8678 SUCI MULYATI P 10 20,0%
15 9B.09 8546 PRINGGO ADAM NUGROHO L 8 16,0%
5 9A.04 8463 DHZIKHA KARTIKA SARI P 5 10,0%
Berdasarkan profil kelas dari hasil angket di atas, permasalahan tertinggi terdapat
pada bidang pribadi sebesar 30,28%, diikuti oleh bidang karier sebesar 30,16%,
bidang sosial sebesar 20,27% & dan bidang belajar sebesar 19,29%. Adapun butir
masalah yang paling tinggi adalah belum memahami tentang dunia kerja oleh 31
konseli, diikuti oleh belum mampu belajar secara rutin sebanyak 30 konseli, merasa
khawatir/ takut tidak lulus sebanyak 27 orang. Sementara peserta didik yang paling
banyak memilih item masalah adalah RAHMA FARIDA AMELIA (37 butir) dan JHIHAN
ANGGIANA (32 butir).
3. Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Asesmen
BIDANG
ASSESMEN KEBUTUHAN RUMUSAN KEBUTUHAN
LAYANAN
PRIBADI Saya dalam menjalankan ibadah masih karena Memiliki kesadaran melakukan berbagai
terpaksa kegiatan ibadah dengan kemauan sendiri
SOSIAL
Saya merasa belum memiliki kebiasaan untuk Memiliki kebiasaan untuk berpikir dan
berpikir dan bersikap positif bersikap positif
Kadang saya masih suka mencontek saat tes Memiliki kesadaran untuk tidak mencontek
saat mengikuti tes atau ujian
Saya merasa tertekan (stress) menghadapi Mampu menghindari stress dalam
kehidupan/kegiatan menghadapi kehidupan/kegiatan
Saya masih sulit mengendalikan emosi Mampu mengendalikan emosi
Saya belum mengenal macam-macam Mengenal macam-macam kepribadian
kepribadian manusia manusia
Saya belum tahu cara menjaga kesehatan agar Mampu menjaga kesehatan agar tetap fit
tetap fit menghadapi waktu ujian menghadapi waktu ujian
Saya merasa masih sering membuang sampah Memiliki kebiasaan untuk membuang
tidak pada tempatnya sampah pada tempatnya
Saya jenuh dan enggan masuk sekolah Mampu mengatasi kejenuhan masuk
sekolah
Saya meras sulit meninggalkan ketergantungan Mampu meninggalkan ketergantungan
dengan media sosial (fc, wa, ig, dll) dengan media sosial (fc, wa, ig, dll)
Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan Mampu menghilangkan kebiasaan keluar
keluar malem (bermain,begadang) malem (bermain,begadang)
Saya merasa khawatir/takut tidak dapat lulus Memiliki kemampuan menghilangkan rasa
sekolah khawatir/takut tidak dapat lulus sekolah
Saya sedang mempunyai masalah dengan Mampu mengatasi masalah dengan
anggota keluarga di rumah anggota keluarga di rumah
Saya banyak menghabiskan waktu dengan main Mampu berhenti main game atau games
game atau games online online
Saya merasa sulit mengendalikan Mampu mengendalikan ketergantungan
ketergantungan dengan pada handphone dengan pada handphone
Saya masih merasa belum memiliki rasa percaya Memiliki rasa percaya diri
diri
Saya belum tahu cara menyelesaikan masalah Memiliki kemampuan dalam menyelesaian
(konflik) masalah
Saya sering merasa tidak lancar dalam Mampu berkomunikasi secara efektif
berkomunikasi dengan orang lain
Saya belum paham pentingnya nilai-nilai Memiliki pemahaman tentang nilai-nilai
kehidupan di masyarakat kehidupan
Saya belum memahami tentang etika berlalu Memiliki etika dan budaya tertib berlalu
lintas lintas
Saya merasa belum paham tentang kiat sukses Memiliki kemampuan untuk sukses hidup
hidup bermasyarakat bermasyarakat
Saya belum tahu lebih banyak akibat tawuran di Mampu menghidari dari tawuran pelajar
kalangan pelajar
BELAJAR Saya masih belum bisa menjaga sebuah Memiliki kemampuan untuk membina
persahabatan agar tetap langgeng persahabatan agar tetap langgeng
Saya merasa sulit untuk antri Memiliki kebiasaan untuk antri
Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk Mengenal bentuk-bentuk kenakalan remaja
kenakalan remaja saat ini dan cara mensikapinya saat ini dan cara mensikapinya
Saya belum tahu membuat persahabatan yang Mampu membangun persahabatan yang
baik melalui medsos baik melalui medsos
Saya kadang masih lupa mengucapkan kata maaf, Memiliki kebiasaan mengucapkan kata
tolong dan terimakasih dalam pergaulan maaf, tolong dan terimakasih dalam
pergaulan
Saya belum tahu akibat nikah di usia dini Mampu menghindari pernikahan dini
Saya belum banyak tahu dampak pacaran di Memiliki pemahaman tentang dampak
kalangan remaja pacaran di kalangan remaja
Saya belum paham cara meningkatkan motivasi Memiliki pemahaman tentang cara
belajar meningkatkan motivasi belajar
Saya belum bisa mengevaluasi hasil prestasi Mampu mengevaluasi hasil prestasi belajar
belajar
Saya belum tahu kiat sukses dalam menghadapi Memiliki pemahaman tentang kiat sukses
Ujian dalam menghadapi Ujian
Saya masih belum bisa belajar secara rutin Memiliki kebiasaan belajar secara rutin
Saya masih memiliki kebiasaan belajar apabila Mampu menghilangkan kebiasaan belajar
akan ada tes/ujian apabila akan ada tes/ujian
Saya belum tahu informasi syarat-syarat Memiliki pemahaman tentang syarat-syarat
kelulusan kelulusan
KARIR Saya belum paham cara meningkatkan Mampu meningkatkan konsentrasi belajar
konsentrasi belajar
Saya merasa kesulitan mempelajari dan Mampu mengatasi kesulitan mempelajari
memahami mata pelajaran tertentu dan memahami mata pelajaran tertentu
Saya berencana untuk indekos saat melanjutkan Memiliki kemampuan untuk mengelola
ke SLTA tetapi belum tahu cara mengelola keuangan saat indekos
keuangan
Saya mudah putus asa setiap menghadapi Memiliki ketahanan diri setiap menghadapi
kegagalan kegagalan
Cita-cita saya tidak sejalan dengan orang tua Memiliki keselarasan cita-cita dengan
harapan orang tua
Saya belum mengenal jenis-jenis organisasi di Mengenal lebih dekat dengan berbagai
masyarakat jenis organisasi yang ada di masyarakat
Saya sulit untuk mengambil keputusan pilihan Memiliki kemantapan pada keputusan
karir pilihan karir
Saya masih ragu untuk melanjutkan sekolah ke Memiliki kemauan untuk melanjutkan
jenjang SLTA sekolah ke jenjang SLTA
Saya belum tahu tentang cara atau strategi Memiliki pemahaman tentang cara atau
masuk sekolah favorit strategi masuk sekolah favorit
Saya belum merencanaan karir masa depan Memiliki rencana karir masa depan
Saya kurang berminat memikirkan masa depan Memiliki motivasi untuk sukses
Saya belum memahami tentang dunia kerja Mengenal Profesi di Dunia Kerja
Saya masih bingung memikirkan karir setelah Memiliki pemahaman tentang pilihan karir
lulus SMP/MTs setelah lulus SMP/MTs
Saya belum paham masalah peminatan/jurusan Memiliki pemahaman tentang
di SMA/MA peminatan/jurusan di SMA/MA
Saya belum paham masalah peminatan/jurusan Memiliki pemahaman tentang
di SMK/MAK peminatan/jurusan di SMK/MAK
E. RUMUSAN KEBUTUHAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan atau hasil deskripsi
kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk
prilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan
dan konseling. Berikut rumusan tujuannya
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
LAYANAN
PRIBADI Memiliki kesadaran melakukan berbagai Peserta didik/konseli memiliki kesadaran melakukan
kegiatan ibadah dengan kemauan sendiri berbagai kegiatan ibadah dengan kemauan sendiri
Memiliki kebiasaan untuk berpikir dan Peserta didik/konseli mampu memiliki kebiasaan
bersikap positif berpikir positif serta mencapai pribadi yang mampu
berpikir dan bersikap selalu positif
Memiliki kesadaran untuk tidak Peserta didik/konseli memiliki pemahaman dan
mencontek saat mengikuti tes atau ujian kesadaran bahwa menyontek adalah perbuatan tidak
baik (tercela), memahami penyebab dan dampak dari
perbuatan menyontek serta mampu untuk
menghindarinya
Mampu menghindari stress dalam Peserta didik/konseli dapat memahami gejala-gejala
menghadapi kehidupan/kegiatan stress serta faktor-faktor penyebab dan cara
mengatasinya
Mampu mengendalikan emosi Peserta didik/konseli dapat mengendalikan emosi dan
memantapkan nilai serta cara bertingkah laku yang
dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas
Mengenal macam-macam kepribadian Peserta didik/konseli dapat mengenal dan memahami
manusia tipe-tipe kepribadian manusia serta dapat tumbuh
menjadi pribadi yang matang
Mampu menjaga kesehatan agar tetap fit Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya
menghadapi waktu ujian menjaga kesehatan tubuh serta dapat membiasakan
pola hidup bersih dan sehat
Memiliki kebiasaan untuk membuang Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan hidup bersih
sampah pada tempatnya dengan membuang sampah pada tempatnya
Mampu mengatasi kejenuhan masuk Peserta didik/konseli mampu menghilangkan
sekolah kejenuhanya masuk sekolah
Mampu meninggalkan ketergantungan Peserta didik/konseli mampu meninggalkan
dengan media sosial (fc, wa, ig, dll) ketergantungan dengan media sosial (fc, wa, ig, dll)
Mampu menghilangkan kebiasaan keluar Peserta didik/konseli mampu menghilangkan
malem (bermain,begadang) kebiasaan keluar malem (bermain,begadang)
Memiliki kemampuan menghilangkan Peserta didik/konseli memiliki kemampuan
rasa khawatir/takut tidak dapat lulus menghilangkan rasa khawatir/takut tidak dapat lulus
sekolah sekolah
Mampu mengatasi masalah dengan Peserta didik/konseli mampu mengatasi masalah
anggota keluarga di rumah dengan anggota keluarga di rumah
Mampu berhenti main game atau games Peserta didik/konseli dapat berhenti main game
online atau games online dalam mengisi waktu luangnya
Mampu mengendalikan ketergantungan Peserta didik/konseli mampu mengendalikan
dengan pada handphone ketergantungan dengan pada handphone
Memiliki rasa percaya diri Peserta didik/konseli mampu meningkatkan rasa
percaya diri dengan baik untuk mencapai tujuan
hidupnya
Memiliki kemampuan dalam Peserta didik/konseli mampu menyelesaikan masalah
menyelesaian masalah yang sedang dihadapi
SOSIAL Mampu berkomunikasi secara efektif Peserta didik/konseli dapat mengetahui pentingnya
komunikasi untuk menyampaikan pesan, ide atau
gagasan dalam hidup bermasyarakat
Memiliki pemahaman tentang nilai-nilai Peserta didik/konseli dapat memahami nilai-nilai
kehidupan kehidupan serta dapat bersosialisasi dan mengambil
keputusan berdasarkan nilai-nilai atau norma
kehidupan
Memiliki etika dan budaya tertib berlalu Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya
lintas memiliki budaya tertib berlalu lintas di jalan serta
menumbuhkan kesadaran untuk disiplin mentaati
rambu-rambu lalu lintas
Memiliki kemampuan untuk sukses hidup Peserta didik/konseli mampu memahami dan
bermasyarakat menerima peran sosial pria dan wanita dengan norma
yang ada di masyarakat serta berprilaku sebagai pria
dan wanita sesauai dengan norma masyarakat
Mampu menghidari dari tawuran pelajar Peserta didik/konseli dapat memahami dampak dari
tawuran pelajar dan mampu menghindarinya
Memiliki kemampuan untuk membina Peserta didik/konseli dapat memiliki perasaan positif
persahabatan agar tetap langgeng untuk membina persahabatan dengan kegiatan positif
serta memilki rencana kegiatan untuk mengisi
kegiatan persahabatan yang positif
Memiliki kebiasaan untuk antri Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan antri sebagai
pernghargaan atas diri sendiri dan orang lain
Mengenal bentuk-bentuk kenakalan Peserta didik/konseli mengenal bentuk-bentuk
remaja saat ini dan cara mensikapinya kenakalan remaja saat ini dan cara mensikapinya
Mampu membangun persahabatan yang Peserta didik/konseli mampu membangun
baik melalui medsos persahabatan yang baik melalui medsos
Memiliki kebiasaan mengucapkan kata Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan
maaf, tolong dan terimakasih dalam mengucapkan kata maaf, tolong dan terimakasih
pergaulan dalam pergaulan
Komponen program bimbigan dan konseling di SMP meliputi : (1) layanan dasar, (2)
layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan
sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen
1) Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli
yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang
pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan
mereka. Layanan dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan
berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta
perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam
aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan kelompok,
bimbingan klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media
adalah papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru
kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan
klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.
2) Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek peserta
didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber dari
lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling
individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi.
Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui elektronik dan
kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan
konseling atau konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif juga
dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk
memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi
peserta didik yang disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa,
orientasi seksual, status sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya.
Guru bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar semua
peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di
Sekolah Dasar.
4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja
infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara
tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1)
administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen,
kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling, membuat
evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2)
kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai
dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau
lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi dalam
menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor. Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi konselor atau guru bimbingan dan
konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan kombinasi antara tatap
muka dan daring.
Berdasarkan hasil angket kebutuhan peserta didik, maka alokasi waktu komponen
program adalah sebagai berikut :
PRO
KOMPONEN JUMLAH PERHITUNGAN
NO NO MATERI / TOPIK / KEGIATAN POR
PROGRAM LAYANAN WAKTU/JAM
SI
1 Layanan 1 Profesi di Dunia Kerja 18 32% 47% x 24 =
Dasar 2 Kebiasaan belajar rutin 11,28
3 Menghilangkan rasa khawatir/takut tidak dapat lulus
sekolah
4 Dampak pernikahan di usia muda
5 Prospek karir peminatan/jurusan di SMA/MA
6 Prospek karir peminatan/jurusan di SMK/MAK
7 Menghilangkan kebiasaan belajar saat akan ada ujian
8 Kiat mengelola keuangan saat indekos
9 Mantap pada keputusan pilihan karir
10 Mengatasi kesulitan mempelajari dan memahami
mata pelajaran tertentu
11 Cara mengendalikan emosi
12 Menghilangkan ketergantungan dengan media sosial
(fc, wa, ig, dll)
13 Membangun Rasa Percaya Diri
14 Menyontek, penyebab dan solusinya
15 Kepribadian Manusia
16 Dampak dari ketergantungan pada handphone
17 Syarat-syarat kelulusan
18 Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya
19 Dampak pacaran dikalangan remaja
20 Evaluasi prestasi belajar
21 Perencanaan karir masa depan
22 Kiat sukses hidup bermasyarakat
23 Cara atau strategi masuk sekolah favorit
24 Pilihan karir setelah lulus SMP/MTs
25 Kebiasaan mengucapkan kata maaf, tolong dan
terimakasih dalam pergaulan
2 Layanan 1 Kiat mengelola keuangan saat indekos 13 23% 14% x 24 =
Peminatan 2 Membangkitkan semangat diri saat mengalami 3,36
dan kegagalan
Perencanaan 3 Keselarasan cita-cita dengan harapan orang tua
Individual 4 Mengenal berbagai organisasi yang ada di
Peserta Didik masyarakat
5 Mantap pada keputusan pilihan karir
6 Mantap untuk melanjutkan sekolah ke jenjang Sma
7 Cara atau strategi masuk sekolah favorit
8 Perencanaan karir masa depan
9 Motivasi sukses dari tokoh inspiratif
10 Profesi di Dunia Kerja
11 Pilihan karir setelah lulus SMP/MTs
12 Prospek karir peminatan/jurusan di SMA/MA
13 Prospek karir peminatan/jurusan di SMK/MAK
3 Layanan 1 Mengatasi kejenuhan masuk sekolah 19 33% 24% x 24 =
Responsi 2 Menghilangkan ketergantungan dengan media 5,76
sosial (fc, wa, ig, dll)
3 Akibat kebiasaan keluar malem
(bermain,begadang)
4 Menghilangkan rasa khawatir/takut tidak dapat
lulus sekolah
5 Mengatasi masalah dengan anggota keluarga di
rumah
6 Dampak main game atau games online
7 Dampak dari ketergantungan pada handphone
8 Membangun Rasa Percaya Diri
9 Tahapan dalam menyelesaian masalah
10 Kebiasaan antri
11 Bentuk-bentuk kenakalan remaja saat ini dan cara
mensikapinya
12 Membuat persahabatan yang baik melalui medsos
13 Kebiasaan mengucapkan kata maaf, tolong dan
terimakasih dalam pergaulan
14 Dampak pacaran dikalangan remaja
15 Kebiasaan belajar rutin
16 Menghilangkan kebiasaan belajar saat akan ada
ujian
17 Syarat-syarat kelulusan
18 Meningkatkan konsentrasi belajar
19 Mengatasi kesulitan mempelajari dan memahami
mata pelajaran tertentu
4 Dukungan 1 Pengembangan Jejaring 7 12% 15% x 24 = 3,6
Sistem 2 Kegiatan Manajemen
3 Pengembangan staf
4 Kunjungan rumah
5 Kolaborasi
6 Pengembangan Profesi Konselor
a. In House Training
b. Pendidikan Lanjut
7 Penelitian dan Pengembangan
JUMLAH JAM 57 100% 24
G. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan, yaitu
bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir yang
merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta
didik/konseli
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor
kepada peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan,
mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab
tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan
secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik
maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk
memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil
berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya
sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) berempati
terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya, (3)
menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang
berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara
bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang
saling menguntungkan.
3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri
untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan
pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan
mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan yang
dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan
belajar
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian
4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada
peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi
dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan
realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan
hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi :
(1) Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir
(2) Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir
(3) Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir
(4) Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
(5) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir
(6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja yang baik
dan kesempatan karir
(7) Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di masyarakat
(8) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki - perempuan.
H. MENGEMBANGKAN TEMA / TOPIK LAYANAN BK
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN TOPIK/TEMA
LAYANAN
PRIBADI Memiliki kesadaran Peserta didik/konseli memiliki Ibadah dengan kemauan
melakukan berbagai kesadaran melakukan berbagai kegiatan sendiri
kegiatan ibadah dengan ibadah dengan kemauan sendiri
kemauan sendiri
Memiliki kebiasaan untuk Peserta didik/konseli mampu memiliki Berpikir dan bersikap
berpikir dan bersikap kebiasaan berpikir positif serta mencapai positif
positif pribadi yang mampu berpikir dan
bersikap selalu positif
Memiliki kesadaran untuk Peserta didik/konseli memiliki Menyontek, penyebab
tidak mencontek saat pemahaman dan kesadaran bahwa dan solusinya
mengikuti tes atau ujian menyontek adalah perbuatan tidak baik
(tercela), memahami penyebab dan
dampak dari perbuatan menyontek serta
mampu untuk menghindarinya
Mampu menghindari Peserta didik/konseli dapat memahami Stress dan cara
stress dalam menghadapi gejala-gejala stress serta faktor-faktor mengatasinya
kehidupan/kegiatan penyebab dan cara mengatasinya
Mampu berhenti main Peserta didik/konseli dapat berhenti Dampak main game atau
game atau games online main game atau games online dalam games online
mengisi waktu luangnya
Mampu mengendalikan Peserta didik/konseli mampu Dampak dari
ketergantungan dengan mengendalikan ketergantungan dengan ketergantungan pada
pada handphone pada handphone handphone
Memiliki rencana karir Peserta didik/konseli mampu memahami Perencanaan karir masa
masa depan pentingnya perencanaan karir serta depan
memiliki sikap positif dalam meraih
kesuksesan masa depan
Memiliki motivasi untuk Peserta didik/konseli dapat belajar Motivasi sukses dari
sukses tentang kehidupan mandiri secara tokoh inspiratif
emosional, sosial dan ekonomi dari
tokoh inspiratif
Mengenal Profesi di Dunia Peserta didik/konseli dapat mengetahui Profesi di Dunia Kerja
Kerja dan memahami macam-macam profesi
yang ada di dunia kerja
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli mampu Pilihan karir setelah lulus
tentang pilihan karir memahami kemampuan, minat dan SMP/MTs
setelah lulus SMP/MTs bakatnya sehingga dapat menemukan
pilihan studi lanjutnya
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli mampu mengenal Prospek karir
tentang dan memahami prospek karir dari setiap peminatan/jurusan di
peminatan/jurusan di kelompok peminatan atau jurusan yang SMA/MA
SMA/MA ada di SMA/MA.
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli mampu mengenal Prospek karir
tentang dan memahami prospek karir dari setiap peminatan/jurusan di
peminatan/jurusan di kelompok peminatan atau jurusan yang SMK/MAK
SMK/MAK ada di SMK/MAK.
I. RENCANA KEGIATAN/OPERASIOAL (ACTION PLAN)
Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan yang
menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari
hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi kemandirian
Konseli. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
(a) Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
(b) Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas
perkembangan atau standar kompetensi kemandirian Konseli
(c) Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3)
peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan system
(d) Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan
komponen layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan yang
dapat dilaksanakan adalah bimbingan
(e) Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
(f) Materi,
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
(g) Metode,
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan dilakukan.
(h) Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation, kertas
kerja dan sebagainya.
(i) Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian tujuan
layanan.
(j) Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan jumlah
jam. (secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah).
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING
EKUI
BIDANG KOMPONEN STRATEGI KE EVA
TUJUAN LAYANAN MATERI METODE MEDIA VALE
LAYANAN PROGRAM LAYANAN LAS LUASI
NSI
PRIBADI
Peserta didik/konseli memiliki kesadaran Proses
Bimbingan Ibadah dengan Ceramah, Slide Power
melakukan berbagai kegiatan ibadah dengan Dasar IX dan 2 jam
Klasikal kemauan sendiri Diskusi Point
kemauan sendiri Hasil
1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan
konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan
kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi
program bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses
dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian
proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung. Fokus penilaian
adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil
pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh peserta didik
yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian dapat diaragakan
pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi / topik /
masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka mewujudkan
upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data
2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih
bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah
dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan
kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi
proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan informasi kepada
seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan
dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara
akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan
3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan data
dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat memikirkan
ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat desain ulang
atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari program yang dianggap belum
begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan konseling
tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan diperbaiki
atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.
K. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING
Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup
memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta dididk yang
berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan untuk
pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun
kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung
terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan
dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :
a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :
1) Angket Masalah Konseli / Aplikasi Angket Masalah Konseli
2) Sosiometri
3) Alat Ungkap Pemahaman Diri
4) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMP
5) Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL
6) Inventori Tugas Perkembangan
7) _______________________
8) _______________________
9) Catatan Anekdot
b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :
1) Cummulative Record
2) Basis Data Prestasi Akademik
3) Daftar Peserta Didik Asuh
c. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :
1) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
2) Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal
3) Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.
d. Perlengkapan administrasi, yaitu :
1) Alat tulis
2) Format rencana kegiatan
3) Blanko laporan kegiatan
Sedangkan prasarana penunjang layanan : Ruang bimbingan dan konseling terdiri atas :
ruang tamu, ruang kerja, ruang bimbingan dan konseling kelompok/diskusi, ruang
dokumentasi (terlampir)
L. ANGGARAN DAN BIAYA
Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun, kemudian
mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan dalam porgam semesteran dalam
bentuk yang lebih rinci.
Terdapat beberapa komponen dalam program semeseteran, yaitu :
1. Bulan dan komponen program
2. Layanan Dasar
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema layanan dalam komponen layanan dasar,
seperti bimbingan klasikal dengan tema yang sudah dibuat dalam rencana kegiatan
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema dalam komponen layanan perencanaan
individual misalnya bimbingan klasikal dengan tema memilih sekolah lanjutan di tingkat
SMA/SMK - MA/MAK
4. Layanan Responsif
Berisi strategi layanan dan topik/tema (bila ada) dalam komponen layanan responsif,
misalnya : konseling kelompok dengan tema/topik “3 Kata Penting dalam Pergaulan”
5. Dukungan sistem
Berisis tentang strategi kegiatan dalam dukungan sistem seperti pengembangan jejaring,
kegiatan manajemen dan PKB
Berikut program semesteran dalam bentuk yang lebih rinci, baik semester ganjil maupun
semester genap :
( Dicetak dari Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik yang sudah diisi dan diolah )