Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nova Ramadhani Piliang

NIM : 202102021

Kelas : AD-A

Matkul : Manajemen Keuangan

Dosen : Dra. Salbiah.M.Si.,Ak

1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan neraca keuangan! Bagaimana mengorganisir item-
item dalam neraca keuangan?
2) Jelaskan apa yang disebut sebagai lapora laba-rugi!
3) Jelaskan apa yg disebut sebagai lapooran aliran kas! Apa manfaatnya?
4) Jelaskan bagaimana melakukan analisi laporan keuangan! Langkah apa saja yang harus
dilakukan?
5) Jelaskan rasio-rasio keuangan yang bisa dipakai sebagai analisis keuangan!
6) Jelaskan apa yang bisa dipakai sebagai angka pembanding (standar) dalam analisis
keuangan!
7) Jelaskan bagaimana melakukan analisis Du Pont! Apa manfaatnya?
8) Jelaskan apa yang dimaksud dengan analisis common size! Apa manfaatnya?
9) Jelaskan apa yang dimaksud dengan economic value added? Bagaimana menghitungnya,
dan apa manfaatnya?

JAWAB:
1. Pada dasarnya, neraca keuangan adalah bagian dalam laporan keuangan yang mencatat
informasi terkait aset, kewajiban pembayaran pada pihak terkait dalam operasional
perusahaan, dan modal pada waktu tertentu.
Mengorganisir item-item dalam neraca keuangan dilakukan dengan cara
disusun/diurutkan berdasarkan tingkat likuiditas item tersebut. Likuiditas yang dimaksud
adalah tingkat kedekatan item dengan kas. Oleh sebab itu maka kas diletakkan pada
urutan pertama, dilanjut piutang pada urutan kedua, dst. Ini berlaku untuk sisi sebelah
kanan (aset). Sementara untuk sisi sebelah kiri, kewajiban dan modal disusun secara
berurutan.

2. Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan
pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban
perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba bersih.
3. Aliran kas (cash flow) merupakan aliran pemasukan dan pengeluaran kas yang
mengubah kondisi kas proyek atau perusahaan setiap periode pembukuan (bulan,
triwulan,semester,atau tahun). Aliran kas masuk (cash inflows) dapat bersumber dari
aktifitas financing (bantuan pinjaman oleh pihak luar), hasil penjualan produk, ataupun
investasi oleh pihak lain.
Manfaatnya:
 Memberikan informasi tentang kemampuan entitas dari suatu perusahaan untuk
menghasilkan arus kas di masa mendatang.
 Mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar dividen dan melaksanakan
kewajibannya, seperti membayar upah karyawan.
 Mengukur keberhasilan sebuah perusahaan

4. Analisis laporan keuangan sangat krusial agar data keuangan bisnis atau perusahaan
dapat dimanfaatkan dalam mendukung keputusan yang akan diambil baik oleh
manajemen maupun pihak eksternal yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menganalasis laporan keuangan
adalah sebagai berikut ini:
 Memahami latar belakang data keuangan perusahaan, mencakup pemahaman
tentang bidang usaha dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh
perusahaan.
 Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan, mencakup
informasi mengenai tren atau kecenderungan industri di mana perusahaan
beroperasi seperti perubahan teknologi, perubahan selera konsumen dan
perubahan faktor-faktor ekonomi seperti perubahan pendapatan per kapita, tingkat
bunga, tingkat inflasi dan pajak. Selain itu, perhatikan juga perubahan yang terjadi
di dalam perusahaan itu sendiri seperti perubahan posisi manajemen kunci.
 Mempelajari dan mengamati laporan keuangan secara menyeluruh. Tujuan
langkah ini adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan sudah jelas dalam
menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai dengan standar akuntansi
keuangan.
 Menganalisis laporan keuangan. Gunakan berbagai metode dan teknik analisis
yang ada dapat menganalisis laporan keuangan dan menginterprestasikan hasil
analisis tersebut.

5. Berikut rasio-rasio keuangan yang bisa dipakai sebagai analisis keuangan :


1. Rasio Likuiditas atau Liquidity Ratio
Pengertian rasio keuangan likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan likuiditas
jangka pendek suatu perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap
utang lancarnya.
Dalam rasio likuiditas, analisis dapat dilakukan dengan menggunakan rasio sebagai
berikut:

a. Rasio Lancar atau Current Ratio arti rasio ini adalah untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh
tempo dengan aktiva lancar yang tersedia.
b. Rasio Cepat atau Quick Ratio/Acid Test Ratio adalah yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban atau utang lancar dengan aktiva lancar tanpa
memperhitungkan nilai persediaan
c. Cash Ratio membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi
uang kas dengan hutang lancar. Kas yang dimaksud adalah uang perusahaan yang
disimpan di kantor dan di bank dalam bentuk rekening koran.

2. Rasio Aktivitas atau Activity Ratio

Tujuan dari analisis rasio keuangan ini adalah untuk melihat pada beberapa asset
kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat
kegiatan tertentu.

3. Rasio Solvabilitas atau Solvability Ratio

Pengertian, tujuan dari analisis rasio keuangan solvabilitas ini adalah menunjukkan
tingkat efektivitas penggunaan aktiva atau kekayaan perusahaan kepada Anda

6. Perbandingan antarpos laporan dapat dilakukan melalui:


1. Perbandingan dalam dua atau beberapa tahun (horizontal) misalnya laporan keuangan
tahun 1993, dibandingkan den laporan keuangan tahun 1994. Perbandingan antara 1996,
1995, 1994, dan seterusnya.
2. Perbandingan dengan perusahaan yang dianggap terbaik.
3. Perbandingan dengan angka-angka standar Industri yang berlaku (Industrial Norm). Di
Indonesia standar ini belum tetapi di USA beberapa perusahaan mengkhususkan diri
mensupply informasi rasio ini misalnya Moody’s, Standard & Poor dan lain-lain.
4. Perbandingan dengan budget (anggaran).
5. Perbandingan dengan bagian, divisi, atau seksi yang ada dalam suatu perusahaan.

7. Dupont Analysis adalah rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis kemamuan
perusahaan untuk meningkatkan pengembalian atas ekuitas, atau Return on Equity
(ROE). Sejatinya, Dupont Analysis merupakan alat analisis yang digunakan untuk
menganalisis laba dari perusahaan atau bisnis.
Analisis DuPont menggunakan rumus return on equity (ROE) yang dikembangkan,
dihitung dengan mengalikan net profit margin dengan asset turnover dan equity
multiplier. Sehingga formula untuk menghitung DuPont analysis menjadi:
Analisis DuPont = Net Profit Margin x Asset Turnover x Equity Multiplier

Dengan komponen rumus:

Net Profit Margin = Laba bersih / Pendapatan

Asset Turnover = Penjualan / Rata-rata Aset

Equity Multiplier = Rata-rata Aset / Rata-rata Ekuitas

Manfaat nya sebagai berikut:


1. Sebagai bahan evaluasi internal perusahaan
Berdasarkan hasil analisis, manajer keuangan dapat membuat identifikasi apa saja
kekuatan dan kelemahan perusahaan saat ini. Dari situ evaluasi di berbagai aspek bisa
dilakukan sehingga perusahaan bisa mengambil kebijakan tepat sebagai upaya
perbaikan kinerja di masa mendatang.
2. Sebagai informasi bagi pihak eksternal untuk mengetahui efisiensi perusahaan. Dalam
hal ini, pihak eksternal mengandalkan indikator rasio margin laba sebagai tolak ukur.
3. Membuat pengukuran beban utang perusahaan
Manfaat ini didapat dari indikator leverage keuangan karena rasio tersebut bisa
mengukur seberapa besar beban utang perusahaan secara menyeluruh, serta membuat
perbandingan dengan ekuitas maupun aset. Dari perhitungan itu akan terlihat berapa
banyak aset perusahaan yang menjadi milik pemegang saham atau kreditor.

8. Analisis common-size ialah analisis yang disusun dengan menghitung tiap-tiap rekening
dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan
laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca). Laporan keuangan dalam persentase per-
komponen (Common-size statement) menyatakan masing-masing posnya dalam satuan
persen atas dasar total kelompoknya, cara penyusunan laporan keuangan ini disebut
teknik analisis common-size dan termasuk metode analisis vertikal.
Manfaatnya ialah Common size utamanya bermanfaat untuk melakukan perbandingan
kinerja keuangan antar perusahaan, karena laporan keuangan beberapa perusahaan dapat
diubah dalam bentuk common-size format. Perbandingan common-size statement dengan
pesaing, atau rata-rata industry, dapat mengungkapkan perbedaan akun dan distribusinya
dalam neraca. Dengan demikian analis dapat mengevaluasi alasan mengapa terjadi
perbedaan kinerja antar perusahaan.
9. EVA (Economic Value Added) merupakan sebuah gagasan keuntungan ekonomis yang
dinyatakan dalam informasi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan seperti biaya
operasional dan modal kerja perusahaan. Dengan kata lain, EVA (Economic Value
Added) dapat dijadikan sebagai alternative cara yang tepat untuk menilai kinerja yang
ada di perusahaan.
Dengan kata lain, EVA (Economic Value Added) dapat dijadikan sebagai alternative cara
yang tepat untuk menilai kinerja yang ada di perusahaan.
Langkah-langkah dalam perhitungan EVA adalah sebagai berikut:

1. Rumus Menghitung Net Operating After Tax (NOPAT)

NOPAT = EBIT x (1-pajak)

EBIT = Laba sebelum kena bunga dan pajak

2. Menghitung WACC

WACC = (D x Rd) (1-tax) + (E x Re)

Di mana,

Tingkat modal (D) = Utang total/total utang dan ekuitas total x 100%
Tingkat modal dan ekuitas (E) = Beban bunga/utang dan ekuitas total x 100%
Cost of debt (Rd) = Beban bunga/total utang jangka panjang x 100%
Cost of Equity (Re) = (Laba bersih - pajak)/total ekuitas x 100%
Tingkat pajak (Tax) = Pajak/laba bersih sebelum kena pajak x 100%

3. Rumus Menghitung IC

Invested Capital (IC) = (total utang + ekuitas) – utang dalam jangka pendek
[4. Rumus Menghitung Capital Charges

Capital Charges (CC) = WACC x IC


Manfaat nya sebagai berikut:
 Penggunaan EVA akan membuat seluruh unit usaha mempunyai banyak sasaran
laba yang serupa untuk melakukan perbandingan investasi.
 Apabila kinerja suatu unit pusat investasi diukur menggunakan sistem EVA, maka
investasi lainnya yang menghasilkan laba di atas besaran biaya modal akan
meningkatkan EVA tersebut. Maka dari itu, hal ini akan jauh lebih menarik di
mata manajer terkait.
 Perbedaan tingkat suku bunga dapat digunakan untuk jenis aktiva perusahaan
yang berbeda-beda pula.
 EVA mempunyai korelasi positif yang jauh lebih kuat terhadap banyaknya
perubahan-perubahan di dalam nilai pasar perusahaan tertentu.
 Dengan perhitungan EVA, perusahaan akan lebih memperhatikan kebijakan
terkait struktur modalnya.

Anda mungkin juga menyukai