1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Tutorial yang berjudul
“Laporan Tutorial Sistem Saraf” tanpa suatu kendala yang berarti.
Laporan Tutorial ini kami buat sebagai salah satu sarana untuk lebih
mendalami materi tentang sistem saraf pada manusia.
1. Drg. Puji Astuti yang telah memberikan waktu untuk menjadi tutor kami
dalam diskusi tutorial ini.
2. Anggota kelompok VIII yang telah berperan aktif dalam diskusi maupun
pembuatan laporan tutorial ini.
Kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa, untuk itu kami mohon
maaf apabila dalam laporan ini masih terdapat kesalahan baik dalam isi ataupun
sistematika. Kami juga berharap laporan tutorial sistem saraf ini dapat bermanfaat
untuk pendalaman materi pada Blok Sistem Tubuh II ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Susunan saraf manusia merupakan bagian tubuh yang paling kopleks dan
dibentuk oleh lebih dari 100 juta sel saraf ( neuron), dan di dukung oleh sel-sel
glia yang jumlahnya lebih banyak. Rata-rata setiap neuron memiliki sekurang-
kurangnya seribu hubungan dengan neuron lain membentuk suatu system
komunikasi yang sangat kompleks.
1.2 Skenario
Pak Tono mempunyai pohon kelapa. Suatu hati Pak Tono memanjat pohon
kelapanya. Karena kelalaian, dia terjatuh dari pohon kelapa dengan ketinggian
kurang lebih 6 meter. Posisi jatuhnya, pinggang menyentuh tanah terlebih dahulu.
4
Pada saat terjatuh, Pak Tono dalam keadaan sadar. Akan tetapi, sejak saat itu Pak
Tono mengeluh nyeri pada pinggang belakang, sulit kencing, kedua tungkai
bawah lemah dan terasa kesemutan yang menjalar dari pinggang sampai ke kaki.
3. Apa saja dampak jatuh secara sadar dan tidak sadar serta saraf apa saja
yang terlibat?
3. Mengetahui dan menjelaskan dampak jatuh secara sadar dan tidak sadar
serta saraf apa saja yang terlibat
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Neuron
Neuron adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan
perpanjangan sitoplasma. Neuron terdiri dari komponen-komponen
sebagai berikut:
a. Badan sel
Yaitu bagian yang mengendalikan metabolisme keseluruhan neuron.
b. Akson
6
- Suatu prosessus tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang dari
dendrit. Bagian ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron
lain , ke sel lain, atau ke badan sel neuron yang menjadi asal akson.
- Akson diselubungi oleh lapisan (selubung) mielin. Selubung mielin
dibentuk oleh suatu jenis sel neuroglia yang dinamakan sel schwann.
Namun, pada bagian tertentu dari akson terdapat daerah yang tidak
terbungkus mielin. Daerah tersebut dinamakan nodus ranvier yang
berfungsi mempercepat penghantaran impuls.
- Mielin berfungsi sebagai isolator listrik dan melindungi akson.
c. Dendrit
Yaitu perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek
yang berfungsi sebagai penghantar impuls ke sel tubuh. Permukaan
dendrit penuh dengan spina dendrit yang dikhususkan untuk
berhubungan dengan neuron lain.
2. Sel neuroglia
Sel penunjang tambahan pada susunan saraf pusat yang berfungsi sebagai
jaringan ikat yang mensupport sel dari nervous sistem.
7
Daya kepekaan dan daya hantaran merupakan sifat utama dari
makhluk hidup dalam bereaksi terhadap perubahan sekitarnya.
Rangsangan ini dinamakan stimulus dan reaksi yang dihasilkan dinamakan
respon. Alat penghantar stimulus yang berfungsi menerima rangsangan
disebut reseptor, sedangkan yang menjawab stimulus disebut efektor,
seperti otot, sel, kelenjar, dan sebagainya. Hubungan reseptor dengan
efektor terjadi melalui sistem sirkulasi dengan perantara zat kimia yang
aktif atau melalui hormon yang melewati tonjolan protoplasma dari satu
sel berupa benang serabut.
a) Otak :
Beratnya 2% dari keseluruhan berat tubuh, kurang lebih 1400 gram
pada orang dewasa
Merupakan pusat komputer dari semua alat tubuh, bagian dari saraf
sentral yang terletak di dalam rongga tengkorak (kranium) yang
dibungkus oleh selaput otak yang kuat.
Mengkonsumsi 25% oksigen
Menerima 1,5% curah jantung
Terdapat lapisan pelindung otak yang terdiri dari kulit kepala dan
rambut, tulang tengkorak, columna vertebra, dan tiga lapisan jaringan
ikat yang disebut meningen (selaput otak). Lapisan meningen terdiri
dari :
Piamater
Lapisan araknoid
Duramater
Terdapat cairan serebrospinalis, cairan yang berupa plasma darah dan
cairan interstial, tetapi tidak mengandung protein. Fungsinya adalah
8
sebagai bantalan untuk jaringan lunak otak dan medulla spinalis, juga
berperan sebagai media pertukaran nutrient dan zat buangan antara
darah dan otak serta medulla spinalis.
Mengandung substansi abu-abu dan substansi putih
Terdapat tiga bagian otak,antara lain :
~ Otak depan yang berfungsi untuk menerima dan
mengintegrasikan informasi mengenai kesadaran dan emosi.
Terdiri dari cerebrum, korpus striatum, talamus, dan hipotalamus.
9
Hemisfer serebral (cerebrum)
Terbagi menjadi 4 lobus :
~ Lobus frontalis, menstimuli pergerakan otot, yang berperan untuk
proses berpikir.
~ Lobus parietalis, merupakan area sensoris dari otak yang merupakan
sensasi perabaan, tekanan, dan sedikit menerima perubahan
temperatur.
~ Lobus occipitalis, mengandung area visual yang menerima sensasi
dari mata.
~ Lobus temporalis, mengandung area auditori yang menerima sensasi
dari telinga.
Cerebellum, terletak di sisi inferior pons dan melupakan bagian
terbesarkedua dari otak. Beratnya sekitar 150 gram dari berat otak
seluruhnya.
Medulla oblongata, panjangnya 2,5 cm dan menjulur dari pons sampai
medulla spinalis dan terus memanjang . Bagian ini berakhir pada
oramen magnum tengkorak.
Formasi retikuler, adalah jaring-jaring serabut syaraf dan badan sel
yang tersebar di keseluruhan bagian medulla oblongata , pons, dan otak
tengah.
Sistem ini juga mencakup saraf kranial yang berasal dari otak; saraf spinal;
yang berasal dari medulla spinalis; dan ganglia serta reseptor sensorik yang
berhubungan.
b) Medulla spinalis
Disebut juga sumsum tulang belakang yang terlindung di dalam
tulang belakang dan berfungsi untuk mengadakan komunikasi antara otak
dan semua bagian tubuh serta berperan dalam gerak refleks, denyut
jantung, pengaturan tekanan darah, pernafasan, menelan, dan muntah.
10
Sistem saraf tepi terdiri dari saraf otak dan saraf spinal. Dua belas pasang saraf
otak (nervus cranialis) keluar dari otak, dan 31 pasang saraf spinal (nervus
spinalis) meninggalkan medulla spinalis. Sistem saraf tepi secara anatomis dan
operasional bersifat sinambung dengan sistem saraf pusat. Sistem saraf tepi
menyalurkan impuls neural dari organ indera (misalnya kedua mata) dan dari
reseptor sensoris di berbagai bagian tubuh (misalnya kulit) ke sistem saraf pusat.
Sistem saraf tepi juga menyalurkan impuls neural dasri sistem saraf pusat ke oto
dan kalenjar. Suatu berkas serabut saraf (akson) dalam sistem saraf tepi disebut
saraf (nervus), dan kumpulan badan sel saraf di luar sistem saraf pusat disebu
ganglion (misalnya ganglion spinale). Anyaman saraf disebut pleksus saraf
(plexus nervosus). Serabut saraf perifer terdiri dari sebatang akson, selubung
mielin dan neurolema atau selubung sel Schwann. Tidak semua akson bermielin
(misalnya kebanyakan serabut dalam nervus cutaneus).
Saraf tepi lumayan kuat dan memiliki daya tahan yang baik karena serabut
saraf di dalamnya diperkuat dan dilindungi oleh tiga selubung jaringan ikat
sebagai berikut:
11
Radix posterior dan radix anterior bersatu, membentuk saraf spinal (nervus
spinalis) yang bercabang dua menjadi ramus posterior dan ramus anterior. Ramus
posterior dan ramus anterior berisi serabut saraf motoris dan sensoris . Ramus
posterior mengantar serabut saraf ke punggung, sedangkan ramus anterior
mengantar serabut saraf ke extremitas dan daerah tubuh sebelah ventral dan
lateral.
Komponen suatu saraf spinal yang khas adalah sebagai berikut:
Serabut sensoris umum (somato-aferen umum)yang meneruskan perasaan
dari tubuh ke medulla spinalis, ini mungkin berhubungan dengan perasaan
eksteroseptif (sakit, suhu, rabaan, tekanan) dari kulit atau perasaan
proprioseptif dari otot, tendo, dan sendi yang membawa informasi
mengenai keadaan posisi sendi dan tegangan tendo serta serabut otot.
Serabut viserosensoris (visero-aferen umum) yang menyalurkan perasaan
dari mukosa, kelenjar, dan pembuluh darah
Serabut somatomotoris (somato-eferen umum) yang menyalurkan impuls
motoris kepada otot rangka
Serabut viseromotoris (visero-eferen umum) yang menyalurkan impuls
kepada otot polos dan jaringan kelenjar
Sistem Saraf Somatis
Sistem saraf somatis terdiri dari bagian somatis sistem saraf pusat dan
sistem saraf tepi yang dibentuk oleh komponen sensoris dan motoris. Sistem
somatosensoris menyalurkan persasaan rabaan, sakit, suhu, dan sikap dari reseptor
sensoris. Sistem somatosensoris memungkinkan terlaksananya gerak yang
dikehendaki melalui kontraksi otot rangka.
Sistem saraf otonom terdiri dari saraf eferen dan aferen, serta ganglion.
Saraf eferen berhubungan dengan penyaluran impuls ke jantung (otot jantung),
otot polos, dan kelenjar. Saraf eferen mengurus penyaluran rangsang sakit viseral,
dan merupakan komponen aferen refleks otonom terdiri dari dua bagian:
12
Sistem parasimpatis untuk merangsang kegiatan yang menghemat dan
memulihkan sumber daya tubuh (misalnya jantung berdenyut lebih
lambat)
Sistem simpatis untuk memacu kegiatan yang dikerjakan pada keadaan
menegangkan, sewaktu jantung berdenyut cepat dan tekanan darah menaik
Setiap bagian sistem saraf otonom terdiri dari dua bagian neuron. Badan
sel pertama neuron terletak dalam kolumna visero-eferen di otak dan medulla
spinalis, sedangkan badan sel neuron kedua terdapat dalam ganglion otonom di
luar sistem saraf pusat. Akson neuron pertama disebut serabut prasinaps atau
praganglion, dan akson neuron kedua dikenal sebagai serabut pascasinaps atau
pascaganglion.
Sistem Parasimpatis
Sistem Simpatis
Badan sel neuron praganglion sistem simpatis terletak dalam cornu laterale
substantea grisea medulla spinalis , mulai dari segmen torakal pertama sampai
segmen lumbal kedua atau ketiga. Badan sel neuron pascaganglion terletak dalam
ganglion paravertebral dan prevertebral.
13
meliputi cabang-cabang utama pars abdominalis aortae (misalnya ganglion
coeliacum).
14
12 pasang saraf kranial yang disusun dalam nama angka Romawi, muncul
dari berbagai bagian batang otak. Klasifikasinya :
15
b. Serabut sensorik dari spindel otot menyampaikan informasi indra
otot dari otot oblik superior ke otak
5. Saraf trigeminal (CN V) merupakan saraf kranial terbesar, merupakan
saraf gabungan tetapi sebagian besar terdiri dari saraf sensorik.
Bagian ini membentuk saraf sensorik utama pada wajah, rongga nasal,
dan rongga oral
a. Neuron motorik berasal dari pons dan menginervasi otot mastikasi,
kecuali otot buksinator
b. Badan sel neuron sensorik terletak dalamganglia trigeminal yang
bercabang :
- Cabang optalmik membawa informasi dari kelopak mata, bola
mata, kelenjar air mata, sisi hidung, rongga nasal, kulit dahi
serta kepala
- Cabang maksilar membawa informasi dari kulit wajah, rongga
oral, dan langit-langit mulut
- Cabang mandibular membawa informasi dari gigi bawah, gusi
bibir, kulit rahang, dan area temporal kulit kepala
6. Saraf abducens (CN VI) merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian
besar terdiri dari saraf motorik
a. Neuron motorik berasal dari sebuah nukleus pada pons yang
menginervasi otot rektus lateral mata
b. Neuron sensorik membawa pesan proprioseptif dari otot-otot
rektus lateral ke pons
7. Saraf fasial (CN VII) adalah saraf gabungan
a. Neuron motorik terletak dalam nuklei pons. Neutron ini
menginervasi otot ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata dan
kelenjar saliva
b. Neuron sensorik membawa informasi dari reseptor pengecap pada
dua per tiga bagian anterior lidah
8. Saraf vestibulokoklear (CN VIII) hanya terdiri dari saraf sensorik dan
memiliki dua divisi
16
a. Cabang koklear atau auditori menyampaikan informasi dari
reseptor untuk indra pendengaran
b. Cabang vestibular membawa informasi yang berkaitan dengan
ekuilibrium dan orientasi kepala terhadap ruang yang diterima dari
reseptor sensorik pada telinga dalam
9. Saraf glosofaringeal (CN IX) adalah saraf gabungan
a. Neuron motorik berawal dari medula dan menginervasi otot untuk
wicara dan menelan serta kelenjar saliva parotid
b. Neuron sensorik membawa informasi yang berkaitan dengan rasa
dari sepertiga bagian posterior lidah
10. Saraf vagus (CN X) adalah saraf gabungan
a. Neuron motorik berasal dari dalam medula dan menginervasi
hampir semua organ toraks dan abdomen
b. Neuron sensorik membawa informasi dari faring, laring, trakea,
esofagus, jantung, visera abdominal ke medula dan pons
11. Saraf aksesori spinal (CN XI) adalah saraf gabungan tetapi sebagian
besar terdiri dari serabut motorik
a. Neuron motorik berasal dari 2 are
-Bagian kranial berawal dari medula dan menginervasi otot
volunter faring dan laring
-Bagian spinal muncul dari medulla spinalis serviks dan
menginervasi otot trapezius dan sternokleidomastoid
b. Neuron sensorik membawa informasi dari otot yang sama yang
terinervasi oleh saraf motorik, misalnya otot laring, faring,
turapezius, dan otot sternokleidomastoid
12. Saraf hipoglosal (CN XII) termasuk saraf gabungan, tetapi sebagian
besar terdiri dari saraf motorik
a. Neuron motorik berawal dari medula dan mensuplai otot lidah
b. Neuron sensorik membawa informasi dari spindel otot di lidah
17
Histologi Sistem Saraf
Neuron
18
dari dalam tubuh. Interneuron mengadakan hubungan antar neuron, dan
membentuk jaringan fungsional yang kompleks atau sirkuit.
Badan sel
Dendrite
19
Percabangan dendrite memunkinkan sebuah neuron untuk menerima dan
mengintegrasi sejumlah besar akson terminal dari sel saraf lain.
Akson
Susunan saraf pusat terdiri dari atas serebrum, serebelum, dan medulla
spinalis.SSP hamper tidak memiliki jaringan ikat dan karenanya, konsisteni
oragan ini mirip gel, yang relative lunak. Substansi grissea mengandung badan sel
neuron, dendrite, bagian awal akson tak bermielin, dan sel glia. Substansi ini
20
merupakan daerah terbentuknya sinaps. Substansi gressea ini terutama terdapat
dipermukaan serebrum dan serebelum, yang membentuk korteks serebri dan
korteks serebeli sedangkan letak substansia alba lebih kepusat. Kumpulan badan-
badan sel neuron yang membentuk pulau-pulau substansi grissea yang terbenam
dalam substansi putih disebut nucleus. Pada korteks serebri, substansi grissea
memiliki 6 lapisan sel beraneka bentuk dan ukuran. Neuron pada korteks sereberi
tertentu mengatur impuls afferent , sedangkan daerah lain neuron eferen
membangkitkan impuls motorik yang mengendalikan gerak volunter. Korteks
serebeli memiliki 3 lapisan yaitu lapisan molecular luar, lapisan tengah yangterdiri
atas sel perkinje berukuran besar,dan lapisan bergranula dalam. Pada potongan
melintang medulla spinalis, substansi alba terletak dipinggir dan substansi grissea
terletak di tengah, yang menyerupai huruf H. pada garis horizontal dari huruf H
ini. Terdapat suatu lubang yaitu kanalis sentralis yang merupakan sisa lumen tuba.
Tungkai substansi grissea dari huruf H ini membentuk kornu anterior. Kornu ini
mengandung neuron motorik dengan akson yang membentuk radiks ventral saraf
spinal.
a. MENINGEN
Dura mater
Dura mater adalah lapisan luar dan terdiri atas jaringan ikat
padat, yang menyatu dengan periosteum tengkorak. Dari porestium
vertebra oleh rongga epidural, yang mengandung vena berdinding
tipis, jaringan ikat longgar,dan jaringan lemak. Dura mater dipisahkan
dari arakhnoid oleh rongga subdural yang sempit. Permukaan dalam
semua dura mater dan permukaan luarnya di medulaspinalis, ditutupi
oleh epitel selapis gepeng yang berasal dari masenkim.
21
Arakhnoid
Pia mater
Komponen utama dari sitem saraf tepi adalah saraf, ganglia, dan ujung
saraf. Saraf adalah berkas serabut saraf yang dikelilingi selubung jaringan ikat.
Serabut saraf
22
Serabut saraf terdiri atas akson yang dibungkus selubung khusus
yang berasal dari sel ektodernal. Gabungan serabut saraf membentuk
traktus-traktus saraf di otak, medulla spinalis, dan saraf tepi. Akson
berdiameter kecil umumnya adalah serabut saraf tak bermielin. Akson
yang lebih tebal umumnya diselubungi oleh lebih banyak lapisan
konsentris sel penyelubung, yang membentuk selubung myelin. Serabut-
serabut ini dikenal sebagai serabut saraf bermielin.
Saraf
Saraf memiliki selubung fibrosa luar yang terdiri atas jaringan ikat
padat yang disebut epineurium, yang juga nebgisi rongga diantara berkas-
berkas serabut saraf. Setiap berkas dikelilingi oleh oerineurim, yaitu
selapis jaringan yang tersusun dari lapisan sel-sel gepeng mirip-epitel. Di
dalam selubung perineurium, terdapat akson-akson berselubung sel
Schwann dan jaringan ikat pembungkusnya, yaitu endoneurium.
Ganglia
Ganglion sensorik
Ganglion otonom
23
dinding saluran cerna, membentuk ganglia intramural.. ganglia ini tidak
memiliki samapi jaringan ikat dan sel-selnya ditopang stroma organ
tempat ganglia ini berada.ganglia otonom memiliki neuron multipolar.
Selapis sel satelit seringkali membungkus neuron ganglia otonom. Pada
ganglia intramural, hanya terlihat sedikit sel satelit disekitar masing-
masing neuron.
System simpatis
System parasimpatis
24
neuron ini umumnya terdapat dinding organ, ketika serabut ganglion
memasuki organ dan membentuk sinaps dengan neuron kedua dalam
system saraf ini. Mediator kimia yang disebabkan oleh ujung saraf
praganglion dan pascaganglion dari system parasimpatis, yaitu asetilkolin,
mudah dinonaktifkan oleh asetilkolenesterase-salah satu alas an mengapa
stimulasi parasimpatis memiliki kerja yang lebuh jelas dan lebuh
terlokalisir daripada stimulasi simpatis.
Sistem saraf berperan dalam koordinasi dan regulasi aktifitas dalam tubuh.
Pusat koordinasi saraf ada di otak dan sumsum tulang belakang. Sifat dasar sel
25
saraf, yaitu : iritabilitas / eksisitas (kemampuan memberikan respon bila mendapat
rangsangan.umumnya berkembang pada saraf sensoris dan reseptoryang mampu
mendeteksi perubahan lingkungan), konduktivitas (kemampuan untuk
menghantarkan impuls atau gelombang iritabilitas atau perambatan potensial
aksi).
Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang
terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls berupa rambatan listrik di
sepanjang akson. Sinaps adalah titik temu (kontak) antara satu neuron dengan
neuron lainnya, diantara titik temu tersebut ada celah (celah sinaps). Macam-
macam sinaps, yaitu sinaps akso-somatik (titik temu antara ujung akson satu sel
saraf dengan soma/badan sel dari neuron lain), sinaps akso-dendritik (titik temu
antara ujung akson satu sel saraf dengan dendrit dari sel saraf lain), sinaps akso-
aksonik (titik temu antara ujung akson sel saraf dengan akson dari sel
saraf).Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke
saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil
olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah
yang harus dilaksanakan oleh efektor. Impuls dihantarkan disepanjang akson
hinggake sinaps (mekanisme elektrik), sedangkan impuls yang menyeberangi
celah sinaps dibantu mekanisme kimia. Impuls dari neuron pre-sinaptik menuju ke
neuron post-sinaptik menyeberangi celah sinaps diperantarai oleh neurotransmiter.
Macam-macam neurotransmiter, yaitu asetilkolin, norepinefrin, epinefrin,
dopamin, serotonin, GABA (gamma amino butiric acid), glisin, endorfin dan
ensefalin.
Gerak biasa
Gerak refleks
26
Sistem saraf ini tersusun atas jaringan saraf yang di dalamnya terdapat
sel-sel saraf atau neuron. Meskipun system saraf tersusun dengan sangat
kompleks,tetapi sebenarnya hanya tersusun atas 2 jenis sel,yaitu sel saraf
dan sel neuroglia.
Mekanisme Nyeri
Bila otot berkontraksi secara ritmis, tetapi suplai darah tetap adekuat, biasanya
tidak akan timbul nyeri. Namun, apabila suplai darah ke otot tersumbat, kontraksi
dengan segera akan menimbulkan nyeri. Setelah kontrkasi berhenti, nyeri tetap
ada sampai aliran darah kembali pulih.
27
membersihkan faktor ini. Klaudikasio intermiten, nyeri yang timbul di otot-otot
betis pada ornag yang menderita penyakit pembuluh darah oklusi, adalah contoh
yang lain. Nyeri ini biasanya muncul saat pasien berjalan dan menghilang apabila
ia berhenti (Ganong)
Rasa nyeri terutama merupakan mekanisme pertahanan tubuh, rasa nyeri timbul
bila ada jaringan rusak, dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan
cara memindahkan stimulus nyeri. Bahkan aktifitas ringan saja, misalnya duduk
dengan bertopang dengan tulang iskhia selama jangka waktu lama, dapat
menyebabkan kerusakan jaringan, sebab aliran darah yang ke kulit berkurang
akibat tertekannya kulit oleh berat badan.
Pada umumnya nyeri akan terasa bila seseorang menerima panas dengan suhu di
atas 45oC. Ini juga merupakan suhu di mana jaringan mulai mengalami kerusakan
akibat panas, sebenarnya jaringan akan seluruhnya rusak jika suhu menetap di atas
nilai ini. Oleh karena itu, jelaslah sekarang bahwa rasa nyeri yang di sebabkan
oleh panas sangat erat hubungannya dengan kemampuan panas untuk merusak
jaringan.
Transduksi
Merupakan proses dimana suatu stimuli nyeri (noxious stimuli) dirubah menjadi
suatu aktifitas listrik yang akan diterima ujung-ujung saraf. Stimuli ini dapat
berupa stimuli fisik (tekanan), suhu (panas) atau kimia (substansi nyeri).
28
jaringan. Akibatnya nyeri dapat timbul karena rangsang yang sebelumnya tidak
menimbulkan nyeri misalnya rabaan.
Transmisi
Modulasi
Adalah proses pengendalian internal oleh sistem saraf, dapat meningkatkan atau
mengurangi penerusan impuls nyeri.Hambatan terjadi melalui sistem analgesia
endogen yang melibatkan bermacam-macam neurotansmiter antara lain endorphin
yang dikeluarkan oleh sel otak dan neuron di spinalis. Impuls ini bermula dari
area periaquaductuagrey (PAG) dan menghambat transmisi impuls pre maupun
pasca sinaps di tingkat spinalis. Modulasi nyeri dapat timbul di nosiseptor perifer
medula spinalis atau supraspinalis.
Persepsi
Persepsi adalah hasil rekonstruksi susunan saraf pusat tentang impuls nyeri yang
diterima. Rekonstruksi merupakan hasil interaksi sistem saraf sensoris, informasi
kognitif (korteks serebri) dan pengalaman emosional (hipokampus dan amigdala).
Persepsi menentukan berat ringannya nyeri yang dirasakan.
Kesemutan
29
Kesemutan dalam bahasa medis disebut paresthesia. Gangguan ini terjadi karena
gangguan saraf tepi (perifer), yakni saraf di luar jaringan otak. Misalnya di tangan, kaki,
dan bagian badan lainnya. Gangguan saraf tepi yang menimbulkan kesemutan dapat
disebabkan oleh berbagai faktor. Di antaranya, tertekan pada area kesemutan. Misalnya,
jika daerah lengan atas tertekan oleh sesuatu atau terlipat (tertekuk), maka akan terjadi
gangguan aliran darah pada area di bawahnya sehingga menimbulkan kesemutan di
bagian bawah area yang tertekan atau tertekuk tersebut.
Infeksi pada jaringan ikat juga dapat menimbulkan kesemutan karena tekanan
terjadi pada serabut saraf di daerah yang terkena infeksi
Tidak sampai di situ saja, gangguan pembuluh darah, pada beberapa penyakit
dengan penyempitan pembuluh darah (atherosclerosis) dapat menimbulkan kesemutan
karena kekurangan asupan makanan di daerah yang dialiri pembuluh darah yang
terganggu tersebut. Selain itu kekurangan vitamin B12 pada penderita defisiensi B 12
bisa pula menyebabkan kesemutan.
30
Macam – macam obat anti nyeri
1. Asam karboksilat
a. Asam Asetat :
- Derivat Asam Fenilasetat :
* Diklofenak
* Fenklofenak
* Sulindak
* Tolimetin
* Benorilat
* Diflunisal
*Salsalat
*Fenbufen
*Fenoprofen
*Flurbiprofen
*Ibuprofen
*Ketoprofen
31
*Naproksen
*Meklofenamat
2. Asam Enolat :
a. Derivat Pirazolon :
*Azapropazon
*Fenilbutazon
*Oksifenbutazon
32
BAB III
KESIMPULAN
Sistem saraf merupakan suatu susunan yang mengatur segala aktifitas yang
kita lakukan atau tubuh kita lakukan. System syaraf itu sendiri dibagi menjadi
beberapa bagian yaitu badan sel, dendrite, dan nodus renvier. Selain itu Saraf
dibagi menjadi beberapa bagian yaitu susunan saraf pusat yang terdirir dari
medulla spinalis ( sumsum tulang belakang), Srebrum (Otak besar), dan selebelum
(otak kecil. Lalu yang kedua ialah susunan saraf Tepi yang terdiri dari Saraf,
Ganglia, dan ujung saraf. Dan yang terakhir ialah Sisitem saraf otonom (tak sadar)
yang terdiri dari saraf simpatik dan saraf tidak simpatik.
Selain itu sel saraf (Neuron) berdasarkan ukuran bentuk cabangnya dibedakan
menjadi 3 bagian yaitu neuron multipolar, neuron bipolar, dan neuron
pseudopolar. Lalu Neuron berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi 3 yaitu
neuron sensorik (aferen), neuron motorik (eferen), dan interneuron. Selain itu
neuron sensorik menurut jenis reseptor dibagi menjadi 5 bagian yaitu
mekanoreseptor, termoreseptor, nosireseptor, reseptor elektromagnetik, dan
kemoreseptor.
Otot-otot yang melakukan kontraksi juga dipengaruhi oleh system saraf, maka
dari itu jika dilakukan kontraksi yang berlebihan akan menimbulkan nyeri akibat
penumpukan asam laktat. Selain itu nyeri juga bias disebabkan karena adanya
inflemasi di bagian tubuh , maka untuk meredakannya dibutuhkan obat anti
analgesic, dan dibedakan menjadi dua macam yaitu narkotik (opioid) dan non
narkotik (non opioid).
33
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
C.Guyton Arthur. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Alih Bahasa Ken Ariata
Pengadi et al. Edisi 7. Jakarta : EGC, 1994:93-95
Ganong, W.F. 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta: EGC
Junqueira, Carlos Luiz, Carneiro, Jose. 2007. Histologi Dasar: Atlas dan Teks.
Alih Bahasa Jan Tambayong. Jakarta: EGC
34