Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Disusun oleh:
Paritta Vicky Agnestika/ XII-IPA/ 19

Sekolah Menengah Atas Kristen Gamaliel


Jl. Jenderal Sudirman No. 205-207, Bandung
2021
PRAKTIKUM
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
“Penurunan Titik Beku Larutan”

Hari/Tanggal Praktikum: Minggu, 29 Agustus 2021

A. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi pengaruh garam terhadap penurunan titik beku suatu larutan.

B. Alat dan Bahan

Alat: Bahan:
• Wadah kaleng 2 buah • Air 50 ml
• Baskom 2 buah • Garam 2 bungkus
• Sendok 1 buah • Es batu

C. Dasar Teori
Sifat koligatif larutan adalah suatu sifat pada larutan yang tidak dipengaruhi oleh jenis zat yang
terlarut, tetapi bergantung pada konsentrasi partikel zat yang terlarut di dalamnya. Salah satu sifat
koligatif larutan adalah penurunan titik beku. Proses pembekuan adalah merapatnya partikel-partikel zat
cair yang sangat kuat sehingga terjadi gaya tarik-menarik antarmolekul zat cair yang kuat sehingga
terbentuk zat padat. Penurunan titik beku juga dipengaruhi oleh jumlah partikel zat pelarut. Semakin
besar jumlah partikel zat maka semakin besar penurunan titik beku pada larutan (cepat membeku).
Untuk membuktikan, maka dilakukan praktikum sifat koligatif menggunakan garam untuk
mengidentifikasikan pengaruh penurunan titik beku suatu larutan.

D. Cara Kerja

1. Siapkan dua wadah kaleng dengan ukuran yang sama. Masukkan air ke dalam masing-masing
wadah kaleng dengan jumlah yang sama. Tutup wadah kaleng tersebut dengan rapat.
2. Siapkan dua buah baskom. Masukkan es batu yang telah dihancurkan ke dalam baskom.
Tambahkan sejumlah garam (1-2 bungkus) secara merata ke dalam salah satu baskom yang
telah berisi es batu.
Anda memiliki 2 baskom:
(1) Baskom berisi es batu dan garam
(2) Baskom berisi es batu tanpa garam
3. Masukkan masing-masing wadah kaleng yang telah berisi air ke dalam masing-masing
baskom.
4. Guncanglah kedua wadah baskom atau wadah kaleng yang berisi air dengan tangan. Lakukan
hingga air di dalam kaleng memadat menjadi es.
5. Lihatlah perbedaan antara wadah kaleng dalam baskom (1) dan wadah kaleng dalam baskom
(2).
6. Catatlah waktu yang diperlukan hingga air dalam wadah kaleng menjadi es.

NOTE:
Anda dapat melakukan percobaan pada baskom (1) dan (2) secara terpisah dengan tetap
memperhatikan kondisi es batu di dalam kedua baskom tetap sama saat percobaan dilakukan.

E. Analisis Data/Pertanyaan
 Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Keterangan Es batu dengan Es bartu tanpa Waktu Dokumentasi
garam (NaCl) garam (NaCl)
Air dalam wadah Membeku Tidak membeku
kaleng 10 menit
Baskom Terdapat butiran- Permukaan terasa
buturan es dingin saja
berwaena putih
pada permukaan
baskom

Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat es batu dengan garam memiliki penurunan titik beku
terbesar dan membuat air dalam wadah kaleng cepat membeku daripada es batu tanpa garam. Ini
membuktikan garam memberikan pengaruh dalam penurunan titik beku suatu larutan. Hal ini
disebabkan jumlah partikel pada es batu dengan garam lebih besar daripada es batu tanpa garam,
karena garam merupakan zat elektrokuat kuat, sedangkan es batu atau air termasuk dalam zat
elektrolit lemah. Meskipun sama -sama elektrolit, tetapi proses ionisasi pada es batu dengan garam
lebih besar daripada es baru tanpa garam.
Jumlah ion pada garam (NaCl) berpengaruh pada besar penurunan titik didih suatu larutan
(ΔTf= kf.m). Semakin besar jumlah ion maka semakin besar penurunan titik beku yabg
dialamdikarenakanhal tersebut dikarenakan NaCl termasuk elektrolit sehingga dapat terurai menjadi
ion-ion maka rumus yang dipakai menjadi ΔTf= kf.m.i, (i= 1+(n-1) α) di mana (n) merupakan jumlah
ion yang dimiliki NaCl. Oleh karena itu, larutan NaCl mempunyai penurunan titik beku yang lebih
besar dibandingkan dengan larutan tanpa NaCl.
Konsentrasi zat yang terlarut sebanding dengan penurunan titik beku suatu larutan sehingga
berpengaruh juga pada penurunan titik beku suatu larutan. Jika zat terlarut mempunyai konsentrasi
yang besar, maka penurunan titik bekunya juga akan semakin besar. Hal ini dikarenakan terdapat
partikel zat terlarut pada molekul-molekul pelarut. Sama dengan es baru yang diberi garam akan
memiliki konsentrasi larutan lebih besar daripada yang tidak diberi garam.
 Pertanyaan
1. Apa fungsi penambahan garam pada es batu?
Fungsi penambahan garam pada es batu untuk menurunkan titik heku suatu larutan cair agar lebih
cepat memadat Bongkahan es batu justru mencair karena menyerap panas di sekelilingnya.
Secara singkat, garam memiliki sifat hidrofilik yang mampu mengikat molekul air, sehingga
dapat membuat es krim membeku.

2. Apa yang terjadi pada air di dalam kaleng? Apa perbedaan dari air di dalam masing-masing
kaleng?
Air di dalam kaleng pada baskom es batu dengan garam menjadi membeku sedangkan pada
baskom es batu saja air tidak membeku sama sekali.
3. Bagaimana perbedaan penurunan titik beku pada es batu yang ditambahkan garam dengan yang
tidak ditambahkan garam?
Garam pada es batu memiliki tibgkat penurunan titik beku lebih besar daripada yang tisak. Saat
garam ditaburkan di atas es batu, kestabilan partikel-partikel air yang dalam fase padat (es) jadi
terganggu. Maka itu saat garam ditaburkan di es batu akan berlubang.
Hal ini terjadi akibat partikel-partikel es yang berada di permukaan memisahkan diri dari gaya
tarik partikel es yang berada di samping dan di bawahnya. Partikel yang berhasil memisahkan diri
tersebut kemudian beralih ke fase cair. Es memiliki suhu rata-rata di bawah 0°C. Penambahan
garam tadi menyebabkan es mengalami peleburan tanpa mengalami penambahan panas. Jadi
walaupun berbentuk cair, suhunya tetap sama seperti es yang masih dalam keadaan beku moms
dan sis. Oleh karena itu garam bisa menurunkan titik lebur air, karena es bisa melebur dibawah
titik lebur normalnya yaitu nol derajat celcius. Berbeda dengan es batu tanpa di beri garam, es
baru tersebut akan menerima panas dari ruangan.

4. Menurutmu, apakah seiring bertambahnya jumlah garam pada es batu bertambah juga sifat
koligatifnya? Mengapa demikian? Jelaskan.
Ya, karena sifat koligatif dipengaruhi oleh junlah konsentrasi dan jumlah ion suatu zat terlarut.
Dikarenakan garam bersifat elektrolit yang dapat menguraikan ion-ion sehingga jumlah partikel
pada larutan juga semakin besar di antara molekul-molekul pelarut. Jadi, semakin besae
konsentrasi garam (zat elektrolit) pada larutan, maka semakin besar juga penurunan titik beku
larutan.

F. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penurunan titikveku


dipengaruhi oleh konsentrasi dan jumlah ion yang dimiliki zat terlarut pada suatu larutan. Semakin
besar konsentrasi dan ion maka semakin besar penurunan titik didih pada suatu larutan, begitu pula
sebaliknya. Jumlah ion dipengaruhi oleh jenis zat yaitu zat elektrolit dan non-elektrolit, di mana
elektrolit dapat menguraikan ion-ion sehingga jumlah partikel juga akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA

Sudarmo, Unggul. (2013). Kimia 3 untuk SMA/MA Kelas XII. Kurikulum Revisi 2013. Surakarta:
Erlangga
https://www.ruangguru.com/blog/mengetahui-proses-penurunan-titik-beku
https://www.google.co.id/amp/s/amp.kompas.com/food/read/2021/03/16/212900575/apa-fungsi-
garam-pada-proses-pembuatan-es-krim

DOKUMENTASI DIRI

Anda mungkin juga menyukai