Anda di halaman 1dari 93
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2020 ‘TENTANG PENGAWASAN PENGELOLAAN KEUANOAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang + a Mengingst <1 Dew untuk mewujudkan transparansi, akuntabilitas tertio dan disiplin anggaran, serta partisipasi dalam pengelolaan keuangan dess, perk dilaukan pengawassan pengelolaan keuangan desa; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hunaé a, peri menetapkan Peraturan Mentert Dalam Negeri tentang Pengawasan Pengelolaan Keuangan asal 17 ayat (9) Undang-Undang Dasar Negara Republi ‘Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang ‘Kementerian Negara (Lembaran Negara Republi Indonesia ‘Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916}; Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495}; Menctapan -2- 4. Undang-Undang Nomor 28 Tubun 2014 tentang. Pemerintahan Deerah (lembaran Negara Republi Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran [Negara Republik Indonesia Nomor S87) sebagnimana telah beberapa Kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubshan Kedua ‘tas Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tembahar. Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679}; S. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang, Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomer 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 539) sebagaimana telah, bbeberapa kali diubah, teralkhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubshan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 ‘Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 41, Tarbahan Lembaran [Negara Republik Indonesia Nomor 6321): 6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinsan dan Pengawasan—_Penyclenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republi Indonesia Nomor 6041); 7. Peraturan Presiden Nomer 11 Tahun 2015 tentang, Kementerian Dalam Negeri (Lembaran Negara Republi Indonesia Tahun 2015 Nomor 12}, 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Kevangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tabun 2018 Nomor 611); /MEMUTUSKAN: PERATURAN MENTERI DALAM NEGERITENTANG PENGWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA BABI KETENTUAN UMUM Posal 1 Dalam Peraturan Menter ini yang dimaksud dengan: 1 Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan ‘nama lain yang selanjutnya disebut Desa adalah Kesatuan rmasyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus vrasan pemerintahan, kepentingan masyarskat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak sal usul, ddan /staiz hak tradisional yang diakcui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indenesia Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraanurusan Pemeriniahan dan Kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republi Indonesia, Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau yang debut dengan nama Iain dibantu perangkat Desa sebagai Unsur penyelenggara Pemerintahan Desa Keuangan Desa adalah sermua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala,sesuatt, berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hal dan kewafiban Desa, Pengelolaan Keuangan Desa adalah keselurahan kegiatan ‘yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penstausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban Keuangan Desa Rencans Pembangunen Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disebut RPJM Desa adalah rencana legiaian pembangunan Desa untuk jangle walt 6 (enam) taaun, RReneana Kerja Pemmerintah Desa yang selanjutnya disebut, RKP Desa adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka wale 1 (satu) tahun. ‘Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disebut APB Desa adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa. ‘Aparat Pengswas Internal Pemerintah yang selarjutnya disingkat APIP adalah inspektorat jenderal kementerian yang menyelenggarakan urasan di bidang pemerintahan dalam negeri terkait Pengelolaan Keuangan Desa, unit pengawasan lembaga pemerintah —nonkementerian, inspektorat daerah provinsi, dan inspektorat daerals ‘kabupaten kota 10,Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnys disebut BUM Desa adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalaya dimilii oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari Kekayaan Desa yang ipisahlean guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan isaha lainnya untuk sebesar-besarnya kescjahteraan masyarakat Desa. 11. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama Jain adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan dlitetapkan secara demokratis. 12, Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa adalah usaha, tindakan, dan kegistan yang ditujukan untuk memastikan Pengelolaan Keuangan Desa berjalan secera transparan, alcantabel, tertib dan disiplin anggaran, serta partisipatir semua dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, Jah informasi pengawasan Keuangan Desa yang meliput! 14, Sistem Informasi Pengawasan Keuangan Desa a perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pengawasan Keuangan Desa secara elektronik tethadap Pengelolaan Keuangan Desa 14, Pemeriksaan Investigatif adalah proses meneari, menemukan, dan mengumpulkan bukii secara sistematis yang bertujuan mengungkapkan terjadi atau tideknya ‘suatu perbustan dan pelakunya guna dilakukan tindakan hhukum selanjutnya. 15, Kementerian adalah keementerian yang menyelenggarakan tunusan pomerintahan dalam neper. 16. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri Pasal 2 (1) Menteri melakukan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa secara nasional, (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh APIP Kementerian, (1) Gubernur sebagai wakilpemerintah pusat melakukan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa di wilayah . memhami siklus Pengelolaan Keuangan Desa; ‘memshami prosedur pengadaan barang atau jase di Deca; 44. memhami prosedur perpajakan di Desa; dan ‘memehami bisnis proses atau tugas dan fungsi pemeyang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa dan pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa. (2) Dalam hal tenaga fngsional APIP yang memenui Kompetonsi teknio sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Lidals tersedia, pimpinan APIP dapat meminta dulkungan bantuan tenaga pegawai secara berjenjang kepada pimpinar APIP di daerah provinsi dan/atau Kementerian untuk melakukan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa. Paragral 3 Pelaksanasn Pasal 14 (1) Pelaksanaan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksué dalam Pasal 8 huruf b dilakukan sesuai dengan langlah Kerja yang telah ditentukan dalam program kerja Pengawasan Pengelolaan Kewangan Desa ddan dapot disesuailan dengan kebutuhan, (2) Longkah kerja sebagaimana dimaiesud pada ayat (1) ‘menggunakan metode: 1. telaa doksumen; b, wawancara: ce. analsis data: 4. kuesioner; f inspekst: “13. &. observasi; dan/atau 1, metode lainnya terkait pengawasan. (3) Hasil pelaksanaan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagsimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam dokumen kertas kerja Pengawasan Pengelotasn, KKeusngan Desa, Paragraf 4 Pelaporan Pasal 15, 1) Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf ¢ dituanglcan dalam laporan hasil Pengawasen Pengelolaan ‘Keusngan Desa. {2} Laporan ‘basil pengawasan scbagaimans dimaksud pada ayat (1), paling sedikit memuat: ‘4 tenuan dalam Pengelolaan Keuangan Desa; dan , rkomendasi tas perbaikan untuk dapat, ditindaklanjuti oleh Pemerintah Desa dan/atau ‘pemerintah daerah. (G) Laporan hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) direviu secara berjenjang dan ditanda tangent oleh inspektur sesuai Kewenangan masing-masing paling lama 2 (dua) minggu setelah pengawasan selesaidilaleukan, (4) Laporan hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimalesud pada ayat (3) disampailean kepada. gubernur, bupati/wali kota, dan/atau kepala Desa dengan tembusan inspelur jenderal Kementerian untuk asi Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa APIP dacrah provnsi dan inspektur dserah provinsi untuk sil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa APIP dacrah ‘kabupaten/kota, 5) Dalam hal laporan hasil Pengawasan Pengelolaan ‘Keuangan Desa terkait dengan sumber pendapatan yang, bberasal dari anggaran pendapatan belanja negara, laporan 4. disampaikan kepada lepala daerah dan/atatkepala Desa dengan temiusan’ 4. inspektur jenderal Kementerian; ', kepala bean pengawasan keuangan pembangunan; . inspelur jenderal kementerian yang menyelenggarakan ‘unusan pemerintahan di bidang keuangan; dan 4. inspektur enderal kementerian yang menyelenggarakan ‘urusan pemerintahan di bidang Desa, pembangunan ddaerah teringgal, dan transmigrasi, sesual Kewenangannya berdasarkan keetentuan peraturan perundang-undangan. {6} Dalam hal hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa schagaimana dimaleeud pada ayat (4) dan ayat (8) terdapat indikasi peryalahgunaan wewenang dan/atau kerugian Keuangan Desa, inspektur daerah wajib melaporkan asi Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa kepada inspektur {enderal Kerrenterian untuk basil Pengawat Keuangan Desa APIP daerah provinsi dan inspektur daerah provinsi untuk hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa APIP daerah kabupaten /kota, Dalam hal hasil Pengawasan Pengelolaan Kevangan Desa, sebagaimans dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) terdapat 3. Pengelokaan indikasi tindake pidana Korupei, pimpinan APP Kementerian dan pimpinan APIP daerah provinsi dan pimpinan AMP daerah Kabupaten kota wajil) melaporkan basil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa kepada “apart penegal hukum. Pasal 16 (0) APIP menyusun ikbtisar hasil Pengswasan Pengeloisan Keuangan Desa berdasarkan laporan hasil Pengawasan, Pengelolaan Keuangan Deca sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2 (2) lehtisar hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimane dimakesud pada ayat (1) yang disusun oleh APIP aera Kabupaten/kota disampaikan oleh Dupati/wali kota kepada gubermur sebagai wakil 15- ppemerintah pusat paling lama alti bulan Februari tahun’ berikatnys. (G) Ikhtsar hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksd pada ayat (1) yang disustn oleh APIP daerah provinsi disampaikan oleh gubernu kepada, Menveri paling lama pada minggu kedia bulan Maret tahun berikutnya, (4) Selainmenyampaikan ikhtisar sebagaimana dimaksud pada ayat (|. gubemur juga menyampailan has konsolidasi ikhtisar hasil Pengawasan Pengelolaan, Keusngan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang disusun oleh APIP daerah kabupaten/kota kepada Menteri palirg lama pada minggu kedua bulan Maret tahun berilatnya. 65) Iidhtisar hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimalesud peda ayat (1) yang disueun oleh APIP Kementerian disampaikan oleh inspektur jenderal kepada Menteri paling lama pada minggu kedua balan Maret tahun berikutaya, Meweri melalui inspektur jenderal menyusun ikhtisar hhasil Fengawasan Pengelolagn Keuangan Desa secara fnasional berdasarkan Iaporan dan ikhtisar asi Pengwwasan Pengelolaan Keuangan Desa sehagsimana dimeksud pada ayat (3) sampai dengan ayat (5) paling Jama pada minggu kedua bulan Maret tahun berikutnya, Menveri menyampailan ikhtiser hasil Pengewasan 6 ” Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimakstad pat ayat (6) kepada Presiden paling lambat pada mingeu ‘keempat bulan Maret tahun berikutnya (6) Tkhtisar hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebapaimana dimalesud pada ayat (7) merupakan bagian dari ikhtiser asi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daeruh secara nasional -16- Paragrat 5 ‘Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Pasal 17 1) Hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa @ ‘sebagaimana dimakstd dalam Pasal 8 hhuraf d, wajib ditindakdanjuti oleh gubernur, wakil gubernur, bupati, ‘walcl bupati, wali kota, waldl wali kota, kepala peranghat daerah terkait, kepala Desa, dan/atau pihak yang disebutkan dalam Japoran hasil Pengawasan Pengelolean Keuangan Desa paling lama 60 fenam pubuh) hari kalender sejale laporan hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa diterima Pimpinan APIP Kementerian dan pimpinan APIP daerah sesuai kewenangan masing-masing melakukan penelaahan tas tindak lanjut yang dilakukan oleh gubernur, wakil guberm epala perangkat daerah terkait, kepala Desa, dan/atau pihak yang disebutkan dalam laporan hasil Pengawasan Pengelolaan Keusngan Desa bupatt, wakil bupas, wali kota, wall wali kota, (9) Penclaahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) clikdasifilasikan menjadi: ‘ tindak lanjut telah sesuai dengan rekomendasi, apabila dan Fekomendasi pimpinan APIP_ Kemente pimpnan APIP dacrah sesusi kewenangan masing- ‘masing telah dtindaklanjuti secara memadai; tindake Janjut belum sesuai dengan rekomendas, fapabia tindak lanjut rekomendasi pimpinan APIP Kementerian dan pimpinan APIP daerah sesuai kewenangan masing-masing masih dalam proses atau {lah ditindaklanjutt tetapi bolum sepenuhnya sestai dengan rekomendasi; ©. rekomendasi belum —ditindaklanjuti, _apabila rekomendasi pimpinan APIP Kementerian dan pit rmasiag bolum ditindaldanjutis dan pina APIP daerah sesusi kewenangan masing- . pendampingan pengawasan; 4. takarmenukar informasi: dan ‘e peningkatan kompetensi APIP. (6) Dalam melakukan pengawasan bersama sebagsimana Gimaksud pada ayat_ @)huruf a, ltunjuie penanggungiamab pengawasan berdasarlaan kesepakatan bersama pimpinan APIP Kementerian, pimpinan APIP kementerian/lembaga pemerintah _nonkementerian, ” © a ®) @ “ -18- pimpinan APIP daerah provinsi, dan pimpinan APIP daerah eabupaten (kota Hasil yelaksanaan koordinasi antar APIP daerah provinsi ddan daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporian kepada inapeknar _jenderal Kementerian, Jadwal pelaksanaan pengawasan bersama dan pendanpingan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 2) huruf a dan hurufb ditetapkan dengan Keputusan Mentes. BAB INL PENCAWASAN OLEH CAMAT Pasal 19 Comat melaksanakan Pengewasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dan Pasal § huruf b, terhadap Pengelolaan Keuangan Desa dan pendayagunaan aset Desa sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang- ‘undangan, Pengavasan Pengelolaan Keuangan Desa dan pendayagunaan aset Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (I, dilakukan dalam bentuk: ‘8. evaluasi rancangan peraturan Desa terkait dengan APB Desa; b. evaluasi Pengelolaan Keuangan Desa dan aset Desa; dan ¢. evaluasi dokumen laporan pertanggungjawaban APB Desa Evaluesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilakckan tethadap kesesuaian dokumen dengan norma dan prosedur Pengelolaan Keuangan Desa. asl Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa oleh camat sehagsimana dimalesud pads ayat (2), disampsikan kepada ‘bupati/wall kota dan ditembuskan kepada APIP daeral ‘kabupaten/ota s19- (6) Hasil Fengawasan Pengelolaan Keuangan Desa oleh camat ssebagaimana dimaksud pada ayat (4) menjadi bahan bagi APIP dacrah kabupaten/kota untuk menentukan ruang lingkup Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa. Ketentuan lebih Janjut mengenai uraian langkah kerja Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa oleh APIP, cam: 0 dan Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana ddimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (5}tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidal terpisahlean dari Peraturan Menteri ini BABIV PENGAWASAN OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN DESA Pasa 20 (Q) Badan Permusyawaratan Desa melakukan pengawasan scbagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huraf ¢ terhadap skinerja kepala Desa dalam Pengelolaan Keuangan Desa, (2) Badan Permusyawaratan Desa melaksanalan pengawasan sebagaimana dimakud pada ayat(1}, melalui ‘3. peroncansan kegiatan dan anggaran Pemerintahan Desa; bb, pelaksanaan kegiatan; Japoran pelakssanan APB Desa; dant copaian pelaksaniaan RPUM Desa, RKP Desa, dan APB Desa. (6) Uraian Tangkah Kerja Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa oleh Badan Permusyawarstan Desa sebagaimana dimakaud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menter ini. Pasal 21 Hasil pengawasan oleh Badan Permusyawaratan Desa sebagsimana dimaksud dalam Pasal 20 disampalkan kepada kepala Desa. dalam musyawarah Badan Permusyawaratan -20- Desa dan juga disampaikan kepada camat dan APIP daerah, ‘kabupaten/ota. Pasal 22 Uraian langkah kerja Pengawasan Pengelolaan Keuangen Desa, leh Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dan Pasal 21 tereantum dalam Lampiran yang ‘merupakan bagian tidak terpisahlan dari Peraturan Menteri BABY PENCAWASAN OLEH MASYARAKAT DESA Pasal 23 (1) Masyarakat Desa melalukan pengawasan sebagaimana, imaksud dalam Pasal 5 huruf d melalui pemantauan terhadap Pengelolaan Keuangan Desa. (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ‘merupakan salah satu bentul partisipasi masyarakat, (@) Dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), masyarakat Desa bethak meminta dan ‘mendapatkan inforroasi dari Pemerintah Desa. (4) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (8), meliput informa: a. APB Desa; b. pelaksana kegiatan anggaran dan tim yang, ‘melaksanakan kegiatan; ¢ realisasi APB Dest, realisasi kegiatan; ‘kegiatan yang belum selesai dan/atau tidal terlaksana; dan {sis anggaran. (5) Pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dlilakukan melalui | partisipasi dalam —musyawarah Desa untul menanggupi laporan terkait Pengelolaan Keuangan Desa; a . penyampaian aspirasi terkait Pengelolaan Keuangan Desa; daa. . penyampaian pengaduan masyarskat terkait dengan Pengelolaan Keuangan Desa. Pasal 24 {1) Hasil pemantauan oleh masyarakat sebagaimana dlimaksud dalam Pasal 23 ayat (1), disampaikan kepada Pemeriman Desa dan Bac Permusyawaratan Desa luntuk mendapatian tanggapan atau tindakanjut (2) Dalam hal hail pemantauan sebagaimens dimalsud pada ayat (1) terdapat kelunan, diselesaikan secara mandir olen Beta berdavarkan Kearifan Ioleal melahi mnieyamarah Badan Permusyawaratan Desa. ° Dalam hal penyelesaian sebagaimans dimaksud pada ayat (2) diangeap kurang memuaskan oleh masyaraleat, hasil emaniauan dapat disampaikan kepada camst_untule dilakukan medias, (4) Dalam hal asi! pemantauan oleh masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2} terdapat indikast penyalahgunaan wewenang, kerugian Keuangan Desa, dan/atau indikssi tindak pidana Korupsi, masyarakat dapat menyampaiksan hasil pemantauan kepada APIP daerah kabupaten/ kota Pasal 25 Penyampsian pengaduan masyarakat terkait dengan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (5) huruf ¢, penanganan oleh APIP Kementerian, APIP kementerian lembaga, APIP daerah provinsi, APIP daerah Kkabupater/Kota, dan camat dilaksanaksn sesuai dengan Iketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai pengaduan masyarakat di lingkungan Kementerian dan pemerintah dacrah. -22- BAB VI SISTEM INFORMASI PENGAWASAN Pasal 26 (1) APIP Kementerian, APIP daerah provinsi, dan APIP daerah kabupsten{kota, menyampaikan hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa melalui Sistem tnformasi, Pengawasan Keusngan Desa. (2) Sistem InformasiPengawasan Keuangan Desa. sebagnimana dimaksud pada ayat (1) dikelola oleh Kementerizn. (9) Sistem InformasiPengawasan Keuargan Desa, sebagaimana dimaleeud pada ayat (1) dan eyat (2) saling terubung dengan sistem informasi terkait Pengelolaan ‘Keuangan Desa yang dikelola oleh Kementerian. BAB VII PENDANAAN Pasal 27 Pendanaan pelaksansan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa bersumber dari “a. anggaran pendapatan dan belanja negara; ». anggaran gendapatan dan belanja daerah provins; dan ‘c._anggaran pendapatan dan belanja dacrah kabupaten kota BAB vill KBTENTUAN PENUTUP Pasal 28 Pada saat Pesaturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan, Menteri Dalam: Negeri Nomor 7 Talun 2008 tentang Pedoman, ‘Tata Cara Pengawasan Atss Penyelenggaraan Femerintahan. Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, Pasal 29 Peraturan Menteri int mulai berlaku pala tanggal, sdiundangkan. 28 ‘Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan, pengundangin Peraturan Menteri ini dengan penempatannys alam Berita Negara Republik Indonesia, Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 11 Desember 2020 -MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, td MUHAMMAD TITO KARNAVIAN ‘Diundangkan di Jakarta ‘pada tanggal 17 Desember 2020 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA, REPUBLIK INDONESIA, ted WIDODO BKATJAHJANA EERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2020 NOMOR 1496, poeeeee pea ie eet, -25- LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK THDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2020 ‘TENTANG PENGAWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA URAIAN LANGKAH KERJA PENGAWASAN PENGZLOLAAN KEUANGAN DESA OLBH APARAT PENGAWAS INTERNAL PEMERINTAH, CAMAT, DAN BADAN. PERMUSYAWARATAN DESA. 1 Pengawasan Aparat Pengawas Internal Pemerintah Kementerian A. Bvaluasi terhadap efektivitas Pengelolaan Keuangan Desa linglcup ‘secara nasional 1. Perencanaan, . Susunan keanggotaan tim dan mempersiapkan surat tugas. ». Tentukan lokus yang menjadi sasaran evaluasi dan menentukan jumlah sampel masyarakat Desa untuk survei tingkat kepuasan. Lalcukan pengumpulan dokumen repuls i dan kebijakan terkait: 1) pengelolaan Keuangan Desa; dan 2) laporan he il evalunsi efektivtas Pengelolaan Keuangan Desa oleh APIP provinsi 4. Melaicakan koordinasi dengan Inspektorat Provinsi, Badan Pengelola Keuangan Daerah dan Aset Daerah Provinsi, serta Dinas Pemberdayaan Masyaraka; dan Desa Provinsi (atau scbutan lain} 2. Pelaksanaan 4. Penilsian atas efektivitas kebijakan Pengelolaan Keuangan Desa: 1) Laleukan Kompilasi semus hasil evaluasi APIP atas efektivitas requlasi terkait Pengelolaan Kevangan Desa dengan aspek: 48) penerbitan, kualitas, dan sosilisasi regulasi, dengan parameter: (1) ketepatan waletu; (2) kesesuaian/keharmonican antar regulasi di tingkat pusat dan antara regulasi daerah dan pusat; -26- (@)_kejelasan dan kelengkapan regulasi; dan (4) ketepatan waktu dan kecukupan sosialsasi >) dampak regulasi terhadap efektivitas Pengelolaan Keuangan Desa, dengan parameter: (1) dukungan regulasi terhadap eelancaran dan. ‘kemudahan proses Keuangan Desa; (2) dukungan regulasi untuk menjamin pelaksanaan prioritas nasional; (@) dukungan regulasi untuk menjamin. pelaksanaan prioritas daerab; dan, (@) duleungan regulasi terhadap pemenuhan kebutuhan ‘masyarakat Desa. 2) Leleukan analisis penilaian tas efeltivitas kebijakan, pengelolaan penggunaan Keuangan Desa. 3} Lakukan uj petik ke beberapa kabupaten/kota dan Desa serta lakukan wawancara dan telaah dokumentas terkait, pala: a) regulasi telah mendukung Kelancaran dan proses ‘Keuangan Desa; dant >) regulasi yang ada menjamin pelaksanasn program prioritas nasional, priortas daerah dan kebutuhan ‘masyarakat Desa. 1. Bvaluasi atas akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Desa dan capaian keluaran. 1) Lalcukan kompilasi hasil evaluasi APIP mengenai tingkat skuntabiltas Keuangan Desa, dengan aspek: 8} penerbitan APB Dess, dengan parameter (1) etepatan wakeu penerbitan APB Desa; (2) esesuaian dengan RKP Desa dan REJM Desa; dan, (@) proses yang partisipaif by penerbitan APB Desa, dengan parameter: (1) etepatan jumlah dana Desa, alokasi dana Desa; dan (2) Ketepatan waltu ©} penyaluran dana (dana Desa, alokasi dana Desa, dana transfer yang lain), dengan parameter: (2) ketepatan wake; (2) etepatan nila; dan 3 -27- (@) dampak praktek penyaluran dena terhadap_ (2) Ieuaitas laporan; dan (6) dampat cuslitas pelaporan techadap hasil auc ©} penggunaan apikasi, dengan parameter: (1) sistem keuangan desa (siskeudes); dan (2) keterhuburgan aplikasi OMSPAN dengan Siskeudes. 1} ofektvitas pengawasan APIP, dengan paremeter: (2) mekanisme pengaduan masyarakats (2) pengawasan oleh APIP; (G) tindak lanjut pengawasan oleh inspektorat atau Jembaga Jan; dan (4) dampak —pengawasan terhadap—_persentase penyimpangan anggaran, Lakulan analisis atas alcuntabiltas Pengelolaan Keuangan Desa dan capaian keluaran. Lalulcan ji petik ke beberapa kabupaten/kota dan Desa seria lakukan wawancara dan telaah dokumentasi terkait apa: 4) penyusunan APB Desa telah sesuai provedur; ) telaah apakah APE Desa sestai dengan RKP Desa dan [RPIM Desa, Telash juga apakah RKP Desa mematuhi peraturan menteri terkait priortas penggqunaan dana Desa; ¢]_telaah apakah APB Desa disusun secara partisipatif dan dismurean le publi; 4) telah apakeh penysluran dana tepat waktu. Telaah juga dempak dari praktck penyafuran dana terhadap pelaksonaan Kegiatan, misal penyaluran terlambat ‘bugaimana pengaruh terhedap penyelesaian dan kualitas ‘kegiatan; dan (@) telaah Kewajarannilai elusran, misal dengan ‘menggunakan acuan rata-rata biaya kegiatan di suaca Ikecamatan, He Evalussi atas proses penggunsan Keuangan Desa untule mendulung program prioritas nasional atau daerah seperti padat karya tunai, pencegahan stunting, dan/atau Desa wisata, 1) Laleukan keompilasi hasil evaluasi APIP mengenai proses pengguman Keuangan Desa untuk mendulung program prioritas nasional, dengan aspek 12) adat learya tunsi, dengan parameter: (4) hesesuaian has, orang, kegiatan (HON); dan (2) kesesuaian sesaran tenaga Kerja Db) pencegahan stunting, dengan parameter (1) ewajaran nilai anggaran; dan (2) kesesusian sasaran pemanfaat 6} priortas nasional lain, dengan parameter: (0) kewajaran nilai anggaran; dan (2) kesceuaian sasaran pemanfaat. 4) priontas daerah, dengan parameter: (1) kewajaran nilai anggaran; dan (2) kesesuaian sasaran pemanfaat. ©) keburuhan / prioritas Desa, dengan parameter: (1) kewajaran nilat anggaran; dan (2) kesesuaian sasaran pemanfaat. 2) Lakuksn analisis atas proses penggunaan Keuangan Desa ‘untuk mendukung program prioritas nasional atau daerah ‘seperti padat karya tunai dan priortas lain 3) Lakukan uji petik ke beberapa Kabupaten/kota dan Desa serta lakukan wawancara dan telah dokumentasi terkait ‘apakah: a) Pada: karva tuna: (0) Inkukan telash atas kegiatan dan komponen rincian fanggaran dan belanja dalam APB Desa apakuh sudah memenuhi HOK dari total nilai kegiatan fsik sesuai dengan yang ditentukan; (2) Iskukan analisis data dari doleumen realisasi kegiatan ‘padat karya tuinai untule kegiatan pembangunan fisik agakah telah memenuhi sasaran tenaga keris padat arya tunai dan prosedur pembayaran upah tenaga -29- kerja telah sesuai dengan pedoman umum padat arya tunai; den (8) lakukan konfirmasi dan observasi untuk memastikan ‘ketepatan penggunaan dana Desa dan sisa dana Desa tahun sebelumnya, serta sejauh mana keterlibatan magyarakat Desa scbagai sasaran tenaga kerja padat skarya tuna >) Prioritas nasional lain/prioritas daerah/pemenuhan ebutuhan Dess: (1) Iakukan kompilasi belanja terkait kegiatan prioritas nasional lain {ika ada), priortas daerah dan priortas Ikebutuhan Desa di APB Desa dan rincian anggaran dan belanja sertarealisasinya; dan (2) lakalean analisis data dari dokeumen realisasi kegiatan terkait Kegiatan prioritas nasional lain (jika ada), prioritas daerah dan prioritag Kebutuhan Desa apakah sudah menjawab permasalahan yang ada di Desa. 4. Penilaian atas Kelayalan dan efektivitas penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dan dampalmnya bagi peningkatan pendapatan asli Desa 1) Iakeukan kompilasi hasil evaluasi APIP mengenal kelayakan dan efektvitas penyertaan modal pada Badan Usaha Milk Desa (BUM Dess) dan dampaknya bagi peningkatan pendapatan sali Desa, dengan aspei 18} kelayakan BUM Desa, dengan parameter: (2) rencana usahe; (2) Kegiatan usaha, (@) perdes pembentuka BUM Dess; (@) fasiitas (kanter, fasilitas usaha, peralatan, dl); dan, (5) manajemen BUM Desa (pengurus, anggaran ddasar/anggaran rumah tangge, standar operasional prosedus. b) akuntabiltas penyertaan modal ke BUM Desa, dengan parameter: (2) analisis kelayakan usa; dan (2) pelaporan pertanggungjawaban pelaksanaan BUM Desa. ©) maniaat penyertann modal ke BUM Desa, dengan parameter: (1) hasil pendapatan asli Desa dari bagi hasil BUM Desa, dibanding total nilai penyertaan BUM Desa (@ tahun terakhir; dan (@) keslompok washa masyaratsat yang ifesititasl/ Derkerjasama dengan BUM Desa, 2) Iakukan analisis atas proses penyertaan modal pads BUM Desa dan konfirmasi kepada pengelola BUM Desa terkait peagadminstrasian penyertaan modal pada BUM Desa. 3) ja diperiukan, lakukan vuji petik ke beberapa BUM Desa don lakukan wawancara dan telaah dokumentasi terkait apakah: fa) dokumen-dokumen terkait penditian BUM Desa: peraturan desa, anggaran dasar/anggaran rumah tangza, dokumen analisis Kelayakan usaha, pengurus, SOP dan Iain-lain, sudah memadai dan dapat menjamin ‘kelangsungan dan keberhasilan BUM Desa; dan >) total penyertaan ke BUM Desa dibanding pendapaian asi Desa dari bagi hasil usaha BUM Desa tiga talun terakhir telah rasional. Jka penyertaan modal baru dilsleukan tahun ini maka perbandingan dilakukan berdasar proyeksi laba BUM Desa yang ada di dokumen terkait, ‘¢ Penilaian atas efektivitas dan pemanfaatan hasil kegiatan Desa bagi masyarakat Desa dan Ungkat kepussan masyarakat atas jenis dan hasil kegiatan Desa: 1) Iokukan kompilasi hasil evaluasi APIP atas efektivitas dan pemanfastan hasil kegiatan Desa bagi masyarakat Desa dan. tingkat kepuasan masyarakat atas jenis dan basil kegiatan Des dene apch, 8) kemanfoatan hasil kesiatan, dengan parameter; (0) sarane prasarana berfungsi dan dimanfaatkan; (2) proritas Desa yang sudah terakomodast; (@) kebutuhan laysnan dasar yang sudah ditangani Desa; den wane (4) kebaruhan pengembangan ekonomi yang sudah_ sdiangani Desa. by “kebetlangsungan, dengan parameter: (1) tim operasi dan pemetihara; dan (2) biaya operasional dan pemeliharaan. ©) pemanfsat, dengan parameter profil pemanfaat langsung ddan tidak langsung berdasar gender dan rumah tangga smiskin, 4) tingkat kepuasan. dengan parameter: (1) tingkat Kepuasan masyarakat atas jenis kegiatan Desa; (2) tingkat kepuasan masyarakat atas hasil kegiaton Desa; dan (3) tingkat kepuasan masyarakat atas layanan Desa. 2) Jakukan analisis terkait hasil kegiatan dan pemanfaatannya sserta lakukan observasi untuk meyakini apakah sarana prasaranm, berfungsi dan dimanfaatkan; apakah prioritas ebutuhan Desa terpenuhi, apakah kebutuhan layanan dasar terpenubi, dan spskah kebutuhan pengembangan ‘ckonom loleal terpenthi 3) ikea diperlukan, lakukan wi petik ke beberapa Desa dan Takkukan wawancara dan telaah dokumentasi terkait spakah: 4) tim pemelihara operasional dan pemeliharaan telah torbentuk dan lakukan wowancara ke pengguna layanan ‘apakah tim tersebut telah berfungsi memadai; Dy spalah tersedia anggaran operasional dan pemeliharaan ‘¢) telaah dan diskusikan dengan tim operasional dan ppemelihara apakah angearan menculcupi; 4) pemanfaat berdasar gender dan tingkat kemiskinan, ‘Telash apakah semua unsur masyarakat tercaleup dalam ‘sasaran pemanfaat; dan fe} surveil tingkat Kepuasan masyarakat terhadap jenis eegiatan Dese, hasil kegiatan Desa dan layanan Desa, -32- 3. Pelaporan, PPelaporan dilaksanakan sesuai dengan standar pemeriksaan yang berlaku di internal APIP. BB, Pemeriksaan terhadap pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh igubernur atas pelaksanaan tugs bupati/wali kota dalam Pengelolaan Keuangan Desa 1, Perencanasn 4. Susunan keanggotaan tim dan mempersiaplean surat tugas b. Tentukan lokus yang menjadi sasaran pemeriksaan Pengelolaan Keuangan Desa dan menentukan jumlah sampel masyaralat Desa untuk surveitingkat kepuasan, ©. Lalcukan pengumpulan doluumen regulasi dan kebijakan terkait 1) Pongelolasn Kewangan Desa; dan 2} laporan hail evaluasi efektvitas Pengelolaan Keuangan Desa oleh APIP provinsi 4. Melakukan Koordinasi dengan Inspektorat Provinsi, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Dinas Pemberdayaan Masyaraicat dan Desa Provinsi(atat sebutan Iain). 2. Pelaksanasn 1. Perikea doinmen yang mengatur Kewenangan gubernur dalam rmelaksanalean pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan ‘gas bupati/wali kota dalam Pengelolaan Keuangan Desa. . Perikea spakah Pemerintah Provinsi telah menganggarkan keegiatan pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh ubermur atas pelaksanaan tugas bupati/wali kota dalam Pengelolaan Kevangan Desa ©. Periksa apakah Pemerintah Provinsi telah mempunyai sumber aya manusia yang memadai untuk melaksanakan Kegiatan pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan tugas bupati/wall kota dalam Pengelolaan Keuangan Desa 4. Periksa apakah Pemerintah Daerah Provinsi telah melakeakan pembinaan dan pengawasan secara terjadwal terhadap: 1) pemberian dan penyaturan dana Desa; 2) alokast Dana Desa; 3) agian dari hasil pajak daeruh dan retribusi daerah kabupaten/kota; dan 4) bantuan keuangan kepada Desa, sae . Perikia apakah pemerintah provinsi telah memilil sarana pengsduan masyarakat dalam melalcukan pengswasan atas pelakianaan tugas bupali/wali kota dalam —Pengelolaan. Keuangan Desa, f. Perikea apakah terdapat permohonan fasilitasi/konsultasi dari bbupati/ ali kota terkait Pengelolaan Keuangan Desa. Pevilea apakeah terdapat kepala desa atatt perangkat desa yang, tersangkut hukum. Apabila ya, lakulan wawancara langkah- Janglah apa yang telah dilakulean pemerintah provins. 1h, Perilaa apalcah mekanieme koordinasi APIP dan sparat penegake fbukun dalam penanganan pengaduan masyarakat yang berindikasi korupsi di desa telah berjalan efekti. i. Perilsa apakah Inspektorat provinsi telah melakukan pembinaan ferhadap Inspeltorat kabupaten/kota dalam —melakeukan pengewasan pengelolaan keuangan desa, |i Periksa apakah penanganan pengaduan masyarakat yang diterina pemerintah provinsi telah dtindaklanjuti seeuai dengan, ketentuan, 3, Pelaporan Pelaporan dilaksanalcan sesuai dengan standar pemeriksaan yang berlake di internal APIP ©, Pemeriksaan terhadap pembinaan gubemur dalam peningkatan kapasitas aparatur kabupaten/kota terkait Pengelolaan Keuangan Desa 1. Pereneaagan 1 Suaunan ieeanggotaan tim dan mempersiapkan surat tiga. >, Tentukan Desa yang menjadi sasaran pemeriksaan Pengelolaan Keuaagan Desa dan menentukan jumlah sampel masyarakat Desa untuk surveitingkeat kepuasan. cc. Lakuuzan pengumpulan dokumen rogulasi dan kebijakan terkait peningkatan kapasitas aparatur terkait dengan Pengelolaan Keuangan Desa, 4. Melakukan lkoordinasi dengan Inspeltorat Provinsi dan Dinas Pemterdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi (atau sebutan lain) 2, Pelaksanaan Periksa dokumen yang mengatur kewenangan gubernur dalam ‘melaksanakan peningkatan Kapasitas aparatur kabupaten/kota terkait Pengelolaan Keuangan Desa. Periksa spakah Pemerintah Provinsi telah merencanakan dan menganggarkan kegiatan peningkatan Kapasitas aparatur ‘kabupaten/kota terkait Pengelolaan Keuangan Desa. Jika ya, sebutkan target dan besaran anggarannya. Jika tidal, sebutkan penyebab belum direncanakan dan dianggarkan kegiatan tersebut. Periksa apakah pemerintah provinsi telah mempunyai sumber daya manusia yang memadai untuk melaksanakan kegiatan peningkatan Kapasitas aparatur eabupaten/kota_terkait Pengelolaan Keuangan Desa, Cek berapa jumlah instruktur telat ‘memiliki setifkasi Periksa kelayakan fasiltas yang ada untuk kegiatan peningkatan ‘kapasitas aparatur kabupaten/kota terksit Pengelolaan Keuangan Desa. Perikea dokumen kegiatan (modul, alat peraga, dan lain-lain) untuk meyakinkan memadai atau tidaknya pelaksanaan egiatan: 1) peningkatan kapasitas kepala Desa; 2), peningkatan kapasitas perangkat Desa; 3) peningkatan kapasitas Badan Permusyawaraian Desa; dan 44) Iain-lain kegiatan peningkatan kapasitas Aparatur Desa, Periksa apakah target peningkatan kapasitas aparatur kabupaten/kota terkait Pengelolaan Keuangan Desa telah tercapai. Apabila tidak tercapai, sebutkan penyebabny’. Periksa mekanisme porabiayaon kegiatan peningkatan kapasitas sparatur kabupaten/kota terkait Pengelolaan Keuangan Desa, ‘apakah terdapat pembebanan kepada peserta. Jika ya, sebutkan alasannya. Lakukan konfirmasi kepada pihak terkait untuk mengukur tingkat Kepuasan dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan apasitas aparatur kabupaten/kola terkait Pengelolaan Keuangan Desa, 2. Pelaporan Pelaporan dilaksanakan sesuai dengan standar pemeriksaan yang. beri di internal APIP, D. Pemeriksean Kebjjakan bantuan keuangan yang bersumber dari APBD provinsi ke Desa 1. Perencanaan 8. Susunan keanggotaan tim dan mempersiapkan surat tugs . Tentukan lokus yang menjadi sasaran pemeriksaan Pengelolaan, Keuangan Desa dan menentukan jumlah sampel masyarakat ‘Desa untuk surveitingkat kepuasan. 6 Laleukan pengumpulan dokumen regulasi dan kebijakan terkait bantuan keuangan yang bersumber dari APBD provinsi ke Desa. 4, Melakukan Koordinasi dengan Inspektorat provinsi dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa kabupaten/koia (atau sebutan lai} 2, Pelaksanaan 1a. Inventarisasi regulasi yang telah ditetapkar.terkait dengan ‘bantuan keuangan yang bersumber dari APBD provinsi ke Desa . Lakukan penelahan regulasi yang ada: 1) telash apakah regulasiterbit tepat walt; 2) telaah apakah regulasi sesuai dengan regulasi lebih tine, mengatur hal-hal yang diamanctkan untole diatur daerah dan antar regulasi sinkron; dan. 3) telaah apakah regulast disosialisasitan tepat waltu, kepada, ‘semua pemangha kepentingan secara momedai 3. Pelaporan Pelaporan dilaksanakan sesual dengan standar pemeriksaan yang ‘berlalcu dt internal APIP, |B, Pemerikssan terhadap pembinasn dan pengawasan yang dilakukan oleh gubernur atas pelaksanaan tugas bupati/wali kota dalam pembinaan dan pengawasan terkait pengelolaan BUM Desa 1, Perencanaan, 4, Susunan keanggotaan tim dan mempersiapkan surat tugas. ». Tentukan Desa yang menjadi sasaran pemeriksaan Pengelolaan Kewangan Desa dan menentukan jumlah sampel masyarakat. ‘Desa untuk surveitingkat kepuasan. Lakukan pengumpulan dolsamen rogulasi dan kebijakn terkait -36- 1) Pengelolaan Keuangan Desa; dan 2} Isporan hail evaluasi efektivitas Pengelolaan Keuangan Desa oleh APIP Provins Melakukan koordinasi dengan Inspektorat Provinsi, Dinas Pemberdaysan Masyarakat dan Desa Provinsi (atau sebutan Iain} 2, Pelaksanaan Perikea dokuumen yang mengatur kewenangan gubernur dalazn ‘pembinaan dan pengawasan terkait pengelolaan BUM De Periksa apakah pemerintah provinsi telah memiliki data jumlah ‘dan profil BUM Desa. Perikea apakah pemerintah provinsi telah memiliti sumber daya manusia yang memadai untule melakeanakan agiatan pembinaan pengelolaan BUM Desa. Periksa apaksh gubernus telah melakukan pembinaan kepada Dupatiwali Kota terkait 1) penilaian atas Kelayakan dan efektvitas peryertaan modal pads BUM Desa dan dampaknya bagi peningkstan pendapatan asli Dese; 2) reviu kebjjakan yang ditetaplan olch bupati/wali kota yang, Derhubungan dengan BUM Desa; dast 9) kelayakan penyertaan modal BUM Desa, Periksa apaiah terdapat permohonan fasiltasi/konsultast dari Dbupati/wali kota telat pengelolaan BUM Desa. Perikea apakah terdapat BUM Desa yang tidak operasional di wilayah prorinsi, Apabila ya, lalaalan wawarcara langkah- langkah apa yang telah dlakukan pemerintah provinsi Periksa apakah terdapat BUM Desa yang melakukan penyalshgunaan dana BUM Desa di wilayah provinsi. Apabila ya, laleukan wawancera langksh-langksh apa yang telah dilakukan ppemerintah provinsi Periksa apaksh —pemerintah provinsi teléh melakukan pembinaan secara efektif untuk mendorong BUM Desa ‘mengelola sektor-sektor produkt. Lakukan Konfirmasi Kepada pihale terkait untuk menguleur tingkat Kepuasan dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan pengetolaan BUM Desa, 37 3. Pelaporan Pelaporan dilaksanakan seeuai dengan standar pemeriksaan yang berlaku di intesmal API. F. Pemeriksaan Investigatif 1. Perencanaan susunan keanggotaan tim dan mempersiapkan surat tigas. . Lakuken pengumpulan dokumen regulasi dan kebijakan terkait Pemerikeaan Investigatit ¢. Dapatian data awal terkait alosan dilalukanoya penugasan Pemeriksaan Invostigatif.Alasan dapat berupa; 1) adanya indikast penyimpangan yang menimbulken keragian negars/daerah/Desa dari pengembangan hasil pengawasan ebelumnas dan 2) pengembangan informasi Iaporan/pengaduan masyarabat, termasuke permintaan dari pihalepihak terkait yang layak untuk ditindaldlanjut 44. Laloalan penelashan permasalahan berdasarkan kronologisnya, dan didokumentasikan, fe. Lakukan ekspose hasil penelashan permasalahan kepada pihak/pejabat yang berwenang, dan didokumentasikan dalam risalah hasil ekspose {. Bust simpulan dan rencana aksi penugasan (tujuan, sasaran, ‘aang lingkup) Pemeriksaan Investigatit. 2, Pengumpulan dan evalussi but a Dapatkan semua bukti-bukti yang cukup, kompeten, dan relevan beviaitan penugasan Pemeriksaan Investigatif 1) Bukti pemeriksaan disebut culup jika jumlah bukti yang ilumpulkan sudah dapat dijadikan sebagai dasar untuk penarikan suatu Kesimpulan. Dalam Pemeriksaan Investigati, jumlah bukti pemeriksaan yang dikumpullan tidak dapat menggunakan metode sampling, melainkan ‘harua terhadap kesefuruhan populasi 2) Bulkti pemeriksaan disebut Kompeten jika bul tersebut sal ddan dapat diandallan untuk menjamin kesesuatan dengan fekeanya. Bukti yang sah adalah bukti yang memenubi persyaratan hhukum dan peraturan perundang- undangan, £ =o 3) Bula! pemeriksaan disebut relevan jika bukti tersebut secara logis mendukung atau menguatian pendapat atau argumen yang berhubungan dengan tujuan dan esimpulan pemeriksaan. Buat daftar kronologis Kejadian/permasalahan berdasarkan, ‘bukct-bukti yang diperoleh, Lakukan ientificasi tas bulktcbukti yang diperoleh berdasarkan sumber informasi yang mengeluarkan bukt-bukti tersebut. Lakukan evaluasi dan analisis atas bulti-bukti yang diperolen dengan memperhatikan urutan proses Keladian dan kerangka waktu kejadian yang dijabarkan dalam bagan arus atou narasi, ‘untuk mengungkapkan: 2) fakta-faleta dan proses kejadian; 2), sebab dan darmpale penyimpangan; dan 3} pihak-pihak yang terkait (Cerlibat atae penyimpangan dan ampakayal Lakukan Klarifikasi dan konfirmasi yang memadai kepada pihak: pha terkait untule memastikan Kecukupan, relevansi, dan kompetensi bulsi, yang dituangkan dalam berita cara Rlarifikas, Buat simpulan dan saran perbaikan. 3, Pengkomunikasian hasil Pemeriksaan Investigatif b. ‘Buat resume simpulan hasil Pemerikasaan Investigatif Lakukan pengkomunikasian hasil pemeriksaan berupa ekspose atau pertemuan pembahasan dengan objek penugasan dan/atau pihak-pihak yang berkepentingan. Dokumentasikan masukan dan tanggapan alas pembahasan/disiusi hasil Pemeriksaan Investigati. Lakukan pengujian dan evalussi teshadap masukan dan tanggapan yang mempengaruhi simpulan asl Pemeriksaan Investigatit, [Bust simpulon akhir, daftar permasalalian/temuan, dan sara perbaikan, Penyustinan laporan hasil Pemerikeaan Investigatif 4 39- Fengawasan Aparat Pengswas Internal Pemerintah Daerah Provins 2, Bvaluasi terhadap cfectivitas Pengelolaan Keuangan Desa linghup provinsi (langkab kerja penilaian atas efektivitas Pengelolaan Kevangan Desa oleh APIP provinsi ke Kabupaten/kota dilakukan secara mutatis mutandis terhadap penilaian Kebijakan Pengelolann Keuangan Desa bleh APIP Kementerian ke provinsi) 1B. Pemeriksaan tethadap pembinaan dan pengawasan yang diakukan oleh bbupath/ wall kota dalam Pengelolaan Keuangan Desa 1, Perencanaan a. Susunan keanggotasn tim dan mempersiapkan surat tugas. b, Tentukan lolus yang menjadi sasaran pemeriksaan Pengelolaan Keuangan Desa dan menentukan jumlah sampel masyarakat Desa untuk survei tingkat kepuasan, 6 Lakukan pengumpulan dolumen regulasi dan kebijekan terkait 1) Pengelolaan Keuangan Desa; dan 2) Iaporan hssil evalua cfektivitas Pengelolaan Kesangan Desa ‘oleh APIP kabupaten. 4d. Melaicakan koordinasi dengan Inspektorat kabspaten/kota, Badan Pengelolasn Keuangan dan Aset Daerah dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa kabupaten/lota (atau sebutan lain). 2, Pelaksanaan a. Periksa dokuumen yang mengatur kewenangan bupati/wali kota dalam melaksanakan pembinaan dan pengawagan atas pelaksanaan tugas bupati/wali Kota dalam Pengelolaan Keuangan Desa. b, Periksa pakah —Pemerintah —abupaten/lota telah menganggarkan kegialan pembinaan dan pengawasan dalam Pengelolaan Kevangan Desa. ce. Periksa apakah Pemerintal kabupaten/kota telah mempunyai umber daya manusis yang memadal untuk melaksanakan Ikegiatan pembinaan dan pengawasan Pengelolacn Keuangan Desa. 4, Periksa apakah pemerintah daerah kabupaten/kota telah, mmelakukan pembinasn dan pengawasan secara terjadwal techadap: -40- 1) pemberian dan penyaluran dana Desa; 2} alokasi dana desa; 3) agian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota; dan 44) banouan keuangan kepada Desa, ce Periksa apakah pemerintah kabupaten/kota telah memili ftarana pengatuan manyarakat dalam lakukan pengawasan tas Pengelolaan Keuangan Desa, £. Periksa apaizah terdapat permohonan faslitasi/konsultast dari ccamat dan/atau kepala desa terkait Pengelolaan Keusngan Desa, fe. Perikss apakah (erdapat kepala desa atau perangkat desa yang tersangicut hukcum. Apabila ya, lnkukan wawancara langkah- langkah apa yang telah dlakukan pemerintah kaburaten/ kota fh. Perikea apakah mekanisme Koordinasi APIP dan aparat penegale hbulum dalam penanganan pengaduan masyarakat yang, berindiasi korupsi di desa telah berjalan efi. 4 Periksa apaksh Inspektorat Kabupaten/Kota telah melakukan ppengawasan Pengelolaan Keuangan Desa secaraterjadwal i, Periksa apakah hasil pengawasan Inspektorat Kabspaten/Kota ‘yang berindikasi korupei telah disampaikan kepada aparat penegak hukeur. 1k Periksa apakah penanganan pengaduen masysrakat yang dliterima pemerintah kabupaten /eta telah ditindaldanjuti sesuai dengan ketentuan, 3. Pelaporan Pelaporan dilakesanakan sesusi dengen standar pemediksaan yang berlak di internal APIP. ©, Pemeriksuan terhadap pembinaan yang dilalckan oleh bupati/wali kota dalam peningkatan kapasitas aparatur Desa terkait Pengelolaan Keuangan Desa 1. Perencanaan ‘8, Susuinan keanggotaan tim dan mempersiapkan surat tugas, 1b. Tentukan lolaas yang menjadi sasaran pemeriksaan Pengelolaan Kewangan Desa dan menentukan jumlah sampel masyarakat Desa untulk surveitingkat kepussan, -41- ¢. Lakukan pengumpulan dokumen regulasi dan kebijakan terkait peningkatan kapasitas aparatur kabupaten/kota terkait dengan Pengelolaan Keuangan Desa. 4d. Melakukan koordinasi dengan Inspektorat Kabupaten/Kota dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten/Kota (atau sebutan lain) Pelaksanaan a. Pevikea dokumen yang mengatur kewenangan bupati/sali kota dalam melaksanakan peningkatan kapasites sparatur Desa terkait Pengelolaan Keuangan Desa ». Poriksa apakah —pemerintah —kabupaten/kota telah ‘merencanakan dan menganggarkan egiatan peningkatan leapasitas aparatur Desa terkait Pengtlolaan Keangan Desa Jka ya, sebutkan target dan besaran anggaranaya, Jia. tale, sebutkan penyebab belum ditencanakan dan dianggarkan vegiatan tersebut. ©. Periksa apakah pemerintah kabupaten/kota telah mempanyai sumber daya manusia yang memadai untuk melaksanskan kegiatan peningkatan apasitas aparatur Desa terkait Pengelolaan Keuangan Desa. Cek berapa jumlah instrulctur telah mem serifikas 4. Periksa kelayakan fasilitas yang ada untuk Kegiatan peninglatan ‘kapasitas aparatur Deea terkait Pengelolaan Keuangan Desa ¢. Periksa dokumen Kegiatan (modul, alat peraga, dan lain-lain) ‘untuk meyakinkan memadai atau tidaknya pelaksanaan eegiatan: 1). peningkatan kapasitas kepala Desa 2) peningkatan kapasitas perangkat Desa; 2) peningleatan kapasitas Radan Permusyastaratan Desa; dan 4) ain £, Periksa apakah target peningkatan kapasitas aparatur Desa n kegiatan peningkatan kapasitas aparatur Desa, terkait Pengelolaan Keuangan Desa telah tercapai. Apabila tidale tercapai, sebutkan penyebabaya. &. Periksa mekanisme pembiayaan kegiatan peningkatan kapasitas ‘paratur desa terkait Pengelolaan Keuangan Desa. Apakah terdapat pembebanan kepada peserta. Jike ya, sebutan alasannya. a -42- bh. Lakukan konfirmasi kepada pial terkait untuk mengukur ‘ingkat Kepuasan dalam pelaicsanaan egiatan peningkatan Ikapasitas aparatur Desa terkait Pengelolaan Keuangan Desa. elaporan, Pelaporan dilaksanakan sesuai dengan standar pemeriksaan yang ‘beralen dt internal APIP, D, Reviu Kebijakan yang ditetaplan oleh bupati/wall kota yang bberhubungan dengan Pengelolaan Keuangan Desa dan BUM Desa io Perencanaan 44, Susunan keanggotaan tim dan mempersiaplan surat tiga b. Tentulean obyek yang menjadi sasaran revi. ¢. Lakukan pengumpulan dolumen regulasi dan kebijakan terkait: 1) Pengelolaan Keuangan Desa; dan 2} laporan hasi evaluasiefektvitas Pengelolaan Keuangan Desa oleh APIP kabupaten. 4. Melakukan koordinasi dengan Inspektorat Kabupsten/Kota dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten/Kota (atau sebutan lain} Pelaksanaan ‘2. Inventarisasi regulasi yang telah ditetapkun bupati/wali kota terkait Pengelolaan Keuangan Desa dan BUM Desa. b. Inventarisasi rewulasi yang telah ditetapkan bupati/wali kota terkait Pengelolaan Keuangan Desa dan BUM Desa. Lakukan ‘wawancara untuk mengetahul alasanny ©. Lakeukan reviu terhadap kesesuaian regulasi dengan regulasi lebih tinge 4. Lakeukan reviu terhadap aspek legalitas 1) Kepatuhan atas landasan yuridis penyusunan regulast; dan 2) kepatuhan atas penyajian informasi dalam regulasi fe Laleukan reviu terhadap aspek administratif; 1) telaah apakah regulasi cerbit tepat waktu; dan 2) telaah apakah regulasi disosilisasikan kepada semua ‘pemangla kepentingan secara memadal £ Lakeuken reviu terhadap konsistensi kebjakan yang telah ditetapkan bupati/ wall kota Pelaporan, 43 Pelaporan dilalesanalzan sesusi dengan, standar pemeriksaan yang, Dela di internal APIP. , Revit perhitungan rincian dan penyaltran dana Desa, alokasi dana Desa, dan dana transfer kabupaten/kota ke Desa yang dilaukan oleh ‘pemerintah kabupaten kota 1, Perencanaan 44. Susunan keanggctasn tim dan mempersiapean surat tga. . Lakulean pengumpulan dokumen regulast dan lebijakan terkait 1 Pengelolaan Keuangan Desa; dan 2) laporan hasil evalaasi efelcivitas Pengeiolaan Ketiangan Desa oleh APIP kabupaten, 6 Melainakan koordinasi dengan Inepeltorat Kabapaten/Kota dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten/Kota (atau sebutan lain) 2, Pelaksanaan ‘a. Perhitungan pagu dana Desa 1) pelajari regulasi terkait pengelolaan dana Desa baik dari pusat maupun daersh; 2) dapatkan peraturan bupati/peraturan wali kota tentang penetapan pagu dana Desa per Desa 3) dapatkan data alokasi dari dana Desa untuk kabupaten/kota ‘yang bersangkutan; 4) dapatiaan Kertas kerja dari perhitungan dana Desa per Desa dari kabupaten ota; 5) lakukan perhitungan ulang berdasarkan formula perhitungen pengalokasian dana Desa sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlak; 6) ‘incian dana Desa sctiap Desa dilokasikan secara merata dan berkeadilan berdasarkan lokasi dasar setiap Desa; alokasi afirmasi setiap Desa; dan alokasi formula. setiap Desa; 17) jika Desa di kabupaten/kota jumlahnya sangat banyak, ‘maka perlu ditentukan sampel Desa yeng alan direviu perhitungan pengalokasian dana Desa-nva; 8) beritan catatan apabila ada perbedaan perhitungan menurut tim dan auditan; dan 9) bust laporan reviu perhitungan pagu dana Desa.

Anda mungkin juga menyukai