Anda di halaman 1dari 1

MENYELEKSI RAGAM INFORMASI SEBAGAI BAHAN

TEKS EDITORIAL SECARA LISAN MAUPUN TULIS

1. Mengumpulkan ragam-ragam informasi

2. Menyeleksi ragam-ragam informasi


Langkah-Langkah
3. Menyusun menjadi kerangka bahan teks editorial

4. Mengembangkan kerangka menjadi bahan editorial

Langkah 1 Langkah 4

Ragam-ragam informasi: Pengembangan Kerangka Menjadi Bahan Teks Editorial

1. Pendidikan di Indonesia penting untuk kemajuan Judul : Pendidik Tidak Menghasilkan Orang Terdidik, Namun Hanya Orang
bangsa Pintar Semata

2. Pendidikan di Indonesia hanya mementingkan Isu atau permasalahn


pengetahuan dibandingkan karakter
1. Pada era perkembangan zaman sekarang ini kerap terjadi tindakan memalukan
3. Belajar yang baik dilakukan sejak dini di dalam organ negara kita seperti kasus korupsi, suap, mafia pajak, dan
sebagainya. Namun tidak disangka sangka ternyata pelaku kasus kejahatan
4. Pendidikan di Indonesia belum maksimal kerena
tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah orang-orang pintar yang notabennya
masih banyak masyarakat yang miskin
memiliki ijazah dan gelar sarjana hingga seorang doktor.
5. Keadaan ekonomi Indonesia mempengaruhi
Pendapat
pendidikan
2. Menanggapi fenomena ini, seperti telah terjadi pola pendidikan yang tidak
benar telah terjadi di negara ini. Pola pendidikan yang saat ini tengah
diterapkan di negara ini hanya mengacu pada ilmu duniawi semata sehingga
hanya menghasilkan orang pintar semata, namun tidak menghasilkan orang
Langkah 2 dengan budi pekerti yang baik.

3. Akibatnya lulusan yang notabennya merupakan orang-orang pintar tersebut


Pemilihan informasi yang dijadikan bahan teks editorial malah menggunakan kepintaran mereka untuk melakukan kejahatan dan
menindas kaum yang lebih lemah dari mereka. Padahal mestinya mereka
Pendidikan di Indonesia hanya mementingkan
menjadi pemimpin sekaligus penolong yang mampu bermanfaat untuk banyak
pengetahuan dibandingkan karakter
orang.

Topik : 4. Banyak sekali orang-orang pintar nan terhormat yang tertangkap basah tengah
melakukan tindakan suap bahkan korupsi. Meskipun mereka memiliki tingkat
Pendidik Tidak Menghasilkan Orang Terdidik, Namun Hanya pendidikan yang tinggi dan mengaku sebagai manusia yang beradab dan
Orang Pintar Semata beragama namun memiliki tindakan yang memalukan dan bersifat merugikan.

5. Umumnya ketika seseorang terlibat kasus kejahatan, mereka tidak akan pernah
sendirian. Namun mereka tertangkap tangan melakukan kejahatan secara
Langkah 3 bersama. Mirisnya lagi, ketika telah tertangkap tangan melakukan kejahatan
mereka masih bisa menebar senyum lebar di muka masyarakat seolah tidak
terjadi apa-apa dan tidak merasakan malu atas apa yang telah mereka perbuat.
Penyusunan Kerangka Bahan Ajar :
Solusi
1. Perkembangan kasus-kasus di dalam negeri
6. Dalam hati masyarakat bertanya, apakah mereka tidak pernah diajari
2. Pendidikan menjad faktor yang mempengaruhi pengetahua bahwa memakan harta yang bukan merupakan haknya adalah
3. Pola pendidikan yang saat ini tengah diterapkan di perbuatan dosa yang hukum dalam agama adalah haram. Mungkin mereka
negara memang telah hilang akal sehatnya dan putus urat malunya. Maka dari itu,
sistem pendidikan di negara ini harus segera diperbaiki agar tidak
4. Akibatnya lulusan yang notabennya merupakan menghasilkan orang pintar saja namun juga melahirkan orang yang
orang-orang pintar tersebut malah menggunakan berpendidikan baik secara jasmani dan rohani.
kepintaran mereka untuk melakukan kejahatan

5. Dampak sistem pendidikan terhadap kasus kejahatan


yang dilakukan oleh kaum pintar dan memiliki
pengetahuan

6. Solusi sistem pendidikan di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai