Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan merupakan profesi yang berfokus pada keadaan sehat sakit dari
individu, keluarga maupun kelompok sosial (masyarakat) dalam tugas nya perawat
melakukan sebuah perawatan terhadap pasien melalui beberapa unsur biologis sosial
psikologi spiritual.
Ilmu keperawatan berkembang sesuai dengan perkembangan jaman. Seiring
dengan berkembangnya jaman tersebut muncul teori- teori yang mendasari konsep
dasar keperawatan khususnya pada model keperawatan bebrapa teori tersebut muncul
karna adanya beberapa faktor yang mempengaruhi dan mendasari. Salah satunya
adalah karena adanya Perang dunia. Yang mana pada masa tersebut tenaga medis atau
perawat dilakukan secara sukarela, pelopor dari tenaga perawat tersebut adalah
Florence Nightingale. Dari beberapa pemuka teori salah satu diantara beberapa
tersebut selain nightingale adalah betty neuman. Didalam dunia keperawatan, neuman
ikut andil dalam perkembangan keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, rumusan masalahnya adalah :
1. Bagaimana biografi Betty Neuman?
2. Bagaimanakah model keperawatan menurut Betty Neuman?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui Biografi Betty
Neuman, dan untuk memahami dengan benar teori model keperawatan Betty
Neuman.
1.4 Manfaat
Hasil dari makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik sebagai
media informasi maupun sarana belajar untuk menambah wawasan dan pengetahuan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Biografi Betty Neuman


Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang
petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah
kelahirannya, beliau bermaksud untuk membangun desanya, Ohio. Beliau pertama
kali memperoleh pendidikan di People Hospital School of Nursing yang sekarang
berubah nama menjadi General Hospital Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947.
Kemudian beliau pindah ke Los Angeles untuk tinggal dengan keluarganya di
California. Beliau memegang jabatan penting yaitu sebagai staf keperawatan rumah
sakit di California. Beliau melanjutkan pendidikannya di University of California
dengan jurusan psikologi. Beliau menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahu
1957. Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental,
konsultan kesehatan masyarakat di University of California, beliau melanjutkan
program administrasi pendidikan tinggi di Ohio University.
Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan diantaranya menjadi dosen
keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model Whole Person Approach
serta beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan
memfokuskan sistem tersebut dalam masalah keperawatan. Model Whole Person
Approach dipublikasikan pada tahun 1972, A model of teaching total person
approach to patient problem dalam riset keperawatan. Publikasi edisi I (Conceptual
Models For Nursing Practice) tahun 1974, edisi II tahun 1980 dan tahun 1986 The
Neuman Systems Model.

2.2 Teori Betty Neuman


Betty Neuman (1972) mendefinisikan manusia secara utuh merupakan
gabungan dari konsep holistik dan pendekatan sistem terbuka (Marriner-tomey,
1994). Bagi neuman, manusia merupakan makhluk dengan kombinasi kompleks yang
dinamis dari fisiologis, sosiokultural dan variable perkembangan yang berfungsi

2
sebagai sistem terbuka. Sebagai sistem yang terbuka, manusia berinteraksi,
beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan, yang digambarkan sebagai
stressor (chin dan Jacobs, 1995). Lingkungan internal terdiri dari segala sesuatu yang
mempengaruhi (intrapersonal) yang berasal dari dalam diri klien. Lingkungan
eksternal segala sesuatu pengaruh yang berasal diluar diri klien (interpersonal).
Pembentukan lingkungan merupakan usaha klien untuk menciptakan lingkungan
yang aman, yang mungkin terbentuk oleh mekanisme yang disadari maupun yang
tidak disadari (reed, 1995). Tiap lingkungan memiliki kemungkinan terganggu oleh
stressor yang dapat merusak sistem. Model neuman mencakup stressor intrapersonal,
interpersonal, dan ekstrapersonal (Neuman, 1982, 1995; Marriner-tomey, 1994).
Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh.
Tujuan dari keperawatan adalah membantu individu, keluarga dan kelompok dalam
mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal(Neuman dan
Young,1972). Perawat mengkaji, mengatur dan mengevaluasi sistem klien.
Perawatan berfokus pada variabel -variabel yang mempengaruhi respons klien
terhadap stressor (chin dan Jacobs,1995). Tindakan perawatan terdiri dari pencegahan
primer, sekunder dan tersier. Pencegahan primer berfokus pada peningkatan
pertahanan tubuh melalui identifikasi faktor-faktor resiko yang potensial dan aktual
terjadi akibat stresor. Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan pertahanan dan
sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-
gejala yang tampak, sedangkan pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi
kembali.
Model konsep yang di kemukakan ini adalah model konsep health care
system yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang di
tujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri
secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah
komunitas.
Intervensi keperawatan di arahkan pada garis pertahanan dengan pencegahan
primer,sekunder, tersier. Model ini bertujuan agar terjadi stabilitas klien dan keluarga

3
dalam lingkungan yang dinamis sehingga Betty Neuman menggambarkan peran
perawat dapat bersifat menyeluruh dan saling ketergantungan (interdependensi).
Betty Neuman dalam memahami konsep keperawatan ini memiliki dasar
pemikiran yang terkait dengan komponen paradigma yaitu memandang manusia
sebagai suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dan merupakan satu
kesatuan dari satu variabel yang utuh di antaranya fisiologis,
fsikologis,sosiokultural,dan spiritual,juga memandang pelayanan keperawatan akan
dipengaruhi lingkungan sekitar klien memandang sehat sebagai kondisi terbebasnya
dari gangguan pemenuhan kebutuhan dan merupakan keseimbangan yang dinamis
dari menghindari stresor.
Secara umum fokus dari model konsep keperawatan menurut neuman ini
berfokus terhadap respons terhadap stresor serta faktor-faktor yang mempengaruhi
proses adaptasi pada pasien.untuk tindakan keperawatan yang harus dilakukan
menurut neuman adalah mencegah atau mengurangi adanya reaksi tubuh akibat
stresor.upaya tersebut dapat juga dinamakan pencegahan primer,sekunder,dan tersier.
Pencegahan primer dapat meliputi berbagai tindakan keperawatan untuk
mengidentifikasi adanya stresor serta mendukung koping pada pasien secara
konstruktif. Pencegahan sekunder menurut neuman meliputi tindakan perawatan yang
dapat mengurangi atau menhilangkan gejala penyakit serta reaksi tubuh lainnya
karena adanya stresor.dan pencegahan tersier dapat meliputi pengobatan secara rutin
dan teratur serta pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari komplikasi
suatu penyakit.upaya pencegahan tersebut dipentingkan dengan adanya pendidikan
kesehatan dan pemeliharaan kesehatan.

2.3 Konsep Holistik Betty Neuman


Betty Neuman (dalam, Marriner-Tomey, 1994) mengubah istilah holistik menjadi
wholistik yang makna danpengertiannya sama, yaitu memandang manusia (klien)
sebagai suatu keseluruhan yang bagian-bagiannya saling mempengaruhi dan
berinteraksi secara dinamis. Bagian-bagian tersebut meliputi fisiologis, psikologis,
sosiokultural dan spiritual. Perubahanistilah tersebut untuk meningkatkan

4
pemahaman terhadap manusia secara keseluruhan. Kozier (1995), mengemukakan
bahwa dalam holistik, memandang semua kehidupan organisme sebagai interaksi.
Holistik berkaitan dengan kesejahteraan (wellness) yang diyakini mempunyai
dampak terhadap status kesehatan manusia.
Neuman memandang klien sebagai sistem terbuka yang terdiri atas struktur dasar atau
inti pusat sumber energi (fisiologi, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan
spiritual) yang dikelilingi oleh dua batasan atau lingkaran konsentrs yang disebut
sebgai garis pertahanan. Garis pertahanan mewakili faktor internal yang membantu
klien bertahan dalam melawan suatu stresor; salah satu contohnya adalah peningkatan
hitung jumlah sel darah putih untuk melawan infeksi. Di luar garis pertahanan
terdapat dua lapisan perlawanan. Bagian dalam atau garis normal perlawanan,
digambarkan dengan garis tebal,menunjukkan kondisi ekuilibrium seseorang atau
kondisi adaptasi yang dikembangkan dan dipertahankan sepanjang waktu dan
dianggap normal bagi orang tersebut. Lapisan perlawanan fleksibel, digambarkan
dengan garis putus-putus, bersifat dinamis dan mudah berubah dalm waktu singkat.
Ini adalah pelindung yang berfungsi sebagai penyeimbang yang mencegah stersor
agar tidak menembus masuk garis perlawanan normal. Pariabel tertentu (misalnya
gangguan tidur) dapat mengakibatkan perubahan yang sangat cepat terhadap
perlawanan fleksibel.

2.4 Konsep stress Betty Neuman

Betty Neuman (Neuman & Fawcett, 2002), seorang perawat kesehatan komunitas
dan psikilog klinis, mengembangkan suatu model yang berdasarkan pada hubungan
individu terhadap stres, reaksi terhadap stress tersebut, dan faktor rekonsitusi yang
bersifat dinamis. Rekonstitusi adalah kondisi adaptasi terhadap stresor. Neuman
mengelompokkan stresor sebagai stresor intrapersonal, yakni stresor yang terjadi
dalam diri individu; stresor interpersonal, yakni stresor yang terjadi antara individu
(misalnya harapan peran yang tidak realistis) ; dan stresor ekstra personal, yakni

5
stresor yang terjadi diluar pribadi individu tersebut (misalnya masalah keuangan).
Reaksi individu terhadap stresor bergantung pada kekuatan lapisan perlawanan. Saat
lapisan perlawanan gagal, reaksi yang muncul bergantung pada kekuatan lapisan
pertahanan. Sebagai bagian dari reaksi, sistem seseorang dapat menyesuaikan diri
terhadap stresor, suatu efek yang dikenal dengan rekonstitusi. Model Neuman
berfokus pada individu dan respon atau reaksi individu terhadap stress termasuk
faktor-faktor yang mempengaruhinya dan kemampuan adaptasi pasien. Menurut
Neuman manusia merupakan sistem terbuka yang saling berinteraksi dengan
lingkunagn internal maupun eksternal yang dapat merupakan penyebab stress
(stersor). Dalam kehidupan sehari-hari individu selalu berusaha mempertahankan dan
memenuhi kebutuhan biologi, psikologi dan sosial kultural.Adanya stresor seperti
penyakit misalnya, menyebabkan seseorang bereaksi untuk mempertahankan
kesehatannya melalui mekanisme pemecahan masalah atau koping tertentu. Penyebab
stresor dapat berasal pada diri sendiri, dari luar individu atau karena interaksi dengan
orang lain. Pengaruh stresor pada seseorang tergantung pada tingkatan stresor,
lamanya stresor serta kemampuan dan keefektifan koping digunakan.

Menurut Neuman asuhan keperawatan dilakukan untuk mencegah atau mengurangi


reaksi tubuh akibat adanya stresor. Peran ini disebut pencegahan penyakit yang terdiri
dari pencegahan primer, sekunder dan tersier.

1. Pencegahan primer berfokus melindungi lapisan perlawanan normal dan


memperkuat lapisan perlawanan fleksibel. Tindakan pencegahan primer
untuk mengidentifikasi adanya stresor, mencegah terjadinya reaksi tubuh
karena adanya stresor serta mendukung koping pasien yang konstruktif.
2. Pencegahan sekunder berfokus memperkuat lapisan pertahanan internal,
mengurangi reaksi, dan meningkatkan fokus pertahanan.Tindakan
pencegahan sekunder untuk mengurangi atau menghilangkan gejala
penyakit atau reaksi tubuh lainnya karena adanya stresor.

6
3. Pencegahan tersier berfokus pada readaptasi dan stabilitas serta
melindungi rekonsitusi atau mengembaliakan ke kondisi sehat setelah
terapi.Pencegahan tersier meliputi pengobatan rutin dan teratur serta
pencegahan kerusakan lebih lanjut atau komplikasi dari suatu penyakit.

2.5 Perkembangan Sistem Model Neuman


Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap
manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi
aspek (variable) fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual
yang berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem
terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal. Komponen utama
dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress. Klien dipandang
sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses, output dan feedback
sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan perspektif sistem
ini, maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas atau
kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan.
Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal.
Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi(proses) dan sebagai
sistem terbuka maka klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan
mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar
sistem yang berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan-
gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi
terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang dapat
diidentifikasi.

2.6 Konsep Model Sistem Neuman


Konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah konsep “Health care
system” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang
ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan

7
diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayana adalah
komunitas. Serta Betty Neuman mendefinisikan manusia secara utuh merupakan
gabungan dari konsep holistic dan pendekatan system terbuka.
Neuman menyajikan aspek-aspek model sistemnya dalam suatu diagram lingkaran
konsentris, yang meliputi variabel fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan
dan spiritual, basic structure dan energy resources, line of resistance, normal line of
defense, fixible line of defense, stressor, reaksi, pencegahan primer, sekunder, tertier,
faktor intra, inter dan ekstra personal, serta rekonstitusi. Adapun faktor lingkungan,
kesehatan, keperawatan dan manusia merupakan bagian yang melekat pada model ini
yang saling berhubungan dan mendukung ke arah stabilitas sistem

2.6.1 Basic Structure and Energy Resources/Struktur Dasar dan Sumber


Energi
Struktur dasar, atau inti pusat, terdiri dari faktor-faktor kelangsungan hidup
dasar umum untuk spesies (Neuman,1995). Struktur dasar berisi seluruh variable
untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa terdapat pada manusia sesuai
karakteristik individu yang unik. Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem,
genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.
Neuman (1995) memandang manusia atau klien secara keseluruhan
(Wholistik) yang terdiri dari faktor fisiologis, psikologis, sosial budaya, faktor
perkembangan, dan faktor spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman (1995)
bahwa klien merupakan cerminan secara wholistik dimana secara wholistik klien
dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi
dinamis. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki
keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan menanggapi suatu peristiwa
yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Perubahan istilah dari Holistik menjadi
Wholistik untuk meningkatkan pemahaman terhadap orang secara keseluruhan.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga
sakit atau kematian.tan atau stabilitasasi system. Perubazhan dapat mempertahankan
kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau harmonis menjaga keutuhan

8
integritas sistem. Apabila bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis,
maka akan terwujud jika kebutuhan-kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila
terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-bagian dari system, hal ini disebabkan
karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.
5 Faktor Menurut Neuman (1995) Secara Wholistic :
1. Faktor Fisiologis meliputi struktur dan fungsi tubuh
2. Faktor psikologis terdiri dari proses dan hubungan mental
3. Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan sosial dan
ekspektasi kultural dan aktivasi.
4. Faktor perkembangan sepanjang hidup.
5. Faktor spiritual pengaruh kepercayaan spiritual

Faktor-faktor ini berhubungan secara dinamis dan tidak dapat dipisah-pisahkan.


Klien juga dipandang mengalami kondisi yang bervariasi, sesuai stress yang dialami.
Ketika stressor terjadi individu banyak membutuhkan informasi atau bantuan untuk
mengatasi stressor. Pemberian motivasi merupakan rencana tindakan perawat untuk
membantu perkembangan klien. Sistem klien diartikan dalam struktur dasar dan
lingkaran-lingkaran konsentrik yang saling berkaitan . Struktur dasar meliputi faktor
dasar kelangsungan hidup yang lebih umum dari karakter sehat dan sakit yang
merupakan gambaran yang unik dari system klien. Secara umum gambaran keunikan
sistem klien dari Neuman adalah range temperatur normal, struktur genetik , pola
respon, kekuatan dan kelemahan organ, struktur ego dan pengetahuan atau kebiasaan.

2.6.2 Garis Pertahanan/ Lines of Resistance


Merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur
dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika
ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of
defense). Misalnya adalah mekanisme sistem immun tubuh.

9
Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem
depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa timbul
kematian.

Garis pertahanan menurut Neuman’s terdiri dari garis pertahanan normal dan garis
pertahanan fleksibel.
a. Garis Pertahanan normal/ Normal Lines of Defense
Garis pertahanan normal m erupakan lingkaran utuh yang mencerminkan
suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menykukertai
pengaturan karena adanya stressor yang disebut keadaan wellness normal dan
digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan
wellness untuk sistem klien. Pada klien diberbagai stressor dapat menginvasi
normal line defense jika flexible lines of defense tidak dapat melindungi secara
adekuat. Jika itu terjadi maka sistem klien akan bereaksi yang akan tampak
pada adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi
kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan.Normal lines of
defense terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping
individu, gaya hidup dan tahap perkembangan.

b. Garis Pertahanan Fleksibel/ Flexible Lines of Defense


Digambarkan sebagai lingkaran putus-putus paling luar yang berperan
memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari
stressor.Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau
mendekat pada normal line of defense. Bila jarak antara flexible lines of
defense dan normal lines of defense meningkat maka tingkat proteksipun
meningkat.Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer
untuk mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien.Bersifat dinamis dan
dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat.Hubungan dari berbagai
variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat

10
mempengaruhi tingkat penggunaan flexible lines of defense terhadap berbagai
reaksi terhadap stressor.

Sedangkan garis perlawanan menurut Neuman merupakan merupakan


serangkaian garis putus-putus yang melindungi struktur dasar. Artinya garis resisten
ini melindungi struktur dari dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor
lingkungan melalui garis normal pertahanan .

2.6.3 Lingkungan/ Environment


Menurut Neuman (1995) lingkungan adalah seluruh faktor-faktor internal dan
eksternal yang berada di sekitar klien . Neuman mengatakan baik lingkungan internal
maupun eksternal pada manusia memiliki hubungan yang harmonis dan keduanya
mempunyai keseimbangan yang bervariasi, dimana keseimbangan atau keharmonisan
antara lingkungan internal dan eksternal tersebut dipertahankan. Pengaruh lingkungan
terhadap klien atau sebaliknya bias berdampak positif atau negative. Stressor yang
berasal dari lingkungan meliputi 3 hal yaitu intrapersonal, interpersonal dan
extrapersonal.
Neuman (1989,1990,1995) membagi lingkungan menjadi 3 yaitu :
1. Lingkungan internal yaitu lingkungan intrapersonal yang ada dalam sistem
klien.
2. Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar sistem klien.
Kekuatan-kekuatan dan pengaruh interaksi yang berada diluarnsistem klien.
3. Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran energi dalam system
terbuka dengan lingkungan internal dan eksternal yang bersifat
dinamis.Lingkungan ini tujuannya adalah untuk memberikan stimulus positif
kearah kesehatan.

11
2.6.4 Stresor/Stressors
Stresor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial
untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman (1995) mengklasifikasi stressor
sebagai berikut :

1. Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan


dengan lingkungan internal. Misalnya : respon autoimmun.
2. Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih
yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran.
3. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau
individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor
interpersonal. Misalnya : sosial politik.

Stressor interpersonal dan extrapersonal berhubungan dengan lingkungan


eksternal. Created environment mencakup ketiga jenis stressor ini.

2.6.5 Kesehatan (Sehat) /Health


Sehat adalah kondisi dimana bagian dan sub bagian keseluruhan
manusia yang selalu harmoni. Sehat relatif dan dinamik dengan stabilitas yang
bervariasi .Garis normal sebagai parameter status sehat. Sehat adalah
individual , kadang seimbang atau stabilitas klien berubah.
Neuman mengidentifikasikan kesehatan sebagai stabilitas sistem yang
optimal, atau keadaan optimal kesehatan pada waktu.Kesehatan dipandang
sebagai kontinum dari kesehatan ke penyakit. Sebagai orang yang berada
dalam interaksi yangkonstan dengan lingkungan, keadaan kesehatan (dan
implikasinya negara lainnya) beradadalam kesetimbangan dinamis, bukan di
segala macam kondisi mapan. Neuman mengusulkan wellness (penyakit
kontinum), dengan posisi orang yang kontinum dipengaruhi oleh interaksi
mereka dengan variabel dan tekanan yang mereka hadapi. Sistem klien
bergerak ke arah penyakit dan kematian (entropy) bila dibutuhkan lebih

12
banyak energi dari pada yang tersedia. Sistem klien bergerak ke arah
kesehatan (negentropy) ketika lebih energis tersedia dari pada yang
dibutuhkan.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Betty Neuman tujuan dari asuhan keperawatan adalah tercapainya
keseimbangan sistem klien. Adapun klien sendiri adalah sistem terbuka (baik
individu, keluarga, kelompok dan komunitas) yang terdiri dari struktur dasar atau
faktor kehidupan. Peran perawat menurut Betty Newman adalah mengidentifikasi
stressor yang meliputi: stressor intrapersonal dan ektrapersonal dan membantu
klien untuk berespon terhadap stressor. Kesulitan yang biasanya dialami
bersumber dari stressor interpersonal, intrapersonal dan ekstrapersonal yang ada
di lingkungan internal maupun eksternal. Fokus dari tindakan keperawatan
adalah menurunkan stressor dengan memperkuat garis pertahanan yang resisten,
normal dan fleksibel. Intervensi yang diberikan ditujukan untuk mempertahankan
keseimbangan melalui intervensi yang bersifat promosi bila gangguan yang
terjadi pada garis pertahanan yang fleksibel, prevensitf dilakukan bila garis
pertahanan normal terganggu dan peratahanan kuratif dan rehabilitatif dilakukan
apabila pertahanan resisten yang terjadi. Evaluasi dari Betty Neuman adalah
pergeseran dari status kesehatan ke tingkat kesehatan yang diharapkan dan
adanya kestabilan sistem klien.

Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan


memandang klien sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap tressor
dan lingkungan. Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya,
perkembangan dan spiritual. Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara
pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan tertier. Model ini digunakan
dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung dipelayanan
keperawatan.

14
B. Saran
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat dapat memodifikasi
konsep teori neuman sehingga lebih fleksibel, kreatif dan inovatif tetapi tetap
memandang bahwa klien adalah manusia yang unik dengan masalah
keperawatan yang komperhensif serta disesuaikan dengan hukum, kode etik
dan moral sehingga praktek keperawatan akan berperan dalam peningkatan
derajat kesehatan masyarakat.

Sebagai perawat ada baiknya kita harus mengetahui tindakan apa yang harus
kita berikan jika menghadapi kondisi pasien atau klien yang memberikan
respon atau tindakan yang diakibatkan adanya tekanan atau stressor terhadap
pasien dan akibat yang mungkin bisa terjadi.

15
Daftar Pustaka

Kozier,Barbara;Erb,Glenora;Berman,Audrey;Snyder,ShirleeJ.2010.FundamentalKep
erawatan Konsep, Proses & Praktik.Jakarta:EGC Medical Publisher

https.//andaners.files.wordpress.com/2011/03/konsep-betty-neuman.png

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21166/1/ruf-mei2006-2%20(7).pdf
http://dokumen.tips/documents/aplikasi-teori-dan-neuman.html#

http://www.poltekkes-soepraoen.ac.id/pic/dat23-10-2015Modul%20Falsafah%20dan
%20Kep.pdf

Kusmanto.2003.Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional.Jakarta:Penerbit Buku


Kedokteran EGC

http://abiperawat.blogspot.com/2007/05/model-kep

16

Anda mungkin juga menyukai