Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENCEGAHAN PENYAKIT
SEKSUAL HIV/AIDS

Disusun Oleh :
Nama : DIANA PUTRI RAHAYU
No. Absen : 10
Kelas : IX-D

SMP NEGERI I KEDUNGPRING


Jl. Mayangkara 01 Mekanderejo Kec.Kedungpring Kab. Lamongan
Tahun Pelajaran 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah HIV/AIDS ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku
umatnya.
. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah HIV/AIDS ini. Dan kami juga menyadari pentingnya
akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah HIV/AIDS ini sehingga kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah
HIV/AIDS ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Kedungpring, September 2021


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i


KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian HIV/AIDS.............................................................................. 3
B. Penularan HIV/AIDS............................................................................... 4
C. Perjalanan Infeksi HIV di dalam Tubuh Manusia................................... 5
D. Upaya Pencegahan Penyakit HIV/AIDS................................................. 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 9
B. Saran........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit menular seksual (PMS), adalah infeksi yang umumnya
menyebar melalui aktivitas seksual, terutama hubungan seks melalui vagina,
seks anal, dan seks oral. Biasanya, pada awalnya PMS tidak menimbulkan
gejala. Istilah penyakit menular seksual semakin banyak digunakan, karena
memiliki cakupan pada orang yang mungkin terinfeksi dan menginfeksi orang
lain dengan tanda-tanda kemunculan penyakit. Penyakit menular seksual juga
dapat ditularkan melalui jarum suntik, kelahiran, dan menyusui. Infeksi
penyakit menular seksual telah diketahui selama ratusan tahun lamanya.
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome
yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency
Virus). Penyakit ini bukan penyakit keturunan atau diwarisi. Ia menyerang
kekebalan tubuh (immune system), yaitu sistem pertahanan alami tubuh
terhadap serangan organisme yang merupakan musuh. Penyakit ini
mengakibatkan berkurangnya kemampuan tubuh dalam memerangi infeksi.
Penyakit AIDS sampai saat ini masih menjadi ancaman terbesar bagi
kesehatan penduduk dunia. Proses penularan yang begitu cepat dan belum ada
yang bisa menahan laju perkembangan AIDS dalam tubuh.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah tentang HIV/AIDS ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian HIV/AIDS?
2. Bagaimana proses penularan HIV/AIDS?
3. Bagaimana perjalanan infeksi HIV di dalam tubuh manusia?
4. Bagaimana upaya pencegahan penyakit HIV/AIDS?

1
2

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang HIV/AIDS ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian HIV/AIDS.
2. Untuk mengetahui proses penularan HIV/AIDS.
3. Untuk mengetahui perjalanan infeksi HIV di dalam tubuh manusia.
4. Untuk mengetahui upaya pencegahan penyakit HIV/AIDS.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian HIV/AIDS
1. Pengertian HIV
HIV adalah virus atau jasad renik yang sangat kecil yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Bentuk HIV seperti binatang
bulu babi (binatang laut) yang berbulu tegak dan tajam. Tubuh manusia
mempunyai sel-sel darah putih yang berfungsi untuk melawan dan
membunuh bibit-bibit atau kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam
tubuh manusia. Dengan demikian sel-sel darah putih melindungi seseorang
dari jatuh sakit. Inilah yang disebut kekebalan tubuh manusia, yang
merupakan daya tahan tubuh seseorang.
2. Pengertian AIDS
AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome.
Syndrome yang bahasa Indonesianya adalah Sindroma, merupakan
kumpulan gejala dan tanda penyakit. Deficiency dalam bahasa Indonesia
berarti kekurangan. Immune berarti kekebalan, sedangkan Acquired berarti
diperoleh atau didapat. Dalam hal ini, “diperoleh” mempunyai pengertian
bahwa AIDS bukan penyakit keturunan. Seseorang menderita AIDS bukan
karena keturunan dari penderita AIDS, tetapi karena terjangkit atau
terinfeksi virus penyebab AIDS. Oleh karena itu, AIDS dapat diartikan
sebagai kumpulan tanda dan gejala penyakit akibat hilangnya atau
menurunnya sistem kekebalan tubuh seseorang. AIDS merupakan fase
terminal (akhir) dari infeksi HIV.

D. Penularan HIV/AIDS
HIV bertahan lebih lama di luar tubuh manusia hanya bila darah yang
mengandung HIV tersebut masih dalam keadaan belum mengering. HIV juga
mudah mati oleh air panas, sabun dan bahan pencuci hama lain. Karena HIV
cepat mati di luar tubuh manusia, maka HIV tidak dapat menular lewat udara

3
4

seperti virus lainnya, misalnya virus influenza. Virus influensa dapat hidup di
udara bebas di sekeliling kita, sehingga penularan influensa dapat terjadi
melalui udara. Di dalam tubuh manusia, HIV terdapat pada cairan-cairan
tubuh, yaitu: darah, air mani, cairan vagina (cairan kemaluan wanita).

E. Infeksi HIV di dalam Tubuh Manusia


Fase perkembangan perjalanan HIV di dalam tubuh manusia secara
umum dibagi dalam empat (4) fase, yaitu:
a. Fase Window Period (Periode Jendela)
Pada infeksi atau masuknya HIV ke dalam tubuh manusia dikenal
adanya periode jendela (Window Period). Yaitu masa di mana orang
tersebut telah terinfeksi HIV, tetapi bila dilakukan pemeriksaan darahnya
maka belum menunjukkan hasil apa-apa (masih negatif) yang berarti zat
anti (antibodi) terhadap HIV belum dapat terdeteksi oleh pemeriksaan
laboratorium.
b. Fase Asimptomatik atau Tanpa Gejala
Pada fase ini seorang pengidap HIV tidak menunjukkan gejala
sama sekali. Perlahan-lahan jumlah CD4 dalam darah menurun karena
diserang oleh HIV. Kadang ada keluhan berkaitan dengan pembengkakan
di kelenjar getah bening, tempat dimana sel darah putih diproduksi.
c. Fase Simptomatik atau Bergejala
Pada fase ini seseorang yang mengidap HIV akan mengalami
gejala-gejala ringan, namun tidak mengancam nyawanya, seperti: demam
yang bertahan lebih dari sebulan, menurunnya berat badan lebih dari
10%, diare selama sebulan (konsisten atau terputus-putus), berkeringat di
malam hari, batuk lebih dari sebulan dan gejala kelelahan yang
berkepanjangan (fatigue). Sering kali gejala-gejala dermatitis mulai
muncul pada kulit, infeksi pada mulut di mana lidah sering terlihat
dilapisi oleh lapisan putih, herpes, dan lainnya. Kehadiran satu atau lebih
tanda-tanda terakhir ini menunjukkan seseorang sudah berpindah dari
tahap infeksi HIV menuju AIDS. Bila hitungan CD4 turun drastis di
5

bawah 200 sel/mm3 maka pada umumnya gejala menjadi kian parah
sehingga membutuhkan perawatan yang lebih intensif.
d. Fase AIDS
Pada fase ini seorang pengidap HIV telah menunjukkan gejala-
gejala AIDS. Ini menyangkut tanda-tanda yang khas AIDS, yaitu adanya
infeksi oportunistik (penyakit yang muncul karena kekebalan tubuh
manusia sudah sangat lemah). Seperti Pneumocytis Carinii (PCP) atau
radang paru-paru, Candidiasis atau jamur, Sarkoma Kaposis atau kanker
kulit, Tuberkulosis (TB), berat badan menurun drastis, diare tanpa henti,
dan penyakit lainnya yang berakibat fatal.

F. Upaya Pencegahan
1. Penanggulangan PMS terhadap Diri Sendiri
Beberapa cara yang bisa dilakukan dalam rangka pencegahan
penyakit menular seksual adalah:
a. Bersikap Setia dengan Pasangan
Yang menjadi penyebab dari penyakit menular seksual adalah
karena berganti-ganti pasangan. Berganti-ganti pasangan merupakan
salah satu tren yang saat ini sudah mewabah di masyarakat kota besar.
Pemikiran-pemikiran seperti itulah yang mendorong seseorang untuk
terjun pada dunia hitam bernama pergaulan bebas..
b. Memastikan Jarum Suntik yang Kita Pakai Steril
Pencegahan penyakit menular seksual yang berikutnya adalah
dengan cara memastikan jarum suntik yang kita pakai steril dan tidak
pernah dipakai oleh orang yang mengidap PMS.
c. Menjaga Kesehatan Organ Intim
Pencegahan penyakit menular seksual berikutnya adalah
berusaha untuk tetap membersihkan organ intim dan menjaga
kesehatannya. Kadang-kadang kita mungkin sering sembrono dengan
membiarkan begitu saja atau dibersihkan ala kadarnya atas organ intim
kita.
6

d. Perkuat Sistem Kekebalan Tubuh


Perkuat sistem kekebalan tubuh dengan gaya hidup sehat,
konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan tinggi vitamin C/D/E, rutin
berolahraga, dan pola hidup yang teratur.
e. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan
Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin bila termasuk aktif
secara seksual dan terindikasi melakukan hubungan seks tidak aman.
2. Pencegahan PMS terhadap Keluarga
Keluarga menjadi salah satu kelompok tempat yang paling efektif
dalam penanggulangan PMS. Memberikan pemahaman akan dampak yang
diakibatkan oleh PMS di dalam keluarga memberikan pengertian pengaruh
yang sangat besar. Beberapa hal yang dapat dilakukan di keluarga:
a. Pencegahan non seksual dapat dilakukan dengan mengadakan
pemeriksaan donor darah sehingga darah akan terbebas dari HIV
AIDS.
b. Penyuluhan yang intensif tentang bahaya penyakit HIV AIDS, PMS
sangat penting. Hindari seks bebas dan narkoba yang akan merusak
generasi muda bangsa.
3. Penanggulangan PMS terhadap Masyarakat
a. Penyuluhan yang intensif tentang bahaya penyakit PMS sangat
penting. Hindari seks bebas dan narkoba yang akan merusak generasi
muda bangsa.
b. Memberikan penyuluhan akan bahayanya penyakit menular seksual
untuk itu mereka harus mengerti akan arti pentingnya pencegahan
penyakit menular seksual.
c. Memberitahu bagaimana cara-cara dalam pencegahan penyakit
menular seksual.
d. Memberitahukan akan arti pentingnya pencegahan penyakit menular
seksual.
e. Memberikan kesadaran akan arti pentingnya sikap setia.
f. Memberikan kesadaran apa akibat bila berganti-ganti pasangan.
7

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome.
AIDS merupakan kumpulan gejala-gejala penyakit pada seseorang karena
berkurangnya sistem kekebalan tubuh akibat serangan HIV. HIV mempunyai
kemampuan mengubah diri sehingga mudah melakukan mutasi bila suatu
kondisi tidak menguntungkan hidupnya. HIV hanya bisa hidup pada
cairan/jaringan tubuh manusia. HIV masuk ke dalam pembuluh darah melalui
“pintu masuk” berupa luka pada tubuh, kemudian menyerang sel-sel
kekebalan tubuh sehingga sistem pertahanan tubuh penderita mengalami
kelumpuhan.
Bila seseorang terinfeksi HIV maka hampir di seluruh cairan tubuhnya
mengandung HIV tetapi dengan jumlah berbeda-beda. Walaupun demikian,
yang terbukti dapat menularkan adalah HIV yang terdapat di darah, air mani,
dan cairan serviks atau vagina. HIV menular melalui “pintu masuk” berupa
luka, luka borok, dan yang memungkinkan terjadinya pertukaran cairan tubuh
yang mengandung virus ke peredaran darah orang yang belum terinfeksi.

G. Saran
1. Di dalam Lingkungan Masyarakat
Berikan informasi yang benar dan tepat yang sudah diterima
kepada lingkungan sekitar. Misalnya: keluarga, teman-teman, tetangga dan
lain-lain. Jika dalam percakapan sehari-hari mendengar informasi yang
salah tentang HIV/AIDS, langsung diperbaiki dengan cara yang benar.
2. Di dalam Lingkungan Sekolah antar Institusi Pendidikan
Mengusulkan adanya diskusi dan seminar atau kegiatan lainnya
yang berhubungan dengan kegiatan pencegahan HIV/AIDS. Mengadakan
kegiatan lain yang berkaitan dengan masalah HIV/AIDS, misalnya lomba
poster, lomba mengarang, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Hafid, Tarmudi B. dan Ahmad Rithaudin. 2011. Pendidikan Jasmani, Olahraga,


dan Kesehatan untuk SMA, MA, dan SMK Kelas XI. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.
Nursalam. 2006. Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta:
Salemba Empat.
Santoso, Soegeng dan Ranti, Anne. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Tim Penyusunan Bahan Ajar. 2010. Buku Bahan Ajar Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan. Bogor: PPPPTK Penjas & BK.

Anda mungkin juga menyukai