PENCEGAHAN PENYAKIT
SEKSUAL HIV/AIDS
Disusun Oleh :
Nama : DIANA PUTRI RAHAYU
No. Absen : 10
Kelas : IX-D
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah HIV/AIDS ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku
umatnya.
. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah HIV/AIDS ini. Dan kami juga menyadari pentingnya
akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah HIV/AIDS ini sehingga kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah
HIV/AIDS ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit menular seksual (PMS), adalah infeksi yang umumnya
menyebar melalui aktivitas seksual, terutama hubungan seks melalui vagina,
seks anal, dan seks oral. Biasanya, pada awalnya PMS tidak menimbulkan
gejala. Istilah penyakit menular seksual semakin banyak digunakan, karena
memiliki cakupan pada orang yang mungkin terinfeksi dan menginfeksi orang
lain dengan tanda-tanda kemunculan penyakit. Penyakit menular seksual juga
dapat ditularkan melalui jarum suntik, kelahiran, dan menyusui. Infeksi
penyakit menular seksual telah diketahui selama ratusan tahun lamanya.
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome
yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency
Virus). Penyakit ini bukan penyakit keturunan atau diwarisi. Ia menyerang
kekebalan tubuh (immune system), yaitu sistem pertahanan alami tubuh
terhadap serangan organisme yang merupakan musuh. Penyakit ini
mengakibatkan berkurangnya kemampuan tubuh dalam memerangi infeksi.
Penyakit AIDS sampai saat ini masih menjadi ancaman terbesar bagi
kesehatan penduduk dunia. Proses penularan yang begitu cepat dan belum ada
yang bisa menahan laju perkembangan AIDS dalam tubuh.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah tentang HIV/AIDS ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian HIV/AIDS?
2. Bagaimana proses penularan HIV/AIDS?
3. Bagaimana perjalanan infeksi HIV di dalam tubuh manusia?
4. Bagaimana upaya pencegahan penyakit HIV/AIDS?
1
2
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang HIV/AIDS ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian HIV/AIDS.
2. Untuk mengetahui proses penularan HIV/AIDS.
3. Untuk mengetahui perjalanan infeksi HIV di dalam tubuh manusia.
4. Untuk mengetahui upaya pencegahan penyakit HIV/AIDS.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian HIV/AIDS
1. Pengertian HIV
HIV adalah virus atau jasad renik yang sangat kecil yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Bentuk HIV seperti binatang
bulu babi (binatang laut) yang berbulu tegak dan tajam. Tubuh manusia
mempunyai sel-sel darah putih yang berfungsi untuk melawan dan
membunuh bibit-bibit atau kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam
tubuh manusia. Dengan demikian sel-sel darah putih melindungi seseorang
dari jatuh sakit. Inilah yang disebut kekebalan tubuh manusia, yang
merupakan daya tahan tubuh seseorang.
2. Pengertian AIDS
AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome.
Syndrome yang bahasa Indonesianya adalah Sindroma, merupakan
kumpulan gejala dan tanda penyakit. Deficiency dalam bahasa Indonesia
berarti kekurangan. Immune berarti kekebalan, sedangkan Acquired berarti
diperoleh atau didapat. Dalam hal ini, “diperoleh” mempunyai pengertian
bahwa AIDS bukan penyakit keturunan. Seseorang menderita AIDS bukan
karena keturunan dari penderita AIDS, tetapi karena terjangkit atau
terinfeksi virus penyebab AIDS. Oleh karena itu, AIDS dapat diartikan
sebagai kumpulan tanda dan gejala penyakit akibat hilangnya atau
menurunnya sistem kekebalan tubuh seseorang. AIDS merupakan fase
terminal (akhir) dari infeksi HIV.
D. Penularan HIV/AIDS
HIV bertahan lebih lama di luar tubuh manusia hanya bila darah yang
mengandung HIV tersebut masih dalam keadaan belum mengering. HIV juga
mudah mati oleh air panas, sabun dan bahan pencuci hama lain. Karena HIV
cepat mati di luar tubuh manusia, maka HIV tidak dapat menular lewat udara
3
4
seperti virus lainnya, misalnya virus influenza. Virus influensa dapat hidup di
udara bebas di sekeliling kita, sehingga penularan influensa dapat terjadi
melalui udara. Di dalam tubuh manusia, HIV terdapat pada cairan-cairan
tubuh, yaitu: darah, air mani, cairan vagina (cairan kemaluan wanita).
bawah 200 sel/mm3 maka pada umumnya gejala menjadi kian parah
sehingga membutuhkan perawatan yang lebih intensif.
d. Fase AIDS
Pada fase ini seorang pengidap HIV telah menunjukkan gejala-
gejala AIDS. Ini menyangkut tanda-tanda yang khas AIDS, yaitu adanya
infeksi oportunistik (penyakit yang muncul karena kekebalan tubuh
manusia sudah sangat lemah). Seperti Pneumocytis Carinii (PCP) atau
radang paru-paru, Candidiasis atau jamur, Sarkoma Kaposis atau kanker
kulit, Tuberkulosis (TB), berat badan menurun drastis, diare tanpa henti,
dan penyakit lainnya yang berakibat fatal.
F. Upaya Pencegahan
1. Penanggulangan PMS terhadap Diri Sendiri
Beberapa cara yang bisa dilakukan dalam rangka pencegahan
penyakit menular seksual adalah:
a. Bersikap Setia dengan Pasangan
Yang menjadi penyebab dari penyakit menular seksual adalah
karena berganti-ganti pasangan. Berganti-ganti pasangan merupakan
salah satu tren yang saat ini sudah mewabah di masyarakat kota besar.
Pemikiran-pemikiran seperti itulah yang mendorong seseorang untuk
terjun pada dunia hitam bernama pergaulan bebas..
b. Memastikan Jarum Suntik yang Kita Pakai Steril
Pencegahan penyakit menular seksual yang berikutnya adalah
dengan cara memastikan jarum suntik yang kita pakai steril dan tidak
pernah dipakai oleh orang yang mengidap PMS.
c. Menjaga Kesehatan Organ Intim
Pencegahan penyakit menular seksual berikutnya adalah
berusaha untuk tetap membersihkan organ intim dan menjaga
kesehatannya. Kadang-kadang kita mungkin sering sembrono dengan
membiarkan begitu saja atau dibersihkan ala kadarnya atas organ intim
kita.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome.
AIDS merupakan kumpulan gejala-gejala penyakit pada seseorang karena
berkurangnya sistem kekebalan tubuh akibat serangan HIV. HIV mempunyai
kemampuan mengubah diri sehingga mudah melakukan mutasi bila suatu
kondisi tidak menguntungkan hidupnya. HIV hanya bisa hidup pada
cairan/jaringan tubuh manusia. HIV masuk ke dalam pembuluh darah melalui
“pintu masuk” berupa luka pada tubuh, kemudian menyerang sel-sel
kekebalan tubuh sehingga sistem pertahanan tubuh penderita mengalami
kelumpuhan.
Bila seseorang terinfeksi HIV maka hampir di seluruh cairan tubuhnya
mengandung HIV tetapi dengan jumlah berbeda-beda. Walaupun demikian,
yang terbukti dapat menularkan adalah HIV yang terdapat di darah, air mani,
dan cairan serviks atau vagina. HIV menular melalui “pintu masuk” berupa
luka, luka borok, dan yang memungkinkan terjadinya pertukaran cairan tubuh
yang mengandung virus ke peredaran darah orang yang belum terinfeksi.
G. Saran
1. Di dalam Lingkungan Masyarakat
Berikan informasi yang benar dan tepat yang sudah diterima
kepada lingkungan sekitar. Misalnya: keluarga, teman-teman, tetangga dan
lain-lain. Jika dalam percakapan sehari-hari mendengar informasi yang
salah tentang HIV/AIDS, langsung diperbaiki dengan cara yang benar.
2. Di dalam Lingkungan Sekolah antar Institusi Pendidikan
Mengusulkan adanya diskusi dan seminar atau kegiatan lainnya
yang berhubungan dengan kegiatan pencegahan HIV/AIDS. Mengadakan
kegiatan lain yang berkaitan dengan masalah HIV/AIDS, misalnya lomba
poster, lomba mengarang, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA