Anda di halaman 1dari 20

Ringkasan

Beriklan dan Membangun Brand


dengan Media Sosial

Membangun Keterampilan
Berkomunikasi
Konsep Dasar Berbahasa

Pada dasarnya, berbahasa adalah


aktivitas mengolah dan
mentransfer informasi.
Dalam mengolah informasi,
dibutuhkan suatu bahasa.

Aktivitas tersebut dilakukan


dengan dua cara:
1. Internal (di pikiran kita sendiri)
2. Eksternal (dikomunikasikan ke
orang lain)
Konsep Dasar Berbahasa

Pengolahan informasi yang baik


baru akan terjadi bila kita dapat
berpikir dengan baik.

Begitu pula sebaliknya, dalam


dalam berpikir, kita butuh
bahasa.
Sehingga untuk dapat berpikir
dengan baik, kemampuan
berbahasa juga harus baik.
Prinsip Dasar
Berkomunikasi
Komunikasi adalah aktivitas
berbahasa yang dilakukan secara
eksternal.

Terdapat tiga prinsip dasar dalam


berkomunikasi:
1. Memiliki tujuan
2. Berempati terhadap audiens
3. Berorientasi pada tujuan
Memiliki Tujuan

Sebelum berkomunikasi, kita harus


memiliki tujuan terlebih dahulu.
Pertanyaan acuan:
Hal apa yang ingin kita dapatkan dari
melakukan komunikasi?
Tujuan komunikasi harus jelas, tepat, dan
terukur.
● Jelas = Tujuan yang dibuat dapat
menjawab apa yang kita inginkan
● Tepat = Terdapat keterangan yang
presisi.
● Terukur = Terdapat indikator
keberhasilan komunikasi
Contoh: Tujuan saya melakukan
presentasi ide adalah agar ide saya dapat
disetujui dan ditindaklanjuti oleh atasan
saya.
Berempati terhadap
audiens
Dalam komunikasi terdapat istilah “beban
empati” yaitu usaha kita untuk
memahami apa isi pikiran dan
bagaimana cara berpikir dari lawan
bicara atau audiens kita.
Ketika kita berkomunikasi, informasi yang
kita sampaikan akan diolah oleh pikiran
lawan bicara kita. Jika kita tidak
memahami bagaimana lawan bicara kita
berpikir, informasi yang kita sampaikan
dapat diolah dengan salah, inilah apa
yang dikenal sebagai miskomunikasi.
Tujuan dari berempati adalah untuk
dapat memilih strategi komunikasi yang
sesuai dengan lawan bicara untuk
menghindari miskomunikasi.
Berorientasi pada tujuan

Sepanjang proses komunikasi,


kita harus selalu fokus dengan
tujuan yang kita tentukan.

Segala strategi komunikasi yang


dipakai harus sesuai dengan
tujuan komunikasi.

Menggunakan template, hafalan,


atau meniru cara orang lain
dalam berkomunikasi akan
menjadi tidak tepat bila tidak
sesuai dengan tujuan
komunikasi kita.
Menjadi Komunikator
Berkualitas
Komunikasi adalah aktivitas
mengolah dan mentransfer
informasi. Sehingga untuk
menjadi komunikator berkualitas,
maka hal yang harus dimiliki
adalah:

1. Pengolahan informasi yang


baik (cara berpikir). Dapat
dilatih dengan matematika
dan logika.
2. Masukan informasi yang baik
(ilmu, pengetahuan, data,
fakta)
Setiap hari kita selalu
berkomunikasi. Tapi, meskipun
sudah sering berkomunikasi,
ternyata masih banyak
kesalahan yang kita lakukan.

Berikut ini adalah beberapa


kesalahan umum yang terjadi
dalam berkomunikasi.
Struktur kalimat yang
salah

Kita berkomunikasi menggunakan


bahasa, dan bahasa memiliki struktur
agar penyampaian informasi menjadi
lebih jelas. Kesalahan dalam struktur
bahasa atau kalimat akan menyebabkan
informasi tidak tersampaikan dengan
baik.

3 Jenis kesalahan dalam struktur kalimat


adalah:
1. Kategori kata
2. Kata hubung
3. Kelengkapan kalimat
Struktur Kalimat:
Kategori Kata

Dalam berbahasa, kata dibagi ke


dalam beberapa kategori, seperti kata
benda, kata kerja, kata sifat, dan lain
lain.
Dalam berkomunikasi, pastikan kita
menggunakan kategori kata yang
sesuai.
Contoh:
● Terdapat kesalahan berhitung
pada data ini. (salah, berhitung
adalah kata kerja, dan berhitung
dilakukan oleh penghitung, bukan
data)
● Terdapat kesalahan hitungan pada
data ini. (benar)
● Terdapat kesalahan berhitung dari
si penghitung. (benar)
Struktur Kalimat:
Kata hubung
Jenis kata hubung:
1. Sejalan
Maka dari itu / karena / oleh karena itu
/ soalnya
2. Berlawanan
Walaupun / tetapi / padahal /
meskipun demikian / bagaimana juga
3. Pengandaian atau syarat
Jika / kalau / bila / apabila / bilamana

Contoh:
● Saya belum makan, tetapi saya lapar
(salah)
● Saya belum makan, oleh karena itu
saya lapar (benar)
Struktur Kalimat:
Kelengkapan kalimat

Kita seringkali berbahasa dengan


kalimat yang tidak lengkap, padahal
kebiasaan ini bisa menyebabkan
informasi tidak tersampaikan dengan
baik.
Contoh:
● Manfaat produk ini adalah bisa
menyembuhkan jerawat dan
bekas-bekasnya hilang. (salah)

● Manfaat produk ini adalah bisa


menyembuhkan jerawat dan
membuat bekas-bekas jerawatnya
hilang. (benar)
Struktur Kalimat:
Makna kata atau kalimat

Informasi sering tidak tersampaikan


dengan baik karena pengertian /
pemaknaan dari suatu kata / kalimat
kurang tepat
Contoh:
● Kepada ibu Nunung, waktu dan
tempat dipersilakan. (Salah. Waktu
dan tempat tidak bisa dipersilakan,
yang dipersilakan adalah orangnya)

● Kepada ibu Nunung, dipersilakan


untuk menggunakan waktu dan
tempat yang tersedia. (Benar)
Berkomunikasi dengan kalimat
yang lengkap dan dengan
makna kata yang tepat tidak
hanya perlu dilakukan dalam
suasana formal saja.

Kita harus membiasakan untuk


tertib berpikir dan tertib
berbahasa dalam kehidupan
sehari-hari.
Struktur dan Alur
Berpikir
Berkomunikasi pada dasarnya
adalah menyampaikan isi
pikiran.
Untuk dapat berkomunikasi
dengan baik, maka isi pikiran
kita juga harus baik.
Salah satu hal yang perlu
diperhatikan agar memiliki isi
pikiran yang baik adalah
memiliki struktur dan alur
berpikir yang baik.
Struktur dan Alur Berpikir

Jika struktur kalimat


membicarakan susunan dalam
suatu kalimat, alur berpikir
membicarakan susunan antar
kalimat.

Alur berpikir yang baik ditandai


dari hubungan antar kalimat
yang logis. Sehingga diperlukan
yang namanya logika.
Struktur dan Alur Berpikir

Dalam berlogika, kita hanya bisa


berpegang pada informasi yang tersedia
saja.
Contoh:
● “Semua yang datang di hari Senin,
wajib memakai kemeja putih.”
“Bagaimana dengan hari Selasa?”
Respon ini tidak relevan karena
informasi yang tersedia hanya
berbicara untuk hari Senin.

● “Ada karyawan yang belum sarjana.”


Apakah ada karyawan yang sudah
sarjana? Belum tentu, karena tidak
ada informasi yang menyatakan hal
tersebut.
Struktur dan Alur Berpikir

Penggunaan kata hubung “dan” “atau”


“dan / atau” juga penting diperhatikan.

Dan = Mengacu kepada dua informasi


yang tersedia.

Atau = Mengacu hanya pada salah satu


informasi yang tersedia.

Dan / atau = Mengacu pada salah satu


atau bisa juga kedua informasi yang
tersedia.
Struktur dan Alur
Berpikir: Logika Implikasi
Logika implikasi menyatakan apa yang
dipastikan dari informasi yang tersedia.
Contoh:
● Hanya yang lulus S1 yang diterima
kerja.
Artinya:
Jika diterima kerja, maka dia pasti
sudah lulus S1.
Tapi, jika dia sudah lulus S1, maka
belum tentu dia diterima kerja.
Logika implikasi penting agar kita dapat
menarik kesimpulan yang tepat dari
informasi yang tersedia.
Logika implikasi juga penting agar kita
dapat merangkai kalimat yang tepat
untuk menyampaikan kesimpulan
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai