Membangun Keterampilan Berkomunikasi Konsep Dasar Berbahasa
Pada dasarnya, berbahasa adalah
aktivitas mengolah dan mentransfer informasi. Dalam mengolah informasi, dibutuhkan suatu bahasa.
Aktivitas tersebut dilakukan
dengan dua cara: 1. Internal (di pikiran kita sendiri) 2. Eksternal (dikomunikasikan ke orang lain) Konsep Dasar Berbahasa
Pengolahan informasi yang baik
baru akan terjadi bila kita dapat berpikir dengan baik.
Begitu pula sebaliknya, dalam
dalam berpikir, kita butuh bahasa. Sehingga untuk dapat berpikir dengan baik, kemampuan berbahasa juga harus baik. Prinsip Dasar Berkomunikasi Komunikasi adalah aktivitas berbahasa yang dilakukan secara eksternal.
Terdapat tiga prinsip dasar dalam
berkomunikasi: 1. Memiliki tujuan 2. Berempati terhadap audiens 3. Berorientasi pada tujuan Memiliki Tujuan
Sebelum berkomunikasi, kita harus
memiliki tujuan terlebih dahulu. Pertanyaan acuan: Hal apa yang ingin kita dapatkan dari melakukan komunikasi? Tujuan komunikasi harus jelas, tepat, dan terukur. ● Jelas = Tujuan yang dibuat dapat menjawab apa yang kita inginkan ● Tepat = Terdapat keterangan yang presisi. ● Terukur = Terdapat indikator keberhasilan komunikasi Contoh: Tujuan saya melakukan presentasi ide adalah agar ide saya dapat disetujui dan ditindaklanjuti oleh atasan saya. Berempati terhadap audiens Dalam komunikasi terdapat istilah “beban empati” yaitu usaha kita untuk memahami apa isi pikiran dan bagaimana cara berpikir dari lawan bicara atau audiens kita. Ketika kita berkomunikasi, informasi yang kita sampaikan akan diolah oleh pikiran lawan bicara kita. Jika kita tidak memahami bagaimana lawan bicara kita berpikir, informasi yang kita sampaikan dapat diolah dengan salah, inilah apa yang dikenal sebagai miskomunikasi. Tujuan dari berempati adalah untuk dapat memilih strategi komunikasi yang sesuai dengan lawan bicara untuk menghindari miskomunikasi. Berorientasi pada tujuan
Sepanjang proses komunikasi,
kita harus selalu fokus dengan tujuan yang kita tentukan.
Segala strategi komunikasi yang
dipakai harus sesuai dengan tujuan komunikasi.
Menggunakan template, hafalan,
atau meniru cara orang lain dalam berkomunikasi akan menjadi tidak tepat bila tidak sesuai dengan tujuan komunikasi kita. Menjadi Komunikator Berkualitas Komunikasi adalah aktivitas mengolah dan mentransfer informasi. Sehingga untuk menjadi komunikator berkualitas, maka hal yang harus dimiliki adalah:
1. Pengolahan informasi yang
baik (cara berpikir). Dapat dilatih dengan matematika dan logika. 2. Masukan informasi yang baik (ilmu, pengetahuan, data, fakta) Setiap hari kita selalu berkomunikasi. Tapi, meskipun sudah sering berkomunikasi, ternyata masih banyak kesalahan yang kita lakukan.
Berikut ini adalah beberapa
kesalahan umum yang terjadi dalam berkomunikasi. Struktur kalimat yang salah
Kita berkomunikasi menggunakan
bahasa, dan bahasa memiliki struktur agar penyampaian informasi menjadi lebih jelas. Kesalahan dalam struktur bahasa atau kalimat akan menyebabkan informasi tidak tersampaikan dengan baik.
3 Jenis kesalahan dalam struktur kalimat
adalah: 1. Kategori kata 2. Kata hubung 3. Kelengkapan kalimat Struktur Kalimat: Kategori Kata
Dalam berbahasa, kata dibagi ke
dalam beberapa kategori, seperti kata benda, kata kerja, kata sifat, dan lain lain. Dalam berkomunikasi, pastikan kita menggunakan kategori kata yang sesuai. Contoh: ● Terdapat kesalahan berhitung pada data ini. (salah, berhitung adalah kata kerja, dan berhitung dilakukan oleh penghitung, bukan data) ● Terdapat kesalahan hitungan pada data ini. (benar) ● Terdapat kesalahan berhitung dari si penghitung. (benar) Struktur Kalimat: Kata hubung Jenis kata hubung: 1. Sejalan Maka dari itu / karena / oleh karena itu / soalnya 2. Berlawanan Walaupun / tetapi / padahal / meskipun demikian / bagaimana juga 3. Pengandaian atau syarat Jika / kalau / bila / apabila / bilamana
Contoh: ● Saya belum makan, tetapi saya lapar (salah) ● Saya belum makan, oleh karena itu saya lapar (benar) Struktur Kalimat: Kelengkapan kalimat
Kita seringkali berbahasa dengan
kalimat yang tidak lengkap, padahal kebiasaan ini bisa menyebabkan informasi tidak tersampaikan dengan baik. Contoh: ● Manfaat produk ini adalah bisa menyembuhkan jerawat dan bekas-bekasnya hilang. (salah)
● Manfaat produk ini adalah bisa
menyembuhkan jerawat dan membuat bekas-bekas jerawatnya hilang. (benar) Struktur Kalimat: Makna kata atau kalimat
Informasi sering tidak tersampaikan
dengan baik karena pengertian / pemaknaan dari suatu kata / kalimat kurang tepat Contoh: ● Kepada ibu Nunung, waktu dan tempat dipersilakan. (Salah. Waktu dan tempat tidak bisa dipersilakan, yang dipersilakan adalah orangnya)
● Kepada ibu Nunung, dipersilakan
untuk menggunakan waktu dan tempat yang tersedia. (Benar) Berkomunikasi dengan kalimat yang lengkap dan dengan makna kata yang tepat tidak hanya perlu dilakukan dalam suasana formal saja.
Kita harus membiasakan untuk
tertib berpikir dan tertib berbahasa dalam kehidupan sehari-hari. Struktur dan Alur Berpikir Berkomunikasi pada dasarnya adalah menyampaikan isi pikiran. Untuk dapat berkomunikasi dengan baik, maka isi pikiran kita juga harus baik. Salah satu hal yang perlu diperhatikan agar memiliki isi pikiran yang baik adalah memiliki struktur dan alur berpikir yang baik. Struktur dan Alur Berpikir
Jika struktur kalimat
membicarakan susunan dalam suatu kalimat, alur berpikir membicarakan susunan antar kalimat.
Alur berpikir yang baik ditandai
dari hubungan antar kalimat yang logis. Sehingga diperlukan yang namanya logika. Struktur dan Alur Berpikir
Dalam berlogika, kita hanya bisa
berpegang pada informasi yang tersedia saja. Contoh: ● “Semua yang datang di hari Senin, wajib memakai kemeja putih.” “Bagaimana dengan hari Selasa?” Respon ini tidak relevan karena informasi yang tersedia hanya berbicara untuk hari Senin.
● “Ada karyawan yang belum sarjana.”
Apakah ada karyawan yang sudah sarjana? Belum tentu, karena tidak ada informasi yang menyatakan hal tersebut. Struktur dan Alur Berpikir
Penggunaan kata hubung “dan” “atau”
“dan / atau” juga penting diperhatikan.
Dan = Mengacu kepada dua informasi
yang tersedia.
Atau = Mengacu hanya pada salah satu
informasi yang tersedia.
Dan / atau = Mengacu pada salah satu
atau bisa juga kedua informasi yang tersedia. Struktur dan Alur Berpikir: Logika Implikasi Logika implikasi menyatakan apa yang dipastikan dari informasi yang tersedia. Contoh: ● Hanya yang lulus S1 yang diterima kerja. Artinya: Jika diterima kerja, maka dia pasti sudah lulus S1. Tapi, jika dia sudah lulus S1, maka belum tentu dia diterima kerja. Logika implikasi penting agar kita dapat menarik kesimpulan yang tepat dari informasi yang tersedia. Logika implikasi juga penting agar kita dapat merangkai kalimat yang tepat untuk menyampaikan kesimpulan tertentu.