PENCERNAAN "DIARE"
OLEH:
YUDISTIRA RUSDI
13201933
AKADEMIK KEPERAWATAN LAPATAU BONE
2020
DEFINISI
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari
biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja), dengan tinja berbentuk cair atau setengan
padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat (Markum, 2008). Menurut WHO (2014),
diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari dan diare terbagi 2 berdasarkan
mula dan lamanya , yaitu diare akut dan kronis.
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak
seperti biasanya, dimulai dengan peningkatan volume, keenceran serta frekuensi lebih
dari 3 kali sehari dan pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir dan
darah (Alimul H, 2006).
Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih
dari 3 kali pada anak, konsistensi feces encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula
bercampur lendir dan darah atau lendir saja (Potter & Perry. 2006)
Diare adalah kondisi yang didefinisikan oleh peningkatan frekwensi defekasi (lebih
dari 3kali sehari), peningkatan jumlah feses (lebih dari 200g per hari) dan perubahan
konsistensi (cair) (Brunner&Suddart, 2014).
Dapat disimpulkan diare akut adalah inflamasi lambung dan usus yang disebabkan
oleh berbagai bakteri, virus, dan pathogen,yang di tandai dengan bertambahnya
frekuensi defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja
(menjadi cair), Diare juga dapat terjadi pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat dan
pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir dan darah.
ETIOLOGI
Faktor infeksi : Bakteri (Shigella, Shalmonella, Vibrio kholera), Virus (Enterovirus), parasit
(cacing), Kandida (Candida Albicans).
Faktor parentral : Infeksi dibagian tubuh lain (OMA sering terjadi pada anak-anak).
Faktor makanan : Makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak, sayuran dimasak kutang
matang.
Kram abdomen, distensi, gemuruh di usus (borborigmus), anoreksia dan rasa haus, kontraksi
anus dan nyeri serta mengejan yang tidak efektif (tenemus) setiap kali defekasi.
Feses semi padat, lunak yang disebakan oleh gangguan pada usus besar
Terdapat lender, darah, dan nanah dalam feses, yang menunjukan kolitis atau inflamasi
Cipratan minyak pada cairan toilet, yang merupakan diagnosis insufisiensi pancreas dan
diare nokturnal, yang merupakan manifestasi neuropatik diabetik.
PATHWAY
KH,Lemak,Protein
dalam usus
menyerap makanan
DIARE
berlebihan perianal
dan elektrolit
Resiko hipovolemi syok sesak nafsu makan menurun
Gangguan Tumbang
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
Penalaksanaan Medis
Penatalaksanaan medis primer diarahkan pada upaya mengontrol gejala, mencegah komplikasi,
dan menyingkirkan atau mengatasi penyakit penyebab
Medikasi tertentu (misalkan pemberian antibiotic, agens anti-imflamasi) dan antidiare (misalkan
pemberian loperamida (imodium)), defiknosilit (limotil) dapat mengurangi tingkat keparahan
diare.
Menambah cairan oral, larutan elektrolit dan glukosa oral dapat diprogramkan
Antimikroba diprogramkan ketika agens infeksius telah teridentifikasi atau diare tergolong berat
Terapi IV digunakan untuk tindakan hidrasi cepat pada pasien yang sangat muda atau pasien
lansia.
Asuhan Keperawatan
Pengkajian Keperawatan
Identitas
Perlu diperhatikan adalah usia. Episode diare terjadi pada 2 tahun pertama
kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur 6-11 bulan. Kebanyakan kuman
usus merangsang kekebalan terhadap infeksi, hal ini membantu menjelaskan penurunan
insidence penyakit pada anak yang lebih besar. Pada umur 2 tahun atau lebih imunitas
aktif mulai terbentuk. Kebanyakan kasus karena infeksi usus asimptomatik dan kuman
enteric menyebar terutama klien tidak menyadari adanya infeksi. Status ekonomi juga
berpengaruh terutama dilihat dari pola makan dan perawatannya .
Keluhan Utama
BAB warna kuning kehijauan, bercamour lendir dan darah atau lendir saja.
Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktu pengeluaran : 3-5 hari (diare akut),
lebih dari 7 hari ( diare berkepanjangan), lebih dari 14 hari (diare kronis).
Riwayat Nutrisi
Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang dewasa, porsi
yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah dan susu. kekurangan gizi pada
anak usia toddler sangat rentan,. Cara pengelolahan makanan yang baik, menjaga
kebersihan dan sanitasi makanan, kebiasan cuci tangan,
Pertumbuhan
Kenaikan linkar kepala : 12cm ditahun pertama dan 2 cm ditahun kedua dan
seterusnya.
Tumbuh gigi 8 buah : tambahan gigi susu; geraham pertama dan gigi taring,
seluruhnya berjumlah 14 – 16 buah
Fase anal :
Gerakan kasar dan halus, bacara, bahasa dan kecerdasan, bergaul dan mandiri : Umur 2-3 tahun :
Pemeriksaan Fisik
pengukuran panjang badan, berat badan menurun, lingkar lengan mengecil, lingkar
kepala, lingkar abdomen membesar,
Kepala : ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup pada anak umur 1
tahun lebih
Sistem integumen : warna kulit pucat, turgor menurun > 2 detik, suhu meningkat
>37,50C, akral hangat, akral dingin (waspada syok), capillary refill time
memajang >2 detik, kemerahan pada daerah perianal.
Sistem perkemihan : urin produksi oliguria sampai anuria (200-400 ml/ 24 jam),
frekuensi berkurang dari sebelum sakit.
Dampak hospitalisasi : semua anak sakit yang MRS bisa mengalami stress yang
berupa perpisahan, kehilangan waktu bermain, terhadap tindakan invasive
respon yang ditunjukan adalah protes, putus asa, dan kemudian menerima.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diare berhubungan dengan masuknya pathogen ke dalam saluran pencernaan.
1. Intervensi keperawatan
1.Diare berhubungan dengan masuknya pathogen ke dalam saluran pencernaan.
Penyebab
1. Inflamasi gastrointestinal
2. Iritasi gastroinstestinal
3. Proses infeksi
Gejala dan tanda mayor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Defekasi lebih dari 3x dalam 24 jam
Gejala dan tanda minor
Subjektif
1. Nyeri/ kram abdomen
Objektif
Terapeutik :
Edukasi :
Kolaborasi :
Penyebab
1. Agen pencendera fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia, neoplasma)
2. Agen pencendera kimiawi (mis. Terbakar, bahan kimia iritan)
3. Agen pencedera fisik (mis. Abses, amputasi, terbakar, terpotong,
mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan fisik
berlebihan)
Gejala dan tanda Mayor
Subjektif
1. Mengeluh nyeri
Objektif
1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif (mis. Waspada, posisi menghindari nyeri)
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur
Gejala dan tanda Minor
Subjektif
Tidak tesedia
Objektif
Terapeutik :
Kolaborasi :
Terapeutik :
Edukasi :
Kolaborasi :
2. Implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan dilakukan berpengaruh pada rencana atau
intervensi keperawatan yang telah ditetapkan atau dibuat.
3. Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan
yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, intervensi, dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai.
CI LAHAN CI INSTITUSI
------------- ---------
------
a. Identitas pasien
Ket :
G
I: kakek
dan
nenek
pasien
G II : ibu dan ayah klien masih hidup dan tinggal serumah dengan pasien
dan kakak kandungnya
III.RiwayatPsikososial
Anak tinggal bersama : Orangtua
Lingkungan berada di : lingkungan komplek
Rumah dekat dengan : taman dan penduduklainnya
Hubungan antar anggota keluarga : menurut ibu pasien
hubungan dengan keluarga baik,sering bermain
dengan ayahnya
Pengasuh anak : ibu pasien mengatakan yang
mengasuh pasien adalah dirinya sendiri dan
bersamasuami.
RiwayatSpiritual
Suport sistem dalam keluarga:
Kegiatan keagamaan:
V. PEMERIKSAAN FISIK
PemeriksaanFisik
palpasi
benjolan : tidakada
nyeritekan : tidakada
Muka
Inpeksi
Simetris/tidak : simetris
Bentukwajah : oval
Gerakan abnormal: tidak terdapatgerakan
Nyeri tekan/tidak
: tidak ada
8. Mata
Inspeksi
Radang/tidak : tidak
Anemis/tidak : tidak
Gerakanbolamata : gerakannormal
Penutupan kelopak mata : penutupan mata yangsehat
Keadaanbulumata : terdapat bulu mata panjang
Keadaanvisus : normal
Penglihatan :-kabur/tidak : tidak
- Diplopia/tidak : tidak
Palpasi
Hidung&Sinus Inspeksi
Posisihidung : simetris
Bentukhidung : simetris
Keadaanseptum : normal
Secret/cairan : tidakada
Telinga
Inspeksi
Posisitelinga : simetris
Ukuran/bentuk telinga: normal (simetris)
Aurikel :normal
Lubangtelinga : simetris
Pemakaian alat bantu : tidak ada, bersih, tidak ada sekret Palpasi
Nyeritekan/tidak : tidak ada nyeri
Pemeriksaan ujipendengaran
Rinner : positif
Weber : tidak ada lateralis simetris antara kiri dan
kanan
Swabach : normal
Pemeriksaanvestibuler : normal
Datalain : tidakada
Mulut
Inspeksi
Gigi
Keadaangigi : Bersih
Karanggigi/karies : tidak ada
Pemakain gigi palsu : tidakada
Gusi
Merah/Radang/Tidak :Tidak
Lidah
Kotor/tidak : tidak
Bibir
Cianosis/pucat/tidak : tidakpucat
Basah/kering/pecah :basah
Mulut berbau/tidak : Tidakberbau
Tenggorokan
Warnamukosa : pucatkering
Nyeritekan : terdapat nyeri tekan
Nyerimenelan : nyeri
Leher
Inspeksi
Thorax danpernapasan
Bentukdada : normal tidak ada kelainan bentuk dada,simetris
Iramapernafasan : teratur
Pengembangan diwaktu bernapas :2:1
Tipe pernapasan: menggunakan pernafasan dada Palpasi
Vocalfremitus : normal dapat merasakangetaran
Massa/nyeri : tidak ada massa/ nyeri
Auskultasi
Suaranapas : vesikuler
Suaratambahan : tidak ada suara tambahan
Perkusi : sonor/ resonan(dug)
Jantung
Palpasi
Perkusi
Tympani
Redup
Datalain : saat d auskultasi pekak artinya terdapat cairan, saat
auskultasi peristaltic meningkat dan memanjang(borboritmi)
LEAVING
1. NUTRISI
A. Makan
a. Jenis Nasi, tempe,telur, bubur, seling
kalori
ikan, telur
bertambah menurun
sendiri/bantu
B. Minum
manis
c. Jumlah (cc) 60 cc 60 cc
d. Cara minum Dibantu Dibantu
sendiri/bantu
2. ELIMINASI
kecoklatan kekuningan
obstipasi obstipasi
g. Diare
kolostomi kolostomi
sendiri/bantu
pencahar termorex
Buang AirKecil
Frekuensi 7x perhari 10x sehari
bau
darah/hematuria
kesulitan
pengeluaran
dibantu/sendir
i
3. ISTIRAHAT&TIDUR
sendiri
siang
penghantar tidur
e. Ada tidak Tidak ada Tidak ada
masalah tidur
istirahat
4. A. Mandi
sendiri/bantu
B. oral hygiene
sikat gigi
pasta gigi
5. AKTIFITAS DAN
LATIHAN
Olahraga
Jenis Tidak ada Tidak ada
DATA FOKUS
- Ibu klien mengatakan nafsu makan - Klien tampak lemas dan porsi makan tidak
klien menurun habis
- Ibu Klien mengatakan anaknya - Berat badan menurun
merintih karena nyeri pada perutnya - Klien tampak meringis skala (5)
- Ibu klien mengeluh karena anaknya
mencret- mencret
ANALISA DATA
Hiperperistaltik
Pengeluaran isi
usus
Diare
Kehilangan cairan
Kekurangan volume
cairan
mengatakan
“lara” DO : usus Feses
1.Cengeng
berlebihan Area
anus lecet
Nyeri akut
3. berkolaborasi terapi
rehidrasi
oral sesuai program
zink 1 x 5 ml
L-Bio 1 sachet untuk
pemakaian (2x ½ sachet)
4. Memantau nilai
laboratorium
R:
Bakteri positif
2. Nyeri akut 25 oktober 1. Kaji penyebab nyeri S: ibu pasien
berhubungan 2020
yang dirasakan anak. mengatakan anaknya
dengan
peningkatan 10:00 R : nyeri anakdirasakan tidak
defekasi.
karena rewel jarang
frekuensi BAB yang menangis
meningkat, pasien terkadang O : pasien terlihat
memgangi perutnya tenang, mulai diam
ketika tidak sering
menangis. menangis, terkadang
11:00 tersenyum.
2. melakukan perubahan A : masalah teratasi
posisi dan P : intervensi
dihentikan
anjurkan orang
tua untuk masase
punggung anak.
R : pasien terlihat
tenang dan tidak menangis
R: pasien berhenti
menangis
3. Kekurangan volume 25 oktober 1. mengkaji vital sign. S : menurut orang
cairan 2020
R : ibu pasien mengatakan tua pasien anaknya
berhubungan dengan
kehilangan cairan anaknya mencret lebih dari tidak merasa haus
melalui feces
12:00 10 kali, cair, tekanan darah : terus menerus.
100/60 mmHg, nadi : O : mata cekung
130x/menit, berkurang, mukosa
RR : 25X/menit,suhu bibir lembab,
balance cairan :
input – output: