Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN MASALAH SISTEM

PENCERNAAN "DIARE"

OLEH:

YUDISTIRA RUSDI

13201933
AKADEMIK KEPERAWATAN LAPATAU BONE
2020

DEFINISI

Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari
biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja), dengan tinja berbentuk cair atau setengan
padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat (Markum, 2008). Menurut WHO (2014),
diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari dan diare terbagi 2 berdasarkan
mula dan lamanya , yaitu diare akut dan kronis.

Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak
seperti biasanya, dimulai dengan peningkatan volume, keenceran serta frekuensi lebih
dari 3 kali sehari dan pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir dan
darah (Alimul H, 2006).

Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih
dari 3 kali pada anak, konsistensi feces encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula
bercampur lendir dan darah atau lendir saja (Potter & Perry. 2006)

Diare adalah kondisi yang didefinisikan oleh peningkatan frekwensi defekasi (lebih
dari 3kali sehari), peningkatan jumlah feses (lebih dari 200g per hari) dan perubahan
konsistensi (cair) (Brunner&Suddart, 2014).

Dapat disimpulkan diare akut adalah inflamasi lambung dan usus yang disebabkan
oleh berbagai bakteri, virus, dan pathogen,yang di tandai dengan bertambahnya
frekuensi defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja
(menjadi cair), Diare juga dapat terjadi pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat dan
pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir dan darah.

ETIOLOGI

Etilogi diare menurut Brunner&Suddart (2014):

Faktor infeksi : Bakteri (Shigella, Shalmonella, Vibrio kholera), Virus (Enterovirus), parasit
(cacing), Kandida (Candida Albicans).

Faktor parentral : Infeksi dibagian tubuh lain (OMA sering terjadi pada anak-anak).

Faktor malabsorbsi : Karbihidrat, lemak, protein.

Faktor makanan : Makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak, sayuran dimasak kutang
matang.

Faktor Psikologis : Rasa takut, cemas.


Medikasi tertentu, formula untuk pemberian makanan melalui selang, gangguang
metabolisme dan endokrin, deficit sfingter anal, sindrom Zollinger-Ellison, ileus paralitik,
AIDS, dan obstruksi usus.

TANDA dan GEJALA

Tanda dan Gelaja diare menurut Brunner&Suddart (2014):

Peningkatan frekwensi defekasi dan kandungan cairan dalam feses

Kram abdomen, distensi, gemuruh di usus (borborigmus), anoreksia dan rasa haus, kontraksi
anus dan nyeri serta mengejan yang tidak efektif (tenemus) setiap kali defekasi.

Feses cair, yang mengindikasikan penyakit pada usus kecil

Feses semi padat, lunak yang disebakan oleh gangguan pada usus besar

Terdapat lender, darah, dan nanah dalam feses, yang menunjukan kolitis atau inflamasi

Cipratan minyak pada cairan toilet, yang merupakan diagnosis insufisiensi pancreas dan
diare nokturnal, yang merupakan manifestasi neuropatik diabetik.
PATHWAY

Faktor infeksi F.malabsorbsi F.makanan F.Psikologi

KH,Lemak,Protein

Masuk dan meningk. Tekanan toksin tak dapat cemas

berkembang osmotik diserap

dalam usus

Hipersekresi air pergeseran air dan hiperperistaltik

dan elektrolit elektrolit ke rongga

( isi rongga usus) usus menurunya kesempatan usus

menyerap makanan

DIARE

Frekuensi BAB meningkat distensi abdomen

Kehilangan cairan & elektrolit integritas kulit

berlebihan perianal

gangguan kes. cairan As. Metabl mual, muntah

dan elektrolit
Resiko hipovolemi syok sesak nafsu makan menurun

Gangguan Oksigensi BB menurun

Gangguan Tumbang
Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium :

feses kultur : Bakteri, virus, parasit, candida

Serum elektrolit : Hipo natremi, Hipernatremi, hipokalemi

AGD : asidosis metabolic ( Ph menurun, pO2 meningkat, pcO2 meningkat, HCO3


menurun )

Faal ginjal : UC meningkat (GGA)

Radiologi : mungkin ditemukan bronchopemoni

Penalaksanaan Medis

Penatalaksanaan medis menurut Brunner&Suddart (2014):

Penatalaksanaan medis primer diarahkan pada upaya mengontrol gejala, mencegah komplikasi,
dan menyingkirkan atau mengatasi penyakit penyebab

Medikasi tertentu (misalkan pemberian antibiotic, agens anti-imflamasi) dan antidiare (misalkan
pemberian loperamida (imodium)), defiknosilit (limotil) dapat mengurangi tingkat keparahan
diare.

Menambah cairan oral, larutan elektrolit dan glukosa oral dapat diprogramkan

Antimikroba diprogramkan ketika agens infeksius telah teridentifikasi atau diare tergolong berat

Terapi IV digunakan untuk tindakan hidrasi cepat pada pasien yang sangat muda atau pasien
lansia.

Terapi obat menurut Markum (2008):

obat anti sekresi : Asetosal, 25 mg/hari dengan dosis minimal 30 mg

klorpromazine 0,5 – 1 mg / kg BB/hari

obat anti spasmotik : Papaverin, opium, loperamide

antibiotik : bila penyebab jelas, ada penyakit penyerta.

Asuhan Keperawatan

Pengkajian Keperawatan

Identitas

Perlu diperhatikan adalah usia. Episode diare terjadi pada 2 tahun pertama
kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur 6-11 bulan. Kebanyakan kuman
usus merangsang kekebalan terhadap infeksi, hal ini membantu menjelaskan penurunan
insidence penyakit pada anak yang lebih besar. Pada umur 2 tahun atau lebih imunitas
aktif mulai terbentuk. Kebanyakan kasus karena infeksi usus asimptomatik dan kuman
enteric menyebar terutama klien tidak menyadari adanya infeksi. Status ekonomi juga
berpengaruh terutama dilihat dari pola makan dan perawatannya .

Keluhan Utama

BAB lebih dari 3 x

Riwayat Penyakit Sekarang

BAB warna kuning kehijauan, bercamour lendir dan darah atau lendir saja.
Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktu pengeluaran : 3-5 hari (diare akut),
lebih dari 7 hari ( diare berkepanjangan), lebih dari 14 hari (diare kronis).

Riwayat Penyakit Dahulu

Pernah mengalami diare sebelumnya, pemakian antibiotik atau kortikosteroid


jangka panjang (perubahan candida albicans dari saprofit menjadi parasit), alergi
makanan, ISPA, ISK, OMA campak.

Riwayat Nutrisi

Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang dewasa, porsi
yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah dan susu. kekurangan gizi pada
anak usia toddler sangat rentan,. Cara pengelolahan makanan yang baik, menjaga
kebersihan dan sanitasi makanan, kebiasan cuci tangan,

Riwayat Kesehatan Keluarga

Ada salah satu keluarga yang mengalami diare.

Riwayat Kesehatan Lingkungan

Penyimpanan makanan pada suhu kamar, kurang menjaga kebersihan,


lingkungan tempat tinggal.

Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan

Pertumbuhan

Kenaikan BB karena umur 1 –3 tahun berkisar antara 1,5-2,5 kg (rata-rata 2 kg), PB


6-10 cm (rata-rata 8 cm) pertahun.

Kenaikan linkar kepala : 12cm ditahun pertama dan 2 cm ditahun kedua dan
seterusnya.

Tumbuh gigi 8 buah : tambahan gigi susu; geraham pertama dan gigi taring,
seluruhnya berjumlah 14 – 16 buah

Erupsi gigi : geraham perama menusul gigi taring.


Perkembangan

Tahap perkembangan Psikoseksual menurut Sigmund Freud.

Fase anal :

Pengeluaran tinja menjadi sumber kepuasan libido, meulai menunjukan


keakuannya, cinta diri sendiri/ egoistic, mulai kenal dengan tubuhnya, tugas
utamanyan adalah latihan kebersihan, perkembangan bicra dan bahasa
(meniru dan mengulang kata sederhana, hubungna interpersonal, bermain).

Tahap perkembangan psikososial menurut Erik Erikson.

Autonomy vs Shame and doundt

Perkembangn ketrampilan motorik dan bahasa dipelajari anak toddler dari


lingkungan dan keuntungan yang ia peroleh Dario kemam puannya untuk
mandiri (tak tergantug). Melalui dorongan orang tua untuk makan,
berpakaian, BAB sendiri, jika orang tua terlalu over protektif menuntut
harapan yanag terlalu tinggi maka anak akan merasa malu dan ragu-ragu
seperti juga halnya perasaan tidak mampu yang dapat berkembang pada diri
anak.

Gerakan kasar dan halus, bacara, bahasa dan kecerdasan, bergaul dan mandiri : Umur 2-3 tahun :

berdiri dengan satu kaki tampa berpegangan sedikitpun 2 hitungan (GK)

Meniru membuat garis lurus (GH)

Menyatakan keinginan sedikitnya dengan dua kata (BBK)

Melepasa pakaian sendiri (BM)

Pemeriksaan Fisik

pengukuran panjang badan, berat badan menurun, lingkar lengan mengecil, lingkar
kepala, lingkar abdomen membesar,

keadaan umum : klien lemah, gelisah, rewel, lesu, kesadaran menurun.

Kepala : ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup pada anak umur 1
tahun lebih

Mata : cekung, kering, sangat cekung

Sistem pencernaan : mukosa mulut kering, distensi abdomen, peristaltic meningkat


>35x/mnt, nafsu makan menurun, mual muntah, minum normal atau tidak haus,
minum lahap dan kelihatan haus, minum sedikit atau kelihatan bisa minum

Sistem Pernafasan : dispnea, pernafasan cepat >40x/mnt karena asidosis metabolic


(kontraksi otot pernafasan)
Sistem kardiovaskuler : nadi cepat >120x/mnt dan lemah, tensi menurun pada diare
sedang .

Sistem integumen : warna kulit pucat, turgor menurun > 2 detik, suhu meningkat
>37,50C, akral hangat, akral dingin (waspada syok), capillary refill time
memajang >2 detik, kemerahan pada daerah perianal.

Sistem perkemihan : urin produksi oliguria sampai anuria (200-400 ml/ 24 jam),
frekuensi berkurang dari sebelum sakit.

Dampak hospitalisasi : semua anak sakit yang MRS bisa mengalami stress yang
berupa perpisahan, kehilangan waktu bermain, terhadap tindakan invasive
respon yang ditunjukan adalah protes, putus asa, dan kemudian menerima.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diare berhubungan dengan masuknya pathogen ke dalam saluran pencernaan.

2. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan defekasi

3.Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui feces

1. Intervensi keperawatan
1.Diare berhubungan dengan masuknya pathogen ke dalam saluran pencernaan.

Kriteria hasil: Nyeri abdomen menurun (5)

Frekuensi defekasi membaik (5)

 Penyebab
1. Inflamasi gastrointestinal
2. Iritasi gastroinstestinal
3. Proses infeksi
 Gejala dan tanda mayor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Defekasi lebih dari 3x dalam 24 jam
 Gejala dan tanda minor
Subjektif
1. Nyeri/ kram abdomen

Objektif

1. Frekuensi peristaltik meningkat


2. Bising usus hiperaktif
 Intervensi utama
a. Manajemen diare
Observasi :
- Identifikasi penyebab diare
- Identifikasi riwayat pemberian makanan
- Monitor warna ,volume, frekuensi, dan konsistensi tinja

Terapeutik :

- Berikan asupan cairan oral


- Pasang jalur intravena
- Berikan cairan intravena
- Ambil sampel feses untuk kultur, jika perlu

Edukasi :

- Anjurkan makanan porsi kecil


- Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas
,pedas dan mengandung laktosa
- Anjurkan melanjutkan pemberian ASI

Kolaborasi :

- Kolarobasi pemberian obat antimotilitas


- Kolaborasi pemberian obat
antispasmodic/spasmolitik
- Kolaboras pemberian obat pengeras feses
-

2. . Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan defekasi

Kriteri hasil : - keluhan nyeri menurun (5)

- meringis menurun (5)

 Penyebab
1. Agen pencendera fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia, neoplasma)
2. Agen pencendera kimiawi (mis. Terbakar, bahan kimia iritan)
3. Agen pencedera fisik (mis. Abses, amputasi, terbakar, terpotong,
mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan fisik
berlebihan)
 Gejala dan tanda Mayor
Subjektif
1. Mengeluh nyeri

Objektif
1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif (mis. Waspada, posisi menghindari nyeri)
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur
 Gejala dan tanda Minor
Subjektif
Tidak tesedia

Objektif

1. Tekanan darah meningkat


2. Pola napas berubah
3. Nafsu makan berubah
4. Proses berpikir terganggu
5. Menarik diri
6. Berfokus pada diri sendiri
7. Diaforesis
 Intervensi utama
a. Manajemen nyeri
Observasi :
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respons nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
nyeri
- Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya terhdap respon nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik

Terapeutik :

- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa


nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/dingin. Terapi bermain)
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan tidur)
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi :

- Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri


- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri

Kolaborasi :

- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu


b. Pemberian analgesik
Observasi :
- Identifikasi karakteristik nyeri (mis. Pencetus, pereda,
kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi, durasi)
- Identifikasi riwayat alergi obat
- Identifikasi kesesuaian jenis analgesic (mis. Narkotika,
non-narkotik, atau NSAID) dengan tingkat keparahan nyeri
- Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian
analgesic
- Monitor efektifitas analgesic

Terapeutik :

- Diskusikan jenis analgesic yang disukai untuk mencapai


analgesia optimal, jika perlu
- Pertimbangkan penggunaan infus kontinu, atau bolus
oploid untuk mempertahankan kadar dalam serum
- Tetapkan target efektifitas analgesik untuk
mengoptimalkan respons pasien
- Dokumentasikan respons terhadap efek analgesik dan
efek yang tidak diinginkan

Edukasi :

- Jelaskan efek terapi dan efek samping obat

Kolaborasi :

- Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesic, sesuai


indikasi

3.Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui feces


Penyebab:

1. Ketidakmampuan menelan makanan


2. Peningkatan kebutuhan metabolisme
 Gejala dan tanda mayor
 (subyektif)
tidak tersedia
(Obyektif)
 Berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal
 Gejala dan tanda minor
 (subyektif)
.cepat kenyang setelah makan
.kram/nyeri abdomen
.nafsu makan menurun
 (Obyektif)
1. Bising usus hiperaktif
2. Otot pengunyah lemah
3. Otot menelan lemah
4. Sariawan
5.serum albumin turun
6.rambut rontok berlebihan
7. Diare
 Intervensi utama:
a. managemen cairan
Observasi:
1. Monitor status hidrasi
2.monitor berat badan harian
3. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
b. Terapeutik:
1. Catat intake-output dan hitung balance cairan 24 jam
2.berikan asupan cairan,sesuai kebutuhan
3.berikan cairan intravena,jika perlu
c. kolaborasi:
1.kolaborasi pemberian diuretik,jika perlu

2. Implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan dilakukan berpengaruh pada rencana atau
intervensi keperawatan yang telah ditetapkan atau dibuat.

3. Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan
yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, intervensi, dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. “K” DENGAN MASALAH


GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN “DIARE” DIRUANG MELATI
RS Dr. Yasin
Disusun Oleh :
YUDISTIRA RUSDI
13201933

CI LAHAN CI INSTITUSI

------------- ---------
------

AKADEMIK KEPERAWATAN LAPATAU BONE


2020

RUANG RAWAT : Ruang melati


TANGGAL MASUK : 24 oktober 2020
TANGGAL PENGKAJIAN : 25 oktober 2020
I. DATA DEMOGRAFI

a. Identitas pasien

Nama : An. "K"


Umur : 1 Tahun
Pekerjaan : Tidak bekerja
Agama : Islam
Suku bangsa : Bugis
Jenis kelamin : Laki laki
Alamat : Carawali
Tgl. Masuk r.s : 24 oktober 2020

b. Identitas penanggung jawab

Nama : Ny. "D"


Umur : 31 Tahun
Pekerjaan : Guru
Alamat : Carawali
Hub. Dengan pasien : orang tua pasien

II. RIWAYAT PENYAKIT

1. Keluhan utama : Mencret-mencret disertai berlendir

2. Riwayat penyakit sekarang :

Ibu pasien mengatakan sebelum datang ke rumah sakit anaknya mencret-


mencret, cair, berlendir, ada sedikit ampas, tanpa darah, warna hijau dan berbau
khas disertai demam naik turun sejak hari jumat dan sorenya berobat ke dokter
dan diberi antibiotik saja, namun tidak ada perubahan. Di rumah pasien muntah 3
kali sehari, muntah berisi cairan seperti susu tanpa disertaidarah.

3. Riwayat penyakit dahulu :

Ibu pasien mengatakan pernah mengalami mencret pada usia 7 bulan


namun tidak lebih dari 3 kali.Pasien juga pernah sakit batuk pilek dan demam
pada 4 bulan terakhir tidak lebih dari 3 hari.
GENOGRAM :

Ket :

G
I: kakek
dan
nenek
pasien

meninggal karena faktor usia

G II : ibu dan ayah klien masih hidup dan tinggal serumah dengan pasien
dan kakak kandungnya

G III : pasien merupakan anak ke dua dari 2 bersaudara

III.RiwayatPsikososial
Anak tinggal bersama : Orangtua
Lingkungan berada di : lingkungan komplek
Rumah dekat dengan : taman dan penduduklainnya
Hubungan antar anggota keluarga : menurut ibu pasien
hubungan dengan keluarga baik,sering bermain
dengan ayahnya
Pengasuh anak : ibu pasien mengatakan yang
mengasuh pasien adalah dirinya sendiri dan
bersamasuami.

RiwayatSpiritual
Suport sistem dalam keluarga:
Kegiatan keagamaan:

V. PEMERIKSAAN FISIK

PemeriksaanFisik

Keadaanumum : pasien dapat berorientasisepenuhnya


Kesadaran : compos metis E4V5M6, lesu, gelisah,
cengeng, mudahmengantuk
Tanda tandavital
Tekanandarah : 100/60 mmHg
Denyutnadi : 130x/menit
Suhu : 37C
Pernafasan :25x/menit
beratbadan : 8 kg
tinggibadan : -3SD s/d <-2SD
kepala
Inspeksi

Keadaan rambut & hygiene kepala: Bersih

warnarambut : tampak bersih


penyebaran : tidakada
mudahrontok : tidak mudahrontok
kebersihan rambut: rambut bersih tidakkotor

palpasi

benjolan : tidakada

nyeritekan : tidakada

teksturrambut : Rambut halus

Muka
Inpeksi

Simetris/tidak : simetris
Bentukwajah : oval
Gerakan abnormal: tidak terdapatgerakan

d. Ekspresi wajah : menangis


Palpasi

Nyeri tekan/tidak

Data lain : tidak

: tidak ada

8. Mata

Inspeksi

a. Pelpebra : edema/tidak : tidak

Radang/tidak : tidak

b.Sclera : Icterus/tidak : tidak

c. Conjungtiva : radang/tidak : tidak

Anemis/tidak : tidak

Pupil : -Reflesk pupil terhadap cahaya normal karena


bereaksi sangat cepat terhadap keadaan perubahancahaya.
Posisimata
Simetris/tidak :Simestris

Gerakanbolamata : gerakannormal
Penutupan kelopak mata : penutupan mata yangsehat
Keadaanbulumata : terdapat bulu mata panjang
Keadaanvisus : normal
Penglihatan :-kabur/tidak : tidak
- Diplopia/tidak : tidak

Palpasi

Tekananbolamata : tidak adanyeri

Datalain : tidak ada

Hidung&Sinus Inspeksi
Posisihidung : simetris
Bentukhidung : simetris
Keadaanseptum : normal

Secret/cairan : tidakada
Telinga
Inspeksi

Posisitelinga : simetris
Ukuran/bentuk telinga: normal (simetris)
Aurikel :normal
Lubangtelinga : simetris
Pemakaian alat bantu : tidak ada, bersih, tidak ada sekret Palpasi
Nyeritekan/tidak : tidak ada nyeri
Pemeriksaan ujipendengaran

Rinner : positif
Weber : tidak ada lateralis simetris antara kiri dan
kanan
Swabach : normal
Pemeriksaanvestibuler : normal
Datalain : tidakada
Mulut
Inspeksi
Gigi
Keadaangigi : Bersih
Karanggigi/karies : tidak ada
Pemakain gigi palsu : tidakada
Gusi
Merah/Radang/Tidak :Tidak

Lidah
Kotor/tidak : tidak

Bibir
Cianosis/pucat/tidak : tidakpucat
Basah/kering/pecah :basah
Mulut berbau/tidak : Tidakberbau

Kemampuan bicara : terbete-bete Datalain


: tidakada

Tenggorokan
Warnamukosa : pucatkering
Nyeritekan : terdapat nyeri tekan
Nyerimenelan : nyeri
Leher
Inspeksi

Kelenjartyroid : simetris, tidak ada lesi


Palpasi
Kelenjartyroid : tidak ada nyeri tekan, tidak adabenjolan
Kaku kuduk/ tidak : tidak ada kakukuduk
Kelenjarlimfe : tidaka ada nyeri tekan dan benjolan atau
pembesaran
Data lain

Thorax danpernapasan
Bentukdada : normal tidak ada kelainan bentuk dada,simetris
Iramapernafasan : teratur
Pengembangan diwaktu bernapas :2:1
Tipe pernapasan: menggunakan pernafasan dada Palpasi
Vocalfremitus : normal dapat merasakangetaran
Massa/nyeri : tidak ada massa/ nyeri
Auskultasi
Suaranapas : vesikuler
Suaratambahan : tidak ada suara tambahan
Perkusi : sonor/ resonan(dug)
Jantung
Palpasi

Ictuscordis : tidak ada pulsasi, teraba ICS V MCL selebar (1 jari)

Perkusi

Pemesaranjantung : tidak ada pembesaran jantung


Auskultasi

BJI: Normal terdengar saat ekspirasimaksimal


BJII : normal sesaat setelah inspirasidalam
BJIII :
Bunyijantungtambahan : tidak ada suaratambahan
Abdomen Inspeksi
Membuncit : tidakmembncit
Adaluka/ tidak : tidak ada luka
Palpasi
Hepar : tidak nyeritekan
Lien : tidak ada nyeritekan
Nyeritekan : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi
Peristaltik : 17x/menit
Perkusi

Tympani
Redup
Datalain : saat d auskultasi pekak artinya terdapat cairan, saat
auskultasi peristaltic meningkat dan memanjang(borboritmi)

Genitaliadananus : vagina menutup tampak bersih tidak ada tanda


infeksi seperti kemerahan atauiritasi
Ekstremitas Ekstremitas
atas
Motorik
Pergerakan kanandankiri : simetris
Pergerakanabnormal : tidak ada pergerakanabnormal

VI. KEBUTUHAN SEHARI-HARI

No ACTIVITY DAILY SEBELUM SAKIT KETIKA SAKIT

LEAVING

1. NUTRISI

A. Makan
a. Jenis Nasi, tempe,telur, bubur, seling

bubur, selingan makanan bolu kukus


makanan atau telur rebus.
biscuit

b.Frekuensi 3 kali sehari 3 kali sehari

c. Porsi/jumlah ½ mangkuk sedang ¼ mangkuk sedang

kalori

d. Makanan Makanan ciki- Bubur


kesukaa cikian, coklat dan
n
susu

e. Makanan Nasi Cokelat, kacang-

pantangan tim,telur,tempe, kacangan

ikan, telur

f. Nafsumakan Nafsu makan Nafsu makan

bertambah menurun

g. Cara makan Dibantu Dibantu

sendiri/bantu

h.Kesulitan Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan

menelan/tidak menelan menelan

MASALAH Tidak ada masalah Sulit makan

B. Minum

a. Jenis Air putih, ASI, the Air putih , ASI

manis

b. Frekuensi 8x perhari 6x sehari

c. Jumlah (cc) 60 cc 60 cc
d. Cara minum Dibantu Dibantu

sendiri/bantu

MASALAH Tidak ada Sering merasa haus

2. ELIMINASI

A. Buang Air Besar

a.Frekuensi 1x perhari 10x perhari

b. Waktu 1x perhari 10x perhari

c. Warna Feses kuning Feses hijau

kecoklatan kekuningan

d. Bau,darah ,lender Tidak berdarah Cair sedikit ampas,


tidak berlendir, tidak
ada darah saat BAB

dan berbau khas

e. Konsistensi Lembek Cair

f. Obstipasi Tidak mengalami Tidak mengalami

obstipasi obstipasi

g. Diare

h.Kolostomi Tidak melakukan Tidak melakukan

kolostomi kolostomi

i. Pengeluaran Sendiri Sendiri

sendiri/bantu

j. Kenggunaan - Memberikan obat

pencahar termorex

Buang AirKecil
Frekuensi 7x perhari 10x sehari

b. Jumlah urine 740ml 1000 ml


output (cc)

c. Warna Bening kekuningan Bening kekuningan

d. Ada tidaknya Tidak ada Tidak ada

bau

e. Ada tidak Tidak ada Tidak ada

darah/hematuria

f. Adatidak Tidak ada Tidak ada

kesulitan

g.Inkontinensia Tidak ada Tidak ada

h.Penggunaan Tidak menggunakan Tidak menggunakan

kateter kateter kateter

i. Cara Sendiri Sendiri

pengeluaran
dibantu/sendir
i

MASALAH Tidak ada Tidak ada

3. ISTIRAHAT&TIDUR

a. Waktu tidur 8 jam 6 jam

sendiri

b. Waktu tidur 2 jam 1 jam

siang

c. Lamanya 10 jam 8 jam

d.Kebiasaaan Tidak ada Tidak ada

penghantar tidur
e. Ada tidak Tidak ada Tidak ada

masalah tidur

f. Kebiasaan yang Tidak ada Tidak ada


dilakukansaat

istirahat

4. A. Mandi

a. frekuensi 2x sehari 1x sehari

b. penggunaan sabun Menggunakan sabun Menggunakan sabun

atau tidak dan sampo

c. cara melakukan Dibantu Dibanttu

sendiri/bantu

B. oral hygiene

a. frekuensi 2x sehari 1xsehari

b. waktu Pagi Pagi

c. menggunakan Gosok gigi Tidak gosok gigi

sikat gigi

d. menggunakan Menggunakan Tidak

pasta gigi

MASALAH Tidak ada Tidak ada

5. AKTIFITAS DAN

LATIHAN

Olahraga
Jenis Tidak ada Tidak ada

b.Frekuensi Tidak ada Tidak ada

B. Kegiatan diwaktu Main dilingkungan Tiduran ditempat


luang rumah tidur

DATA FOKUS

Mama : Ny. “D” Diagnosa : Peritonitis

Umur : 31 Tahun Ruang : melati

Jenis kelamin : Perempuan Tanggal pengkajian : 25/10/202

Data subjektif Data objektif

- Ibu klien mengatakan nafsu makan - Klien tampak lemas dan porsi makan tidak
klien menurun habis
- Ibu Klien mengatakan anaknya - Berat badan menurun
merintih karena nyeri pada perutnya - Klien tampak meringis skala (5)
- Ibu klien mengeluh karena anaknya
mencret- mencret
ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah

1. DS : ibu pasien Makanan dan Diare


mengatakan anaknya minuman berhubungan
mencret, menurutnya yang dengan
mencret disebabkan terkontaminas masuknya
karena anaknya makan i pathogen
ciki, cokelat dan es susu ke
(jajanan warung). dalam saluran
Mikroorganisme
pencernaan
DO : masuk salurancerna
BAB lebih dari 10 kali
konsistensi BAB :
Produksienterotoksin
cair, kkuning,

Hiperperistaltik

Pengeluaran isi

usus

kehijauan, tidak Berlebih


berlendir dan tidak
disertai darah

frekuensi nadi 130


x/menit
Diare
matacekung
kekenyalan kulit
kurang
emam dan
muntah
hilang pada hari ke2
peristatik usu 17
x/menit
minum denganlahap
hasil laboratorium
Bakteri :positif
2. DS : menurut ibu pasien Kerusakan mukosa Kekurangan
an. K minum dengan usus volume cairan
lahap dan sering merasa berhubungan
haus dengan
Gangguan absorpsi
kehilangan
DO: cairan dan elektrolit
cairan melalui
mukosa bibirkering
feces
kekenyalan kulit
Peningkatan tekanan
kurang
osmotic
matacekung
Balance cairn : input –
output :740-858 =118 ml Hiperperistaltik

Diare

Kehilangan cairan

Kekurangan volume
cairan

3. DS : ibu pasien Hiperperistaltik Nyeri akut


mengatakan anaknya berhubungan
dengan
sering merintih Kehilangan cairan dan
peningkatn
kesakitan terkadang elekrolit
defekasi
memegangi perutnya.
Pasien sering
Pengeluaran isi

mengatakan
“lara” DO : usus Feses

1.Cengeng
berlebihan Area

anus lecet

Nyeri akut

IX. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Diare berhubungan dengan masuknya pathogen ke dalam saluranpencernaan.


2. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatndefekasi.
3.Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui feces
X. INTERVENSI KEPERAWATAN

N Diagnosa Keperawatan Tujuan/Kriteria hasil Intervensi


O
1. Diare berhubungan dengan Setelah dilakukan Manajemen Diare
masuknya pathogen ke (I.03101).
perawatan selama
dalam saluran pencernaan.
3x24 jam diare O:
1.Identifikasi feces
dapat
mengenai
dihilangkan dengan
frekuensi,warna,
dibuktikan oleh
konsistensifeces.
indicator:
2. Identifikasi tanda-tanda
frekuensi defekasi
dehidrasi seperti
yangnormal
kesadaran , pernafasan,
Terhidrasi dengan baik
nadi, turgor kulit,
(membrane mukosa
mukosa mulut
lembab, turgor bola
T:
mata baik, turgor kulit
1. Berikan asupan cairan
baik)
oral
frekuensi nadi
E:
normal(80-90x/menit)
1. Anjurkan melanjutkan
pemberian ASI
K:
1. Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukkan jumlah
kalori dan jenis
nutrien yang
dibutuhkan
2. Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
berhubungan (I .08238)
perawatan selama 3 x 24
dengan
peningkatan jam rasa nyeri berkurang O:
defekasi.
dengan menunjukan: 1. Identifikasi lokasi
tidak merintih dan nyeri,durasi dan
frekuensi
menangis T:
1. Fasilitasi istirahat dan
skala nyeri tidur
berkurang menjadi E:
1. Jelaskan penyebab,
3 (nyeri periode, dan perode,
pinggang) dan pemicu nyeri
K:
mempertahankan 1. kolaborasi
pemberian
selera makan
analgetik,jika perlu
dengan baik
3. Kekurangan volume Setelah dilakukan Managemen cairan
cairan (l.03098)
perawatan selama 3x O:
berhubungan dengan
kehilangan cairan 24 jam kekuragan cairan 1.monitor status hidrasi
melalui feces 2. Monitor hasil
akan teratasi dengan pemeriksaan
indicator : 3.monitor berat badan
harian
memiliki keseimbangan T:
1. Catat intake-output dan
asupan cairan dan hitung balance cairan 24
haluaran yang jam
2.berikan asupan cairan,
seimbang. sesuai kebutuhan
menampilkan hidrasiyang 3.berikan cairan
intravena,jika perlu
baik K:
1.kolaborasi pemberian
(mukosa bibir
diuretik, jika perlu
XI. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI


1. Diare berhubungan 25 oktober mengkaji feces S : ibu pasien
dengan masuknya 2020
mengenai frekuensi, mengatakan anaknya
pathogen ke dalam
saluran pencernaan. 09:00 warna, BAB 1X saja.
konsistensifeces. O : frekuensi BAB 1x,
R: berwarna
frekuensi lebih 10x kuning, lunak
warna kuning kehijauan, cair, berampas, tidak ada
sedikit ampas, tidak ada lendir maupun darah.
lendir dandarah. A : masalah teratasi
10:30 P:intervensi dihentikan
2. mengkaji tanda- tanda
dehidrasi seperti
kesadaran , pernafasan,
nadi, turgor kulit,
mukosamulut.
R:
kesadaran composmetis
RR : 25 x/menit, nadi :
130x/menit
Mukosa bibir
kering, kulit
kembali lambat (1 detik)
13:00

3. berkolaborasi terapi
rehidrasi
oral sesuai program

zink 1 x 5 ml
L-Bio 1 sachet untuk
pemakaian (2x ½ sachet)

4. Memantau nilai
laboratorium

R:
Bakteri positif
2. Nyeri akut 25 oktober 1. Kaji penyebab nyeri S: ibu pasien
berhubungan 2020
yang dirasakan anak. mengatakan anaknya
dengan
peningkatan 10:00 R : nyeri anakdirasakan tidak
defekasi.
karena rewel jarang
frekuensi BAB yang menangis
meningkat, pasien terkadang O : pasien terlihat
memgangi perutnya tenang, mulai diam
ketika tidak sering
menangis. menangis, terkadang
11:00 tersenyum.
2. melakukan perubahan A : masalah teratasi
posisi dan P : intervensi
dihentikan
anjurkan orang
tua untuk masase
punggung anak.
R : pasien terlihat
tenang dan tidak menangis

3. Anjurkan orang tua


untuk
memberikan metode
distraksi dalam
mengurangi nyeri
seperti
bercerita, dan
mengajaknya bernyanyi.

R: pasien berhenti

menangis
3. Kekurangan volume 25 oktober 1. mengkaji vital sign. S : menurut orang
cairan 2020
R : ibu pasien mengatakan tua pasien anaknya
berhubungan dengan
kehilangan cairan anaknya mencret lebih dari tidak merasa haus
melalui feces
12:00 10 kali, cair, tekanan darah : terus menerus.
100/60 mmHg, nadi : O : mata cekung
130x/menit, berkurang, mukosa
RR : 25X/menit,suhu bibir lembab,
balance cairan :
input – output:

Anda mungkin juga menyukai