Anda di halaman 1dari 6

Unit 1.

Rangkaian Setara Thevenin – Norton

UNIT 1

RANGKAIAN SETARA THEVENIN – NORTON

A. Tujuan Percobaan
Mahasiswa diharapkan dapat :
1. Melakukan pengukuran tegangan Thevenin, hambatan Thevenin dan arus
Norton dari rangkaian-rangkaian sederhana.
2. Menyelidiki pengaruh beban terhadap tegangan dan kuat arus output
rangkaian elektronik dengan menggunakan teorema Thevenin dan Norton.

B. Alat dan Bahan


Pelaksanaan kegiatan ini ditunjang oleh komponen-komponen dan alat ukur
berikut :
1. Resistor, 3 buah
2. Potensiometer, 1 buah
3. Power Supply 0 – 12 Vdc, 1 buah
4. Voltmeter 0 – 10 Vdc, 1 buah
5. Amperemeter 0 – 1 Adc, 1 buah
6. Papan Kit, 1 buah.
7. Kabel penghubung.

C. Metodologi Dasar
Penyederhanaan rangkaian listrik – elektronik yang rumit atau kompleks
adalah hal mutlak yang harus dilakukan untuk dapat memudahkan dalam analisis
parameter-parameter yang diinginkan secara teori. Namun jika perangkat yang ingin
ditentukan parameter-parameternya tidak diketahui isinya, maka pengukuran
langsung pada gerbang keluarannya adalah metode terbaik yang dapat dilakukan
berdasarkan teorema Thevenin dan Norton. Parameter-parameter dasar yang
diperoleh berupa : Tegangan, kuat arus dan hambatan pengganti dari rangkaian

Laboratorium Fisika FMIPA UNM


Unit Elektronika & Instrumentasi 1
Unit 1. Rangkaian Setara Thevenin – Norton

kompleksnya selanjutkan dapat digunakan untuk menentukan kemampuan


maksimum dan minimum perangkat terhadap suatu beban pada keluarannya.

1. Persiapan Perangkat dan Prosedur Kerja


a. Catatlah spesifikasi masing-masing komponen yang akan Anda gunakan!
b. Rakitlah salah satu rangkaian seperti gambar berikut (ditentukan oleh
Asisten Pendamping)!
Pilihlah resistor sedemikian rupa sehingga nilai R1, R2 dan R3 tidak terlalu
jauh perbedaannya untuk menghindari disipasi daya berlebih.

Rangkaian 1.
R1 R3

Vs
12V R2

Rangkaian 2.
R2
a

Vs
12V R1 R3

Rangkaian 3.
R1

Vs
12V R2

R3 b

Laboratorium Fisika FMIPA UNM


Unit Elektronika & Instrumentasi 2
Unit 1. Rangkaian Setara Thevenin – Norton

c. Atur tegangan sumber VS sebesar 2 V lalu ukur tegangan rangkaian buka


(VOC) antara titik a dan b (tanpa beban RL) dan Arus hubung singkat (ISC)
dengan menempatkan sebuah Ammeter melintasi a – b.
(Penting: VOC dan ISC tidak diukur bersamaan!).
d. Ukur pula besar resintansi total rangkaian dengan melepas power supply
(rangkaian dihubung singkat pada posisi sumber dan tanpa beban) !
e. Lakukan langkah c untuk tegangan sumber 4 V, 6 V, 8 V, 10 V.
f. Selanjutnya pasang beban RL pada keluaran rangkaian seperti Gambar
berikut.

R1 R3

+
VS R2 RL
_

g. Atur potensiometer pada posisi minimum dan ukur tegangan keluaran


(Vo) dan arus beban (IL).
h. Lanjutkan dengan mengubah nilai RL hingga maksimum. Catat nilai arus
dan tegangan setiap perubahan RL.

2. Masalah/Soal Latihan
a. Apa alasan dan manfaat menggunakan rangkaian setara Thevenin dan
Norton ?
b. Berikan definisi sumber arus ideal dan sumber tegangan ideal
c. Untuk rangkaian di samping,
5 k 2 k a
tentukan tegangan thevenin,
hambatan thevenin dan arus +
60 V 3 k RL
Norton. Gambarkan pula _

rangkaian setara thevenin


dan setara nortonnya. b

Laboratorium Fisika FMIPA UNM


Unit Elektronika & Instrumentasi 3
Unit 1. Rangkaian Setara Thevenin – Norton

d. Untuk rangkaian di samping,


R1 R2
tentukan tegangan thevenin,
40Ω 20Ω
hambatan thevenin dan arus
V1 a b
Norton. Gambarkan pula 12 V

rangkaian setara thevenin dan R4 R3

setara nortonnya. 25Ω 10Ω

e. Pada gambar berikut arus ideal


adalah 10 mA dan hambatan
dalam adalah 100 k. Jika IS RS RL

hambatan beban sama dengan


nol, berapa arus beban?
f. Pada gambar soal f, arus ideal adalah 5 mA dan hambatan dalam adalah
250 k. Jika hambatan beban adalah 10 k, berapa arus beban ?
g. Sebuah rangkaian memiliki tegangan Thevenin sebesar 15 V dan hanbatan
Thevenin 3 k. Gambarkan rangkaian Nortonnya ?
h. Sebuah rangkaian memiliki arus Norton sebesar 10 mA dan hambatan
Norton 10 k. Gambarkan rangkaian Thevenin ?

3. Sumber Pustaka
Malvino, A.P. 2003. Prinsip-Prinsip Elektronika, Buku 1, Jakarta : Salemba
Teknika.

Sutrisno. 1986. Elektronika, Teori dan Penerapannya, Jilid 1. Bandung :


Penerbit ITB.

D. Analisis Data dan Grafik


1. Kegiatan 1: Hitung besar VOC, ISC dan RTh/RN berdasarkan spesifikasi komponen
yang anda gunakan untuk setiap harga tegangan sumber. Bandingkan dengan
hasil pengukuran Anda dan hitung persentase kesalahannya.
2. Kegiatan 2: Untuk setiap nilai arus IL dan tegangan Vo yang diukur, buatlah
grafik dengan Vo pada sumbu – y dan IL pada sumbu – x.
3. Dengan mengacu pada persamaan garis : Vo = ETh – Ro IL, tentukan besarnya ETh
dan Ro serta IN.

Laboratorium Fisika FMIPA UNM


Unit Elektronika & Instrumentasi 4
Unit 1. Rangkaian Setara Thevenin – Norton

HASIL PENGAMATAN DAN PENGUKURAN

Unit Percobaan : Rangkaian Setara Thevenin – Norton

Nama/NIM :

Kelas/Kelompok :

Nama Anggota Kelompok :

1. 2.

3. 4.

Tabel Kegiatan 1. Pengukuran Voc dan Isc.

R1 = . . . R2 = . . . R3 = . . .

No. Vs (volt) Voc (volt) Isc (mA)

RTh/RN = . . .

Tabel Kegiatan 2. Pengukuran Vo dan IL dengan RL.

No. Vo (volt) IL (mA)

Laboratorium Fisika FMIPA UNM


Unit Elektronika & Instrumentasi 5
Unit 1. Rangkaian Setara Thevenin – Norton

No. Vo (volt) IL (mA)

Makassar, 2020

Pembimbing, Praktikan,

Laboratorium Fisika FMIPA UNM


Unit Elektronika & Instrumentasi 6

Anda mungkin juga menyukai